Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
JUDUL PENGABDIAN:
PELATIHAN PEMBUATAN MASKER DARI KAIN
Oleh:
Dr. Sutrisni Andayani, M.Pd. (19680513 199202 2 001)
Dr. Dwi Rahmawati, M.Pd (0210048303)
Ira Vahlia, M.Pd. (0206128901)
Nurul Farida, M.Pd. (0220098801)
Rina Agustina, M.Pd. (0212088701)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2020
ii
iii
RINGKASAN
Mitra pada kegiatan pengabdian yang berjudul “Pelatihan Pembuatan Masker
Dari Kain” adalah warga dan ibu-ibu RW 05 Kelurahan Purwosari Metro Utara Kota
Metro. Pada saat pandemi covid-19 seperti saat ini kita disarankan memakai masker,
mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan lebih banyak tinggal di rumah sesuai
anjuran pemerintah. Untuk memanfaatkan waktu di rumah kita dapat membuat masker
dari kain yang relatif lebih murah dan bahnnya mudah didapat. Pembuatan masker dari
kain tersebut perlu pelatihan agar para warga dan ibu-ibu mahir dan trampil
membuatnya. Kegiatan pelatihan ini dilakukan selama 1 kali dengan tiga tahapan yaitu:
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan pelatihan dilakukan oleh dosen
Universitas Muhammadiyah Metro. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa mitra
kegiatan ini mampu membuat masker dari kain untuk digunakan sendiri dan
keluarganya serta memanfaatkannya untuk dijual. Selain itu ibu-ibu dapat dapat
memanfaatkan waktu stay at home dengan kegiatan yang bermanfaat.
Kata Kunci: Pelatihan, Pembuatan masker dari kain
iv
PRAKATA
Pengabdian ini bertujuan untuk membantu para warga dan ibu-ibu rumah tangga
RW 05 Kelurahan Purwosari Metro Utara agar memiliki ketrampilan membuat masker
dari kain dan memanfaatkannya untuk dijual atau digunakan sendiri dan anggota
keluarga Dengan pengabdian ini diharapkan dapat membantu para warga dan ibu-ibu
agar terampil membuat masker dari kain.
Dengan selesainya laporan ini penulis mengucapkan terima kasih yang kepada:
1. Drs. Jazim Ahmad, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Metro yang telah
memberikan dukungan.
2. Dr. Partono, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan Universitas Muhammadiyah Metro.
3. Bapak Heri Purnomo selaku ketua RW 05 Kelurahan Purwosari Metro Utara, Kota
Metro.
4. Ibu-ibu dan warga RW 05 Kelurahan Purwosari Metro Utara, Kota Metro yang
mengikuti program kegiatan pengabdian ini.
Laporan akhir ini masih belum sempurna, oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan laporan selanjutnya..
Metro, 20 Juli 2020
Tim Pengabdi
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii
RINGKASAN ................................................................................................................. iii
PRAKATA ......................................................................................................................iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................vi
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
METODE ........................................................................................................................ 2
a. Pendekatan .............................................................................................................2
b. Materi .....................................................................................................................3
HASIL LUARAN YANG DICAPAI .............................................................................. 3
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 5
a. Kesimpulan ...........................................................................................................5
b. Saran .................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 5
LAMPIRAN ....................................................................................................................6
vi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Materi Pelatihan ................................................................................... 6
LAMPIRAN 2. Dokumentasi Kegiatan ......................................................................... 8
LAMPIRAN 3. Surat Permohonan Bantuan Dosen................................................... 11
LAMPIRAN 4. Surat Tugas ......................................................................................... 12
LAMPIRAN 5. Surat Keterangan Sudah Melaksanakn ........................................... 13
LAMPIRAN 8. Absensi Kegiatan ................................................................................ 14
vii
PENDAHULUAN
Saat ini adalah era pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Pandemi
ini sudah menyebar di seluruh dunia. Infeksi virus Corona pertama kali ditemukan di
kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat
dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di
Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
untuk menekan penyebaran virus ini. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa
menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan
infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia) dan belum ada obatnya serta
vaksin pencegahannya.
Untuk mencegah tertularnya penyakit Covid-19 ini kita disarankan untuk
memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak dengan lainnya.
Sebagai perempuan sangatlah penting perannya dalam meningkatkan kesehatan
keluarga. Oleh karena itu kita berupaya mencegah wabah penyakit corona dengan
menyediakan fasilitas pencegahan tersebut di sekitar rumah kiata di antaranya
menggunakan masker jika keluar rumah. Masker medis yang banyak dijual di pasar saat
ini mulai langkadan harganya mahal karena banyak digunakan oleh tenaga medis dan
hampir semua orang menggunakannya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menggunakan masker jika berkegiatan di luar rumah juga salah satu rekomendasi cara
melindungi diri dari penularan virus corona (Kompas.com - 02/04/2020),
Bentuk pemberdayaan warga masyarakat dan ibu-ibu rumah tangga dapat
dilakukan melalui berbagai cara, misalnya membekali dengan informasi, pelatihan,
pendampingan, dan motivasi agar mengenal jati diri dan lebih percaya diri, sehingga
viii
dapat mengubah dan memperbaiki keadaannya, untuk mendapatkan bagian yang lebih
adil sesuai nilai kemanusiaan universal (Ihromi, 2000).
Masyarakat RW 05 Kelurahan Purwosari Metro Utara dapat memanfaatkan
waktu luang dan meningkatkan ketrampilannya dengan membuat masker penutup wajah
dari kain. hal ini dilakukan selain untuk mencegah penularan covid-19 juga untuk
menghemat pengeluaran dan memperoleh pendapatan dengan cara dijual.
Alat pelindung pernafasan (masker) merupakan alat yang digunakan untuk menutup
mulut dan hidung dengan bahan yang dapat menyaring masuknya debu atau uap
(Harrianto dalam Purwanti: 2014). Masker untuk melindungi debu atau partikel yang
masuk ke dalam pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran tertentu (Budiono
dalam Miftasari: 2012).
Pelatihan pembuatan masker dari kain penting dilakukan agar warga dan ibu-ibu
RW 05 Kelurahan Purwosari dapat melindungi diri dari virus corona dan memiliki
ketrampilan serta menghemat biaya. Cara pembuatan masker ini tidaklah sulit karena
dapat dilakukan dengan menjahit dengan tangan atau mesin dan bahan yang digunakan
mudah diperoleh yaitu dari kain perca/bekas. Selain itu masker yang sudah jadi dapat
digunakan untuk menambah penghasilan dengan cara menjualnya.
METODE
1. Pendekatan
Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan:
a. Tahap awal dilakukan melalui survey atau peninjauan lokasi pengabdian untuk
mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh mitra yaitu masih banyak
warga yang tidak memakai masker ketika keluar rumah pada masa pandemi
Covid-19 dikarenakan harga masker yang mahal dan hanya sekali pakai.
Selanjutnya mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan
ix
menyepakati pelaksanaan program pelatihan pembuatan masker dari kain di RW
05 Purwosari Metro Utara Kota Metro.
b. Tahap Pelaksanaan dilakukan melalui: 1). Metode ceramah, dengan cara
menjelaskan materi tentang covid-19, penularannya, cara pencegahannya dan
upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah tertularnya penyakit ini salah
satunya dengan memakai masker. Selanjutnya diberiikan penjelasan cara
pembuatan masker dari kain, bahan, alat dan contoh produk–produk yang dapat
dibuat. 2. Metode Praktek, yaitu memberikan contoh secara cara membuat
masker dari kain. Cara pembuatan masker dapat dilakukan dengan mengukur
dan memotong kain dengan ukuran tertentu lalu menjahitnya dengan
menggunakan tangan ataupun mesin Peserta yang mengalami kesulitan dapat
bertanya dan dibimbing dalam pembuatannya.
2. Materi
Materi disajikan pada lampiran1.
HASIL LUARAN YANG DICAPAI
Kegiatan pelatihan ini dilakukan melalui bimbingan cara membuat masker kain
yang di lakukan pada 40 orang warga dan ibu-ibu rumah RW 05 Kelurahan Purwosari
Metro Utara. Pada kegiatan ini dilatih membuat produk yang paling mudah yaitu
membuat masker 2 lapis dengan bentuk persegi panjang 2-3 lipatan dan tali di bagian
samping. Pelatihan yang didahului dengan penjelasan tentang cara membuat ukuran
kain, memotong kain, membentuk lipatan pada kain dan membuat atau memasang tali.
Selanjutnya masker dijahit pada tepi kain dan dibalik sehingga diperoleh masker yang
rapi. Pada tahap berikutnya para warga dan ibu-ibu diberikan cara membuat masker
yang bentuknya memanjang dan melengkung pada bagian hidung. Mereka diajarkan
bagaimana membuat ukuran, memotong dan menjahit masker sehingga terbentuk
masker yang dapat dipakai. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 16 Juli 2020
pukul 15.30 – 17.30 di pondok Al Mukhsin Kelurahan Purwosari.. Hasil yang diperoleh
x
dari pelatihan pembuatan masker ini dapat digunakan sendiri diberikan sebagai hadiah
dan dijual sehingga bernilai ekonomis. Dengan demikian warga dan ibu-ibu dapat
memnfaatkannya untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Masker yang digunakan pada bidang kesehatan adalah masker bedah atau
respirator N95, namun karena ketersediaan masker jenis ini terbatas dan harganya lebih
mahal maka kita dapat menggunakan dan membuat masker sendiri yang berbahan dasar
kain. Menurut Business Insider, meskipun masker wajah buatan sendiri atau masker
kain tidak seefektif masker bedah atau respirator N95, mayoritas ahli mengatakan
bahwa lebih baik menggunakan masker wajah buatan sendiri dibandingkan tidak sama
sekali dalam hal mencegah penyebaran virus corona. Sebuah studi pada 2013
menemukan bahwa masker buatan ini efektivitasnya sepertiga dari efektivitas dengan
menggunakan masker bedah (Kompas.com - 02/04/2020).
Dalam pembuatan masker ini perlu diperhatikan juga desain dan bahan yang
digunakan sebagai bahan dasar masker. Desain menurut Ernawati dkk. (2008) dapat
diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda yang dirancang
mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan. Muthia dan Hendrawan
(2017) menyatakan bahwa bahan untuk membuat masker sebaiknya yang berbahan
nyaman dan ringan untuk memberi keleluasaan dalam bernapas saat menggunakannya,
contohnya adalah katun dan kaos spandex. Selain itu bentuk masker dapat disesuaikan
dengan tampilan wajah.
Dengan demikian kita dapat membuat masker dari kain yang juga efektif
walaupun efektivitasnya hanya sepertiga daripada masker bedah, namun masih dapat
digunakan untuk mencegah virus corona. bahan dan desain yang digunakan adalah yang
nyaman misalnya terbuat dari kaos dan katun yang disesuaikan dengan bentuk wajah.
Pelatihan pembuatan masker dari kain ini diperoleh hasil yaitu: 1) kelompok
mitra memiliki kemampuan membuat masker dari kain, 2) kelompok mitra memiliki
ketrampilan membuat masker dari kain untuk digunakan sendiri, digunakan oleh
anggota keluarga, diberikan kepada teman dan dapat dimanfaatkan untuk dijual
sehingga menambah penghasilan keluarga.
xi
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Untuk mencegah penularan wabah Covid-19, kita disarankan untuk menggunakan
masker, mencuci tangan dan menjaga jarak antar sesama. Pelatihan pembuatan masker
dari kain dilakukan dengan cara praktek langsung pada warga dan ibu-ibu RW 05
Kelurahan Purwosari. Pelatihan dilakukan agar memiliki ketrampilan dalam membuat
masker dari kain untuk digunakan sendiri, anggota keluarga, diberikan kepada teman
dan dijual sehingga bernilai ekonomis.
b. Saran
Diharapkan warga dan ibu-ibu RW 05 Kelurahan Purwosari Kota Metro dapat
mempraktekkan pembuatan masker dari kain dan mengembangkannya utuk digunakan
sendiri atau menjualnya sehingga bernilai ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA
Ihromi. T.O. (2000). Penghapusan Diskriminasi terhadap Wanita. Penerbit Alumni.
Bandung.
Kompas.com (02/04/2020), Bagaimana Cara Membuat Masker Kain Sendiri?,
https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/02/070712165/bagaimana-cara-
membuat-masker-kain-sendiri?page=all.
Purwanti, Ika (2014) Hubungan pemakaian Masker terhadap Kapasitas Vital Paksa dan
volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama pada Pekerja Pengolahan Kelapa Sawit PT.
Perkebunan Nusantara XIII Rimba Belian Kabupaten Sanggau. Naskah Publikasi
Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura. Diakses pada 05 Agustus 2017, dari
http://download. portalgaruda.org/article.php.
Miftasari , Aninda Istika (2012) Hubungan Antara Kadar Debu dan Pemakaian Masker
dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bagian Pengamplasan UD. Putra Kusuma
Jati di Kelurahan Jepon KabupatenBlora Tahun 2011. Skripsi. Sarjana Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Diakses pada
26 Januari 2017, dari lib.unnes. ac.id/18262/1/6450406556.pdf
Ernawati dkk. (2008) Tata Busana untuk SMK Jilid 2, [pdf], (alazhar.sch.id/ , diakses
tanggal 30 Maret
xii
Lampiran 1.
MATERI PELATIHAN PEMBUATAN MASKER DARI KAIN
Ajakan untuk menggunakan masker kain di tengah wabah corona kini
didengungkan karena terbatasnya stok masker medis, baik masker N95 maupun masker
bedah. Selain itu, ajakan ini untuk mengajak setiap orang tidak berburu masker medis
agar stok bagi pekerja medis aman karena mereka yang lebih membutuhkan. Awalnya,
penggunaan masker disarankan bagi mereka yang sakit maupun mereka yang merawat
pasien yang terindikasi atau positif infeksi virus corona. Kini, siapa saja disarankan
menggunakan masker terutama jika bepergian ke luar rumah karena adanya penularan
virus corona dari mereka yang tidak bergejala. Menggunakan masker jika berkegiatan di
luar rumah juga salah satu rekomendasi cara melindungi diri dari penularan virus corona
yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penggunaan masker kini dianggap sebagai upaya untuk melindungi diri sendiri
dan orang lain dari penularan virus corona. Melansir Business Insider, meskipun masker
wajah buatan sendiri atau masker kain tidak seefektif masker bedah atau respirator N95,
mayoritas ahli mengatakan bahwa lebih baik menggunakan masker wajah buatan sendiri
dibandingkan tidak sama sekali dalam hal mencegah penyebaran virus corona. Sebuah
studi pada 2013 mengamati kemampuan masker yang terbuat dari bahan kaus katun
untuk mencegah penyebaran influenza. Para peneliti menemukan, masker buatan ini
efektivitasnya sepertiga dari efektivitas dengan menggunakan masker bedah. Bahkan,
masker buatan sendiri secara signifikan mengurangi jumlah mikroorganisme yang
tersebar.
Pembuatan masker kain dapat menggunakan bahan-bahan umum yang mudah
ditemukan. Lapisan-lapisan masker menjadi kunci pembuatan masker yang efektif..
Masker tersedia dalam dua jenis, yaitu ear loop dan head loop (bisa untuk pengguna
hijab dan dilingkarkan mengelilingi kepala). SmartAirFilters.com menemukan bahwa
kaus dan katun adalah bahan terbaik yang bisa digunakan untuk membuat masker wajah
Alasannya, kedua kain ini punya kemampuan menangkap partikel. Meski demikian,
pengguna tetap dapat bernapas dengan nyaman.
Alat dan bahan membuat masker dari kain:
- kain, seperti katun/kaos, atau kain mikrofiber
- pita/ karet elastis atau dua ikatan rambut
- gunting
- jarum tangan/ mesin jahit
xiii
Cara membuat masker dari kain adalah
1. Buat bentuk persegi panjang pada kain, ukuran 20 x 30 cm. .
2. Potong pita/tali bantal guling/ karet elastik sesuai ukuran kepala/lebih. Tali dapat
juga dibuat dari kain
3. Lipat pada sisi kain sebanyak 2-3 lipatan, mulailah menjahit kain sehingga tali/
karet elastis berada di dalam lipatan.
4. Tarik kencang bagian tali/karet elastis dan jahit sisa lipatan.
5. Ulangi di sisi lain.
6. Pastikan untuk melakukan backstitch (menjahit beberapa kali) di awal dan akhir
jahitan, karena tali/ karet elastis akan menarik di titik-titik tersebut.
Contoh-contoh masker kain
xiv
Lampiran 2.
Dokumentasi Pelatihan Pembuatan Masker dari kain
Perispan pelatihan pembuatan masker
Dosen memberikan penjelasan tentang membuat pola
xv
Pelatihan menjahit masker kain
Dosen memperhatikan masker yang telah dijahit peserta
xvi
Masker yang sudah dibuat oleh peserta
Foto Bersama Dosen Pendidikan Matematika bersama mitra masyarakat
xvii
LAMPIRAN 3 Surat Permohonan Bantuan Dosen
xviii
LAMPIRAN 4 Surat Tugas
xix
LAMPIRAN 5 Surat Sudah Melaksanakan
xx
LAMPIRAN 6. Absensi Kegiatan
xxi
xxii
xxiii