32

KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biokimia

Citation preview

Page 1: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5
Page 2: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Riko AgusnRahman

Asra Riandy Masda

Tissa Rizki Amanda

Felinda Dwi Utami

Intan Larasati Setia Utami

Riska Febriyen i

Oktavia S D Sihombing

Lovi Deliani

Fadlan

Zaki

Syahidah Razak

260110090016

260110090097

260110100049

260110100052

260110100065

260110100078

260110100152

260110100155

140510060140

140510060014

140510063004

KELOMPOK 5

Page 3: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Pada permukaan sel eukariot terdapat molekul karbohidrat.

Molekul karbohidrat

Jumlah karbohidrat dalam plasma membran berkisar antara 2 – 10 % dari seluruh berat membran.

Rantai polisakarida yang berikatan secara

kovalen dengan membran protein

Rantai oligosakarida yang berikatan secara kovalen dengan lipid

(glikolipid)

Page 4: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

GLIKOSAMINOGLIKAN ?

(Mukopolisakarida) terdiri

atas sejumlah rantai

karbohidrat kompleks yang

dicirikan oleh kandungan

gula amino dan asam-asam

uronatnya.

Page 5: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

• Jika rantai-rantai melekat pada molekul protein, senyawa disebut sebagai suatu proteoglikan.

• Glikosaminoglikan bergabung dengan unsur-unsur pembentuk struktur jaringan seperti tulang, elastin, dan kolagen.

• Sifatnya yang menahan air dalam jumlah besar dan mengisi ruang-sehingga menjadi bantalan atau pelumas struktur lain-dibantu oleh sejumlah besar gugus -OH dan muatan negatif pada molekul, yang mempertahankan agar rantai karbohidrat tetap saling terpisah.

Page 6: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Glicosamoglycans merupakan bagian dari matrik ekstraseluler.

Glikosaminoglikan terhubung dengan protein dengan ikatan ester (O-Linked) melalui gugus

OH dari serin dan threonine

Page 7: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Glikosaminoglikan (GAGs) merupakan rantai-rantai polisakarida yang tidak bercabang, yang tersusun atas unit-unit disakarida berulang dan bermuatan negatif, yang terhubung secara kovalen dengan protein untuk membentuk molekul proteoglikan.

Disebut GAGs karena 1 dari 2 gula pada disakarida yang berulang selalu merupakan gula amino (N-Acetylglucosamine / N-Acetylgalactosamine). Sedangkan gula keduanya biasanya asam uronat yaitu glukuronat atau iduronat.

GAGs bermuatan negatif karena ada gugus sulfat atau karboksil pada sebagian besar gulanya.

GLIKOSAMINOGLIKAN

Page 8: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

N-ACETYLGLUCOSAMINE & N-

ACETYLGALACTOSAMINE

Page 9: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

CONTOH GLIKOSAMINOGLIKAN

• Asam hialuronat• Kondroitin sulfat,

dan • Heparin

Page 10: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

ASAM HIALURONAT

Page 11: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

KONDROITIN SULFAT

Page 12: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

HEPARIN

Page 13: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

PROTEOGLIKAN ?

Molekul yang mengandung

karbohidrat yang disebut

glikosaminoglicans yang

terikat secara kovalen pada

protein. Biasanya juga

mengandung oligosakarida.

Page 14: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Core protein relative linier dimana karbohidrat terikat pada protein sehingga membentuk struktur seperti “sisir”.

STRUKTUR PROTEOGLIKAN

Page 15: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Sebanyak 200 proteoglikan berhubungan dengan molekul panjang asam hialuronat secara

nonkovalen dan membentuk agregat proteoglikan, yang berinteraksi dengan kolagen.

Tingginya kandungan air yang terikat pada glikosaminoglikan bermuatan negatif bertindak

sebagai peredam goncangan atau pegas biomekanik, hal ini penting secara fisiologis,

terutama untuk tulang sendi.

Page 16: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

MATRIKS EKSTRA SELULER

Merupakan substansi dasar yang

berfungsi membantu sel-sel

berdekatan dan menyediakan jalan

untuk difusi nutrient dan oksigen

sel. Matriks ekstraseluler juga

merupakan jaringan yang saling

terikat dan terdiri

heteropolisakarida dan protein

fibrous.

Page 17: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5
Page 18: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Proteoglikan sebagai bagian dari matriks ekstraseluler dapat terbentuk saat hialuronat

yang sangat panjang dihubungkan secara kovalen dengan 100 molekul protein. Protein ini terikat secara kovalen dengan kondroitin sulfat

dan keratin sulfat.

Page 19: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Matriks proteoglikan penting untuk respon sel terhadap extracellular growth factors.

Contoh: Contohnya :

Fibroblast growth factor (FGF) protein ekstraseluler yang

berfungsi sebagai sinyal untuk mensimulus pembelahan sel.

Page 20: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5
Page 21: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

KARBOHIDRAT MEMBANTU PENGELUARAN FESES

Page 22: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

MEKANISME

Mengatur Peristaltik usus.

Adanya selulosa dalam serat

makanan mengatur

peristaltik usus

Memberi bentuk pada feses. Hemiselulosa dan

pectin mampu menyerap banyak air

dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa

makanan yang akan dikeluarkan

Page 23: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoloid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakit diabetes mellitus, dan jantung

koroner yang bekaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.

Page 24: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Makanan yang rendah serat menghasilkan feses yang keras dan kering yang susah dikeluarkan dan membutuhkan peningkatan tekanan saluran cerna yang luar biasa untuk mengeluarkannya. Makanan tinggi serat cenderung meningkatkan berat feses.

PENGARUH KARBOHIDRAT MAKANAN YANG TIDAK DICERNAKAN DI USUS

1. BERAT FESES

Page 25: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Konsumsi serat makanan mempunyai hubungan negatif dengan insiden penyakit jantung koroner dan batu ginjal, terutama dengan kolesterol darah. Polisakarida nonpati larut air (pektin, gum, dan sebagainya) paling berpengaruh sedangkan polisakarida nonpati yang tidak larut air hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap kadar kolesterol. Penurunan ini terutama terlihat pada fraksi LDL (low Density Lipoprotein) yang disertai dengan penurunan kandungan kolesterol dalam hati dan lain jaringan

Pengaruh ini dikaitkan dengan metabolisme asam empedu. Asam empedu dan steorid netral disintesis dalam hati dari kolesterol, disekresi ke dalam empedu dan biasanya kembali ke hati melalui reabsorpsi dalam usus halus (siklus entero hepatik).

2. METABOLISME KOLESTEROL

Page 26: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Waktu transit makanan setelah ditelan adalah waktu yang dipelrukan makanan untyuk melalui mulut sampai ke anus. Waktu transit dalam kolon biasanya kurang lebih sepuluh kali lebih lama daripada waktu transit dari mulut ke awal kolon dan merupakan tahap utama yang mempengaruhi seluruh waktu transit makanan. Waktu transit dari mulut ke bagian awal usus besar dipengaruhi oleh pengosongan lambung dan transit dalam usus halus.

3. WAKTU TRANSIT

Page 27: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

Hubungan antara kolon dengan kekurangan serat makanan diduga karena terjadinya perubahan pada susunan mikroorganisme dalam saluran cerna. Mikroorganisme yang terbentuk menguntungkan pembentukan karsinogen yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker. Mikroorganisme ini juga diduga mencegah atau membatasi pemecahan karsinogen yang terjadi secara normal bila serat makanan lebih tinggi.

4. PERUBAHAN SUSUNAN MIKROORGANISME

Page 28: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

•Melindacare. 2012. Manfaat Karbohidrat Bagi Tubuh. Available online at http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id 1768_Manfaat-Karbohidrat-Bagi-Tubuh- [diakses pada 14 November 2012]•Safiu,R. 2011. Fungsi Karbohidrat (Dasar-Dasar Ilmu Gizi). Available online at http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2162792-fungsi-karbohidrat-dasar-dasar-ilmu/ [diakses pada 14 November 2012]

DAFTAR PUSTAKA

Page 29: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

TERIMA KASIH

^.^

Page 30: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

1. Gula yang dapat membentuk proteoglikan?Jawab: Gula yang membentuk proteoglikan adalah gula-

gula disakarida yang berulang yaitu glikosaminoglikans (GAGs). Penyusun GAGs yaitu: 2 gula.

Gula pertama (gula amino): N-Acetylglucosamine dan N-Acetylgalactosamine

Gula kedua: biasanya asam uronat yaitu glukuronat dan iduronat.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

Page 31: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

2. Fungsi karbohidrat sebagai antidiare dengan pembantu pengeluaran feses apakah berlawanan?

Jawab:

Fungsi karbohidrat sebagai antidiare dengan pembantu pengeluaran feses sama sekali tidak berlawanan. Fungsi karbohidrat bekerja sendiri-sendiri. Kedua fungsi ini akan bekerja berdasarkan kebutuhan tubuh. Saat tubuh membutuhkan antidiare, maka karbohidrat akan bekerja sebagai antidiare.begitu juga halnya dengan fungsi yang satunya lagi. Lagipula, jenis karbohidrat untuk masing-masing fungsi tersebut juga berbeda. Untuk antidiare, jenis karbohidratnya adalah pektin Sedangkan untuk pembantu pengeluaran feses, jenisnya adalah selulosa yang terdapat pada serat makanan.

Page 32: KARBOHIDRAT KELOMPOK 5

3. Apa perbedaan fungsi karbohidrat sebagai pemberi bentuk feses dan sebagai pengatur peristaltik usus?

Jawab: kedua fungsi tersebut berjalan bersamaan, yaitu sebagai pembantu dalam pengeluaran feses. Jadi tidak ada bedanya. Selulosa dalam serat makanan akan memberi bentuk feses dengan cara menambah massa feses sehingga menjadi lebih besar. Feses tersebut tidak saja menjadi lebih besar dan berisi tetapi menjadi lebih basah. Feses yang tidak kering akan mempermudah gerakan peristaltik usus. Sehingga feses dapat lebih mudah untuk dikeluarkan. Dengan kata lain, karbohidrat dapat mengatur gerakan peristaltik usus.