22
TUGAS MAKALAH GIZI KERJA ZAT ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN PEKERJA (KARBOHIDRAT) DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 1. FATIMAH KAUTSAR K21110298 2. IKA APRILIANTI K21110281 3. ALIFAH KURNIATI K21109101 PROGRAM STUDI ILMU GIZI

MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gizi makro

Citation preview

Page 1: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

TUGAS MAKALAHGIZI KERJA

ZAT ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN PEKERJA (KARBOHIDRAT)

DISUSUN OLEH:KELOMPOK 1

1. FATIMAH KAUTSAR K211102982. IKA APRILIANTI K211102813. ALIFAH KURNIATI K21109101

PROGRAM STUDI ILMU GIZIFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2012

Page 2: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

BAB IPENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi

dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan terganggu,

menurunnya produktifitas kerja dan daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka

kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak janin

masih didalam kandungan, bayi, anak–anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut (Depkes

RI, 2001).

Tema sentral pembangunan nasional dalam GBHN adalah peningkatan kualitas

sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja. Salah satu

upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya

manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan

salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Status gizi adalah

keadaan tubuh seseorang atau sekelompok orang sebagai akibat dari konsumsi, penyerapan

dan penggunaan zat-zat gizi dari makanan dalam jangka waktu yang lama (Supariasa et al.

2001).

Status gizi baik merupakan perwujudan dan terpenuhinya konsumsi pangan sesuai

dengan anjuran kecukupan zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi

mikro (vitamin dan mineral). Akhir-akhir ini masalah gizi makro mulai bergeser pada

masalah gizi mikro, yaitu karena kekurangan konsumsi pangan sumber vitamin dan mineral.

Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998 disebutkan bahwa masalah gizi

mikro terjadi disebabkan karena distribusi sayuran terhadap konsumsi zat gizi, khususnya

vitamin dan mineral ternyata sangat rendah (WKNPG, 1998).

Adanya perbaikan terhadap status gizi akan membawa dampak terhadap peningkatan

produktivitas kerja. Salah satu upaya untuk memperbaiki status gizi adalah dengan

memperbaiki konsumsi pangan. Konsumsi pangan adalah jumlah pangan (tunggal atau

beragam) yang dimakan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan tertentu dalam

aspek gizi, seperti tujuan untuk memperoleh sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh

(Hardinsyah dan Martianto 1989).

Konsumsi pangan yang bernilai gizi baik akan dapat menunjang dalam melakukan

aktivitas sehari-hari, mendukung produktivitas kerja yang baik dan mempertahankan

Page 3: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

ketahanan tubuh. Seorang pekerja membutuhkan asupan zat gizi yang baik agar dapat

menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi, begitu pula pekerja yang mengeluarkan banyak

tenaga dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, konsumsi pangan sangat perlu diperhatikan

terutama pangan sumber energi yaitu pangan-pangan sumber protein, lemak dan karbohidrat.

Energi digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan tenaga. Energi dibutuhkan oleh manusia

untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik

(Almatsier 2003). Oleh karena itu, energi atau biasa disebut kalori menjadi sumber tenaga

utama bagi pekerja dalam melakukan pekerjaan.

I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Zat apa saja yang dibutuhkan bagi seorang pekerja?

2. Makanan-makanan apa saja yang dapat menjadi karbohidrat?

Page 4: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

BAB II

PEMBAHASAN

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan

kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan

keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang tersebut. Terdapat

hubungan antara status gizi dengan konsumsi makanan. Tingkat status gizi optimal akan

tercapai apabila kebutuhan gizi optimal terpenuhi (Wiryo, 2002).

Gizi sangat dibutuhkan oleh setiap orang, salah satunya untuk pekerja. Pekerja

memerlukan zat-zat gizi sesuai dengan jenis pekerjaannya. Zat-zat gizi yang berasal dari

makanan sehari-hari berfungsi sebagai zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.

Kebutuhan akan zat-zat gizi tergantung dari usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan jenis

aktivitas. Gizi pada pekerja ditujukan untuk kesehatan pekerja agar mampu bekerja secara

optimal. Zat gizi utama yang paling dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat sebagai

sumber energi untuk kerja otot. Selain karbohidrat, pekerja tetap memerlukan protein untuk

memelihara fungsi tubuh dan sebagai sumber energi (Djunaedi, 2001).

Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seseorang adalah keadaan

gizi. Status gizi yang baik merupakan pemicu peningkatan produktivitas kerja. Masalah

kecukupan pangan dan gizi mutlak diperlukan untuk memperbaiki status gizi guna

peningkatan produktivitas kerja. Energi dan zat besi merupakan zat gizi yang berkontribusi

penting dalam menunjang produktivitas tenaga kerja, yakni sebagai sumber tenaga utama.

Seorang tenaga kerja sangat membutuhkan sumber tenaga untuk melakukan pekerjannya dan

sumber tenaga atau energi ini dapat diperoleh dari pangan-pangan sumber protein, lemak dan

karbohidrat. Tenaga kerja yang konsumsi energi dan cadangan energinya rendah akan

menurunkan semangat kerja yang selanjutnya berpengaruh terhadap hasil kerja atau

produktivitas kerja.

Sementara itu, zat besi dalam metabolisme tubuh terutama berperan pada proses

penalaran serta daya konsentrasinya sangat vital terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.

Defisiensi zat besi dapat berakibat menurunkan produktivitas dan kapasitas fisik saat bekerja,

selain itu juga menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Konsumsi pangan

selanjutnya akan berpengaruh terhadap status gizi. Status gizi juga menjadi faktor yang

penting terkait pengaruhnya terhadap produktivitas kerja. Perbaikan status gizi akan

membawa kepada peningkatan produktivitas kerja.

Page 5: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

Jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat. Saat ini mencapai 113,74 juta

jiwa dan yang bekerja mencapai 104,49 juta jiwa (BPS, 2009).  Pemenuhan kecukupan gizi

pekerja selama bekerja merupakan salah satu bentuk penerapan syarat keselamatan, dan

kesehatan kerja sebagai bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Gizi

merupakan salah satu aspek kesehatan kerja yang memiliki peran penting dalam peningkatan

produktivitas kerja.  Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak, terutama pengelola tempat

kerja mengingat para pekerja umumnya menghabiskan waktu sekitar 8 jam setiap harinya di

tempat kerja.

Rendahnya produktivitas kerja dianggap akibat kurangnya motivasi kerja, tanpa

menyadari faktor lainnya seperti gizi pekerja. Perbaikan dan peningkatan gizi mempunyai

makna yang sangat penting dalam upaya mencegah morbiditas, menurunkan angka absensi

serta meningkatkan produktivitas kerja.

Berat ringannya beban kerja seseorang ditentukan oleh lamanya waktu melakukan

pekerjaan dan jenis pekerjaan itu sendiri. Semakin berat beban kerja, sebaiknya semakin

pendek waktu kerjanya agar terhindar dari kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti

atau sebaliknya.

Pengelompokan aktivitas atau beban kerja (ringan, sedang dan berat) berdasarkan

proporsi waktu kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

(Sumber : Prosiding WNPG VIII, 2004)

Penilaian status gizi pekerja perlu dilakukan, karena dengan mengetahui status gizi

pekerja dapat ditentukan kebutuhan gizi yang sesuai serta pemberian intervensi gizi bila

Page 6: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

diperlukan.  Penilaian status gizi dilakukan melalui beberapa cara antara lain : pemeriksaan

biokimia, pemeriksaan klinis, pemeriksaan biofisik dan antropometri.

Kebutuhan Gizi

Kebutuhan gizi terutama energi dipengaruhi oleh : Usia, Ukuran tubuh, dan Jenis

kelamin. Faktor lain penentu kebutuhan gizi yaitu: Jenis pekerjaan atau aktivitas yang

dilakukan sehari-hari, Keadaan fisiologis, Keadaan khusus; seperti pada pemulihan kesehatan

dan anemia, Keadaan lingkungan kerja.  Faktor-faktor tersebut di atas harus menjadi dasar

dalam perhitungan besarnya energi, komposisi zat gizi dan menu untuk konsumsi pekerja.

Tabel 2.  Kebutuhan Gizi Per Hari bagi Pekerja Menurut Umur, Jenis Kelamin dan Aktivitas

Fisik*

(Sumber : berdasarkan AKG 2004)

Page 7: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

Kecukupan Gizi menurut Kondisi Khusus Pekerja

Skema Kondisi Khusus Pekerja

Kondisi fisiologis

Selama Kehamilan : untuk perkembangan janin, pekerja perempuan yang hamil

membutuhkan tambahan energi dan zat gizi lainnya seperti zat besi dan asam folat. 

Perempuan yang berstatus gizi baik dengan tingkat aktivitas ringan-sedang membutuhkan

kalori ekstra 180 kkal/hari pada   trimester 1, sedangkan pada trimester 2 dan 3 dibutuhkan

tambahan 300 kkal/ hari.

Selama Menyusui: untuk produksi ASI, pekerja perempuan yg hamil membutuhkan

tambahan energi dan zat gizi lainnya.  Selama enam bulan pertama, seorang ibu menyusui

membutuhkan energi tambahan 500 kkal/ hari dan 550 kkal/hari pada 6 bulan berikutnya.

Kondisi tertentu

Anemia Besi: untuk pekerja anemia gizi besi diberikan suplemen tablet besi dengan dosis 60

mg 2 kali seminggu sampai anemia teratasi.  Selain itu, pekerja dianjurkan mengkonsumsi

makanan bergizi seimbang yang kaya zat besi seperti hati, daging, ikan, ayam, telur dan

sayuran hijau.  Khusus bagi pekerja perempuan, untuk mencegah anemia dianjurkan

pemberian tablet besi dengan dosis 60 mg per minggu selama 16 minggu setiap tahun.

Selama masa haid diberikan 60 mg zat besi tiap hari.

Kelebihan Berat Badan: perlu melakukan perencanaan makan atau diet rendah kalori

seimbang.  Pengaturan pola makan sehat dilakukan dengan mengurangi asupan lemak dan

mencukupi komposisi bahan makanan dengan metode gizi seimbang, yaitu cukup sumber

karbohidrat, protein dan lemak serta cukup vitamin dan mineral. Porsi kalori terbesar

diusahakan dikonsumsi pagi dan siang hari.  Konsumsi sayuran dan buah perlu diperbanyak

karena buah banyak mengandung serat dan vitamin, namun sedikit kandungan kalorinya. 

Makanan selingan sebaiknya diberikan berupa buah-buahan. Susu yang dikonsumsi

sebaiknya  adalah susu rendah lemak. Olahraga secara teratur dan rutin perlu dilakukan. Olah

Page 8: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

raga apapun baik namun jenis yang disarankan adalah olahraga aerobik karena dapat

membakar kalori lebih banyak. Sebaiknya olahraga dilakukan 4-5 kali seminggu selama 20-

30 menit karena dengan durasi tersebut pembakaran kalori baru dapat terjadi.

Kondisi di tempat kerja

Lembur dan Shift Kerja : Bagi pekerja yang lembur selama 3 (tiga) jam atau lebih

diberikan makanan dan minuman tambahan, berupa makanan selingan yang padat gizi.  Hal

ini juga berlaku bagi mereka yang menjalani shift kerja malam, termasuk pekerja perempuan

yang bekerja antara pukul 23.00-07.00. 

Risiko Lingkungan Kerja

Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja

adalah:

1. Suhu: tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi sehingga

pekerja mengeluarkan banyak keringat.  Karenanya perlu diperhatikan kebutuhan air

dan mineral sebagai pengganti cairan yang keluar dari tubuh. Untuk mencegah

dehidrasi disarankan untuk minum air, konsumsi sayur dan buah.

2. Pengaruh bahan kimia: Bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan keracunan

kronis, akibatnya: menurunnya nafsu makan, terganggunya metabolisme tubuh dan

gangguan fungsi alat pencernaan sehingga menurunkan berat badan. Oleh karena itu

dibutuhkan tambahan zat gizi. Hal ini juga terjadi pada para pekerja yang mengalami

gangguan psikologis.

3. Bahan radiasi mengganggu metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein

dan antioksidan untuk regenerasi sel.

4. Parasit dan mikroorganisme: Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan sering

terserang kecacingan yang dapat mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan

zat-zat gizi sehingga dibutuhkan tambahan zat gizi.

Standar Penyediaan Makanan Bagi Pekerja

Setelah mengetahui kebutuhan energi (kalori), perlu dipikirkan cara memenuhi kebutuhan

tersebut dalam menu pekerja sehari-hari.  Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,

serta zat-zat lain dalam tubuh perlu diperhatikan proporsinya agar seimbang (WNPG VIII,

2004), yaitu : Karbohidrat (50-65% dari total energi), Protein (10-20% dari total energi),

Lemak (20-30% dari total energi).

Page 9: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

Kebutuhan energi diterjemahkan ke dalam porsi bahan makanan menggunakan daftar

bahan makanan penukar.  Pemberian makanan utama di tempat kerja dilakukan saat istirahat

(4-5 jam setelah kerja) diselingi pemberian kudapan (makanan selingan).Berikut adalah

standar porsi makanan bagi pekerja menurut usia dan kategori aktivitas fisik:

Standar porsi makanan pekerja laki-laki dan perempuan selama bekerja (8 jam)

*Jumlah minimum kebutuhan air minum

MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT

Defenisi

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom

Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam

komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa

asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat

diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan

yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Page 10: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai

penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak

menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari

sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang

berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-

daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi

hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung

karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun

protein.

Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot

dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-

tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di

dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari

merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak

akan dijumpai.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.

Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Selain sebagai sumber

energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh,

berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan

mengikat protein dan lemak.

Sumber karbohidrat adalah padi-padian (gandum dan beras) atau serealia, umbi-

umbian (kentang, singkong, ubi jalar), jagung, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan

dari sumber karbohidrat adalah mie. bihun, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan

sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur

umbi-umbian, seperti wortel  dan kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung

karbohidrat daripada sayuran. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan

susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan

sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.

Karbohidrat sendiri dapat dibedakan menjadi karbohidrat sederhana dan karbohidrat

kompleks. Dengan mengkonsumsi karbohidrat kompleks, hasilnya Anda akan merasa

kenyang lebih lambat karena proses pemecahan glukosa lebih lambat. Karbohidrat kompleks

ditandai dengan rendahnya angka GI (glycaemic index). Semakin rendah indeks glikemia

berarti semakin kompleks karbohidrat tersebut.Yang termasuk dalam kategori GI rendah

adalah karbohidrat dari pasta, jagung, singkong rebus, dan oat. Pada tingkat sedang ada ubi,

Page 11: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

kentang panggang dengan kulit, beras merah. GI tinggi ada pada nasi putih dan kentang

panggang tanpa kulit.

Pencemaan karbohidrat

Pencemaan karbohidrat sudah dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut;

makanan dikunyah agar dipecah menjadi bagian-bagian kecil, sehingga jumlah permukaan

makanan lebih luas kontak dengan enzim-enzim pencemaan.

Di dalam mulut makanan bercampur dengan air ludah yang mengandung enzim

amilase (ptyalin). Enzim amilase bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum

dan dekstrin, akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana

maltosa. Sedangkan air ludah berguna untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan.

Hanya sebagian kecil amilum yang dapat dicema di dalam mulut, oleh karena makanan

sebentar saja berada di dalam rongga mulut. Oleh karena itu sebaiknya makanan dikunyah

lebih lama, agar memberi kesempatan lebih banyak pemecahan amilum di rongga mulut.

Dengan proses mekanik, makanan ditelan melalui kerongkongan dan selanjutnya akan

memasuki lambung.

Pencernaan dalam lambung

Proses pemecahan amilum diteruskan di dalam lambung, selama makanan belum

bereaksi dengan asam lambung.

Pencernaan dalam usus

Di usus halus, maltosa, sukrosa dan laktosa yang berasal dari makanan maupun dari

hasil penguraian karbohidrat karbohidrat kompleks akan diubah menjadi mono sakarida

dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat di usus halus.

maltase --- maltosa 2 (dua) molekul glukosa

laktase ---- laktosa galaktosa dan glukosa

sukrase --- sukrosa fruktosa dan glukosa

Absorbsi

Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses penyerapan ini

terjadi di usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transfer

aktif, sedangkan fruktosa dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya

dapat diserap dalam bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa,

sukrosa dan laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Akhimya

Page 12: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

berbagai jenis karbohidrat diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam proses

metabolisme.

Berdasarkan urutan, yang paling cepat di absorpsi adalah galaktosa, glukosa dan

terakhir fruktosa.

Metabolisme

Setelah melalui dinding usus halus, glukosa akan menuju ke hepar melalui vena

portae. Sebahagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen,

sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%).

Karbohidrat yang terdapat dalam darah, praktis dalam bentuk glukosa, oleh karena

fruktosa dan galaktosa akan diubah terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah.

Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh, sebagian besar

(2/3) akan disimpan di dalam otot dan selebihnya di dalam hati sebagai glikogen. Kapasitas

pembentukan glikogen ini sangat terbatas (maksimum 350 gram), dan jika penimbunan dalam

bentuk glikogen ini telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi

lemak dan disimpan di jaringan lemak. Bila tubuh memerlukan kembali enersi tersebut,

simpanan glikogen akan dipergunakan terlebih dahulu, disusul oleh mobilisasi lemak. Jika

Page 13: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

dihitung dalam jumlah kalori, simpanan enersi dalam bentuk lemak jauh melebihi jumlah

simpanan dalam bentuk glikogen.

Sel-sel tubuh yang sangat aktif dan memerlukan banyak enersi, mendapatkan enersi

dari basil pembakaran glukosa yang di ambil dari aliran darah. Kadar gula darah akan diisi

kembali dari cadangan glikogen yang ada di dalam hati. Kalau enersi yang diperlukan lebih

banyak lagi, timbunan lemak dari jaringan lemak mulai dipergunakan. Dalam jaringan lemak

diubah ke dalam zat antara yang dialirkan ke hati.

Fungsi karbohidrat

Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan

makanan, seperti rasa, warna dan tekstur.

Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:

1. Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi

kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi

enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati

dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat

menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.

2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi.

Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di

konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat

lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka

protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian

protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini

berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak

dapat dihindari lagi.

3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya

ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.

4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa rnisalnya

berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang

penting dalam asam nukleat.

6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat

(dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.

Page 14: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

1. Gizi sangat dibutuhkan oleh setiap orang, salah satunya untuk pekerja. Pekerja

memerlukan zat-zat gizi sesuai dengan jenis pekerjaannya. Zat-zat gizi yang

berasal dari makanan sehari-hari berfungsi sebagai zat tenaga, zat pembangun, dan

zat pengatur. Kebutuhan akan zat-zat gizi tergantung dari usia, jenis kelamin,

ukuran tubuh, dan jenis aktivitas.

2. Sumber karbohidrat adalah padi-padian (gandum dan beras) atau serealia, umbi-

umbian (kentang, singkong, ubi jalar), jagung, kacang-kacang kering, dan gula.

Hasil olahan dari sumber karbohidrat adalah mie. bihun, roti, tepung-tepungan,

selai, sirup, dan sebagainya. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan,

telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang

banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi,

singkong, talas, dan sagu.

Page 15: MAKALAH KELOMPOK 1 KARBOHIDRAT

DAFTAR PUSTAKA

Suyatno. Gizi Daur Hidup. Bandung: FKM Universitas Padjajaran.

Almatsier, Sunita.2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Khairina, Desy. 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada Pembantu Rumah Tangga (PRT) Wanita di Perumahan Duta Indah Bekasi. Jakarta: FKM Universitas Indonesia.

Ari Agung, I Gusti Ayu. Pengaruh Perbaikan Gizi Kesehatan Terhadap Produktifitas Kerja. Fakultas MIPA Universitas Hindu Indonesia.

Hutagalung, Halomoan. 2004. Karbohidrat. Universitas Sumatera Utara: Medan.

http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/747 (diakses pada tanggal 17 September

2012)

http://www.kesehatan123.com/2864/makanan-yang-mengandung-karbohidrat/

(diakses pada tanggal 17 September 2012)

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/386-makanan-

karbohidrat.html (diakses pada tanggal 17 September 2012)