Upload
yuniarti-puspitasari
View
407
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASEAN ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN
disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura :
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke dalam ASEAN sehingga total menjadi 11 negara, yaitu :
1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 19842. Vietnam tangal 28 Juli 19953. Myanmar tangal 23 Juli 19974. Laos tangal 23 Juli 19975. Kamboja tangal 16 Desember 1998
Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN digariskan seperti berikut: Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional semua negara Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalahan nasionalnya tanpa ada campur tangan dari luar Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota
ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok Proses pembentukan ASEAN dibuat dalam sebuah penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan nama “Deklarasi Bangkok”. Adapun yang bertanda tangan pada Deklarasi Bangkok tersebut adalah para menteri luar negeri saat itu, yaitu Bapak Adam
Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Pada tanggal 8 Januari 1984, seminggu setelah mencapai kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi anggota ASEAN. 11 tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar menjadi anggota dua tahun kemudianya, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja sudah menjadi anggota ASEAN bersama sama Myanmar dan Laos, Kamboja terpaksa menarik diri disebabkan masalah politik dalam negara tersebut. Namun, dua tahun kemudian Kamboja kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999.
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam
bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan
internasional yang ada Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di
kawasan Asia Tenggara Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa.
Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.
Timor Leste Negara baru Timor Leste, yang merupakan koloni Portugis kemudian dianeksasi
Indonesia, kini mendapatkan status pemerhati (observer) dalam ASEAN, setelah menuai protes dari berbagai negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas dasar rasa hormat kepada Indonesia. Awalnya, Myanmar menentang pemberian status observer kepada Timor-Leste karena dukungan Timor-Leste terhadap pejuang pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.
Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih
menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal ini sangat di dukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEAN.
Lambang ASEAN dan keterangannya
Peranan Indonesia di ASEAN
ASEAN merupakan soko guru politk luar negeri Indonesia, karena negara-negara
ASEAN merupakan lingkaran terdalam dari lingkaran-lingkaran konsentris pelaksanaan
politik luar negeri Indonesia. Pendekatan lingkaran-lingkaran konsentris menegaskan
besarnya pengaruh lingkungan eksternal terdekat terhadap situasi domestik Indonesia. Oleh
karena itu, terciptanya kawasan Asia Tenggara yang stabil, aman, damai, dan konddusif, serta
terjalinnya hubungan harmonis dengan negara-negara di Asia Tenggara dirasakan sangat
penting dan merupakan modal dasar pembangunan nasional Indonesia.
Mengingat Indonesia menenmpatkan ASEAN sebagai lingkungan utama dari
politik luar negerinya, Indonesia telah memainkan peran penting dalam perkembangan
ASEAN. Peran tersebut terlihat dari peran Indonesia dala penentuan arah perkembangan
ASEAN.
• Era Soeharto
Pada masa Soeharto, politik luar negeri Indonesia lebih ke arah low profile. Politik
luar negeri Indonesia memperlihatkan wajah yang lebih asertif, dimana Indonesia berperan
semakin aktif dalam berbagai forum regional dan internasional, salah satu diantaranya adalah
dengan menyumbangkan inisiatif-inisiatif segar dalam berbagai forum tersebut yang
membahas berbagai persoalan dan isu-isu dunia. Dalam konteks ASEAN, Indonesia sudah
mampu memerankan sebagai pemimpin dari negara-negara di Asia Tenggara, dengan gaya
kepemimpinan Soeharto Indonesia mampu menjalin hubungan dan kerjasama yang baik
dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
• Era SBY
Pada awal reformasi, setelah keruntuhan rezim Soeharto yang telah berkuasa lebih
dari 30 tahun menimbulkan banyak perubahan. Selain perubahan dalam struktur politik dan
kelembagaan negara, perubahan pun terjadi dalam politik luar negeri. Dalam konteks
ASEAN, Indonesia yang selama ini menjadi pemimpin dari negara-negara di kawasan Asia
Tenggara seperti kehilangan kepercayaan diri ketika Soeharto jatuh. Pada masa reformasi ini,
para pemimpin negara setelah Soeharto, mulai dari BJ Habiebi, Abdurahman Wahid,
Megawati, sampai SBY berusaha kembali membangun kepercayaan diri tersebut.
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berkomitmen akan tetap menjadi bagian penting dalam kerja sama internasional untuk mengatasi masalah-masalah internasional. Pada level regional, di tingkat ASEAN, misalnya, Indonesia juga menjadi salah satu promotor utama penyelesaian masalah-masalah regional. Pengakuan yang semakin kuat dari negara-negara anggota ASEAN terhadap peran regional Indonesia memberi modal bagi Indonesia untuk memperkuat posisi regionalnya dan menjadi bagian penting dalam penyelesaian masalah-masalah baru regional.
Di ASEAN, Indonesia, tidak seperti ketika mengalami krisis ekonomi akhir 1990-
an, banyak mengambil prakarsa regional yang kemudian menjadi bagian penting dari
kebijakan regional ASEAN. Indonesia kini memang sudah berubah sejalan dengan proses
demokratisasi. Indonesia juga menyaksikan dunia yang mengalami transformasi dalam
peradaban manusia serta tatanan dunia yang didasarkan atas nilai-nilai demokrasi, hak asasi
manusia, dan ekonomi pasar liberal. Perubahan-perubahan demikian mengharuskan Indonesia
untuk beradaptasi, baik secara domestik maupun internasional.
Dalam konteks adaptasi itulah, Indonesia banyak memprakarsai pertemuan-
pertemuan internasional dan mengambil kebijakan yang berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan domestik Indonesia. Multilateralisme kini diakui merupakan norma
dalam hubungan internasional kontemporer. Karena itu, Indonesia jeli melihat setiap
kemungkinan yang ditawarkan proses multilateralisme tersebut, terutama untuk memajukan
kepentingan nasional dan global baru Indonesia.
ASC adalah produk kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN, dan ini menunjukkan
bahwa ASEAN tetap merupakan prioritas politik luar negeri Indonesia. Keberhasilan
menempatkan kembali posisi instrumental Indonesia dalam ASEAN juga menjadi modal
tambahan penting bagi leverage politik luar negeri Indonesia terhadap negara di luar kawasan
ASEAN. Indonesia mempunyai kepentingan untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara
yang aman dan damai. Karena itu, diplomasi Indonesia di kawasan tersebut harus diarahkan
untuk mencapai tujuan itu. Diplomasi Indonesia dibutuhkan untuk membangun saling
percaya dan menciptakan keamanan ASEAN, di samping dapat menjadi landasan kokoh bagi
suatu kerja sama keamanan regional.
Di ASEAN, Indonesia, tidak seperti ketika mengalami krisis ekonomi akhir 1990-
an, banyak mengambil prakarsa regional yang kemudian menjadi bagian penting dari
kebijakan regional ASEAN. Indonesia kini memang sudah berubah sejalan dengan proses
demokratisasi. Indonesia juga menyaksikan dunia yang mengalami transformasi dalam
peradaban manusia serta tatanan dunia yang didasarkan atas nilai-nilai demokrasi, hak asasi
manusia, dan ekonomi pasar liberal. Perubahan-perubahan demikian mengharuskan Indonesia
untuk beradaptasi, baik secara domestik maupun internasional.
Dalam konteks adaptasi itulah, Indonesia banyak memprakarsai pertemuan-
pertemuan internasional dan mengambil kebijakan yang berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan domestik Indonesia. Multilateralisme kini diakui merupakan norma
dalam hubungan internasional kontemporer. Karena itu, Indonesia jeli melihat setiap
kemungkinan yang ditawarkan proses multilateralisme tersebut, terutama untuk memajukan
kepentingan nasional dan global baru Indonesia.
ASC adalah produk kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN, dan ini menunjukkan
bahwa ASEAN tetap merupakan prioritas politik luar negeri Indonesia. Keberhasilan
menempatkan kembali posisi instrumental Indonesia dalam ASEAN juga menjadi modal
tambahan penting bagi leverage politik luar negeri Indonesia terhadap negara di luar kawasan
ASEAN. Indonesia mempunyai kepentingan untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara
yang aman dan damai. Karena itu, diplomasi Indonesia di kawasan tersebut harus diarahkan
untuk mencapai tujuan itu. Diplomasi Indonesia dibutuhkan untuk membangun saling
percaya dan menciptakan keamanan ASEAN, di samping dapat menjadi landasan kokoh bagi
suatu kerja sama keamanan regional.
Konsep Komunitas ASEAN semakin memperoleh momentum ketika Pertemuan Tingkat
Menteri Luar Negeri ASEAN ke-37 di Jakarta 2004 menyepakati konsensus konsep Plan of
Action dari ASC-PoA dan ASEAN Socio-cultural Community (AScC-PoA). Kedua konsep
ini telah disahkan oleh para pemimpin ASEAN dalam KTT ASEAN ke-10 di Vientiane, Laos
November 2004. Disepakatinya ASC-PoA ini menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam
memimpin proses perumusan sesuai mandat KTT ASEAN ke-9 di Bali. Di samping itu,
ASC-PoA menunjukkan tingkat kedewasaan dari negara anggota ASEAN karena mekanisme
resolusi konflik dapat diimplementasikan berdasarkan prinsip we-feeling ASEAN sebagai
komunitas bangsa-bangsa.
Keputusan Indonesia menjadi bagian dari upaya multilateral untuk mengatasi,
antara lain, masalah penyebaran senjata nuklir, terorisme internasional, dan perubahan iklim
menunjukkan bahwa Indonesia berpihak kepada cara-cara multilateral untuk menyelesaikan
masalah-masalah internasional. Hal ini secara jelas menunjukkan komitmen Indonesia untuk
tetap menjadi bagian dari kolaborasi internasional guna menciptakan lingkungan global yang
lebih stabil dan aman. Tentu tanpa harus mengorbankan kepentingan nasional Indonesia.
Hadirnya Presiden Yudhoyono dalam forum-forum multilateral memberi kontribusi
yang sangat signifikan bagi peran dan posisi internasional Indonesia. Bukan hanya itu.
Kehadirannya dan gagasan-gagasan baru Indonesia juga membuktikan kredibilitas
internasional Indonesia.
Posisi dan peran Indonesia dalam ASEAN harus diintegrasikan ke dalam kerangka
hubungan internasional di kawasan Asia Pasifik dan tidak terbatas pada konteks lingkaran
konsentris kawasan tertentu, melainkan juga pada tataran isu, yang berarti politik luar negeri
Indonesia harus mencerminkan sikap akomodatif terhadap masalah-masalah demokratisasi,
hak asasi manusia dan masalah-masalah internasional.
Dalam konteks ini, sejauh mana pemerintahan SBY dapat ikut menentukan masa
depan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terhormat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain,
akan memberi dampak stabilitas kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan. Peran Indonesia
sebagai jangkar stabilitas keamanan dan perdamaian di ASEAN maupun di Asia Pasifik akan
menjadi semakin penting dalam merespons dinamika global di masa depan. Peran Indonesia
tersebut akan menjadi elemen penting ketika struktur keamanan secara multilateral semakin
terintegrasi. Respons dunia terhadap kemajuan demokrasi Indonesia juga harus menjadi
refleksi bagi revitalisasi masa depan politik luar negeri Indonesia.
Event khususASEAN Calendar of Meetings & Events 2010
January | February | March | April | May | June
July | August | September | October | November | December
JanuaryDate Meeting Venue5 1/2010 CPR Working Group Meeting ASEAN Secretariat
6 1/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat11-15 10th Prepared Foodstuff Product Working
Group (PFPWG) & related MeetingsASEAN Secretariat
11-16 33rd ASEAN Task Force on Rules of Origin and 57th Coordinating Committee on the Implementation of the CEPT Scheme for
AFTA
Da Nang, Viet Nam
13 ASEAN Director-General Meeting Da Nang, Viet Nam13 ASEAN Senior Officials' Meeting Da Nang, Viet Nam
13-14 ASEAN Foreign Ministers' Retreat Da Nang, Viet Nam13-14 3rd Meeting of ASEAN Political and Security
Council (APSC) and Special Meeting of ASEAN Coordinating Council (ACC)
Da Nang, Viet Nam
15 2/2010 CPR Working Group Meeting ASEAN Secretariat16-18 46th Coordinating Committee on Investment
(CCI) MeetingDa Nang, Viet Nam
18-22 ASEAN Senior Economic Officials' Meeting 1/41 and Related Meetings
Da Nang, Viet Nam
19 3/2010 CPR Working Group on AFRP ASEAN Secretariat19-20 The 3rd TELSOM Leaders Retreat Ha Noi20 2/2010 CPR Meeting and 3/2010 CPR and
ASEAN Secretariat MeetingASEAN Secretariat
20 ASEAN Senior Economic Officials' Meeting 1/41 and Related Meetings
Da Nang, Viet Nam
20-22 7th COMMIT SOM Bagan, Myanmar21 4/2010 CPR Working Group on AFRP ASEAN Secretariat21 Special WG on Tourism Integration Meeting Brunei Darussalam22 31st ASEAN NTOs Meeting Brunei Darussalam23 31st ASEAN NTOs Meeting and NTOs + 3 Brunei Darussalam24 ASEAN Tourism Ministers Meeting Brunei Darussalam
24-25 ASEM SOM Madrid25 ASEAN+3 and ASEAN-India Tourism Ministers
MeetingsBrunei Darussalam
26 ASEAN Tourism Conference 2010 Brunei Darussalam26-29 The 5th ASEAN Education Ministers Meeting
(ASED V) & 45th SEAMEO Council Conference
Cebu, Philipppines
27-29 Partnership Forum on Transnational Organized Crime
Bangkok, Thailand
TBC Arts Management Series in the Creative Industries
Philippines
TBC Training workshop on Preservation of Intangible Cultural Heritage: Traditional
Dance Pattern
Myanmar
Jan Coordination meeting with UNEP BangkokJan Coordination meeting with GTZ BangkokJan 15th ASEAN Committee on Disaster
Management Meeting (ACDM) and 14th ACDM Plus Three SOM Meeting
Osaka, Japan
Jan ASEAN+3 Teacher's Training & Summer Camp for the Gifted in Science
Seoul
Jan Inception meeting on the Study on the State of S&T Development in ASEAN
Manila
Jan Inception meeting on the establishment of the ASEAN Network of Experts on S&T
Indicators (ASNESTI)
Bangkok
FebruaryDate Meeting Venue2-3 ASEAN-EU SOM Bandar Seri Begawan2-5 19th Working Group on Accrediation and
Conformity Assessment (WG 2) & related Meetings
Viet Nam
5 3rd SOMTC WG TIP Manila, Philippines8 4th Task Force on Building and Construction
MeetingViet Nam
8 5/2010 CPR WG ASEAN Secretariat9 2nd Joint Planning and Review Committee
(JPRC) of AADCP IIASEAN Secretariat
9-11 25th Working Group on Standards and MRAs (WG 1) and related Meetings
Viet Nam
10 4/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat11-15 Training workshop on Preservation of
Intangible Cultural Heritage: Traditional Dance Pattern
Nay Pyi Taw
12 ASEAN-India Core Group Meeting ASEAN Secretariat24-25 5th SOMTC WG on CT Bali, Indonesia24-25 4th ASEAN-Canada Informal Coordinating
Mechanism (ICM) MeetingASEAN Secretariat
25-26 5th Meeting of the Technical Working Group on Transboundary Haze Pollution in the Mekong Sub-Region (TWG Mekong)
Lao PDR
26 Feb -1 Mar
16th ASEAN Economic Ministers Retreat Putra Jaya, Malaysia
Feb ASEAN+3 Seminar on Urban Youth SingaporeFeb 16th Asia-Pacific Regional Space Agency
Forum (APRSAF-16)Phuket, Thailand
Feb An Open Platform for Sharing of Information and Learning about Science, Technology and
Innovation for development in Asia
Manila
Feb Workshop on Outreach in Science, Technology and Innovation with South East
Asian Countries
Bangkok
Feb Workshop on the Establishment of the ASEAN-India Technology Information and
Commercialization Centre
New Delhi
March Date Meeting Venue1 ASEAN in Today's World Mahidol University,
Bangkok1-2 ASEAN Senior Officials' Meeting Ho Chi Minh, Viet Nam1-3 Joint Preparatory Meeting (JPM) for the ACC
(Separate Informal Meetings of SOM, SEOM and SOCA)
Ho Chi Minh, Viet Nam
1st week Joint Preparatory Meeting (JPM) for the ACC (TBC)2-4 EAS High-Level Seminar on Environmentally
Sustainable CitiesSingapore
2-5 ASEAN+3 Seminar on Urban Youth Work IV Singapore3-4 4th Special Meeting of the ASEAN Working
Group on Nature Conservation and Biodiversity (AWGNCB)
Philippines
3-5 47th CCI Meeting Brunei Darussalam5 6/2010 CPR WG ASEAN Secretariat5-6 11th Governing Board Meeting of the
ASEAN Centre for Biodiversity 10th Meeting of the Project Steering
Committee Meeting
Philippines
8-10 ASEAN TELSOM Joint Working Group/Working Groups and Related Meetings with Dialogue Partners (China/Japan/ROK/EC/India)
Bandar Seri Begawan
8-12 CPR WG on Financial Experts Meeting ASEAN Secretariat9-11 60th Coordinating Committee on Services
(CCS) MeetingBrunei Darussalam
11 Best of ASEAN Performing Arts - Malaysia Jakarta11-12 4th ARF Peacekeeping Experts Meeting Bangkok12 5/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat
15-20 34th ASEAN Task Force on Rules of Origin and 58th Coordinating Committee on the Implementation of the CEPT Scheme for
(TBC)
AFTA17 2nd ASEAN-US Working Group Meeting ASEAN Secretariat
17-20 Inter-Sessional Group on Confidence Building Measures and Preventive Diplomacy (ISG on
CBMs & PD)
Viet Nam
17-25 8th Meeting of the ASEAN Fund Advisory Fund (FAG)
Lao PDR
18-19 23rd ASEAN-Australia Forum Singapore18-19 Ad Hoc Working Group on ASEAN+3
Cooperation in EducationBangkok
18-20 Inter-Sessional Group on Confidence Building Measures and Preventive Diplomacy (ISG on
CBMs & PD)
Vinpearl Land, Nha Trang
20-21 10th ASEAN Working Group on Water Resources Management (AWGWRM)
Manila
22-25 Southeast Asia Water Forum Manila22 7/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat
22-25 2nd ASEAN-Russia Working Group for the Second ASEAN-Russia Summit, 9th ASEAN-
Russia Joint Cooperation Committee
Moscow
23 ASEAN-Japan Seminar on Utilization of ICT for Environment Conservation
Kuala Lumpur
23-25 4th China-ASEAN Media Cooperation Seminar
Beijing
23-26 7th Senior Officials Meeting for Culture and Arts (SOMCA) and 4th Meeting of the ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts
(AMCA)
Pampanga, Philippines
24 6/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat24-25 4th ASEAN-Canada Informal Coordinating
Mechanism (ICM) MeetingASEAN Secretariat
25-26 12th ASEAN-ROK Joint Planning and Review Committee (JPRC)
ASEAN Secretariat
25-26 Peer Review Group for the 2010 ASEAN Biodiversity Status Report (ABSR)
Philippines
28 Mar - 1 Apr
1st Meeting of AICHR ASEAN Secretariat
29-30 2nd ARF Inter-Sessional Meeting on Maritime Security (ISM on MS)
Auckland, New Zealand
29 - 31 The 2nd ASEAN-Japan Information Security Policy Meeting
Bangkok
29 Mar-1 Apr
Regional Meeting on the Implementation of the UN Programme of Action on Small Arms
and Light Weapons
Bali, Indonesia
29 Mar-1 Seminar on ASEAN Convention on Counter Koh Sammi, Thailand
Apr Terrorism30 ASEAN-New Zealand Open-Ended WG
MeetingASEAN Secretariat
30-31 3rd ASEAN-China Rectors' Conference Kuala Lumpur31 Mar- 1
Apr1st ASEAN Working Group on Climate
Change (AWGCC)Bangkok
31 Mar- 3 Apr
ADSOM Working Group Ha Noi, Viet Nam
March/ April
6th ASEAN-Japan JAIF Management Committee (JMC) Meeting
ASEAN Secretariat
Mar Regional meetings for IFAD/GEF Project on Rehabilitation of Peatland Forests in
Southeast Asia
Manila
Mar 10th Annual Collaborative Action Network (CAN) Meeting, and Joint Meeting of the
Intergovernmental Networks on Regional Air Pollution
Bangkok
Mar Preparation for the Water Resources Demand Management Learning Forums for
Irrigation
Bangkok
Mar 4th Joint Project Team Meeting for Sentinel Asia
Ha Noi
Mar Meeting of the Intergovernmental Consultative Committee and experts group on Regional Space Applications Programme
for Sustainable Development (RESAP)
Bangkok
Mar The 2nd ASCC Council Meeting Ha NoiMar ASEAN Workshop on Enhancing
Broadcasters' Preparedness in Transmitting Vital Information to the Public in Disaster
Situations via Digital Television
Indonesia
Mar 1st ASEAN+3 Rectors' Conference BeijingTBC ASEAN Maritime Forum TBC
AprilDate Meeting Venue5-6 The 4th TELSOM Leaders Retreat on ASEAN
ICT Master PlanPhnom Penh
5-9 17th Pharmaceutical Product Working Group (PPWG) & related Meetings
Thailand
5-10 ASEAN-ROK Workshop on Green ICT Seoul6 ASEAN Senior Officials' Preparatory Meeting
(Prep SOM)Ha Noi, Viet Nam
7 ASEAN Senior Economic Officials' Ha Noi, Viet Nam
Preparatory Meeting8 Informal Meeting of ASEAN Economic
Ministers (Informal AEM) and Meeting of the ASEAN Economic Community Council (AEC)
Ha Noi, Viet Nam
8 6th Meeting of ASEAN Coordinating Council (ACC)
Ha Noi, Viet Nam
8-9 16th ASEAN Summit Ha Noi, Viet Nam12 CPR Meeting with EU, Germany, Belgium and
SpainASEAN Secretariat
12 ASEAN-Japan JMC Meeting ASEAN Secretariat12-13 3rd Inter-Sessional Meeting of the ASEAN-
Japan CT DialogueTokyo, Japan
14-16 2nd ASEAN-US Joint Cooepration Committee ASEAN Secretariat17-24 The 3rd 10+3 Media Cooperation Forum Shanghai, Tianjin,
Beijing, China19 8/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat
19-20 2nd ASEAN-Russia WG Meeting ASEAN Secretariat19-23 11th Medical Device Product Working Group
(MDPWG) & related MeetingsASEAN Secretariat
20-22 10th Rubber-based Product Working Group (RBPWG) and its related Meetings
Selangor, Malaysia
21-22 SOMTC Coordination Meeting ASEAN Secretariat21-23 48th CCI Meeting Penang, Malaysia22 1/2010 Sub-Committee on Development
Cooperation (SCDC) Meeting (CPR WG and ASEAN Secretariat)
ASEAN Secretariat
22-25 ASEAN Youth Environment Forum 2010: Creating a Climate for Change
Bandar Seri Begawan
23-29 ASEAN Youth Camp 2010 - "Dragon: Legend in ASEAN Culture"
Ha Noi, Viet Nam
25-28 ASEAN Defence Senior Officials' Meeting (ADSOM)
Ha Noi, Viet Nam
26-27 1st Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) RoadmapTechnical Working Group Meeting
ASEAN Secretariat
26-28 16th ASEAN-China Senior Officials' Consultation (ACSOC)
Hue City, Viet Nam
26-28 ASEAN Telecommunications and Regulators Council Working Groups (ATRC WG) Meeting
Indonesia
27-29 ASEAN Defence Senior Officials' Meeting (ADSOM)
Ha Noi
28-29 1st Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) RoadmapTechnical Working Group country
visit
Indonesia
26-30 9th Joint Sectoral Committee on Electrical ASEAN Secretariat
and Electronic Equipment (JSC EEE) & related Meetings
27 2nd ASEAN-US JCC Meeting ASEAN Secretariat27-29 ASEAN Workshop on the Singapore Index on
Cities' BiodiversitySingapore
28-30 8th ARF ISM on Counter-Terrorism and Transnational Crime (ISM on CTTC)
Bandar Seri Begawan
29 11th ASEAN-New Zealand Joint Management Committee (JMC) Meeting
ASEAN Secretariat
29-30 9th Meeting of the Technical Working Group on Transboundary Haze
Pollution (TWG-southern) 9th Meeting of the Sub-Regional Ministerial Steering Committee (MSC) on Transboundary Haze Pollution
Pekanbaru, Indonesia
1st week ASEAN Regional Conference Workshop on Building ASEAN Community of Caring Society
through Art and Culture, Phase I
Cambodia
End of month
ASEAN Youth Camp 2010 - "Dragon: Legend in ASEAN Culture"
Viet Nam
Mar/Apr Korea-ASEAN Future Oriented Cooperation Project Youth Exchange Programme 2010
Seoul, Korea
Apr Ad-Hoc WG on Immigration Jakarta, IndonesiaApr 2nd ASEAN Working Group on Environmental
Education (AWGEE)Phnom Penh
Apr 14th ASEAN Working Group on Multilateral Environmental Agreements (AWGMEA)
Manila
Apr ASEAN Research Network on Functional Foods
Singapore
Apr 4th Meeting of the Network of ASEAN S&T Centres of Excellence
Bangkok
Apr The 32nd Meeting of Sub-Committee on Meteorology and Geophysics
Ha Noi
Apr The 59th Meeting of Committee on Science and Technology (COST)
Phnom Penh
Apr/May ASEAN Tourism Task Forces/WG Meetings Singapore
MayDate Meeting Venue3-8 35th ASEAN Task Force on Rules of Origin
and 59th Coordinating Committee on the Implementation of the CEPT Scheme for
AFTA
Indonesia
4 CPR-1st Quarterly Budget Review ASEAN Secretariat
5 7/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat5 ASEAN Caucus ASEAN Secretariat5-6 ASEM SOM Phnom Penh6 17th ASEAN-India WG Meeting ASEAN Secretariat6-8 23rd ASEAN-US Dialogue Meeting Manila7 12th ASEAN-India Joint Cooperation
Committee (JCC) MeetingASEAN Secretariat
9-11 CPR WG and CPR Meeting Yogyakarta10-12 9th Joint Sectoral Committee on Electrical
and Electronic Equipment (JSC EEE) & related Meetings
Bangkok
10-13 4th ADMM Ha Noi11-12 21st Working Group on Foreign Direct
Investment Statistics (WGFDIS) MeetingBangkok
11-13 61st CCS Meeting Pattaya, Thailand15-16 ASEAN-GCC SOM Riyadh17 9/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat
17-21 35th ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality (ACCSQ) & related
Meetings
Thailand
18-19 3rd Meeting of the ASEAN Committee on the Implementation of the ASEAN Declaration on the Protection and Promotion of the Rights
of Migrant Workers (ACMW)
Ha Noi
18-21 ASEAN SOM/EAS SOM/ASEAN+3 SOM/ARF SOM & related meetings
Ha Noi
19 8/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat19 3rd Meeting between CPR and ASEAN
Secretariat ASEAN Secretariat
19 Consultation Workshop to Review and Finalise the Draft ASEAN Labour Ministers'
Work Programme (2010 – 2015)
Ha Noi
20 3rd PCC of the ASEAN/ILO/Japan on Industrial Relations Programme (AIJPIR)
Ha Noi
20-21 ASEAN Preparatory Senior Labour Meeting (PrepSLOM)
Ha Noi
21 Preparatory ASEAN Plus Three Senior Labour Officials Meeting (SLOM+3)
Ha Noi
22 3rd Working Group of ASEAN Japan HRD Collaboration on Planning and Evaluation
Ha Noi
24 21st ASEAN Labour Ministerial Meeting (ALMM)
ASEAN Plus Three Labour Ministers Meeting (ALMM+3)
Ha Noi
24-26 11th Automotive Product Working Group (APWG) & related Meetings
Nay Phi Taw
25 2nd ASEAN Human Resource Conference Ha Noi25 24th ASEAN Foundation BOT ASEAN Foundation25 ASEAN-EU SOM Madrid
25-26 The 7th Asia Media Summit Beijing, China25-26 ASEAN-China JCC Meeting ASEAN Secretariat25-27 Seminar Workshop on Legal Matters for Drug
Control Work for ACCORD Member Countries
Bangkok
25-27 30th ASEANAPOL Phnom Penh26-27 18th ASEAN-EU Ministerial Meeting Madrid31 May ASEAN-GCC Ministerial Meeting Singapore31 May -4 Jun
Inaugural WHO-UMC-HSA Basic Pharmacovigilance Training Course
Singapore
May China-ASEAN Youth Camp 2010 TBCMay 20th ASEAN Working Group on Nature
Conservation and Biodiversity (AWGNCB)Vientiane
May Meeting of UNEP Network of Climate Change Focal Points in Southeast Asia
Bangkok
May 8 Sub-Committee Meetings + 15th ABAPAST Meeting + 16th ABASF Meeting (back-to-back
with COST Meeting)
Phnom Penh
May The 3rd ASEAN-EU Consultation Meeting on Science and Technology (back-to-back with
COST Meeting)
Phnom Penh
May Workshop on Technology Foresight in Support of Priority Integration Sector (PIS)
Bangkok
May 3rd Meeting of Working Group on the Establishment of Nuclear Power Plant
Bangkok
TBC 9th ASEAN Digital Broadcasting (ADB) Meeting
Myanmar
JuneDate Meeting Venue1-2 ASEAN-GCC Ministerial Meeting (cont'd) Singapore2 2/2010 SCDC Meeting ASEAN Secretariat4 11/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat6-7 5th Task Force on Building & Construction
(TFBC) & related Meetings Melaka, Malaysia
7-8 Regional Seminar on the Preparation of an ASEAN Annual Security Outlook
Bali, Indonesia
7-14 ASEAN-MERCOSUR Ministerial Meeting Bangkok
8 10/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat8 4th Meeting between CPR and ASEC ASEAN Secretariat8-9 26th ACCSQ Working Group on Standards
and MRAs (WG 1) & related MeetingsMelaka, Malaysia
9 4th Meeting between CPR and ASEAN Secretariat
ASEAN Secretariat
10 1/2010 ASEAN+3 CPR Meeting ASEAN Secretariat10-11 ASEAN-MERCOSUR Ministerial Meeting Bangkok10-11 ASEAN-Canada Dialogue Bangkok11 37th IAI Task Force Meeting ASEAN Secretariat11 ASEAN-China JCC Meeting ASEAN Secretariat
12-16 11th Prepared Foodstuff Product Working Group (PFPWG) & related Meetings
Philippines
14-16 7th ASEAN-Russia SOM Moscow16 37th IAI Task Force Meeting ASEAN Secretariat17 Workshop on Identifying Rural Demand for
Next Generation Network Implementation for Universal Service Obligation (USO)
Yogyakarta, Indonesia
17-18 14th ASEAN-ROK Dialogue Meeting ROK21 12/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat
21-22 5th ASEAN – Japan Counter Terrorism Dialogue
TBC
23 11/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat25 ASEAN Conference on Civil Service Matters
(ACCSM) Technical Working Group MeetingVientiane
26-27 G20 Summit Toronto28 Jun-2 Jul 3rd Singapore International Water Week Singapore28 Jun-2 Jul 2nd Meeting of AICHR Viet Nam
30 13/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat30 Jun-1 Jul 12th ASEAN-India SOM Phnom Penh3rd week 18th ASEAN-New Zealand Dialogue New Zealand
Jun 3rd ASEAN-China International Conference on Bioinformatics
Shanghai, China
Jun Seminar on Russian Nano-Technologies Ha NoiJun Meeting and Workshop on Building Capacity
of Cambodia, Lao PDR, Myanmar and Viet Nam (CLMV) to develop S&T indicators
Phnom Penh
Jun Workshop on ASEAN Sustainable Biodiversity Resources Conservation with the use of
Remote Sensing and GIS
Vientiane
Jun 60th Meeting of Nobel Laureates Lindau, GermanyJun/Jul ASEAN NTOs and Related Meetings Lombok, IndonesiaTBC 11th Meeting of ASEAN Sub Committee on
Information (SCI)Singapore
TBC 6th Meeting of the Networking on East Asian Cultural Heritage (6th NEACH)
Bali, Indonesia
TBC 5th ASEAN-Pakistan Joint Sectoral Cooperation Committee
ASEAN Secretariat
TBC 9th Meeting of ACCORD TF I & TF II TBCTBC ARF Seminar on Security Implication of
Climate ChangeTBC
TBC Ad-Hoc Technical Working Group on Financial Reimbursement Procedures
Bali, Indonesia
JulyDate Meeting Venue1 12/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat5-6 Workshop on Promotion of Digital Dividend
for ASEAN Ha Noi
5-7 2nd ARF Inter-Sessional Meeting on Non-Proliferation and Disarmament (ISM on NPD)
Singapore
5-9 CPR Visit to EU EU6-7 5th Task Force on Building & Construction
(TFBC) & related MeetingsMelaka, Malaysia
6-8 62nd CCS Meeting Viet Nam7 – 9 (TBC) 49th CCI Meeting Yogyakarta (TBC),
Indonesia7-9 8th ASEAN Working Group on
Environmentally Sustainable Cities (AWGESC)Kuala Lumpur
7-9 11th Meeting of ASEAN Sub Committee on Culture (SCC)
Solo, Indonesia
7-10 16th ASEAN Telecommunication Regulators' Council Meeting (16th ATRC)
Ha Noi
8-9 26th ACCSQ Working Group on Standards and MRAs (WG 1) & related Meetings
Melaka, Malaysia
12-16 11th Prepared Foodstuff Product Working Group (PFPWG) & related Meetings
Manila
12 14/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat14 12/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat14 ASEM SOM Brussels
18-19 ASEAN Senior Officials Meeting (SOM) and related Meetings
Ha Noi
18-25 28th ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) and related meetings (AMEM+3,
AMEM+6)
Da Lat, Viet Nam
19 4th Meeting of ASEAN Political and Security Council
Ha Noi
19-23 ASEAN Ministerial Meeting and Related Meetings (AMM-43/PMC/ARF-17)
Ha Noi
19-23 10th ASEAN Health Ministers Meeting 4th ASEAN+3 Health Ministers
Meeting 3rd ASEAN + China Health Ministers
Meeting
Singapore
19-23 ASEAN Senior Economic Officials Meeting 3/41
Brunei Darussalam
20-21 11th Meeting of ASEAN Sub Committee on Information (SCI)
Singapore
20-23 17th Pharmaceutical Product Working Group (PPWG) & related Meetings
Yogyakarta, Indonesia
22 ARF Defence Officials' Dialogue Ha Noi23 17th ARF Ha Noi
26-28 Special Meeting of Telecommunications and IT Senior Officials (Special TELSOM)
Singapore
26-30 13th Traditional Medicines and Health Supplements Product Working Group
(TMHSPWG) & related Meetings
Ha Noi
29-30 ASEAN Maritime Forum Surabaya, IndonesiaLast week (TBC)
22nd WGFDIS Meeting Myanmar
Jul Water Resources Demand Management Learning Forums for Irrigation
Bangkok
Jul Meeting on Familiarisation and Use of UNEP's Standardised Toolkit on Identification
and Quantification of Dioxins and Furan Releases
Bangkok
Jul The 4th East Asia Bioinformation Network SeoulJul Management Meeting of the ASEAN S&T and
Research Network Alliance (ASTRENA)Beijing
Jul ASEAN COST Plus Three Sustainable Energy Environment (SEE) Forum
Tokyo
Jul China-ASEAN S&T Forum BeijingJul 26th ASEAN University Network Board of
TrusteesYogyakarta, Indonesia
Jul/Aug SEAMEO Centre Directors Meeting BangkokTBC Towards a regional Cultural Enterprise: A
Forum on the ASEAN on the ASEAN SMCsBali, Indonesia
TBC Preparatory of 10th SOMTC PhilippinesTBC 9th Meeting ACCORD TF III & TF IV TBCTBC Launching of ASEAN – EU Border
Management ProgrammeTBC
AugustDate Meeting Venue2 15/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat2-6 35th ASEAN Consultative Committee for
Standards and Quality (ACCSQ) Bangkok
4 13/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat4 6th Meeting between CPR and ASEC (with
DSG AEC)ASEAN Secretariat
7 CPR Trip to Ha Noi for ASEAN Day Ha Noi5-6 Workshop on CA – CA Interoperability
Framework in ASEANBangkok
8 43rd ASEAN Day 12 3rd ASEAN-Australia JPRC Meeting ASEAN Secretariat13 Special CPR WG Meeting on Draft Revised
ASEAN Staff Rules and Regulations (ASSR)ASEAN Secretariat
2nd week 5th ASCCO Meeting ASEAN Secretariat15-16 The 4th Meeting of ASEAN Socio-Culture
Community CouncilDa Nang, Viet Nam
16 16/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat19 14/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat23 03/2010 SCDC Meeting ASEAN Secretariat
23-24 ASEAN SOM Vung Tau, Viet Nam23-27 42nd Meeting of ASEAN Economic Ministers
and Related Meetings (AEM-42 & Related Meetings)
Da Nang, Viet Nam
25-27 The 8th East Asia Forum Viet Nam25-27 Asia ASEM SOM Phnom Penh26 ACCSM Working Group Meeting Vientiane
3rd/4th Week
ASEAN Senior Officials Meeting (SOM) TBC
29 Aug – 1 Sep
2nd ARF Seminar on Laws and Regulations in the International Disaster Relief by the
Armed Forces
Beijing
Aug 21st ASEAN Senior Officials on the Environment (ASOEN)
7th ASEAN Plus Three Senior Officials Meeting on the Environment (SOME) 4th ASEAN-Japan Dialogue on
Environmental Cooperation
Ha Noi
Aug ASEAN-EU Workshop on Fighting Against Potentially New & Re-Emerging Epidemics (Diagnostics, Vaccine, Drug Discovery)
Ha Noi
Aug Workshop on ASEAN+3 Cooperation in Beijing
Regional Biofuel S&T ProgrammeAug 4th Meeting of ASEAN COST Plus Three BeijingAug 3rd China-ASEAN Education Cooperation
WeekGuiyang, China
TBC 7th Senior Officials Meeting for Culture and Arts (SOMCA) and 4th Meeting of the ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts
(AMCA)
Philippines
TBC The 8th East Asia Forum Viet NamTBC Preparatory of 31st ASOD Jakarta, IndonesiaTBC 31st ASOD, 6th SOMTC+WG on Narcotics,
7th ACCORD Joint Task ForceJakarta, Indonesia
TBC 14th DGICM, 6th AIIF, 6th DGICM-Australia Nay Pyi Taw, MyanmarTBC ARF Seminar on the Law of the Sea
ConventionPhilippines
TBC ARF Workshop on Anti-Money Laundering Malaysia
SeptemberDate Meeting Venue1 CPR-US Meeting ASEAN Secretariat2-3 10th ARF ISM on Disaster Relief Bangkok3 Seminar on "Developing Effective
Partnership and Cooperation to Support ASEAN Community"
Bangkok
6 17/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat6-8 ASEM Coordinators Meeting Seoul8 15/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat
14-15 (TBC) Joint Preparatory Meeting (JPM) for ACC(Separate Informal Meetings of SOM, SEOM and SOCA, prior to JPM, if necessary)
Viet Nam
15-18 1st Meeting among ASEAN Chiefs of Homeland Security (MACOHS)
Ha Noi
3rd week Informal ASEAN Ministerial Meeting (IAMM) New York, USA18Sep-17Oct
2010 Great Baekje World Festival Chungcheongnamdo, China
19-21 China - ASEAN Telecommunications Network Planning Workshop
Kunming, China
19-25 31st ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPA)
Ha Noi
20 18/2010 CPR WG Meeting ASEAN Secretariat20-24 Additional meeting of AICHR Malaysia22 03/2010 SCDC Meeting ASEAN Secretariat
23/24 18th ASEAN-EC JCC Meeting ASEAN Secretariat
23-24 ARF Seminar on International Security Implications of Climate Change
Brussels
23-25 Informal ASEAN Ministerial Meeting, ASEAN-GCC Ministerial Meeting (open-ended troika), ASEAN-MERCOSUR Ministerial
Meeting (open-ended troika), ASEAN-UN (open-ended troika)
New York, USA
23-26 6th ASEAN People's Forum Ha Noi26-29 China - ASEAN Rural Informatization
WorkshopGuangzhou, China
27 16/2010 CPR Meeting ASEAN Secretariat28-30 ARF Workshop on Bio-risk Management Philippines28-30 11th Rubber-based Product Working Group
(RBPWG) & related MeetingsYogyakarta, Indonesia
29-30 Special Meeting of the Pharmaceuticals Product Working Group (PPWG)
ASEAN Secretariat
29-30 5th Coordinating Conference for the ASEAN Political-Security Community (ASCCO)
ASEAN Secretariat
Sep 10th Meeting of the Technical Working Group (TWG) on
Transboundary Haze Pollution 9th Meeting of the Sub-Regional Ministerial Steering Committee (MSC) on Transboundary Haze Pollution
Kuala Lumpur
Sep Workshop on Rubber Yield Prediction using Remote Sensing and GIS in South East Asia
Region
Bangkok
Sep 60th Meeting of COST and IAMMST-6 BangkokSep 8 Sub-Committee Meetings + 16th ABAPAST
Meeting + 17th ABASF Meeting (back-to-back with COST Meeting)
Bangkok
TBC ASEAN+3 Workshop on Cooperation for Cultural HRD
Nanning, China
TBC 20th ADLOMICO KoreaTBC 2nd ASEAN-US Leaders' Meeting Washington
OctoberDate Meeting Venue3 ASEM SOM Brussels4-5 The 8th ASEM Summit Brussels5-8 12th Medical Device Product Working Group
(MDPWG)Viet Nam
11 ASEAN Defense Ministers Retreat Ha NoiTBC ADMM Plus Ha Noi
12-14 (TBC) 63rd CCS Meeting Philippines13 Senior Officials Meeting
12th Informal ASEAN Ministerial Meeting on the Environment
(IAMME) 6th Meeting of the Conference of the
Parties (COP) to the ASEAN Agreement on Transboundary
Haze Pollution 9th ASEAN Plus three Environment
Ministers Meeting (EMM) 3rd East Asian Summit (EAS) Environment Ministers Meeting
Bandar Seri Begawan
13-15 50th CCI Meeting Thailand13-15 31st ASOD, 6th SOMTC +WG on Narcotics,
7th ACCORD Joint Task ForceJakarta
14-22 WiBro Technologies for Rural Area SeoulWeek of
18-22 (TBC)14th ACCSQ Working Group on Legal Metrology (WG 3) & related Meetings
Viet Nam
25-29 10th SOMTC Manila26-27 10th Joint Sectoral Committee for Electrical
and Electronic Equipment (JSC EEE) Meeting ASEAN Secretariat
26-27 7th Meeting of ASEAN Coordinating Council (ACC)
Ha Noi
26-27 Workshop on Green ICT: Promoting and Dissemination Green ICT Actions
Jakarta
27 ASEAN Senior Officials Meeting (SOM) and Related Meetings
Ha Noi
28-30 17th ASEAN SUMMIT and Related Summits (8th ASEAN-India Summit, 2nd ASEAN-Russia Summit, 3rd ASEAN-UN Summit, ASEAN – Australia Summit; ASEAN-New Zealand
Commemorative Summit)
Ha Noi
29 Informal Meeting of ASEAN Economic Minister (Informal AEM) and Meeting of
ASEAN Economic Community Council (AEC)
Ha Noi
Oct 5th Senior Officials Meeting on Youth (5th SOMY) & 4th Senior Officials Meeting on
Youth Plus 3 (4th SOMY+3)
Ha Noi
Oct 16th ASEAN Youth Day Meeting (16th AYDM) Philippines (TBC)Oct ASEAN Tourism Task Forces/WG Meetings ThailandOct China-ASEAN Young Entrepreneurs Forum Nanning, ChinaOct 6th Meeting of ASEAN-China Joint Science
and Technology CommitteeBeijing
Oct Workshop on ASEAN-China Traditional Beijing
Medicine (ACTIM)Oct Workshop on ASEAN Eco-Tourism, Cultural
and Natural Heritages Mapping with the Use of Remote Sensing and GIS
Phnom Penh
TBC 10th ARF Inter-Sessional Meeting on Disaster Relief (ISM on DR)
Thailand
TBC 12th Informal ASEAN Ministerial Meeting on Environment (IAMME-12)
Brunei Darussalam
TBC 9th Meeting ACCORD TF III & TF IV TBCTBC ARF Training on Developing a Common
Framework for Post-Disaster Needs Assessment, Recover and Reconstruction
Bangkok
NovemberDate Meeting Venue1-3 Workshop on IP-based Interconnection Phuket, Thailand
Week of 1-5 (TBC)
20th ACCSQ Working Group on Accreditation and Conformity Assessment (WG 2) &
related Meetings
Bangkok
2-3 ASEAN-Australia Joint Declaration for Cooperation to Combat International
Terrorism
Kuala Lumpur
3-6 14th ARF Heads of Defence Universities/Colleges/Institutions (HDUCIM)
Washington
8 17th AUN/SEED-Net Steering Committee Meeting and Year 2010 Annual Meeting
Bandar Seri Begawan
8-12 Senior Transport Officials Meeting (STOM); 16th ASEAN Transport Ministers Meeting
(16th ATM) and related meetings
Brunei Darussalam
9-12 12th Automotive Product Working Group (APWG) & related Meetings
Philippines
9-13 45th Meeting of ASEAN Committee on Culture and Information (ASEAN-COCI)
Singapore
10-14 APEC Economic Leaders' Meeting Yokohama, Japan22-25 14th Traditional Medicines & Health
Supplements Product Working Group (TMHSPWG) & related Meetings
Vientiane
24-26 Special Meeting of the Counter-Terrorism Committee (UN-CTED) with International, Regional and Sub-Regional Organization
ASEAN Secretariat
25-26 26th ASEAN-Japan Forum Indonesia26-27 10th Joint Sectoral Committee for Electrical
and Electronic Equipment (JSC EEE) Meeting ASEAN Secretariat
Nov Risks and Impacts from Extreme Drought in Bangkok
ASEAN CountriesNov Risks and Impacts from Extreme Floods in
ASEAN CountriesBangkok
Nov ASEAN ESD Film Festival BangkokNov 5th Meeting of the National Contact Points
(NCP) for ACBManila
Nov Meeting on Regional Mechanism for Information Exchange on Coral Reefs and
Seagrass among ASEAN countries
Ha Noi
Nov Meeting on Climate Change and ASEAN Coastal Areas: Vulnerability, Impacts and
Adaptation
Ha Noi
Nov 3rd Meeting of the Project Steering Committee of the ASEAN-IFAD/GEF Project on Rehabilitation and Sustainable Use of
Peatland Forests in Southeast Asia
Ha Noi
Nov 5th Meeting of ASEAN-Russia Working Group on S&T (ARWGST)
Moscow
Nov 7th Meeting of ASEAN-India Working Group on S&T (AIWGST)
New Delhi
Nov 5th Consultative Meeting on the Establishment of the ASEAN+3 for The Gifted
in Science
Seoul
Nov Conference and Meeting of the SEA-EU Net Project
Singapore
4th week/1st week Dec
5th ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare Development (AMM SWD-5)
Brunei Darussalam
29 Nov - 3 Dec
12th Prepared Foodstuff Product Working Group (PFPWG) & related Meetings
Vientiane
TBC 18th ASEAN-India Working Group ASEAN SecretariatTBC 5th ASEAN-Japan CT Dialogue IndonesiaTBC 14th ASEAN Cosmetic Committee (ACC) &
related Meetings Viet Nam
DecemberDate Meeting Venue6-9 25th ASEF Board of Governors Meeting Luang Prabang,
Lao PDR16-17 2nd ASEAN-Japan Workshop on Government
Network SecurityHa Noi
18-19 China – ASEAN Industrial Development Forum
Wuzhou, China
Dec 5th Senior Officials Meeting on Education (5th SOMED) & 33rd SEAMEO HOM
Bangkok
Dec Coordination meeting with UNEP BangkokDec Coordination meeting with GTZ BangkokDec 18th ASEAN-India Science Children's
CongressNew Delhi
Dec ASEAN-India Workshop on the Thermally Sprayed Coating
New Delhi
Dec Capacity Landfill Gas Utilisation ManilaDec ASEAN-Japan Workshop on the Utilisation of
Satellite Image for Disaster ReductionBangkok
Dec 2nd ASEAN-MERCOSUR Ministerial Meeting Bangkok
Perdagangan Indonesia
Kawasan Perdagangan Bebas ASEANKawasan Perdagangan Bebas ASEAN (Bahasa Inggris: ASEAN Free Trade Area, AFTA) adalah sebuah persetujuan oleh ASEAN mengenai sektor produksi lokal di seluruh negara ASEAN.
Ketika persetujuan AFTA ditandatangani resmi, ASEAN memiliki enam anggota, iaitu, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam bergabung pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999. AFTA sekarang terdiri dari sepuluh negara ASEAN. Keempat pendatang baru tersebut dibutuhkan untuk menandatangani persetujuan AFTA untuk bergabung ke dalam ASEAN, namun diberi kelonggaran waktu untuk memenuhi kewajiban penurunan tarif AFTA.
[sunting] Tujuan
Meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN
Menarik investasi asing langsung ke ASEAN
Mekanisme utama untuk mencapai tujuan di atas adalah skema "Common Effective Preferential Tariff" (CEPT).
Anggota ASEAN memiliki pilihan untuk mengadakan pengecualian produk dalam CEPT dalam tiga kasus:
Pengecualian sementara
Produk pertanian sensitif
Pengecualian umum (Sekretariat ASEAN, 2004)
ASEAN Plus 3
ASEAN Plus Three (APT) atau Kerja sama ASEAN Plus Three (APT) adalah kerjasama antara lain paling menonjol di bidang keuangan terdiri dari 10 anggota ASEAN plus China, Jepang dan Republik Korea. sejak tahun 1997 pada saat kawasan Asia sedang dilanda krisis ekonomi. Dalam periode 10 (sepuluh) tahun pertama 1997-2007 mekanisme dan pelaksanaan kerja sama APT didasarkan kepada Joint Statement on East Asia Cooperation. KTT APT pertama berlangsung pada Desember 1997 di Kuala Lumpur.
Pertemuan ASEAN Ke-14, KTT Yang Kurang Gereget
Hua Hin, Thailand (ANTARA News) - Setelah berulangkali ditunda karena persoalan dalam negeri Thailand, KTT ASEAN ke-14 akhirnya dibuka pada 28 Februari 2009 pukul 14.30 WIB di Hua Hin, Thailand, oleh Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva.
Pemerintahan Abhisit seperti mengemban misi ganda, yaitu mempertaruhkan reputasi dalam negeri dan kehormatan Thailand di mata ASEAN sehingga sepertinya memaksa diri mengadakan pertemuan, sekedar memenuhi jadwal. Dari beberapa kesempatan, Abhisit lebih berupaya memesankan dan menggambarkan citranya serta pemerintahannya kepada rakyat Thailand bahwa mereka kredibel dengan mampu menyelenggarakan kenduri politik regional terpenting di Asia Tenggara itu. Abhisit dan Thailand agaknya lupa bahwa ada soal mendesak yang harus dikomunikasikan ASEAN kepada rakyatnya mengenai bagaimana organisasi kawasan ini mensinkronkan diri dengan situasi-situasi internasional yang mengitarinya, tidak berjuang demi menampilkan citra pemerintahan saja. Akibatnya, perhelatan regional paling penting Asia Tenggara ini --dan mungkin salah satu momen politik terpenting Asia-- dilaksanakan alakadarnya dan serba darurat yang diantaranya dicerminkan oleh penyelenggaran acara yang tak begitu representatif untuk pertemuan internasional sekelas Konferensi Tingkat Tinggi. Kota kecil Hua Hin yang dipilih Thailand sebagai tempat penyelenggaraan acara tampak tidak siap menyelenggarakan perhelatan ini, sementara panitia acara tampak mengalami disorientasi karena dalam satu hal terkesan amat ketat untuk sejumlah hal yang tak perlu, namun di satu sudut lain sangat longgar.
Pertemuan yang mestinya mengisyaratkan pesan bagaimana seharusnya ASEAN merespon bagaimana ASEAN bereaksi atas perkembangan global yang mempengarunginya itu dikomunikasikan kepada rakyat, tak tersampaikan penuh, karena persoalan-persoalan sepele seperti fasilitasi media. Ruang Media Center dan fasilitasi media untuk acara sangatlah terbatas, padahal pertemuan kali ini momental karena bertepatan dengan persoalan-persolan gawat yang melingkupi kawasan, regional Asia dan global, disamping pula hadapan isu genting yang mesti direspon serius ASEAN. Persoalan-persoalan itu diantaranya krisis keuangan global, hubungan Thailand-Kamboja yang cenderung membeku, pengungsi Rohingnya, perkuatan komitmen ASEAN pada perlindungan HAM, aplikasi Piagam
ASEAN, Inisitif Chiang Mai dalam hubungannya dengan prakarsa lembaga supervisi dana regional. Jika dibanding, misalnya pertemuan memperingati 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta tahun 2005, panitia acara memfasilitasi media dengan memberi ruang-ruang khusus bagi media, tak hanya klasifikasi asing dan domestik, namun juga stand-stand khusus, maka "media centre" KTT ASEAN Ke-14 terbilang sederhana.
Ruangan sempit seringkali terlalu penuh orang sehingga mesti antri untuk menggunakannya, sementara komputer yang disediakan hanya 50, padahal ratusan wartawan meliput acara ini. Memang, para wartawan melengkapi diri dengan sistem distribusi informasi canggih, namun koneksi internet tidak setiap kali mulus dan menghambat distribusi berita. Beberapa wartawan acap mengaku frustasi karena tiba-tiba komputer mati padahal berita sudah dibuat. "Duh kesal saya, sudah hampir selesai komputer malah tiba-tiba mati. Jadi tidak bersemangat melanjutkannya," keluh Sheila Dumlao dari Filipina. Pengalaman dia dialami pula ANTARA dan beberapa rekan wartawan Indonesia diantaranya Tri Mulyono dari Kompas.com.
Pergerakan media untuk melakukan peliputan menyeluruh atas apa yang terkomunikasikan dalam Pertemuan kali ini terhambat karena penyelenggara membatasi personel dan akses media ke pertemuan-pertemuan yang membahas isu-isu kritis seperti HAM dan krisis keuangan global.
Hambatan Teknis
"Kami (Departemen Luar Negeri) sudah menyampaikan keluhan kepada penyelenggara mengenai hal ini, karena kami ingin pers kita (Indonesia) bisa menyampaikan apa yang berlangsung di KTT ini kepada masyarakat," kata sumber pada Departemen Luar Negeri Indonesia yang menolak jadi dirinya diungkapkan. Dia mengungkapkan, negara seperti Filipina juga menyampaikan keluhan serupa, apalagi beberapa kalangan ASEAN menyebut negara ini mengirimkan tim peliput penuh. Dia menyatakan, jawaban penyelenggara murni karena persoalan teknis yang dihadapi penyelenggara acara, termasuk fasilitas dan ruang yang relatif sempit untuk ukuran pertemuan kawasan. Di lapangan, para peliput acara, termasuk dari Indonesia, memang menghadapi kendala yang seharusnya tak perlu terjadi seperti situs pusat media (media centre) yang berjauhan dari acara yang cukup menyita tenaga dan fokus liputan wartawan. Sikap ini seperti menolak tekad ASEAN yang ingin membuat organisasi subregional ini lebih berorientasi rakyat ke rakyat, tak lagi formal seperti terlihat sekarang. Bagaimana tidak, jika fasilitasi media massa saja terbatas, bagaimana rakyat ASEAN bisa mendapatkan informasi yang lengkap mengenai sampai sejauh mana ASEAN merespon persoalan-persoalan aktual praktis yang menyentuh langsung rakyat dan bagaimana bisa hal itu dianggap membumikan ASEAN ke tingkat rakyat.
Lain dari itu ada kesan "bagi-bagi jatah" dalam KTT ASEAN Ke-14 ini yang secara resmi mencantumkan dua tempat berbeda, Cha-am dan Hua Hin, yang bisa dianalogikan seperti Jakarta dan Depok. Konon kedua daerah ini saling bersaing untuk menjadi penyelenggara resmi.
Tak heran, para delegasi dan media diinapkan di dua daerah berbeda ini, tidak pada satu situs berdekatan seperti Jakarta Convention Centre dan kawasan Sudirman di Indonesia, dimana kepentingan media dan delegasi difasilitasi secara sempurna, lengkap dengan protokoler standard seperti seharusnya "event" besar diselenggarakan.
Tak Artikulatif
Di luar fasilitasi media, agenda pembicaraan dalam KTT juga terlihat tidak fokus dan tidak artikulatif atau tidak menghujam ke permasalahan yang sedang dihadapi negara-negara ASEAN. Kecuali kesepakatan bilateral dan multilateral lain diluar kerangka ASEAN, isu-isu yang dibicarakan terlihat belum menjawab persoalan penting yang dihadapi ASEAN. Kalaupun pertemuan kali ini disebut fokus membahas kelembagaan khusus HAM ASEAN dan respon ASEAN terhadap dampak krisis keuangan global, pernyataan ASEAN acap tak mengisyaratkan mereka fokus dan menjawab langsung permasalahan yang ada. Misalnya, selama lebih dari dua hari media massa mempertanyakan Myanmar dan bagaimana sebenarnya posisi ASEAN dalam soal HAM, namun jawaban yang disampaikan para pemimpin ASEAN tidak tegas. Itu tak saja tertutur dari mulut Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan, tapi juga para pemimpin ASEAN, dari PM Thailand Abhisit Vejjajiva sampai Menteri Luar Negeri Malaysia dan Ketua Panel Tingkat Tinggi bagi Pembentukkan Lembaga HAM ASEAN Sihasak Phuangketkeow.
Berulangkali para pemimpin dan pejabat ASEAN menyebut keseimbangan dalam promosi dan proteksi dalam penegakkan HAM di ASEAN, tetapi mereka berbeda dalam menafsirkan dua aspek itu. Indonesia yang menempuh demokrasi bebas, juga Filipina, lebih berani mengartikulasikan aspek proteksi ini dengan mencoba melenturkan benteng non intervensi dalam soal penegakan HAM, namun negara ASEAN lain yang memang berbeda paham demokrasi, tidak cukup progresif mengenai aspek ini. "Saya akan tanyakan nanti, apa maksud non intervensi dalam isu HAM karena kita tak bisa menyebut pelanggaran kemanusiaan sebagai urusan dalam negeri semata," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Nur Hassan Wirajuda. Namun, Sihasak berkilah ASEAN tidak perlu terlalu ambisius dan memaksakan diri menjadikan badan HAM seefektif menurut standard internasional karena mesti mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus yang dihadapi ASEAN sehingga proses berikutnya haruslah evolusioner. "Ini akan menjadi standard ASEAN dalam soal HAM. Ini bukan persoalan berkekuatan atau tidak, tetapi bagaimana kita merefleksikan realitas yang dihadapi ASEAN," kata Sihasak. Maksud Sihasak, agaknya ada perbedaan paham berdemokrasi mendasar antara ASEAN dimana ada yang kehidupan demokrasinya lebih
maju seperti Indonesia dan Filipina, namun ada juga yang berbeda 180 derajat dengan dua negara itu seperti Myanmar, Laos, Vietnam dan Brunei.Lagi pula, mengutip PM Malaysia Abdullah Badawi, ada kesenjangan sosial dan ekonomi diantara ASEAN sehingga tidak bisa serta merta menerapkan standard atau pedoman.Perbedaan ini sulit, namun tampaknya berusaha keras diatasi ASEAN, tentunya dengan aplikasi "Cara ASEAN" yang berbeda terang misalnya dengan cara tegas Uni Eropa. Kenyataannya, sikap ambigu ASEAN ini mengundang kritik sana sini, terutama media Barat dan para aktivis HAM Asia Tenggara. Kemarin, saat para pemimpin pemerintahan dan kepala negara ASEAN membuka KTT ASEAN ke-14, para aktivis HAM dan pro demokrasi Myanmar serta juga Kamboja berunjukrasa menyorot komitmen ASEAN ini.Mereka mengkritik sikap pemerintahannya, Pemimpin Myanmar Thein Sein dan PM Kamboja Hun Sen yang menolak bergabung dalam Komisi HAM ASEAN jika melibatkan pihak independen. "Penolakan rezim Myanmar menunjukkan bahwa mereka tidak beritikad untuk berubah," kata salah seorang aktivis Myanmar Khin Omar. Semoga komitmen ASEAN dalam soal HAM, seperti dihasratkan Indonesia, seserius diinginkan semua kalangan ASEAN dengan menuruti standard-standard internasional mengenai HAM selaras dengan Deklarasi Universal mengenai HAM. Dan di pertemuan nanti, Thailand lebih siap dan serius menyelenggarakan acara-acara ASEAN. (*)
ASEAN Tetap Forum Utama di Kawasan
Presiden SBY hari Sabtu (23/10) siang mengikuti pertemuan ASEAN + 3, di Hotel Dusit Thani, Hua Hin, Thailand. (foto: abror/presidensby.info)
(Hua Hin, MADINA): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama sembilan pemimpin negara-negara ASEAN, hari Sabtu (23/10) siang mengikuti pertemuan ASEAN + 3, yaitu pertemuan para pemimpin negara ASEAN bersama pemimpin China, Jepang dan Koreal Selatan, di Hotel Dusit Thani, Hua Hin, Thailand. Pertemuan antara ASEAN + 3 ini adalah pertemuan yang keduabelas kalinya.
Kesepuluh pemimpin negara-negara ASEAN masing-masing adalah Presiden SBY, PM Najib Tun Razak (Malaysia) Presiden Arroyo Macapagal (Pilipina), PM Lee Hsien Loong (Singapura), Sultan Hassanal Blokiah (Brunei Darussalam), PM Nguyen Tan Dung (Vietnam), PM Bouasone Bouphavanh (Laos), PM Thein Sein (Myanmar), PM Hun Sen (Kamboja) dan PM Thailand Abhisit Vejjajiva sebagai tuan rumah. Hadir pula Sekjen ASEAN, Surin Pitsuwan. Sementara ketiga pemimpin negara mitra masing-masing adalah PM Yukio Hatoyama (Jepang), PM Wen Jiabao (China) dan Presiden Lee Myung-bak (Korea Selatan).
Dalam pertemuan yang selain membicarakan pentingnya menjaga pertumbuhan ekonomi di kawasan, Presiden SBY juga akan mengangkat masalah perundingan organisasi perdagangan
dunia. Pidato SBY dlam pertemuan ini disampaikan dalam bahasa Indonesia. Dalam pertemuan pemimpin negara Asean + 3 ini Presiden SBY juga menyinggung masalah perubahan iklim dan penanganan bencana.
Menurut Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, rangkaian KTT ASEAN selama dua hari ini, termasuk pertemuan ASEAN + 3 dengan mitra kerjanya China , Jepang, Korea Selatan, serta ASEAN + India, semakin mengukuhkan kenyataan bahwa ASEAN merupakan forum yang utama di kawasan di mana berbagai negara merasa perlu untuk bermitra dan bekerjasama
Serangkaian pertemuan yang diadakan kemarin dan hari ini, kata Marty pada wartawan Indonesia di Hua Hin, menjelaskan bahwa berbagai krisis yang dihadapi masyarakat internasional selama ini memerlukan penyelesaian antara lain melalui forum ASEAN. "Kalau kita lihat misalnya pembahasan di ASEAN tentang cara untuk mengatasi krisis keuangan, mengatasi perubahan iklim, masalah krisis energi, masalah konflik internasional, itu semua dibahas selama dua hari terakhir ini. Jadi sangat memberikan harapan betapa ASEAN semakin memperkokoh posisinya sebagai forum yang utama di kawasan ini, di mana Indonesia tentu berperan sangat optimal,” kata Marty Natalegawa. (win/nas/pressby.info)
Pertemuan ASEAN + India
Targetkan Naiknya Perdagangan ASEAN + India
Presiden SBY hari Sabtu (23/10) sore mengikuti pertemuan ASEAN + India, di Hotel Dusit Thani, Hua Hin, Thailand. (foto: haryanto/presidensby.info)
Usai pertemuan ASEAN + 3, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama sembilan pemimpin negara-negara ASEAN lainnya hari Sabtu (23/10) siang mengadakan pertemuan dengan pemimpin India, PM Dr. Manmohan Singh, di Hotel Dusit Thani, Hua Hin, Thailand. Ini adalah pertemuan ketujuh antara ASEAN dengan India.
Kesembilan pemimpin negara-negara ASEAN lainnya adalah PM Najib Tun Razak (Malaysia) Presiden Arroyo Macapagal (Pilipina), PM Lee Hsien Loong (Singapura), Sultan Hassanal Blokiah (Brunei Darussalam), PM Nguyen Tan Dung (Vietnam), PM Bouasone Bouphavanh (Laos), PM Thein Sein (Myanmar), PM Hun Sen (Kamboja) dan PM Thailand Abhisit Vejjajiva sebagai tuan rumah.
Pada awal sambutannya, PM Singh menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang telah menjadi koordinator ASEAN + India. Dia juga memuji pemerintah Thailand yang telah menjadi tuan rumah, dan memilih Hua Hin, sebuah kota yang cantik, sebagai tempat
pertemuan.
Salah satu topik yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut adalah peningkatan target perdagangan antara ASEAN – India menjadi 50 miliar Dolar AS. Target ini tidak akan sulit dicapai karena pada 2008 saja volume perdagangan antara ASEAN dengan India mencapai 47 miliar Dolar AS. (win/nas/pressby.info).
Gala Dinner Pemimpin Negara-negara ASEAN
Presiden SBY dan Ibu Negara bersama PM Thailand Abhisit Vejjajiva dan istrinya Ibu Pimpen Vejjajiva, pada acara Gala Dinner di Phetchaburi Grand Hall, Holiday Inn Resort, Hua Hin, Thailand, hari Sabtu (24/10) malam. (foto: abror/presidensby.info)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara hari Sabtu (24/10) malam menghadiri acara Gala Dinner
bersama para kepala negara ASEAN yang diselenggarakan PM Thailand, Abhisit Vejjajiva dan istrinya Ibu Pimpen Vejjajiva, di Phetchaburi Grand Hall, Holiday Inn Resort, Hua Hin, Thailand. Sebelum menghadiri Gala Dinner, Presiden SBY dan Ibu Negara memberikan penghormatan sekaligus menyampaikan pesan di atas buku tamu yang telah disediakan, lengkap beserta pajangan foto Raja Bhumibol Adulyadej, di loby Hotel Grand Pacific , Hua Hin, Thailand,Sabtu (24/10) malam.
Dengan mengenakan baju hijau sutera khas Thailand, SBY Ibu Ani dalam pesannya menyampaikan salam dan mendoakan agar kesehatan Raja Thailand Bhumibol semakin baik. Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang berusia 81 tahun tampil di depan umum, Jumat (23/10) untuk pertama kalinya sejak dia masuk rumah sakit lebih sebulan silam. Dia adalah raja konstitusional tanpa peran politik resmi, tapi dia berulang kali mendatangkan ketenangan pada saat-saat terjadi pergolakan politik. Setelah 62 tahun bertahta, ia dianggap satu otoritas moral dan tokoh pemersatu bagi Thailand.
KTT Asean
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun 2001.
Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Tanggal Negara Tuan rumah :1 23‒24 Februari 1976 Indonesia Bali
2 4‒5 Agustus 1977 Malaysia Kuala Lumpur3 14‒15 Desember 1987 Filipina Manila4 27‒29 Januari 1992 Singapura Singapura5 14‒15 Desember 1995 Thailand Bangkok6 15‒16 Desember 1998 Vietnam Hanoi7 5‒6 November 2001 Brunei Bandar Seri Begawan8 4‒5 November 2002 Kamboja Phnom Penh9 7‒8 Oktober 2003 Indonesia Bali10 29‒30 November 2004 Laos Vientiane11 12‒14 Desember 2005 Malaysia Kuala Lumpur12 11‒14 Januari 20071,2 Filipina Cebu13 18‒22 November 2007 Singapura Singapura14 27 Februari-1 Maret 2009[1]3 Thailand Cha Am, Hua Hin15 2009 Vietnam1 Ditunda dari tanggal sebelumnya 10‒14 Desember 2006 akibat Badai Seniang2 Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE3 Ditunda dari tanggal sebelumnya 12‒17 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand 2008Konferensi Tingkat Tinggi Tak Resmi ASEANTanggal Negara Tuan rumah1 30 November 1996 Indonesia Jakarta2 14‒16 Desember 1997 Malaysia Kuala Lumpur3 27‒28 November 1999 Filipina Manila4 22‒25 November 2000 Singapura SingapuraKonferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEANTanggal Negara Tuan rumah1 6 Januari 2005 Indonesia Jakarta
Hasil dari KTT Resmi ASEAN
KTT ke-1Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi.Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
KTT ke-5Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.
KTT ke-6Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.
KTT ke-8Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.
KTT ke-12Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.
KTT ke-13Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.
KTT ke-14Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru [1]
Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEAN
KTT Tidak Resmi ke-1Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tidak Resmi ke-3Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
KTT Tidak Resmi ke-4Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.
Nama – nama Sekertaris Jendral ASEAN
Berikut adalah daftar diplomat yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN:
No. Nama Negara Dari Sampai
1. H.R. Darsono Indonesia 7 Juni 1976 18 Februari 1978
2. Umarjadi Notowijono Indonesia 19 Februari 1978 30 Juni 1978
3. Datuk Ali Bin Abdullah Malaysia 10 Juli 1978 30 Juni 1980
4. Narciso G. Reyes Filipina 1 Juli 1980 1 Juli 1982
5. Chan Kai Yau Singapura 18 Juli 1982 15 Juli 1984
6. Phan Wannamethee Thailand 16 Juli 1984 15 Juli 1986
7. Roderick Yong Brunei 16 Juli 1986 16 Juli 1989
8. Rusli Noor Indonesia 17 Juli 1989 1 Januari 1993
9. Dato Ajit Singh Malaysia 1 Januari 1993 31 Desember 1997
10. Rodolfo C. Severino Jr. Filipina 1 Januari 1998 31 Desember 2002
11. Ong Keng Yong Singapura 1 Januari 2003 31 Desember 2007
12. Surin Pitsuwan Thailand 1 Januari 2008 sekarang
Anggota – anggota ASEAN
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
Filipina (negara pendiri) Indonesia (negara pendiri) Malaysia (negara pendiri) Singapura (negara pendiri) Thailand (negara pendiri) Brunei Darussalam (7 Januari 1984) Vietnam (28 Juli 1995) Laos (23 Juli 1997) Myanmar (23 Juli 1997) Kamboja (16 Desember 1998)
MASALAH-MASALAH