41
January 24, 2011 PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI I. Dasar teori PENGERTIAN KERANGKA KONTROL VERTIKAL Kerangka kontrol vertikal (KKV) atau Jaring Kontrol Vertikal Nasional (KDV) dalah jaring titik-titik di muka bumi dalam bentuk pilar beton (bench mark) atau tanda yang dipasang pada bangunan permanen (jembatan, bengunan, stasiun, dan lain-lain) serta diketahui tingginya dalam sistem tinggi ortometrik. Tinggi ortometrik adalah jarak titik itu terhadap geoid diukur sepanjang garis gaya berat di titik itu. Metoda Hitungan Tinggi Hitungan tinggi Jaring Kontrol Vertikal berdasarkan beda potensial gayaberat antar masing-masing titik, sebagai data dasar dalam proses hitungan adalah beda tinggi antar TTG, posisi horizontal (φ, λ), dan muka air laut rata-rata pada stasiun pasut yang terhubung dengan Jaring Kontrol Vertikal. Pengukuran tinggi dilakukan untuk menentukan beda tinggi antara dua titik di muka bumi dengan tujuan untuk menentukan ketinggiannya terhadap suatu bidang referensi tinggi tertentu. Ketinggian titik tersebut terikat pada suatu titik yang dijadikan sebagai titik acuan tinggi yang tersebar merata membentuk suatu jaring kerangka dasar vertikal. Kerangka dasar vertikal merupakan kumpulan titik- titik yang telah diketahui tingginya terhadap bidang referensi ketinggian tertentu. Pada dasarnya , pengukuran RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 1

LAP KKV RENDY

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

I. Dasar teori

PENGERTIAN KERANGKA KONTROL VERTIKALKerangka kontrol vertikal (KKV) atau Jaring Kontrol

Vertikal Nasional (KDV) dalah jaring titik-titik di muka bumi

dalam bentuk pilar beton (bench mark) atau tanda yang

dipasang pada bangunan permanen (jembatan, bengunan,

stasiun, dan lain-lain) serta diketahui tingginya dalam

sistem tinggi ortometrik. Tinggi ortometrik adalah jarak titik

itu terhadap geoid diukur sepanjang garis gaya berat di titik

itu.

Metoda Hitungan Tinggi Hitungan tinggi Jaring Kontrol

Vertikal berdasarkan beda potensial gayaberat antar

masing-masing titik, sebagai data dasar dalam proses

hitungan adalah beda tinggi antar TTG, posisi horizontal (φ,

λ), dan muka air laut rata-rata pada stasiun pasut yang

terhubung dengan Jaring Kontrol Vertikal.

Pengukuran tinggi dilakukan untuk menentukan beda tinggi

antara dua titik di muka bumi dengan tujuan untuk menentukan

ketinggiannya terhadap suatu bidang referensi tinggi tertentu.

Ketinggian titik tersebut terikat pada suatu titik yang dijadikan

sebagai titik acuan tinggi yang tersebar merata membentuk suatu

jaring kerangka dasar vertikal.

Kerangka dasar vertikal merupakan kumpulan titik-titik yang

telah diketahui tingginya terhadap bidang referensi ketinggian

tertentu. Pada dasarnya , pengukuran tinggi dibagi menjadi dua,

yaitu pengukuran tinggi cara langsung dan tak langsung.

Pengukuran tinggi cara langsung dilakukan dengan metade sipat

datar. Sedangkan metode tak langsung antara lain, metode

trigonometris, metoda reciprocal, dan metode barometris.

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 1

Page 2: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Dalam praktikum ini, metode yang akan digunakan adalah

metode sipat datar teliti. Perbedaan sipat datar teliti ini dengan

pengukuran sipat datar yang biasa, antara lain terdapat pada

peralatan yang digunakan. Peralatan yang digunakan adalah seperti

Waterpass yang digunakan adalah Watespass teliti, rambu yang

digunakan adalah rambu infar (yang dapat memuai) dan memiliki

nivo kotak, serta statif yang tidak memiliki sekrup, sehinggaa

Waterpass tidak akan turun karena statif tidak akan bergerak,

selain itu terdapat pada metoda pengukuran dan hitungan yang

berbeda dengan pegukuran tinngi yang lainnya.

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 2

Page 3: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

II. Metoda, Peralatan, Waktu dan LokasiII.1. Metode PengukuranMetoda yang digunakan dalam pengukuran Kerangka Dasar Vertikal (KDV) ini adalah metoda sipat datar teliti

II.2. Peralatan yang DigunakanPeralatan yang dibutuhkan dalam pengukuran Sipat datar teliti adalah:

a. 1 (satu) unit Waterpass teliti + statifb. 2 (dua) buah buah rambu invar , tatakan rambu dan

penyangga rambuc. Formulir pengamatan dan alat tulisd. Payung untuk melindungi nivo Waterpass agar tidak

terkena pemanasan sinar matahari secara langsung

II.3. Lokasi dan Waktu pengukuranII.3.1. Lokasi pengukuran

Pengukuran KDV dilakukan di lingkungan kampus ITENAS dengan kerangka jalur pengukuran dan deskripsi masing- masing titik yang akan diukur adalah sebagai berikut:

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 3

Page 4: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Gbr. 1. Jalur Pengukuran KDV

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 4

Page 5: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 5

Nama titik

kondisi posisi

ITN 01

Hilang di ganti dengan patok

Berada di depan trotoar gerbang utama ITENAS

ITN 02

Ada dan dalam kondisi rusak

Berada di depan halaman ITENAS depan gedung elektro

ITN 03

Ada dan dalam kondisi rusak

Berada di depan GIANT (supermarket)

ITN 04

Ada dan dalam kondisi baik

Berada di depan kampus LP3I di trotoar

ITN 05

Ada dan dalam kondisi kurang baik

Berada di depan gerbang belakang ITENAS

ITN06 Ada dan dalam kondisi kurang baik

Berada diantara gedung SC (Student Centre) dan lapangan basket

ITN 07

Ada dan dalam kondisi rusak

Berada di bawah tangga gedung Desain Komunikasi Visual depan pintu masuk desain produk

ITN 08

Hilangdan di ganti oleh patok

Berada di belakang laboratorium mekanika tanah

ITN 09

Ada dan dalam kondisi kurang baik

Berada di samping laboratorium

ITN 10

Ada dan dalam kondisi baik

Berada di belakang gedung perpustakaan ITENAS

ITN 11

Hilang Berada di pojok belakang batas tanah ITENAS

ITN 12

Ada dan dalam keadaan baik

Pojok sebelah barat di depan gedung MKU

ITN 13

Ada da ndalam kondisi baik

Berada di depang edung teknik sipil samping kantin

ITN 14

Ada dan dalam kondisi rusak

Berada di sebelah kiri gedung serbaguna jalan menuju Massjid

ITN 15

Ada dan dalam kondisi rusak

Berada di dekat bangku beton sebelah lapangan tenis depan gedung serbaguna

ITN 16

Ada dalam kondisi rusak

Berada di luar halaman itenas didepan gerbang UNBAR

ITN 17

Ada dan dalam kondisi rusak

berada di dekat tananaman belakang kantin dan depan fotocopy kampus

Page 6: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Tabel.1. Deskripsi titik Kerangka.

II.3.2. Waktu pengukuran Pengukuran KDV ini dilakukan sepanjang semester ganjil ini.

III. Prosedur pengukuran dan pengambilan data lapanganIII.1. Prosedur Pengamatan

III.1.1. PersipanBeberapa ketentuan yang harus dipenuhi dalam

pengukuran sipat datar teliti: Sebelum dilakukan pengukuran dilakukan persiapan

pengamatan terdiri dari persiapan peralatan dan pemeriksaan peralatan yang akan digunakan ( bagian 2.2), termasuk latihan tata cara penggunaan peralatan.

Sebelum dan sesudah pengukuran dilakukan pengamatan garis bidik

Setiap seksi dilakukan pengukuran pergi – pulang Rambu yang disanggah dengan statif (dilengkapi

dengan Nivo) selalu berada di atas Tatakan Rambu Toleransi bacaan, selisih beda tinggi antara rambu

kiri dan rambu kanan adalah 0.5 mm atau 0.0005 meter.

Pada setiap seksi jumlah jarak antara alat ke rambu muka = ke rambu belakang

Jumlah slag setiap seksi genap Perpindahan rambu sistem loncat

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 6

Page 7: LAP KKV RENDY

A

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Gbr.2. Perpindahan rambu

III.2. Pengambilan data lapanganMisalkan geometrik salah satu seksi yang akan diukur adalah sebagai berikut:

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 7

1 Bslag 1 slag 2

Page 8: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Gbr.3. Pembagian Slag

III.2.1. Prosedur pengukuran yang harus dilakukan:

a. Dirikan rambu di masing-masing titik A dan titik 1.

b. Dirikan alat pengukuran sipat datar (Waterpas) dengan posisi kira-kira berada di tengah titik A titik 1, kemudian alat diatur sedemikian rupa sehingga siap dipakai.

c. Jika alat telah siap dipakai, arahkan alat pada rambu belakang. Putar tombol plan parallel ke arah belakang atau ke muka (dipilih salah satu, jika diputar ke belakang, maka berlaku untuk semua pengukuran dan pembacaan pada titik tersebut). Setelah itu, posisikan garis benang tengah seperti pada gambar berikut, dengan memutar tombol plan parallel ke muka.

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 8

1 seksi

Page 9: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Gbr. 4. Penghmpitan benang tengah

d. Lakukan pembacaan pada rambu ukur, dengan membaca rambu belakang terlebih dahulu kemudian diikuti dengan bacaan ke araah rambu belakang. Pembeacaan pada rambu dilakukan sebagai berikut:

Rambu Belakang Rambu Muka

Kiri Kanan Kiri Kanan

1. Arahkan

Waterpass ke

rambu

Benang

Tengah

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 9

Page 10: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

belakang (BT)

Benang

Atas

(BA)

Benang

Bawah

(BB)

2. Putar

Waterpass ke

rambu muka

√ √

Benang

Tengah

(BT)

Benang

Tengah

(BT)

Benang

Atas

(BA)

Benang

Atas

(BA)

Benang

Bawah

(BB)

Benang

Bawah

(BB)

3. Putar

Waterpass ke

rambu

Benang

Tengah

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 10

Page 11: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

belakang (BT)

Benang

Atas

(BA)

Benang

Bawah

(BB)

e. Setelah selesai slag 1, maka alat dipindahkan pada

slag 2, dan rambu belakang dipindahkan, dijadikan

rambu muka. Posisi alat kira-kira berada di tengah

titik 1 dan titik B.

f. Alat kembali diatur sedemikian rupa, sehingga siap

dipakai (posisi nivo tabung dan nivo kotak berada di

tengah).

g. Lakukan pembacaan seperti pada langkah d- g.

h. Langkah yang sama dilakukan untuk seksi

berikutnya.

III.2.2. Hitungana yang dilakukan dilapangan

Pada saat pengambilan data dilapangan,

dilakukan juga hitung perataan sederhana yakni:

a. Beda tinggi bacaan kiri dan kanan

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 11

Δhkanan=(BTbelakang−BTmuka )

2

Page 12: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

III.3. Pemeriksaan langsung setelah selesai pengukuran pada hari tersebut :

Beda tinggi tiap slag

Beda tinggi satu seksi Jarak rata-rata satu seksi Toleransi satu seksi Selisih Hkiri danH kanan= 0.5 mm Hitungan kesalahan garis bidik:

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 12

Δhkiri=

(BTbelakang−BTmuka )2

Δ hrata−rata= Δhkiri+Δ hkanan2

Dbelakangkiri=BA−BB50

Dmukakiri=BA−BB50

Dbelakangkanan=BA−BB50

Dmukakanan=BA−BB50

D̄ belakang=Dbelakangkiri+Dbelakangkanan2

D̄muka=Dmukakiri+Dmukakanan2

D̄=D̄ belakang+D̄muka2

KGBpergi=(Δhslag1

−Δhslag2)

(db−dm )slag1−(db−dm )slag 2

KGBpulang=(Δhslag1

−Δhslag2 )

(db−dm ) slag1−(db−dm) slag2

Page 13: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

IV. Penyajian hasil

Setelah pengukuran selesai dilakukan dan nilai beda tinggi

telah diberikan koreksi garis bidik, maka selanjutnya dilakukan

perhitungan untuk menentukan beda tinggi dan tinggi yang

defenitif dari titik ITN 1- ITN 22.

Data - data tersebut dihitung dengan hitung perataan metode bersyarat dan metode parameter.

IV.1. Data lapangan :

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 13

Page 14: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

IV.2. Koreksi Garis Bidik (KGB)

C = KGB x (∑db- ∑ dm)

h pergi (terkoreksi) =h + C

h pulang (terkoreksi) = h + C

di mana:

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 14

Δ h defenitif = Δh pergi + Δ h pulang

2

∑ db = {d̄ b slag 1 + { d̄ b slag 2 ¿ { d̄ b slag 1 =db kiri+ db kanan2

¿ ¿ ¿¿

∑ dm = { d̄m slag 1 + {d̄m slag 2 ¿ {d̄m slag 1 =dm kiri+ dm kanan2

¿ ¿ ¿¿

Page 15: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

IV.3. Hitung Perataan Metode Bersyarat.

a. Menentukan jumlah ukuran lebih

r = ukuran lebih; ( n –u)

n = 32

u = 28

r = 4

b. Menentukan persamaan syarat geometrik, dan jenis

persamaan syarat

Oleh karena terdapat 4 buah ukuran lebih, maka

jumlah persamaan syarat yang harus dibentuk ada 3

buah persamaan,yaitu sebagai berikut:

1. l6 + l7 + l8 + l9 + l10 + l11 + l12 + l13 +

l14 = 0

2. l1 – l2 – l3 + l4 + l4 - l13 - l14 + l15 + l16 + l17 +

l18 + l19 = 0

3. – l1 + l2 – l3 - l19 + l20 + l21 + l22 – l23 – l24 – l25 – l26 + l27

+ l28 = 0

4. -l11 - l12 - l15 – l16 + l29 + l30 + l31 +

l32 = 0

c. Menghitung komponen matriks A, W dan P-1

Matriks A 3x25=

1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

-1 -1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 15

Page 16: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

-1-1 -1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

-1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0-1 -1 0 0 -1

-1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

Matriks P dan P-1 :

Matriks P 32x32=

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 16

W (4 x 1) =

-0.00190.0028-0.00210.0008

Page 17: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Matriks P-1 32x32=

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 17

Page 18: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

d. Mengitung nilai matriks V

V= - Q AT K

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 18

Page 19: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

di mana:

Q= P-1

Maka diperoleh:

V (32 x 1) = -2.613E-05-9.770E-05-2.499E-052.481E-048.640E-05-4.784E-04

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 19

K(4 x 1)

=

2.78713E-06-5.76398E-063.92317E-06-1.97748E-06

Page 20: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

-2.997E-04-4.381E-04-2.536E-04-2.306E-04-3.446E-04-7.952E-05-2.736E-04-4.019E-042.382E-045.765E-041.226E-041.617E-04-6.021E-052.825E-042.668E-042.236E-042.119E-041.648E-041.569E-043.021E-041.962E-048.631E-05-8.503E-05-7.712E-05-1.009E-04-1.463E-04

a. Menghitung nilai pengamatan (beda tinggi) yang benar:

Diperoleh hasil sebagai berikut:

0.1473 L11.3496 L2-0.0652 L3-0.2172 L4

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 20

L̂=L+V

Page 21: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

-0.7082 L51.2358 L6-0.1316 L7-1.2116 L8-0.0941 L90.0204 L10-0.3110 L11-0.3230 L120.8514 L13-0.0363 L140.2687 L15

L̂ = LO + V = -0.6863 L16-0.0577 L17-0.0645 L180.8486 L19-0.1433 L200.1228 L21-0.2066 L220.5764 L230.7682 L241.1175 L250.8583 L26-0.2572 L27-0.5557 L28-0.6077 L29-0.4281 L30-0.3081 L310.2923 L32

Disubstitusikaan ke persamaan:

1. l1 + l2 + l3 + l4 + l5 + -l13-

l14+l15+l16+l17+l18+l19

2. l6 + l7 + l9 + l10 + l11 + l12

+ l13+ l14

3. l1+ l2+ l3 – l19 + l20 + l21 + l22 + l23 + l24

+l25+l26+l27+l28

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 21

Page 22: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

4. – l11-l12-l15-l16

+l29+l30+l31+l32

Maka diperoleh:

I. l1 + l2 + l3 + l4 + l5 + -l13-l14+l15+l16+l17+l18+l19 = 0

II. l6 + l7 + l9 + l10 + l11 + l12 + l13+ l14 = 0

III. l1+ l2+ l3 – l19 + l20 + l21 + l22 + l23 + l24 +l25+l26+l27+l28 = 0

IV. – l11-l12-l15-l16 +l29+l30+l31+l32 = 0

Maka, nilai beda tinggi yang diperoleh adalah:

b. Menghitung harga variansi aposteriori, menggunakan rumus:

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 22

NO 1234567891011121314151617181920212223242526272829303132

TITIK JARAKITN 22 - ITN 21 23 0.1473ITN 21 - ITN 20 86 1.3496ITN 20 - ITN 19

ITN 17 - ITN 09 83 1.2358ITN 09 - ITN 10 52 -0.1316

22 -0.0652ITN 19 - ITN 07 89 -0.2172ITN 07 - ITN 17 31 -0.7082

A1 - ITN 12 40 0.0204ITN 12 - ITN 14 91 -0.3110

ITN 10 - ITN 11 76 -1.2116ITN 11 - A1 44 -0.0941

ITN 13 - ITN 17 47 -0.0363ITN 15 - ITN 18 50 0.2687

ITN 14 - ITN 15 21 -0.3230ITN 15 - ITN 13 32 0.8514

ITN 01 - ITN 02 58 -0.0645ITN 02 - ITN 22 53 0.8486

1TN 18 - ITN 16 121 -0.6863ITN 16 - ITN 01 44 -0.0577

BPN - A3 57 -0.2066A3 - ITN 04 54 0.5764

ITN 02 - ITN 03 72 -0.1433ITN 03 - BPN 68 0.1228

0.8583

A2 - ITN 19 22ITN 12 - P.01 43

ITN 05 - ITN 06 77ITN 06 - A2 50 -0.2572

ITN 04 - A4 42 0.7682A4 - ITN 05 40 1.1175

P.03 - ITN 16 74 0.2923

-0.5557-0.6077-0.4281-0.3081

P.01 - P.02 39P.02-P.03 51

Beda Tinggi

σ̂ 02=V

T PVr

σ̂ 02=V

T PVr

Page 23: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

¿ 0.00000003134

σ̂ 0

2 =7.814E-09 Meter

0 = √❑02

0 = √7.814E−09 = 0, 00009 Meter

Standar deviasi masing-masing ukuran:

i = 0

√ cd

Maka hasil titik tinggi adalah sebagai berikut :

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 23

Page 24: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

IV.4. Hitung Perataan Metode Parameter.IV.4.1. Menentukan Persamaan pengamatan

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 24

ITN 22 = 705.697 meterITN 21 = 705.844 meterITN 20 = 707.194 meterITN 19 = 707.129 meterITN 7 = 706.911 meterITN 17 = 706.203 meterITN 9 = 707.439 meterITN 10 = 707.308 meterITN 11 = 706.096 meterA 1 = 706.002 meterITN 12 = 706.022 meterITN 14 = 705.711 meterITN 15 = 705.388 meterITN 13 = 706.240 meterITN 18 = 705.657 meterITN 16 = 704.971 meterITN 01 = 704.913 meterITN 02 = 704.848 meterITN 03 = 704.705 meterBPN = 704.828 meterA 3 = 704.621 meterITN 04 = 705.198 meterA 4 = 705.966 meterITN 05 = 707.083 meterITN 06 = 707.942 meterA 2 = 707.684 meterP.01 = 705.415 meterP.02 = 704.986 meterP.03 = 704.678 meter

Page 25: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Jumlah pengamatan (L) = 32 buah pengamatan

Jumlah parameter (X) = 28

IV.4.2. Menentukan komponen matriks A dan F

Matrik A32X32 :

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 25

Page 26: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Matriks F32X1 :

0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000

-0.0030.0000.0000.0000.000

-0.0010.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0010.0000.0000.000

-0.001

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 26

Page 27: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

I.1.1. Menghitung solusi Matriks Parameter (Matriks X)

X= -(ATPA) -1 (ATPF)

Matrik P32x32:

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 27

Page 28: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Maka diperoleh Matriks X32X1 :

I.1.2. Menghitung matrik V :

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 28

2.61289E-050.0001238280.000148821-9.92339E-05-0.0001856350.0002927750.0005925020.001030565

0.001284180.001514739

0.001859310.0019388270.0022124630.0017005960.0011240780.001001444

0.000839790.0005573220.0002905466.69251E-05

-0.000144926-0.000309699-0.000466626-0.000768711-0.0009648690.0015997710.0016768920.001777744

Page 29: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

V = AX –F

Diperoleh hasil sebagai berikut:

I.1.3. Menghitung Nilai Beda Tinggi Yang Benar :

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 29

2.61289E-05 2.61289E-05 2.61E-059.76993E-05 9.76993E-05 9.77E-052.49928E-05 2.49928E-05 2.50E-05

-0.000248055 -0.000248055 -2.48E-04-8.64012E-05 -8.64012E-05 -8.64E-05

0.00047841 0.00047841 4.78E-040.000299727 0.000299727 3.00E-040.000438062 0.000438062 4.38E-040.000253615 0.000253615 2.54E-040.000230559 0.000230559 2.31E-040.000344571 0.000344571 3.45E-047.95165E-05 7.95165E-05 7.95E-050.000273636 0.000273636 2.74E-04

-0.002398098 0.000401902 4.02E-04-0.000238231 -0.000238231 -2.38E-04-0.000576518 -0.000576518 -5.77E-04-0.000122634 -0.000122634 -1.23E-04-0.000161654 -0.000161654 -1.62E-04-0.00083979 6.021E-05 6.02E-05

-0.000282468 -0.000282468 -2.82E-04-0.000266776 -0.000266776 -2.67E-04-0.000223621 -0.000223621 -2.24E-04-0.000211851 -0.000211851 -2.12E-04-0.000164773 -0.000164773 -1.65E-04-0.000156927 -0.000156927 -1.57E-04-0.000302084 -0.000302084 -3.02E-04-0.000196159 -0.000196159 -1.96E-04

0.00111369 -8.63098E-05 -8.63E-058.50317E-05 8.50317E-05 8.50E-057.71218E-05 7.71218E-05 7.71E-050.000100852 0.000100852 1.01E-04

-0.000653666 0.000146334 1.46E-04

AX = AX -F= V =

Page 30: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Diperoleh hasil sebagai berikut:

I.1.4. Menghitung nilai variansi baku :

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 30

0.14731.3498

-0.0652-0.2176-0.70841.2368

-0.1310-1.2108-0.09350.0208

-0.3104-0.32280.8520

-0.03550.2683

-0.6875-0.0579-0.06490.8488

-0.14390.1222

-0.20700.57600.76781.11710.8577

-0.2576-0.5559-0.6075-0.4279-0.30790.2925

L̂=L+V

σ̂ 02=V

T PVr

Page 31: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

¿ 0,000000664

= 1.641E-07

√1.641E-07

= 0,0004

Jadi besarnya simpangan baku adalah: 0,0004 Meter.

Sedangkan standar deviasi masing-masing ukuran diperoleh dari

i =

0

√ cd

Tinggi untuk hitungan parameter :

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 31

√ σ̂02=

Page 32: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

V. Analisis dan Kesimpulan

1. analisis

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 32

NO TITIK TINGGI (m)1 ITN 22 705.697

2 ITN 21 705.844

3 ITN 20 707.194

4 ITN 19 707.129

5 ITN 7 706.911

6 ITN 17 706.203

7 ITN 9 707.440

8 ITN 10 707.309

9 ITN 11 706.098

10 A 1 706.004

11 ITN 12 706.025

12 ITN 14 705.715

13 ITN 15 705.392

14 ITN 13 706.244

15 ITN 18 705.660

16 ITN 16 704.973

17 ITN 01 704.915

18 ITN 02 704.850

19 ITN 03 704.706

20 BPN 704.828

21 A 3 704.621

22 ITN 04 705.197

23 A 4 705.965

24 ITN 05 707.082

25 ITN 06 707.940

26 A 2 707.682

27 P.01 705.418

28 P.02 704.990

29 P.03 704.682

PARAMETER

Page 33: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Kesimpulan dan saran setelah melakukan pengukuran sipat datar teliti dengan metoda memanjang pada praktikum kali ini adalah hasil pehitungan tinggi dengan metoda hitung perataan bersyarat dapat diterapkan dan berhasil dilakukan dengan nilai beda tinggi yang telah diberikan koreksi bernilai nol .

Tetapi dalam perhitungan dengan metoda hitung perataan parameter nilai beda tinggi yang dihasilkan yang telah diberikan koreksi (v) tidak sama dengan nilai beda tinggi yang dihasilkan dengan metoda hitung perataan bersyarat.

Hal tersersebut dapat dikarenakan karena adanya salah dalam memasukan data atau salah dalam membuat / menyusun matriks A dan F. oleh karena itu dalam proses menghitung dibutuhkan ketelitain dan tidak sembrono/ ceroboh serta jangan sekali-sekali mengarang data karna akn mempersulit proses hitung perataan yang akan dilakukan nantinya.

2. Kesimpulan dan saran

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 33

1 -0.0032 -0.0013 0.0014 -0.001

1 . 0.00002 . 0.00003 . 0.00004 . 0.0000

Page 34: LAP KKV RENDY

January 24, 2011

PENGUKURAN SIPAT DATAR TELITI

Setiap alat mempunyai kesalahan garis bidik,karena dalam pengkoreksian tidak dapat menyempurnakan kesalahan menjadi 0 (nol)

Pada pengukuran sipat datar teliti sebaiknya alat selalu berdiri ditengah,dengan cara diukur menggunakan pita ukur.

Pengukuran sebaiknya sabar teliti dan tenang Dalam melakukan pengukuran sebaiknya disekitar alat tidak

ada personil lain, selain juru ukur karena nivo u pada alat sipat datar teiliti sangat peka, karena apabila nivo u berubah maka dapat menyebabkan salah dalam pembacaan dan tidak menghasilkan selisih bacaan benang tengah kiri – benang tengah kana tidak memenuhi syarat yaitu 0,5 mm.

Dalam melakukan pengukuran sebaiknya mengatur plan parallel pada alat benar2 ditengah bacaan pada rambu ukur sehingga bacaan yang dihasilkan benar.

Penyentringan rambu harus benar ditengah. Data tidak boleh dikarang, karenan nantinya akn

menghasilkan beda tinggi yang salah dan sulit dalam proses perhitungan.

Setiap melakukan pengukuran harus melakukan pengukuran koreksi garis bidik, yang nantinya diperlukan untuk mencari nilai tinggi yang definitif sebelum melakukan hitung perataan.

RENDY FAISAL AZWAR 23.2008.012 34