34
Risma Mustika Pembimbing Dr. Zuhirman, Sp. U

Laporan Kasus Batu Ginjal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kasus Batu Ginjal

Risma Mustika

PembimbingDr. Zuhirman, Sp. U

Page 2: Laporan Kasus Batu Ginjal

TINJAUAN PUSTAKA

Page 3: Laporan Kasus Batu Ginjal

DefinisiBatu saluran kemih (BSK) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih.

Page 4: Laporan Kasus Batu Ginjal

Anatomi

Page 5: Laporan Kasus Batu Ginjal

EpidemiologiPrevalensi BSK (urolitiasis) di dunia berkisar

1-5%, di negara maju 2-15%, dan di negara berkembang sebanyak 0.5-1%.

Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati posisi terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi. Insidensi dan prevalensi yang pasti dari penyakit ini di Indonesia belum dapat ditetapkan secara pasti.

Page 6: Laporan Kasus Batu Ginjal

Klasifikasi Batu ginjal (nefrolitiasis)Batu pyelumBatu kaliksBatu cetak (stoghorn stone)Batu ureter (ureterolitiasis)Batu buli-buli (vesikolitiasis)Batu uretra (uretrolitiasis)Batu prostat (corpora amylasea).

Page 7: Laporan Kasus Batu Ginjal

Etiologi Gangguan aliran urinGangguan metabolikInfeksi saluran kemih oleh bakteriDehidrasiBenda asing

Page 8: Laporan Kasus Batu Ginjal

Patogenesis Batu terdiri atas Kristal-kristal yang tersusun

oleh bahan-bahan organic maupun anorganik yang terlarut di dalam urin.

Kristal-kristal tersebut tetap larut dalam urin jika tida ada keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal.

Kristal-kristal yang mengalami presipitasi membentu inti batu yang kemudian akan mengadaan agregasi dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi Kristal yang lebih besar.

Page 9: Laporan Kasus Batu Ginjal

Kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi Kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih.

Page 10: Laporan Kasus Batu Ginjal

Komposisi batuBatu KalsiumBatu Struvit Batu asam urat Batu jenis lain (Batu sistin, batu xanthin, batu

triamteren, dan batu silikat)

Page 11: Laporan Kasus Batu Ginjal

Batu ureterBatu yang terletak pada ureter maupun

system pelvikalises mampu menimbulan obstruksi saluran kemih dan menimbulkan kelainan struktur saluran kemih sebelah atas.

Batu yang terletak disebelah distal ureter

dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat kencing atau sering kencing.

Page 12: Laporan Kasus Batu Ginjal

Batu dengan ukuran kecil mungin dapat dikeluarkan spontan setelah melalui hambatan pada pembatasan uteropelvik, saat ureter menyilang vasa iliaka, dan saat ureter masuk ke dalam buli-buli.

Page 13: Laporan Kasus Batu Ginjal

Batu Buli-buliVesikolitiasis sering terjadi pada pasien yang

menderita gangguan miksi atau terdapat benda asing di buli-buli. Selain itu batu buli-buli dapat berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang turun ke buli-buli.

Gejala khas batu buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain: nyeri kencing/disuria, perasaan tidak enak sewaktu kencing, dan kencing tiba-tiba terhenti kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh. Nyeri pada

Page 14: Laporan Kasus Batu Ginjal

saat miksi sering kali dirasakan pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang sampai kaki. Seringkali komposisi batu buli-buli terdiri atas asam urat atau struvit, sehingga tidak jarang pada foto polos abdomen tidak tampak sebagai bayangan opak pada cavum pelvis.

Batu buli-buli dapat dipecahkan dengan litotripsi ataupun jika terlalu besar memerlukan pembedahan terbuka.

Page 15: Laporan Kasus Batu Ginjal

Kasus

Page 16: Laporan Kasus Batu Ginjal

Identitas Nama : Tn EUmur : 41 tahunJenis kelamin : laki-lakiPekerjaan : petani sawitStatus : menikahAlamat : Arengka 2 KM.21 Rimbo

Panjang KamparMasuk RS : 18 Oktober 2011Rekam medis : 739076

Page 17: Laporan Kasus Batu Ginjal

Anamnesis AutoanamnesaKeluhan Utama: Tidak bisa buang air kecil sejak satu

hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang: Dua bulan SMRS pasien mengeluhkan tidak puas BAK,

saat BAK terasa berhenti mendadak, kemudian dengan perubahan posisi BAK keluar lagi. Pasien duduk saat BAK. Setiap BAK keluar menetes sebanyak 4-6 tetes. Tidak ada darah, tidak ada nanah. Pasien mengeluhan nyeri perut bawah saat setelah BAK. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada kedua pinggang, nyeri bersifat hebat hingga pasien duduk membungkuk, nyeri hilang timbul, dan menjalar ke depan.. Pasien tidak pernah mengeluhkan keluar batu atau pasir dari BAK. Pasien tidak pernah mengeluhkan BAB tidak lancar.

Page 18: Laporan Kasus Batu Ginjal

Dua minggu SMRS, pasien mengeluhkan demam selama tiga hari, demam dirasakan naik turun. Pasien tidak merasa mual ataupun muntah, tidak ada mencret.

Satu hari SMRS, pasien tidak bisa BAK walaupun sudah mengejan. Perut pasien terasa membengkak. Sesampainya di IGD RSUS AA pasien dipasang kateter, namun tidak bisa masuk, kemudian di lubang penis ditarik batu dengan pingset, dan keluar beberapa batu dari saluran kencing, ukuran sebesar kacang kedelai. Kemudian dipasang kateter no.16, pada urin yang pertama keluar darah, kemudian urin warna kuning kembali.

Page 19: Laporan Kasus Batu Ginjal

Riwayat Penyakit Dahulu:Riwayat hipertensi (-). Riwayat trauma (-) Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada penyakit yang berhubungan Riwayat KebiasaanKebiasaan minum yang kurang (+)Sering mengkonsumsi jeroan (-)Mengkonsumsi kopi 1 tidak rutinMerokok dua bungkus sehari selama 21 tahun

Page 20: Laporan Kasus Batu Ginjal

PEMERIKSAAN FISIKStatus generalisKeadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : KomposmentisKeadaan gizi : baik (BB=50kg, TB=160cm, IMT=19,5)Vital sign :

Tekanan darah : 150/90 mmHg Nadi : 70x/menit, reguler, isi cukup \Suhu : 36,5 ºC Frek. Napas : 20x/menit

Pemeriksaan kepala dan leher : Konjunctiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhor diameter 3 mm

Pemeriksaan thoraks : Dalam Batas Normal (DBN)Pemeriksaan abdomen : status lokalisPemeriksaan ekstremitas : DBN

Page 21: Laporan Kasus Batu Ginjal

Pemeriksaan kelenjar limfe : DBNPemeriksaan genitourinarius : DBNPemeriksaan rektal toucher : Tonus

sphingter ani baik, massa (-), mukosa licin, Prostat

permukaan rata, nodul (-), simetris, sulcus interlobularis (-),

Sarung tangan : feses (-), lendir (-), darah (-)

Page 22: Laporan Kasus Batu Ginjal

STATUS LOKALISPemeriksaan abdomen :Inspeksi: perut tampak cembung di daerah

supra pubikPalpasi: teraba kandung kemih penuh, nyeri

tekan supra pubik (+)Perkusi: redup di suprapubikAuskultasi: bising usus (+) normal

Page 23: Laporan Kasus Batu Ginjal

Status UrologikusRegio Flank/CVA kanan kiriTanda radang (-) (-)Ballotement (-) (-)Nyeri tekan (-) (-)Nyeri ketok (-) (-)Massa (-) (-) Jaringan parut/ bekas operasi (-)

(-)  Suprapubis Inspeksi : Buli- buli tampak membengkakPalpasi : Buli penuh, nyeri tekan (+), Massa (-)  

Page 24: Laporan Kasus Batu Ginjal

Genetalia EksternaPenisKulit normal , MUE (+) di glans penis, kateter (+)

ukuran 16, produksi urine kuning jernih.ScrotumKulit normal, testis (+/+) konsistensi kenyal. OUE

: terpasang folley catheher  Diagnosis kerjaRetensio urin ec sup vesikolitiasis dan ureterolitiasisDiagnosis BandingRetensio urin ec gumpalan darah di vesika urinaria

Page 25: Laporan Kasus Batu Ginjal

Pemeriksaan anjuran:Darah rutin:Kimia darahUrinBNO IVP Pemeriksaan Penunjang (18-10-2011)Darah rutin:Hb : 8,3 gr %Ht : 32 %Leukosit : 36000/mm3

Trombosit : 488.000/mm3

Page 26: Laporan Kasus Batu Ginjal

Kimia darah : Glukosa: 99 mg/dlBUN: 18CRS: 1,17 mg/dlAST: 43 IU/LALT: 20 IU/LUreum: 38,5 mg/dl

Urin:Makroskopik: warna: kuning Kejernihan: jernihKimia urin: protein (-)glukosa (-)bilirubin (-)urobilinogen : normalpH: 6Bj: 1,005Darah: (-)Keton: (-)Nitrit: (-)

Page 27: Laporan Kasus Batu Ginjal

BNO

Page 28: Laporan Kasus Batu Ginjal
Page 29: Laporan Kasus Batu Ginjal
Page 30: Laporan Kasus Batu Ginjal

Rencana pemeriksaan lanjutanKultur bakteri urinIVP ulang Diagnosis : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra Rawat inapIVFD NaCL 20 tpmKetorolac 1x 30 mg Ceftriaxon 2x1 gr Prognosis : BonamUsulan Penatalaksanaan: Rencana Litotripsi

endoskopik

Page 31: Laporan Kasus Batu Ginjal

Follow up : Tanggal 19-10-2011 S : nyeri(-). demam(-) O : TD : 130/90 mmHg, Nadi : 80x/i, RR : 22x/i, T : 36,6oC A : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra P : Th/ lanjut   Tanggal 20-10-2011 S : nyeri pada lubang kemaluan(+). demam(-) O : TD : 130/90 mmHg, Nadi : 82x/i, RR : 21x/i, T : 36,5oC A : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra P : Th/ lanjut   Tanggal 21-10-2011 S : nyeri pada lubang kemaluan(+). demam(-) O : TD : 130/90 mmHg, Nadi : 79x/i, RR : 22x/i, T : 36,5oC A : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra P : Th/ lanjut, IVP

Page 32: Laporan Kasus Batu Ginjal

Tanggal 22-10-2011 S : nyeri pada lubang kemaluan(+). demam(-) O : TD : 120/90 mmHg, Nadi : 78x/i, RR : 20x/i, T : 36,7oC A : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra P : Th/ lanjut   Tanggal 23-10-2011 S : nyeri pada lubang kemaluan(-). demam(-) O : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80x/i, RR : 20x/i, T : 36,6oC A : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra P : Th/ lanjut   Tanggal 24-10-2011 S : badan terasa hangat, terasa panas di perut bawah O : TD : 120/70 mmHg, Nadi : 78x/i, RR : 20x/i, T : 36,7oC A : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra P : Th/ lanjut  

Page 33: Laporan Kasus Batu Ginjal

Tanggal 25-10-2011 S : badan terasa hangat, O : konjungtiva anemis, TD : 120/70 mmHg, Nadi : 80x/i,

RR : 20x/i, T : 36,7oC A : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra P : Th/ lanjut   Tanggal 26-10-2011 S : nyeri di perut bawah O : konjungtiva anemis, TD : 120/70 mmHg, Nadi : 78x/i,

RR : 20x/i, T : 36,7oC A : vesikolitiasis dan ureterolitiasis dextra P : Th/ lanjut PEMBAHASAN  

Page 34: Laporan Kasus Batu Ginjal