18
LEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

  • Upload
    vancong

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

LEAST COST METHODDAN MUTUALLY EXCLUSIVE

DEPARTEMEN AGRIBISNISFEM - IPB

Page 2: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

• Terbatasnya dana, waktu, dan tenaga dalam mengerjakan suatu bisnis telah mendorong para investor atau pihak manajemen untuk mengadakan pemilihan bisnis yang memberikan benefit lebih baik di antara alternatif bisnis yang mungkin dapat dikembangkan

• Pada sisi lain seringkali kita juga menemukan kasus adanya dua kegiatan bisnis atau lebih memberikan manfaat yang sama namun dengan pengeluaran yang berbeda untuk setiap kegiatan

• Cara untuk menentukan pemilihan bisnis yang menggambarkan kondisi diatas melalui penggunaan metode Least Cost atau Cost Effectiveness dan Mutually Exclusive Alternative Project.

Page 3: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

• Least cost method merupakan suatu metode yang sering dipakai untuk memilih diantara beberapa bisnis dengan membandingkan biayanya. Bisnis yang mempunyai total biaya terkecil (least cost) adalah yang dipilih.

• Metode biaya terkecil (least cost metod) umumnya digunakan untuk memilih: (1) Bisnis yang mempunyai benefit yang sama atau benefit

tersebut sifatnya sama dan sulit diukur/dinilai dengan uang

(2) Bisnis yang mempunyai manfaat atau kegunaan yang sama namun untuk mencapai hal tersebut dapat digunakan teknologi yang berbeda misal traktor/TK

(3) Kriteria ini juga digunakan sebagai ukuran kriteria investasi terutama di dalam membandingkan 2 bisnis atau lebih yang merupakan mutually exclusive project yaitu suatu bisnis yang karena sesuatu hal (misal dana terbatas) saling meniadakan

Page 4: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Untuk mengukur pemilihan bisnis mana yang lebih diutamakan, maka digunakan perbandingan present value total biaya antara dua bisnis, misalnya yang berbeda teknologinya

Dalam hal ini bisnis yang mempunyai nilai biaya total terkecil adalah yang dipilih. Secara matematis rumus Least Cost Method adalah :

n CtLeast Cost = Σ –––––

t =1 (1+i)t

Apabila diketahui bahwa bisnis A dan bisnis B merupakan bisnis yang mutually exclusive, hitung present value biaya bisnis A dan present value biaya bisnis B kemudian bandingkan dan pilihbisnis yang mempunyai biaya terkecil.

n Ct A n Ct BΣ ––––– vs Σ –––––t =1 (1+i)t t=1 (1+i)t

Page 5: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Sebagai contoh kegiatan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Dilihat dari segi teknologi dapat dipakai traktor (cara modern), atau memakai tenaga kerja (cara tradisional) yang dapat membutuhkan biaya yang berbeda

Tabel 1. Perhitungan Least Cost pada Pembukaan Lahan dengan Teknologi A (cara tradisional) dan B (cara mekanik) pada DR 10%

Pada DR 10%, bahwa PV biaya cara B (cara mekanik) < PV biaya cara A (cara tradisional). Oleh karena itu, maka pilih cara B (Tabel 1)

Tahun Total Biaya Cara A

Total Biaya Cara B DF 10% PV Biaya Cara A PV Biaya Cara

B

1 47.850 112.286 0,909 43.500 102.078

2 47.850 25.134 0,826 39.545 20.772

3 47.850 25.134 0,751 35.950 18.884

4 47.850 26.227 0,683 32.682 17.913

5 47.850 26.227 0,621 29.711 16.285Total 181.389 175.932

Page 6: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

DR meningkat dari 10% menjadi 15% maka hasil perhitungan menunjukkan seperti yang terlihat pada Tabel 18.

Tabel 2. Perhitungan Least Cost pada Pembukaan Lahan dengan Teknologi A (cara tradisional) dan B (cara mekanik) pada DR 15%

• Pada DR 15% diketahui bahwa PV biaya cara A (cara tradisional) < PV biaya cara B (cara mekanik). Oleh karena itu, maka pilih cara A.

• Dari hasil metode biaya terkecil pada dua DR yang berlainan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi Cross Over Discount Rate (CODR) pada selang DR 10%-15%.

Tahun Total Biaya Cara A

Total Biaya Cara B DF 15% PV Biaya

Cara A PV Biaya

Cara B 1 47.850 112.286 0,870 41.609 97.640

2 47.850 25.134 0,756 36.181 19.005

3 47.850 25.134 0,658 31.462 16.526

4 47.850 26.227 0,572 27.358 14.995

5 47.850 26.227 0,497 23.790 13.039

Total 160401 161.206

Page 7: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Cross Over Discount Rate (CODR) adalah tingkat DR pada saat PV Biaya dari kedua cara ( A dan B) adalah sama, seperti terlihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Penentuan Cross Over Discount Rate

14.36%

Page 8: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Metode CODR dapat digunakan untuk menentukan pilihan teknologi cara A atau cara B pada tingkat DR tertentu misal pada tingkat 10 % atau 15 %. Untuk memberikan penjelasan mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Perhitungan Cross Over Discount Rate pada Pembukaan Lahan (Jutaan Rupiah)

Tahun Total Biaya Cara A

Total Biaya Cara B

DF 15%

PV Biaya Cara A

PV Biaya Cara B

1 47.850 112.286 0,870 41.609 97.6402 47.850 25.134 0,756 36.181 19.0053 47.850 25.134 0,658 31.462 16.5264 47.850 26.227 0,572 27.358 14.9955 47.850 26.227 0,497 23.790 13.039

Total 160401 161.206

Page 9: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Perhitungan cross over discount rate ini sebetulnya juga dapat digunakan landasan interpolasi pada IRR. Dengan demikian perhitungannya menjadi :

Cross over discount rate = 10% + 5%(5457/6262) = 14,36%

Dalam hal ini berarti :1. Jika DR yang berlaku di atas 14,36% (CODR) maka

sebaiknya dipilih cara A yang mempunyai PV biaya lebih kecil dibandingkan cara B

2. Jika DR yang berlaku dibawah 14,36% maka sebaiknya dipilih cara B yang mempunyai PV biaya lebih kecil dibandingkan cara A

Page 10: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

MUTUALLY EXCLUSIVE ALTERNATIVEMutually exclusive alternative business adalah memilih salah

satu alternatif bisnis dari beberapa alternatif yang ada, karena tidak mungkin melakukan beberapa bisnis dalam waktu yang bersamaan, baik disebabkan kerana terbatasnya dana, waktu, maupun tenaga yang diperlukan.

Terdapat beberapa penyebab suatu bisnis bersifat mutually exclusive (Gittinger, 1986):

a. Terbatasnya sumber-sumber dana untuk kebutuhan investasIb. Bisnis secara fisik memang tidak dapat dilaksanakan secara

bersama- samac. Bisnis secara hukum, adat atau menurut pertimbangan lainnya

mempunyai sifat bertentangand. Pilihan bisnis berbeda skalanyae. Adanya pilihan alternatif teknologi

Page 11: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Tahapan Pemilihan Bisnis bersifat Mutually ExclusiveDalam memilih bisnis yang bersifat mutually exclusive kriteria investasi

yang digunakan sebagai patokan adalah IRR (Internal Rate of Return), namun dengan adanya sedikit modifikasi dengan cara mencari selisih IRR dari bisnis yang tersedia sebagai alternatif.

Dengan kata lain untuk mendapatkan bisnis yang akan dipilih, maka kita harus mencari nilai MIRR (Marginal Internal Rate of Return).

Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :1. Berikan urutan terhadap pilihan bisnis yang ada, misal : bisnis 1,

bisnis 2 atau bisnis A, bisnis B.2. Hitung besarnya IRR untuk semua pilihan bisnis yang ada.3. Bisnis yang mempunyai nilai IRR lebih tinggi, maka bisnis itulah yang

akan dijalankan. Apabila bisnis yang terpilih merupakan bisnis yang mempunyai kebutuhan dana investasi yang kecil, maka lakukan tahapan berikutnya.

Page 12: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis yang ada (MIRR).

5. Nilai MIRR yang didapat, merupakan standar untuk melakukan investasi dengan sisa dana yang ada terhadap pilihan bisnis atau proyek lain dengan syarat IRR bisnis tersebut harus lebih besar dari MIRR (IRR > MIRR).

6. Apabila ketentuan pada tahap ke-5 tidak dapat dipenuhi, maka sebaiknya pilih saja bisnis dengan dana investasi yang terbesar, walaupun nilai IRR-nya lebih kecil.

Page 13: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Contoh :Misalkan terdapat dua buah bisnis, yaitu bisnis A (bisnis kecil) dan

bisnis B (bisnis besar) keduanya merupakan bisnis yang bersifat mutually exclusive. Kedua bisnis tersebut mempunyai cost, benefit, NPV yg telah dihitung dan IRR sebagai berikut : (perhitungan berdasarkan Opportunity Cost of Capital (OCC) 10%.

A. Bisnis Kecil (Rp. juta)

Besarnya NPV pada DR yang ditentukan 10% adalah Rp.91.448 jutaIRR = 20% + 5% (13.266/25.678) = 22.58 %

Tahun Total Biaya Cara A

Total Biaya Cara B DF 15% PV Biaya

Cara A PV Biaya Cara B

1 47.850 112.286 0,870 41.609 97.640

2 47.850 25.134 0,756 36.181 19.005

3 47.850 25.134 0,658 31.462 16.526

4 47.850 26.227 0,572 27.358 14.995

5 47.850 26.227 0,497 23.790 13.039

Total 160401 161.206

Page 14: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

B. Bisnis Besar (Rp. juta)

Besarnya NPV pada DR 10% = Rp 100,6 jutaIRR = 14% + 1% (1,6/20,7) = 14,08%

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa bisnis besar layak

Tahun Biaya Manfaat Manfaat Bersih

DF 10%

NPV 10% DF 14% NPV

14%DF

15%NPV 15%

1 500 0 -500 0,909 -454,5 0,877 -438,5 0,869 -434,5

2 400 0 -400 0,826 -330,4 0,769 307,6 0,756 -302,4

3 200 200 0,751 150,2 0,675 135 0,657 131,4

4 300 300 0,685 204,9 0,592 177,6 0,572 171,6

5 400 400 0,620 248,4 0,519 207,6 0,497 198,8

6 500 500 0,564 282,0 0,455 227,5 0,432 216

Total 100,6 1,6 -19,1

Page 15: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Untuk menginvestasikan sisa dana yang ada, maka kita harus menghitung MIRR atau IRR selisih dari net benefit kedua bisnis tersebut.

Selisih antara Bisnis Kecil (bisnis A) dengan Bisnis Besar (bisnis B)

IRR = 10% + 2% (9.352/33.452) = 10.56%

Tahun Manfaat Bersih A

Manfaat Bersih B

Selisih B-A DF 10% NPV 10% DF 12% NPV

12%

1 -300 -500 -200 0,909 -181,8 0,893 -178,6

2 106 -400 -506 0,826 -417,956 0,797 -403,282

3 106 200 94 0,751 70,594 0,712 66,928

4 106 300 194 0,685 132,89 0,636 123,384

5 106 400 294 0,62 182,28 0,567 166,698

6 104 500 396 0,564 223,344 0,507 200,772

Total 9,352 -24,1

Page 16: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Artinya, jika selisih modal antara proyek A dan B dapat diinvestasikan pada bisnis lain yang mempunyai internal rate of return lebih besar dari 10.56%, maka bisnis kecil (A) dipilih, dengan syarat selisih dana tersebut dapat diinvestasikan. Tetapi apabila hal tersebut tidak dapat dipenuhi, maka sebaiknya dipilih bisnis yang besar (B) saja.

Misal terdapat dua alternatif pilihan bisnis lainnya yang sesuai dengan sisa dana yang ada.

C. Bisnis Kecil Lainnya (Rp. Juta)

Besarnya NPV pada DF 10% = Rp 30 jutaIRR = 12% + 2% (12,45/16,95) = 13,47 %

Tahun Biaya Manfaat ManfaatBersih

DF10%

NPV10%

DF 12%

NPV 12%

DF 14%

NPV 14%

1 600 0 -600 0,909 -545,4 0,892 -535,2 0,877 -526,2

2 300 300 0,826 247,8 0,797 239,1 0,769 230,7

3 300 300 0,751 225,3 0,711 213,3 0,674 202,2

4 150 150 0,682 102,3 0,635 95,25 0,592 88,8

Total 30 12,45 -4,5

Page 17: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

D. Bisnis Kecil Lainnya (Rp. Juta)

NPV pada DF 10% = Rp 2.43 jutaIRR = 10% + 1% (2,43/13,35) = 10,18%

Hasil perhitungan IRR terlihat bahwa bisnis A + C akan lebih menguntungkan (karena mempunyai IRR lebih besar dari 10.56%) jika dibandingkan dengan melaksanakan bisnis A + D (karena bisnis D mempunyai IRR kurang dari 10.56%). Dengan demikian, akan dipilih untuk melaksanakan bisnis A ditambah dengan bisnis C.

Tahun Biaya Manfaat ManfaatBersih DF 10% NPV 10% DF 11% NPV 11%

1 300 -300 0,909 -272,7 0,900 -270

2 300 300 0,826 247,8 0,812 -243,6

3 375 375 0,751 293,88 0,731 274,13

4 350 350 0,682 239,05 0,653 228,55

Total 2,43 -10,92

Page 18: LEAST COST METHOD - skbagb.files.wordpress.com · 4. Hitung selisih net benefit diantara pilihan bisnis tersebut, kemudian hitung IRR dari hasil selisih net benefit pilihan bisnis

Dari perhitungan NPV pun sebetulnya dapat dibuktikan bahwa bisnis A dan bisnis C akan dianggap lebih menguntungkan. Pembuktiannya sebagai berikut :

1. Bisnis B saja = RP. 100,6 juta2. Bisnis A + C = Rp. 91.448 juta + Rp.30 juta = Rp

121.448 juta3. Bisnis A + D = Rp. 91.448 juta + Rp. 2,43 juta = Rp

93.878 juta4. Bisnis A saja = Rp. 91.448 juta

Dengan demikian, telah terbukti, baik melalui perhitungan IRR maupun NPV, kombinasi antara bisnis A dan C memberikan manfaat yang lebih besar, dan secara ekonomis akan lebih menguntungkan untuk dipilih.