Upload
aisyah-aizh
View
195
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ekotek
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nusa tenggara barat merupakan provinsi yang masih termasuk dalam
kategori provinsi terbelakang di Indonesia. Berbagai uapaya kerap dilakukan
baik oleh pemerinah daerah ataupun pemerinta pusat, seperti menganggarkan
20% dari APBN untuk kepentingan pendidikan, mulai dari jenjang SD, SMP,
dan SMA. Selain itu dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan DOS
(Dana Operasional Sekolah) terus digelontorkan demi tercapainya cita-cita
bangsa seperti yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu;
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak hanya dalam bidang pendidikan saja
namun dalam bidang pembangunan fasilitas-fasilitas yang mendukung
kelancarang aktivitsa warga NTB khususnya di Lombok Timur juga kerap
dilakukan. Walaupun seperti yang kita lihat hasilnya masih kalah jika
dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten yang berada di pulau Sumbawa.
Peraturan baru dari pemerintah pusat baru-baru ini menyebutkan bahwa
setiap provinsi dihariskan untuk memiliki sebuah kebun raya. Untuk Provinsi
NTB lokasi yang dipilah sebagai letak pembangunan kebun raya adalah di
Lombok Timur tepatnya di Lemor. Terpilihnya Lombok Timur sebagai tempat
pembangunan kebun raya diharapkan bisa meningkatkan kualitas Lombok
Timur dalam berbagai bidang.
Selain rencana pembangunan kebun raya tersebut, usaha lain yang
dilakukan pemerintah adalah membangun dermaga kedua, yang bertempat di
Labuan Haji. Seperti yang kita ketahui Labuan Haji merupakn salah satu
pantai yang ada di Lombok timur. Pro dan kontra tentunya mewarnai rencana
pembangunan dermaga di Labuan Haji ini. Namun pertimbangan yang
dilakukan dalam pembangunan dermaga ini adalah untuk mempersingkat jarak
dan waktu tempuh dari kapal very yang akan menyeberang. Selain itu
dermaga ini akan lebih dikhususkan sebagai dermaga pengiriman barang dari
Pulau Lombok ke Sumbawa, ataupun sebaliknya. Dengan waktu pengiriman
1
yang singkat tentunya barang-barang yang tidak dapat dihasilkan dari masing-
masing pulau tersebut dapat tercukupi dalam waktu yang lebih singkat. Selain
itu dalam pengiriman barang-barang hasil perkebunan dan sawah (sayur dan
buah) memiliki daya tahan yang kurang, karena itu dengan dibangunnya
dermaga ini diharapkan dapat mempercepat proses distribusi dan mengurangi
kerugian bagi petani.
Hampir 57% proyek pembangunan dermaga ini telah dilakukan oleh
pemerintahan bupati Ali Bin Dahlan. Namun pilkada yang dilakukan tahun
2008 telah melengserkan Ali Bin Dahlan sebagai bupati Lombok Timur dan
digantikan oleh Sukiman. Dalam pemerintahan Sukiman, proyek
pembangunan dermaga di Labuan Lombok tidak termasuk ke dalam salah satu
program kerja. Karenanya proyek pembangunan dermaga di Labuan haji
terhenti sampai sekarang.
Penelitian ini perlu dilakukan guna mengevaluasi dampak-dampak baik
positif maupun negative dari pembangunan dermaga tersebut, agar
pembanguna yang dilakukan di Lombok Timur benar-benar bermanfaat dan
dibutuhkan oleh masyarakat khususnya Lombok Timur dan masyarakat NTB
pada umumnya.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari laporan penelitian ini adalah:
Apa saja manfaat dari pembangunan Dermaga di Labuan Haji jika ditinjau
dari aspek ekonomi, social, lingkungan alam, dan politik, selain itu apakah
pembangunan dermaga ini perlu dilanjutkan atau tidak jika dikaji berdasarkan
aspek-aspek tersebut?
3. Hipotesis
Pembangunan dermaga ini tidak hanya bermanfaat bagi Lombok timur,
melainkan bermanfaat juga bagi masyarakat disekitar Labuan Haji terutama
dalam perekonomian, terlepas dari masalah politik cari nama dan massa bagi
pemerintahan yang berkuasa.
2
BAB II
DASAR TEORI
Evaluasi Proyek, dikenal juga sebagai studi kelayakan proyek (atau studi
kelayakan bisnis pada proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan proyek
(atau bisnis), apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project),
dengan berdasarkan berbagai aspek kajian.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan
dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang
terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Dilihat dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis
evaluasi proyek:
• Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project evaluation);
• Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project
evaluation);
• Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going project
evaluation).
• Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir (post-project evalution study).
Sebelum dilakukan evaluasi proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
Ruang lingkup kegiatan proyek,yakni pada bidang apa saja proyek akan
beroperasi (mission statemen of business).
Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni proyek akan ditangani sendiri atau
ditangani juga oleh pihak lain.
Evaluasi tehadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh
proyek, yakni mengidentifikasi factor-faktor kunci keberhasilan proyek.
Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan
seperti material, enaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas- fasilitas
pendukung seperti jalan raya, transportasi dan sebagainya.
Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung
unuk memperoleh hasil tersebut.
3
Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek
tersebut.
Langkah-lankah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-
masing kegiatan tersebut.
Tidak semua proyek akan di teliti dengan intensitas yang sama. Beberapa
proyek mungkin harus diteliti dengan sangat mendalam, dengan mencakup
berbagai aspek yang berpengaruh. Beberapa lainnya mungkin cukup diteliti
pada beberapa aspek saja. Bahkan ada yang diteliti secara sederhana atau tidak
formal.
Beberapa factor menentukan intensitas studi evaluasi proyek:
a. Besarnya dana yang ditanamkan, intensitas studi akan semakin mendalam.
b. Tingkat ketidakpastian proyek: semakin sulit memperkirakan penghasilan
penjualan, biaya, aliran kas, dan lain- lain, maka biasanya studi evaluasi
proyek akan semakin hati-hati.
c. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek, semakin hati-
hati dan mendalam studi evaluasi royek tersebut.
Kegagalan proyek dapat merugikan: investor, pihak penyedia pembiayaan,
pemerintah. Oleh karena itu, merekalah lembaga-lembaga yang embutuhkan
evaluasi proyek.
a. Pemilik proyek (investor) dan calon mitra usaha: akan memperhaikan
prospek usaha, yakni tingkat keuntungan yang diharapkan besert tingkat
resiko investasi, biasanya semakin tinggi tingkat keuntungan diiringi
dengan semakin tinggi resiko proyek.
b. Pihak penyedia pembiayaan (Bank kreditur, perusahaan leasing,
perusahaan modal ventura, underwriter bila melalui bursa efek, lembaga
kredit ekspor barang modal, dan lembaga donor yang mungkin ikut
membiayai proyek). Memperhatikan segi keamanan dana yang mereka
pinjamkan, karena mereka mengharapkan agar bunga dan angsuran pokok
pinjaman dapat dibayarkan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, mereka
akan memperhatikan pola aliran dana selama jangka waktu pinjaman
tersebut.
4
c. Pemerintah: Berkepentingan atas manfaat atau dampak dari proyek
terhadap perekonomian nasional maupun dampaknya bagi lingkungan dan
masyarakat.
Untuk meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan
proyek dilakukan dalam dua tahap:
1. Evaluasi pendahuluan (preliminary study atau pre- evaluation study)
Tujuan evaluasi pendahuluan adalah untuk mengetahui factor-faktor
pengambat kritis (critical factor) yang dapat menghambat jalannya operasi
bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinann keputusan dari tahap
ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana investasi, atau
meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ketahap berikutnya, yakni
study kelayakan proyek.
2. Evaluasi kelayakan proyek ( project Feasibility Study)
Fokus utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat pada empat
aspek :
a. Aspek pasar dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang akan
dihasilkan proyek:
b. Aspek produksi, teknis dan teknologis;
c. Aspek manajemen dan sumber daya manusia;
d. Aspek keuangan dan ekonomi.
Evaluasi proyek dapat dibagi menjadi beberapa tahap:
Tahap penemuan ide, Yakni penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis
produk dari proyek. Jika terdapat lebih dari satu ide, maka biasanya
pengambil keputusan akan dipengaruhi oleh tiga factor:
1. Intuisi bisnis dari pengambil keputusan;
2. Pengambil keputusan memahami teknis dari proyek;
3. Keyakinan bahwa proyek mampu menghasilkan laba.
Tahapan penelitian, yakni meneliti beberapa alternative proyek dengan
berbagai metode ilmiah. Dimulai dengan pengambilan data, mengolah data
berdasarkan metode yang relavan, menganalisis dan menginterpretasikan
5
hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulkan
hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian.
Tahap evaluasi ( evaluasi pendahuluan dan evaluasi kelayakan proyek).
Evaluasi berarti membandingkan sesuatu berdasarkan satu atau lebih
standar atau criteria, dimana standar atau criteria ini dapat bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Hal yang diperbandingkan dalam evaluasi
kelayakn proyek biasanya adalah manfaat (benefit) dengan seluruh iaya
yang akan timbul.
Tahap pengurutan usulan yang layak. Apabila terdapat lebih dari satu
usulan rencana proyek yang dianggap layak, dan bila manajemen memiliki
keterbatasan dalam menjalankan proyek-proyek tersebut, maka
manajemen dapat menentukan prioritas usulan yang layak berdasarkan
criteria-kriteria pengurutan (ranking)yang telah di tentukan.
Tahap rencana pelaksanaan. Setelah di entukan rencana proyek mana
yang akan dikerjakan, perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan (konstruksi) proyek.mulai dari penentuan jenis pekerjaan,
waktu yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan, jumlah dan kualifikasi
tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lainnya, kesiapan
manajemen dan lain lain.
Tahapan pelaksanaan, Yakni tahap merealisassikan konstruksi proyek
teersebut. Jika proyek selesai di konstruksi, maka proyek
dioperasionalisasikan. Dalam operasionalisasi ini, diperlukan juga kajian-
kajian untuk mengevaluasioperasionalisasi proyek. Hasil evaluasi ini dapat
dijadikan feedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji ulang proyek
secara terus- menerus.
Evaluasi proyek mengkaji kelayakan proyek dari berbagai komponen proyek,
pasar, internal perusahaan dan lingkungan.
No Komponen Aspek yang dikaji
1 Pasar Pasar konsumen dan pasar produsen
2 Internal
perusahaan
Pemasaran, teknik dan teknologi,manajemen,
sumber daya manusia,keuangan
6
3 Lingkungan Politik,ekonomi,social,lingkungan industry,yuridis
(legal),lingkungan hidup
Aspek manajemen akan menbutuhkan data-data dan asumsi dari
seluruh internal perusahaan dan seluruh aspek lingkungan.
Aspek sumberdaya manusia membutuhkan data-data dan asumsi dari
aspek teknik dan teknologi, pasardan pemasaran, dan manajemen
untuk menentukan jumlah dan spesifikasi tenaga kerja dan program
pengembangannya.
Aspek keuangan akan membutuhkan data-dat dan asumsi dari aspek
pasar, pemasaran, manajemen, teknik dan teknologi untuk menentukan
besar pendapatan dan biaya yang harus ditanggug badan usaha.
Modifikasi terhadap aspek-aspek studi kelayakan adalah dimungkinkan,
disebabkan oleh batasan-batasan dalam penelitiannya seperti:
Apakah rencana bisnis hanya terbatas pada suatu produk baru atau
pada rencana pembentukan SBU atau yang lainnya.
Apakah pasar yang dituju berskala internasioanal, nasional atau
local.
Apakah produk yang akan dihasilkan berupa barang atau jasa atau
gabungan keduanya.
Apakah analisis akan dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif
atau gabungan keduanya
Dan sebagainya.
Berikut desain studi kelayakan:
1. IKHTISAR / EXECUTIVE SUMMARY
Deskripsi obyek penelitian, anggota tim peneliti, ringkasan hasil studi, dan
rekomendasi hasil studi.
2. ASPEK PASAR
Bertujuan untuk mengetahui permintaan terhadap barang dan jasa
yang dihasilkan oleh proyek.
7
Bentuk pasar,penjelasan aspek pasar produsen dan konsumen yang
dipilih.
Luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market. Share dari
proyek terhadap seluruh industry.
Kondisi persaingan antar produsen dan siklus hidup produk,
industry, bertumbuh, dewasa atau menurun.
Mengukur dan meramal permintaan dan penawaran. Penjelasan
kondisi permintaan dan penawaran produk sejenis, baik pada saat
ini maupun prediksi masa mendatang.
3. ASPEK PEMASARAN
Adalah kegiatan untuk menjual produk dan menciptakan hubungan
jangka panjang ( yang saling menguntungkan) dengan pelanggan.
Menentukan cirri-ciri pasar yang akan di pilih (target market).
Menentukan strategi untuk dapat meraih dan memuaskan pasar.
Urutan-urutan penulisannya:
A. Sikap, prilaku dan kepuasan konsumen : penjelasan
mengenai sikap, prilaku dan kepuasan konsumen
terhadap produk sejenis saat ini.
B. Segmentasi-target-posisi di pasar,targetpasar dan
strategi positioning untuk mengguasai target pasar.
C. Situasi persaingan di lingkungan industri: Penjelasan
situasi persaingan antar perusahaan yang memproduksi
produk sejenis dengan produk yang akan diproduksi
perusahaan di pasar yang dipilih.
D. Manajemen pemasaran (Bauran pemasaran):
Bagaimana kebijakan bauran pemasaran yang akan
dilaksanakan.
8
4. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
Menentukan strategi dan teknologi produksi/operasi yang akan dipilih:
kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan
mesin, lokasi, dan tataletak pabrik yang paling menguntungkan.
Urutan-urutannya:
A. Pemilihan strategi produksi.
B. Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi.
C. Rencana kualitas.
D. Pemilihan teknologi.
E. Rencana kapasitas produksi.
F. Perencanaan letak pabrik.
G. Perencanaan tata letak (layout).
H. Perencanaan jumlah produksi.
I. Manajemen Persediaan.
J. Pengawasan kualitas produksi.
5. ASPEK MANAJEMEN
Menentukan manajemen baik dalam konstruksi proyek maupun saat
operasional rutin proyek: pihak perencana, pelaksana manajerial,
koordinasi dan pengawasan, bentuk badan usaha, struktur-organisasi.
Urutan-urutannya:
A. Pembangunan Proyek:
1. Perencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan dan produk.
2. Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk dan prestasi
organisasi.
3. Pengarahan dan motivasi, termasuk kepemimpinan.
4. Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang
efektif.
B. Operasionalisasi Proyek
1. Perencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan dan produk.
2. Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk dan prestasi
organisasi.
9
3. Pengarahan dan motivasi, termasuk kepemimpinan.
4. Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang
efektif.
6. ASPEK SUMBERDAYA MANUSIA
Menentukan peran SDM baik dalam konstruksi proyek maupun saat
operasional rutin proyek: jenis pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, cara
rekrutmen, renumerasi, lama bekerja, cara bekerja, dan pengembangan
SDM.
Menjelaskan kajian terhadap sepuluh tahapan Manajemen SDM bagi dua
kegiatan utama proyek, yakni pembangunan proyek dan
operasionalisasinya.
Urutan-urutannya:
A. Perencanaan SDM
B. Analisis pekerjaan
C. Rekrutmen, seleksi dan orientasi
D. Produktivitas
E. Pelatihan dan pengembangan
F. Prestasi kerja
G. Kompensasi
H. Perencanaan karir
I. Keselamatan dan kesehatan kerja
J. Pemberhentian
7. ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
Menjelaskan Pengaruh bagaimana kondisi lingkungan perekonomian,
sosial dan polotik daerah dan negara diperkirakan akan mempengaruhi
rencana proyek, begitu pula sebaliknya, bagaimana pengaruh proyek
terhadap perekonomian, sosial dan politik daerah dan negara.
A. Aspek Ekonomi (Sisi Rencana Pembangunan Nasional/Daerah,
Distribusi Nilai Tambah, Investasi per tenaga kerja)
1. Pengaruh Lingkungan Ekonomi terhadap Proyek
10
2. Pengaruh Proyek terhadap Lingkungan Ekonomi
B. Aspek Sosial
1. Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Proyek
2. Pengaruh Proyek terhadap Lingkungan Sosial
C. Aspek Lingkungan Alam
1. Pengaruh Lingkungan Alam terhadap Proyek
2. Pengaruh Proyek terhadap Lingkungan Alam (AMDAL)
D. Aspek Politik
1. Pengaruh Lingkungan Politik terhadap Proyek
2. Pengaruh Proyek terhadap Lingkungan Politik
8. ASPEK KEUANGAN
Menentukan pengaturan rencana keuangan: penghitungan perkiraan
jumlah dana yang dibutuhkan, struktur pembiayaan yang paling
menguntungkan, analisa kas, dsb.
Urutan-urutannya:
A. Kebutuhan Dana dan Sumber Dana
B. Biaya Model (Cost of Capital)
1. Biaya Hutang
2. Biaya Modal Sendiri
C. Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)
D. Kelayakan Finansial Proyek
1. Proyeksi Kemampulabaan ( Projected Income Statement)
2. Proyeksi Aliran Kas (Projected Cashflow)
3. Benefit-Cost Ratio
4. Internal Rate of Return
5. Analisa kelayakan finansial lainnya
11
C. IDENTIFIKASI KESEMPATAN BERUSAHA
Identifikasi kesempatan usaha merupakan langkah pertama dalam studi kelayakan.
Cara-cara yang dapat digunakan untuk identifikasi kesempatan usaha dapat
dilakukan dengan modus-modus berikut:
Mempelajari impor. Impor menunjukkan bahwa masih terdapat (sebagian)
pasar yang masih belum bisa dipenuhi oleh pasar dalam negeri. Bila impor
ini mempunyai kecenderungan yang semakin meningkat, bisa diprediksi
bahwa masih terdapat permintaan dari dalam negeri untuk produk/jasa
tersebut.
Menyelidiki keberadaan material lokal. Jumlah material yang melimpah,
dengan harga yang murah dan/atau mutu yang baik merupakan
kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
Mempelajari keterampilan tenaga kerja. Beberapa industri, seperti
misalnya industri kerajinan atau industri berbasis pengetahuan,
menempatkan tenaga kerja sebagai faktor yang sangat penting.
Tersedianya tenaga kerja yang berketerampilan mungkin dapat digunakan
untuk membuat produk yang sejenis, namun terdiferensiasi dibandingkan
produk yang telah ada di pasaran.
Mempelajari Industri. Berbagai kesempatan dapat diperoleh dalam industri
yang sedang berkembang. Misalnya, meningkatnya jumlah dan harga
ekspor udang galah berkualitas super menunjukkan bahwa masih
terbukanya kesempatan usaha pada bidang pembudidayaan udang maupun
industri hulunya (misalnya: bidang pakan udang, pembibitan udang,
pembuatan kolam udang, dsb)
Eksploitasi Kemajuan Iptek. Peruabahan teknologi memungkinkan
investor memanfaatkan kesempatan itu sebelum pihak lain memulainya.
Langkah masuk mendahului pesaing ke pasar yang baru mungkin dapat
memberikan first mover advantage yang bila di-manage, akan menjadi
competitive advantage yang menguntungkan.
Mempelajari hubungan antar industri. Pertumbuhan suatu industri hampir
bisa dipastikan akan menciptakan kesempatan bagi industri lainnya.
12
Contoh, pertumbuhan industri pembudidayaan kerang mutiara
memberikan kesempatan bagi industri pembibitan dan pakan kerang
mutiara (industri hulu) maupun industri kerajianan berbasis mutiara dan
perdagangan mutiara (industri hilir). Identifikasi kesempatan ini dapat
dilakukan dengan menganalisa bagaimana input dan output industri
tersebut saling terkait.
Menilai rencana / program pembangunan. Rencana atau program
pembangunan Nasional maupun daerah atau masterplan pembangunan
yang dilakukan pemerintah, ataupun proyek-proyek besar oleh swasta
akan menciptakan kebutuhan akan produk/jasa lain yang belum ada.
Melakukan pengamatan di tempat lain. Pembangunan di daerah, wilayah,
maupun Negara lain mungkin dapat diterapkan di daerah kita.
13
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara survey langsung ke lokasi dan
melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar.
2. WAKTU dan TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada
Hari : jum’at – minggu
Tanggal : 1- 3 Maret 2012
Waktu : pukul 09.00 – 11.00 WITA
Tempat : Dermaga Labuhan haji lombok timur , NTB
3. POPULASI DAN SAMPEL
Dalam proses penelitian ini kami mencoba untuk mewawancarai beberapa
masyarakat sebanyak 20 orang di sekitar Labuan Haji guna dijadikan
sebagai sampel.
14
BAB IV
HASIL dan ANALISA
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian data survey terhadap
masyarakat sekitar tentang dampak pembangunan dermaga di labuhan haji.Hasil
pembahasan dan analisa secara lengkap disajikan sebagai berikut:
1. PENGUMPULAN DATA
Dari hasil wanacara maka didapatkan data sebagai berikut:
No Nama (usia)
Pendapat
Ekonomi SocialLingkungan
alamPolitik
ProKontr
aPro Kontra Pro Kontra Pro Kontra
1 Isnaini (23) √ √ √ √
2 Junaidi (25) √ √ √ √
3 Musta’an (46) √ √ √ √
4 Ma’ruf (50) √ √ √ √
5 Tini (20) √ √ √ √
6 Mahsun (44) √ √ √ √
7 Ratnisah (45) √ √ √ √
8 Rifa’I (50) √ √ √ √
9 Partijo (53) √ √ √ √
10 Wagino (48) √ √ √ √
11 Hafazah (36) √ √ √ √
12 H. Hapip (59) √ √ √ √
13 Hj. Rauhun
(48)
√ √ √ √
14 Suryadi (42) √ √ √ √
15 Sahruni (35) √ √ √ √
15
16 Zaky (29) √ √ √ √
17 Munahar (54) √ √ √ √
18 Lemah (60) √ √ √ √
19 Jumenah (51) √ √ √ √
20 Vickiye (21) √ √ √ √
2. ANALISA DATA
Berdasarkan data di atas dapat Dianalisa bahwa:
a. Aspek Ekonomi
Berdasarkan aspek ekonomi dari 20 orang sampel yang diwawancarai
didapatkan 4 orang kontra dan 16 orang pro dengan pembangunan
Labuan Haji. Adapun beberapa alasan bagi yang kontra adalah sebagai
berikut:
Kebanyakan yang kontra berasal dari golongan muda, jadi mereka
belum merencanakan untuk berdagang di sekitaran Labuan
Bnyaknya persaingan dalam perdagangan baik dari pedagan local
ataupun pendatang.
Sedangkan alasan bagi yang Pro adalah sebagai berikut:
Dengan adanya pembangunan Labuan ini maka lapangan kerja
bagi penduduk setempat terbuka lebar,
Penduduk disekitar Labuan dapat berdagang,
Memudahkan penduduk dalam berusaha terutama dalam bidang
ekonomi,
Ramainya masyarakat yang hendak menggunakan pelabuhan ini
maka akan mendatangkan banyak pembeli,
Jadi dapat disimpulkan dari aspek ekonomi proyek pembangunan
Labuan haji ini layak untuk dibangun.
b. Aspek Sosial
Berdasarkan aspek social dari 20 orang sampel yang diwawancarai
didapatkan 5 orang kontra dan 15 orang pro dengan pembangunan
16
Labuan Haji. Adapun beberapa alasan bagi yang kontra adalah sebagai
berikut:
Dapat menggeser nilai-nilai budaya yang sudah tertanam dalam
masyarakat asli.
Sedangkan alasan bagi yang pro adalah:
Dapat menjalin silaturrahmi dengan orang-orang baru.
Mendatangkan banyak wisatawan.
Pengetahuan masyarakat sekitar semakin berkembang.
Sarana dan prasarana disekitar Labuan haji temtunya akan
diperbaiki.
Menyebabkan Labuan Haji semakin terkenal.
Jadi, dari aspek social dapat disimpulkan bahwa pembangunan
Labuan Haji layak untuk dibangun.
c. Aspek Lingkungan alam
Berdasarkan aspek lingkungan alam, dari 20 orang sampel yang
diwawancarai didapatkan 10 orang kontra dan 10 orang pro dengan
pembangunan Labuan Haji. Adapun beberapa alasan bagi yang kontra
adalah sebagai berikut:
Dapat mengganggu kebersihan lingkungan berupa pencemaran dari
limbah sampah.
Menyebabkan kebisingan bagi penduduk sekitar.
Sedangkan alasan bagi yang pro adalah:
Pemerintah akan memberikan perhatian yang lebih terhadap alam
disekitar Labuhan haji.
Jadi, berdasarkan aspek lingkungan alam,pembangunan Labuhan haji
dapat dikatakan seimbang antara pro dan kontra.
d. Aspek politik
Berdasarkan aspek politik, dari 20 orang sampel yang diwawancarai
didapatkan 17 orang kontra dan 3 orang pro dengan pembangunan
17
Labuan Haji. Adapun beberapa alasan bagi yang kontra adalah sebagai
berikut:
Akan dijadikan salah satu sarana politik cari nama / cari masa
untuk pemerintah yang berkuasa pada masa itu.
Rentan terhadap korupsi pada saat proses pembangunan.
Sedangkan alasan bagi masyarakat yang pro adalah:
Dapat memperbaiki citra pemerintah di masyarakat.
Menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan
masyarakat.
Jadi, ditinjau dari aspek politik, karena banyak masyarakat yang
kontra, maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan Labuhan Haji
tidak layak untuk di bangun.
BAB V
18
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan lebih banyak masyarakat yang pro
terhadap pembangunan dermaga Labuan haji berdasarkan aspek ekonomi, social
dan lingkungan alam. Sedangkan dari aspek politik lebh banyak masyarakat yang
kontra. Namun dapat disimpulkan bahwa pembangunan dermaga Labuhan haji
layak untuk dibangun.
2. SARAN
a. Sebaiknya pengamanan disekitar dermaga Labuhan haji lebih diperketat lagi
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
b. Meletakkan tempat sampah secukupnya agar kebersihan tetap terjaga.
c. Kesadaran masyarakat sekitar dalam menjaga ketertiban dan kebersihan
sangat diperlukan.
19