12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, eksistensi dan kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Pengusaaan IPTEK mutlak diperlukan, sebab setiap titik aktivitas dalam dunia global adalah sangat tergantung dengan hal tersebut. Coba kita lihat negara Jepang yang pada tahun 1945 megalami kehancuran porak poranda akibat perang dan Bom yang menghancurkan segala infrastruktur-infrastruktur terpentingnya, setelah 10 tahun kemudian mereka berhasil menjadikan sebuah negara yang berkembang dan maju sangat pesat, sedangkan Malaysia yang pernah mengirimkan Putra- putranya untuk belajar di Indonesia Justru telah berhasil membawa negara mereka jadi sebuah negara yang juga mengalami perkembangan yang sukses. Ini membuktikan bahwa ternyata pembangunan bidang pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa.

Manajemen tbm

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen tbm

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini, eksistensi dan kemajuan suatu bangsa sangat

ditentukan oleh penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Pengusaaan IPTEK mutlak diperlukan, sebab setiap titik aktivitas dalam dunia

global adalah sangat tergantung dengan hal tersebut.

Coba kita lihat negara Jepang yang pada tahun 1945 megalami

kehancuran porak poranda akibat perang dan Bom yang menghancurkan segala

infrastruktur-infrastruktur terpentingnya, setelah 10 tahun kemudian mereka

berhasil menjadikan sebuah negara yang berkembang dan maju sangat pesat,

sedangkan Malaysia yang pernah mengirimkan Putra-putranya untuk belajar di

Indonesia Justru telah berhasil membawa negara mereka jadi sebuah negara

yang juga mengalami perkembangan yang sukses.

Ini membuktikan bahwa ternyata pembangunan bidang pendidikan

memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa.

Salah satu program pendidikan sebagai tindak lanjut dan implementasi

program pemerintah yang turut mendukung keberhasilan pembangunan dunia

pendidikan adalah adanya pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

Pengembangan program yang mengacu pada Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26

ayat (4), tercantum bahwa satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga

Page 2: Manajemen tbm

kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat,

majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Sehingga untuk menjadikan hal atau uraian yang tertulis di atas itu, apa

yang mesti kita lihat dan kita pikirkan sebagai langkah penunjang agar kegiatan

Taman Bacaan Masyarakat ( TBM )ini terus terjaga dan menjadi suatu peminat

baca yang terus meningkat agar bisa menjadikan diri mereka yang melek aksara,

serta bagi mereka yang putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak

melanjutkan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja atau berusaha

secara mandiri dalam setiap aktivitas mereka dalam kehidupan di masyarakat.

Hal ini tentunya harus memiliki dan dapat megatur manajemen TBM yang

mandiri dan berkelanjutan.

B.     Rumusan dan Pemecahan Masalah

Berdasarkan uraian tentang pentingnya pengelolaan manajemen TBM

yang mandiri dan berkelanjutan sebagai salah satu pilar program pembangunan

pemerintah di bidang pendidikan yang telah dijelaskan pada latar belakang

tersebut di atas, maka sangat perlunya menyusun suatu program serta struktur

kerja dari pengelola TBM itu.

Adapun pemecahan masalah dalam hal ini adalah bahwa dengan implementasi

program kegiatan TBM ini di lingkungan kelurahan tempat tinggal peneliti

diharapkan lebih mempunyai suatu peranan penting sehinga dapat menjadikan

wadah TBM itu tempat yang paling strategis untuk masyarakat setempat.

Page 3: Manajemen tbm

C.    Tujuan

Adapun tujuan dari ini adalah:

1. Mengimplementasikan program pemerintah dalam meningkatkan sumber

daya manusia dalam wujud kegiatan TBM.

2. Mewujudkan masyarakat yang gemar belajar (learning society).

3. Mewujudkan masyarakat yang gemar membaca (reading society).

4. Menjadikan TBM sebagai wadah belajar dan membaca yang tak pernah

mati.

D.    Manfaat

Adapun manfaat-manfaatnya bagi masayrakat adalah sebagai berikut:

a.      Dapat menumbuhkan minat, kecintaan, dan kegemaran membaca.

b.      Memperkaya pengalaman belajar dan pengetahuan bagi masyarakat.

c.       Menumbuhhkan kegiatan belajar mandiri.

d.     Membantu pengembangan kecakapan membaca.

e.      Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK).

f.        Meningkatkan pemberdayaan masayarakat.

g Menjadikan sebagai contoh untuk para pegelola TBM yang lainnya.

Page 4: Manajemen tbm

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

 

A.    Organisasi dan Manajemen Taman Bacaan Masyarakat

Sebagai usaha dalam mempermudah langkah kerja kegiatan TBM agar

berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan masyarakat, maka disusunlah

organisasi dan manajemen TBM sebagai berikut:

a.      Kepala TBM                                                

b.      Staf Bidang Administrasi dan Teknis      

c.       Staf Bidang Layanan Pembaca                  

 

Adapun Job deskripsi masing-masing bidang, adalah sebagai berikut:

a. Kepala TBM

1      Memimpin TBM.

2        Menyusun dan menetapkan program TBM.

3       Mengembangkan dan memajukan TBM.

4       Melakukan kerja sama, baik antar TBM maupun institusi lainnya

(pemerintah/swasta)

  5     Mengkordinasi serta mengawasi/mengontrol pelaksanaan tugas

administrasi/pengolahan dan tugas-tugas layanan.

 

 

Page 5: Manajemen tbm

a. Staf Bidang Administrasi dan Teknis

1       Mengurus kegiatan administrasi dan surat-menyurat.

2       Mengadakan pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.

3       Melaksanakan pengolahan bahan pusaka.

4       Membuat laporan administrasi dan teknis.

 

a. Staf Bidang Layanan Pembaca                  

1       Mempersiapkan dan mengatur tata tertib layanan.

2       Melaksanakan/menyelenggarakan layanan.

3       Melaksanakan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.

4       Melaksanakan administrasi keanggotaan.

5 Membuat laporan pelayanan dan penggunaan koleksi TBM.

B.     Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan TBM ini dilaksanakan hendaknya berada di tempat yang strategis

serta mudah untuk dicapai oleh peminat belajar dan baca.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ini juga hendaknya diberi nama yang

sesuai dengan nama yang paling berpegaruh di tempat itu.

Dengan nama yang demikian mendalam arti dan maknanya, diharapkan

nantinya benar-benar TBM ini bisa menjadi salah satu motor penggerak dalam

mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa

baik secara material maupun mental spiritual khususnya di lingkungan kelurahan

Page 6: Manajemen tbm

tempat tinggal berdirinya TBM tersebut. Adapaun mengenai pelaksanaannya

dapat diatur dengan penyusunan jadwal dari pihak pengelola.

C.    Strategi

Strategi yang dilakukan adalah mereka harus memahami seluk beluk

layanan, kelengkapan administrasi TBM maupun strategi penyusunan program

dan penyusunan laporan TBM. Pengurus TBM ini tidak pernah membayangkan

sebelumnya jika untuk melakukan layanan peminjaman buku kepada

masyarakat, banyak hal yang harus dipersiapkan. Selain memahami manajemen

TBM, para pengurus ini juga dibekali dengan pengetahuan sederhana tentang

klasifikasi dan pengolahan koleksi.

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa diharapkan

pengurus TBM baru dapat melakukan layanan TBM dengan baik. Dan ketika

TBM memiliki buku sendiri, pengurus dan petugas dapat melakukan pengolahan

buku sendiri.

Page 7: Manajemen tbm

BAB III

EVALUASI HASIL KEGIATAN

 

A.     Temuan Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh selama proses

kegiatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) mulai berjalan dan memperoleh hasil

sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaannya sangat perlu menyusun suatu rencana atau

program untuk menjadikan TBM itu sebagai tempat belajar dan

membaca masyarakat.

2. Menempatkan TBM disuatu wadah yang mudah terjangkau oleh

masyarakat merupakan proses manajemen yang sangat baik.

3. Mencari sasaran yang tepat sesuai minat baca dan kegiatan

masyarakat setempat.

4. Melengkapi beberapa jenis buku bacaan agar tidak ada kejenuhan

dengan membaca buku – buku yang telah lama.

5. Penataan bidang yang nyaman dan dapat membuat masyarakat

pembaca menjadi puas dengan melengkapi dengan prangkat media

seperti televisi dan musik.

 

Page 8: Manajemen tbm

B.     Evaluasi Proses

            Dalam pelaksanaan praktik pembinaan di TBM ini penulis menemui

beberapa kendala dan menjadi tugas yang sangat berarti dalam salah satu

pengaturan manajemennya. Dari diri penulis sendiri sekaligus sebagai tutor

pendidikan, kendala-kendala tersebut diantaranya yaitu: (1) kurang mengajak

peserta belajar terlibat secara aktif saat proses belajar sehingga penguasaan

kelas masih kurang, (3) pada saat memberikan penjelasan dan contoh bacaan

sedikit terlalu cepat sehingga agak sulit dipahami oleh peserta belajar yang

kategorinya lambat, (2) masih kurangnya membimbing peserta belajar dengan

cara berkeliling pada saat peserta belajar menyelesaikan latihan dan praktik

membaca secara berpasangan, sehingga tidak mengetahui peserta belajar mana

yang mengalami kesulitan.

Untuk mengatasi hal tersebut, tutor pendidikan mendiskusikan dengan

peserta belajar dan berkonsultasi dengan suami, serta teman se-angkatan yang

menangani kegiatan serupa untuk menentukan langkah-langkah perbaikan pada

pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi diketahui

bahwa selama pembelajaran berlangsung masih banyak peserta belajar yang

kurang perhatian dan masih ada yang belum paham tentang cara atau teknik

membaca menyenangkan secara benar. Oleh karena, itu peran tutor pendidikan

dalam membimbing dan mengajak aktif peserta belajar dalam penanaman

konsep perlu ditingkatkan. Dalam arti aktivitas tutor pendidikan masih perlu

ditingkatkan.

Page 9: Manajemen tbm

POTRET SEKILAS TBM KOTA BANGUN