41
I. Vital Statistik di Puskesmas 1.1 Definisi Vital statistik adalah statistik mengenai kesehatan dan bertujuan mempublikasikan data kesehatan yang berguna sekali bagi evaluasi aktivitas, perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pemantauan dan penelitian 1.2 Macam-macam statistik vital 1. Sertifikat Kematian Sangat berperan dalam epidemiologi untuk memperoleh dan menginterpretasi informasi penyebab kematian Informasi yang tercantum dalam sertifikat kematian adalah karakteristik orang yang meninggal(umur, jenis kelamin, warna kulit,pekerjaan) dan penyebab kematian 2. Sertifikat Kelahiran Identitas umum/ informasi mengenaianak dan orang tuanya. Informasi untuk penggunaan medis dan kesehatan yang berperan dalam studi epidemiologi, yaitu mengenai ras ,pendidikan orang tua, kehamilan sebelumnya, jumlah pelayanan sebelum kehamilan, berat badan lahir, komplikasi kehamilan dan kelahiran, serta janin yang tidak normal Data mengenai berat lahir, luka lahir dan cacat janin sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi anak, misalnya untukkebutuhan khusus terhadap kesehatan, pendidikan dan yankes juga untuk studiepidemiologi menyangkut prematur dancacat janin. 3. Sertifikat kematian janin (Tersedia informasi mengenai kematian janin) Data morbiditas, laporan penyakit yang harus dilaporkan, sumber data : sarana pelayanan kesehatan. Laporan mengenai penyakit sering diabaikan. Data pada penyakit yang dilaporkan dapat digunakan untuk mempelajari kecenderungan menurut waktu dan tempat. Statistik Pencatatan Rumah Sakit o Database pada bagian pendaftaran ataubagian pembayaran di RS memberikangambaran yang baik mengenai penyakit dimasyarakat. o Penyakit akut yang diobati di data dankasus dimana orang tidak dapatperawatan medis tidak akan tercatat di RS 1 | SKENARIO 2 KEDKOM – R.A. WITA FERANI K. - 1102009229

maniri 2 pbl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mahasiswa kedokteran

Citation preview

I. Vital Statistik di Puskesmas

1.1 DefinisiVital statistik adalahstatistik mengenai kesehatan dan bertujuan mempublikasikan data kesehatan yang berguna sekali bagi evaluasi aktivitas, perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pemantauan dan penelitian

1.2 Macam-macam statistik vital1. Sertifikat Kematian Sangat berperan dalam epidemiologi untuk memperoleh dan menginterpretasi informasi penyebab kematian Informasi yang tercantum dalam sertifikat kematian adalah karakteristik orang yang meninggal(umur, jenis kelamin, warna kulit,pekerjaan) dan penyebab kematian2. Sertifikat Kelahiran Identitas umum/ informasi mengenaianak dan orang tuanya. Informasi untuk penggunaan medis dan kesehatan yang berperan dalam studi epidemiologi, yaitu mengenai ras ,pendidikan orang tua, kehamilan sebelumnya, jumlah pelayanan sebelum kehamilan, berat badan lahir, komplikasi kehamilan dan kelahiran, serta janin yang tidak normal Data mengenai berat lahir, luka lahir dan cacat janin sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi anak, misalnya untukkebutuhan khusus terhadap kesehatan, pendidikan dan yankes juga untuk studiepidemiologi menyangkut prematur dancacat janin.3. Sertifikat kematian janin (Tersedia informasi mengenai kematian janin) Data morbiditas, laporan penyakit yang harus dilaporkan, sumber data : sarana pelayanan kesehatan. Laporan mengenai penyakit sering diabaikan.Data pada penyakit yang dilaporkan dapat digunakan untuk mempelajari kecenderungan menurut waktu dan tempat.Statistik Pencatatan Rumah Sakit Database pada bagian pendaftaran ataubagian pembayaran di RS memberikangambaran yang baik mengenai penyakit dimasyarakat. Penyakit akut yang diobati di data dankasus dimana orang tidak dapatperawatan medis tidak akan tercatat di RS Statistik RS tindakan pada diagnosa dasarpada umumnya sulit untuk dikumpulkan Faktor yang mempengaruhi vital statistik Status gizi Penyakit infeksi parasit Sosial ekonomi Lingkungan Pelayanan kesehatan

1.3 Angka Kematian (mortality rate)Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah:1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).Konsep DasarAngka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang masih muda.KegunaanAngka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah.DefinisiAngka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.

Dimana:D: Jumlah kematian pada tahun xP: jumlah penduduk pada pertengahan tahun xK: 1000Catatan: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.2. Age Specific Death Rate (ASDR = Angka Kematian Menurut Umur)

3. Angka Kematian Bayi (AKB)Konsep DasarKematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.Kegunaan Angka Kematian Bayi dan BalitaAngka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.DefinisiAngka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Angka kematian neo-natalDefinisiAngka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Dimana :Angka Kematian Neo-Natal:Angka Kematian Bayi umur 0- 30 kg/m2)7. Riwayat tekanan darah tinggi dalam kehamilan8. Riwayat keluarga dengan penyakit trombosis vena profunda/emboli paru ( ayah-ibu)9. Pasca bedah besar/kecil tanpa imobilisasi10. Penyakit trombosis vena superficial11. Penyakit katup jantung tanpa komplikasi12. Nyeri kepala bukan migren, epilepsi13. Perdarahan pervaginam teratur maupun tak teratur, endometriosis,tumor ovarim jinak, dismenore berat14. Penyakit trofoblas jinak/ganas, ektropion serviks, NIS, karsinoma serviks15. Tumor jinak payudara, massa yang belum terdiagnosis pada payudara, riwayat keluarga dengan kanker payudara, karsinoma endometrium, karsinoma, ovarium, mioma uteri16. Penyakit inflamasi pelvis, penyakit menular seksual, HIV/AIDS, sistosomiasis, tuberkulosis, malaria17. Diabetes tanpa komplikasi, hipertiroid, hipotiroid18. Penyakit kandung empedu dengan gejala ataupun tidak atau yang telah dilakukan kolesistektomi, riwayat kolestasis yang berhubungan dengan kehamilan19. Talasemia, siklemia, anemia kekurangan zat besi20. Sedang memakai antibiotika (selain rifampicin dan griseofulvin)KONDISI-KONDISI DIMANA KONTRASEPSI ORAL KOMBINASI TIDAK DAPAT DIGUNAKAN MENURUT WHO (kategori 3 dan 4) :Kategori 3:Suatu kondisi dimana risiko teoritis atau terbukti biasanya lebih besar dibanding dengan keuntungan menggunakan metode tersebut (metode tidak dapat digunakan)Kategori 4 :Suatu kondisi dimana memperlihatkan suatu resiko kesehatan yang tidak dapat diterima jika metode kontrasepsi digunakan (metode tidak dapat digunakan)1. < 6 bulan postpartum (meneteki), < 21 hari post partum (tidak meneteki)2. Merokok > 15 batang sehari dengan usia > 35 tahun3. Berisiko menderita penyakit arteri kardiovaskuler4. Hipertensi, penyakit pembuluh darah5. Riwayat/menderita penyakit trombosis vena dalam/emboli paru, pasca bedah besar dengannimobilisasi yang lama6. Riwayat/menderita penyakit jantung iskemik, riwayat serangan otak, penyakit katup jantung dengan komplikasi,hiperlipidemia7. Nyei kepala diatas 35 tahun atau disertai gejala neurologik fokal8. Kanker payudara9. Diabetes dengan neuropati/retinopati/nefropati atau telah menderita selama lebih 20 tahun atau disertai penyakit vaskuler lainnya10. Menderita penyakit kandung empedu atau telah terobati secara medis11. Infeksi akut virus hepatitis, sirosis berat, tumor jinak dan keganasan hati12. Riwayat kolestasis yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi oral kombinasi13. Sedang memakai obat rifampicin, griseofulvin, fenintoin, karbamazepin, barbiturat dan pirimidon.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PIL KOMBINASI Keuntungan : Efektivitas dapat dipercaya Siklus menstruasi jadi teratur Frekuensi koitus tidak perlu diatur Berkurangnya keluhan dismenorea Sangat reversibel Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat Membantu mencegah terjadinya kehamilan ektopik, kanker ovarium dan endometrium, tumor jinak mamma (mungkin juga yang ganas), kista ovarium fungsional, penyakit inflamasi pelvis, aterosklerosis dan artritis rematoid Pengobatan akneEFEK SAMPINGEfek samping yang sering timbul pada pemakaian pil kombinasi adalah perdarahan sela dan hal ini sering dijadikan alasan oleh beberapa akseptor untuk tidak ingin melanjutkan lagi penggunaan kontrasepsinya. Umumnya perdarahan bercak terjadi pada permulaan penggunaan pil kontrasepsi dan jarang ditemukan pada penggunaan jangka panjang dan lebih banyak ditemukan padapenggunaan pil kombinasi dengan dosis estrogen dan gestagen yang rendah. Penyebab pasti terjadinya perdarahan sela belum banyak diketahui tapi dari pengamatan terbukti bahwa komponen gestagen yang berperan terhadap terjadinya perdarahan sela dimana gestagen menyebabkan pelebaran pembuluh darah vena kecil di endometrium vena tesebut akhirnya rapuh sehingga terjadi perdarahan lokal.Efek samping pil kombinasi lainnya dapat terjadi karena pengaruh : Estrogen Rasa mual dan muntah Rasa penuh/nyeri pada mamma Retensi cairan Peningkatan cairan menstruasi Keletihan dan iritabilitas Keputihan Peningkatan sekresi serviks/erosi serviksUntuk mengatasi hal-hal tersebut maka biasanya diberikan pil kombinasi dengan kandungan estrogen yang rendah atau kandungan gestagen yang lebih tinggi dengan aktivitas androgenik yang rendah. Gestagen Perdarahan tak teratur Pengecilan ukuran mamma Depresi dan kelelahan Penurunan gairah seksual Akne dan alopesia Sakit kepala Kram pada kaki dan kelemahan ligamentum Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas biasanya diberikan pil kombinasi dengan kandungan gestagen yang rendah atau yang mengandung estrogen lebih tinggi.KOMPLIKASI PENGGUNAAN PIL KOMBINASI 1. Tromboemboli venaRisiko terjadinya tromboemboli vena dalam (profundus) meningkat 3 hingga 11 kali lipat pada wanita dengan menggunakan kontrasepsi oral. Risiko ini juga meningkat secara bermakna pada pemakaian kontrasepsi oral sebulan sebelum tindakan pembedahan. Mekanismenya masih belum jelas, diduga akibat pengaruh estrogen dimana etinilestradiol mempengaruhi faktor pembekuan dan faktor fibrinolisis serta fungsi trombosit dan endotel sehingga terjadi peningkatan aktifitas pembekuan dan fibrinolisis. Gestagen diduga juga punya peranan. Gestagen generasi lama seperti levonorgestrel dan noretisteron tidak mempunyai pengaruh terhadap risiko trombosis vena tetapi risiko ini akan meningkat 2 kali lipat dengan penggunaan gestagen generasi baru seperti desogestrel atau gestoden.2. HipertensiAkseptor pil kombinasi akan mengalami hipertensi secara nyata dan akan kembali normotensi bila penggunaan pil dihentikan. Diduga akibat pengaruh estrogen dimana etinilestradiol dapat meningkatkan angiotensinogen dan angiotensin II 3-5 kali kadar normal, sedang gestagen mempunyai pengaruh minimal terhadap terjadinya hipertensi. Risiko ini dapat meningkat bila disertai dengan faktor bertambahnya usia dan merokok.3. Infark jantungPil kombinasi dapat meningkatkan risiko terjadinya infark jantung dan dapat diperberat dengan bertambahnya usia, merokok, obesitas, diabetes dan hipertensi sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan pengaruh gestagen dan dosisnya terhadap metabolisme lemak.4. StrokeRisiko terjadinya trombosis serebral meningkat 2-3 kalilipat pada penggunaan pil kombinasi. Sakit kepalamendadak, migrain, mual dan amnesia merupakan gejalaawal terjadinya stroke dan apabila gejala ini timbul saatpenggunaan pil kombinasi maka harus segera dihentikan.5. NeoplasiaKaitan kontrasepsi hormonal dengan risiko peningkatantimbulnya neoplasiamasih belum jelas kalaupun ada peningkatan ini besar kemungkinan sangat kecil.Estrogen dapat mempengaruhi timbulnya tumor jinakmamma, pertumbuhan mioma uterus dan pada penggunaanjangka panjang dapat menyebabkan hiperplasia endometrium yang berupa hiperplasia simpleks, adenomatosa dan hiperplasia atipik. Hal ini jarang dijumpai pada penggunaan pil kombinasi dengan gestagen yang tinggi.Estrogen juga berhubungan dengan timbulnya kanker mamma karena kanker mamma jarang ditemukan pada usia pubertas dan akan meningkat tajam dengan bertambahnya usia tetapi timbulnya kanker mamma memerlukan waktu 15-20 tahun jadi kesimpulannnya pil kontrasepsi tidak berperan terhadap terjadinya kanker mamma tetapi pil kontrasepsi mempercepat pertumbuhan tumor yang telah ada sebelumnya. Gestagen dapat menyebabkan proliferasi dan hipersekresi kelenjar endoserviks serta dapat menyebabkan metaplasia dan displasia epitel porsio dan selaput lendir dari serviks. Tetapi kebanyakan para ahli berpendapat bahwa pil kontrasepsi tidak meningkatkan risiko terkena kanker serviks kecuali bagi wanita dengan faktor-faktor risiko seperti aktivitas seksual tinggi, hubungan seksual pada usia muda, paritas tinggi, status sosial dan ekonomi rendah serta adanya infeksi Human Papiloma Virus (HPV).Penggunaan pil kontrasepsi lebih dari 4 tahun dapat meningkatkan risiko terkena tumor hati jinak, hal ini berhubungan dengan dosis steroid dan usia namun apabila pil kontrasepsi dihentikan tumor akan menghilang dengan sendirinya. Pil kontrasepsi tidak meningkatkan risiko terkena kanker hati primer, hal ini terjadi bila telah ada sirosis hati sebelumnya

SUNTIK Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen. Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus. Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa. Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi.Keuntungan Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu. DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg. Tingkat efektifitasnya tinggi Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi. Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama. Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan. Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain. Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain. Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.Kerugian Perdarahan yang tidak menentu terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan Berat badan yang bertambah Sakit kepala Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi. Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan 0.7%. Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional. Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan Memerlukan biaya yang cukup tinggi.Saat Pemberian Yang Tepat Pasca persalinan Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum dan sebelum berkumpul dengan suami. Tepat pada jadwal suntikan berikutnya. Pasca Abortus Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari. Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan. Interval. Hari kelima menstruasi Jadwal waktu suntikan diperhitungkan.Kontra Indikasi Tersangka hamil Perdarahan ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnya Tumor/keganasan Penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat.Cara PenggunaanDepo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu minggu.Efek samping Gangguan Haid : Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem. Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi suntikan. Metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya KeputihanAdanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu ( jarang terjadi) Perubahan berat badanBerat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan Pusing dan sakit kepalaRasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dari bagian kepala .Ini biasanya bersifat sementara.

HematomaWarna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.

SUSUK KB (IMPLAN)Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.Efek samping ImplantPada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.Keuntungan Implant Efektifitas tinggi setelah dipasang Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun. Tidak mengandung estrogen Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant, sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi. Dapat mencegah terjadinya anemiaKerugian Implant Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant. Lebih mahal Sering timbul perubahan pola haid Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.

KOYO KB (PATCH)Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif seringmenimbulkan reaksi alergi.Efektivitas suatu metode kontrasepsi biasanya dinyatakan dengan angka z (PI).Angka ini menunjukkan jumlah kehamilan yang terjadi pada 100 wanita bila menggunakan metode kontrasepsi tersebut selama 1 tahun.Angka PI yang semakin kecil menandakan semakin efektifnya metode kontrasepsi tersebut.

KONTRASEPSI STERILISASIYaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia.1. Kontap Pada Wanita ( Tubektomi )Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang menyebabkan wanita bersangkutan tidak hamila lagi. Merupakan alat kontrasepsi paling efektif dengan angka kegagalankurang dari 1% Keuntungan Tubektomi Sangat efektif Permanen Tidak mempengaruhi proses menyusui Tidak bergantung pada faktor senggama Baik bagi klien apabila kehanilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius Pembedahan sederhana dan dapat dilakukan dengan anastesi local Tidak ada efek samping dalam jangka waktu panjang Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual Berkurangnya resiko kanker ovariumYang Dapat Menjalani Tubektomi Usia > 26 tahun Peritas > 2 Yakin telah mempunyai besar keluarga ayng sesui dngan kehendak Pada kehamilannya akan menimbulakn resiko kesehatan yang serius Pascapersalinan Pascakeguguran Apham dan secara sukareka setuju dengan prosedur iniYang sebaiknya tidak menjalani tubektomi Hamil Perdarahan vaginal yang belum terjelasajn Infeksi sistemik atau pelvic yang akut Tidak boleh menjalani proses pembedahan Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan Belum memberikan persetujuan tertulisKapan dilakukan Setiap waktu selama siklus menstrusi apabila diyakini secara rasional klien tsb tidak hamil Hari ke 6 13 siklus menstruasi ( fase proliferasi ) Pasca persalinan2. Kontap pada pria ( vasektomi )Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghenrtikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.IndikasiUpaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi reproduksi mengancam atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluaga.Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi Infeksi kulit pada daerah operasi Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien Hidrokel atau varikokel yang besar Hernia inguinalis Filariasis / elephantiasis Undesensus testikularis Massa intraskrotalis Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia

III. MASALAH KEPENDUDUKAN

DefinisiMasalah kependudukan di indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. hal itu dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi.Secara umum ada tiga cara pemecahan masalah : Pemecahan masalah secara otoritatif, yaitu pemecahan masalah yang dilakukan oleh pihak berwenang (pejabat, guru, hakim, dll) Pemecahan masalah secara ilmiah, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah. Pemecahan masalah secara metafisik, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan cara-cara yang tidak rasional, contohnya secara gaib dan doaMasalah - masalahkependudukan di indonesia : Masalah akibat angka kelahiran total fertility rate (tfr) meningkatkan beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan. age spesific fertility rate (asfr) pertumbuhan penduduk semakin tinggi Masalah akibat angka kematian bertambahnya angka harapan hidup peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan perlunya perhatian keluarga dan pemerintah dalam penyediaan gizi yang memadai bagi anak-anak (balita). Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia dimata dunia Masalah komposisi jumlah penduduk (penumpukan jumlah penduduk yang tidak produktif) Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Banyaknya beban tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh sejumlah manusia produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi dan hayat hidup. Aspek pemenuhan gizi, rawan atau kurang gizi (malnutrition) yang akan mengganggu pertumbuhan otak bahkan dapat terbelakang mental (mental retardation) sehingga mengurangi SDM yang akan datang. Aspek pendidikan, pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga diperlukan dukungan kemamppuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila ekonomi kurang maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi. Lapangan kerja. Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan persiapan lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan bom waktu pencari kerja atau penyedia kerja. Masalah mobilitas penduduk di indonesia Mobilitas antar pulau Mobilitas penduduk antar pulau propinsi Mobilitas penduduk dari desa ke kota.Urbanisasi pada dasarnya adalah pertumbuhan penduduk perkotaan yang disebabkan perpindahan dari desa ke kota, dari kota ke kota serta akibat proses perluasan wilayah perkotaan.

IV. Hukum KB Menurut Islam

KB menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), sbb: KB adalah ikhtiar manusia untuk mengatur kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum agama demi mendapat kesejahteraan keluarga dan bangsa. Islam membenarkan KB untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, menciptakan anak yang sehat, cerdas, dan shaleh. KB harus didasarkan atas kesadaran dan sukarela dengan mempertimbangkan faktor agama dan adat istiadat. Penggunaan kontrasepsi tidak dipaksakan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam, serta harus berdasar kesepakatan suami-istri. Kontrasepsi dalam rahim dibenarkan jika pemasangan dilakukan oleh tenaga medis wanita. Jika tenaga medisnya pria, harus didampingi sang suami. Aborsi dengan cara apapun haram karena merupakan pembunuhan terselubung yang dilarang Islam, kecuali untuk menyelamatkan jiwa ibu. Vasektomi dan tubektomi juga dilarang. KB dapat dipahami sebagai aktivitas individual untuk mencegah kehamilan (manu al-hamli) dengan berbagai cara dan sarana (alat). Misalnya dengan kondom, IUD, pil KB, dan sebagainya. KB dalam pengertian kedua diberi istilahtanzhim an-nasl(pengaturan kelahiran).KB dalam arti pengaturan kelahiran, yang dijalankan oleh individu (bukan dijalankan karena program negara) untuk mencegah kelahiran (manu al-hamli) dengan berbagai cara dan sarana, hukumnya mubah, bagaimana pun juga motifnya (Taqiyuddin An-Nabhani,An-Nizham al-Ijtimai fi Al-Islam, hal. 148).Dalil kebolehannya antara lain hadits dari sahabat Jabir RA yang berkata,Dahulu kami melakukan azl [senggama terputus] pada masa Rasulullah SAW sedangkan al-Qur`an masih turun. (HR Bukhari).Namun kebolehannya disyaratkan tidak adanya bahaya (dharar). Kaidah fiqih menyebutkan:Adh-dhararu yuzaal(Segala bentuk bahaya haruslah dihilangkan) (Imam Suyuthi,Al-Asybah wa An-Nazha`ir fi Al-Furu`, [Semarang : Maktabah Usaha Keluarga], hal. 59).Kebolehan pengaturan kelahiran juga terbatas pada pencegahan kehamilan yang temporal (sementara), misalnya dengan pil KB dan kondom. Adapun pencegahan kehamilan yang permanen (sterilisasi), seperti vasektomi atau tubektomi, hukumnya haram. Sebab Nabi SAW telah melarang pengebirian (al-ikhtisha`), sebagai teknik mencegah kehamilan secara permanen yang ada saat itu (Muttafaq alaih, dari Saad bin Abi Waqash RA).Wallahu alam.

DAFTAR PUSTAKA

Arie. 2010. Menunda kehamilan dengan KB. diakses tanggal 11 November 2010 URL Abey. 2008. Soal KB pria tidak boleh ketinggalan. diakses tanggal 11 November 2010 URL Bagian SMF Obgin UNHAS. 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi.Makssar.Djuhari, Wiranarta Kusumah. 1993. Ciri Demografi Kualitas Penduduk dan Pengembangan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. JakartaHunt L. Chester, dkk. 1989. Sosiologi. Edisi 6. Erlangga. JakartaMantra, IB. 2004. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. YogyakartaMantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Edisi kedua. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.http://www.khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=355&Itemid=33 Depkes RI. 1994. Pedoman teknis terpadu audit maternal perinatal di tingkat dati II. Ditjen Binkesmas. Jakarta.Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina PustakaWHO. 1999. Reduction of maternal mortality. Geneva: A joint WHO/ UNFPA/ UNICEF/ World bank statement. WHO. 2003. Maternal mortality in 2000. Department of Reproductive Health and Research WHO. UNFPA. 2003. Maternal mortality update 2002, a focus on emergency obstetric care. New York, UNFPA.Depkes RI. 1994. Pedoman pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA). Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. WHO, Depkes RI, FKM UI. 1998. Modul safe motherhood. Kerjasama WHO-Depkes RI-FKM UI. Saifudin AB, dkk. 2000. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka

25 | SKENARIO 2 KEDKOM R.A. WITA FERANI K. - 1102009229