pbl 2 chem 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    1/22

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 SKENARIO KASUS

    Seorang wanita, 30 tahun dirawat di RS karena penurunan kesadaran

    dengan muntah-muntah.

    Sejak 8 bulan yang lalu, setiap hari pasien mengeluhkan nyeri kepala

    yang berdenyut pada kepala sisi kanan dan kiri, kadang disertai dengan perasaan

    letih hebat, mual dan muntah.

    Selama di RS, penderita tidak didapatkan adanya gejala.

    Hasil pemeriksaan neurofisiologik, cardiologik dan neuroimaging dalam

    keadaan normal.

    Sehari setelah pulang dari RS, penderita kembali dengan keluhan sama.

    Penderita tinggal bersama teman perempuannya di rumah kontrakan.

    Teman penderita yang tinggal serumah tersebut juga mengeluhkan hal yang sama.

    Di rumah mereka memiliki kebiasaan merokok, menyalakan obat nyamuk

    bakar di malam hari, dan memasak dengan menggunakan kayu bakar. Keduanya

    juga sering membakar sampah di belakang rumah. Pemeriksaan kadar

    carboxyhemoglobin pada kedua pasien tersebut adalah 30.4% dan 31,2%.

    2.2 Klarifikasi Istilah dan Konsep

    1. Berdenyut

    Bergerak-gerak naik turun (terutama urat nadi, ubun-ubun dsb)

    2. Neuroimaginga. Penggunaan ilmu radiografi dan pencitraan resonansi magnetik untuk

    mendeteksi abnormalitas struktural dalam sistem saraf pusat.

    b. Penggunaan ilmu radiografi dan pencitraan resonansi magnetik untuk

    mendeteksi abnormalitas struktural dalam sistem saraf pusat (Dorland,

    2006).

    3. Muntah

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    2/22

    a. Pengeluaran involunter, dan ekspulsi yang kuat semua isi lambung dari

    mulut. (Grace and Borley. 2006)

    b. Keluar kembali makanan (minuman dsb) yg telah masuk ke dl mulut

    atau perut (KBBI, 2012)

    c. Lambung melalui mulut. pengeluaran paksa isi (Dorland, 2012)

    d. Aksi dari mengosongkan dirilambung secara paksa (Total Kesehatan,

    2008).

    e. Suatu cara traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dari

    isinya ketika hampir semua bagian atas traktus gastrointestinal teriritasi

    sangat luas, sangat mengembang, atau bahkan sangat terangsang.

    (Guyton, 2007)

    f. Muntah disebut juga emisi / vomitu yang merupakan eksplusi paksa isi

    lambung keluar melalui mulut, tidak terjadi karena peristaltic ke balik

    di lambung, seperti yang mungkin diperkirakan (Sherwood,2011)

    Penyebab muntah sebagai berikut (Sherwood, 2012):

    a. Stimulasi taktil (sentuh) di bagian posterior tenggorokan, merupakanrangsangan paling kuat. Contohnya yaitu pada saat memasukkan jari ke

    belakang tenggorokan atau bahkan penekana lidah di bagian belakang

    mulut sudah cukup untuk merangsang sebagian orang tersedak atau

    muntah.

    b. Iritasi atau peregangan lambung dan duodenum.c. Penigkatan tekanan intrakranium. Contohnya disebabkan oleh

    perdarahan otak. Oleh karena itu muntah setelah terjadinya cederakepala dianggap sebagai tanda buruk, hal ini diisyaratkan

    pembengkakan atau perdarahan di dalam rongga kranium.

    d. Rotasi atau akselerasi kepala yang menyebabkan pusing bergoyang,contohnya pada saat mabuk perjalanan.

    e. Bahan kimia, termasuk obat atau bahan berbahaya yang memicumuntah, dengan bekerja pada bagian atas saluran cerna dengan

    merangsang kemoreseptor di chemoreceptor triger zone khusus di

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    3/22

    samping pusat muntah di otak. Pengaktifan zona ini memicu adanya

    muntah. Contohnya, obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati

    kankersering menyebabkan muntah dengan bekerja pada chemoreceptor

    triger zone.

    f. Muntah psikogenik akibat faktor emosi, termasuk pemandangan ataubau yang memualkan atau pada situasi stres lainnya.

    Perilaku muntah :

    a. Bernapas dalamb.Naiknya lidah dan laring untuk menarik sfingter esofagus bagian atas

    supaya terbuka

    c. Penutupan glotis untuk mencegah aliran muntah memasuki paru-parud. Pengangkatan palatum mole untuk menutup nares posterior

    4. Neurofisiologik

    a. Fisiologi sistem saraf (Dorland, 2012)

    b. Physiology : Ilmu yang mempelajari fungsi organisme hidup dan

    bagian-bagiannya, juga mempelajari faktor dan proses fisika serta kimia

    yang terlibat. (Dorland, 2012)

    Contoh pemeriksaan neurofisiologik menurut Muljadi tahun 2007

    1. ENMG (Elektroneuromiografi)Merupakan suatu pemeriksaan yang non-invasif dan

    dipergunakan untuk memeriksa keadaan saraf perifer dan otot. Selain

    itu, juga merupakan pelengkap dari pemeriksaan klinis neurologis

    maupun pemeriksaan penunjang lain (mis. MRI), sehingga dari hasil-

    hasil pemeriksaan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.

    2. SSEP (Somato Sensory Evoked PotentialAdalah pemeriksaan yang dipergunakan untuk melihat atau

    mempelajari lesi-lesi yang letaknya lebih proksimal, sepanjang jaras

    somato-sensorik (dengan kata lain yang tidak terjangkau dengan EMG).

    Jadi, dapat yang bersifat Upper Neuron.

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    4/22

    3. EEG (Elektroensefalografi)

    Adalah alat diagnostik yang praktis untuk penelitian berbagai

    kondisi otak, terutama kondisi abnormal pada kasus gangguan

    neurologis (Karyawan, dkk., 2011).

    Fungsi dan Kegunaan menurut Hati tahun 2014 :

    Menilai kematangan otak.Menegakan diagnosis, prognosis dan penentuan terapi Epilepsi.Menentukan masalah pasien penurunan kesadaran.Menegakan diagnosa gangguan tidur.Untuk mengkonfirmasi adanya gangguan fungsi ketika CT-

    Scan/MRI dari otak normal. Akan tetapi, ada kelainan klinis yang

    jelas (metabolik ensefalopati).

    Untuk mendeteksi adanya kelainan fokal atau lesi desak ruang.

    5. Muntah-muntah

    a. Proses dimana terjadi kontraksi yang kuat dari diafragma dan ototabdomen tanpa evakuasi isi lambung (Grace and Borley. 2006)

    b. Usaha yang kuat dan di luar kehendak untuk muntah. (Dorland,2012)

    6. Cardiologik

    a. Ilmu yang mempelajari tentang jantung dan fungsinya (Dorland,2012)

    7. Nyeri

    a. Berasa sakit (seperti ditusuk tusuk jarum atau seperti dijepit pada

    bagian tubuh) ; rasa yang menimbulkan penderitaan

    b. Mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran akan kenyataan

    bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan (Sherwood, 2012).

    Kategori reseptor nyeri (Sherwood, 2012) :

    a.Nosiseptor mekanis

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    5/22

    Berespon terhadap kerusakan mekanis. Misalnya tersayat, terpukul

    atau cubitan.

    b.Nosiseptor suhuBerespon terhadap suhu ekstrem, terutama panas.

    c.Nosiseptor polimodalBerespon sama kuat terhadap semua rangsanganyang merusak.

    8. Carboxyhemoglobin

    Kadar normal karboksihemoglobin dalam darah adalah sampai 1%

    COHb pada bukan perokok dan 2-10% COHb pada perokok

    (Encyclopedia of Occupattional Health & Safety dalam Hamid, 2014).

    9. Mual

    a. Hendak muntahb. Sensasi tidak menyenangkan yang samar pada epigastrium dan

    abdomen,dengan kecenderungan untuk muntah.(Dorland, 2012)

    c. Keadaan ketika individu mengalami sensasi tidak menyenangkanseperti gelombang dibelakang kerongkongan, epigastrium, atau

    pada seluruh bagian abdomen yang dapat menyebabkan muntah

    ataupun tidak (Carpenito, 2009)

    d. Perasaan bahwa lambung ingin mengosongka dirinya (TotalKesehatan, 2008)

    10. Sampah

    Barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi

    11. Letih berat

    a. Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh terhindardari kerusakan lebih lanjut. Kelelahan diatur secara sentral oleh

    otak (Amrizal, 2005).

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    6/22

    b. Kelelahan merupakan mekanisme pertahanan tubuh sebagai tandaagar tubuh istirahat sehingga tidak terjadi kerusakan atau gangguan

    lebih lanjut dalam tubuh (Boenjamin, 2012).

    12. Gejala

    a. Perihal (keadaan, peristiwa dsb) yang tidak biasa dan patutdiperhatikan (adakalanya terjadi sesuatu)

    b. Keadaan yg mjd tanda2 akan timbulnya sesuatu (KBBI)

    13. Sakit kepala

    Merupakah nyeri difus di berbagai bagian kepala yang bervariasi

    dalam intensitas, nyeri, dan durasi. Dalam kasus, kemungkinan

    termasuk jenis sakit kepala kluster karena kerap dipicu oleh tembakau

    (rokok) dan alkohol. Sakit kepala kluster kerap terjadi setelah bangun

    tidur dan merupakan nyeri yang konstan atau nyeri yang luar biasa

    (Morgan & Hamilton, 2009).

    14. Definisi CO

    Gas tidak berbau, hasil dari pembakaran tidak sempurna terbenuk

    dengan membakar karbon atau bahan bakar organik dengan suplai

    oksigen yang terbatas, inhalasi gas ini menyebabkan kerusakan sistem

    saraf pusat dan asfiksia dengan cara mengikat hemoglobin darah

    secara irreversible (Dorland, 2012).

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    7/22

    2.3 BATASAN MASALAHWanita 30 tahun mengalami nyeri kepala berdenyut sisi kanan dan kiri, letih

    hebat, mual, muntah pada 8 bulan yang lalu. Sekarang mengalami penurunan

    kesadaran dan muntah-muntah. Teman satu kontrakan memiliki keluhan yang

    sama, memiliki kebiasaan merokok, memiliki kebiasaan menyalakan obat nyamuk

    bakar di malam hari, memasak menggunakan kayu bakar, dan memiliki kebiasaan

    membakar sampah di belakang rumah. Hasil pemeriksaan neurofisiologik,

    cardiologik, dan neuroimaging normal, sedangkan pemeriksaan

    carboxyhemoglobin 30,4% dan 31,2%.

    2.4 RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana perkiraan diagnosis pada kasus wanita ini?2. Berapa batas karbonmonoksida dalam darah ?3. Gejala keracunan CO ?4. Mengapa gejalanya hilang ketika beada di rumah sakit?5. Apa saja sumber gas CO?6. Bagaimana mekanisme gas CO masuk ke dalam tubuh dan

    mengakibatkan keracunan?

    7. Siapa saja orang-orang yang beresiko terkena paparan dan mengalamikeracunan gas CO?

    8. Bagaimana pengaruh kebiasaan merokok dan apa zat-zat yangterkandung dalam rokok?

    9. Bagaimana pengaruh pembakaran sampah dan apa dampaknya?10. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan gas CO?11.

    Apa saja pemeriksaan pada orang yang terpapar gas CO?

    12. Bagaimana penatalaksanaan pada orang yang terpapar gas CO?13. Apa teori simpul pada keracunan gas CO?14. Bagaimana mekanisme sakit kepala?

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    8/22

    2.5 ANALISIS MASALAH1. Bagaimana perkiraan diagnosis pada kasus wanita ini?

    Berdasarkan hipotesis yang didukung dengan mual, muntah, letih,

    dan kebiasan pasien yang sering merokok, menggunakan obat nyamuk

    bakar, dan membakar sampah di halaman rumah, maka bisa disimpulkan

    bahwa pasien mengalami keracunan CO.

    Dan didukung dengan adanya hasil pemeriksaan kadar

    karboksihemoglobin yaitu 30,4% dan 31,2%.

    2. Berapa batas karbonmonoksida dalam darah ?Jika karbon monoksida 100 ppm dan dihirup dalam waktu 8 jam,

    mungkin belum timbul gejala keracunan. Kadar karbon monoksida 500

    ppm dan dihirup oleh seseorang yang bekerja ringan dalam waktu 1 jam,

    masih belum menunjukkan gejala keracunan, atau hanya menyebabkan

    sakit kepala dan napas pendek. Sedangkan jika kadar karbon monoksida

    lebih dari 100 ppm akan menyebabkan tidak sadar, gagal pernapasan, dan

    kematian jika dihirup lebih dari 1 jam (Sartono, 2002)

    Sedangkkan kadar normal karbonmonoksida dalam tubuh seseorang

    yang tidak merokok adalah 0,5%

    3. Gejala keracunan CO ?Secara umum gejala keracunan CO :

    Pusing-pusing Kurang dapat memperhatikan sekitar Kelainan susunan saraf pusat Perubahan fungsi paru-paru dan jantung Sesak napas Pingsan pada kadar CO dalam tubuh sebanyak 250 ppm Apabila kadar CO mencapai 750 ppm, dapat menyebabkan kematian

    (Slamet, 2004).

    Misdiagnosis sering terjadi karena beragamnya keluhan dan gejala

    pada pasien. Gejala-gejala yang muncul sering mirip dengan gejala

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    9/22

    penyakit lain. Pada anamnesa secara spesifik didapatkan riwayat paparan

    oleh gas CO. Gejala-gejala yang muncul sering tidak sesuai dengan kadar

    HbCO dalam darah. Penderita trauma inhalasi atau penderita luka bakar

    harus dicurigai kemungkinan terpapar dan keracunan gas CO. Pada

    pemeriksaan tanda vital didapatkan takikardi, hipertensi atau hipotensi,

    hipertermia, takipnea. Pada kulit biasanya didapatkan wama kulit yang

    merah seperti buah cherry, bisa juga didapatkan lesi di kulit berupa

    eritema dan bula.

    Komplikasi yang dapat terjadi, antara lain edema serebral dan paru,

    infark miokardium atau stroke pada penderita cardiovascular, dan

    kemerosotan personalitas (Sartono, 2002).

    4. Mengapa gejalanya hilang ketika beada di rumah sakit?Ketika seseorang terpapar CO maka seorang tersebut harus segera

    dipindahkan ke tempat yang memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi

    agar paparan CO tidak terus masuk kedalam tubuh sehingga ikatan

    hemoglobin bisa semakin berkurang dan hemoglobin kembali berikatan

    dengan oksigen. Begitu juga dengan kasus yang terjadi pada wanita ini,

    ketika berada di rumah sakit kadar CO akan semakin sedikit dan kadar

    oksigen lebih tinggi daripada kadar COsehingga hemoglobin akan

    kembali berikatan dengan oksigen dan gejala yang timbul pun akan

    semakin berkurang dan kembali ke keadaan normal. Namun ketika

    wanita ini kembali ke rumah dengan kadar CO yang kembali tinggi maka

    hemoglobin akan kembali berikatan denga CO yang gejala pun akan

    timbul kembali.

    5. Apa saja sumber gas CO?Sumber CO dapat berasal dari knalpot kendaraan bermotor, asap

    rokok dan juga bahan bakar fosil. Jumlah CO di udara dapat mencapai

    sampai 60 juta ton / tahun. Sementara itu 50 % sumber CO berasal dari

    kendaraan bermotor. (Selvia dan Mulyanto, 2011)

    Secara umum dibagi berdasarkan :

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    10/22

    Sumber alamiyah = berasal dari hidrozoa, oksidasi atmosfir,pegunungan, kebakaran hutan alamiyah, badai listrik alam.

    Sumber artifikal (buatan) = berasal dari kendaraan bermotor, asaprokok, tungku pemanas ruangan, bengkel, industri logam dan hasil

    pembakaran tidak sempurna yang mengandung karbon.

    Berdasarkan sumber tempat gas CO dapat dibagi menjadi 2 kelompok,

    yaitu (Benjamin, 2002):

    a. IndoorContoh : asap rokok, lilin, obat nyamuk, tungku bakar, lapmpu

    nyamuk dan hair spray.

    b. Outdoorc. Contoh: asap kendaraan bermotor, letusan gunung berapi, kebakaran

    hutan, polusi, dan dari pabrik industri.

    Namun, ternyata terdapat pembagian sumber CO berdasarkan asalnya

    yaitu :

    a. AlamiBerasal dari alam, gunung berapi, kebakaran hutan, dan pembakaran

    batu bara

    b. BuatanBerasal dari asap kendaraan bermotor, rokok, dan asap pabrik

    6. Bagaimana mekanisme gas CO masuk ke dalam tubuh danmengakibatkan keracunan?

    Masuknya CO ke dalam tubuh manusia melalui jalur inhalasi

    sebagaimana masuknya O2ke dalam tubuh manusia. Saluran penghantar

    udara yang membawa udara ke dalam paru adalah hidung, faring, laring,

    trakea, bronkus, dan bronkiolus. Di dalam bronkiolus ada yang disebut

    membran pernapasan yaitu tempat pertukaran gas antara udara alveolus

    dan darah paru. Pada keadaan normal, 97% oksigen yang diangkut dari

    paru ke jaringan dibawa dalam campuran kimiawi dengan hemoglobin di

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    11/22

    dalam sel darah merah. Hemoglobin ini selain dapat mengikat O2 juga

    dapat berikatan dengan CO. Apabila ada CO yang terhirup oleh manusia

    maka hemoglobin akan lebih memilih berikatan dengan CO. Karena

    afinitas ikatan CO terhadap hemoglobin 210 kali lebih besar dari afinitas

    O2terhadap hemoglobin dan kecepatan CO dalam mengikat hemoglobin

    250 kali lebih cepat dari pada O2. Sehingga darah yang beredar didalam

    tubuh lebih banyak yang berikatan dengan CO dari pada yang berikatan

    dengan O2dan hal ini menyebabkan tubuh mengalami keracunan karena

    O2sangat dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme tubuh (Price,

    2005).

    Pengaruh beracun CO terhadap tubuh terutama disebabkan oleh

    reaksi antara CO dengan hemoglobin (Hb) di dalam darah. Hemoglobin

    di dalam darah secara normal berfungsi dalam sistem transpor untuk

    membawa oksigen dalam bentuk oksihemoglobin (O2Hb) dari paru ke

    sel-sel tubuh dan membawa CO2dalam bentuk CO2Hb dari sel-sel tubuh

    ke paru. Dengan adanya CO, hemoglobin dapat membentuk

    karboksihemoglobin. Jika reaksi ini terjadi, maka kemampuan darah

    untuk mentranspor oksigen menjadi berkurang. Afinitas CO terhadap

    hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi daripada afinitas oksigen

    terhadap hemoglobin, akibatnya jika CO dan O2 terdapat bersama-sama

    di udara akan terbentuk COHb dalam jumlah jauh lebih banyak daripada

    O2Hb (Fardiaz, 1992).

    Faktor penting yang menentukan pengaruh CO terhadap tubuh

    manusia adalah konsentrasi COHb yang terdapat di dalam darah, di mana

    semakin tinggi presentase Hb yang terikat dalam bentuk CoHb, semakinparah pengaruhnya terhadap kesehatan manusia

    7. Siapa saja orang-orang yang beresiko terkena paparan dan mengalamikeracunan gas CO?

    Menurut Hadiyani dalam infoPOM (2004), orang-orang yang

    beresiko terkena keracunan CO adalah:

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    12/22

    a. Pemadam kebakaran yang banyak melakukan kontak langsungdengan asap hasil kebakaran gedung atau bangunan.

    b.Pengecat yang menggunakan cat yang mengandung metilin klorida,yang mana metilin klorida ditukar ke karbon monoksida (CO) di

    hati.

    c. Perokok adalah salah satu kelompok yang beresiko keracunan COkarena asap tembakau merupakan salah satu sumber CO.

    d.Bayi, anak-anak dan mereka yang mengalami masalahkardiovaskuler lebih mudah beresiko keracunan karbon monoksida.

    Selain itu, Anggraeni (2009) menyebutkan yang berisiko terkena

    keracunan CO adalah:

    a. Peminum alkohol, karena alkohol menyebabkan depresi padasusunan saraf pusat. Medula oblongata dan pons sebagai pusat

    regulasi pernafasan nantinya akan terganggu. Kemungkinan besar

    apabila seorang peminum alkohol berada pada tempat yang

    terkontaminasi CO kemampuan regulasi pernafasnnya tidak

    maksimal, sehingga kemungkinan keracunan CO lebih besar.

    b.Petugas bengkel yang menyalakan mesin kendaraan yang diservis.c. Orang yang memanaskan mobil di garasi tak berventilasi.d.Orang yang memiliki profesi di jalanan, seperti polisi lalu lintas,

    tukang parkir, gelandangan dan supir angkutan umum.

    e. Pekerjaan lain, seperti pekerja diruang boiler, tempat pembuatan bir,bengkel, penyulingan minyak, pabrik pulp dan kertas, serta pabrik

    baja, pekerja di pelabuhan, dan operator mesin diesel.

    8. Bagaimana pengaruh kebiasaan merokok dan apa zat-zat yangterkandung dalam rokok?

    Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok akan memiliki faktor

    resiko yang besar untuk terkena berbagai macam penyakit dibandingan

    dengan orang yang tidak memiliki kebiasaan untuk merokok. Karena

    begitu banyaknya zat berbahaya yang tedapat pada rokok. Seperti

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    13/22

    karbonmonoksida (CO) yang merupakan salah satu zat hasil pembakaran

    dari rokok yang mampu berikatan dengan hemoglobin dalam darah yang

    dalam keadaan normal hemoglobin ini berikatan dengan oksigen, namun

    karena adanya CO yang memiliki afinitas hingga 210 kali untuk

    berikatan dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen sehingga

    akan terjadinya penurunan distribusi oksigen ke jaringan tubuh yang bisa

    menyebabkan adanya keracunan yang menimbulkan adanya gangguan

    pada sistem metabolisme dan enzim intraseluler. Gangguan yang tejadi

    pada kardiovaskuler bisa terjadi juga akibat paparan CO yang dihasilkan

    dari asap rokok yang dapat menyebabkan jantung koroner, perubahan

    pada ritme jantung, perubahan pada tekanan pembuluh darah serta

    kerusakan pada pembuluh darah perifer. Akibat adanya berbagai macam

    gangguan yang terjadi pada berbagai organ akibat berkurangnya kadar

    oksigen maka akan banyak dampak serta gejala yang timbul seperti sesak

    napas, tidak sadarkan diri dsb.

    Zat-zat yang terkandung dalam rokok menurut Depkes :

    Polonium : bahan radioaktif yang ditemukan pada tembakau.polonium terdapat pada bahan pupuk yang digunakan untuk

    tembakau.

    N-nitrosamin : zat ini tebentuk selama tembakau mengalamipertumbuhan dan fermentasi yang merupakan penyebab kanker pada

    manusia dan hewan.

    Timbal : zat yang terdapat pada rokok yang bisamenyebabkan adanya kerusakan pada sistem saraf pusat,

    kardiovaskular serta mampu menurunkan sistem imun

    Fenol : zat yang dapat menghalangi aktivitas enzimapabila bertemu dengan protein.

    geraniol : bahan ini merupakan bahan yang terdapat dalam pestisidanamun bisa kita temukan juga pada rokok

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    14/22

    NO : zat yang bisa ditemukan pada rokok yang bisamenyebabkan kerusakan pada paru paru karena paru-paru

    merupakan organ yang paling peka terhadap NO ini.

    Zat-zat yang terkandung di dalam rokok menurut WHO

    Karsinogen

    Karsinogen adalah zat penyebab kanker dan mempunyai sifat

    mengendap serta merusak organ vital, terutama paru-paru. Hal ini

    menyebabkan paru-paru menjadi berlubang dan bisa menyebabkan

    penyakit kanker.

    Berikut ini adalah zat-zat karsinogenik yang ada di dalam rokok :

    a. Tobacco-specific N-nitrosamines (TSNAs)Merupakan karsinogen utama dalam rokok dan asap rokok.

    b. BenzeneBenzene terkandung dalam pestisida dan bensin. Asap rokok

    mengandung benzene kadar tinggi.

    c. Pestisidad. Pestisida yang biasa digunakan untuk membunuh hama terhirup ke

    dalam paru-paru melalui asap rokok.

    e. FormaldehidFormaldehid adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan

    mayat. Formaldehid merupakan penyebab iritasi hidung, tenggorokan,

    dan mata yang terdapat pada asap rokok.

    f. ArsenikBiasanya digunakan dalam racun tikus. Arsenik terkandung dalamasap rokok melalui pestisida yang digunakan pada perkebunan

    tembakau.

    g. Cadmiumh. Cadmium terdapat dalam baterai. Dalam tubuh perokok, terdapat

    cadmium dua kali lipat dibanding tubuh bukan perokok.

    9.

    Bagaimana pengaruh pembakaran sampah dan apa dampaknya?

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    15/22

    Dampak dari pembakaran sampah dapat menyebabkan pencemaran

    udara dan mengganggu kesehatan manusia. Hasil dari pembakaran

    sampah yang dapat mencemari udara adalah asap hasil pembakaran yang

    mengandung zat yang dapat mencemari udara, salah satunya CO. Selain

    itu dampak lain dari pembakaran sampah yang dapat mengganggu

    kesehatan manusia. Melalui udara yang tercemar karena hasil

    pembakaran sampah dapat menyebabkan penyakit pada paru-paru, yang

    masuk ke dalam tubuh manusia melalui proses inhalasi. (Slamet, 2004)

    Nitrogen oksida merupakan salah satu gas hasil dari pembakaran

    termasuk juga hasil dari pembakaran sampah yang bersifat toksik yang

    pada konsentrasi 50 ppm dapat menyebabkan bronchiolitis, 200 ppm

    menyebabkan fibrosis obliterans dan dalam 500 ppm bisa menyebabkan

    kematian.

    Pengaruh pembakaran sampah menurut Supriyono, 2012 :

    a. Menghasilkan karbomonoksida (CO)Apabila terhirup manusia dapat mengganggu fungsi kerja

    hemoglobin (sel darah merah) yang semestinya mengangkut dan

    mengedarkan oksigen (O2) ke seluruh tubuh. Kekurangan O2 ini bisa

    menimbulkan kematian.

    b. Menghasilkan senyawa kimia dioksinAsap dari pembakaran sampah plastik akan menghasilkan

    senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai herbisida

    (racun tumbuhan). Selain itu, proses tersebut juga dapat menghasilkan

    fosgen atau gas beracun berbahaya yang pernah digunakan sebagai

    senjata pembunuh pada masa Perang Dunia pertama.c. Menghasilkan klorin

    Klorin dapat menghasilkan 75 jenis zat beracun lain.

    d. Menghasilkan benzopirenaAsap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena (gas

    beracun penyerang jantung) sebanyak 350 kali. Zat ini merupakan

    penyebab kanker dan hidrokarbon berbahaya (seperti asam cuka)

    penyebab iritasi.

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    16/22

    e. Menghasilkan partikel debu halus atauParticulate Matter(PM)Pembakaran sampah di area terbuka dapat menghasilkan partikel

    debu halus atau Particulate Matter (PM) yang mencapai kurang dari

    level PM 10 (10 mikron). Dengan tingkatan tersebut, zat ini tidak

    dapat disaring oleh alat pernapasan manusia, sehingga bisa masuk ke

    paru-paru dan mengakibatkan gangguan pernapasan.

    f. Menyebabkan kabut asap tebalPembakaran sampah dapat menyebabkan kabut asap yang tebal

    dan mengurangi jarak pandang dan kenyamanan di lingkungan tempat

    tinggal.

    g. Menyebabkan kebakaranKebakaran sampah yang berlebihan dapat menyebabkan

    kebakaran dengan skala yang besar.

    10. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan gas CO?Pencegahan gas CO :

    a. Pencegahan pada benda bergerak : Merawat mesin kendaraan bermotor Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala Memasang filter pada knalpot

    b. Pencegahan pada benda tidak bergerak : Memasang scruber pada cerobong asap. Merawat mesin industri dalam keadaan baik dan melakukan

    pengujian secara berkala.

    Menggunakan bahan bakar yang mengandung kadar CO yangrendah.

    c. Pencegahan pada manusia Menggunakan alat pelindung diri Menghindari tempat-tempat yang mengandung CO yang tinggi

    seperti sumur, goa dsb.

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    17/22

    Karena obat nyamuk bakar menghasilkan Gas CO, cara yang

    digunakan untuk mengurangi paparannya adalah sebagai berikut (menurut

    Rancah Post) :

    a. Gunakan pada ruangan yang ventilasi nya cukup. Agar pergantian udaradapat berlangsung stabil.

    b. Gunakan obat nyamuk min 1,5 m dari jarak pemakai.c. Apabila dikamar, letakkan dibawah ranjang. Karena sasarannya adalah

    nyamuk, bukan manusia sasaran yang diracuni.

    d. Apabila ada penderita asma, gunakan min. 1 jam sebelum ruangan digunakan si penderita.

    Tindakan umum yang akan dilakukan (Sartono, 2002) :

    1) Usahakan suhu badan normal. Turunkan suhu badan, jika terjadihipertermia.

    2) Perhatikan tekanan darah penderita.3) Untuk mengurangi edema serebral, berikan manitol 1 g/kg sebagai larutan

    20% secara IV dalam waktu lebih dari 20 menit. Untuk mengatasi edema

    serebral, berikan prednisolon 1 mg/kg secara IV atau IM tiap 4 jam, atau

    obat golongan kortikosteroid lain yang setara.

    4) Jika terjadi radang paru karena infeksi bakteri, berikan obat kemoterapiyang spesifik.

    5) Untuk mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi neurologik yangtimbul kemudian, perlu istirahat di tempat tidur selama 2-4 minggu.

    Atasi konvulsi atau hiperaktivitas yang terjadi dengan diberi diezepam

    0,1 mg/kg secara IV perlahan-lahan.

    11. Apa saja pemeriksaan pada orang yang terpapar gas CO?Salah satu gejala terpapar CO adalah perubahan fungsi paru-paru

    dan jantung, dan juga kelainan susunan saraf pusat. (Slamet, 2004) Untuk

    mendeteksi adanya kelainan pada jantung dapat dilakukan pemeriksaan

    cardiologik, yaitu pemeriksaan jantung dan fungsinya. Sementara untuk

    mendeteksi kelainan pada fungsi saraf dapat dilakukan pemeriksaan

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    18/22

    neurofisiologik. (Dorland, 2012). Namun untuk mengetahui apakah

    seseorang terpapar CO sehingga dapat menyebabkan keracunan CO,

    dapat dilakukan pemeriksaan darah melalui laboratorium untuk

    mengetahui kadar CO dalam tubuh.

    Pemeriksaan yang dilakukan (Soekanto, 2007) :

    a. Pemeriksaan Laboratorium1) Pemeriksaan kadar HbCO2) Pemeriksaan gas darah arteri

    b. Pemeriksaan langsung1) CT-Scan2) X foto Thorax3) Pemeriksaan MRI

    c. Pemeriksaan lainnya1) ElektrokardiogramPulse oxymetri

    12. Bagaimana penatalaksanaan pada orang yang terpapar gas CO?Penatalaksanaan yang akan dilakukan (Sartono, 2002) :

    a. Usahakan suhu badan normal. Turunkan suhu badan, jika terjadihipertermia.

    b. Perhatikan tekanan darah penderita.c. Untuk mengurangi edema serebral, berikan manitol 1 g/kg sebagai

    larutan 20% secara IV dalam waktu lebih dari 20 menit. Untuk

    mengatasi edema serebral, berikan prednisolon 1 mg/kg secara IVatau IM tiap 4 jam, atau obat golongan kortikosteroid lain yang

    setara.

    d. Jika terjadi radang paru karena infeksi bakteri, berikan obatkemoterapi yang spesifik.

    e. Untuk mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi neurologik yangtimbul kemudian, perlu istirahat di tempat tidur selama 2-4 minggu.

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    19/22

    f. Atasi konvulsi atau hiperaktivitas yang terjadi dengan diberidiezepam 0,1 mg/kg secara IV perlahan-lahan.

    13. Apa teori simpul pada keracunan gas CO?Teori Simpul Keracunan Gas CO berdasarkan Lecture dr. Nendyah

    yang berjudul Pencemaran Udara, Air, dan Tanah

    a. Simpul I : pengamatan di titik sumbernya. Pada kasus ini, sumberpencemarannya adalah gas CO.

    b. Simpul II : pengamatan bahan pencemar di ambient/ wahana. Padakasus ini, pencemaran gas CO dapat terjadi melalui udara.

    c. Simpul III : pengamatan bahan pencemar dalam spesimen biologis(indikator biologis). Pada kasus ini, pengamatan adanya gas CO

    dapat dilihat dari tes darah yang menunjukkan kadar

    karboksihemoglobin yang tinggi.

    d. Simpul IV : pengamatan dampak pencemaran seperti angkakesakitan akibat pencemaran udara. Pada kasus ini, sudah bisa dilihat

    dampak akibat keracunan gas CO seperti penurunan kesadaran,

    muntah-muntah, nyeri kepala berdenyut pada kepala sisi kanan dan

    kiri, perasaan letih hebat, mual dan muntah.

    14. Bagaimana mekanisme sakit kepala?Sakit kepala terjadi karena penumpukan senyawa-senyawa

    biokimiawi penghantar pesan syaraf dalam serabut otak

    (neurotransmitter), sehingga pembuluh darah otak menegang dan

    mengkerut. Setelah itu, pembuluh darah di luar otak akan melebar.Ketika gangguan pembuluh darah melebar ke bagian kepala di luar otak,

    mulailah terjadi sakit kepala (Apriadji, 2007).

    Mekanisme yang menyebabkan sakit kepala antara lain (menurut

    Asdie dan Dahlan, 2009) :

    a. Kelainan vaskulerb. Kelainan jaringan syarafc. Kelainan gigi-geligi

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    20/22

    d. Kelainan orbitae. Kelainan hidung dan sinus paranasalf. Kelainan jaringan lunak di kepala, kulit, jaringan subkutan, otot, dan

    periosteum di kepala.

    Menurut (Isselbacher, dkk., 1999) sakit kepala bisa juga terjadi

    karena adanya ketegangan dan kecemasan. Semakin berat nyeri kepala

    yang terjadi, semakin besar keadaan sakit kepala disertai dengan gejala

    nausea dan dirasakan sebagai rasa sakit yang berdenyut-denyut atau

    menusuk-nusuk, disertai dengan fono dan fotophobia. Jenis dari sakit

    kepala bermacam-macam dilihat dari berbagai gejala yang terjadi dan

    sering atau tidaknya sakit kepala, yang terkadang sakit kepala merupakan

    gejala dari suatu penyakit tertentu. Kualitas, lokasi, durasi, serta

    perjalanan sakit kepala dan keadaan yang menyebabkannya, yang

    menyebabkan kambuh serta meredakannya harus ditinjau secara teliti

    dengan pasien untuk menentukan diagnosis dari suatu nyeri kepala.

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    21/22

    BAB III

    KESIMPULAN

    Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berwarna, tidak

    berbau, tidak berasa, dan non-iritatif, yang densitasnya relatif sedikit lebih rendah

    dibandingkan dengan udara. Sumber utama karbon monoksida pada kasus

    kematian adalah kebakaran, knalpot mobil, pemanasan tidak sempurna, dan

    pembakaran yang tidak sempurna dari produk-produk terbakar, seperti bongkahan

    arang ( Hudak & Gallow, 2000 ).

    Tanda atau Gejala Keracunan CO

    Keracunan gas CO atau karbon monoksida sukar didiagnosa. Gejalanya

    mirip dengan flu yaitu didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, lesi

    pada kulit, berkeringat banyak, pyrexia, pernapasan meningkat, mental dullness

    dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, myocardinal, ischamea

    dan kematian.

    Gejala klinis saturasi darah oleh karbon monoksida adalah sebagai berikut

    (Marylin.D,2000) :

    1) Konsentrasi CO dalam darah kurang dari 20%, tidak ada gejala.

    2) Konsentrasi CO dalam darah 20%, gejala nafas menjadi sesak.

    3) Konsentrasi CO dalam darah 30%, gejala sakit kepala, lesu, mual, nadi dan

    pernapasan meningkat sedikit.

    4) Konsentrasi CO dalam darah 30% hingga 40%, gejala sakit kepala berat,kebingungan, hilang daya ingat, lemah, hilang daya koordinasi gerakan.

    5) Konsentrasi CO dalam darah 40% sampai 50%, gejala kebingungan makin

    meningkat dan setengah sadar.

    6) Konsentrasi CO dalam darah 60% hingga 70%, gejala tidak sadar, kehilangan

    daya mengkontrol feses dan urin.

    7) Konsentrasi CO dalam darah 70% hingga 80%, gejala koma, nadi menjadi

    tidak teratur, kematian karena kegagalan pernapasan.

  • 5/24/2018 pbl 2 chem 2

    22/22

    Penanggulangan CO

    Tindakan umum yang akan dilakukan (Sartono, 2002) :

    6) Usahakan suhu badan normal. Turunkan suhu badan, jika terjadihipertermia.

    7) Perhatikan tekanan darah penderita.8) Untuk mengurangi edema serebral, berikan manitol 1 g/kg sebagai larutan

    20% secara IV dalam waktu lebih dari 20 menit. Untuk mengatasi edema

    serebral, berikan prednisolon 1 mg/kg secara IV atau IM tiap 4 jam, atau

    obat golongan kortikosteroid lain yang setara.

    9) Jika terjadi radang paru karena infeksi bakteri, berikan obat kemoterapiyang spesifik.

    10)Untuk mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi neurologik yangtimbul kemudian, perlu istirahat di tempat tidur selama 2-4 minggu.

    11)Atasi konvulsi atau hiperaktivitas yang terjadi dengan diberi diezepam 0,1mg/kg secara IV perlahan-lahan.