11
Manajemen Survey dan Pemetaan Page 1 PT (Perseroan Terbatas) Perseroan terbatas (PT) (bahasa Belanda: Naamloze Vennootschap) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut. Syarat Pendirian Syarat umum pendirian perseroan terbatas: Fotokopi KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang. Fotokopi KK penanggung jawab / direktur. Nomor NPWP penanggung jawab. Pas foto penanggung jawab ukuran 3X4 (2 lembar berwarna). Fotokopi PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan. Fotokopi surat kontrak/sewa kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha. Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika berdomisili di gedung perkantoran. Surat keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar Jakarta. Kantor berada di wilayah perkantoran/plaza, atau ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman.

Mansurta Fix Tugas Pt Cv Firma

  • Upload
    alfan

  • View
    9

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ya

Citation preview

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 1

    PT (Perseroan Terbatas)

    Perseroan terbatas (PT) (bahasa Belanda: Naamloze Vennootschap) adalah suatu badan

    hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang

    pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari

    saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat

    dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

    Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum

    dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik

    perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Pemilik saham mempunyai tanggung

    jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Selain berasal dari saham, modal

    PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah

    mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan

    terbatas tersebut.

    Syarat Pendirian

    Syarat umum pendirian perseroan terbatas:

    Fotokopi KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang.

    Fotokopi KK penanggung jawab / direktur.

    Nomor NPWP penanggung jawab.

    Pas foto penanggung jawab ukuran 3X4 (2 lembar berwarna).

    Fotokopi PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan.

    Fotokopi surat kontrak/sewa kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.

    Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika berdomisili di gedung perkantoran.

    Surat keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di

    lingkungan perumahan) khusus luar Jakarta.

    Kantor berada di wilayah perkantoran/plaza, atau ruko, atau tidak berada di wilayah

    pemukiman.

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 2

    Siap disurvei.

    Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut:

    Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat 1).

    Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.

    Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan

    (pasal 7 ayat 2 dan ayat 3).

    Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (ps.

    7 ayat 4).

    Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar (pasal

    32 dan pasal 33).

    Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (pasal 92 ayat 3 & pasal 108 ayat 3).

    Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang didirikan menurut hukum

    Indonesia, kecuali PT PMA.

    Mekanisme Pendirian

    Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi (akta yang dibuat oleh

    notaris) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang

    usaha, alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan

    Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin

    dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:

    Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan.

    Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang.

    Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai

    dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan

    terbatas).

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 3

    Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian

    sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam

    perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan

    modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk

    dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para

    persero pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan.

    Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam jumlah uang.

    Prosedur Pendirian

    Bilamana seseorang akan mendirikan perseroan terbatas, maka para pendiri, yang biasanya

    terdiri dari 2 orang atau lebih, melakukan perbuatan hukum sebagai yang tersebut di bawah

    ini:

    Pembuatan akta pendirian Perseroan Terbatas.

    Para pendiri datang di kantor notaris untuk diminta dibuatkan akta pendirian Perseroan

    Terbatas. Yang disebut akta pendirian itu termasuk di dalamnya anggaran dasar dari

    Perseroan Terbatas yang bersangkutan. Anggaran dasar ini sendiri dibuat oleh para

    pendiri, sebagai hasil musyawarah mereka. Kalau para pendiri merasa tidak sanggup

    untuk membuat anggaran dasar tersebut, maka hal itu dapat diserahkan

    pelaksanaannya kepada notaris yang bersangkutan.

    Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha.

    Ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan atau kantor kepala desa di mana perusahaan

    Anda berdomisili. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan surat keterangan yang

    sama.

    Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan salinan akte

    perusahaan Anda. Selain itu, petugas kelurahan kadang atau sering juga menanya

    apakah tempat usaha disewa atau milik sendiri. Bila disewa, mereka menanya copy

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 4

    perjanjian sewa menyewa. Bila milik sendiri, mereka meminta copy sertifikat tanah dan

    IMB. Kadang, ada juga yang minta copy bukti bayar PBB- apakah sudah lunas atau tidak.

    Mengurus NPWP perusahaan.

    Untuk mendirikan aperusahaan, NPWP perusahaan adalah mutlak. Untuk mendapatkan

    NPWP, Anda memerlukan salinan akte perusahaan dan surat keterangan domisili.

    Ada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah tertentu meminta copy SK Menteri

    tentang Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan. Ada juga yang hanya meminta akte

    dan sk domisili.

    Mendapatkan Surat Keputusan Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan dari

    Departemen Hukum dan HAM.

    Untuk mendapatkan ini, diperlukan salinan akte perusahaan dan Surat Keterangan

    Domisili.

    Mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).

    SIUP merupakan bagian dari proses mendirikan PT agar perusahaan Anda bisa

    beroperasi.

    Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

    TDP merupakan bagian dari proses pendirian perusahaan. Biasanya ini diurus setelah

    Anda mendapatkan SIUP. Pada pemda tertentu, Anda dapat mengurus SIUP dn TDP

    sekaligus. Persyaratannya relatif sama untuk berbagai daerah.

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 5

    Dasar Hukum

    Dasar Hukum pembentukan PT, masing-masing sebagai berikut:

    PT Tertutup (PT Biasa) :

    berdasarkan UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas

    PT. Terbuka (PT go public):

    berdasarkan UU No. 40/2007 dan UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal

    PT. PMDN :

    berdasarkan UU No. 6/1968 juncto UU No. 12/1970

    PT. PMA :

    berdasarkan UU No. 1/1967 juncto UU No. 11/1970 tentang PMA

    PT. PERSERO

    berdasarkan UU No. 9/1968 tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara

    juncto PP No. 12/1998 tentang Perusahaan Perseroan

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 6

    CV (Comanditataire Venootschap)

    Dasar hukumnya:

    CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk usaha yang merupakan salah satu

    alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha

    dengan modal yang terbatas. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, CV diatur dalam

    Pasal 16 s.d. 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan pada prakteknya di

    Indonesia telah menjadi suatu kebiasaan bahwa setiap orang yang hendak mendirikan CV,

    dibuat dalam Akta Notaris (Otentik), dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

    (PN) yang berwenang, serta kemudian diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I

    Syarat mendirikan:

    1. Minimal 2 (dua) orang sebagai Pendiri Perseroan yang juga sekaligus bertindak

    sebagai pemilik perseroan yang terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif.

    (minimal 2 artinya bisa lebih dari 2 orang)

    2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia

    3. Para pendiri CV haruslah Warga Negara Indonesia (WNI).

    4. Kepemilikan perseroan 100% dimiliki oleh pengusaha lokal artinya tidak

    diperbolehkan adanya keikutsertaan Warga Negara Asing (WNA).

    Tahapan Pendirian CV :

    1. Mempersiapkan ihtisar isi resmi dari Akta Pendirian CV, yang meliputi :

    Nama lengkap, pekerjaan & tempat tinggal para pendiri;

    Penetapan nama CV;

    Keterangan mengenai CV itu bersifat umum atau terbatas untuk menjalankan

    sebuah perusahaan cabang secara khusus (maksud dan tujuan);

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 7

    Nama sekutu yang tidak berkuasa untuk menandatangani perjanjian atas nama

    persekutuan;

    Saat mulai dan berlakunya CV;

    Klausula-klausula penting lain yang berkaitan dengan pihak ketiga terhadap sekutu

    pendiri;

    Pendaftaran akta pendirian ke PN harus diberi tanggal;

    Pembentukan kas (uang) dari CV yang khusus disediakan bagi penagih dari pihak

    ketiga, yang jika sudah kosong berlakulah tanggung jawab sekutu secara pribadi

    untuk keseluruhan;

    Pengeluaran satu atau beberapa sekutu dari wewenangnya untuk bertindak atas

    nama persekutuan.

    2. Mendaftarkan akta pendiriannya kepada Panitera PN yang berwenang (Pasal 23 KUHD),

    dan yang didaftarkan hanyalah akta pendirian firma (atau CV) atau ihtisar resminya saja

    (Pasal 24 KUHD);

    Dalam hal ini, CV tersebut didaftarakan pada tempat kedudukan/wilayah hukum CV, dengan

    membawa kelengkapan berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan Nomor

    Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama CV yang bersangkutan.

    3. Para pendiri CV diwajibkan untuk mengumumkan ihtisar resmi akta pendiriannya

    dalamTambahan Berita Negara R.I. (Pasal 28 KUHD).

    Tahap Tambahan untuk bisa mengikuti pengadaan/ tender oleh instansi pemerintahan atau

    instansi lainnya, maka harus dilengkapi dengan dokumen legalitas lainnya, yaitu berupa :

    1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

    2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

    3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)

    4. Keanggotaan pada Asosiasi dan Sertifikat Badan Usaha, serta Surat Ijin Usaha Jasa

    Konstruksi (jika diperlukan).

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 8

    FIRMA

    Dasar hukumnya:

    Firma tidak diatur secara khusus dalam Peraturan atau Undang-Undang tentang Firma, kecuali yang

    diatur dalam Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan

    pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang terkait Karena

    persekutuan Firma merupakan bagian dari persekutuan perdata, maka dasar hukum persekutuan

    firma terdapat pada Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

    dan pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang terkait.

    Dalam Pasal 22 KUHD disebutkan bahwa persekutuan firma harus didirikan dengan akta otentik

    tanpa adanya kemungkinan untuk disangkalkan kepada pihak ketiga bila akta itu tidak ada. Pasal 23

    KUHD dan Pasal 28 KUHD menyebutkan setelah akta pendirian dibuat, maka harus didaftarkan di

    Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana firma tersebut berkedudukan dan kemudian akta pendirian

    tersebut harus diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

    Syarat mendirikan:

    1. Jumlah pendiri perusahaan minimal 2 orang atau lebih.

    2. Memiliki nama yang bakal dipakai oleh firma tersebut.

    3. Memiliki pengurus yang diangkat dan ditetapkan oleh para pendiri. Siapa yang akan

    bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang akan bertindak selaku persero diam.

    4. Memiliki maksud dan tujuan yang spesifik (walaupun tentu saja dapat mencantumkan

    maksud dan tujuan yang seluas luasnya) serta kegiatan usaha yang tidak bertentangan

    dengan peraturan dan Undang Undang yang berlaku di Indonesia.

    5. Memiliki tempat usaha sebagai kantor pusat perusahaan yang berlokasi di lingkungan

    komersial seperti Gedung Perkantoran, Pertokoan, ruko/ rukan atau tempat usaha lainnya

    yang diperuntukkan sebagai tempat usaha.

    Proses Pendirian:

    1. Pembuatan Akta Pendirian

    Akta pendirian Firma dibuat dan ditandatangani oleh Notaris yang berwenang dan dibuat

    dalam bahasa Indonesia.

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 9

    2. Permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan:

    Permohonan surat keterangan domisili perusahaan diajukan kepada Kepala Kantor

    Kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor, perusahaan berada, sebagai bukti

    keterangan/ keberadaan alamat perusahaan.

    3. Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak

    Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan kepada Kepala Kantor

    Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili perusahan untuk mendapatkan:

    a. Kartu NPWP

    b. Surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak

    4. Permohonan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)

    Permohonan untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak diajukan kepada

    Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan NPWP yang telah diterbitkan.

    5. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri

    Permohonan ini diajukan kepada Kantor Pengadilan Negeri setempat sesuai tempat

    dan kedudukan perusahaan berada.

    6. Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

    Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan

    Perijinan Terpadu atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)

    setempat.

    7. Permohonan Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)

    Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan

    Perijinan Terpadu atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)

    setempat.

    8. Permohonan Surat Ijin Gangguan (HO)

    Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan

    Perijinan Terpadu atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)

    setempat.

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 10

    9. Permohonan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

    Permohonan SIUP diajukan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan Perijinan

    Terpadu atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) setempat. untuk

    golongan SIUP menengah dan kecil, atau Dinas Perdagangan Propinsi untuk SIUP

    besar sesuai dengan tempat kedudukan perusahaan berada.

    10. Permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

    Permohonan pendaftaran diajukan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan

    Perijinan Terpadu atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)

    setempat.

    Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat Tanda Daftar

    Perusahaan sebagai bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib

    Daftar Perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik

    Indonesia No.37/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran

    Perusahaan

    Tahap Tambahan untuk bisa ikut pengadaan/ tender bidang jasa Kontruksi Setelah

    Dinyatakan Legal:

    1. Sertifikat Keahlian (SKA) atau Sertifikat Keterampilan (SKT) untuk tenaga ahli

    2. Kartu Tanda Anggota asosiasi perusahaan jasa konstruksi yang terakreditasi LPJK

    seperti AKAINDO, AKLINDO, APNATEL, GAPANSI, GAPEKSINDO untuk kontraktor atau

    INKINDO/PERKINDO untuk konsultan

    3. Sertifikat Badan Usaha yang terakreditasi LPJK

    4. IUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi)

  • Manajemen Survey dan Pemetaan Page 11