Obat Sistem Saraf Pusat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

WIDOATI

Citation preview

BAB IIISIA. DEFINISI OBAT SISTEM SARAF PUSATSusunan saraf pusat berkaitan dengan sistem saraf manusia yang merupakan suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Fungsi sistem saraf antara lain : mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Stimulan sistem saraf pusat (SSP) adalah obat yang dapat merangsang serebrum medula dan sumsum tulang belakang. Stimulasi daerah korteks otak-depan oleh se-nyawa stimulan SSP akan meningkatkan kewaspadaan, pengurangan kelelahan pikiran dan semangat bertambah. Contoh senyawa stimulan SSP yaitu kafein dan amfetamin. Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan sistem saraf tepi (SST). Pada sistem syaraf pusat, rangsang seperti sakit, panas, rasa, cahaya, dan suara mula-mula diterima oleh reseptor, kemudian dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang belakang. Rasa sakit disebabkan oleh perangsangan rasa sakit diotak besar. Sedangkan analgetik narkotik menekan reaksi emosional yang ditimbulkan rasa sakit tersebut. Sistem syaraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang tidak spesifik, misalnya sedatif hipnotik. Obat yang dapat merangsang SSP disebut analeptika.Obat obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu : merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak langsung merangsang aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta syarafnya. menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak lansung memblokir proses proses tertentu pada aktivitas otak, sumsum tulang belakang dan saraf- sarafnya. Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang sangat luas (merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara umum). Kelompok obat memperlihatkan selektifitas yang jelas misalnya analgesik antipiretik khusus mempengaruhi pusat pengatur suhu pusat nyeri tanpa pengaruh jelas.

B. KLASIFIKASI SISTEM SARAF PUSATObat yang bekerja terhadap SSP dapat dibagi dalam beberapa golongan besar, yaitu:1. Psikofarmaka (psikotropika), yang meliputi Psikoleptika (menekan atau menghambat fungsi-fungsi tertentu dari SSP seperti hipnotika, sedativa dan tranquillizers, dan antipsikotika); Psiko-analeptika (menstimulasi seluruh SSP, yakni antidepresiva dan psikostimulansia (wekamin)).2. Untuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS (multiple sclerosis), dan penyakit Parkinson.3. Jenis yang memblokir perasaan sakit: analgetika, anestetika umum, dan lokal.4. Jenis obat vertigo dan obat migrain (Tjay, 2002). Umumnya semua obat yang bekerja pada SSP menimbulkan efeknya dengan mengubah sejumlah tahapan dalam hantaran kimia sinap (tergantung kerja transmitter)

C. OBAT PERANGSANG CNS (Central Nervous System)Adalah obat untuk meningkatkan konsentrasi dan menghilangkan kantuk. Kegunaan utama obat ini adalah untuk pengobatan narkolepsi, penyakit yang menyebabkan tidur berlebihan dalam satu hati. Beberapa obat perangsang CNS, termasuk atomoxetine dan methylpenidate digunakan untuk meningkatkan bentuk perhatian kepada anak yang menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).Mayoritas stimulan SSP secara kimiawi mirip dengan norepinefrin neurohormon, dan mensimulasikan "fight or flight" sindrom yang terkait dengan sistem saraf simpatik. Kafein lebih erat kaitannya dengan xanthines, seperti teofilin. Sejumlah kecil anggota tambahan dari stimulan SSP kelas tidak jatuh ke dalam kelompok kimia yang spesifik.Stimulan CNS meningkatkan konsentrasi dengan bereaksi pada bagian otak yang mengatur kewaspadaan mental. Stimulan ini meningkatkan pelepasan bahan kimia tertentu di otak (neurotransmitter) yang membuat aktivitas saraf di bagian otak bertambah aktif.Namun ada beberapa efek samping yang ditimbulkan dari stimulan CNS ini. Anda akan mengalami penurunan nafsu makan dan jantung berdebar. Obat ini juga dapat menyebabkan gelisah, sulit tidur, gemetar, dan berkeringat. Beberapa stimulan CNS menghasilkan gejala mirip dengan skizofrenia, seperti halusinasi. Selain itu stimulan ini menyebatkan ruam pada kulit dan alergi. Jika anda memakai stimulan CNS pada jangka panjang, penghentian pengobatan dapat menyebabkan gejala penarikan diri, termasuk kelesuan, depresi dan nafsu makan meningkat.D. AMFETAMINAmfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut sistem saraf pusat (SSP)stimulants.stimulan. Amfetamin merupakansatu jenis narkoba yang dibuat secara sintetis dan kini terkenal di wilayah Asia Tenggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun coklat, atau bubuk putih kristal kecil.Senyawa ini memiliki nama kimia methylphenethylamine merupakan suatu senyawa yang telah digunakan secara terapetik untuk mengatasi obesitas,attention-deficit hyperactivity disorder(ADHD), dan narkolepsi. Amfetamin meningkatkan pelepasan katekolamin yang mengakibatkan jumlah neurotransmiter golongan monoamine (dopamin, norepinefrin, dan serotonin) dari saraf pra-sinapsis meningkat. Amfetamin memiliki banyak efek stimulan diantaranya meningkatkan aktivitas dan gairah hidup, menurunkan rasa lelah, meningkatkanmood, meningkatkan konsentrasi, menekan nafsu makan, dan menurunkan keinginan untuk tidur. Akan tetapi, dalam keadaan overdosis, efek-efek tersebut menjadi berlebihan.E. Secara klinis, efek amfetamin sangat mirip dengan kokain, tetapi amfetamin memiliki waktu paruh lebih panjang dibandingkan dengan kokain (waktu paruh amfetamin 10 15 jam) dan durasi yang memberikan efek euforianya 4 8 kali lebih lama dibandingkan kokain. Hal ini disebabkan oleh stimulator-stimulator tersebut mengaktivasi reserve powers yang ada di dalam tubuh manusia dan ketika efek yang ditimbulkan oleh amfetamin melemah, tubuh memberikan signal bahwa tubuh membutuhkan senyawa-senyawa itu lagi. Berdasarkan ICD-10(The International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems), kelainan mental dan tingkah laku yang disebabkan oleh amfetamin diklasifikasikan ke dalam golongan F15 (Amfetamin yang menyebabkan ketergantungan psikologis).F. Cara yang paling umum dalam menggunakan amfetamin adalah dihirup melalui tabung.Zat tersebut mempunyai mempunyai beberapa nama lain: ATS, SS, ubas, ice,Shabu, Speed, Glass, Quartz, Hirropon dan lain sebagainya. Amfetamin terdiri dari dua senyawa yang berbeda: dextroamphetamine murniand pure levoamphetamine.dan levoamphetamine murni.Since dextroamphetamine is more potent than levoamphetamine, pureKarena dextroamphetamine lebih kuat daripada levoamphetamine, dextroamphetamine juga lebih kuat daripada campuran amfetamin.G. Amfetamin dapat membuat seseorang merasa energik.Efek amfetamin termasuk rasa kesejahteraan, dan membuat seseorang merasa lebih percaya diri.Perasaan ini bisa bertahan sampai 12 jam, dan beberapa orang terus menggunakan untuk menghindari turun dari obatH. Obat-obat yang termasuk ke dalam golongan amfetamin adalah:I. 1. AmfetaminJ. 2. MetamfetaminK. 3. Metilendioksimetamfetamin (MDMA,ecstasyatau Adam).