Otitis Media Efusi Serosa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    1/55

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Seratus sebelas sekolah dengan total gabungan dari 172 telinga yang terkena Ome

    menjalani penilaian audiometri. HI (gangguan pendengaran hearing impairment)paling umum

    pada populasi Nepal pedesaan, 27% (95% CI 18-38%) memiliki HI, dengan gangguan

    pendengaran rata-rata 22 dB (15-25 dB). Pada populasi Tibet, 16% (8-29%) memiliki HI, dengan

    kerugian rata-rata 17 dB (12-22 dB). Populasi Nepal perkotaan memiliki HI sedikit, 4% (1-13%)

    menjadi korban, dengan kerugian rata-rata 16 dB (15-19 dB). Perbedaan prevalensi antara

    populasi Nepal perkotaan dan pedesaan secara statistik signifikan (p> 0,05). Analisis regresi

    logistik tidak mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait.

    Gambar 1.

    Populasi terkena OME

    Prevalensi Ome ditemukan menjadi 10,43%. merokok (p

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    2/55

    Gambar 3. Ome adalah penyebab terbanyak ketulian

    Otitis media dengan efusi (OME) ditandai dengan adanya efusi nonpurulent dari

    telinga tengah yang mungkin berlendir atau berserosa. Gejala biasanya melibatkan gangguan

    pendengaran atau rasa penuh di telinga tetapi biasanya tidak melibatkan rasa sakit ataupun

    demam. Pada anak-anak gangguan pendengaran umumnya ringan dan sering terdeteksi hanya

    dengan audiogram. Otitis media serosa adalah jenis tertentu dari otitis media dengan efusi

    disebabkan oleh pembentukan transudat sebagai akibat dari penurunan cepat dalam telinga

    tengah relatif terhadap tekanan atmosfer . cairan nya berair dan jernih.

    Memahami perbedaan antara otitis media efusi dengan bentuk lain dari infeksi

    telinga tengah adalah penting. Otitis media adalah istilah umum didefinisikan sebagai suatu

    peradangan pada telinga tengah tanpa mengacu pada etiologi tertentu atau patogenesis. Karena

    semua ruang dari tulang temporal berdekatan, radang telinga tengah mungkin melibatkan

    peradangan pada 3 ruang yaitu: mastoid , sel perilabyrinth, dan puncak petrosa. Otitis media

    sering digunakan untuk penyakit: : otitis media akut (AOM), otitis media akut berulang

    (RAOM), otitis media dengan efusi, dan otitis media kronis dengan efusi (COME).1

    OME adalah kumpulan cairan non-terinfeksi di ruang telinga tengah. Hal ini disebut

    juga otitis media serosa (SOM). Cairan ini dapat menumpuk di telinga tengah sebagai hasil dari

    sakit tenggorokkan atau infeksi saluran pernafasan.

    OME terbatas cairan biasanya sembuh sendiri dalam waktu 4-6 minggu. Namun

    dalam beberapa kasus cairan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan menyebabkan

    penurunan sementara pada pendengaran atau cairan dapat menjadi terinfeksi (otitis media akut).2

    Berulang atau kekambuhan otitis media serosa dianggap sebagai salah satu masalah

    yang paling menantang untuk dokter. Otitis media serosa adalah penyakit yang paling umum

    pada anak di bawah usia 15 tahun sekitar 25 juta kunjungan setiap tahun dan melanda sekitar 10

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    3/55

    juta anak setiap tahun di Amerika Serikat.Iitu adalah alasan yang paling umum untuk kunjungan

    awal ke dokter anak dan mewakili sekitar 75 persen dari semua tindak lanjut kunjungan. Otitis

    media serosa adalah penyakit yang paling umum didiagnosa oleh otolaryngologist dan alasan

    yang paling umum untuk bedah anak di Amerika Serikat dan Inggris. Otitis media serosa terus

    meningkat, dengan peningkatan 150 persen secara keseluruhan sejak tahun 1980, dan 224 persen

    peningkatan di kalangan anak di bawah 2 tahun.3

    Membatasi perkiraan untuk intervensi medis dan bedah bersama, biaya tahunan untuk

    pengobatan otitis media adalah antara $ 3 sampai $ 4 miliar per tahun. Namun, termasuk biaya

    informasi dan terapis bahasa, layanan peningkatan akademik, audiolog belajar, ahli saraf

    pediatrik, psikolog, dan jasa profesional lainnya, total biaya melonjak menjadi US $ 30 miliar

    per tahun.3

    Alasan semua intervensi yang berbeda diperlukan sangat sederhana. Cairan di telinga

    tengah menyebabkan penurunan fungsi gendang telinga, sehingga terjadi gangguan pendengaran

    konduktif. Gangguan pendengaran ini dapat mengakibatkan perubahan yang serius dalam bahasa

    normal dan perkembangan bicara terutama jika terjadi pada usia yang sangat dini pada anak.

    Pendengaran signifikan di awal kehidupan dapat memiliki dampak yang mendalam pada anak

    dalam hal sosialisasi, prestasi akademis, dan emosional, mental, dan psikologis pengembangan-

    semua perawatan intensif, jangka panjang, sering sangat mahal dan membutuhkan Premis yang

    mendasari pengobatan antibiotik . patogenesis penyakit ini terutama berasal dari bakteri. Namun

    patogenesis otitis media serosa tidak mendasar pada proses mikrobiologi bakteri atau patogen.

    Cairan di telinga tengah lebih merupakan proses inflamasi, lebih khusus disebut penyakit

    peradangan kronis dari lapisan mukoperiosteal yang menyebabkan obstruksi, menutupnya tabung

    Eustachius, telinga tengah, dan sel-sel udara mastoid. Di sinilah alergi makanan memainkan

    peran kunci. Seringkali hasil peradangan kronis telinga dari respon alergi makanan, yang dokter

    sering salah mendiagnosa dan meremehkan.3

    Jika Anda bertanya setiap dokter yang berpengetahuan , apa yang dia pikirkan dapat

    menyebabkan otitis media serosa, atau meninjau literatur medis, jawaban yang jujur adalah

    bahwa kita tidak benar-benar tahu bagaimana memperlakukan serous otitis media. Tapi kita

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    4/55

    harus hati-hati meninjau apa yang kita tahu. Misalnya, setidaknya 55 persen dari orang-orang

    yang menderita otitis media berulang serosa memiliki alergi atau atopi. Dengan kata lain, dalam

    sebuah populasi, yang normal dikontrol dari 100 anak yang menderita otitis media berulang

    serosa, setidaknya 55 persen dari pasien memiliki alergi. Ini adalah salah satu fakta penting

    bahwa kita tahu dan kita harus memperlakukan apa yang kita ketahui-yaitu alergi-sebelum kita

    katakan kita tidak tahu penyebab serous otitis media.3

    Tujuan dari penelitian ("Peran alergi makanan pada otitis media serosa," Annals of

    Allergy, September 1994) adalah untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat yang mungkin

    antara hipersensitivitas makanan dan berulang otitis media serosa. Awalnya, memiliki sekitar

    220 pasien yang dipilih untuk berulang otitis media serosa. mereka tidak dipilih untuk alergi

    makanan apapun. Setelah proses seleksi hati-hati, kita yang tersisa dengan 104 pasien dengan

    otitis media berulang.3

    Dari 104 pasien, 81 di antaranya menderita IgE-mediated, Tipe I alergi makanan

    seperti yang diidentifikasi oleh uji tusuk kulit dan makanan-IgE spesifik uji ELISA darah.Ter

    fokus pada 10 dari alergen makanan yang paling umum, termasuk susu sapi, telur, gandum,

    jagung, kedelai, dan kacang tanah. Setelah mengidentifikasi makanan-alergi pasien 81 dan

    makanan yang mereka alergi individual, kita kemudian menempatkan 81 pasien pada diet

    pengecualian untuk sekitar 16 minggu, memantau cairan telinga tengah setiap pasien setiap 2

    minggu.3

    Dalam penelitian Diamati bahawa 70 dari 81 pasien atau 86 persen, membersihkan

    efusi mereka. Tujuh dari 81 pasien berhenti diet karena mereka tidak ingin berhenti makan

    makanan yang dicurigai alergi, dan hanya empat pasien gagal memperbaiki sama sekali dengan

    menghindari makanan. Kami kemudian meminta pasien responsif untuk makan makanan

    penyebab alergi. Artinya, kami menantang mereka dengan makanan alergen spesifik

    menyinggung selama 16 minggu, sekali lagi melihat mereka setiap 2 sampai 3 minggu ditempat

    penelitian.3

    Tidak hanya mata , tetapi pengujian obyektif juga. Menggunakan analisa

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    5/55

    Tympanometer dan sonar, mencatat data yang obyektif selama periode 12 sampai 16 minggu.

    Kami menemukan bahwa 66 dari 70 pasien alergi makanan (94 persen) kambuh dengan

    kekambuhan cairan telinga tengah sambil makan makanan yang menyebabkan alergi. Dua

    pasien drop out dari penelitian, jadi hanya dua pasien keluar dari 70 yang menyelesaikan studi

    tidak memiliki reaktivasi.Hal ini mungkin menjelaskan kejadian tak terduga 78 persen dari

    pasien dengan otitis hipersensitivitas.3

    Kemungkinan alergi makanan harus dipertimbangkan pada semua pasien dengan

    berulang otitis media serosa dan pencarian rajin untuk alergen makanan diduga dibuat untuk

    manajemen diagnostik dan terapi yang tepat.

    Atopi ada di setidaknya 55 sampai 60 persen anak-anak dengan cairan telinga tengah berulang.

    Sangat penting untuk melihat dari dekat sisi alergi dari otitis media dengan melakukan evaluasi

    menyeluruh alergi dan protokol pengobatan. Jika pengalaman kami dengan alergi makanan dan

    otitis media serosa adalah nilai apapun, dokter mengikuti rekomendasi kami dan mulai melihat

    peningkatan yang signifikan dalam banyak kasus yang parah.3

    Ome lebih sering terjadi pada anak-anak antara 6 bulan dan 3 tahun.

    Ome lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.

    Ome lebih sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin.2

    Rinitis alergi merupakan masalah kesehatan global yang diderita oleh 10% sampai 25%

    penduduk dunia.1 Wright dkk2 menemukan 42% anak menderita rinitis alergi sebelum usia 6

    tahun. Rinitis alergi bukan penyakit yang mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan

    morbiditas dan dampak sosial ekonomi. Lebih lanjut lagi penyakit lain yang dihubungkandengan rinitis alergi yang tidak dapat diremehkan seperti asma, sinusitis, otitis media, polip

    hidung dan infeksi saluran pernafasan berulang Peran alergi memiliki hubungan dengan otitis

    media masih diperdebatkan. Jang dkk37 menemukan peningkatan kadar sitokin Th-2, IL4, IL6,

    dan TNF dalam efusi telinga tengah pada OME dengan rinitis alergi. Namun, penelitian

    prospektif yang dilakukan Yeo dkk6 menemukan prevalensi rinitis alergi, hitung jenis eosinofil

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    6/55

    dan konsentrasi imunoglobulin E (IgE) tidak berbeda bermakna pada OME dibandingkan dengan

    kontrol. Tomonaga dkk7 melakukan penelitian pada berbagai populasi dengan hasil prevalensi

    rinitis alergi ditemukan 50% pada populasi anak OME, 21% OME ditemukan pada populasi

    rinitis alergi, sedangkan 6% OME, 17% rinitis alergi dan 1,9% OME disertai rinitis alergi pada

    populasi kontrol.4

    Sindrom Down adalah kelainan kromosom yang paling umum di Inggris, dengan

    kejadian 6,2 per 10000 kelahiran hidup . Banyak anak-anak tersebut akan mengalami masalah

    saluran pernapasan bagian atas. OME hampir universal pada anak-anak dengan sindrom Down

    dan terjadi pada usia yang lebih muda. Hal ini cenderung bertahan dengan usia yang lebih tua

    dibandingkan anak-anak lain dan ada juga insiden yang lebih tinggi gangguan pendengaran

    sensorineural. Pengujian sedang membutuhkan keahlian khusus dan kesabaran untuk sampai

    pada ambang handal.5

    Sumbing langit-langit adalah hasil dalam gangguan fungsi tabung Eustachius dan

    membuat anak-anak dengan celah/sumbing langit-langit sangat rentan terhadap penyakit telinga

    tengah, khususnya OME. Sementara itu, palatal sumbing kini dikelola di Inggris oleh pusat-pusat

    spesialis, masalah otological akan dikelola secara lokal, bekerja sama dengan pusat spesialis.

    Surveilans audiologi rutin dan teratur dari anak-anak yang memiliki celah langit-langit akan

    dengan cepat mengidentifikasi anak-anak yang terkena dampak, pada tahap awal sehingga

    perawatan yang tepat dapat dilakukan segera.5

    Istilah otitis media berarti adalah peradangan pada telinga tengah, otitis media dapat

    dikaitkan dengan infeksi atau steril. Dalam kasus pertama, otitis media biasanya disebabkan oleh

    bakteri bermigrasi ke telinga tengah melalui pipa eustachius. Kadang- kadang otitis media dapat

    disebabkan oleh jamur (candida Aspergillus ) atau patogen lainnya seperti virus herpes. Dalamsituasi ini, biasanya baik ada masalah dengan fungsi kekebalan tubuh atau (ada lubang perforasi)

    pada gendang telinga. Orang dengan diabetes sangat rentan terhadap patogen yang tidak biasa

    seperti pseudomonas. Di bagian dunia yang belum berkembang, TB harus dipertimbangkan.

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    7/55

    Otitis media steril biasanya disebut otitis media serosa, atau Som. Berbagai otitis

    media serosa biasanya tidak menyakitkan. Biasanya ada cairan berwarna yang jelas atau jerami

    di belakang gendang telinga. Berbagai serosa sering dikaitkan dengan alergi tetapi juga dapat

    terjadi dari berbagai sumber-sumber potensial lainnya termasuk pengobatan radiasi atau virus.

    Serous otitis media dapat dikaitkan dengan kedua gangguan pendengaran dan vertigo.

    Otitis media serosa adalah keradangan non bakterial mukosa kavum timpani yang

    ditandai dengan terkumpulnya cairan yang tidak purulen (serous atau mukus). Cairan efusi ini

    terjadi karena adanya tekanan negatif dalam telinga tengah yang disebabkan obstruksi tuba

    eustachius. Otitis media serosa lebih banyak terdapat pada anak-anak yang telah sembuh dari

    otitis media akut. Biasanya disebut glue ear. Cairan efusi ini pada orang dewasa sering terjadi

    setelah mengalami radioterapi , barotrauma (misalnya penyelam), dan disfungsi tuba eustachius

    akibat infeksi atau alergi saluran pernafasan atas.3

    I.2. Rumusan Masalah

    Referat ini membahas tentang definisi, etiologi, epidemiologi, patogenesis, diagnosis,

    manifestasi klinis, penatalaksanaan dan prognosis Otitis Media Serosa.

    I.3. Tujuan Penulisan

    1. Memahami definisi , etiologi, epidemiologi, petogenesis, manifestasi klinis, diagnosis,

    penatalaksanan dan prognosis Otitis Media serosa.

    2. Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.

    3. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Telinga

    Hidung Tenggorokan Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati di RSUD

    Embung Fatimah Batam.

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    8/55

    I.4 Metode Penulisan

    Referat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan mengacu kepada beberapa

    literatur.

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    9/55

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi Telinga

    Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di

    sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita

    tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar

    disebut tuli. Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.5

    gambar 4 . diagram telinga

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    10/55

    2.1.1 Telinga Luar

    Telinga luar terdiri atas auricula dan meatus akustikus eksternus. Auricula mempunyai

    bentuk yang khas dan berfungsi mengumpulkan getaran udara, auricula terdiri atas lempeng

    tulang rawan elastis tipis yang ditutupi kulit. Auricula juga mempunyai otot intrinsic dan

    ekstrinsik, yang keduanya dipersarafi oleh N.facialis.

    Auricula atau lebih dikenal dengan daun telinga membentuk suatu bentuk unik yang

    terdiri dari antihelix yang membentuk huruf Y, dengan bagian crux superior di sebelah kiri dari

    fossa triangularis, crux inferior pada sebelah kanan dari fossa triangularis, antitragus yang berada

    di bawah tragus, sulcus auricularis yang merupakan sebuah struktur depresif di belakang telinga

    di dekat kepala, concha berada di dekat saluran pendengaran, angulus conchalis yang merupakan sudut

    di belakang concha dengan sisi kepala, crushelix yang berada di atas tragus, cymba conchae merupakan ujung terdekat

    dari concha, meatus akustikus eksternus yang merupakan pintu masuk dari saluran pendengaran,

    fossa triangularis yang merupakan struktur depresif didekat anthelix, helix yang merupakan

    bagian terluar dari daun telinga, incisuraanterior yang berada di antara tragus dan antitragus,

    serta lobus yang berada dibagian paling bawah dari daun telinga, dan tragus yang berada di

    depan meatus akustikus eksternus.6

    Gambar 5. Struktur telinga luar

    Yang kedua adalah meatus akustikus eksternus atau dikenal juga dengan liang telinga

    luar. Meatus akustikus eksternus merupakan sebuah tabung berkelok yang menghubungkan auricula

    dengan membran timpani. Pada orang dewasa panjangnya lebih kurang 1 inchi atau kurang lebih

    2,5 cm,dan dapat diluruskan untuk memasukkan otoskop dengan cara menarik auricula ke atas

    dan belakang. Pada anak kecil auricula ditarik lurus kebelakang, atau ke bawah dan belakang.

    Bagian meatus yang paling sempit adalah kira-kira 5 mm dari membran timpani.5

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    11/55

    Rangka sepertiga bagian luar meatus adalah kartilago elastis, dan dua pertiga bagian

    dalam adalah tulang yang dibentuk oleh lempeng timpani. Meatus dilapisi oleh kulit dan

    sepertiga luarnya mempunyai rambut, kelenjar sebasea, dan glandula seruminosa. Glandula

    seruminosa ini adalah modifikasi kelenjar keringat yang menghasilkan sekret lilin berwarna

    coklat kekuningan. Rambut dan lilin ini merupakan barier yang lengket, untuk mencegah

    masuknya benda asing.6

    Saraf sensorik yang melapisi kulit pelapis meatus berasal dari N.Auriculotemporalis dan

    Ramus Auricularis N. Vagus. Sedangkan aliran limfe menuju Nodi Parotidei Superficiales,

    Mastoidei, dan Cervicales superficiales.

    2.1.2 Telinga Tengah

    Telinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis yang

    dilapisi oleh membrana mukosa. Ruang ini berisi tulang-tulang pendengaran yang berfungsi

    meneruskan getaran membran timpani (gendang telinga) ke perilympha telinga dalam. Kavum

    timpani berbentuk celah sempit yang miring, dengan sumbu panjang terletak lebih kurang

    sejajar dengan bidang membran timpani. Di depan, ruang ini berhubungan dengan nasopharing

    melalui tuba auditiva dan di belakang dengan antrum mastoid.7

    Gambar 6. Telinga tengah dan tuba eusthacius

    gambar 7 tuba eustachius

    Telinga tengah mempunyai atap, lantai, dinding anterior, dinding posterior, dindinglateral, dan dinding medial, yaitu:

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    12/55

    - Atap dibentuk oleh lempeng tipis tulang, yang disebut tegmen timpani, yang merupakan

    bagian dari pars petrosa ossis temporalis. Lempeng ini memisahkan kavum timpani dan

    meningens dan lobus temporalis otak di dalam fossa kranii media.

    - Lantai dibentuk di bawah oleh lempeng tipis tulang, yang mungkin tidak lengkap dan mungkin sebagian

    diganti oleh jaringan fibrosa. Lempeng ini memisahkan kavum timpani dari bulbus superior V.

    Jugularis interna.

    - Bagian bawah dinding anterior dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang memisahkan

    kavumtimpani dari A. Carotis interna.

    - Pada bagian atas dinding anterior terdapat muara dari dua buah saluran. Saluran yang lebih besar dan

    terletak lebih bawah menuju tuba auditiva, dan yang terletak lebih atas dan lebih kecil masuk ke dalam

    saluran untuk M. Tensor tympani. Septum tulang tipis, yang memisahkan saluran-saluran ini diperpanjang ke

    belakang pada dindingmedial, yang akan membentuk tonjolan mirip selat.

    - Di bagian atas dinding posterior terdapat sebuah lubang besar yang tidak beraturan, yaitu

    auditus antrum. Di bawah ini terdapat penonjolan yang berbentuk kerucut, sempit,kecil, disebut

    pyramis. Dari puncak pyramis ini keluar tendon M. Stapedius.

    Sebagian besar dinding lateral dibentuk oleh membran timpani.7

    A. Membran Timpani

    Membran timpani adalah membrana fibrosa tipis yang berwarna kelabu mutiara. Membran

    ini terletak miring, menghadap ke bawah, depan, dan lateral. Permukaannya konkaf ke lateral.

    Pada dasar cekungannya terdapat lekukan kecil, yaitu umbo, yang terbentuk oleh ujung manubrium mallei. Bila

    membran terkena cahaya otoskop, bagian cekung ini menghasilkan "reflekscahaya", yang

    memancar ke anterior dan inferior dari umbo.

    Membran timpani berbentuk bulat dengan diameter lebih-kurang 1 cm. Pinggirnya tebal dan

    melekat di dalam alur pada tulang. Alur itu, yaitu sulcus timpanicus, di bagian atasnya berbentuk

    incisura. Dari sisi-sisi incisura ini berjalan dua plica, yaitu plica mallearis anterior dan posterior,

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    13/55

    yang menuju ke processus lateralis mallei. Daerah segitiga kecil pada membran timpani yang

    dibatasi oleh plika-plika tersebut lemas dan disebut pars flaccida. Bagian lainnya tegang disebut

    pars tensa. Manubrium mallei dilekatkan di bawah pada permukaan dalam membran timpani

    oleh membran mucosa. Membran tympani sangat peka terhadap nyeri dan permukaan luarnya

    dipersarafi oleh N.Auriculotemporalis dan Ramus Auricularis N. Vagus.7

    Dinding medial dibentuk oleh dinding lateral telinga dalam. Bagian terbesar dari dinding

    memperlihatkan penonjolan bulat, disebut promontorium, yang disebabkan oleh lengkung

    pertama cochlea yang ada dibawahnya. Di atas dan belakang promontorium terdapat fenestra

    vestibule yang berbentuk lonjong dan ditutupi oleh basis stapedis. Pada sisi medial fenestra

    terdapat perilympha scala vestibuli telinga dalam. Di bawah ujung posterior promontorium

    terdapat fenestra cochleae, yang berbentuk bulat dan ditutupi oleh membran timpani sekunder.

    Pada sisi medial dari fenestra ini terdapat perilympha ujung buntu scala timpani.7

    Tonjolan tulang berkembang dari dinding anterior yang meluas kebelakang pada dinding

    medial di atas promontorium dan di atas fenestra vestibuli. Tonjolan ini menyokong M. Tensor

    timpani. Ujung posteriornya melengkung ke atas dan membentuk takik, disebut processus

    cochleariformis.Di sekeliling takik ini tendo M. Tensor timpani membelok ke lateral

    untuk sampai ke tempat insersionya yaitu manubrium mallei.6

    Sebuah rigi bulat berjalan secara horizontal ke belakang, di atas promontorium dan

    fenestra vestibuli dan dikenal sebagai prominentia canalisnervi facialis. Sesampainya di dinding

    posterior, prominentia ini melengkungke bawah di belakang pyramis.

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    14/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    15/55

    ganglion optic. Kadang-kadang saraf ini tidak berjalan pada foramen ovale tetapi melalui

    foramen yang kecil sampai foramen spinosum.6

    Gambar 10. Plexus syaraf telinga

    Serabut post ganglion dari ganglion optic menyuplai serabut-serabut sekremotor pada

    kelenjar parotis melalui nervus aurikulotemporalis.

    C. Vaskularisasi Cavum Timpani

    Pembuluh-pembuluh darah yang memberikan vaskularisasi cavum timpani adalah arteri-

    arteri kecil yang melewati tulang yang tebal. Sebagian besar pembuluh darah yang menuju

    cavum timpani berasal dari cabang arteri carotis eksterna. Pada daerah anterior mendapat

    vaskularisasi dari a. tympanica anterior, yang merupakan cabang dari a. maksilaris interna yang

    masuk ke telinga tengah melalui fissura petrotympanica. 7

    gambar 11. Perdarahan telinga

    Pada daerah posterior mendapat vaskularisasi dari a. tympanika posterior, yang merupakan

    cabang dari a. mastoidea yaitu a. stilomastoidea. Pada daerah superior mendapat vaskularisasi

    dari cabang a. meningea media juga a. petrosa superior, a. tympanica superior dan ramus

    inkudomalei. Pembuluh vena cavum timpani berjalan bersama-sama dengan pembuluh arteri

    menuju pleksus venosus pterigoid atau sinus petrosus superior.

    Pembuluh getah bening cavum timpani masuk ke dalam pembuluh getah bening retrofaring atau

    ke nodulus limfatikus parotis.7

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    16/55

    D. Tulang-Tulang Pendengaran

    Di bagian dalam rongga ini terdapat 3 jenis tulang pendengaran yaitu tulang maleus,

    inkus dan stapes. Ketiga tulang ini merupakan tulang kompak tanpa rongga sumsum tulang.

    Malleus adalah tulang pendengaran terbesar, dan terdiri atas caput, collum, processus

    longum atau manubrium, sebuah processus anterior danprocessus lateralis. Caput mallei

    berbentuk bulat dan bersendi di posterior dengan incus. Collum mallei adalah bagian sempit di

    bawah caput.Manubrium mallei berjalan ke bawah dan belakang dan melekat dengan erat pada

    permukaan medial membran timpani. Manubrium ini dapat dilihat melalui membran timpani

    pada pemeriksaan dengan otoskop. Processus anterior adalah tonjolan tulang kecil yang

    dihubungkan dengan dindinganterior cavum timpani oleh sebuah ligamen. Processus lateralis

    menonjol kelateral dan melekat pada plica mallearis anterior dan posterior membrane timpani.

    Incus mempunyai corpus yang besar dan dua crus. Corpus incudis berbentuk bulat dan bersendi di anterior

    dengan caput mallei. Crus longumberjalan ke bawah di belakang dan sejajar dengan manubrium mallei.

    Ujung bawahnya melengkung ke medial dan bersendi dengan caput stapedis. Bayangannya pada membrana

    tympani kadangkadang dapat dilihat pada pemeriksaan dengan otoskop. Crus breve menonjol ke

    belakang dan dilekatkan pada dinding posterior cavum tympani oleh sebuah ligamen.7

    Stapes mempunyai caput, collum, dua lengan, dan sebuah basis. Caput stapedis kecil dan bersendi

    dengan crus longum incudis. Collum berukuran sempit dan merupakan tempat insersio M.

    Stapedius. Kedua lengan berjalan divergen dari collum dan melekat pada basis yang lonjong.

    Pinggir basis dilekatkan pada pinggir fenestra vestibuli oleh sebuah cincin fibrosa, yang disebut

    ligamentum annulare.8

    gambar 12. Tulang pendengaran., malleus, incus, stapes

    E. Otot-Otot Telinga Tengah

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    17/55

    Ada 2 otot kecil yang berhubungan dengan ketiga tulang pendengaran. M. Tensor timpani terletak dalam

    saluran di atas tuba auditiva, tendonnya berjalan mula-mula ke arah posterior kemudian mengait

    sekeliling sebuah tonjol tulang kecil untuk melintasi rongga timpani dari dinding medial ke

    lateral untuk berinsersi ke dalam gagang maleus. Tendo M. Stapedius berjalan dari tonjolan

    tulang berbentuk piramid dalam dinding posterior dan berjalan anterior untuk berinsersi ke dalam

    leher stapes. Otot-otot ini berfungsi protektif dengan cara meredam getaran-getaran berfrekuensi

    tinggi.7

    gambar 13. Telinga tengah gambar 14. Musculus telinga tengah

    gambar 15 m . tensor tympani

    Gambar 16 Musculus stapedius.

    F. Tuba Eustachius

    Tuba eustachius terbentang dari dinding anterior kavum timpani kebawah, depan, dan medial

    sampai ke nasopharynx. Sepertiga bagian posterior-nya adalah tulang dan dua pertiga bagian

    anteriornya adalah cartilago. Tuba berhubungan dengan nasopharynx dengan berjalan melalui pinggir atas M.

    Constrictor pharynges superior. Tuba berfungsi menyeimbangkan tekanan udara di dalam cavum

    timpani dengan nasopharing..

    gambar 17 tuba eustachius

    G. Antrum Mastoid

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    18/55

    Antrum mastoid terletak di belakang kavum timpani di dalam pars petrosa ossis temporalis,

    dan berhubungan dengan telinga tengah melaluia uditus ad antrum, diameter auditus ad antrum

    lebih kurang 1 cm.

    Dinding anterior berhubungan dengan telinga tengah dan berisi auditusad antrum, dinding

    posterior memisahkan antrum dari sinus sigmoideus dancerebellum. Dinding lateral tebalnya 1,5

    cm dan membentuk dasar trigonum suprameatus. Dinding medial berhubungan dengan kanalis

    semicircularis posterior. Dinding superior merupakan lempeng tipis tulang, yaitu tegmen

    timpani, yang berhubungan dengan meningen pada fossa kranii media dan lobus temporalis

    cerebri. Dinding inferior berlubang-lubang, menghubungkan antrum dengan 7cellulae

    mastoideae.

    Gambar 18 antrum mastoid

    2.1.3 Telinga Dalam

    Telinga dalam terletak di dalam pars petrosa ossis temporalis, medial terhadap telinga

    tengah dan terdiri atas (1) telinga dalam osseus, tersusun dari sejumlah rongga di dalam tulang;

    dan (2) telinga dalam membranaceus, tersusun dari sejumlah saccus dan ductus membranosa di

    dalam telinga dalam osseus.

    gambar 19. Telinga dalam

    A. Telinga Dalam Osseus

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    19/55

    Telinga dalam osseus terdiri atas tiga bagian: vestibulum, canalis semicircularis, dan cochlea.

    Ketiganya merupakan rongga-rongga yang terletak di dalam substantia kompakta tulang, dan dilapisi oleh

    endosteum serta berisi cairan bening, yaitu perilympha, yang di dalamnya terdapat labyrinthus

    membranaceus.6

    Vestibulum, merupakan bagian tengah telinga dalam osseus, terletak posterior terhadap

    cochlea dan anterior terhadap canalis semicircularis. Pada dinding lateralnya terdapat fenestra

    vestibuli yang ditutupi oleh basis stapedis dan ligamentum annularenya, dan fenestra cochleae

    yang ditutupi oleh membran timpani sekunder. Di dalam vestibulum terdapat sacculus dan

    utriculus telinga dalam membranaceus.gambar 20. telinga dalam osseus

    Ketiga canalis semicircularis, yaitu canalis semicircularis superior,posterior, dan lateral

    bermuara ke bagian posterior vetibulum. Setiap canalis mempunyai sebuah pelebaran di

    ujungnya disebut ampulla. Canalis bermuara ke dalam vestibulum melalui lima lubang, salah

    satunya dipergunakan bersama oleh dua canalis. Di dalam canalis terdapat ductus semicircularis.

    Gambar 21. Kanalis semisirkularis

    Canalis semicircularis superior terletak vertikal dan terletak tegak lurus terhadap sumbu

    panjang os petrosa. Canalis semicircularis posterior juga vertikal, tetapi terletak sejajar dengan

    sumbu panjang os petrosa. Canalis semicircularis lateralis terletak horizontal pada dinding

    medial aditus adantrum, di atas canalis nervi facialis.

    Cochlea berbentuk seperti rumah siput, dan bermuara ke dalam bagian anterior vestibulum.

    Umumnya terdiri atas satu pilar sentral, modiolus cochleae, dan modiolus ini dikelilingi tabung

    tulang yang sempit sebanyak dua setengah putaran. Setiap putaran berikutnya mempunyai radius

    yang lebihkecil sehingga bangunan keseluruhannya berbentuk kerucut. Apex menghadap

    anterolateral dan basisnya ke posteromedial. Putaran basal pertama daricochlea inilah yang

    tampak sebagai promontorium pada dinding medial telinga tengah.7

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    20/55

    gambar 22 telinga dalam gambar 23. cochlea gambar 24. Oval window dan round window

    gambar 25. cochlea

    Modiolus mempunyai basis yang lebar, terletak pada dasar meatus acusticus internus.

    Modiolus ditembus oleh cabang-cabang N. Cochlearis. gambar 26 modioulus

    Pinggir spiral, yaitu lamina spiralis, mengelilingi modiolus dan menonjol kedalam canalis

    dan membagi canalis ini. Membran basilaris terbentang dari pinggir bebas lamina spiralis sampai

    ke dinding luar tulang, sehingga membelah canalis cochlearis menjadi scala vestibuli di sebelah

    atas dan scala timpani di sebelah bawah. Perilympha di dalam scala vestibuli dipisahkan dari

    cavum timpani oleh basis stapedis dan ligamentum annulare pada fenestra vestibuli. Perilympha

    di dalam scala tympani dipisahkan dari cavum timpani oleh membrana tympani secundaria pada

    fenestra cochleae. 7

    B. Telinga Dalam Membranaceus

    Telinga dalam membranaceus terletak di dalam telinga dalam osseus,dan berisi endolympha

    dan dikelilingi oleh perilympha. Telinga dalam membranaceus terdiri atas utriculus dan sacculus,

    yang terdapat di dalam vestibulum osseus; tiga ductus semicircularis, yang terletak di dalam

    canalis semicircularis osseus; dan ductus cochlearis yang terletak di dalam cochlea. Struktur-

    struktur ini saling berhubungan dengan bebas.

    Utriculus adalah yang terbesar dari dua buah saccus vestibuli yang ada,dan dihubungkan

    tidak langsung dengan sacculus dan ductus endolymphaticus oleh ductus utriculosaccularis.

    gambar 27 sakulus dan utriculus

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    21/55

    Sacculus berbentuk bulat dan berhubungan dengan utriculus, seperti sudah dijelaskan di atas.

    Ductus endolymphaticus, setelah bergabung denganductus utriculo saccularis akan berakhir di dalam

    kantung buntu kecil, yaitu saccus endolymphaticus. Saccus ini terletak di bawah duramater pada

    permukaan posterior pars petrosa ossis temporalis. 7 gambar 28. Canalis semisirkularis

    Pada dinding utriculus dan sacculus terdapat receptor sensorik khususyang peka terhadap

    orientasi kepala akibat gaya berat atau tenaga percepatanlain.

    Ductus semicircularis meskipun diameternya jauh lebih kecil dari canalis semicircularis,

    mempunyai konfigurasi yang sama. Ketiganya tersusuntegak lurus satu terhadap lainnya,

    sehingga ketiga bidang terwakili. Setiap kali kepala mulai atau berhenti bergerak, atau bila

    kecepatan gerak kepala bertambah atau berkurang, kecepatan gerak endolympha di dalam ductus

    semicircularis akan berubah sehubungan dengan hal tersebut terhadap dinding ductus

    7semicircularis. Perubahan ini dideteksi oleh receptor sensorik di dalam ampulla ductus

    semicircularis.

    Ductus cochlearis berbentuk segitiga pada potongan melintang dan berhubungan dengan

    sacculus melalui ductus reuniens. Epitel sangat khusus yang terletak di atas membrana basilaris

    membentuk organ Corti (organspiralis) dan mengandung receptor-receptor sensorik untuk

    pendengaran.

    2.1.4 FISIOLOGI TELINGA

    Telinga luar berfungsi mengumpulkan suara dan mengubahnya menjadi energi getaran

    sampai ke gendang telinga. Getaran suara ditangkap oleh aurikel yang diteruskan keliang telinga

    sehingga menggetarkan membran tympani.9

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    22/55

    Telinga tengah menghubungkan gendang telinga sampai ke kanalis semisirkularis yang

    berisi cairan. Di telinga tengah ini, gelombang getaran yang dihasilkan tadi diteruskan ke tulang

    tulang pendengaran, stapes akhirnya menggerakkan foramen oval yang juga menggerakkan

    perilymph dalam skala vestibuli. Dilanjutkan melalui membran vestibuler yang mendorong

    endolymph dan membran basal ke arah bawah, perilimfe dalam skala timpani akan bergerak

    sehingga mendorong foramen rotundum ke arah luar. 9

    Gambar 29. Fisiologi telinga

    Telinga dalam merupakan tempat ujung-ujung saraf pendengaran yang akan

    menghantarkan rangsangan suara tersebut ke pusat pendengaran di otak manusia. Skala media

    yang menjadi cembung mendesak endolimfe dan mendorong membran basal dan menggerakkan

    perilimfe pada skala timpani. 9

    Gambar 30. Fisiologi telinga 2

    Pada saat istirahat, ujung sel rambut berkelok-kelok dan dengan berubahnya membran

    basal, ujung sel rambut menjadi lurus. Rangsangan fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion

    kalium dan natrium menjadi aliran listrik yang diteruskan ke nervus VIII yang diteruskan ke

    pusat sensorik pendengaran diotak ( area 39-40) melalui saraf pusat yang ada dilobus

    temporalis.5,9

    2.2 Otitis Media Serosa

    2.2.1 Definisi

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    23/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    24/55

    2. Alergi

    Alergi inhalans atau ingestan sering terjadi pada anak-anak. Ini tidak hanya menyebabkan

    tersumbatnya tuba eustachi oleh karena udem tetapi juga dapat mengarah kepada peningkatan

    produksi sekret pada mukosa telinga tengah.11

    3. Otitis media yang belum sembuh sempurna

    Terapi antibiotik yang tidak adekuat pada OMSA dapat menonaktifkan infeksi tetapi tidak

    dapat menyembuhkan secara sempurna. Akan menyisakan infeksi dengan grade yang rendah

    Proses ini dapat merangsang mukosa untuk menghasilkan cairan dalam jumlah banyak. Jumlah

    sel goblet dan kelenjar mukus juga bertambah.11

    4. Infeksi virus

    Berbagai virus adeno dan rino pada saluran pernapasan atas dapat menginvasi telinga

    tengah dan merangsang peningkatan produksi sekret.11

    2.2.3. EPIDEMIOLOGI OME

    Infeksi telinga tengah menjadi masalah medis yang paling sering pada bayi dan anak-anak

    umur pra sekolah, dan diagnosa utama yang paling sering pada anak-anak yang lebih muda dari

    usia 15 tahun yang diperiksa di tempat praktek dokter.10

    Sebagaimana halnya dengan kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), otitis media

    juga merupakan salah satu penyakit langganan anak. Di Amerika Serikat, diperkirakan 75% anak

    mengalami setidaknya satu episode otitis media sebelum usia tiga tahun dan hampir setengah

    dari mereka mengalaminya tiga kali atau lebih. Di Inggris, setidaknya 25% anak mengalami

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    25/55

    minimal satu episode sebelum usia sepuluh tahun. Di negara tersebut otitis media paling sering

    terjadi pada usia 3-6 tahun.5

    Pada tahun 1990, 12.8 juta kejadian otitis media terjadi pada anak-anak usia di bawah 5

    tahun. Anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun, 17% memiliki peluang untuk kambuh kembali.

    30-45% anak-anak dengan OMA dapat menjadi OME setelah 30 hari, dan 10% lainnya menjadi

    OME setelah 90 hari, sedikitnya 3.84 juta kasus OME terjadi pada tahun tersebut; 1.28 juta kasus

    menetap setelah 3 bulan.10

    Statistik menunjukkan 80-90% anak prasekolah pernah menderita OME. Kasus OME

    berulang (OME rekuren) pun menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi terutama pada anak

    usia prasekolah, sekitar 28-38%.2,3

    2.2.4 Patofisiologi

    Otitis media dengan efusi (OME) dapat terjadi selama resolusi otitis media akut (OMA)

    sekali peradangan akut telah teratasi. Di antara anak-anak yang telah memiliki sebuah episode

    dari otitis media akut, sebanyak 45 % memiliki efusi persisten setelah 1 bulan, tetapi jumlah ini

    menurun menjadi 10 % setelah 3 bulan.

    Terdapat 3 fungsi utama tuba eustachius yaitu ventilasi untuk menjaga agar tekanan udara

    antara telinga tengah dan telinga luar selalu sama, pembersihan sekret dan sebagai proteksi pada

    telinga tengah. Gangguan fungsi yang dapat disebabkan oleh sejumlah keadaan daripenyumbatan anatomi peradangan sekunder terhadap alergi , infeksi saluran pernafasan atas

    (ISPA) atau trauma. Jika gangguan fungsi tuba eustachius berlangsung terus-menerus, tekanan

    negatif berkembang dalam telinga tengah dari penyerapan dan atau penyebaran nitrogen serta

    oksigen ke dalam sel mukosa telinga tengah. Jika berlangsung cukup lama dengan sejumlah

    besar yang sesuai, terjadi transudasi dari mukosa akibat tekanan negatif yang menyebabkan

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    26/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    27/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    28/55

    - Idiopatik

    Gambar 34. Otitis media serosa akut

    2. Otitis media serosa kronik

    Batasan antara kondisi otitis media kronik hanya pada cara terbentuknya secret. Pada otitis

    media serosa akut secret terjadi secara tiba-tiba di telinga tengah dengan disertai rasa nyeri pada

    telinga, sedangkan pada keadaan kronis secret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan

    gejala-gejala pada telinga yang berlangsung lama.

    Otitis media serosa kronik lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan otitis media serosa

    akut lebih sering terjadi pada orang dewasa. Otitis media serosa unilateral pada orang dewasa

    tanpa penyebab yang jelas harus selalu difikirkan kemungkinan adanya karsinoma nasofaring.

    Sekret pada otitis ,.media serosa kronik dapat kental seperti lem, maka disebut glue ear. Otitis

    media serosa kronik dapat juga terjadi sebagai gejala sisa dari otitis media akut (OMA) yang

    tidak sembuh sempurna.

    Gambar 35. Otitis media serosa kronik

    2.2.6 Diagnosis

    1. Anamnesa14

    a. Telinga terasa penuh, terasa ada cairan (grebeg-grebeg)

    b. Pendengaran menurun

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    29/55

    c. Terdengar suara dalam telinga sewaktu menelan atau menguap

    2. Pemeriksaan fisik :

    a. pemeriksaan fisik memperlihatkan imobilitas gendang telinga pada penilaian otoskoppneumatik. Setelah otoskop ditempelkan rapat-rapat pada liang telinga, diberikan tekanan positif

    dan negative. Jika terdapat udara dalam tympanum, maka udara itu akan tertekan sehingga

    membrana timpani akan terdorong ke dalam pada pemberian tekanan positif, dan keluar pada

    tekanan negatif. Gerakan menjadi lamban atau tidak terjadi pada otitis media serosa atau mukoid.

    Pada otitis media serosa, membrane timpani tampak berwarna kekuningan, sementara pada otitis

    media mukoid terlihat lebih kusam dan keruh. Maleus tampak pendek, retraksi dan berwarna

    putih kapur. Kadang-kadang tinggi cairan atau gelembung otitis media serosa dapat tampak

    lewat membrane timpani yang semitransparan. Membrane timpani dapat berwarna biru atau

    keunguan bila ada produk-produk darah dalam telinga2

    - otitis media serosa akut : pada otoskopi terlihat mebrana timpani retraksi. Kadang- kadang

    tampak gelembung udara (air bubles) atau permukaan cairan dalam kavum timpani (air-fluid

    level).

    - otitis media serosa kronik : pada otoskopi terlihat mebrana timpani utuh, retraksi, suram,

    kuning kemerahan atau keabu-abuan.

    b. reflek cahaya berubah atau menghilang

    c. garpu tala : untuk membuktikan adanya tuli konduksi10

    3. Pemeriksaan penunjang (bila tersedia sarana)

    a. Audiogram : tuli konduktif

    b. Timpanogram : mengukur gerakan gendang telinga, ketika cairan didalam telinga tengah,

    gerakan gendang telinga akan terbatas

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    30/55

    Diagnosis OME seringkali sulit ditegakkan karana prosesnya sendiri yang kerap tidak

    bergejala (asimptomatik), atau dikenal dengan silent otitis media. Dengan absennya gejala

    seperti nyeri telinga, demam, ataupun telinga berair, OME sering tidak terdeteksi baik oleh orang

    tuanya, guru, bahkan oleh anaknya sendiri.10

    Gejala klinik meliputi:

    a. Berkurangnya fungsi pendengaran. Keadaan ini sering ditemukan dan kadang-kadang satu-

    satunya gejala. Onsetnya tersembunyi dan jarang melebihi 40 dB. Ketulian bisa saja tidak

    terdeteksi oleh orang tua dan mungkin ditemukan secara tidak sengaja pada saat dilakukan

    skrining tes audiometri.

    b. Percakapan yang lambat dan bisu. Disebabkan oleh ketulian, perkembangan dari fungsi

    percakapan menjadi lambat atau bisu.

    c. Sakit pada telinga tengah. Hal ini mungkin disebabkan adanya infeksi pada saluran pernapasan

    atas.12

    Lazimnya diagnosis OME dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik telinga dengan

    menemukan cairan di belakang membran timpani yang normalnya translusen.

    Pemeriksaan otoskopik dapat memperlihatkan:

    - Membran timpani yang retraksi (tertarik ke dalam), nyeri tumpul, dan opaque yang ditandai

    dengan hilangnya refleks cahaya

    - Warna membran timpani bisa merah muda cerah hingga biru gelap.

    - Processus brevis maleus terlihat sangat menonjol dan Processus longus tertarik medial dari

    membran timpani.

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    31/55

    - Adanya level udara-cairan (air fluid level) membuat diagnosis lebih nyata.2,10

    Pada gambar ini terlihat distorsi dari membran thympani, dilatasi pembuluh darah di

    bagian atas membran, dengan nyeri tumpul yang terdapat pada bagian bawah membran. Di

    bagian atas membran juga terdapat pembengkakan dan garis dari maleus tidak dapat terlihat.

    Gambar 36. Membran Timpani Penderita OME

    Beberapa instrumen penunjang juga membantu menegakkan diagnosis OME, antara lain:

    - Pneumatic otoscope

    Efusi telinga tengah diperiksa dengan otoskop (alat untuk memeriksa liang dan gendang

    telinga dengan jelas). Dengan otoskop dapat dilihat adanya gendang telinga yang menggembung,

    perubahan warna gendang telinga menjadi kemerahan atau agak kuning dan suram, serta cairandi liang telinga.2,3,5

    Jika konfirmasi diperlukan, umumnya dilakukan dengan otoskopi pneumatik (pemeriksaan

    telinga dengan otoskop untuk melihat gendang telinga yang dilengkapi dengan pompa udara

    kecil untuk menilai respon gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara). Gerakan

    gendang telinga yang berkurang atau tidak ada sama sekali dapat dilihat dengan pemeriksaan

    ini.3,5

    - Impedance audiometry (tympanometry): digunakan untuk mengukur perubahan impedans

    akustik sistem Membran timpani telinga tengah melalui perubahan tekanan udara di telinga luar.

    2,5

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    32/55

    Efusi telinga tengah juga dapat dibuktikan dengan timpanosentesis (penusukan terhadap

    gendang telinga). Namun timpanosentesis tidak dilakukan pada sembarang anak. Indikasi

    perlunya timpanosentesis antara lain adalah OMA pada bayi di bawah usia enam minggu dengan

    riwayat perawatan intensif di rumah sakit, anak dengan gangguan kekebalan tubuh, anak yang

    tidak memberi respon pada beberapa pemberian antibiotik, atau dengan gejala sangat berat dan

    komplikasi.5

    - Pure tone Audiometry: juga banyak digunakan, terutama menilai dari sisi gangguan dengar

    atau tuli konduktif yang mungkin berasosiasi dengan OME. Meski teknik ini time consumingdan

    membutuhkan peralatan yang mahal, tetap digunakan sebagai skrining, dimana tuli konduktif

    berkisar antara derajat ringan hingga sedang.2,10

    2.2.6 Penatalaksanaan

    Dokter umum harus merujuk ke ahli THT setiap kali curiga terdapat gangguan tuli konduktif

    persisten pada anak-anak , terutama mereka dengan tanda-tanda keterlambatan perkembangan

    bahasa. Selain itu, harus dirujuk ke ahli THT jika penyakit ini berulang, jika terapi medis tersedia

    yang sesuai yang diberikan dokter umum tidak membaik, dan/atau jika ditemukan kriteria untuk

    intervensi operasi. Sejumlah besar bukti epidemiologi menunjukkan bahwa pantas dilakukan

    modifikasi faktor risiko pada intervensi pelayanan primer. Modifikasi berikut ini mungkin

    membantu

    Menghindari asap rokok Menyusui bila memungkinkan Menghindari makan, baik dengan payudara atau botol ketika terlentang

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    33/55

    Menghindari berada ditempat yang terdapat sejumlah besar anak, terutama di pusat-pusatpenitipan anak

    Menghindari paparan dari anak yang diketahui menderita OME Menghindari alergen dikenal6

    Gambar 37 anak suspek OME

    Penelitian dari Kouwen dan Dejonckere menunjukkan penurunan prevalensi 40% pada

    anak-anak dari Belanda dengan otitis media efusi yang secara rutin (setidaknya mingguan)

    mengunyah permen karet.6

    Terapi medikamentosa dari otitis media efusi (OME) termasuk penggunaan antibiotik,

    steroid, antihistamin dan dekongestan, serta mukolitik. Karena otitis media efusi menunjukkan

    terdapatnya bakteri patogen, diperlukan pengobatan dengan antibiotik yang tepat, meskipun

    bukti yang menunjukkan hanya bermanfaat untuk jangka masa pendek. Penelitian eritromisin,

    sulfisoxazole, amoksisilin, amoksisilin-klavulanat, dan trimetoprim-sulfametoksazol telah

    menunjukkan tingkat kesembuhan lebih cepat dibandingkan dengan plasebo, meskipun

    perbedaannya hampir tidak signifikan secara statistik di sebagian besar uji coba ini.6

    Apabila otitis media efusi menjadi kronis (3 bulan), efektivitas antibiotik berkurang,

    meskipun temuan ini masih kontroversial. Studi yang diterbitkan antara 2002 dan 2004 dan

    dikutip oleh pedoman praktek klinis untuk otitis media efusi juga menunjukkan kesembuhan

    efusi telinga tengah dengan antibiotik, namun mereka juga menunjukkan cepat dan sering

    terjadinya rekuren. Dalam 3 uji klinis plasebo terkontrol secara acak, otitis media efusi tidak

    membaik dengan hanya steroid oral dalam waktu 2 minggu pengobatan. Ketika steroid oral

    dikombinasikan dengan antibiotik, tingkat kesembuhan efusi telinga tengah tidak ada

    peningkatan dibandingkan dengan hanya memakai antibiotik. Studi lain menemukan bahwa

    steroid topikal intranasal saja atau kombinasi dengan antibiotik tidak memiliki manfaat jangka

    pendek maupun jangka panjang dalam pengelolaan anak-anak dengan otitis media efusi.6

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    34/55

    Hidung tersumbat, rinore, dan sinusitis sering menyertai otitis media, antihistamin dan

    dekongestan dapat dipertimbangkan untuk menghilangkan gejala-gejala yang terkait terutama

    jika disebabkan oleh alergi. Antihistamin mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan histamin

    yang dapat menyebabkan peradangan mukosa akibat peningkatan obstruksi hidung dan

    peningkatan produksi lendir. Studi besar terkontrol secara acak dari 430 anak-anak

    mengungkapkan bahwa tingkat penyembuhan otitis media efusi tidak meningkat secara

    signifikan dengan mukolitik dibandingkan plasebo. Temuan 2 uji lebih kecil lainnya

    mengkonfirmasi hasil ini

    Operasi menjadi terapi yang paling banyak diterima untuk otitis media efusi persisten

    (OME), dan ini jelas efektif. Intervensi termasuk miringotomi dengan atau tanpa penempatan

    tuba, adenoidektomi, atau keduanya. Tonsilektomi telah terbukti sedikit bermanfaat sebagaipengobatan primer dari otitis media efusi. Rekomendasi pedoman klinis bagi intervensi operasi

    dari The American Academy of Family Physicians (AAFP), American Academy of

    Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS), dan American Academy of Pediatrics

    (AAP) :

    Ketika terdapat indikasi operasi pada seorang anak, penempatan tuba

    tympanostomy adalah prosedur awal yang sering dipakai

    Adenoidektomi tidak boleh dilakukan, kecuali ada terdapat indikasi misalnya,

    sumbatan hidung, dan adenoiditis kronis

    Operasi ulang terdiri dari adenoidektomi ditambah miringotomi, dengan atau tanpa

    penembatan tuba

    Tonsilektomi atau miringotomi saja tidak berguna untuk mengobati otitis mediaefusi.6

    Pada pasien otitis media efusi dengan gangguan pendengaran, hilangnya 40 dB atau lebih

    besar menjadi indikasi absolut untuk dimasukkan tabung pemerataan tekanan sedangkan

    kehilangan sekitar 21-40 dB adalah indikasi relatif. Selain itu, pedoman klinis menyarankan

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    35/55

    terapi lebih agresif untuk anakanak beresiko terjadinya keterlambatan perkembangan khususnya

    dalam perkembangan bicara dan bahasa. Anak-anak yang mungkin berisiko termasuk salah satu

    dari berikut:

    Anak-anak dengan kehilangan pendengaran permanen independen akibat otitis

    media efusi

    Mereka dicurigai atau didiagnosis dengan gangguan atau keterlambatan bicara dan

    bahasa

    Mereka dengan gangguan autisme atau gangguan perkembangan terkait

    lainnya

    Anak-anak dengan sindrom (misalnya sindrom Down) atau kelainan kraniofasial

    yang meliputi keterlambatan kognitif, bicara, dan bahasa

    Mereka yang buta atau memiliki gangguan penglihatan yang tidak bisa diperbaiki

    Anak-anak dengan labiopalatoskisis, dengan atau tanpa sindrom terkait

    Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan6

    Ketika dilakukan miringotomi dan aspirasi efusi tanpa penempatan tabung pemerataan

    tekanan, prosedur ini telah terbukti mengecewakan dalam tindak lanjut jangka panjang pada

    anak. Gates dkk telah menunjukkan bahwa ketika miringotomi dilakukan dengan penempatan

    tabung pemerataan tekanan terdapat perbaikan pendengaran, durasi efusi telinga tengah, waktu

    untuk kambuh, dan perlunya prosedur ulang. Miringotomi dan aspirasi berguna untuk mengobati

    pasien dengan gangguan pendengaran sedang sampai berat dengan pemulihan fungsi normal

    telinga tengah.6

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    36/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    37/55

    Pasien dinasehatkan bahwa jika terjadi lebih dari 2 episode otorrhea sebelum 6 bulan

    follow-up yang dijadwalkan, mereka harus kontrol ke ahli THT di samping dokter umumnya.

    Disarankan pengangkatan tabung pemerataan tekanan yang belum secara spontan diekstrusi

    antara 18-24 bulan setelah penempatan karena meningkatnya risiko perforasi membran timpani

    persisten. Peraturan itu umumnya dilakukan pada set pertama gaya Grommet-tube. Sebuah tim

    multidisiplin harus mengikuti ketat dan mengobati dengan cepat terkait keterlambatan

    perkembangan bahasa. Intervensi harus termasuk penggunaan alat bantu dengar, jika

    diperlukan.6

    Pengobatan pada kedua kondisi ini mula-mula bersifat medis dan kemudian jika perlu,

    secara bedah. Pengobatan medis termasuk antibiotik, antihistamin, dekongestan, latihan ventilasi

    tuba eustakius dan hiposensitisasi alergi. Hiposensitisasi alergi hanya dilakukan pada kasus-

    kasus yang jelas memperlihatkan alergi dengan tes kulit. Bila terbukti alergi makanan, maka diet

    perlu di batasi. Antihistamin hanya diberikan pada anak-anak atau dewasa dengan kongesti

    hidung atau sinus penyerta. Antihistamin maupun dekongestan tidak berguna bila tidak ada

    kongesti nasofaring. Pasien kemudian dinilai akan adanya gangguan penyerta lain seperti

    sinusitis kronik, polip hidung, obstruksi hidung, dan hipertrofi adenoid. Penatalaksanaan medis

    pada otitis media serosa diteruskan selama 3 bulan. Dalam jangka waktu tersebut, cairan telah

    menghilang pada 90 persen pasien. Cairan yang tetap bertahan merupakan indikasi koreksi

    bedah. Koreksi ini terdiri dari suatu insisi miringotomi, pengeluaran cairan, dan seringkali juga

    pemasangan suatu tuba penyeimbang tekanan. Tuba penyeimbang tekanan ini berfungsi sebagai

    ventilasi yang memungkinkan udara masuk ke dalam telinga atengah, dengan demikian

    menghilangkan keadaan vakum, dan membiarkan cairan mengalir dan diabsorpsi.2

    Gambar 38. Skema Terapi Pada Otitis Media Serosa15

    Antibiotik yang digunakan15 :

    - Lini pertama : Amoksisilin 500 mg p.o 7-10 hari atau jika alergi, Eritromycin 333

    mg p.o 7-10 hari

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    38/55

    - Lini kedua : Augmentin (amoxicillin dan asam clavulanic ) 875 mg 7-10 hari

    atau Pediazole (Pediatrics) atau Sefalosporin generasi 3.

    Keputusan untuk melakukan intervensi bedah tidak hanya berdasarkan lamanya penyakit.Derajat gangguan pendengaran dan frekuensi serta parahnya gangguan pendahulu yang juga

    perlu dipertimbangkan. Gangguan seringkali bilateral, namun anak dengan cairan yang sedikit,

    gangguan pendengaran minimal, atau dengan gangguan unilateral dapat diobati lebih lama

    dengan pendekatan yang lebih konservatif. Sebaliknya, penipisan membrane timpani, retraksi

    yang dalam, gangguan pendengaran yang bermakna dapat merupakan indikasi untuk

    miringotomi segera. Tuba ventilasi dibiarkan pada tempatnya sampai terlepas sendiri dalam

    jangka waktu enam bulan hingga satu tahun. Sayangnya karena cairan sering kali berulang,

    beberapa anak memerlukan tuba yang dirancang khusus sehingga dapat bertahan lebih dari satu

    tahun. Keburukan tuba yang tahan lama ini adalah menetapnya perforasi setelah tuba terlepas.

    Pemasangan tuba ventilasi dapat memulihkan pendengaran dan membenarkan membrane

    timpani yang mengalami retraksi berat terutama bila ada tekanan negative yang menetap.2

    Gambar 39. Miringotomi Dan Pemasangan Tuba16

    Keburukan utama dari tuba ventilasi adalah telinga tengah perlu dijaga agar tetap kering.

    Untuk tujuan ini telah dikembangkan berbagai macam sumbat telinga. Insisi miringotomi dan

    pemasangan tuba telah dikaitkan dengan pembentukan kolesteatoma pada beberapa kasus

    (jarang). Drainase melalui tuba bukannya tidak sering terjadi, dan dapat dikaitkan dengan infeksi

    saluran napas atas, atau memungkinkan air masuk ke dalam telinga tengah, dan pada kasus-kasus

    tertentu dapat merupakan masalah menetap yang tidak bisa dijelaskan. Pada kasus-kasus

    demikian, penanganan medis dengan antibiotik sistemik atau tetes telinga harus diteruskan untuk

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    39/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    40/55

    Medrol, dapat diberikan selama enam atau tujuh hari. Mereka sering efektif dalam

    membersihkan cairan ketika pengobatan lain gagal.16

    Pengobatan OME langsung diarahkan untuk memperbaiki ventilasi normal telinga

    tengah. Untuk kebanyakan penderita, kondisi ini diperoleh secara alamiah, terutama jika

    berasosiasi dengan ISPA yang berhasil disembuhkan. Artinya banyak OME yang tidak

    membutuhkan pengobatan medis. Akan lebih baik menangani faktor predisposisi-nya, misalnya:

    jika dikarenakan barotrauma, maka aktivitas yang berpotensi untuk memperoleh barotrauma

    berikutnya, seperti: penerbangan atau menyelam, sebaiknya dihindarkan. Strategi lainnya adalah

    menghilangkan atau menjauhkan dari pengaruh asap rokok, menghindarkan anak dari fasilitas

    penitipan anak, menghindarkan berbagai alergen makanan atau lingkungan jika anak diduga kuat

    alergi atau sensitif terhadap bahan-bahan tersebut.2

    Pengobatan pada barotrauma biasanya cukup dengan cara konservatif saja, yaitu dengan

    memberikan dekongestan lokal atau dengan melakukan perasat Valsava selama tidak terdapat

    infeksidi jalan napas atas. Apabila cairan atau cairan yang bercampur darah menetap di telinga

    tengah sampai beberapa minggu, maka dianjurkanuntuk tindakan miringotomi dan bila perlu

    memasang pipa ventilasi (Grommet).1

    Usaha pereventif terhadap barotrauma dapat dilakukan dengan selalu mengunyah permen

    karet atau melakukan perasat Valsalva, terutama sewaktu pesawat terbang mulai turun untuk

    mendarat.1

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    41/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    42/55

    4. Kortikosteroid.

    Beberapa klinisi mengusulkan pemberian kortikosteroid untuk mengurangi respon

    inflamasi di kompleks nasofaring-tuba Eustachius dan menstimulasi agent-aktif di permukaan

    tuba Eustachius dalam memfasilitasi pergerakan udara dan cairan melalui tuba Eustachius.

    Pemberian dapat berupa kortikosteroid oral atau topikal (nasal), ataupun kombinasi. Berdasarkan

    clinical guidance 1994, pemberian steroid bersama-sama antibiotika pada anak usia 1-3 tahun

    mampu memperbaiki klirens OME dalam 1 bulan sebesar 25%. Namun demikian karena hanya

    memberikan hasil jangka pendek dengan kejadian OME rekuren yang tinggi, serta resiko sekuele

    maka kortikosteroid tidak lagi direkomendasikan.1,2,5

    5. Myringotomy

    Anak-anak yang tidak dapat di terapi dengan antibiotik profilaksis atau dalam masa

    infeksi/peradangan dapat disarankan untuk dilakukan operasi myringotomy. Prosedur ini

    dilakukan di bawah anestesi umum.14

    Operasi yang disebut myringotomy meliputi pembukaan kecil (small surgical incision :

    melubangi gendang telinga untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk di belakangnya) ke

    dalam gendang telinga untuk mengeluarkan cairan dan menghilangkan rasa sakit. Bukaan

    (potongan/insisi) ini akan sembuh dalam beberapa hari tanpa tanda atau luka pada gendang

    telinga.5,13,15

    Terkadang dibuat dua insisi pada membran timpani, insisi pertama di daerah

    anteroinferior dan insisi kedua di daerah anterosuperior, untuk mengaspirasi sekret yang tebalseperti lem.12

    Myringotomy juga hanya dilakukan pada kasus-kasus khusus di mana terjadi gejala yang

    sangat berat atau ada komplikasi. Cairan yang keluar harus dikultur.5,13,15

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    43/55

    6. Pemasangan Tube Ventilasi (Grommet's Tube)

    Terkadang tube ventilasi (umumnya dikenal sebagai Grommets tube) diletakan di dalam

    bukaan tadi jika masalah tetap ada setelah jangka waktu yang lama.

    Gambar 41. Grommets Tube

    Tube ventilasi ini dipasang sifatnya sementara, berlangsung 6 hingga 12 bulan di dalam

    telinga hingga infeksi telinga bagian tengah membaik dan sampai tuba Eustachi kembali normal.

    Selama masa penyembuhan ini, harus dijaga agar air tidak masuk kedalam telinga karena akanmenyebabkan infeksi lagi. Selain daripada itu, tube tidak akan menyebabkan masalah lagi, dan

    akan terlihat perkembangan yang sangat baik pada pendengaran dan penurunan pada frekuensi

    infeksi telinga.15

    Terapi pembedahan (operatif) untuk faktor predisposisi, mungkin dibutuhkan

    adenoidektomi, tonsilektomi dan mencuci (membersihkna) sinus maksillaris. Hal ini biasanya

    dilakukan pada waktu dilakukannya myringoktomi.12

    Gambar 42. Penatalaksanaan OME dangan ABD dan Grommet

    Gambar 43. Penatalaksanaan OME lanjutan

    Gambar 44. Penatalaksanaan OME plus adenoidektomy

    Adenoid merupakan massa yang terdiri dari jaringan limfoid pada dinding posterior

    nasofaring di atas batas palatum molle dan termasuk dalam cincin waldeyer. Secara fisiologik

    pada anak-anak, adenoid dan tonsil mengalami hipertrofi. Adenoid ini membesar pada anak usia

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    44/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    45/55

    Alat bantu dengar tersebut dibuat untuk memperkuat rangsangan bahagian sel-sel sensorik

    telinga bagian dalam yang rusak terhadap rangsangan suara dan bunyi-bunyian dari luar.

    Alat Bantu dengar tersebut merupakan sebuah alat elektronik yang menggunakan batere

    dimana dalam pemakaiannya terdapat mikrofonyang mengubahgelombangdari suara tersebut

    menjadienergilistrik yang kemudian diterimaamplifieryang dapat memperbesarvolumesuara

    dan mengirimkannya padaspeakeryang ada pada bagian dalam telinga.

    Jika ingin menggunakan alat Bantu dengar ini maka terlebih dahulu harus memeriksakan

    ambang pendengaran dengan alat yang dinamakan audiogram. Setelah itu barulah dapat

    ditentukan jenis dan model apa yang cocok digunakan untuk kasus kerusakan pendengaran yang

    dialami.

    ABD terdiri dari 3 komponen utama: mikrophon, amplifier dan speaker. ABD menerima

    suara melalui mikrophone yang mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik kemudian

    mengirimkannya ke amplifier. Amplifier meningkatkan kekuatan sinyal listrik dan

    mengirimkannya ketelinga pemakai ABD melalui speaker.14

    gambar 48. Alat bantu dengar

    2.2.7 Diagnosis banding14

    Otitis media supuratif akut tipe kataral

    2.2.8 Komplikasi17

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrofonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikrofonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Amplifierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amplifierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amplifierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Speakerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Speakerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Speakerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Speakerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Amplifierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikrofon
  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    46/55

    - Infeksi akut telinga

    - Kista di telinga tengah

    - kerusakan tetap pada telinga dengan kehilangan pendengaran parsial atau

    lengkap

    - Jaringan parut dari gendang telinga (timpanosklerosis)

    - Bicara terlambat (jarang)

    2.2.9 Prognosis

    Otitis media dengan efusi (Ome) adalah penyebab utama gangguan pendengaran pada

    anak-anak. Kondisi ini terkait dengan perkembangan bahasa pada anak-anak muda tertunda dari

    10 tahun, dan kehilangan pendengaran konduktif, dengan ambang konduksi udara rata-rata 27,5

    desibel (dB), tetapi otitis media dengan efusi juga telah dikaitkan dengan hilangnya pendengaran

    sensorineural. Kedua prostaglandin dan leukotrien telah ditemukan dalam konsentrasi tinggi

    pada efusi telinga tengah (MEE). Paparan kronis ini metabolit asam arakidonat dapat

    menyebabkan kehilangan pendengaran sementara dan kadang-kadang permanen sensorineural. 18

    Otitis media dengan efusi biasanya hilang dengan sendirinya selama beberapa minggu

    atau bulan. Pengobatan dapat mempercepat proses ini. Ome biasanya tidak mengancam nyawa.

    Kebanyakan anak tidak mengalami kerusakan pada pendengaran jangka panjang mereka atau

    kemampuan berbicara, bahkan ketika cairan tetap selama berbulan-bulan. 17

    Otitis media efusi biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu minggu atau

    bulan. Penatalaksanaan yang tepat dapat mempercepat proses penyembuhan. Selama cairan

    masih terakumulasi di tengah telinga, maka akan mengurangi fungsi pendengaran. Hal ini dapat

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    47/55

    mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak-anak. Gangguan ini tidak akan menjadi

    ancaman bagi kehidupan tetapi dapat mengakibatkan komplikasi serius.17

    2.2.10 Pencegahan

    Modifikasi berikut dapat membantu mengurangi frekuensi otitis media dengan efusi

    (Ome)17:

    Hindari iritan seperti asap rokok, yang dapat mengganggu fungsi tuba eustakius.

    Identifikasi dan menghindari allergen yang dapat menyebabkan Ome anak Anda.

    Cuci tangan dan mainan

    Gunakan filter udara dan mendapatkan udara segar untuk membantu menurunkan

    paparan terhadap kuman udara.

    Jangan gunakan terlalu banyak antibiotik. Terlalu sering menggunakan antibiotik

    keturunan bakteri semakin resisten.

    Menyusui akan membuat anak kurang rentan terhadap infeksi telinga selama

    bertahun-tahun.

    Vaksin pneumokokus dapat mencegah infeksi dari penyebab yang paling umum

    dari infeksi telinga akut (yang dapat menyebabkan Ome). Vaksin flu juga dapat membantu.15

    2.2.11. SINDROM DOWN DAN OME

    Sindrom Down adalah suatu kumpulan gejala akibat dari abnormalitas kromosom,

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    48/55

    biasanya kromosom 21, yang tidak berhasil memisahkan diri selama meiosis sehingga

    terjadi individu dengan 47 kromosom.

    Sindrom down adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental

    anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini

    terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat

    terjadi pembelahan.

    Nama lainnya adalah Mongolism atau Trisomi 21, yaitu kelainan kromosom berupa

    trisomi 21, ditandai dengan gejala khas berupa gangguan mental dan gambaran dismorfik wajah

    Gejala yang muncul akibat sindrom down dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama

    sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas.

    gambar 49. Sindrom down

    gambar 50 sindrom down algoritma

    Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik

    yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan

    bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang

    datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata

    menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis

    pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak

    antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.15

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    49/55

    Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan

    kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang

    lain.

    Selain itu terdapat

    pula beberapa faktor resiko pada anak, antara lain:

    Faktor resiko anatomi: anomali kraniofasial, down syndrome, celah

    palatum, hipertrofi adenoid, dan GERD.

    2. Faktor resiko fungsional: serebral palsy, down syndrome, k elainan

    neurologis lainnya, dan imunodefisiensi.

    3. Faktor resiko lingkungan: b ottle feeding, menyandarkan botol di mulut

    pada posisi tengadah (su pine position ), rokok pasif, status ekonomi

    rendah, banyaknya anak yang dititipkan di fasilitas penitipan anak

    Perawatan anak-anak dengan sindrom Down yang diduga menderita OME harus dilakukan oleh

    tim multidisiplin dengan keahlian dalam menilai dan memperlakukan anak-anak ini.

    Alat bantu dengar biasanya harus ditawarkan kepada anak-anak dengan sindrom Down dan OME

    dengan gangguan pendengaran.

    Sebelum tabung ventilasi yang ditawarkan sebagai alternatif untuk alat bantu dengar untuk

    mengobati OME pada anak-anak dengan sindrom Down, faktor-faktor berikut harus

    dipertimbangkan:

    tingkat keparahan gangguan pendengaran

    usia anak

    kepraktisan penyisipan tabung ventilasi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulit
  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    50/55

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    51/55

    Penyisipan tabung ventilasi harus ditawarkan sebagai alternatif untuk alat bantu dengar

    pada anak dengan celah langit-langit yang memiliki gangguan pendengaran OME.

    Bertahannya OME bilateral dan kehilangan pendengaran harus dikonfirmasikan selama 3

    bulan

    Anak-anak dengan Ome bilateral persisten didokumentasikan selama 3 bulan dengan

    tingkat pendengaran di telinga yang lebih baik dari 25-30 dBHL atau lebih buruk rata-rata

    sebesar 0,5,, 1, 2 dan 4 kHz (atau setara dBA mana dBHL tidak tersedia) harus dipertimbangkan

    untuk intervensi bedah.15

    2.2.11 CLEFT PALATE DAN OME

    Glue ear adalah keadaan terdapatnya sekret yang non purulen di telinga tengah ,

    sedangkan membran timpani terlihat utuh, tanpa tanda- tanda infektif, dimana cairan tersebut

    kental seperti lem sehingga di sebut glue ear.

    Glue ear biasanya merupakan manifestasi klinis dari otitis media non supuratif atau otitis

    media kronik serosa. Pada dasarnya otitis media serosa di bedakan atas otitis media akut maupun

    kronis. Batasan antara kondisi otitis media serosa akut dengan otitis media serosa kronis hanya

    pada cara terbentuknya sekret, dimana pada otitis media serosa akut sekretnya terjadi secara tiba-

    tiba di telinga tengah di sertai nyeri sedangkan pada otitis media serosa kronis sekret yang

    terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada telinga yang berlangsung

    lama

    cairan yang ada ditelinga tengah yang kemudian menjadi kental seperti lem (glue ear)timbul secara bertahap akibat sekresi aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat didalam mukosa

    telinga tengah, tuba eustachius, dan rongga mastoid.

    Faktor yang berperan utama adalah terganggunya fungsi tuba eustachius, otitis media

    akut yang tidak sembuh sempurna. Faktor lainnya adalah adenoid hipertropi , adenoiditis,

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    52/55

    sumbing palatum, tumor di nasofaring, barotrauma, sinusitis, rhinitis, defisiensi imunologik atau

    metabolik. Keadaan alergi sering berperan sebagai faktor tambahan dalam timbulnya cairan

    dalam telinga tengah

    Sedangkan menurut Bartoshesky (2008) mengatakan bahwa, bibir sumbing adalah cacat

    pada kelahiran dimana sel-sel pada mulut atau bibir tidak berkembang dengan baik selama

    perkembangan janin.Bibir sumbing adalah suatu kelainan bawaan dimana terdapat cacat atau

    celah pada bibir danlangit-langat (paitum) akibat terganggunya fusi selama masa pertumbuhan

    intra uterine .(kandungan). Gangguan fusi tersebut terutama terjadi pada trimester pertama

    kehamilan yang bisa disebabkan olah faktor gizi terutama kekurangan asam folat , maupun

    karena konsumsi beberapa macam obat dalam jangka panjang atau faktorHereditec13

    Gambar 51. Cleft palate

    Penyisipan tabung ventilasi pada penutupan primer dari langit-langit sumbing harus

    dilakukan hanya setelah penilaian otological dan audiologi .

    Penyisipan tabung ventilasi harus ditawarkan sebagai alternatif untuk alat bantu dengar pada

    anak dengan celah langit-langit yang memiliki gangguan pendengaran OME.13

    Gambar 52. Algoritma bibir sumbing dan OME

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    53/55

    BAB III

    KESIMPULAN

    Otitis media efusi (OME) adalah terdapatnya cairan dalam telinga tengah tanpa tanda-

    tanda atau gejala infeksi telinga akut. OME merupakah salah satu penyakit paling umum

    ditemukan pada anak. Sekitar 90% anak memiliki otitis media efusi (OME) pada beberapa waktu

    sebelum usia sekolah OME menjadi perhatian klinis karena dapat menyebabkan terjadinya

    gangguan pendengaran dan keterlambatan perkembangan bahasa. Diagnosis yang tepat dari

    OME mendasari penatalaksanaan yang benar.7

    Seringkali pada OME terdapat hipertrofi adenoid, terutama pada anak-anak dengan OME

    lama atau berulang. Kadang-kadang hipertrofi tonsil dapat ditemukan. Temuan tambahan

    mungkin ditemukan termasuk hidung tersumbat, rinore, postnasal drip dan tanda-tanda alergi

    seperti mata merah dan/atau berair. Pemeriksaan audiometri dianjurkan ketika OME persisten

    untuk jangka waktu yang lebih lama, atau jika terdapat keterlambatan bahasa, gangguan belajar,

    atau gangguan pendengaran yang signifikan terjadi.

    7

    Sejumlah besar bukti epidemiologi menunjukkan bahwa pantas dilakukan modifikasi

    faktor risiko pada intervensi pelayanan primer. Terapi medikamentosa dari otitis media efusi

    (OME) termasuk penggunaan antibiotik, steroid, antihistamin dan dekongestan, serta mukolitik.

    Karena otitis media efusi menunjukkan terdapatnya bakteri patogen, diperlukan pengobatan

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    54/55

    dengan antibiotik yang tepat, meskipun bukti yang menunjukkan hanya bermanfaat untuk jangka

    masa pendek. Penelitian eritromisin, sulfisoxazole, amoksisilin, amoksisilin-klavulanat, dan

    trimetoprim-sulfametoksazol telah menunjukkan tingkat kesembuhan lebih cepat dibandingkan

    dengan placebo. Antihistamin dan dekongestan dapat dipertimbangkan untuk menghilangkan

    gejala-gejala seperti hidung tersumbat, rinore, dan sinusitis sering menyertai otitis media.

    Operasi menjadi terapi yang paling banyak diterima untuk otitis media efusi (OME), dan ini jelas

    efektif. Intervensi operasi termasuk miringotomi dengan atau tanpa penempatan tuba,

    adenoidektomi, atau keduanya.6

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Soepardi, Efiaty Arsyad; Iskandar, Nurbaiti. Editor: Otitis Media Non-Supuratif. Buku Ajar

    Ilmu Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorokan Kepala Leher. Jakarta: Fakultas Kedokteran

    Universitas Indonesia. 2005. p 58-60.

    2. Megantara, Imam. 2008. Informasi Kesehatan THT: Otitis Media Efusi. [5 screens] Cited 15

    Juni 2009. Available from: http://www.perhati-kl.org/

    3. Efendi, Harjanto; Santoso Kuswidayati. Editor: Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid. BOIES

    Buku Ajar Penyakit THT, Ed.6. Jakarta: EGC. 2005.p 97-98.

    4. Jide. 2008. Indera Pendengaran dan Keseimbangan [8 screens] Cited 20 Juni 2009. Available

    from: http://iqbalali.com/2008/11/12/indera-pendengaran-dan-keseimbangan..

    5. Media, Wiki. 2009. Telinga. [7 screens] Cited 20 Juni 2009. Available from:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga.

    6. Arifiani, Novi. 2004. Pengaruh Kebisingan terhadap Kesehatan Tenaga Kerja. [1 screens]

    Cited 18 Juni 2009. Available from: http://www.Cerminduniakedokteran.com.

  • 7/28/2019 Otitis Media Efusi Serosa

    55/55

    7. Elfa. 2008. Anatomi Fisiologi Sistem Pendengaran dan Keseimbangan. [4 screens] Cited 20

    Juni 2009. Available from: http://elfa79.wordpress.com/2008/09/3/Anatomi-Fisiologi-Sistem-

    Pendengaran-dan-Keseimbangan/

    8. Thrasher, Richard D. 2009. Middle Ear, Otitis Media With Effusion [10 screens] Cited 15 Juni

    2009. Available from: http://www.emedicine.medscape.com/ 9Admin . 2009. Otitis Media Akut.

    [15 screens] Cited 20 Juni 2009. Available from:

    http://www.medlinux.blogspot.com/2009/2/otitis-media-akut.html.

    9. Lalwani K, Anil. Editor: Current Diagnosis and Treatment Otolaryngology Head and Neck

    Surgery , Ed.2. New York: McGraw Hill Lange . 2007.p 1-10.

    10. Dhingra, PL. Editor: Otitis Media With Effusion. Disease of Ear, Nose and Throat. New Delhi:

    B.I.Churchill Livingstone Pvt ltd.2005.p 64-67.

    11. Rauch, Daniel. 2009. Otitis Media With Effusion [4 screens] Cited 15 Juni 2009. Available

    from: http://www.midlineplus/healthtopics.html.

    12. Commerse.2009. Infeksi Telinga dan Tuli. [6 screens] Cited 21 Juni 2009. Available from:

    http://www.entsurgery.com.sg/indo/index.php

    13. Anonymus.2009. Otitis Media. [6 screens] Cited 22 Juni 2009. Available from:

    http://www.texasearcenter.com/eardisorders/om.asp

    14. Anonymus.2009. Ear Infections. [1 screens] cited 22 Juni 2009. Available from

    http://www.akronent.com/infections.php

    15. Ramakrishnan, Kalyanakrishnan. Editor. 2007. American Family Physician. [10 screeens]. Cited

    22 Juni 2009. Available from : www.aafp.org/afp//AFPprinter/20071201/1650.html