110
PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZNASKABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh : Ikhwan Rifa’i Nim. 132.111.004 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH) FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SURAKARTA 2017

PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT DAN

IMPLEMENTASINYA DALAM PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI

BAZNASKABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Syariah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

Ikhwan Rifa’i

Nim. 132.111.004

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SURAKARTA

2017

Page 2: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

ii

Page 3: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

iii

Page 4: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

iv

Page 5: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

v

Page 6: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

vi

MOTTO

ةى كىآتيوا الزكىاةى كىاركىعيوا مىعى الراكعيى كىأىقيميوا الصلى

Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang

rukuk. (QS. Al-Baqarah:43)

قىاتي للفيقىرىاء كىالمىسىاكي كىالعىامليى عىلىيػهىا كىالميؤىلفىة قػيليوبػيهيم كىف الرقىاب كى ىارميى إنىا الصدى البيل اللو كىابن السبيل كىاللوي عىليمه حىكيمه فىريضىةن منى اللو كىف سى

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang

miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk

(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan

untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

(QS. At-Taubah:60)

Page 7: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan, membekali ilmu melalui para dosen IAIN Surakarta. Atas

karunia dan kemudahan yang Engkau berikan, akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada suri tauladan kita

Nabi Muhammad SAW. Saya persembahkan karya ini kepada mereka yang telah

setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, khususnya teruntuk:

1. Kedua orang tua saya yang tercinta; Bapak Suharman dan Ibu Sutari

yang menjadi inspirasi dalam hidup saya, sekaligus yang telah

memberikan kasih sayang, bimbingan disetiap langkah saya.

2. Kakak dan adik saya (Nur Mujahid, Lilis Isnaini F dan Muhamad

Fadly) yang selalu memberikan doa, semangat dan motivasi kepada

saya.

3. Dosen-dosen yang telah mendidik dan membimbing saya dari semester

pertama hingga sekarang.

4. Semua rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013, program studi Hukum

Ekonomi Syariah (Muamalah) yang bersama-sama berjuang untuk

mendapatkan gelar Sarjana Hukum.

Page 8: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman transliterasi yang digunakan dalam penulisan skripsi di Fakultas

Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta didasarkan pada

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987 tanggal 22 Januari 1988. Pedoman

transliterasi tersebut adalah :

1. Konsonan

Fonem konsonan Bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf, sedangkan dalam transliterasi ini sebagian

dilambangkan dengan tanda dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf

serta tanda sekaligus. Daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf latin

adalah sebagai berkut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

ba b Be ب

ta t Te ت

Ṡa ṡ Es (dengan titik di atas) ث

jim j Je ج

Ḥa ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح

kha kh Ka dan ha خ

dal d De د

Page 9: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

ix

Żal ż Zet (dengan titik di atas) ذ

ra r Er ر

zai z Zet ز

sin s Es س

syin sy Es dan ye ش

Ṣad ṣ Es (dengan titik di bawah) ص

Ḍad ḍ De (dengan titik di bawah) ض

Ṭa ṭ Te (dengan titik di bawah) ط

Ẓa ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ

ain …‟… Koma terbalik di atas„ ع

gain g Ge غ

fa f Ef ؼ

qaf q Ki ؽ

kaf k Ka ؾ

lam l El ؿ

mim m Em ـ

Page 10: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

x

nun n En ف

wau w We ك

ha h Ha ق

hamzah ...ꞌ… Apostrop ء

ya y Ye م

2. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau

harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah a a

Kasrah i i

Dammah u u

Contoh:

No Kata Bahasa Arab Transiterasi

Kataba كتب .1

Zukira ذكر .2

Page 11: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xi

Yazhabu يذىب .3

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

antara harakat dan huruf maka transliterasinya gabungan huruf, yaitu :

Tanda dan

Huruf

Nama Gabungan Huruf Nama

Fathah dan ya Ai a dan i أ...ل

Fathah dan wau Au a dan u أ...ك

Contoh :

No Kata Bahasa Arab Transliterasi

Kaifa كيف .1

Haula حرؿ .2

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan

huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut :

Harakat dan

Huruf

Nama Huruf dan

Tanda

Nama

Fathah dan alif أ...م

atau ya ā a dan garis di atas

Kasrah dan ya ī i dan garis di atas أ...م

Page 12: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xii

Dammah dan أ...ك

wau ū u dan garis di atas

Contoh:

No Kata Bahasa Arab Transliterasi

Q ā la قاؿ .1

Q ī la قيل .2

Yaq ū lu يقوؿ .3

Ram ā رمي .4

4. Ta Marbutah

Transliterasi untuk Ta Marbutah ada dua (2), yaitu :

a. Ta Marbutah hidup atau yang mendapatkan harakat fathah, kasrah atau

dammah transliterasinya adalah /t/.

b. Ta Marbutah mati atau mendapat harakat sukun transliterasinya adalah /h/.

c. Apabila pada suatu kata yang di akhir katanya Ta Marbutah diikuti oleh kata

yang menggunakan kata sandang /al/ serta bacaan kedua kata itu terpisah

maka Ta Marbutah itu ditransliterasikan dengan /h/.

Contoh :

No Kata Bahasa Arab Transliterasi

Rau ḍ aah al-atf ā l / rau ḍ atul atf ā l ركضة األطفاؿ .1

Ṭa alhah طلحة .2

Page 13: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xiii

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau Tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda yaitu tanda Syaddah atau Tasydid. Dalam transliterasi ini

tanda Syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama

dengan huruf yang diberi tanda Syaddah itu.

Contoh :

No Kata Bahasa Arab Transliterasi

Rabbana ربنا .1

Nazzala نزؿ .2

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan huruf yaitu اؿ. Namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang

yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah dengan kata sandang yang diikuti oleh

huruf Qamariyyah.

Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah ditransliterasikan

sesuai dengan bunyinya yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan

huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Sedangkan kata sandang

yang diikuti leh huruf Qamariyyah ditransliterasikan sesua dengan aturan yang

digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik diikuti dengan huruf

Syamsiyyah atau Qamariyyah, kata sandang ditulis dari kata yang mengikuti

dan dihubungkan dengan kata sambung.

Contoh :

No Kata Bahasa Arab Transliterasi

Ar-rajulu الرجل .1

Al-Jal ā lu اجللؿ .2

Page 14: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xiv

7. Hamzah

Sebagaimana yang telah disebutkan di depan bahwa Hamzah

ditransliterasikan dengan apostrof, namun itu hanya terletak di tengah dan di

akhir kata. Apabila terletak diawal kata maka tidak dilambangkan karena

dalam tulisan Arab berupa huruf alif. Perhatikan contoh berikut ini :

No Kata Bahasa Arab Transliterasi

Akala أكل .1

Taꞌkhuduna تأخذكف .2

An-Nauꞌu النؤ .3

8. Huruf Kapital

Walaupun dalam sistem bahasa Arab tidak mengenal huruf kapital,

tetapi dalam transliterasinya huruf kapital itu digunakan seperti yang berlaku

dalam EYD yaitu digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan

permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandangan maka

yang ditulis dengan huruf kapital adalah nama diri tersebut, bukan huruf awal

atau kata sandangnya.

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam

tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan tersebut

disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan,

maka huruf kapital tidak digunakan.

Contoh :

No Kata Bahasa Arab Transliterasi

Wa m ā Muhaamdun ill ā ras ū l ك ما ممحد إالرسوؿ

Al-hamdu lillahi rabbil ꞌ ā lam ī na احلمدهلل رب العاملي

Page 15: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xv

9. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata baik fi‟il, isim, maupun huruf ditulis terpisah.

Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim

dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan

maka penulisan kata tersebut dalam transliterasinya bisa dilakukan dengan dua

cara yaitu bisa dipisahkan pada setiap kata atau bisa dirangkai.

Contoh :

No Kata Bahasa Arab Transliterasi

كإف اهلل هلو خريالرازقي Wa innall ā ha lahuwa khair ar-r ā

ziqin / Wa innall ā ha lahuwa khairur-

r ā ziq ī n

Fa auf ū al-Kaila wa al-m ī z ā na / Fa فأكفوا الكيل كامليزاف

auful-kaila wal m ī z ā na

Page 16: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xvi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul, “Penentuan Kriteria Miskin sebagai Mustahik Zakatdan

Implementasinya dalam Pendistribusian Zakat di Baznas Kabupaten

Sukoharjo".Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Jenjang Sarjana 1

(S1) Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Fakultas Syariah IAIN

Surakarta.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penyusun telah banyak mendapatkan

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,

waktu, dan tenaga. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan

banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Surakarta.

2. Bapak Dr. M. Usman, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

3. Bapak Masjupri, S.Ag., M.Hum. selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi

Syariah (Muamalah).

4. Bapak H. Aminuddin Ihsan, M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan pengarahan dan nasehatnya kepada penulis selama

menempuh studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

5. Bapak Drs. H. Yusuf Hidayat, M.H selaku Dosen Pembimbing Skripsiyang

telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyelesaikan

skripsi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

Page 17: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xvii

6. Seluruh Dosen Fakultas Syariah yang telah memberikan ilmu-ilmunya,

semoga segala ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat di kehidupan yang

akan datang.

7. Seluruh Staff karyawan Fakultas Syariah dan seluruh Staff karyawan

perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta yang telah

membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

8. Kepala BAZNAS Sukoharjo dan para anggota serta staf yang telah memberi

izin dan kesempatan bagi penyusun untuk melakukan penelitian di lokasi

tersebut.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penyusun satu persatu yang telah

berjasa dalam menyelesaikan studi dan penyusunan skripsi.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharap kritik

dan saran yang membangun untuk tercapainya kesempurnaan skripsi ini. Akhir

kata, penyususn berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 8 Agustus 2017

Ikhwan Rifa‟i

132111004

Page 18: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xviii

ABSTRAK

Kata Kunci : Zakat, Miskin, Implementasi, Badan Amil Zakat.

Badan Amil Zakat Nasional merupakan badan resmi dan satu-satunya yang

dibentuk oleh pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan

menyalurkan zakat, infaq dan sedekah pada tingkat nasional. Selain di tingkat

pusat, juga hadir di tingkat daerah baik di provinsi maupun kebupaten/kota.

Penentuan seseorang bisa dikategorikan miskin sangat penting agar tidak terjadi

kesalahan alokasi dan penyalurannya yang pada akhirnya berdampak pada

gagalnya pemberdayaan masyarakat miskin.

Pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana penentuan

kriteria miskin sebagai mustahik zakat dan implementasinya dalam

pendistribusian zakat di BAZNAS Sukoharjo.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang menjelaskan

tentang penentuan kriteria miskin sebagai mustahik zakat dan implementasi

pendistribusian zakat di BAZNAS Sukoharjo kemudian menjelaskannya dalam

bentuk laporan analisa.

Dari penelitian ini kita ketahui bahwa kriteria miskin di BAZNAS

Sukoharjo ditentukan berdasarkan income per kapita, rumah tinggal, kesehatan,

pendidikan, budaya, ekonomi, jumlah keluarga, dan asset. Sedangkan

implementasi Zakat di BAZNAS Sukoharjo sesuai dengan Peraturan Bupati

Sukoharjo, akan tetapi dalam penerapannya melakukan inovasi-inovasi.

Page 19: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xix

ABSTRACT

Keyword : Zakat, Poor, Implementation, National Zakat Agency

The national zakat agency is the institution one formed by the government

that has the duty and function of collecting and distributing zakat, infaq, and alms

at the national level. Besides at the central level, the national zakat agency also

presents at the regional level in all provinces and cities. The criteria of a person

that can be categorized as being poor is very important in order to avoid

misallocation and wrong distribution that ultimately affect the failure of

empowerment of the poor.

The main topic of this research is how the determination of poor criterion

as mustahik zakat and implementation of zakat distribution at national zakat

agency of Sukoharjo.

This research uses descriptive qualitative method, which explains about

the determination of poor criterion as mustahik zakat and implementation of zakat

distribution at national zakat agency of Sukoharjo. It will be explained later in the

form of analysis report.

Based on this research,it is known that the criteria of poor in national

zakat agency of Sukoharjo is determined based on gross domestic product , home

stay, health, education, culture, economy, the number of families, and assets.

While the implementation of zakat in the national zakat agency of Sukoharjo is in

the regulation of regional Sukoharjo, but in its application make innovations.

Page 20: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii

HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ..................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH ............................................. v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... xvi

ABSTRACT ................................................................................................... xviii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xx

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

E. Kerangka Teori ....................................................................... 8

F. Tinjauan Pustaka .................................................................... 11

G. Metode Penelitian ................................................................... 14

H. Sistematika Penulisan ............................................................. 17

Page 21: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xxi

BAB II. KONSEP ZAKAT DALAM ISLAM

A. Gambaran Umum Zakat

1. Definisi Zakat .................................................................... 18

2. Anjuran Menunaikan Zakat ............................................... 18

3. Macam Zakat ..................................................................... 20

4. Syarat Wajib Zakat ............................................................ 26

5. Hikmah dan Manfaat Zakat ............................................... 27

B. Implementasi Mustahik Zakat

1. Mustahik Zakat .................................................................. 28

2. Cara Pembagian Zakat ....................................................... 30

3. Menentukan Penerima Zakat ............................................. 31

4. Syarat Mustahik Zakat ....................................................... 33

C. Konsep Kemiskinan

1. Konsep Kemiskinan menurut BKKBN ............................. 35

2. Pendekatan Kemiskinan menurut BPS .............................. 36

3. Data Kemiskinan Mikro .................................................... 38

4. Pendekatan Kemiskinan menurut World Bank .................. 40

BAB III. GAMBARAN UMUM BAZNAS KABUPATEN

SUKOHARJO

A. Profil BAZNAS Kabupaten Sukoharjo .................................. 42

B. Visi dan Misi BAZNAS Kabupaten Sukoharjo...................... 43

C. Struktur Organisasi BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ............ 43

D. Pengurus BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ............................ 44

E. Program Kerja BAZNAS Kabupaten Sukoharjo .................... 47

F. Mekanisme Alur Kerja Pengelolaan Data Mustahik

BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ............................................ 49

G. Rekening BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ............................ 50

H. Penghimpunan Zakat BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ......... 53

I. Pendistribusian Zakat BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ......... 54

Page 22: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xxii

BAB IV. ANALISIS PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI

MUSTAHIK ZAKAT DAN IMPLEMENTASINYA

DALAM PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZNAS

SUKOHARJO

A. Penentuan Kriteria Miskin sebagai Mustahik Zakat di

BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ............................................ 60

B. Implementasi Pendistribusian Zakat di BAZNAS Kabupaten

Sukoharjo ................................................................................ 64

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 66

B. Saran-Saran............................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 23: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xxiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Nisab Kambing ....................................................................... 22

Tabel 2 : Nisab Sapi ............................................................................... 23

Table 3 : Nisab Unta .............................................................................. 23

Tabel 4 : Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera menurut BKKBN ...... 36

Tabel 5 : Struktur Organisasi BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ............ 43

Table 6 :Mekanisme Alur Kerja Pengelolaan Data Mustahik

BAZNAS Kabupaten Sukoharjo ............................................ 49

Table 7 : Daftar Wilayah Kerja BAZNAS Sukoharjo ........................... 50

Page 24: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2011tentang Indikator Penduduk

Miskin di Kabupaten Sukoharjo

Lampiran 2 : Hasil Wawancara

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 : Rumah Tangga Sasaran Kab. Sukoharjo Tahun 2012 (Sumber

Badan Pusat Statistik)

Lampiran 4 : Surat Permohonan Bantuan untuk Mengirimkan Data Keluarga

Miskin/Duafa kepada Camat

Lampiran 5 : Penyaluran Zakat dan Infak BAZNAS Kabupaten Sukoharjo Tahun

2016

Lampiran 6 : Laporan Pengeluaran Pentasarufan Duafa BAZNAS Sukoharjo 1

Juni 2017

Lampiran 7 : Rekapituasi Penerimaan BAZNAS (Zakat) Kabupaten Sukoharjo

per 20 Juli 2017

Lampiran 8 : Lampiran foto-foto

Page 25: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah SWT mensyariatkan bagi hamba-hambaNya dengan bermacam-

macam ibadah, salah satunya terkait dengan menyumbangkan harta yang

dicintai oleh jiwa seperti zakat.1 Zakat sangat penting dalam kehidupan umat

Islam dan merupakan rukun islam yang ketiga.2

Zakat merupakan kewajiban yang sudah ditentukan, yang oleh agama

sudah ditetapkan nishab, besar, batas-batas, syarat-syarat, waktu, dan cara

pembayaran sejelas-jelasnya.3 Hukum dari zakat adalah fardhu ain(kewajiban

individual) bagi setiap orang yang telah memenuhi syarat wajibnya.4 Maka dari

itu berdosa jika seseorang yang telah memenuhi kriteria untuk berzakat tetapi

tidak melaksanaknya.

Pensyari‟atan zakat dalam Islam menunjukkan bahwa Islam sangat

memperhatikan masalah-masalah kemasyarakatan terutama nasib mereka yang

lemah.5 Zakat, baik pemungutan maupun penggunaannya bertujuan

merealisasikan fungsi-fungsi sosial, ekonomi, dan permodalan dalam

1 Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan Izzudin

Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 696 2Fakhrruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, (Malang: UIN-Malang Press,

2008), hlm. 21 3Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN-Malang Press, 2007),

hlm. 49 4Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, terj. Besus Hidayat Amin,

cet. ke-5, (Jilid 2; Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), hlm. 5 5 Sofyan Hasan, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Surabaya: Al – Ikhlas, 1995), hlm.

26

Page 26: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

2

masyarakat Islam, selain tujuan Ibadah. Karena yang diharapkan oleh orang

yang melakukan dan menunaikan zakat adalah pahala dari sisi Allah SWT,

baik di dunia maupun di akhirat.6

Perintah zakat dapat dipahami sebagai salah satu kesatuan sistem yang tak

terpisahkan dalam pencapaian kesejahteraan sosial-ekonomi dan

kemasyarakatan. Zakat diharapkan dapat meningkatkan atau menumbuhkan

perekonomian, baik pada level individu maupun pada level sosial masyarakat.7

Menjalankan kewajiban pembayaran zakat, juga diyakini dapat digunakan

sebagai alternatif untuk mengentaskan kemiskinan di tengah-tengah

masyarakat.8Dengan adanya zakat yang diberikan kepada para mustahik,

diharapkan dapat meningkatkan taraf hidupnya sehingga menjadi seorang

muzaki. Karena zakat bukanlah sekedar bantuan makanan sewaktu-waktu

untuk sedikit meringankan penderitaan hidup orang-orang miskin yang

selanjutnya tidak dipedulikan lagi bagaimana nasib mereka, tetapi zakat

betujuan menanggulangi kemiskinan.9

Permasalahan masyarakat miskin ini bukan hanya terjadi pada negara yang

tergolong miskin maupun berkembang, akan tetapi di negara maju juga tak

lepas dari masalah kemiskinan. Sebagai contohpada zaman lampau, Mesir

6Syauqi Ismail Sahhatih, Penerapan Zakat dalam Bisnis Modern, terj. Bahrun Abu Bakar

dan Anshori Umar Sitanggal, ( Bandung: Pustaka Setia, 2007), hlm. 77

7Nuruddin Ali, Zakat sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 2 8 Didin Hafidhuddin dkk, The Power of Zakat : Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat di

Asia Tenggara, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm. 4 9 Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN-Malang Press, 2007),

hlm. 51

Page 27: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

3

merupakan wilayah yang terkenal kesuburannya di atas bumi. Hal ini tidak

lepas dari letak geografis yang dilintasi sungai Nil. Banyak tumbuhan dan

pepohonan yang berkembang dan dapat memberikan hasil melimpah. Namun

sayangnya, golongan miskin disana jumlahnya masih banyak dan kondisinya

cukup memprihatinkan. Golongan kaya mengambil hampir semua sumber-

sumber kehidupan beserta hasilnya. Kemudian ketika kelaparan melanda pada

masa dinasti XII, orang-orang miskin menjual diri mereka kepada orang-orang

kaya yang kemudian dianiaya dan diperas keringatnya demi mempertahankan

hidup.10

Di Indonesia sendiriyang merupakan negara dengan penduduk terbesar ke-

empat di dunia11

, roda perekonomian harus digerakkan secara merata sampai

ke penjuru negeri. Meledaknya pertumbuhan penduduk mengakibatkan

terjadinya kesenjangan sosial diantara orang kaya dengan orang yang miskin.12

Pengelolaan zakat di Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI Nomor

23 Tahun 2011 yang menggantikan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999.

Dalam Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2011 pasal 1 ayat 2 disebutkan

bahwa zakat adalah harta wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan

usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai syariat Islam.13

10

Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN-Malang Press, 2007),

hlm. 23 11

http://www.globalfirepower.com/total-population-by-country.asp, diakses pada 23 Juli

2017 pukul 15:30 12

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesenjangan_ekonomi, diakses pada 23 Juli 2017 pukul

15:35 13

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

Page 28: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

4

Namun aturan ataupun undang-undang tersebut tidak secara tegas

memberikan sanksi kepada orang Islam yang sudah memenuhi syarat menjadi

muzaki tetapi tidak mau mengeluarkan zakat. Hal ini bertolak belakang dengan

zaman khalifah Abu Bakar ash Shidiq yang secara tegas memerangi para

pembangkang zakat.14

Dalam perekonomian pembagian harta antara orang yang kaya dan kaum

fakir. Dimana diambil dari harta antara orang yang kaya dengan ketentuan

yang telah ditetapkan dan diberikan kepada kaum fakir sehingga didalamnya

ada pembagian harta. Sehingga tidak ada penumpukan harta di satu sisi dan

kekurangan serta kefakiran dari sisi lain.15

Sehingga dengan zakat itu dapat

menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin dalam

suatu masyarakat.16

Dalam pemberdayaan masyarakat miskin, penentuan seseorang bisa

dikategorikan miskin sangat penting. Penentuan kriteria miskin harus

digambarkan dengan jelas agar tidak terjadi kesalahan alokasi dan

penyalurannya yang pada akhirnya berdampak pada gagalnya pemberdayaan

masyarakat miskin tersebut. Karena pada dasarnya orang kaya tidak boleh

diberi bagian dari zakat. Hal ini adalah kesepakatan para ulama sesuai sabda

14

Nuruddin Ali, Zakat sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 27 15

Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin, Fatwa-Fatwa Penting dalam Sehari-hari, terj.

Abu Abdurrahman Abdullah Amin dkk, cet. ke-2, (Jakarta: Pustaka As-Sunnah), hlm. 592 16

Sofyan Hasan, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Surabaya: Al – Ikhlas, 1995), hlm.

27

Page 29: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

5

Rasulullah SAW, “Tidak ada bagian darinya (harta zakat) bagi orang kaya”.

(Shahih. HR. Abu Daud (1633) dan An-Nasa‟i (2598).17

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-

satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI

No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan

menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.18

Selain di

tingkat pusat, BAZNAS juga hadir di tingkat daerah baik di provinsi maupun

kabupaten/kota. Salah satu BAZNAS di tingkat daerah adalah BAZNAS

Sukoharjo yang bertempat di Jl. Rajawali Kelurahan Joho Sukoharjo dengan

website www.baznas.sukoharjo.kab.go.id. BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

merupakan badan resmi yang dibentuk dan didirikan oleh Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo melalui surat Keputusan Bupati, Kepengurusan yang

terbaru dengan SK No. 451.12/327/2013 Tahun 2013.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo sendiri melihat bahwa kategori

miskin di Kabupaten Sukoharjo masih memiliki tingkat kemiskinan yang

cukup besar. Setidaknya ada tiga Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang

memiliki penduduk dengan kategori miskin terbesar yakni Kecamatan Grogol,

Kecamatan Polokarto, dan Kecamatan Weru.19

BAZNAS Sukoharjo

merupakan UPZ di Kabupaten Sukoharjo yang sejatinya dapat menggali

potensi yang sangat besar atas zakat para PNS se Kabupaten Sukoharjo dan

17

Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, terj. Besus Hidayat Amin, cet.

ke-5, (Jilid 2; Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), hlm. 104 18

http://pusat.baznas.go.id/profil/, diakses tanggal 25 september 2016 pukul 13:54 19

Dokumen Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012.

Page 30: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

6

tentunya pengelolaan zakat akan lebih bermakna dan akan lebih banyak

membantu para mustahik zakat.

Definisi delapan golongan penerima zakat perlu adanya kontekstualisasi

dan reinterprestasi. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan definisi ashnaf

dengan keadaan saat ini. Sekaligus mengantisipasi mereka yang sejatinya

berhak menerima zakat namun karena kurangnya pemahaman atau mungkin

terlalu ketatnya definisi yang dibuat oleh ulama didalam kitab fikih klasik,

menjadikan mereka tidak tersentuh oleh lembaga zakat, tidak menerima bagian

yang seharusnya mereka terima. Akibatnya kehidupan mereka tetap susah,

seperti para pengungsi, para buruh yang gajinya kecil dan masih banyak lagi.20

Dari uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai

penentuan kriteria miskin sebagai mustahik zakatdan implementasi dalam

pendistribusian zakat di BAZNAS Sukoharjo.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana penentuan kriteria miskin sebagai mustahik zakat di BAZNAS

Sukoharjo?

b. Bagaimana implementasi dalam pendistribusian zakat di BAZNAS

Sukoharjo?

20

Noor Aflah, Arsitektur Zakat Indonesia, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2009), hlm.

178

Page 31: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

7

C. Tujuan Penelitian

Dengan latar belakang dan rumusan masalah tersebut maka penelitian

mengenai penentuan kriteria miskin sebagai mustahiq zakat bertujuan:

a. Memaparkan penentuan kriteria miskin sebagai mustahik zakat di

BAZNAS Sukoharjo.

b. Menjelaskan bagaimana implementasi dalam pendistribusian zakat di

BAZNAS Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat (kegunaan) yang diperoleh dari hasil penelitian ini

antara lain sebagai berikut:

a. Penelitian ini bagi dunia akademik diharapkan dapat memberikan

sumbangan ilmiah sekaligus dapat melengkapi atau memperbarui temuan-

temuan sebelumnya tentang penentuan kriteria miskin sebagai mustahik

zakat dan implementasi dalam pendistribusian zakat di BAZNAS

Sukoharjo.

b. Penelitian ini dalam kaitannya dengan kepentingan praktis selain untuk

dijadikan acuan bagi penulis, penelitian ini juga diharapkan dapat berguna

bagi semua lembaga masyarakat, khususnya perbaikan manajemen di

BAZNAS Sukoharjo.

Page 32: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

8

E. Kerangka Teori

Dalam QS. At-Taubah ayat 60 disebutkan golongan yang berhak

mendapatkan zakat yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, ghorim, sabilillah,

ibnu sabil. Fakir dan miskin adalah golongan pertama yang menerima zakat

untuk menutupi kebutuhan mereka sebagai jaminan sosial, memenuhi

kebutuhan yang layak, bukan sekedar zakat dan amal kebaikan saja.21

Hal ini

bisa dianggap bahwa tujuan zakat adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan

memperbaiki kondisi perekonomian seseorang.22

1. Kemiskinan menurut Para Ahli23

Makna kemiskinan menurut Suparlan adalah sebagai suatu standar

tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan pada

sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan

yang rendah ini secara langsung nampak pengaruhnya terhadap tingkat

keadaan kesehatan, kehidupan moral dan rasa harga diri mereka yang

tergolong sebagai orang miskin.

Menurut Ritonga mendefinisikan bahwa kemiskinan adalah kondisi

kehidupan yang serba kekurangan yang dialami seorang atau rumah tangga

sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal atau yang layak bagi

kehidupannya. Kebutuhan dasar minimal yang dimaksud adalah yang

berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, perumahan dan kebutuhan

21

Gazi inazah. Teori Komprehensif tentang Zakat dan Pajak, (Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya, 2003), hlm. 243 22

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat: Studi Komparatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist,terj. Salman, didin hafidhudin dan hasanuddin, cet. Ke-10,

(Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2007), hlm. 510 23

http://www.materibelajar.id/2016/04/teori-kemiskinan-pengertian-definisi.html, diakses

pada Rabu 30 Agustus 2017 pukul 16:00

Page 33: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

9

sosial yang diperlukan oleh penduduk atau rumah tangga untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya secara layak.

2. Kemiskinan di Kalangan Ulama

Ulama salaf dalam memandang kemiskinan dibagi kedalam dua

status, yaitu fakir dan miskin. Abu Yusuf, pengikut Abu Hanifah, dan Ibnu

Qasim pengikut Malik berpendapat bahwa kedua golongan itu sama saja.

Pemuka ahli tafsir, Tabari menegaskan bahwa yang dimaksud dengan fakir

yaitu orang yang dalam kebutuhan, tetapi dapat menjaga diri tidak meminta-

minta. Sedang yang dimaksud dengan miskin yaitu orang yang dalam

kebutuhan, tapi suka merengek-rengek dan minta-minta.24

Menurut mazhab Hanafi, fakir adalah orang yang tidak memiliki

apa-apa di bawah nilai nisab menurut hukum zakat yang sah atau nilai

sesuatu yang dimiliki mencapai nisab atau lebih, yang terdiri dari perabot

rumah tangga, barang-barang, pakaian, buku-buku sebagai keperluan pokok

sehari-hari. Sedang pengertian miskin ialah mereka yang tidak memiliki

apa-apa.25

Menurut Imam mazhab Hambali, Syafi‟i, dan Maliki. Fakir adalah

mereka yang tidak mempunyai harta atau penghasilan layak dalam

memenuhi kebutuhan-kebutuhan sandang, pangan, tempat tinggal, dan

segala keperluan pokok lainnya baik untuk diri sendiri ataupun bagi mereka

24

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat: Studi Komparatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist,terj. Salman, didin hafidhudin dan hasanuddin, cet. Ke-10,

(Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2007), hlm. 511 25

Ibid.

Page 34: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

10

yang menjadi tanggungan. Misalnya orang memerlukan sepuluh dirham

tetapi yang ada hanya empat, tiga atau satu dirham.26

Yang dimaksud miskin ialah yang mempunyai harta atau

penghasilan layak dalam memenuhi keperluannya dan orang yang menjadi

tanggungannya, tapi tidak sepenuhnya tercukupi, seperti misalnya yang

diperlukan sepuluh dirham tami yang ada hanya tujuh atau delapan,

walaupun sudah masuk satu nisab atau beberapa nisab. Sebagian mereka

memberi batasan, bahwa orang miskin itu ialah mereka yang dapat

memenuhi separuh kebutuhan atau lebih. Adapun orang fakir ialah mereka

yang memiliki kurang dari separuh kebutuhannya.27

Tidak ada perbedaan yang berarti antara fakir dan miskin dari segi

kebutuhan, kekurangan,dan hak mendapat zakat28

. Apabila kata “fuqara”

disebutkan secara mutlak, maka kalangan “masakin” pun termasuk di

dalamnya, demikian pula sebaliknya. Namun apabila keduanya digabung

maka keduanya memiliki arti yang berbeda29

.

3. Implementasi menurut Para Ahli30

Pendapat Cleaves yang secara tegas menyebutkan bahwa

implementasi itu mencakup proses bergerak menuju tujuan kebijakan

dengan cara langkah administratif dan politik. Keberhasilan atau kegagalan

26

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat: Studi Komparatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist,terj. Salman, didin hafidhudin dan hasanuddin, cet. Ke-10,

(Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2007), hlm. 513 27

Ibid. 28

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, terj. Ahmad Dzulfikar dan Muhammad Khoyrurrijal, cet ke-

1, (Jawa Barat: Keira Publishing, 2015), hlm. 62 29

Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, terj. Besus Hidayat Amin, cet.

ke-5, (Jilid 2; Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), hlm. 102 30

http://www.materibelajar.id/2015/12/definisi-implementasi-dan-teori.html, diakses pada

Rabu 30 Agustus 2017 pukul 16:15

Page 35: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

11

implementasi sebagai demikian dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya

secara nyata dalam meneruskan atau mengoperasionalkan program-program

yang telah dirancang sebelumya.

Menurut Mazmanian dan Sebastiar, implementasi adalah

pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-

undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-

keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan.

Sedangkan menurut Van Meter dan Van Horn, yang dimaksud

dengan implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh

individu-individu/pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau

swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan

dalam keputusan kebijakan.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelusuran pustaka yang penyusun lakukan, peneliti juga

menggunakan buku penunjang demi terbentuknya karya ilmiah yang baik,

diantara buku-buku tersebut yang diambil peneliti adalah :

Buku Nuruddin Ali yang berjudul “Zakat sebagai Instrumen dalam

Kebijakan Fiskal”.31

Dalam buku ini menjelaskan tentang sejarah, instrumen

dan pengaruh zakat sebagai kebijakan fiskal. Buku ini sangat membantu

penulis terkait bagaimana zakat bisa dijadikan instrumen penting dalam

31

Nuruddin Ali. Zakat sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 27

Page 36: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

12

kebijakan suatu pemerintahan sehingga peran zakat sangat terlihat dalam

pengentasan kemiskinan.

Buku Dr. Syauqi Islamil Shhatih yang berjudul “Penerapan Zakat

dalam Bisnis Modern”.32

Dalam buku ini fungsi zakat dipaparkan baik zakat

dalam fungsi sosial, ekonomi, dan fungsi zakat dalam peredaran uang. Dalam

buku ini dijelaskan bagaimana zakat tersebut diterapkan dalam bisnis-bisnis

modern. Buku ini memberikan materi untuk penulis dalam pembuatan skripsi.

Buku Sudirman, M.A.yang berjudul “Zakat dalam Pusaran Arus

Modernitas”.33

Dalam buku ini dipaparkan bagaimana membantu penulis

terkhusus dalam hal fakir-miskin dalam lintasan sejarah baik sebelum Islam,

maupun pada masa Islam seperti periode zakat di Makkah dan Madinah serta

bagaimana peranan zakat di era modern ini.

Buku Didin Hafidhuddin, dan kawan-kawan yang berjudul “The Power

of Zakat : Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia Tenggara”.34

Buku ini

membahas mengenai zakat dan pengentasan kemiskinan, strategi

pengembangan zakat, dan tak luput juga membahas mengenai wakaf. Dalam

pembahasan mengenai zakat dan pengentasan kemiskinan juga menyinggung

fenomena lembaga amil zakat yang banyak muncul dan didirikan oleh

32

Syauqi Ismail Sahhatih, Penerapan Zakat dalam Bisnis Modern, terj. Bahrun Abu Bakar

dan Anshori Umar Sitanggal, ( Bandung: Pustaka Setia, 2007), hlm. 36 33

Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang: UIN-Malang Press, 2007)

hlm. 25 34

Didin Hafidhuddin dkk, The Power of Zakat : Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat di

Asia Tenggara, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm. 38

Page 37: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

13

organisasi masyarakat. Buku ini tentu membantu penulis terkait kriteria miskin

yang ada di suatu lembaga amil zakat.

Skripsi Ika Yuli Astuti yang berjudul Pendayagunaan Zakat Produktif

dalam Perspektif Hukum Islam. Dalam skripsi ini dipapakan mengenai

pelaksanaan pendayagunaan zakat produktif di BAZNAS Boyolali,

pelaksanaan pendayagunaan zakat produktif serta perkembangan

perekonomian para mustahik yang diberi dana produktif.35

Hal ini berbeda

dengan yang penulis teliti yaitu tidak hanya terfokus pada zakat produktif

namun semua implementasi pendistribusian dana zakat di BAZNAS

Sukoharjo.

Skripsi Pinarti yang berjudul Pengelolaan Zakat pada Solo Peduli Pasca

Ditebitkannya UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. Dalam

skipsi ini dipaparkan mengenai pengelolaan zakat di solo peduli dalam

perspektif hukumIslam dan berdasarkan UU No. 23 Tahun 2011.36

Sementara

penulis berdasarkan UU No. 23 Tahun 2011 ini terfokus pada miskin dan

implementasi pendistribusian dana zakat di BAZNAS Sukoharjo.

Meskipun dari buku-buku dan juga skirpsi-skripsi tersebut memaparkan

secara rinci mengenai bagaimana zakat sebagai instrumen yang penting dalam

pendayagunaan dan menjelaskan bagaimana pengelolaan zakat menurut

35

Ika Yuli Astuti, “Pelaksanaan Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam (Studi

Kasus pada Badan Amil Zakat Nasional Boyolali)”, skripsi tidak diterbitkan, Jurusan Syariah

Muamalah. 2016, hlm. 11 36

Pinarti, “Pengelolaan Zakat pada Solo Peduli Pasca Ditebitkannya UU No. 23 Tahun

2011 Tentang Pengelolaan Zakat”, skripsi tidak diterbitkan, Jurusan Syari‟ah Muamalah, Surakarta

2015, hlm. 15

Page 38: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

14

undang-undang zakat, namun sama sekali tidak ditemukan pembahasan tentang

penentuan kriteria miskin sebagai mustahik zakat dan implememntasinya

dalam pendistribusian zakat dari unit pengumpul zakat seperti BAZNAS.

G. Metode Penelitian

Metode merupakan hal yang cukup penting dalam mencapai untuk

mencapai tujuan dari penelitian sehingga dalam melakukan penelitian ini dapat

mencapai hasil yang valid dengan rumusan sistematis agar sesuai dengan apa

yang diharapkan, secara tepat dan berkesinambungan untuk menjawab

persoalan yang diteliti. Adapun metode yang digunakan dalam sub bab ini

adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field

research) yaitu mengkaji dari sumber-sumber yang didapat dari lapangan

yang berkatian dengan penentuan kriteria miskin sebagai mustahik

zakatdan implementasi dalam pendistribusian zakat di BAZNAS Kab.

Sukoharjo.

2. Sifat Penelitian

Penelitian sini bersifat deskriptif kualitatif, adapun pengertian

deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menggunakan

Page 39: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

15

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

pelaku yang dapat diamati.37

Penelitian ini juga bersifat Deskriptif Analitik dengan cara

memaparkan atau mendeskripsikan, dimulai dari bagaimana penentuan

kriteria miskin dan implementasinya sebagai mustahik zakat di BAZNAS

Sukoharjo kemudian memaparkan dalam laporan yang bersifat analitis.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor BAZNAS Sukoharjo yang

bertempat di Jl. Rajawali Kelurahan Joho Sukoharjo.

4. Sumber Data

a. Primer

Dalam penelitian ini sumber data primer yakni menggunakan

jawaban langsung dari hasil wawancara kepada ketua divisi

pendayagunaan, full timer BAZNAS Sukoharjo dan juga salah satu

mustahik zakat tentang pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada

pihak terkait.

b. Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini yakni meliputi media

penunjang berupa buku, majalah, jurnal, internet, dan media lain yang

membantu terselesainya penelitian ini.

37

Ika Yuli Astuti, “Pendayagunaan Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam (Studi

Kasus pada Badan Amil Zakat Nasional Boyolali)”, skripsi tidak diterbitkan, Jurusan Syari‟ah

Muamalah, Surakarta, 2010, hlm. 11.

Page 40: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

16

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Yakni mengamati secara langsung ke lokasi penelitian di kantor

BAZNAS Sukkoharjo berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk

dianalisa. Hal ini untuk mengamati bagaimana penentuan kriteria

miskin sebagai mustahik zakat dan implementasinya dalam

pendistribusian zakat yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten

Sukoharjo.

b. Wawancara

Yaitu mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak-pihak yang

mendukung tercapainya tujuan penelitian. Wawancara yang akan

digunakan adalah wawancara terbuka dan terstruktur baik dalam

mengemukakan pertanyaan maupun dalam menganalisa untuk

mengambil kesimpulan. Wawancara diajukan kepada ketua divisi

pendayagunaan, full timer BAZNAS Sukoharjo dan juga salah satu

mustahik zakat.

c. Dokumentasi

Peneliti menghimpun data yang menggunakan dokumentasi

sebagai sumber data yang memperkuat informasi yang didapat yakni

Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 5 Tahun 2011 tentang indikator

Penduduk Miskin di Kabupaten Sukoharjo, surat permohonan bantuan

untuk mengirimkan data dhuafa kepada Camat se-Kabupaten

Page 41: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

17

Sukoharjo, rekapitulasi penerimaan, laporan pengeluaran dan

penyaluran dana zakat BAZNAS Kabupaten Sukoharjo.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran komprehensif berkenaan dengan

penelitian ini, maka sistematika penulisannya disusun sebagai berikut:

Bab pertama, berupa pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka

teori, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua, berupa gambaran umum zakat, gambaran umum mustahik

zakat, dan konsep-konsep kemiskinan.

Bab ketiga, menjelaskan tentang BAZNAS Kabupaten Sukoharjo yang

meliputi profil, visi & misi, struktur organisasi, kepengurusan, program kerja,

mekanisme alur kerja, penghimpunan dan pendistribusian zakat di BAZNAS

Sukoharjo.

Bab keempat, berupa analisis data terkait penentuan kriteria miskin

sebagai mustahik zakat dan implementasinya dalam pendistribusian zakat di

BAZNAS Sukoharjo.

Bab kelima, berupa bab akhir yang berisi kesimpulan dan saran terkait

penelitian yang dilakukan.

Page 42: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

18

BAB II

KONSEP ZAKAT DALAM ISLAM

A. Gambaran Umum Zakat

1. Definisi Zakat

Kata zakat secara etimologi adalah mashdar (padanan kata) dari

kata "zakaasy-syai' " apabila ia tumbuh dan bertambah.Karena itu

zakat juga berarti keberkahan, pertumbuhan, kesucian dan kebaikan.

Adapun zakat menurut terminologi syariat adalah bagian (harta) yang

telah ditentukan, dari harta tertentu, pada waktu tertentu, dan

dibagikan kepada golongan orang-orang tertentu.38

2. Anjuran Menunaikan Zakat

a. Al-Qur'an

1) Allah SWT berfirman,

يهمبهىاكىصىلعىلىيهم قىةنتيطىهريهيوىتػيزىك نػهلىهيم خيذمنأىموىاهلمصىدى تىكىسىكى إنصىلى

كىاللهيسىميعهعىليم

Artinya : "Ambillah zakat dari harta mereka, guna

membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doamuitu (menumbuhkan) ketenteraman

jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui. " (QS. at-Taubah [9]: 103)39

38

Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, terj. Besus Hidayat Amin,

cet. ke-5, (Jilid 2; Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), hlm. 4 39

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsirnya, jilid IV (Jakarta:

Lentera Abadi, 2010), hlm. 198

Page 43: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

19

2) Surat al- Baqarah [2] : 43

ةى كىآتيوا الزكىاةى كىاركىعيوا مىعى الراكعيى كىأىقيميوا الصلى

Artinya: “Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan

rukuklah beserta orang yang rukuk.”40

b. Hadits

1) Abu Kabayahal-Anmarir.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah

SAW bersabda,

قىةو كىالى ظيلمى ثى ديػثنا فىاحفىظيوهي، مىانػىقىصى مىاؿه من صىدى لىثىةي أيقسمي عىلىي كىأيحىدثىكيم حى عىبده مىظلىمىةه فىصىبػىرن عىلىيػهىا إال زىادىهي اهليس بىا عزنا كىالى فػىتىحى عىبده بىابى مىسأىلىةو إال فػىتىحى

اهليح عىلىيو بىابى فػىقرو

"Aku bersumpah mengenai tiga hal dan aku menceritkan ketiga

hal tersebut kepada kalian, maka simpanlah ketiga hal tersebut.

(1) Tidak ada harta yang berkurang karena disedekahkan; (2)

tidak ada (balasan) bagi seorang hamba yang terzalimi lalu ia

bersabar atas hal tersebut, kecuali Allah akan menambah

kmuliaan kepadanya; dan (3) tidak ada seorang hamba yang

membuka pintu meminta-minta, kecuali Allah akan membuka

pintu kefakiran terhadapnya."41

2) Abu Hurairahr.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW

bersabda,

ا يػيرىب ابيىمينو فػىيػيرىبيها أل حىدكيم كىمى قىات كىيىذيىى إف اللو عىز كىجىل يػىقبىلي الصدىلىوي حىت إف اللقمىةى لىتىصيػري مثلى أى حيدو أىحىديكيم ميهرىهي أىك فػىليوهي أىك فىصيػ

40

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsirnya, jilid I, (Jakarta:

Lentera Abadi, 2010), hlm. 91 41

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, terj. Ahmad Dzulfikar dan Muhammad Khoyrurrijal, cet

ke-1, (Jawa Barat: Keira Publishing, 2015), hlm. 4

Page 44: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

20

"Sesungguhnya Allah menerima zakat dan mengambilanya

dengan tangan kanan-Nya lalu menambahkannya untuk salah

seorang diantara kalian, sebagaimana salah seorang diantara

kalian menumbuhkembangkan anak kudanya atau anak

untanya. Bahkan, satu suapan akan menjadi sebesar Gunung

Uhud."42

3) Anas r.a berkata, “seseorang dari bani Tamim mendatangi

Rasulullah Saw, sesungguhnya aku memiliki harta yang

banyak, keluarga, dan tamu-tamu. Katakanlah padaku, apa

yang harus aku lakukan dan bagaimana aku menginfakkan

hartaku,”

Rasulullah Saw. bersabda,

تيرجي الزكىاةى من مىا لكو فىإنػهىا طيهرىةه تيطىهريؾى كىتىصلي أىقربىاءىؾى كىتػىعرؼي حىق المسكي كىاجلىار كىالسائل

”Engkau mengeluarkan zakat hartamu karena zakat itu

menyucikanmu, engkau mempererat tali kerabatmu, dan

engkau mengetahui hak orang miskin, tetangga dan orang

yang meminta-minta”43

3. Macam Zakat

a. Zakat fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib atas setiap muslim

laki-laki atau perempuan, merdeka atau hamba sahaya dan kecil

atau besar yang memiliki satu sha' makanan diluar kebutuhannya

dan kebutuhan orang yang wajib dia nafkahi. Zakat fitrah wajib

dengan terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadhan atas

42

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, terj. Ahmad Dzulfikar dan Muhammad Khoyrurrijal, cet

ke-1, (Jawa Barat: Keira Publishing, 2015), hlm. 4 43

Ibid.

Page 45: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

21

setiap orang dengan sendirinya. Jika seorang bapak membayarkan

untuk keluarganya maka itu dibolehkan dan dia berpahala.44

Waktunya dimulai dari terbenamnya matahari pada malam

Idul fitri, hingga sebelum sholatIed. Boleh membayar pada satu

atau dua dari sebelum hari raya. Barangsiapa membayarkannya

setelah shalatIed hal itu dianggap salah satu sedekah dan ia

berdosa, kecuali jika dia mempunyai alasan yang dimaklumi

sehingga harus mengqadhanya.45

Boleh membayar zakat fitrah dengan makanan pokok suatu

kota, seperti gandum, kurma, kismis, susu kering, beras, jagung

dan lain-lain. Yang paling utama adalah yang paling bermanfaat

bagi si miskin. Masing-masing individu mengelaurkan satu sha'

setara dengan timbangan 2,4 kg yang diberikan kepada orang

miskin di daerah di mana dia wajib zakat fitrah. Tidak boleh

membayar dengan harganya (uang) sebagai ganti bahan makanan.46

b. Zakat Maal

1) Zakat Emas dan Perak

Wajib zakat pada emas jika mencapai 20 dinar atau

lebih. Zakatnya adalah 2,5%. Dinar emas adalah seberat mistqal.

44

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 707 45

Ibid. 46

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 707

Page 46: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

22

Mistqal dengan timbangan saat ini adalah sebesar 4,25 gram. 20

dinar emas sama dengan 85 gram emas (20 x 4,25 = 85 gram

emas).Wajib zakat pada perak jika telah mencapai jumlah 200

dirham ke atas atau dengan timbangan 5 uqiyah ke atas.

Zakatnya 2,5%.47

2) Zakat Ternak

a) Nisab Kambing

Tabel 1

Nisab kambing

Dari Sampai Zakatnya

40 120 1 ekor

121 200 2 ekor

201 399 3 ekor

Sumber: Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam

Kaffah.

Selanjutnya untuk setiap seratus ekor zakatnya adalah

satu ekor. 399 ekor zakatnya adalah 3 ekor. 400 ekor

zakatnya adalah 4 ekor. Demikian seterusnya.48

47

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 699 48

Ibid, hlm. 701

Page 47: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

23

b) Nisab Sapi

Tabel 2

Nisab Sapi

Dari Sampai Zakatnya

30 39 1 ekor jantan atau betina usia 1 Tahun

40 59 1 ekor betina usia 2 Tahun

60 69 2 ekor jantan atau betina, masing-

masing usia 1 Tahun

Sumber: Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam

Kaffah.

Selanjutnya untuk setiap 30 ekor, zakatnya adalah

satu ekor jantan atau betina umur satu tahun. Setiap 40 ekor

zakatnya adalah satu ekor betina umur dua tahun. Jika 70

ekor zakatnya adalah satu ekor jantan umur satu tahun dan

satu ekor betina umur dua tahun. Bila 100 ekor, zakatnya

adalah dua ekor jantan masing-masing umur satu tahun dan

satu ekor betina umur dua tahun. Untuk 120 ekor, zakatnya

adalah empat ekor umur satu tahun atau tiga ekor umur dua

tahun. Demikian seterusnya.

c) Nisab Unta

Tabel 3

Nisab Unta

Dari Sampai Zakatnya

5 9 1 ekor kambing

Page 48: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

24

10 14 2 ekor kambing

15 19 3 ekor kambing

20 24 4 ekor kambing

25 35 1 ekor unta betina umur 1

tahun

36 45 1 ekor unta betina umur 2

tahun

46 60 1 ekor unta betina umur 3

tahun

61 75 1 ekor unta betina umur 4

tahun

76 90 2 ekor unta betina masing-

masing umur 2 tahun

91 120 2 ekor unta betina masing-

masing umur 3 tahun

Sumber: Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam

Kaffah.

3) Zakat tanaman hasil bumi dan buah-buahan

Kadar (ukuran) wajib zakat biji-bijian dan buah-buahan49

:

a) Sepersepuluh (10%), untuk yang diairi tanpa biaya, seperti dari

air hujan, mata air dan sejenisnya.

b) Seperduapuluh (5%), untuk yang diairi dengan biaya, seperti air

sumur yang dikeluarkan dengan alat dan sejenisnya.

49

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 704

Page 49: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

25

4) Zakat madu

Jika dia memanen madu dari usahanya atau dari pohon-

pohon dan gunung-gunung liar maka zakatnya adalah 10% dan

nisabnya adalah 160 ritl Irak sama dengan 62 kg. Jika madu

diperdagangkan maka zakat perniagaan sebesar 2,5%.50

5) Barang Laut

Apa yang keluar dari laut seperti mutiara, intan, ikan dan

lain-lain, tidak wajib dizakati. Jika untuk diperdagangkan maka

diambil zakat perniagaan sebesar 2,5% jika mencapai nisab dan

melewati haul.51

6) Barang Tambang

Hasil bumi selain tanaman, yaitu barang tambang dan lain-

lain maka zakatnya adalah mencapai nisab salah satu dari emas dan

perak sebesar 2,5% dari harganya.52

7) Zakat Rikaz

Harta terpendam peninggalan purbakala maka zakatnya

adalah seperlima (20%), banyak atau sedikit, tanpa disyaratkan

nisab dan haul.53

50

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 704 51

Ibid. 52

Ibid.

Page 50: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

26

4. Syarat Wajib Zakat

Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan oleh Islam, maka tidak mempunyai kewajiban

mengeluarkan zakat. Syarat-syarat itu diantaranya adalah54

:

a. Islam

b. Merdeka

c. Harta yang dimiliki telah mencapai nisab dan mempunyai nilai

lebih dari nisab tersebut jika dihitung, kecuali pada zakat binatang

ternak.

d. Kepemilikan penuh. Tidak termasuk harta piutang, jika harta yang

diutangkan digabung dengan harta di rumah mencapai nisab.

Begitu juga binatang ternak yang diwakafkan dan harta dari

pembagian untung pada mudharabah, jika belum dibagikan.

e. Telah melewati haul (satu tahun), kecuali zakat pada tanaman.

Haul tergantung pada sirkulasi harta yang wajib dikeluarkan untuk

zakat. Haul hanya untuk mempermudah perhitungan. Ketika harta

berkurang dari nisab atau ditukar menjadi jenis yang lain (kecuali

emas dan perak) atau dijual sebagiannya, maka perhitungan haul

terputus. Kecuali hal itu dilakukan untuk menghindari kewajiban

zakat, maka kewajiban yang telah ditentukan tidak gugur, karena

dia bermaksud untuk merusak kewajiban zakat.

53

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 704 54

Abdul Al-Hamid Mahmud, Ekonomi Zakat: Sebuah Kajian Moneter dan Keuangan

Syariah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 8

Page 51: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

27

5. Hikmah dan Manfaat Zakat

a. Mengeluarkan zakat adalah salah satu sifat penghuni surga, Allah

ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada ditaman-

taman (surga) dan di mata air - mata air, sambil mengambil

apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan Mereka.

Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-

orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur diwaktu

malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun

(kepada) Allah. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk

orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak

mendapat bagian." (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 15-19)

b. Mengelurkan zakat juga salah satu sifat orang mukmin yang berhak

mendapat rahmat Allah SWT, Dia berfirman,

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian

yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,

mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang,

menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-

Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah

[9]: 71)

c. Allah SWT memelihara dan mengembangkan zakat untuk

pemiliknya, Allah ta'ala berfirman,

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan

Allah tidak menyukai orang yang tetap dalam kekafiran, dan

selalu berbuat dosa." (QS. Al-Baqarah [2]: 276)

d. Allah SWT akan menaungi pemilik harta sedekah/zakat dari

kondisi panas pada hari kiamat kelak.

e. Zakat/sedekah dapat mensucikan harta dan mengembangkannya,

serta membuka pintu-pintu rejeki kepada pelakunya.

Page 52: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

28

f. Zakat dapat mendatangkan kebaikan-kebaikan, dan menolak

mengelurkan zakat akan mencegah kebaikan-kebaikan tersebut.

g. Zakat/sedekah dapat menghapus kesalahan dan dosa.

h. Zakat menjadi tanda keimanan orang yang mengeluarkannya.

i. Zakat meluruskan akhlak orang yang mengeluarkannya dan

membuka hatinya.

j. Zakat menjaga harta dari niat buruk orang miskin dan mereka yang

ingin mencapainya dengan cara yang tidak benar.

k. Zakat sebagai bentuk bantuan kepada fakir miskin dan orang-orang

yang membutuhkan.

l. Zakat sebagai andil seorang Muslim dalam melakukan kewajiban

terhadap bangsanya untuk memajukan negaranya dengan

memberikan sesuatu pada saat dibutuhkan.

m. Zakat sebagai realisasi syukur terhadap nikmat harta yang didapat.

B. Gambaran Umum Mustahik Zakat

1. Mustahik Zakat

Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat yakni55

:

a. Orang-orang fakir adalah orang-orang yang tidak memiliki apapun

atau hanya memiliki sebagian dari kadar kebutuhannya

b. Orang-orang miskin adalah orang-orang yang memiliki setengah

atau lebih dari kadar kebutuhannya.

55

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 712

Page 53: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

29

c. Amil adalah orang-orang yang mengambil, menjaga dan membagi

zakat

d. Muallaf adalah orang-orang muslim atau orang-orang kafir, atau

tokoh kaumnya, yang diharapkan keislamannya atau untuk

mengantisipasi keburukannya. Atau dengan pemberian itu

diharapkan iman dan Islamnya menjadi kuat, atau menegaskan

keislaman orang yang seagama. Mereka diberi zakat secukupnya

yang dapat mewujudkan tujuan tersebut.

e. Riqab adalah para hamba sahaya dan mukatab. Yaitu, hamba sahaya

yang menebus dirinya dari majikannya untuk bisa merdeka, yang

juga dibantu dengan harta zakat.

f. Gharim (orang yang terlilit hutang), ada dua macam:

1) Gharim(yang berhutang) untuk mendamaikan perselisihan

diantara kaum muslimin maka dia diberi sesuai dengan

tanggungannya.

2) Gharim untuk dirinya. Dia memikul hutang dan tidak mampu

untuk melunasi.

g. Fisabilillah adalah orang-orang yang berperang di jalan Allah untuk

meninggikan kalimatullah. Termasuk para dai yang berdakwah ke

jalan Allah disamakan seperti mereka.

h. Ibnu sabil, yaitu musafir yang dalam perjalanan sementara dia

kehabisan bekal untuk pulang ke negerinya. Dia diberi sesuatu untuk

Page 54: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

30

mencukupi kebutuhannya dalam perjalanan walaupun dia orang

kaya.

2. Cara Pembagian Zakat

Cara dalam pembagian zakat adalah sebagai berikut56

:

a. Zakat satu orang diberikan kepada salah beberapa orang dan

sebaliknya.

b. Yang lebih utama adalah membagikan zakatnya sendiri secara

rahasia ataupun terbuka menurut kebaikan. Dan secara rahasia itu

lebih utama, kecuali jika ada kemaslahatan.

c. Jika pemimpin adalah seorang yang adil dan terpercaya terhadap

kemaslahatan kaum muslimin dia boleh mengambil zakat dari orang-

orang kaya dan membagikannya kepada yang berhak secara syar'i.

d. Dia harus mengutus para amil untuk mengambil zakat harta yang

nampak, seperti ternak, tanaman, buah-buahan dan lain-lain, karena

ada sebagian orang yang tidak mengetahui kewajiban zakat dan ada

pula yang bermalas-malasan atau lupa.

e. Jika pemimpin mengambil zakat dari orang-orang kaya maka mereka

wajib membayarkan zakat kepadanya. Mereka terbebas dari

tanggungan, mendapat pahal dan dosanya dipikul oleh orang yang

menggantinya.

56

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 709

Page 55: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

31

f. Zakat setelah tiba waktu wajib menjadi amanah di tangan muzaki.

Jika ia hilang dan dia melanggar atau melalaikan maka dia wajib

menanggung jawab.

g. Yang lebih utama adalah mengeluarkan zakat dari setiap harta untuk

fakir miskin di daerahnya. Boleh dipindah kedaerah lain jika ada

kemaslahatan atau karena hubungan kerabat atau ada kebutuhan

yang mendesak.

h. Yang lebih utama, dia mengeluarkannya sendiri. Jika diwakilkan

juga tidak mengapa.

i. Harta diluar kekuasaan tidak ada zakatnya sehingga pemiliknya

meerimanya. Barang siapa memiliki harta yang belum mungkin

untuk diterima karena sesuatu alasan yang tidak kembali kepada

dirinya, seperti bagiannya dari tanah atau warisan maka tidak ada

zakat sampai dia menerimanya.

3. Menentukan Penerima Zakat

Dalam menentukan penerima zakat, harus diperhatikan hal-hal

berikut57

:

a. Tidak boleh memberikan zakat kepada selain delapan golongan

tersebut. Yang didahulukan adalah mereka yang paling

membutuhkan.

57

Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, (Surabaya: Pustaka Yassir, 2012), hlm. 713

Page 56: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

32

b. Boleh memberikan zakat kepada salah satu golongan dari delapan

golongan tersebut.

c. Boleh memberikan zakat kepada satu orang dari golongan yang

berhak menerima dalam batas-batas kebutuhannya meskipun

banyak.

d. Tapi, dianjurkan untuk membagi diantara golongan-golongan

tersebut.

e. Orang dengan gaji bulanan sebesar dua ribu real, tetapi dia

memerlukan tiga ribu real sebulan untuk menutupi kebutuhan dan

kebutuhan keluarganya maka dia diberi zakat sesuai dengan

kebutuhannya.

f. Jika seseorang memberikan zakat kepada orang yang dikira berhak,

dia telah berusaha untuk mengetahuinya dengan sungguh-sungguh

dan ternyata dia berhakmaka zakatnya sah.

g. Harta zakat harus segera diberikan kepada yang berhak menerima.

Tidak boleh ditunda dengan alasan pengembangan maupun

perdagangan untuk kepentingan pribadi maupun organisasi dan

sebagainya. Jika hartanya bukan dari zakat maka tidak ada

penghalang untuk diperdagangkan dan dibagikan dalam bidang

kebaikan.

h. Boleh membagikan zakat kepada orang yang ingin menunaikan

ibadah haji tetapi tidak memiliki bekal yang mencukupi.

i. Boleh diberikan untuk membebaskan tawanan muslim.

Page 57: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

33

j. Kepada muslim miskin yang ingin menikah untuk menjaga dirinya

dari perbuatan haram.

k. Boleh juga untuk membayar hutang orang yang telah meninggal

dunia.

l. Pemilik hutang kepada orang miskin boleh memberikan zakat

kepadanya, jika tanpa kesepakatan diantara keduanya, bahwa dia

memberikan zakat agar hutangnya terbayar.

m. Tidak boleh menggugurkan hutang dan menganggap itu sebagai

zakat.

n. Jika orang yang mampu bekerja memilih berkonsentrasi untuk

mencari ilmu dia diberi zakat karena mencari ilmu termasuk jihad

di jalan Allah dan manfaat menyebarkannya.

o. Disunahkan memberikan zakat kepada kerabat-kerabat miskin yang

tidak wajib dinafkahi, seperti:

1) saudara laki-laki dan perempuan

2) paman dan bibi dari pihak ayah dan pihak ibu

3) dan yang seperti mereka

4. Syarat Mustahik Zakat

a. Fakir

Fakir, kecuali panitia zakat karena tetap diberi bagian zakat

meskipun dia orang kaya. Dia mempunyai hak untuk menerima

bagian itu sebagai upah atas pekerjaan yang dilakukannya karena

Page 58: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

34

telah meluangkan waktunya untuk pekerjaan ini dan memerlukan

biaya untuk itu.

b. Penerima zakat harus muslim

Orang yang menerima zakat dipersyaratkan harus orang

Muslim, kecuali orang yang baru masuk Islam.

c. Penerima zakat itu bukan berasal dari keturunan bani hasyim

Sebagaimana sabda nabi: "sesungguhnya zakat-zakat itu

adalah kotoran manusia. Dia tidak dihalalkan untuk Muhammad

dan juga tidak dihalalkan bagi keluarga Muhammad."

d. Penerima zakat itu bukan orang yang lazim diberi nafkah

Zakat tidak boleh dibayarkan kepada ibu-bapak sampai

kepada kakek-nenek; kepada anak-anak dan juga keturunan

mereka; kepada istri, meskipun dia berada dalam kefakiran dan

kemiskinan karena sesungguhnya mereka telah mendapatkan

nafkah yang rutin dari suami mereka.

e. Penerima zakat harus balig, akil, dan merdeka

Menurut kesepakatan para ulama, zakat tidak boleh diterima

oleh hamba sahaya. Zakat juga tidak boleh diberikan kepada anak

kecil, orang gila, orang yang kurang waras pikirannya kecuali ada

yang mengasuhnya.

Page 59: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

35

C. Konsep-konsep Kemiskinan

Definisi miskin dari berbagai sumber58

:

1. Konsep Kemiskinan menurut BKKBN

BKKBN mendefinisikan miskin berdasarkan konsep/pendekatan

kesejahteraan keluarga, yaitu dengan membagi kriteria keluarga ke

dalam lima tahapan, yaitu keluarga prasejahtera (KPS), keluarga

sejahtera I (KS‐I), keluarga sejahtera II (KS‐II), keluarga sejahtera III

(KS‐III), dan keluarga sejahtera III plus (KS‐III Plus). Dalam hal ini,

kelompok yang dikategorikan penduduk miskin oleh BKKBN adalah

KPS dan KS‐I.

Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan

pokok (pangan), sandang, papan, kesehatan, dan pengajaran agama.

Mereka yang dikategorikan sebagai KPS adalah keluarga yang tidak

memenuhi salah satu dari 6 (enam) kriteria KS‐I. Selanjutnya, KS‐I

adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan yang sangat

mendasar, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi,

yaitu satu atau lebih indikator pada tahapan KS‐II.

58

http://www.bappenas.go.id/files/2913/5022/6062/laporan-akhir-evaluasi-28-jan-

2__20110512125342__3040__1.pdf, diakses pada 23 Desember 2016 pukul 16:08

Page 60: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

36

Tabel 4

Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Menurut BKKBN

No. Indikator Thapan Keluarga

Sejahtera

Klasifikasi Kriteria Keluarga Sejahtera

1 Makan dua kali sehari atau lebih Kebutuhan

Dasar

(Basic

Needs)

Keluarga Sejahtera I

Jika tidak dapat

memenuhi satu atau lebih

dari indikator KS-I

makatermasuk ke dalam

Keluarga Prasejahtera

2 Memiliki pakaian yang berbeda

3 Rumah yang ditempati

mempunyai atap, lantai dan

dinding yang baik

4 Bila ada anggota keluarga yang

sakit dibawa ke sarana

kesehatan

5 PUS ingin ber‐KB ke sarana

pelayanan kontrasepsi

6 Semua anak umur 7‐15 th dalam

keluarga bersekolah.

Sumber: http://www.bappenas.go.id/

2. Pendekatan Kemiskinan Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep kemampuan

pemenuhan kebutuhan dasar (basic need approach) untuk mengukur

kemiskinan. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Dengan kata lain, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari

sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan makanan maupun non

makanan yang bersifat mendasar.

Page 61: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

37

Metode yang digunakan oleh BPS dalam melakukan

penghitungan jumlah dan persentase penduduk miskin adalah dengan

menghitung garis kemiskinan (GK). Penduduk dikatakan miskin

apabila penduduk tersebut memiliki rata‐rata pengeluaran perkapita per

bulan di bawah garis kemiskinan (BPS, 2008). Penghitungan garis

kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan

perdesaan. Garis Kemiskinan terdiri dari dua komponen, Garis

Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non‐Makanan

(GKNM), sebagai berikut:

GK = GKM + GKNM

Garis kemiskinan makanan (GKM) merupakan nilai

pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan

2.100 kilokalori perkapita per hari. Patokan ini mengacu pada hasil

Widyakarya Pangan dan Gizi 1978. Paket komoditi kebutuhan dasar

makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi‐padian, umbi‐umbian,

ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang‐kacangan, buah‐buahan,

minyak dan lemak, dll). Ke‐52 jenis komoditi ini merupakan

komoditi‐komoditi yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk

miskin. Jumlah pengeluaran untuk 52 komoditi ini sekitar 70 persen

dari total pengeluaran orang miskin.

Sementara, Garis Kemiskinan Non‐makanan (GKNM) adalah

kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan

Page 62: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

38

kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non‐ makanan diwakili oleh

51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan. Nilai

kebutuhan minimum per komoditi/sub‐kelompok non‐makanan dihitung

dengan menggunakan suatu rasio pengeluaran komoditi /sub‐kelompok

tersebut terhadap total pengeluaran komoditi/sub‐kelompok yang

tercatat dalan data Susenas modul konsumsi. Rasio tersebut dihitung

dari hasil SPKKD 2004, yang dilakukan untuk mengumpulkan data

pengeluaran konsumsi rumah tangga per komoditi non‐makanan yang

lebih rinci dibandingkan data Susenas modul konsumsi.

3. Data Kemiskinan Mikro

Data kemiskinan yang diperoleh dari Susenas merupakan data

makro berupa perkiraan penduduk miskin di Indonesia, yang hanya

dapat disajikan sampai tingkat provinsi/kabupaten. Sementara itu,

untuk intervensi program‐program penanggulangan kemiskinan seperti

Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Jamkesmas, dan Program

Keluarga Harapan (PKH) diperlukan data yang bersifat mikro. Oleh

sebab itu, BPS melakukan survei Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk

2005/2006 (PSE05) untuk mendapatkan data kemiskinan mikro,

berupa direktori rumah tangga yang layak menerima BLT. Data ini

berisi nama kepala rumah tangga dan alamat tempat tinggal mereka.

Berbeda dengan data kemiskinan makro, penentuan rumah tangga

penerima BLT pada PSE05 didasarkan pada pendekatan karakteristik

rumah tangga, bukan dengan pendekatan nilai konsumsi pengeluaran

Page 63: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

39

untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum (non‐monetary approach).

Ada 14 indikator yang digunakan untuk menentukan rumah tangga

miskin. Data PSE05 tersebut dimutakhirkan melalui Pendataan

Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008 yang dimulai pada bulan

September dalam rangka penyiapan database RTS untuk memenuhi

kebutuhan data berbagai program perlindungan sosial yang

dilaksanakan mulai tahun 2009. Survei PPLS 2008 menambahkan 2

indikator di luar 14 indikator dalam survei PSE05.Pendekatan

karakteristik rumah tangga dalam Pendataan Sosial Ekonomi (PSE)

2005 dan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008 adalah

sebagai berikut:

a) Luas bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2.

b) Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.

c) Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas

rendah/tembok tanpa diplester.

d) tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama‐sama dengan

rumah tangga lain.

e) Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

f) Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak

terlindung/sungai/air hujan.

g) Bahan bakar untuk memasak sehari‐hari adalah kayu

bakar/arang/minyak tanah.

h) Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali.

Page 64: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

40

i) Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

j) Hanya sanggup makan satu/dua kali dalam sehari.

k) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan dan

puskesmas/poliklinik.

l) Sumber penghasilan kepala keluarga adalah petani dengan luas

lahan -500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh

perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di

bawah Rp. 600.000,00 perbulan.

m) Pendidikan tertinggi Kepala Keluarga : tidak bersekolah/tidak

tamat SD/ hanya SD.

n) Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai

minimal Rp 500.000,00 seperti sepeda motor kredit/non kredit.

o) Jenis atap bangunan tempat tinggal terluas adalah sirap,

genteng/seng/asbes kondisi jelek/kualitas rendah atau ijuk, rumbia.

p) Sering berhutang untuk memenuhi kebutuhan sehari‐hari

4. Pendekatan Kemiskinan Menurut World Bank

World Bank membuat garis kemiskinan absolut sebesar US$ 1

dan US$ 2 PPP(purchasing power parity/paritas daya beli) per hari

(bukan nilai tukar US$ resmi) dengan tujuan untuk membandingkan

angka kemiskinan antarnegara/wilayah dan perkembangannya menurut

waktu untuk menilai kemajuan yang dicapai dalam memerangi

kemiskinan di tingkat global/internasional. Angka konversi PPP adalah

banyaknya rupiah yang dikeluarkan untuk membeli sejumlah

Page 65: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

41

kebutuhan barang dan jasa di mana jumlah yang sama tersebut dapat

dibeli sebesar US$ 1 di Amerika Serikat. Angka konversi ini dihitung

berdasarkan harga dan kuantitas di masing‐masing negara yang

dikumpulkan dalam suatu survei yang biasanya dilakukan setiap lima

tahun.

Page 66: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

42

BAB III

GAMBARAN UMUM BAZNAS KABUPATEN SUKOHARJO

A. Profil BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

BAZNAS adalah badan pengelola ZIS yang dibentuk berdasarkan

undang-undang sehingga memiliki kekuatan formal sebagai lembaga non

struktural. BAZNAS Kab. Sukoharjo merupakan badan resmi yang

dibentuk dan didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui

surat Keputusan Bupati, Kepengurusan yang terbaru dengan SK No.

451.12/327/2013 Tahun 2013. Memiliki tugas mengelola ZIS yang

meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan

pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta

pendayagunaan zakat infaq dan shodaqoh.

BAZNAS yang dulu disebut BAZIS dan juga BAZDA Kabupaten

Sukoharjo, yaitu badan yang berada dibawah naungan pemerintah

khususnya Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Pertama berdiri sekitar tahun

1994/1995 dengan pengelolaan yang sederhana dan pemasukannya ZIS

juga masih relatif sedikit. Mulai menampakkan peningkatan sejak tahun

2009, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Sukoharjo Nomor :

451.12/347/2009-2011. Tanggal 21 Agustus 2009, tentang Pembentukan

Pengurus BAZ Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009-2011.

Page 67: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

43

B. Visi dan Misi BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

1. Visi : Mewujudkan Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh

yang amanah sesuai dengan Syariah

2. Misi :

a. Menggalang potensi dana ZIS dari umat muslim Kabupaten

Sukoharjo.

b. Mengelola dan menyalurkan ZIS untuk meningkatkan

kesejahteraan umat.

c. Meningkatkan kesadaran berzakat bagi umat Islam di wilayah

Kabupaten Sukoharjo.

d. Meningkatkan status mustahik menjadi muzaki melalui

pemberdayaan.

e. Mengembangkan manajemen zakat yang sesuai standar, amanah,

professional dan transparan.

C. Struktur Organisasi BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

Tabel 5: Struktur Organisasi BAZNAS Kab. Sukoharjo

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Kab. Sukoharjo

Page 68: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

44

D. Pengurus BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

1. Dewan Pertimbangan

Ketua : H. Wardoyo Wijaya, SH., MH.

Wk.Ketua : Dwi Jatmoko, S.Sos. S.H., M.Hum.

Sekretaris : Drs. Agus Santosa

Anggota : Drs. Sardiyono, MM.

Anggota : Drs. Joko Nurhadiyanto EN., M.Hum.

Anggota : H. Sholahuddin Sirizal. LC.

Anggota : H. Yazid Anwari, SAg.

Anggota : DR. H. Muinuddinillah Basri, LC.

Anggota : Drs. KH. Adib Zein

2. Komisi Pengawas

Ketua : Drs. Suhardi, MM.

Wakil Ketua : Eko Adji Aryanto, SH., MM.

Sekretaris : Drs. Nurwahyudi, MM.

Anggota : Sarno, SH.

Anggota : Drs. Munawar, MHum.

Anggota : Drs. Sugeng BW.

Anggota : H. Jazuli, MAg.

Anggota : Drs. H. Dalono Abdul Rosyid

Page 69: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

45

3. Badan Pelaksana

Ketua : Drs. H. HARYANTO, MM.

Wakil Ketua : H. Masdiro, SPd, MM.

Wakil ketua : dr. H. Harun Rasyid, SpB. MARS.

Sekretaris : H. Bagus Imam Purnawanto, SE., MM.

Wakil Sekretaris : Budi Santosa, MSi.

Wakil Sekretaris : H. Ihsan Muhadi, SAg.

Bendahara : Djoko Sunitho

Wakil Bendahara : Dra. Hj. Susilowati

Wakil Bendahara : Amrina Rosyada

4. Devisi Pengumpulan

Ketua : Drs. H. Suparno ZD., MAg.

Wakil Ketua : Suhardono

Sekretaris : Dwi Handayani, SE.

Anggota : Ir. Bambang Sutrisno, MM.

Anggota : Ir. Priyono

Anggota : H. Bambang Sifnanto

5. Devisi Pendistribusian

Ketua : H. Imam Waladi, MAg.

Wakil Ketua : H. Abdul Rochman, SAg.

Sekretaris : Maryanto, SE.

Page 70: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

46

Anggota : H. Syafi‟i, MAg.

Anggota : Suyoto, MSi.

Anggota : Wiwoho Aji Santoso, SPd.

Anggota : Moh. Omar Rosyidi, SAg.

6. Devisi Pendayagunaan

Ketua : H. Wisnu Dewantoro, S.Sos., M.E.Sya.

Wakil Ketua : Rustanto, SPdI.

Sekretaris : Joko Purwanto, S.Sos

Anggota : Sudiman, SAg.

Anggota : HM. Roeri

Anggota : M. Bahauddin, Amd.

Anggota : Tri Minarno, SH.

7. Devisi Pengembangan

Ketua : dr. Guntur Subyantoro, MSi.

Wakil Ketua : Drs. Budi Rahardjo, SH., MSi.

Sekretaris : Sutardi, S.Sos

Anggota : Suyamto, M.Kom.

Anggota : KH. Agung Suhada, SAg.

Anggota : H. Ihsan Saifuddin, SAg.

Page 71: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

47

E. Program Kerja BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

Program Kerja BAZNAS Kabupaten Sukoharjo dirumuskan sbb :

1. Membangun kepercayaan masyarakat kepada BAZNAS.

2. Mengoptimalkan tugas dan fungsi Amil sesuai dengan ketentuan

Surat Keputusan Bupati.

3. Meningkatkan jumlah pemasukan ZIS Tahun 2015.

4. Mentashorufkan/mendayagunakan hasil pengumpulan ZIS sesuai

dengan ketentuan Syar‟i.

5. Membangun Sekretariat BAZNAS Kabupaten Sukoharjo.

Langkah-langkah kegiatannya dijabarkan sebagai berikut :

a. Program Pendistribusian

1) Memberikan bantuan fakir miskin dan duafa yang bersifat

konsumtif (3 kali dalam setahun)

2) Menyantuni anak yatim.

3) Memberi insentif pada guru TPQ

4) Bantuan operasioal bagi lembaga TPQ

5) Bantuan Sarpras Ibadah untuk Masjid

6) Bantuan rehab rumah RTLH

7) Bantuan pengobatan untuk duafa.

8) Bantuan korban bencana alam

b. Program Pendayagunaan

1) Bantuan Operasional Madrasah Diniyah Takmiliyah

Page 72: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

48

2) Bantuan kegiatan ekonomi produktif :

a) pelatihan,

b) pemberian modal, dan

c) monitoring

3) Menyelenggarakan kegiatan Sosial berupa Khitanan Massal

bagi keluarga dhuafa

c. Program Pengembangan

1) Menyelenggarakan koordinasi dan Kerja sama dengan

Lembaga Pengelola Zakat dan Lembaga Keuangan Syari'ah

di Kab. Sukoharjo.

2) Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan :

a) Pelatihan Pengelolaan ZIS bagi UPZ

b) Pelatihan Perawatan Jenazah bagi wanita

c) Pelatihan Khotib

3) Publikasi BAZNAS Kab. Sukoharjo melalui media

cetak/elektronik

4) Menyelenggarakan Layanan Konsultasi ZIS

d. Program Sekretariat

1) Melaksanakan tertib administrasi umum dan administrasi

keuangan BAZNAS.

2) Mengelola kantor/sekretariat BAZNAS.

Page 73: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

49

3) Menyelenggarakan rapat rutin.

4) Menghadiri undangan-undangan.

5) Inventarisasi LAZ dan UPZ

6) Menyusun Pedoman Kerja BAZNAS

7) Membuat profil BAZNAS

8) Mengelola Web Site BAZNAS

9) Sosialisasi sadar zakat bagi PNS/TNI/Polri

10) Study banding

F. Mekanisme Alur Kerja Pengolahan Data Mustahik BAZNAS

KaupatenSukoharjo

Tabel 6

Mekanisme Alur Kerja Pengolahan Data Mustahik BAZNAS

KaupatenSukoharjo

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Kab. Sukoharjo

Page 74: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

50

G. Rekening BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

Muzaki yang ingin menyalurkan ZIS melalui Bank Jateng Syariah Capem

Sukoharjo:

1. Zakat No.Rek:6-053-00224-1

2. Infaq/shodaqoh No.Rek6-053-00223-7

(Dapat dilayani di Bank Jateng Cab. Sukoharjo)

Table 7

Daftar Wilayah Kerja BAZNAS Sukoharjo

MUSPIDA Bupati, Wakil Bupati, DPRD Kab.

Sukoharjo, Kejaksaan Negeri,

Pengadilan Negeri, Polres Skh,

Kodim 0726 Sukoharjo.

SEKRETARIAT DAERAH Bagian Umum dan Asisten, Bagian

Pemerintahan, Bagian Pemerintah

Desa, Bagian Bina Sosial, Bagian

Perekonomian, Bagian Hukum,

Bagian Humas, Bagian Organisasi.

SEKRETARIAT DPRD Sekretariat DPRD (sekwan)

BADAN BAPPEDA, Badan Lingkungan

Hidup (BLH), Badan Kepegawaian.

DINAS DPPKAD, Dinas Pertanian, Dispeduk

dan Capil, Dinas Pekerjaan Umum,

Dinas Koperasi & UMKM,

Disperindag, Dishubinfokom, Dinas

POPK, Disnaker & Transmigrasi,

Page 75: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

51

Dinas Pendidikan, Dinas Sosial,

Kantor Perpustakaan, Kantor

Penanaman Modal, Kantor

Pendayagunaan Perempuan, Kantor

Kesbangpol, KPPT

INSTANSI RSUD, Inpektorat, Kantor

Pertahanan, Kementrian Agama,

Pengadilan Agama, BPS, Kantor KPU

BUMN/BUMD/SWASTA Bank Jateng, BPR Bank Pasar, PD

BPR BKK, PD BPR BKK Grogol, PD

BPR BKK Sekabupaten Sukoharjo,

PDAM Sukoharjo, PERCADA, PLN

Ranting Sukoharjo, Rumah Sakit

“Nirmala Suri”, Poltekes “Bakti

Muliya”.

SEKOLAH SMPN 1-7 Sukoharjo, SMAN 1-3

Sukoharjo, SMKN 1-6 Sukoharjo,

SMPN 1-3 Bendosari, SMPN 1-3

Grogol, SMPN 1-3 Mojolaban,

SMAN 1 Mojolaban, SMPN 1-4

Polokarto, SMAN 1 Polokarto, SKB

Sukoharjo, SMPN 1-4 Nguter, SMAN

1 Nguter, SMPN 1-3 Baki, SMPN

1&2 Gatak, SMPN 1-3 Kartasura,

SMPN 1-3 Weru, SMAN 1 Weru,

Page 76: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

52

SMAN 1 Weru, SMPN 1-3 Bulu,

SMAN 1 Bulu, SMPN 1-4

Tawangsari, SMAN 1 Tawangsari.

UPTD PENDIDIKAN UPTD Pendidikan Kecamatan

Sukoharjo, Kecamatan Bendosari,

Kecamatan Grogol, Kecamatan

Mojolaban, Kecamatan Polokarto,

Kecamatan Nguter, Kecamatan Baki,

Kecamatan Gatak, Kecamatan

Kartasura, Kecamatan Weru,

Kecamatan Bulu, Kecamatan

Tawangsari.

KECAMATAN Sukoharjo, Bendosari, Grogol,

Mojolaban, Polokarto, Nguter, Baki,

Gatak, Kartasura, Weru, Bulu,

Tawangsari.

KELURAHAN Sukoharjo, Joho, Mandan, Banmati,

gayam, Kenep, Begajah, Jetis,

Combongan, Jombor, Sonorejo,

Ngadirejo, Kartosuro, Bulakrejo,

Dukuh, Bulakan, Kriwen.

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Kab. Sukoharjo

Page 77: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

53

H. Penghimpunan Zakat pada BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

1. Muzaki

Muzaki pada BAZNAS Kabupaten Sukoharjo 99% adalah

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1% dari masyarakat umum. BAZNAS

Sukoharjo memang terfokus pada para PNS atau “plat merah” dan

terus melakukan himbauan dan sosialisasi agar mereka yang telah

memenuhi syarat sebagai muzakki untuk dapat membayar zakatnya.59

2. Teknik Pengumpulan

BAZNAS Sukoharjo memiliki 2 teknik dalam penghimpunan

dana zakat, yakni yang dikumpulkan lewat bendahara (instansi terkait)

kemudian di transfer lewat nomor rekening BAZNAS Kab. Sukoharjo.

Teknik yang satunya berupa insidentil, maksudnya dalam proses

pembayaran zakat seseorang melakukan sendiri baik dengan cara

menstransfer uang tersebut atau datang langsung dan dibayarkan

kepada pihak kantor BAZNAS Kabupaten Sukoharjo.

Teknik penghimpunan ini sudah seuai dengan aturan dan

prosedur yang sudah di tetapkan. Bahwa pengumpulan dana ini baru

ditujukan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diluar jalur

insidentil. Dengan teknik pengumpulan dana melalui edaran Bupati

Sukoharjo yang dilampiri surat pernyataan bermaterai 6000 yang berisi

kesanggupan PNS tersebut untuk membayar zakat sebesar 2,5%.

Sedangkan untuk infaq dan shadaqah dengan nominal yang dipilih di

59

Rita Putri Hardini, Full Timer BAZNAS Kabupaten Sukoharjo, Wawancara Pribadi, 2

Agustus 2017, pukul 10:30 WIB.

Page 78: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

54

dalam daftar edaran tersebut. Jadi di dalam BAZNAS ini tidak ada

paksaan atau tekanan untuk membayar ZIS, melainkan semua itu

kesanggupan dari masing-masing PNS.60

I. Pendistribusian Zakat di BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

Zakat di BAZNAS Kabupaten Sukoharjo didistribusikan dalam 2

bentuk yakni dalam bentuk konsumtif dan dalam bentuk produktif. Dalam

Undang-undang No. 23 Tahun 2011 bab 3 Pasal 25 disebutkan bahwa

zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai dengan syariat Islam.

Dalam al-Qur‟an surat at-Taubah ayat 60 disebutkan bahwa penerima

zakat adalah fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim, fisabilillah, ibnu

sabil.

Akan tetapi dalam pendistribusian dana zakat di BAZNAS

Sukoharjo hanya dilakukan pada golongan fakir, miskin, amil, dan fi

sabilillah.61

Terlebih pendistribuian ini terfokus pada fakir/miskin/dhuafa.

Disini yang dimaksud dhuafa yakni para janda dan duda miskin, serta anak

yatim miskin.

Amil yakni ditujukan kepada orang yang ikut dalam proses

penghimpunan serta pengelolaan zakat di BAZNAS Kabupaten Sukoharjo

yang telah menjadi karyawan BAZNAS. Fii sabilillah sendiri juga

mendapat zakat diantaranya pemberian santunan ustadz dan ustadzah,

operasional TPQ dan operasional MADIN. Dalam hal pendistribusian

60

Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Sukoharjo 61

Wisnu Dewantoro, Ketua Divisi Pendayagunaan, Wawancara Pribadi, 2 Agustus 2017,

pukul 11:00 WIB.

Page 79: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

55

dana zakat, BAZNAS Sukoharjo menggunakan metode yang tertuang

dalam program-program kerjanya, yakni:

1. Bantuan konsumtif keluarga dhuafa

Bantuan konsumtif ini dimaksudkan sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan dasar bagi para mustahik. Proses dari bantuan konsumtif ini

di awali dari pihak BAZNAS Sukoharjo memberikan surat

permohonan bantuan kepada camat untuk mengirimkan data

keluarga/dhuafa yang layak mendapatkan bantuan sejumlah 5 (lima)

Kepala Keluarga (KK) setiap desa/kelurahan. Kemudian dari

kecamatan membagikan surat tersebut ke desa/kelurahan agar

mengirimkan data keluarga miskin/dhuafa.

Kriteria dalam surat permohonan untuk mengirimkan data

keluarg miskin/dhuafa sebagai berikut:

a. Beragama Islam

b. Belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari BAZNAS

Kabupaten Sukohajo

c. Diutamakan yang rajin sholat berjamaah di masjid

d. Diutamakan bagi keluarga miskin yang sangat membutuhkan.

Setelah mendapatkan data keluarga miskin/dhuafa maka data

dari desa/kelurahan tersebut dikembalikan ke kecamatan yang

kemudin diteruskan ke kantor BAZNAS Sukoharjo.

Dari bantuan konsumtif keluarga dhuafa ini diperoleh 5 orang

x 167 kelurahan = 835 orang dengan per orang mendapatkan bantuan

Page 80: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

56

Rp. 250.000,- per orang. Jadi total pentasarufan bantuan konsumtif ini

sebesar Rp. 208. 750. 000,- .62

Menurut Ibu Siti Nursuciati, bantuan ini sangat berguna dan

langsung dapat dibelanjakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari.

Misalnya untuk membeli beras dan juga bumbu-bumbu dapur.63

2. Bantuan santri yatim piatu dhuafa

Program pemberdayaan dalam bidang pendidikan ini terus

digulirkan oleh BAZNAS Sukoharjo. Dalam pentasarufan santri yatim

piatu dan dhuafa, pihak BAZNAS Sukoharjo berkoordinasi dengan

Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama Kabupaten Sukoharjo yang

mana mempunyai data-data terkait. Santri yatim piatu ini memperoleh

zakat berupa perlengkapan belajar maupun dalam bentuk beasiswa.

Bantuan santri yatim piatu dhuafa ini sangat meringankan bagi

para santri mapaun walinya, disamping karena sudah mendapat uang

sekolah berupa beasiswa. Para santri bisa lebih fokus dalam belajar

tanpa terbebani pembayaran uang sekolahnya.

3. Bantuan ustadz dan ustadzah, Operasional TPQ dan Operasional

MADIN

Pentasarufan zakat untuk ustadz dan ustadzah, Operasional

TPQ dan Operasional MADIN memperoleh dana zakat dari perluasan

golongan fisabilillah. Peberian dana zakat ini di prioritaskan kepada

62

Rita Putri Hardini, Full Timer BAZNAS Kabupaten Sukoharjo, Wawancara Pribadi, 2

Agustus 2017, pukul 10:30 WIB. 63

Siti Nursuciati. Penerima Bantuan Konsumtif BAZNAS Kabupaten Sukoharjo,

Wawancara Pribadi, 3 Agustus 2017, pukul 16:00 WIB.

Page 81: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

57

Ustadz, Ustadzah dan TPQ “pinggiran” yang sangat membutuhkan

dana zakat tersebut.64

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian zakat kepada para

Ustadz maupun Ustadzah dapat memberikan semangat lebih kepada

mereka untuk mengajar para murid dan juga mempunyai tanggung

jawab yang lebih karena zakat tersebut. Zakat terhadap Operasional

TPQ atau Madin juga dapat meningkatkan kualitas dari TPQ atau

Madin tersebut dengan di tambahnya fasilitas yang ada sehingga

belajar dan mengajar dapat lebih efektif.

4. Khitanan Massal

Kegiatan khitanan masal ini diadakan dalam rangka

mengaktualisasi program kerja BAZNAS dan Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo yaitu meningkatkan kualitas sumber daya insani agar

melakukan pembinaan baik dari segi jasmani maupun rohani agar

terwujud insan yang sehat dan kuat. BAZNAS Sukoharjo aktif

menggelar khitanan masal yang diseleggarakan dengan berkoordinasi

dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Khitanan masal ini

menyasar para laki-laki dari keluarga yang tidak mampu.

Khitan adalah wajib bagi seorang laki-laki, maka dari itu

seorang yang tidak mampu khitan di rumah sakit karena alasan biaya,

BAZNAS Sukoharjo mengadakan khitanan masal sehinggal laki-laki

yang belum di khitan dapat menunaikan kewajibannya.

64

Wisnu Dewantoro, Ketua Divisi Pendayagunaan, Wawancara Pribadi, 2 Agustus

2017, pukul 11:00 WIB.

Page 82: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

58

5. Pemberian bantuan bersifat produktif untuk modal usaha/kerja

Pemberian bantuan ini diberikan kepada seeorang yang

membutuhkan modal usaha dengan menyerahkan proposal bantuan

kepada BAZNAS Sukoharjo. Bantuan modal dari BAZNAS

Sukoharjo ini bukan berupa uang tunai melainkan bantuan terkait

bahan atau alat-alat yang diperlukan untuk usaha.

Bantuan diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dan

menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang mempunyai skil

usaha tetapi tidak mempunyai alat sehingga diharapkan mampu

meningkatkan pendapatan mereka dan harapan lebih bisa menjadikan

mereka yang awalnya seorang mustahik zakat dapat berubah menjadi

seorang muzaki.

6. Hak Amil

Hak amil adalah bagian tertentu dari zakat yang dapat

dimanfaatkan untuk biaya operasional dalam pengelolaan zakat. Pada

tahun 2016, BAZNAS Sukoharjo mengambil dana zakat untuk hak

amil sebesar 6% dari penerimaan dana zakat.65

Hal tersebut jelas tidak

bertentangan dengan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 1

Tahun 2016 yang menyebutkan bahwa penerimaan Hak Amil dari

65

Rita Putri Hardini, Full Timer BAZNAS Kabupaten Sukoharjo, Wawancara Pribadi, 2

Agustus 2017, pukul 10:30 WIB.

Page 83: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

59

dana Zakat paling banyak 12,5% (dua belas koma lima pesen) dari

penerimaan dana Zakat.66

Dengan diberinya zakat, seorang amil dapat fokus untuk

menghimpun, mengelola, dan juga mendistribusikan zakat tanpa

khawatir tidak bisa memberikan nafkah kepada keluarganya.

66

Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasional, Badan Amil

Zakat Nasional Provinsi, dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota.

Page 84: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

60

BAB IV

ANALISIS PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK

ZAKAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDISTRIBUSIAN

ZAKAT DI BAZNAS SUKOHARJO

A. Penentuan Kriteria Miskin sebagai Mustahik Zakat di BAZNAS

Sukoharjo

Banyak pendapat para ahli fikih yang menjelaskan konsep

kemiskinan. Mereka membagi kemiskinan menjadi 2 status yakni fakir dan

miskin. Akan tetapi tidak ada perbedaan yang berarti antara fakir dan

miskin dari segi kebutuhan, kekurangan,dan hak mendapat zakat. Konsep

kemiskinan dari para kalangan ulama fikih klasik ini masih sangat umum

dan perlu adanya reinterprestasi dan juga konstekstualisasi agar penentuan

seorang dikatakan miskin lebih jelas dan dapat mengikuti perkembangan

zaman.

Dalam mencermati konsep kemiskinan yang ada di Indonesia,

setidaknya ada 2 badan yang berkompeten dalam masalah ini yakni Badan

Pusat Statistik (BPS) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN). Kedua badan tersebut sama-sama menentukan criteria

seseorang dikatakan miskin.

Konsep kemiskinan dari BPS diperoleh dari pendekatan social dan

program-program pengentasan kemiskinan. Menurut BPS, kemiskinan

diukur menggunakan 16 indikator terpilih. Berdasarkan indikator tersebut

BPS melakukan survey dan menghitung jumlah rumah tangga, jumlah

Page 85: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

61

keluarga, dan jumlah penduduk. BPS tidak mengukur kebutuhan yang

sifatnya tidak nyata seperti pengetahuan agama dan ketaatan dalam

beribadah.

Konsep kemiskinan dari BKKBN melakukan penentuan kriteria

miskin dari hasil survey pendataan keluarga dengan tujuan untuk

operasionalisasi program KB. Pengukuran kemiskinan menurut BKKBN

ini dengan menggunakan 1-14 indikator diklasifikasikan berdasarkan

aspek pemenuhan kebutuhan dasar dan pemenuhan kebutuhan psikologis.

BKKBN mengklasifikasikan keluarga miskin menjadi 2, yaitu Keluarga

Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS-I). Suatu keluarga akan

dikelompokkan menjadi KPS apabila salah satu indikator dari aspek

kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi. Selanjutnya suatau keluarga akan

dikelompokkan kedalam KS-I apabila salah satu dari indikator kebutuhan

psikologinya tidak terpenuhi. KS dan KS-I inilah yang kemudian akan

menjadi sasaran BKKBN dengan pelayanan KB secara gratis. BKKBN

tidak mengukur indikator yang sebenarnya termasuk dari kebutuhan dasar

seperti kebutuhan air munum, penerangan, kebutuhan akan bahan bakar.

Padahal indikator tersebut juga sangat merefleksikan kondisi social dan

ekonomi suatu masyarakat.

Dalam menentukan kriteria miskin sebagai mustahik zakat ini

dibutuhkan kearifan lokal karena tingkat kemiskinan bersifat heterogen

dan tidak sama di setiap daerah, tergantung pada kondisi sosial, ekonomi,

dan budaya daerah setempat. Melihat hal tersebut, Pemerintah Kabupaten

Page 86: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

62

Sukoharjo lewat Peraturan Bupati menetapkan indikator penduduk miskin

di Kabupaten Sukoharjo yang kemudian dijadikan rujukan bagi BAZNAS

Kabupaten Sukoharjo dalam menentukan kriteria miskin bagi calon

musthaik zakat.

Penetapan BAZNAS Kabupaten Sukoharjo untuk mengacu pada

Peraturan Bupati dan bukan dari BPS yang notabene lebih diakui secara

nasional bukanlah suatu hal yang salah, sebagaimana dalam ilmu hokum

dikenal asas lex specialis deroga legi generalis yang berarti bahwa hukum

yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang bersifat umum. Maka

sesuai asas tersebut BAZNAS Kabupaten Sukoharjo menggunakan konsep

kemiskinan yang ada di Peraturan Bupati dan mengesampingkan konsep

kemiskinan yang ada diatasnya.

Kriteria seseorang dapat dikatakan miskin sehingga masuk dalam

golongan mustahik zakat yaitu dengan mengacu pada Peraturan Bupati

Nomor 5 Tahun 2011 Pasal 4 dan Pasal 5 yakni67

:

Pasal 4

Indikator Kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah :

a. Income per kapita;

b. Rumah tinggal;

c. Kesehatan (tepenuhi minimal 50%;

d. Pendidikan;

e. Budaya;

67

Rita Putri Hardini, Full Timer BAZNAS Kabupaten Sukoharjo, Wawancara Pribadi, 2

Agustus 2017, pukul 10:30 WIB.

Page 87: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

63

f. Ekonomi;

g. Jumlah keluarga; dan

h. Asset.

Pasal 5

Indicator Kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditetapkan

dengan beberapa parameter sebagai berikut:

a. Pendapatan Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan

per jiwa;

b. Lantai masih tanah;

c. Dinding tidak permanen;

d. Tidak memiliki MCK sendiri;

e. Daya tapung 8 m2 per jiwa;

f. Belum punya rumah sendiri;

g. Tidak menggunakan fasilitas listrik;

h. Kesulitan air bersih;

i. Menderita penyakit kronis;

j. Tidak mampu membiayai pelayanan keshtan di Puskesmas;

k. Penyandang cacat;

l. Gizi buruk;

m. Tidak tamat sekolah dasar

n. Tidak mampu membiayai anggota keluarga pendidikan dasar 9

(Sembilan) tahun;

o. Sikap mental dan pelaku = bukan perokok;

Page 88: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

64

p. Tidak punya penghasilan tetap;

q. Tanggungan keluarga ≥ 3 (tiga) orang;

r. Asset tidak produktif (tidak digunakan unuk usaha); dan

s. Punya asset maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).

B. Implementasi dalam Pendistribusian Zakat di BAZNAS Sukoharjo

Setelah mengetahui kriteria miskin sebagai mustahik zakat,

langkah selanjutnya adalah bagaimana implementasi zakat tersebut

sehingga dana zakat dapat disalurkan dengan tepat dan bermanfaat bagi

mustahik zakat.

BAZNAS Kabupaten Sukoharjo dalam penerapan pendistribusian

dana zakat tidak sepenuhnya sesuai dengan kriteria miskin menurut

Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2011 akan tetapi pihak BAZNAS

Kabupaten Sukoharjo juga mempunyai pertimbangan tersendiri dalam

pendistribusian dana zakat. Pertimbangan lain yang tidak sesuai dengan

Peraturan Bupati tersebut misalnya dana zakat di salurkan kepada korban

bencana alam. Pihak BAZNAS Kabupaten Sukoharjo berpendapat bahwa

orang yang terkena bencana alam seperti banjir, tanah longsor atau yang

lainnya bisa mendapat dana zakat karena walaupun dahulunya orang

tersebut adalah orang yang mampu, akan tetapi saat terkena bencana,

orang tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhannya sehingga dapat

dikatakan orang tersebut miskin.

Page 89: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

65

Pertimbangan lain yang tidak sesuai dengan Peraturan Bupati

mengenai kriteria miskin adalah bagaimana BAZNAS Kabupaten

Sukoharjo mempunyai fokus yang lebih terhadap janda miskin, duda

miskin, dan juga yatim miskin. Walaupun banyak masyarakat yang

miskin, akan tetapi menurut BAZNAS Kabupaten Sukoharjo menganggap

golongan janda miskin, duda miskin, dan yatim miskin adalah kaum yang

lebih lemah dan harus lebih diperhatikan.

Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh pihak BAZNAS Kabupaten

Sukoharjo dalam mengimplementasikan pendistribusian zakat walaupun

semuanya tidak sama persis dengan kriteria miskin yang ada dalam

Peraturan Bupati, namun hal tersebut tetap sah dilakukan sepanjang tidak

bertentangan dengan aturan syar‟i.

Page 90: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari analisis dan pembahasan yang diuraikan sebelumnya maka

dapat disimpulkan bahwa :

1. Kriteria Miskin sebagai Mustahik Zakat di BAZNAS Sukoharjo

Dalam menentukan kriteria miskin dibutuhkan kearifan lokal

karena tingkat kemiskinan bersifat heterogen dan tidak sama di setiap

daerah, maka dari itu Pemerintah Kabupaten Sukoharjo hadir dengan

Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 5 Tahun 2011 tentang Indikator

Penduduk Miskin di Kabupaten Sukoharjo yang pada Pasal 5 berisi :

(a) Pendapatan Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per

bulan per jiwa; (b) Lantai masih tanah; (c) Dinding tidak permanen; (d)

Tidak memiliki MCK sendiri; (e) Daya tapung 8 m2 per jiwa; (f)

Belum punya rumah sendiri; (g) Tidak menggunakan fasilitas listrik;

(h) Kesulitan air bersih; (i) Menderita penyakit kronis; (j) Tidak

mampu membiayai pelayanan keshtan di Puskesmas; (k) Penyandang

cacat; (l) Gizi buruk; (m) Tidak tamat sekolah dasar; (n) Tidak mampu

membiayai anggota keluarga pendidikan dasar 9 (Sembilan) tahun; (o)

Sikap mental dan pelaku = bukan perokok; (p) Tidak punya

penghasilan tetap; (q) Tanggungan keluarga ≥ 3 (tiga) orang; (r) Asset

Page 91: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

67

tidak produktif (tidak digunakan unuk usaha); (s) Punya asset

maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).

2. Implementasi Pendistribusian Zakat di BAZNAS Sukoharjo

Implementasi pendistribusian zakat di BAZNAS Sukoharjo

sesuai dengan Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 5 Tahun 2011

tentang Indikator Penduduk Miskin di Kabupaten Sukoharjo, akan

tetapi dalam penerapannya pihak BAZNAS melakukan inovasi-inovasi

sehingga mempermudah masyarakat miskin yang tidak termasuk

dalam Peraturan Bupati dapat menerima dana zakat.

Inovasi yang dilakukan misalnya dana zakat di salurkan kepada

korban bencana alam yang walaupun dahulunya orang tersebut adalah

orang yang mampu, akan tetapi saat terkena bencana, orang tersebut

tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Penerapan lain misalnya

penyalurannya lebih terfokus kepada janda miskin, duda miskin, dan

yatim miskin yang dianggap kaum yang lebih lemah dan harus lebih

diperhatikan.

B. SARAN

1. Diharapkan BAZNAS Kabupaten Sukoharjo terus melakukan

sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat, khususnya pada PNS

untuk membayar Zakat.

Page 92: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

68

2. Selalu memaksimalkan program-program kerja yang dijalankan agar

bermanfaat besar bagi para mustahik maupun muzakki.

3. Dapat memberikan layanan ke publik tentang transparansi dana zakat,

infaq, dan shadaqah yang ada di BAZNAS Kabupaten Sukoharjo.

Page 93: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aflah, Noor, Arsitektur Zakat Indonesia, Jakarta: Universitas Indonesia Press,

2009.

Ali, Nuruddin, Zakat sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2006.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsirnya, jilid IV,

Jakarta: Lentera Abadi, 2010.

Fakhrruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, Malang: UIN-Malang

Press, 2008.

Hafidhuddin, Didin, dkk, The Power of Zakat : Studi Perbandingan Pengelolaan

Zakat di Asia Tenggara, Malang: UIN-Malang Press, 2008.

Al-Hamid, Abdul Mahmud, Ekonomi Zakat: Sebuah Kajian Moneter dan

Keuangan Syariah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.

Hasan, Sofyan, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Surabaya: Al – Ikhlas, 1995.

Inazah, Gazi. Teori Komprehensif tentang Zakat dan Pajak, Yogyakarta: Tiara

Wacana Yogya, 2003.

Ismail, Syauqi Sahhatih, Penerapan Zakat dalam Bisnis Modern, terj. Bahrun Abu

Bakar dan Anshori Umar Sitanggal, Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Kamal, Abu Malik bin as-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, terj. Besus Hidayat

Amin, cet. ke-5, Jilid 2; Jakarta: Pustaka Azzam, 2013.

Muhammad, Syaikh bin Ibrahim, Ensiklopedi Islam Kaffah, terj. Najib Junidi dan

Izzudin Karimi, cet. ke-5, Surabaya: Pustaka Yassir, 2012.

Page 94: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat

Nasional, Badan Amil Zakat Nasional Provinsi, dan Badan Amil Zakat

Nasional Kabupaten/Kota.

Qardawi, Yusuf, Hukum Zakat: Studi Komparatif Mengenai Status Dan Filsafat

Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadist, terj. Salman, didin hafidhudin

dan hasanuddin, cet. Ke-10, Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2007.

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah, terj. Ahmad Dzulfikar dan Muhammad

Khoyrurrijal, cet ke-1, Jawa Barat: Keira Publishing, 2015.

Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, Malang: UIN-Malang Press,

2007.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

Wawancara Pribadi

Rita Putri Hardini, Full Timer BAZNAS Kabupaten Sukoharjo, Wawancara

Pribadi, 2 Agustus 2017, pukul 10:30 WIB.

Siti Nursuciati, Penerima Zakat Konsumtif, Wawancara Pribadi, 3 Agustus 2017,

pukul 16:00 WIB.

Wisnu Dewantoro, Ketua Divisi Pendayagunaan, Wawancara Pribadi, 2 Agustus

2017, pukul 11:00 WIB.

Skripsi

Ika Yuli Astuti, “Pelaksanaan Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam

(Studi Kasus pada Badan Amil Zakat Nasional Boyolali)”, skripsi tidak

diterbitkan, Jurusan Syariah Muamalah. 2016.

Page 95: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

Pinarti, “Pengelolaan Zakat pada Solo Peduli Pasca Ditebitkannya UU No. 23

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat”, skripsi tidak diterbitkan,

Jurusan Syari‟ah Muamalah, 2015.

Internet

http://www.bappenas.go.id/files/2913/5022/6062/laporan-akhir-evaluasi-28-jan-

2__20110512125342__3040__1.pdf, diakses pada 23 Desember 2016

pukul 16:08

http://pusat.baznas.go.id/profil/, diakses tanggal 25 september 2016 pukul 13:54

http://www.globalfirepower.com/total-population-by-country.asp, diakses pada 23

Juli 2017 pukul 15:30

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesenjangan_ekonomi, diakses pada 23 Juli 2017

pukul 15:35

http://www.materibelajar.id/2016/04/teori-kemiskinan-pengertian-definisi.html,

diakses pada Rabu 30 Agustus 2017 pukul 16:00

Page 96: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 97: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 98: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 99: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 100: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

Hasil Wawancara

A. Narasumber Pertama

Nama : Bapak H. WisnuDewantoro, S.Sos, M.E. Sya

Tanggal : 2 Agustus 2017

Puku : 11:00 WIB

Lokasi : Kantor BAZNAS Sukoharjo

Peneliti : IkhwanRifa‟i

Pertanyaan:

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya BAZNAS Sukoharjo?

2. Sebagaimana penggolongan mustahik zakat dalam QS. At-Taubah ayat

60 bahwasanya salah satu golongan penerima zakat adalah orang

miskin. Apa yang dimaksud miskin menurut anda?

3. Dalam menentukan seseorang tersebut termasuk orang miskin ataut

idak, apakah BAZNAS Sukoharjo mempunyai criteria tersendiri?

4. Bagaimana metode yang digunakan dalam menentukan criteria miskin

tersebut?

5. Dengan melihat bahwa kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12

Kecamatan, bagaimana model penyaluran dana zakat tersebut?

B. NarasumberKedua

Nama : Rita Putri Hardini, A.md

Tanggal : 2 Agustus 2017

Pukul : 10:30 WIB

Lokasi : BAZNAS Sukoharjo

Peneliti : Ikhwan Rifa‟i

Pertanyaan:

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya BAZNAS Sukoharjo?

Page 101: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk

2. Sebagaimana penggolongan mustahik zakat dalam QS. At-Taubah ayat

60 bahwasanya salah satu golongan penerima zakat adalah orang

miskin. Apa yang dimaksud miskin menurut anda?

3. Dalam menentukan seseorang tersebut termasuk orang miskin ataut

idak, apakah BAZNAS Sukoharjo mempunyai criteria tersendiri?

4. Bagaimana metode yang digunakan dalam menentukan criteria miskin

tersebut?

5. Dengan melihat bahwa kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12

Kecamatan, bagaimana model penyaluran dana zakat tersebut?

C. Narasumber Ketiga

Nama : Siti Nursuciah

Tanggal : 3 Agustus 2017

Pukul : 16:00 WIB

Lokasi : Dk. Sayangan Polokarto Sukoharjo

Peneliti : Ikhwan Rifa‟i

Pertanyaan:

1. Apakah ibu Siti Nursuciah benar mendapatkan dana bantuan konsumtif

dari kelurahan setempat?

2. Apa pekerjaan ibu Siti Nursuciah sekarang?

3. Apakah dari pekerjaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ibu sehari-

hari?

4. Digunakan untuk apa dana konsumtif dari kelurahan tersebut?

5. Apakah dana tersebut sangat membantu mencukupi kebutuhan sehari-

hari ibu Siti?

Page 102: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 103: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 104: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 105: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 106: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 107: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 108: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 109: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk
Page 110: PENENTUAN KRITERIA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIK ZAKAT …eprints.iain-surakarta.ac.id/778/1/Full.pdf · setia berada di ruang dan waktu kehidupan saya, ... dalam EYD yaitu digunakan untuk