Upload
others
View
22
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP
PEMBENTUKAN CIVIC DISPOSTIONS SISWA
SMK NEGERI 1 SEMENDAWAI TIMUR
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
Skripsi
Oleh
FITRI UNTARI NINGRUM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ii
ABSTRAK
PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP
PEMBENTUKAN CIVIC DISPOSTIONS SISWA
SMK NEGERI 1 SEMENDAWAI TIMUR
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
Oleh
Fitri Untari Ningrum
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler
terhadap pembentukan civic dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai
Timur Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019. Metode penelitian
yang digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian peserta
didik kelas X dan XI. Sampel dalam penelitian ini berjuamlah 36 orang
responden. Analisis data mengunakan Chi kuadrat dan tehnik pengumpulan data
menggunakan angket dan tehnik penunjang adalah dokumentasi.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur
provinsi Sumatera Selatan Tahun ajaran 2018/2019 dengan proses kegiatan
esktrakurikuler sangat berpengaruh, dengan presentase sebanyak 7 responden
(19,44%) termasuk kedalam kategori kurang berpengaruh. Sedangkan sebanyak
20 responden (55,56%)termasuk kedalam kategori cukup berpengaruh, dan
selanjutnya dari 36 responden dalam penelitian diperoleh data sebanyak 9
responden (25%) termasuk kedalam kategori sangat berpengaruh. Pada
pembentukan civic dispositions terdapat 7 responden (19,44%) termasuk kedalam
kategori kurang berhasil. Sedangkan sebanyak 15 responden (41,67%) termasuk
kedalam kategori cukup berhasil, dan selanjutnya dari 14 responden (38,89%)
termasuk kedalam kategori sangat berhasil. Melihat analisis dan olah data
menunjukkan pada angka 0,71 dimana pengaruh kegiatan esktrakurikuler terhadap
pembentuka civic dispositions siswa dapat dikatogorikan kuat.
Kata kunci : Kegiatan, ekstrakurikuler, Civic dispositions
iii
PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP
PEMBENTUKAN CIVIC DISPOSTIONS SISWA
SMK NEGERI 1 SEMENDAWAI TIMUR
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
Oleh
FITRI UNTARI NINGRUM
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
vii
RIWAYAT HIDUP
Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Tulung Harapan yang diselesaikan pada tahun 2009.
2. SMP Negeri 2 Tulung Harapan yang diselesaikan pada tahun 2012.
3. SMA Negeri 1 Tulang Semendawai Timur yang diselesaikan pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.
Pada bulan Juli 2018 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program
Pengalaman Laporan (PPL), selama kurang lebih 40 hari di Pekon Wayhalom
Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.
Penulis bernama Fitri Untari Ningrum, dilahirkan di
Tulung Harapan Kabupaten Oku Timur Provinsi
Sumatera Selatan, pada 9 Januari 1998 yang merupakan
putri pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak
Suwarjo dan Ibu Ponirah
viii
MOTTO
“Saat masalahmu jadi terlalu berat untuk ditangani,
beristirahatlah dan hitung berkah yang sudah kau
dapatkan”
(Anomin)
“Jangan Berani Berbicara Dan Berani Mengajarkan
Karakter jika Dirimu Saja Belum Berkarakter ”
(Hermi Yanzi., S.Pd., M.Pd)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada ALLAH SWT, kupersembahkan karya
kecil ini sebagai tanda bukti dan cinta kasih kepada :
“Kedua orang tuaku, ayah dan ibu tercinta yang selalu menjadi
semangat dalam hidupku, kesabaran dan doa dalam setiap sujudmu
untuk menanti keberhasilanku serta harapan disetiap tetesan keringatmu
demi keberhasilanku”
Serta
Almamaterku tercinta Universitas Lampung
x
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Kegiatan Ekstrakurikuler Terhada Pembentukan Civic Dispostions Siswa
Smk Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran
2018/2019”. Skripsi ini dibuat guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada berbagai pihak atas segala bantuan baik berupa
pemikiran, fasilitas, motivasi dan lain-lain demi terselenggaranya penulisan
skripsi ini dari awal sampai akhir terutama kepada Ibu Yunisca Nurmalisa,
S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing I dan Bapak
Rohman, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II serta ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja
Sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;
3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Umum Keuangan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;
xi
4. Ibu Dr.Risnawati Rini, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;
5. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung;
6. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku pembahas I sekaligus Ketua
Program Studi PPKn. Terimakasih banyak atas bimbingan, arahan, ilmu,
waktu, nasehat, dan tenaga selama ini. Terimakasih telah menjadi mentor
yang baik, yang telah mengajari cara berfikir dan berkembang. motivasi,
terimakasih atas saran dan masukannya;
7. Ibu Devi Sutrisno Putri, S.Pd.,M.Pd selaku pembahas 1 yang sangat
pengertian. Terimakasih telah menjadi mentor yang baik, yang telah
mengajari cara berfikir dan berkembang. motivasi, terimakasih atas saran
dan masukannya
8. Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd (Mimi Chika) selaku pembimbing
akademik dan dosen pembimbing utama yang luar biasa hebat. Terimakasih
banyak atas bimbingan, arahan, ilmu, waktu, nasehat, dan tenaga selama ini.
Terimakasih telah menjadi mentor yang baik, yang telah mengajari cara
berfikir dan berkembang. Terimkasih banyak sudah sabar membimbing dan
meluangkan tenga, waktu, dan fikirannya yang sangat luar biasa.
Terimakasih banyak mimi atas proses bimbingan yang sangat berkesan,
semoga Allah selalu menjaga Ibu dan keluarga selalu dalam kebaikan.
9. Bapak Rohman, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing kedua. Terimakasih
bapak atas bimbingan, motivasi, dukungan, semangat, ilmu, waktu, tenaga,
xii
arahan, serta nasehatnya selama ini, terimakasih juga untuk canda tawa yang
selalu bapak berikan ketika bimbingan. Terimakasih bapak sudah menjadi
pembimbing yang sangat luar biasa sabar, pembimbing yang mengayomi.
Terimkasih semoga Allah menjaga kebaikan bapak beserta keluarga.
10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung terimakasih atas
segala ilmu yang telah diberikan, saran, serta segala bantuan yang diberikan;
11. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, bapak Suwarjo dan ibu
Ponirah terimakasih atas kasih sayang yang tak terhingga dan segala nya
yang telah engkau korban kan selama ini. Terimkasih bapakku sayang yang
sudah berjuang, pelindung keluarga yang luar biasa yang rela mengeluarkan
waktu, tenaga, fikiran, serta finansial yang tak terhingga hanya untuk melihat
kebahagiaan anakmu ini. Terimakasih ibuku sayang yang selalu
membimbing, menasehati, teman terbaik, pelindung terbaik, dan selalu
menyayangi ku sama seperti aku masih bayi dulu, yang selalu terjaga untuk
mendoakan ku dalam keadaan apapun. Segala yang telah kuperbuat tidak
akan mampu membalas kebaikanmu ibu, dan semoga Allah selalu menjaga
ibu dan bapak dalam rahmat, keimanan dan ketaqwaan.
12. Teruntuk adikku Winda Dela Pramutia, terimakasih untuk doa, dukungan,
bantuan dan cinta kasih yang diberikan, Semoga Allah selalu mempermudah
jalan mu mengejar cita cita, semoga selalu menjadi orang yang berguna
untuk semua orang, semoga segala kebaikan selalu bersamamu dan semoga
Allah selalu melindungimu dalam keadaan apapun,
xiii
13. Terimkasih untuk keluar besar kakek Giman, dan kakek Samardi (almarhum)
untuk dukungan, motifasi, bantuan dan cinta kasih yang diberikan;
14. Teruntuk Edo Wijaya, terimkasih sudah menjadi patner terbaikku
terimakasih untuk doa, dukungan, bantuan dan cinta kasih yang diberikan;
15. Sahabat-sahabat ku Tuty Handayani, Putri Yuliana, Dwi Ratna sari, Dwi
Yutika Meria, desi safitiri, kartina yang selalu ada disaat penulis
membutuhkan, yang selalu memberi kritik dan saran yang membangun yang
membuat penulis semakin termotivasi untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.
Sahabatku yang selalu memberikan hiburan canda tawa, kenangan yang
tidak mungkin bisa penulis lupakan. Semoga persahabatan ini bisa selalu
langgeng dan semoga kalian selalu dalam lindungan Allah.
16. Bapak Sumar, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMK Negeri 1 Semendawai
Timur yang telah memberi izin penelitian dan atas segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis
17. Bapak dan ibu guru SMK Negeri 1 Semendawai Timur yang telah memberi
bantuan dan semangat kepada penulis
18. Bapak Ebit Kusendra, S.E, bapak Munawar, S.Pdi, bapak Muhamd Ambari,
S.Pd, serta bapak dan ibu guru SMA Negeri 1 Semendawai Timur yang telah
memberi motivasi, pengalaman, kasih sayang, saran dan masukkanya,
semoga Allah selalu melindunggi dimanapun kalian berada,
19. Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 2 Tulung Harapan yang telah membimbing,
memberi motivasi dan pengalaman pendidikan yang sangat luar biasa yang
tidak dapat terbalaskan,
xiv
20. Bapak dan Ibu guru SD Negeri 1 Tulung Harapan yang telah Sabar
membimbing, memberi motivasi untuk belajar, mengajari membaca, dan
semua yang telah bapak ibu berikan tidak dapat terbalaskan, semoga Allah
selalu melindunggi dimanapun kalian berada,
21. Teruntuk tetangga kosan putri Fatimah Dina, Laila, ervinda, Lusi, Jenny,
Leni, mba Zanah, Wita, Eno terimkasih sudah memberikan saran, motifasi,
canda tanwa, dan bantuannya selama ini, semoga Allah selalu
melindunggimu dimanapun kalian berada,
22. Teruntuk kakak tingkat SMA ku yang sudah kuanggap sebagai kakak
kandunggku Trio Saputra, S. Pd,. Purwanto, S.Pd., dan M. Yusuf yang sudah
memberikan saran, motifasi, canda tanwa, dan bantuannya selama ini,
semoga Allah selalu melindunggimu dimanapun kalian berada,
23. Teruntuk keluarga besar IKAM OKUT terimakasih untuk motivasi,
dukunggan, kepada penulis selama ini. Terimaksih kalian sudah menjadi
keluargaku di Lampung, terimakasih untuk ilmu dan pengalaman yang sudah
diberikan selama ini, semoga kalian dipermudah oleh Allah untuk mencapai
cita-cita dan selalu mendapat perlindunggan dimanapun kalian berada,
24. Teruntuk masyarakat Desa Tulung Harapan yang sudah meberi motivasi,
saran dan masukannya,
25. Seluruh keluarga besar Civic Education 2015, kakak dan adik tingkat PPKn
yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas dukungan dan
bantuan yang diberikan;
26. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mempermudah penulis.
xv
27. Serta almamater tercinta Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
penyajiannya. Akhirnya penulis berharap semoga dengan kesederhanaannya
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bandar Lampug, April 2019
Penulis
Fitri untari ningrum
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
SANWACANA ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..............................................................................11
C. Pembatasan Masalah .............................................................................12
D. Rumusan Masalah .................................................................................12
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .........................................................12
1. Tujuan penelitian .............................................................................12
2. Kegunaan Penulisan .........................................................................12
a. Kegunaan Teoritis .......................................................................12
b. Kegunaan Praktis .........................................................................13
F. Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................13
1. Ruang Lingkup Ilmu ........................................................................13
2. Ruang Lingkup Subjek Penelitian ....................................................14
3. Ruang Lingkup Objek Penelitian ....................................................14
4. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ...................................................14
5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian ....................................................14
II. TINJAUN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori......................................................................................15
1. Teory Connectionism (teori pengaitan) ............................................15
2. Teory Behaviorisme .........................................................................17
3. Tinjauan Umum Tentang Ekstrakurikuler........................................18
a. Pengertian Ekstrakurikuler ..........................................................18
b. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ..............................21
c. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ....................................................23
xvii
d. Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler ..........................................26
e. Bentuk Partisipasi dalam kegiatan Ekstrakurikuler ....................29
f. Tersedianya Sarana dan Dana .....................................................31
4. Tinjauan Umum Civic Dispositions .................................................33
a. Pengertian Civic Dispositions......................................................33
b. Karakterisrik Civic Dispositions..................................................34
B. Penelitian yang relevan .........................................................................39
1. Penelitain Nasional ...........................................................................39
2. Penelitian Lokal................................................................................40
C. Kerangka pikir ......................................................................................41
D. Hipotesis ...............................................................................................43
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian ......................................................................................44
B. Populasi dan Sampel .............................................................................45
1. Pupulasi ............................................................................................45
2. Sampel ..............................................................................................45
C. Variabel Penelitian ................................................................................47
D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional .....................................47
1. Definisi Konseptual ..........................................................................48
2. Definisi Operasional .........................................................................48
E. Rencana Pengukuran Variabel ..............................................................50
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................51
1. Teknik Pokok ...................................................................................51
a. Angket ........................................................................................51
2. Teknik Penunjang .............................................................................52
a. Dokumentasi ................................................................................52
b. Observasi .....................................................................................52
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .........................................................53
1. Validitas ...........................................................................................53
2. Reliabilitas .......................................................................................53
H. Teknik Analisi Data .............................................................................58
I. Pengujian Keeratan Hubungan .............................................................60
J. Langkah-langkap Penelitian..................................................................62
1. persiapan pengajuan judul.................................................................62
2. penelitian pendahuluan .....................................................................63
3. pengajuan rencana penelitian ............................................................64
4. pelaksanaan penelitian ......................................................................64
a. persiapan administrasi .................................................................64
b. penyusunan alat pengumpulan data..............................................65
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .....................................................66
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1Semendawai Timur .........................66
2. Visi Dan Misi Sekolah ......................................................................67
a. Visi Sekolah..................................................................................67
b. Misi Sekolah .................................................................................67
3. keadaan karyawan dan guru ..............................................................68
xviii
4. Saran Dan Prasaran ...........................................................................68
5. Ekstrakurikuler SMK Negeri Semendawai Timur ............................69
a. Esktrakurikuler Pramuka ..............................................................69
b. Ekstrakurikuler Olahraga Prestasi ................................................69
B. Deskripsi Data .......................................................................................69
1. pengumpulan data .............................................................................69
2. pengelolaan data................................................................................70
a. Indikator Pengembangan ..............................................................70
b. Indikator Sosial ............................................................................74
c. Indikator Rekreatif........................................................................77
d. Indikator Kesopanan ....................................................................84
e. Indikator Tanggung Jawab ...........................................................87
f. Indikator Disiplin Diri...................................................................91
g. Indikator Kerjasama .....................................................................94
h. Indikator Toleransi .......................................................................98
C. Pengujian Data ......................................................................................106
1. Pengujian pengaruh ...........................................................................106
a. Pengujian Tingkat Keeratan Pengaruh .........................................109
D. Pembahasan ..........................................................................................111
1. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler ..................................................112
2. Pembentukan Civic Dispositions ......................................................120
3. Pengaruh Kegiatan Esktrakurikuler Terhadap Pembentukan
Civic Dispositions .................................................................................131
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...............................................................................................139
B. Saran .....................................................................................................140
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Nama Kegiatan Ekstrakurikuler Dan Daftar Pembina
Ekstrakurikuler .........................................................................................7
1.2 Data Kegiatan Pelanggaran Yang Dilakukan Oleh Siswa .........................9
3.1 Data Populasi Siswa Di SMK N I Semendawai Timur 45
3.2 Data Sampel Siswa Di SMK N I Semendawai Timur ........................... 46
3.3 Hasil Uji Coba Angket Di Luar Sepuluh Orang Responden
Di Luar Sampel Untuk Item Ganjil (X) .................................................. 54
3.4 Hasil Uji Coba Angket Di Luar Sepuluh Orang Responden
Di Luar Sampel Untuk Item Genap (Y) ................................................. 55
3.5 Tabel Kerja Antara Item Ganjil (X) Dengan Item Genap (Y)
Dan Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Sampel ......................... 55
4.1 Jumlah Saran Dan Prasana Penunjang Prose Pembelajaran
Di SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera
SealatanTAhun Ajaran 2018/2019 ......................................................... 68
4.2 Distribusi Hasil Skor Angket Indikator Pengembangan ......................... 70
4.3 Distribusi Frekuensi Indikator Pengembangan ....................................... 73
4.4 Distribusi Hasil Skor Angket Indikator Sosial ....................................... 74
4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Sosial ..................................................... 76
4.6 Distribusi Hasil Skor Angket Indikator Rekreatif .................................. 77
4.7 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Rekreatif ................................... 80
4.8 Distribusi Skor Angket Kegiatan Ekstrakurikuler (X)
Di SMK Ngeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera
Selatan Tahun Ajaran 2018/2019 ........................................................... 81
xx
4.9 Distribusi Frekuensi Variabel (X) Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMK
Ngeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera selatan Tahun Ajaran
2018/2019 ...................................................................................... 83
4.10 Distribusi Hasil Skor Angket Indikator kesopanan ................................ 84
4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Kesopanan ............................................. 87
4.12 Distribusi Hasil Skor Angket Indikator Tanggungjawab ....................... 88
4.13 Distribusi Frekuensi Indikator Tanggungjawab ..................................... 90
4.14 Distribusi Hasil Skor Angket Indikator Disiplin Diri ............................. 91
4.15 Distribusi Frekuensi Indikator Disiplin Diri ........................................... 93
4.16 Distribusi Hasil Skor Angket Indikator Kerjasama ................................ 94
4.17 Distribusi Frekuensi Indikator Kerjasama .............................................. 97
4.18 Distribusi Hasil Skor Angket Indikator Toleransi .................................. 98
4.19 Distribusi Frekuensi Indikator Toleransi .............................................. 100
4.20 Distribusi Skor Angket Variabel (Y) Civic Dispositions
Di SMK Ngeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumater Selatan
Tahun Ajaran 2018/2019 ...................................................................... 101
4.21 Distribusi Frekuensi Variabel (Y) Civic Dispositions
Di SMK Ngeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan
TAhun Ajaran 2018/2019 ..................................................................... 104
4.22 Perbandingan Jumlah Responden Pengaruh Kegiatan
Ekstrakurikuler (X) Terhadap Pembentukan Civic Dispositions (Y)
Siswa SMK Ngeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan
Tahun Ajaran 2018/2019 ...................................................................... 105
4.23 Hasil Angket Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap
Pembentukan Civic Dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai
Timur Provinsi Sumatera sSlatan Tahun Ajaran 2018/2019 ................ 106
4.24 Kontigensi Perolehan Data Tentang Pengaruh Kegiatan
Ekstrakurikuler Terhadap Pembentukan Civic Dispositions Siswa
SMK Ngeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan
Tahun Ajaran 2018/2019 ...................................................................... 108
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pikir ................................................................................ ........ 43
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat keterangan rencana judul
2. Surat Izin Penelitian Pendahuluan
3. Surat balasan penelitian pendahuluan
4. Lembar persetujuan seminar proposal
5. Surat keterangan telah melakukan seminar propasl
6. Kartu perbaikan seminar proposal pembahas II
7. Kartu perbaikan seminar proposal pembahas I
8. Kartu perbaikan seminar proposal pembimbing II
9. Kartu perbaikan seminar proposal pembimbing I
10. Rekomendasi perbaikan seminar proposal pembahas II
11. Rekomendasi perbaikan seminar proposal pembahas I
12. Rekomendasi perbaikan seminar proposal pembimbing II
13. Rekomendasi perbaikan seminar proposal pembimbing I
14. Lembar persetujuan seminar Hasil
15. Surat keterangan telah melakukan seminar hasil
16. Kartu perbaikan seminar hasil pembahas
17. Kartu perbaikan seminar hasil pembimbing I
18. Kartu perbaikan seminar hasil pembimbing II
19. Rekomendasi perbaikan seminar hasil pembahas
20. Rekomendasi perbaikan seminar hasil pembimbing II
21. Rekomendasi perbaikan seminar hasil pembimbing II
22. Surat izin penelitian
23. Surat balasan penellitian
24. Kisi-kisi angket
xxiii
25. Angket
26. Kunci jawaban angket
27. Dokumentasi
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sejatinya makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Manusia pula memiliki akal dan pikiran yang luar biasa yang dianugerahkan Allah
SWT yang berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain, sehingga kemampuan
manusia bisa diasah melalui pendidikan yang baik. Pendidikan merupakan aset
yang paling berharga yang harus dimiliki oleh manusia yang hidup didunia ini.
Mulai dari mata terbuka bahkan sampai mata tertutup manusia tidak akan lepas
dengan pendidikan. Saat ini hampir seluruh penjuru Negara di dunia sangat
menjunjung tinggi pentingnya pendidikan, sebab pendidikan dapat mengantarkan
manusia untuk hidup dengan manusia lain, dan melalui pendidikan pula manusia
diajarkan untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Berbicara mengenai pendidikan beberapa waktu yang lalu sempat kita jumpai
berbagai program unggulan pemerintah mulai dari pendidikan gratis bahkan
sampai pendidikan beasiswa untuk mereka yang kurang mampu untuk
melanjutkan di sekolah menengah sampai ke perguruan tinggi, semua itu
dilakukan supaya masyarakat mendapatkan jaminan pendidikan yang sama.
Undang-Undang Nasional tentang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
2
pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan yang bermutu dan setiap warga negara berhak mendapat kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat”.
Untuk melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia, pemerintah telah berusaha
melakukan berbagai macam program belajar seperti adanya program wajib belajar
12 tahun, kartu Indonesia pintar, dan bermacam beasiswa pendidikan lainnya.
Terlebih saat ini telah berada pada abad ke 21 yang semua telah di tunjang dengan
teknologi yang canggih seperti halnya penggunaan teknologi pada dunia maya.
Hampir semua aktifitas manusia tidak terlepas dari dunia maya, mulai dari
facebook whatsapp, instagram, dan media lainnya. Segala aktivitas manusia
sehari-hari hampir dikerjakan, dihabiskan dan dimanjakan dengan kemajuan
teknologi seperti berjualan online, membeli poduk, bekerja, membaca berita, dan
lain sebagainya. Namun tidak semua fasilitas teknologi yang disajikan berdampak
positif bagi semua orang terkadang juga berdampak negatif. Seperti halnya
informasi yang didapatkan manusia khususnya para siswa yang saat ini sangat sulit
terkontrol dengan baik, dan mengakibatkan ketidakmampuan siswa menyerap
kemajuan teknologi dengan baik sehingga terjadi penyalahgunaan teknologi.
Saat ini tidak sedikit ditemukan kenalakan remaja yang hampir setiap hari terjadi
lingkungan masyarakat, keluarga, maupaun lingkungan sekolah. Kenakalan
tersebut terjadi salah satunya akibat kurangnya pemahaman, pendampingan
tentang pengunaan media massa oleh para siswa. Siswa merupakan masa dimana
3
ingin mencoba hal baru dan mencari jati diri. Hal ini menjadi kekhawatiran
tersendiri baik oleh pemerintah, guru, masyarakat, orang tua, bahkan negara.
Siswa merupakan harapan dan masa depan Negara Indonesia karena siswa
merupakan penerus pemengang estafet kekuasaan Negara Indonesia selanjutnya.
Kemajuan perkembangan modernisasi dan teknologi yang semakin pesat dan tidak
bisa di hindari oleh manusia khususnya remaja Indonesia yang mau tidak mau
harus mengikuti perkembangan zaman agar dapat bersaing dengan bangsa lain.
Untuk menghadapai persaingan dunia dan membentuk masyarakat yang kokoh
selalu dilakukan upaya-upaya perubahan untuk perkembangan hidup masyarakat
agar mampu bertahan hidup dan bersaing dengan bangsa lain salah satunya
melalui pendidikan. Saat ini di Indonesia semakian hari semakin di giatkan
mengenai pendidikan lebih baik khususnya dalam bentuk sains dan sosial. Tetapi,
perlu diingat bahwa manusia yang cerdas dan pintar oleh ilmu pengetahuan tetapi
tidak di barengi dengan penanaman karakter yang kuat maka bisa di katakan
nantinya menjadi manusia yang gagal.
Sejatinya manusia selain dituntut memiliki intelektualitas juga dituntut untuk
menjadi manusia yang berkarakter. Begitu pula dengan siswa, jika siswa hanya
diiringi dengan kemampuan karakter yang baik tetapi tidak diiringi oleh
kemampuan, pengetahuan, maupun kecakapan mengenai ilmu pendidikan juga
tidak akan baik, begitu pula sebaliknya. Ilmu pendidikan yang diajarkan harus
diiringi pendidikan karakter yang baik pula, supaya siswa nantinya menjadi
manusia yang dapat bersaing dan mempertahankan hidup untuk individu, keluarga,
4
masyarakat, dan bangsa yang mempunyai karakter yang kuat, sopan santun,
tanggung jawab, kemandirian dan lain-lainnya.
Untuk mengatasi kejadian-kejadian yang semakin marak meresahakan dunia
pendidikan maka pemerintah mengambil inisiatif untuk menanamkan pendidikan
karakter di sekolah, walaupun sejatinya pendidikan karakter sudah ada pada zaman
dahulu. Tetapi seiring berjalannya waktu pendidikan karakter sudah mulai
memudar sehingga perlu adanya perbaikan yang disesuaikan dengan
perkembangan zaman. Sehingga dikeluarkanlah Permendikbud Nomor 20 Tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal dan
Nonformal.
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
Pasal 2 Ayat 1 dan 2 mengemukakan bahwa
Pasal 1 penguatan pendidikan karakter dilaksanakan dengan merenapkan
nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi
komunikatif, cintai damai,gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
dan tanggung jawab. Sedangkan, pasal 2 mengemukakan bahwa nilai yang
yang dimaksud pada ayat (1) merupakan perwujudan dari 5 ( lima) nilai
utama saling berkaiatan yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian,
gotong-royong, dan integrasi yang terintegrasi dalam kurikulum.
Pelaksanaan pendidikan penguatan karakter dilaksanakan bukan hanya di satuan
pendidikan formal melainkan disatuan pendidikan nonformal dengan tujuan agar
pendidikan karakter dapat terlaksana dalam segala bentuk satuan pendidikan.
Selain itu pelaksanaan pendidikan karakter juga dapat dilaksanakan salah satunya
dengan adanya kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuer. Kegiatan ekstrakurikuler
5
sering kita jumpai hampir di seluruh sekolah, ekstrakurikuler menjadi salah satu
kegiatan sekolah yang diselipkan dengan pendidikan karakter. Permendikbud
Nomor 20 Tahun 2018 pasal 1 ayat 7 menyatakan bahwa “eksrakurikuler adalah
kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian pada peserta didik”.
Ekstrakurikuler juga merupakan kegiatan pengembangan karakter dalam rangka
perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepriadian, kerja sama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal. Tujuan diadakan kegiatan
ekstrakurikuler yaitu untuk mengembangkan potensi siswa, menggali bakat siswa,
menyalurkan hobi yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan siswa, dan juga
untuk persiapan karir. Ekstrakurikuler menjadi salah satu kegiatan positif karena
ekstrakurikuler diharapkan dapat membantu siswa terhindar dari hal-hal yang
dapat merugikan dengan cara mengiring dan mendorong untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah sesuai dengan keinginan dan bakat peseta didik.
Berbicara mengenai kegiatan ekstrakuikuler, kegiatan ekstrakurikuler mengajarkan
pengetahuan, kemampuan, kemandirian, dan membantu siswa untuk mendapatkan
prestasi. Selain dari pada itu, kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan agar siswa
mempunyai pembiasaan yang baik dan membentuk watak kewarganegaraan (civic
dispositions) yang baik melalui pendidikan. Pendidikan yang paling penting bukan
hanya mengenai prestasi akademik tetapi juga prestasi non akademik seperti
halnya watak kewarganegaraan (civic dispositions) yang meliputi kesopanan,
6
tanggungjawab, kesopanan, toleransi, disiplin diri dan kerjasama yang perlu
dibentuk pada diri siswa itu sendiri.
Watak kewarganegaraan (civic dispositions) merupakan salah satu karakter paling
penting yang harus dimiliki oleh siswa, baik untuk kepentingan individu,
masyarakat, bahkan untuk bangsa dan Negara. Watak kewarganegaraan (civic
dispositions) mengajarkan siswa akan pentingnya toleransi, sopan santun, disiplin,
tanggung jawab, mandiri, dan lain sebagainya yang dilakukan dan dalam
kehidupan sehari-hari. Pembentukan watak kewarganegaraan (civic dispositions)
dapat dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan baik di rumah, lingkungan
masyarakat, dan di sekolah. Pembiasaan-pembiasaan pemebentukan watak
kewarganegaraan (civic dispositions) di sekolah bisa dimulai dari program-
program sekolah dan pemerintah seperti kegiatan ekstrakurikuler.
Seperti halnya sekolah-sekolah yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler di SMK
Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan juga memiliki beberapa
kegaiatan ekstrakurikuler seperti adanya kegiatan pramuka, sepak bola, bulu
tangkis, bola voli, dan kerohanian. Pada awalnya kegiatan ekstrakurikuler di SMK
Negeri 1 Semendawai Timur diikuti oleh banyak peserta didik dengan sangat
antusias mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan esktrakurikuler di SMK
juga sudah direncanakan dan dibuat daftar pembina untuk mempermudah
pengelolaan kegiatan esktrakurikuler untuk siswa itu sendiri. Sebagaimana dapat
dilihat melalui tabel berikut ini :
7
Tabel 1.1 Tentang daftar kegiatan ekstrakurikuler dan Pembina yang
bertangung jawab sesuai dengan surat keputusan kepala SMK
Negeri 1 Semendawai Timur yang penulis peroleh
No Nama Kegiatan
Ekstraurikuler
Pembina Yang
Bertangung Jawab
Terlaksa
na
Tidak
Terlaksana
1 Usaha kesehatan sekolah
putri
Suhemi, S.E.
2 Usaha kesehatan sekolah
putra
Sigit, Setiadi, S.pd
3 Olahraga prestasi Catur Akhimo Puto,
S.Pd.
4 Pramuka putra Heri Kurniawan,
S.Pd.
5 Pramuka putri Siti marhamah, S.Pd.
6 Kerohanian EkaFeriyana, S.Pd.
Sumber: Data tata usaha SMK Negeri 1 Semendawai Timur Tahun Ajaran
2018/2019.
Berdasarkan keterangan tabel diatas, surat keputusan kepala SMK Negeri 1
Semendawai Timur sudah sangat jelas di sampaikan bahwa segala kegiatan di
sekolah seperti ekstrakurikuler sudah dibentuk sesuai dengan kemampuannya
masing-masing yang mempermudah proses kegiatan ekstrakurikuler. Pada
penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMK Negeri 1Semendawai
Timur kegiatan ekstarakurikuler ternyata tidak berjalan dengan baik atau kurang
efektif. Terbukti semenjak masuk sekolah semester ganjil Tahun ajaran
2018/2019, kegiatan ektsrakulikuler di sekolah beberapa minggu sempat
mengalami keterhambatan atau kegiatan ekstrakurikulernya tidak berjalan dengan
semestinya.
Keterhambatan kegiatan ekstrakurikuler terjadi karena beberapa hal, salah satunya
yaitu faktor jarak yang di tempuh oleh para pembina kegiatan ekstrakurikuler yang
8
sangat jauh. Selain itu, guru yang pembina masing-masing ekstrakurikuler
berbeda-beda cara mengajarnya, dan kurangnya kemampuan pembina dalam
mengelola kegiatan ektstrakurikuler. Sulitnya mengatur siswa untuk ditertibkan
dan rendahnya pastisipasi siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMK
Negeri 1 Semendawai Timur. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pekerjaan rumah seperti membantu orang tua di kebun juga menyulitkan siswa
membagi waktu untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekola, hal ini juga
yang memicu siswa lain untuk tidak berangkat kesekolah guna mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler.
Perlu diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler di SMK pada mulanya berjalan
aktif dan diikuti oleh siswa dengan baik. Pada kenyataannya kegiatan
ekstrakurikuler baru dilaksanakan kembali pada pertengahan Oktober tahun 2018.
Kegiatan ekstrakurikuer yang dilaksanakan hanyalah kegiatan wajib yaitu
pramuka, sedangkan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang lain seperti bola voli,
sepak bola, dan bulu tangkis, belum dilaksanakan dengan baik. Kegiatan
ekstrakurikuker seharusnya berjalan dengan baik, selain itu kegiatan ekstakulikuler
seharusnya juga dilaksanakan oleh sekolah secara berkelanjutan agar pembentukan
watak kewarganegaaan (civic dispositions) dapat terstruktur dengan baik
mengingat pembentukan civic dispositions tidak bisa terbentuk dengan cepat.
Harapan pemerintah dan masyarakat, mengenai pendidikan di sekolah dan
kegiatan-kegiatan di sekolah di harapkan mempermudah menuntun siswa untuk
9
menjadi warga Negara yang baik yang dan memiliki watak kewarganeraan (Civic
Dispositioins).
Kegiatan ekstrakurikuler menjadi salah satu kegiatan yang diangap paling penting,
karena dipandang sebagai tempat penyaluran bakat siswa. Ekstrakurikuler juga
dijadikan tempat atau wadah yang membentuk karakter lebih baik, yang nantinya
akan menjadi pelindung dan kontrol siswa untuk mempermudah keinginan, karir,
cita-cita yang akan merekat dan tumbuh menjadi watak kewarganegaraan (civic
dispositions). Kegiatan esktrakurikuler juga direncanakan oleh pemerintah dan
dijadikan salah satu program yang membentuk karakter dan mempunyai watak
kewarganegaraan (civic dispositions) yang lebih baik.
Selain kegiatan ekstrakurikuler di sekolahyang kurang efektif, ditemukan juga
pelanggaran-pelanggaran di sekolah yang dilakukan oleh beberapa siswa di SMK
Negeri 1 Semendawai Timur. Pelanggaran yang dilakukan siswa dapat
dikatergorikan sebagai bentuk pelanggaran rendah, sedang, dan tinggi. Hal ini
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2 kegiatan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa SMK Negeri 1
Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019
No JenisPelanggaran Kegiatan Pelanggaran
1 Rendah Tidak mematuhi peraturan sekolah seperti tidak
mengunakan atribut sekolah,tidak mengunakan atribut
lengkap pada kegatan upacara bendera, berbicara kotor
dengan teman sebaya.
2
Sedang
Kurangnya percaya diri siswa, kompak mencontek dan
berbohong kepada guru, sikap tanggung jawab yang
kurang dan sopan satun kepada guru sangat kurang.
10
No JenisPelanggaran Kegiatan Pelanggaran
3 Tinggi Melawan guru, tidak masuk sekolah tanpa keteranggan,
membolos saat jam pelajaran, bermain Handphone saat
kegiatan belajar mengajar, dan datang terlambat saat ke
sekolah.
Sumber: Waka Kesiswaan SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera
Selatan Tahun Ajaran 2018/2019.
Berdasarkan tabel tersebut, terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh
siswa seperti mencontek, membolos, kurang sopan santun kepada guru, tidak
menaati peraturan sekolah,dan lain sebagainya. Pelanggaranan-pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa belum mencerminkan bahwa siswa telah memiliki karakter
dan watak kewagaranegaraa (civic dispositions) yang baik. Karakter merupakan
kualitas seseorang yang mempunyai ciri khas sendiri atau jati dirinya dan
mempunyai nilai mental, moral, etika yang membentuk sesorang berbeda dengan
yang lainnya. Seseorang yang memiliki karakter yang baik bisa dilihat salah
satunya melalui tingkah laku atau sikap yang di lakukan sehari-hari baik di rumah
maupun di sekolah sesuai dengan adab masyarakat dan bangsa Indonesia.
Mempunyai pembiasaan karakter yang baik, akan mempermudah sesorang siswa
untuk membentuk watak kewarganegaraan (civic dispositions) yang kuat dan dapat
dijadikan sebagai perlindungan untuk mempermudah cita-cita, harapan, hubungan
sosial dan lainnya yang sesuai dengan nilai, etika, norma di masyarakat.
Dari pemaparan diatas, dapat di ketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang
dilakukan disetiap sekolah dijadikan sebagai salah satu cara untuk menanamkan
watak kewarganegaraan (civic dispositions) yang baik. Kegiatan ekstrakurikuler
juga dapat memberikan dampak positif membentuk watak kewarganegaraan (civic
11
disposition) pada siswa itu sendiri. Sama dengan sekolah yang lainnya, SMK
Negeri 1 Semendawai Timur juga mempunyai beberapa kegiatan ekstrakurikuler
yang bertujuan untuk membentukan karakter yang baik walaupun pada
kenyataanya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler belum berjalan dengan
semestinya. Kemudian, ditemukan juga pelangaran-pelangaran oleh siswa yang
belum mencerminkan watak kewarganegaraan (civic dispositions) yang baik
seperti membolos, kurangnya sopan santun, tanggung jawab dan lain sebagainya.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pembentukan civic
dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan
Tahun Ajaran 2018/2019”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka indentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Minat partisipasi siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur masih kurang dalam
mengikuti kegiatan Esktrakurikuler.
2. Kegaiatan esktrakurikuler kurang berjalan dengan baik.
3. Kesibukan di rumah membantu orang tua bekerja menjadi salah satu kendala
siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur kurang aktif mengikuti kegiatan
ektrakurikuler.
4. Masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan siswa SMK Negeri 1
Semendawai Timur.
12
5. Masih rendahnnya watak kewarganegaraan (civic dispositions) siswa SMK
Negeri 1 Semendawai Timur.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian adalah Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
Terhadap Pembentukan Civic Dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai
Timur Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan fokus penelitian,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Kegiatan
Ekstrakurikuler berpengaruh Terhadap Pembentukan Civic Dispositions Siswa
SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran
2018/2019”?
E. Tujuan dan kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Kegiatan
Ekstrakurikuler Terhadap Pembentukan Civic Dispositions Siswa SMK Negeri
1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep-konsep
ilmu pendidikan khususnya pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
13
yang mengkaji Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pembentukan
Civic Dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi
Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019.
b. Kegunaan Praktis
1. Bagi guru khususnya Pembina kegiatan ekstrakurikuler agar lebih
memahami dan membantu fungsi kegiatan ekstrakurikuler terhadap
pembentukan civic dispositions yang dimiliki oleh siswa.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman kepada siswa agar
lebih mengetahui fungsi kegiatan ekstrakurikuler sehingga mampu
membentuk civic dispositions yang dimiliki oleh siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
3. Sebagai informasi sekolah khususnya kepada sekolah agar dapat
mengetahui pentingnya memberikan dukungan semaksimal mungkin
melalui program kegiatan esktrakurikuler terhadap pembentukan civic
dispositions yang dimiliki oleh siswa.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian
Penelitian ini termasuk ruang lingkup ilmu pendidikan pancasila dan
Kewarganegaraan, khususnya dimensi nilai dan moral pancasila. Pokok kajian
membahasa tentang Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pembentukan
Civic Dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera
Selatan Tahun Ajaran 2018/2019.
14
2. Ruang Lingkup Subjek
Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa SMK N 1 Semendawai Timur
Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatera
Selatan.
3. Ruang Lingkup Objek
Ruang lingkup objek Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap
Pembentukan Civic Dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur
Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019.
4. Ruang Lingkup Tempat
SMK N 1 Semendawai Timur Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten
Oku Timur Provinsi Sumatera Selatan.
5. Ruang Lingkup Waktu
Pelaksanaan penelitian ini mulai sejak dikeluarkanya surat izin penelitian
pedahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung Nomor:7150/UN26.13.01/PP.06.01/2018 pada tanggal 17 Oktober
2018 sampai dengan selesai penelitian pada tanggal 6 Februari 2016 dengan
Nomor 1037/UN26.13/PN.01.00/2019.
15
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Penelitian ini menganut pada beberapa teori belajar yang berkesinambungan
dengan judul maupun permasalaahan pada penelitian, teori tersebut adalah teory
connectionism (teori pengaitan) dan teori behaviriorisme.
1. Teory Connectionism (teori pengaitan)
Teory connectionism (teori pengaitan) dikemukakan oleh Edward L. Thorndike
(Hergenhahn, 2008:57-65) yang merupakan seorang penganut paham psikologi
tingkah laku. Thorndike melakukan percobaan dilaboraturium dengan
mengunankan beberapa jenis hewan, selain itu Thorndike mengemukakan teori
belajar yang dikenal dengan teory connectionism (teori pengaitan). Menurut
Thorndike bentuk paling dasar dari proses belajar adalah treal and error
learning (belajar dengan uji coba) atau sebagi selecting and connecting
(pemilihan dan pengaitan). Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-
asosiasi antara pristiwa-pristiwa yang disebut stimulus dengan respon.
16
Atas dasar percobaanya, Thorndike menemukan hukum-hukum belajar yang
meliputi:
a. law of readiness (hukum kesiapan), law of readiness adalah prinsip tambahan
yang menggunakan taraf filosofi bagi law of effect. Hukum ini merupakan
keadaan dimana siswa cenderung mendapatkan kepuasan atau ketidakpuasan,
menerima atau menolak sesuatu. Menurut Thorndike ada tiga kedaan yang
demikian itu:
1). Apabila satu unit konduksi siap menyalurkan (to conduct), maka
penyaluran dengannya akan memuaskan.
2). Apabila satu unit konduksi siap untuk menyalurkan, maka tidak
menyalurkannya akan menjengkelkan.
3). Apabila satu unit kondisi siap untuk peyalurkan dan dipaksa untuk
meyalurkan, maka penyaluran dengannya akan menjengkelkan.
Apabila disederhanakan hukum ini dapat rumuskan yaitu, ketika seseorang
siap untuk melakukan tindakan, maka melakukannya memuaskan. Kemudian,
ketika seseorang siap untuk melakukan suatu tindakan maka ketika tidak
melakukannya akan menjengkelkan, dan ketika seseorang belum siap
melakukan suatu tindakan tetapi dipaksa melakukannya maka melakukannya
akan menejengkelkan.
b. Low of exercise (hukum latihan), law of exercise sebagai berikut:
1). Law of use yaitu hubungan-hubungan atau koneksi-koneksi akan menjadi
bertambah kuat kalau latihan-latihan atau penggunaan dilakukan.
2). Law of disuse yaitu hubungan-hununggan atau koneksi-koneksi akan
menjadi lemah atau pelupa kalau latihan-latihan atau pengunaan dihentikan.
17
Low of exercise bisa terjadi akibat dari peningkatan probilitas respon ketika
stimulus terjadi atau stimulus dan respon terjadi akibat pelatihan dan
pengulanggan maka semakin besar pemahaman yang dapat diingat atau
tersimpan dalam ingatan.prinsip.
c. Low of effect (hukum efek), Low of effect adalah peguatan atau pelemahan
dari suatu suatu koneksi antara stimulus dan respons sebagai akibat dari
kosekuensi dari respon. Jika suatu respon diikuti dengan keadaan yang
memuaskan, maka kekuatan koneksi akan bertambah. Jika respon diikuti
dengan keadaan yang menjelekan, maka kekuatan koneksi akan menururn.
Hukum ini menunjukkan bagaimana pengaruh hasil perbuataan yang serupa.
Iimplementasi praktisnya bahwa hukum ini adalah mengenai pengaruh hadiah
atau hukuman bagi seseorang. Hadiah akan membuat seseorang melakukan
perbuatan tertentu dan akan mengulangginya sedangkan hukuman
menyebabkan seseorang menghentikan perbetuannya tertentu dan lain kali
tidak mengulangginya. Hadiah dan hukuman dijadikan sebagai alat
pendidikan atau faktor motivasi.
2. Teori Behaviorisme
Terori behaviorime (Chair, 2009: 87) diperkenalkan oleh Jhon B. Watson
seorang ahli psikologi Amerika. Sebenarnya teori behaviorime ini merupakan
kelanjutan dari teori pembiasaan klasik oleh Pavlov kemudian disempurnakan
18
oleh Watson dalam bentuk baru dan terperinci serta didukung oleh eksperimen
baru dengan binatang (tikus) dan anak kecil (bayi).
Menurut teori behaviorisme oleh Watson yaikni membuat prediksi dan
pengendalian terhadap prilaku dan sedikitpun tidak ada kaitannya dengan
kesadaran. Teori behaviorisme oleh Watson mengkaji hal-hal yang dapat diamati
secara langsung yaitu rangsangan (stimulus) dan gerak balas (respon). Dalam
pembelajaran yang didasarkan padah hubunggan stimulus dan respon , Watson
mengungkapkan dua prinsip penting yaitu:
1). Recency principle (prinsip kebaruan)
2). Frequency principle ( prinsip frekuensi)
Menurut recency principle jika suatu stimulus baru saja menimbulkan respon,
maka kemungkinan stimulus tersebut akan menimbulkan respon yang sama dan
apabila diberikan umpan lagi akan semakin besar dari pada stimulus tersebut
diberikan umpan ketika lama berselang. Menurut frequency principle apabila
stimulus dibuat lebih sering menimbulkan satu respon, maka kemungkinan
stimulus tersebut pada waktu yang lain akan lebih besar.
3. Tinjauan Umum tentang Ekstrakurikuler
a. Pengertian Ekstrakurikuler
Setiap mahluk hidup pada dasarnya sangat memerlukan pendidikan baik
pendidikan formal maupun nonformal yang menjadi salah satu bekal untuk
19
hidup bermasyarakat. Pendidikan menurut Peraturan Undang-undang Nomor.
20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas yaitu “usaha sadar dan terencana agar siswa
mampu mengembangkan potensi dirinya dan memiliki kuatan keagamaan,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan serta mengembangkan
ketrampilan yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat bangsa dan Negara”.
Pengembangan potensi dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan di sekolah,
seperti halnya pemerintah yang mengeluakan program pendidikan untuk di
terapkan di sekolah salah satunya dengan diadakannya kegiatan
eskstrakulikuler. Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan sebagai wadah untuk
menyalurkan bakat dan potensi siswa sesuai dengan keinginan dan
kemampuan siswa itu sendiri.
Sedangkan Kasan (2011: 82) berpendapat “kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang diselengarakan diluar jam pelajaran biasa, kegiatan ini biasanya
dilaksanakan pada pagi-pagi hari bagi sekolah yang masuk pada sore hari
begitu pula sebaliknya”. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk
mengembangkan salah satu bidang pelajaraan yang diminati oleh sekelompok
siswa, misalnya olahraga kesenian, berbagai macam ketrampilan dan
kepramukaan dan sebagainya. Sedangkan, Achsan (Jannah, 2015: 35) juga
menyatakan “kegiatan esktrakulikuer adalah kegiatan diluar mata pelajaran
dan diluar layanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan
yang secara khusus diselengarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan
20
yang berkemampuan dan kewenangan di sekolah/madrasah”. Berdasarkan
keterangan Tholib dan Achsan dapat disimpulkan kegiatan ektrakurikuler
merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam mata pelajaran selain itu,
kegiatan ekstrakurikuler membantu pengembangan untuk susuai dengan
potensi, bakat, dan minat.
Sedangkan menurut Muslih (2011: 86) kegiatan ekstrakurikuler “merupakan
kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran untuk membantu perkembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka
melalui kegiatan yang diselenggarakan melalui pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah”.
Senadan dengan pendapat Muslih dalam Peraturan Permendikbud tentang
penguatan pendidikan karakter Nomor 20 Tahun 2018 menjelaskan bahwa
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter dalam
rangka peluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal. Menurut Muslih dan
pemendikbud dapat disimpulkan bahwa kegiatan ektrakurikuler dilaksanakan
diluar jam sekolah, bertujuan untuk mengembangkan potensi, kemampuan,
dan minat siswa .
Lebih lanjut Bowho menjelaskan (Ciciliani, 2014: 5) “kegiatan
esktrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
21
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan secara khusus diselenggarakan oleh
pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan
disekolah/madrasah”.
Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran, kegiatan
ekstrakurikuler dilaksanakan untuk mengembangkan minat, bakat, potensi dan
menanamkan karakter peserta didik seperti krakter tangung jawab,
kemandirian dan lain sebagainya.
b. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan seperangkat pengalaman belajar
memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Adapun
tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah menurut
Direktorat Pedidikan Menengah Kejuruan (Suryosubroto, 2009: 272) sebagai
berikut :
1) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa
yang beraspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2) Mengembangkan bakat minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3) Dapat mengetahui dan mengenal serta membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
22
Menurut peraturan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
mengemukakan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler yaitu untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung
pencapaian tujuan pendidika nasional.
Menurut peraturan menteri pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008,
tujuan kegiatan ekstrakurikuler yaitu:
1) Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang
meliputi bakat, minat dan kreativitas.
2) Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah
sebagai lingkungan pendidikan sehinga terhindar dari usaha dan
pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.
3) Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan
sesuai bakat dan minat.
4) Menyiapkan agar peserta didik menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghargai hak-hak asasi manusia dalam
rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).
Sedangkan fungsi kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan Peraturan Pemerintah
Pendididkan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum antara lain:
1) Fungsi pengembangan, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler membantu
untuk mendukung perkembangan personal siswa melalui peluasan minat,
pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan
karakter dan pelatihan kepemimpinan.
23
2) Fungsi sosial, yaitu kegiatan esktrakulikuer berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan tanggung jawab peserta didik.
Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memperluas pengalaman sosial, praktek ketrampilan sosial,
dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
3) Fungsi rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan
dalam suasana rileks, mengembirakan, dan menyenangkan sehingga
menunjang proses perkembangan siswa.
4) Fungsi persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kesiapan karir siswa melalui perkembangan
kapasitas.
Berdasarkan pemaparan diatas, tujuan yaitu mengembangkan kemampuan
afektif, psikomotorik, dan kognitif , mengembangkan bakat dan potensi siswa
untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler juga
berfungsi untuk pengembangan, sosial, rekreatif, dan juga persiapan karir.
c. Jenis Kegiatan Ekstakulikuler
Kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya berfokus pada kegiatan satu saja, yang
artinya kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi beberapa kegiatan yang
disesuaikan dengan kemampuan siswa dan keadaan sekolah itu sendiri. Selain
itu dari beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler siswa diharapkan dapat
memilih kegiatan apa saja yang cocok untuk dirinya dengan dibantu arahan
24
dan bimbingan pembina ekstrakurikuler itu sendiri. Menurut Danien
(Suryosubroto, 2009: 272) mengemukakan :
Kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis, yaitu bersifat rutin dan
bersifat periodik. Kegiatan ekstraklikuler yang bersifat rutin adalah
bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus-menurus
seperti latihan bola voly, latihan sepak bola, dan lain sebagainya,
sedangkan kegiatan ekstakulikuler yang bersifat periodik adalah bentuk
kegiatan yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja, seperti lintas
alam, kemping, pertandingan olaharaga raga dan sebagainya.
Selain itu, masih banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan
pada saat ini di sekolah yang disesuaikan dengan kemampuan sarana dan
prasarana sekolah dan kemampun siswa. Selain pendapat Danien kegiatan
ektrakulikuler menurut Oteng Sutrisna (Suryosubroto, 2009: 273) terdiri dari
beberapa jenis antara lain, organisasi murid seluruh sekolah,organisasi kelas
dan organisasi tingkat-tingkat sekolah, kesenian, tari-tarian, band, karawitan,
vokal group, klub-klup hoby seperti fotografi, jurnalistik, pidato dan drama,
klup-klup yang berpusat pada mata pelajaran (klup IPA, klup IPS dan
seterusnya), publikasi sekolah (koran sekolah, buku tahunan sekolah dan
sebaginya), atletik dan olahraga,organisasi-organisasi yang disponsori secara
kerjasama (pramuka dan seterunya). Jenis kegiatan-kegaiatn ekstrakurikuler
menurut Danien dan Oteng memiliki beberapa kegiatan yang umumnya
ekstrakurikuler bukan hanya terdiri dari satu cabang atau satu kegiatan saja
melainkan terdiri dari beberpa kegiatan yang dikembangkan dan dilaksanakan
di sekolah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
25
Menururt Nawani (Suryosubroto, 2009: 274) mengemukakan jenis-jenis
kegiatan ekstrakurikuler yaitu, pramuka sekolah, olahraga dan kesenian,
kebersihan dan keamanan sekolah, tabungan pelajar dan pramuka, majalah
sekolah ,warung/kantin sekolah,usaha kesadaran sekolah . Lebih lanjut
Permendikbud Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada
pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang terdiri dari 10 salah satunya
pasal 3 menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler tentang:
pasal (1) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas; a. kegiatan ekstrakurikuler
wajib; dan b. kegiatan ekstrakurikuler pilihan. (2) kegiatan ekstrakurikuler
wajib sebagaimana yang dijelaskan pada ayat (1) huruf a merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselengarakan oleh satuan pendidikan
dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. (3) kegiatan ekstrakurikuler
wajib sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf a berbentuk
pendidikan kepramukaan. (4) Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik.(5) kegiatan
ekstrakurikuler pilihan sebagaimana pada ayat (1) huruf b dapat berbentuk
latihan olah bakat dan latihan olah minat.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis kegiatan
ekstrakurikuler terbagi menjadi dua, yaitu ekstrakurikuler wajib dan
ekstrakurikuler pilihan . Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan yang harus
diukuti oleh seluruh siswa seperti kegiatan ekstrakurikuler pramuka,
sedangkan ekstrakurikuler pilihan yaitu ekstrakurikuler yang dikembangkan
oleh satuan pendidikan dimana peserta didik dibebaskan untuk memilih sesuai
dengan potensi, minat dan bakat yang dimilikiki dengan tujuan untuk
26
mengembangkannya, kegiatan tersebut seperti kegiatan olahraga, kegiatan
kesenian, dan lain-lain.
d. Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah akan memberikan banyak
manfaat tidak hanya terhadap siswa tetapi juga bagi keefektivitasan
penyelanggaraan pendidikan di sekolah. Selain fungsi dan makna tujuan
ekstrakulikuker, dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan di perlukan
juga pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang baik khususnya mengenai
pengaturan siswa, peningkatan kedisiplinan siswa oleh keterlibatan semua
pihak agar kegiatan ekstrakulikuker berjalan dengan baik.
Keterlibatan dalam kegiatan eksrakulikuker yang dimaksud adalah pemberian
arahan dan pembinaan agar kegiatan yang dilakukan di luar jam sekolah
tersebut tidak menganggu kegiatan akademis peserta didik. Yang dimaksud
pembinaan ekstrakurikuler adalah guru atau petugas khusus yang ditunjuk
oleh kepala sekolah untuk membina kegiatan ektrakurikuler tersebut. Adapun
tugas-tugas seorang Pembina kegiatan ekstrakurikuler menurut Made Pidate
(Suryosubroto, 2009: 290) sebagai berikut:
1) Tugas mengajar
Tugas mengajar meliputi merencanakan aktifitas, membimbing aktifitas,
setelah selesai melakukan seluruh kegiatan selanjutnya tahap
mengevaluasi.
27
2) Ketatausahaan
Dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu adanya ketatausahaan sebab
ketatausahaan menjadi salah satu pendukung keefektifan kegiatan
ekstrakurikuler seperti adanya mengadakan presensi, menerima da
mengatur keuangan, mengumpulkan nilai, dan memberikan tanda
penghargaaan.
3) Tugas-tugas umum
Mengadakan pertandingan, pertunjukan, perlombaan dan lain-lain.
Dalam kegiatan pembinaan hal yang perlu diingat dan diketahui sebelum
dilaksanakannya kegiatan ekstrakurikuler, pembina kegiatan esktrakurikuler
terlebih dahulu harus merencanakan aktivitas yang akan dilaksnakan.
Penyusunan rencara kegiatan diharapakan menjadi pedoman dan
mempermudah pembina melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam
perencanaan biasanya pembuatan perencanaan kegiatan ekstrakulikuer dibuat
setiap semester. Selain itu juga pembuatan rencana kegiatan atau aktivitas
juga untuk mempermudah kepala sekolah mengadakan supervesi. Perlu
diketahui bahwa pembinaan ekstrakurikuler disetiap sekolah berbeda dengan
sekolah lainnya. Menurut Danien (Suryosubroto, 2009: 291) menjelaskan hal-
hal yang perlu diketahui oleh pembina, antara lain:
1) Kegiatan harus dapat meningkatkan pengayaan siswa yang beraspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
28
2) Memberikan tempat serta penyaluruan bakat dan minat sehingga siswa
akan terbiasa dengan kesibukan-kesibukan yang bermakna.
3) Adanya persiapan dan perencanaaan serta pembinaan yang telah
diperhitunngkan masak-masak sehingga program ektrakulikuler sesuai
dengan tujuan.
4) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau sebagain siswa.
Setelah program selesai atau tujuan akhir sudah terpenuhi tahap selanjutnya
yang perlu dilakukan oleh pembina adalah evalusi. Evaluasi ini dimaksudkan
untuk mengetahui kemanfaatan program bagi siswa maupun sekolah, hemat
biaya atau tidak dan lain sebagainya. Hasil kegiatan evalusi ini sangat
diperlukan untuk mengambil keputusan perlu tidaknya suatu program
ekstrakurikuler dilanjutkan. Selain bertugas menyususun kegiatan,
melaksanaakan kegiatan dan evalusi pembina ekstrakurikuler juga mempunyai
tugas-tugas tambahan, yaitu:
1) Mengadakan pra-survei, maksudnya adalah apabila suatu kegiatan akan
dilakukan di luar lingkuangan sekolah, Pembina terlebih dahulu
mengadakan pengamatan ke tempat tersebut untuk mengetahui tepat
tidaknya lokasi tersebut dikunjungi dan melihat juga segi kemananan untuk
siswa.
2) Mengadakan presensi untuk tiap kali latihan.
3) Menerima uang khusus, misalnya uang tabungan, iuran pembelian buku
dan sebagainya.
29
4) Memberikan penilaian terhadap prestasi siswa tiap semester yang
kemudian dimasudkan dalam nilai rapor.
5) Tugas umum yaitu mengantar ketujuan apabila aktifitas dilakukan diluar
sekolah, seperti pertandingan-pertandingan, pertunjukan-pertunjukan dan
perjalanan.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembinaan kegiatan
ekstrakurikuler meliputi perencanaan, pengelolan, pendanaan, dan evalusi.
Keempat kompenen tersebut harus direncanakan terlabih dahulu agar kegiatan
ekstrakurikuler berjalan lancar sesuai dengan rencana yang akan dicapai. Pada
dasarnya perencanaan yang baik akan mempermudah dalam pembinaan kegiatan
ektrakurikuler.
e. Bentuk Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Pembinaan ekstrakurikuler yang paling penting dan tidak boleh dilupakan yaitu
patisipasi siswa. Apa bila partisipasi siswa sudah baik di tambah sarana dan
prasaran mendukung besar kemungkinan kegiatan ekstrakurikuler berjalan
lancar, begitu pula sebaliknya. Menurut Dusseldrop (Suryosubroto, 2009: 286)
bentuk partisipasi speserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler pada intinya
terdiri atas:
1) Mendatangi pertemuan.
2) Melibatkan diri dalam diskusi.
3) Melibatkan diri dalam aspek organisasi dari proses partisipasi, seperti
mengikuti kegiatan yang dilaksanakan, mengadakan pertemun kelompok.
30
4) Mengambil bagian dari proses keputusan dengan cara menyatakan
pendapat atau masalah, seperti tujuan yang harus di capai oleh kelompok,
cara pencapaian tujuan, mengalokasikan sumber daya langka, pemilihan
perorangan yang mewakili kelompok, penilaian efektifitas-efiensi dan
relevansi kegiatan.
5) Ikut serta memanfaatkan hasil, seperti ikut serta dalam pertandingan dan
memanfaatkan keuntungan.
Lebih lanjut menurut Jumrowi (Suryosubroto, 2002: 287) mengemukakan
“untuk mengukur partisipasi anggota yakni dapat dilihat dari, partisipasi dalam
memberikan buah pikir , partisipasi tenaga, partisipsi harta benda, partisipasi
ketrampilan yang diberikan, patisipasi sosial yang diberikan sebagai kedekatan
hati”. Kemudian penulis dapat menjelaskan maksud dari pengukuran partisipasi
yaitu siswa dapat memberikan sumbangkan fikiran seperti pemecahan masalah
atau ide terhadap suatu kegiatan, selain itu siswa juga dapat membatu suatu
kegiatan dengan menyalurkan tenaga harta benda guna kelangsungan keperluan
suatu kegaiatan ektrakurikuler, selain fikirian, tenaga, dan benda .
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa bentuk partisipasi
peserta didik dalam kegiatan ektrakulikuler bisa berupa, tenaga, harta benda,
partisipasi dalam memberikan fikiran, ikut dalam diskusi, mendatangi
pertemuan dan lain sebagainya.
31
f. Tersedianya Sarana dan Dana
Proses belajar di sekolah akan berjalan dengan lancar apabila ditunjang dengan
sarana yang memadai, baik jumlah, keadaan maupun kelengkapannya. Sarana
pendidikan adalah semua fasilitas yang dimaksud dalam proses belajar
mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar proses pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efesien.
Sarana dapat diartikan sama dengan fasilitas, fasilitas dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar pelaksanaan suatu
usaha dapat berupa benda-benda maupun uang. Fasilitas atau sarana menurut
Suharsimi (Suryosubroto, 2009: 292) membedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Fasilitas fisik yaitu segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat
dibendakan yang mempunyai peranan untuk mempermudahkan atau
memperlancarkan suatu usaha.
2) Fasilitas uang yaitu segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu
kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.
Jadi, yang dimaksud dengan sarana yaitu fasiltas fisik yang digunakan dalam
kegiatan ekstrakurikuler seperti halnya pengajaran dikelas, kegiatan
ekstrakurikuler akan berjalan apa bila ditunjang dengan tersedianya sarana dan
prasarana ektrakulikuler yang mamadai. Selain itu sekolah sebagai organisasi
kerja memerlukan dana agar dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang
memungkinkan dalam mencapai tujuan organisasi. Dana pula merupakan salah
satu sarana yang menetukan, tanpa didukung atau ditunjang oleh dana yang
32
memadai maka pekerjaan tidak akan lancar, bahkan mungkin mengalami
kemacetan.
Tersedianya dana ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai besarnya dana yang
disediakan oleh sekolah guna memberi kemudahan kepada peserta dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler . Penyediaan dana dalam kegiatan
ekstrakurikuler dapat diperoleh dari berbagai sumber. Menurut Arikunto
(Suryosubroto, 2009: 293) “sumber biaya pendidikan berasal dari empat arah
yaitu, Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, orang tua peserta
didik, masyarakat, dana bantuan atau pinjaman dari pemerintah luar negeri”.
Semua dana yang di peroleh harus digunakan dengan baik dan terarah agar
tidak terjadi kesalahan atau tumpang tindih dengan yang lainnya. Pemimpin
harus mampu mengelola dan bijaksana dalam pengelolaan dana agar dana yang
tersalurkan dapat berjalan dengan semestinya. Selain itu penarikan atau
pembinaan ekstrakulikuer yang di bebankan kepada orang tua disesuaikan
dengan kemampuan orang tua agar tidak terjadi deksriminasi.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana meliputi hal-
hal seperti benda yang dapat mendorong suatu kegiatan ekstrakurikuler,
sedangkan dana merupakan pondasi yang paling penting sebab berjalan atau
tidaknya suatu kegiatan ekstrakurikler didukung dan dipengaruhi oleh
sumbangan dana atau uang.
33
4. Tinjauan Umum Civic Dispositions
a. Pengertian Civic Dispositions
Membentuk masyarakat agar menjadi warga Negara yang baik dan
mempunyai karakter yang baik, maka diperlukan pengetahuan dan
pemahaman mengenai pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),
Ketrampilan kewarganegaraan (civic skills), dan watak atau sikap
kewarganegaraan (civic dispositions). Tiga komponen tersebut sangat erat
kaitanya, apa bila masyarakat sudah mengetahui pengetahuan
kewarganegaraan, kemudian memiliki keterampilan kewarganegaraan yang
nantinya akan menimbulkan karakter ataupun watak sebagai sesorang
masyarakat yang berkewarganegaraan yang baik.
Sedangkan Quigley (1991:12) megemukakan bahwa civic dispositions yaitu
“mengacu pada sikap dan kebiasaan pikiran yang tertanam dalam diri yang
kondusif bagi perilaku yang mengarah pada fungsi yang sehat dan kebaikan
bersama dari sistem demokrasi, watak kewarganegaraan juga dapat
meningkatkan kemampuan individu untuk berpartisipasi secara kompeten dan
bertanggung jawab dalam sistem politik”.
Kemudian Branson (Mulyono, 2017: 220) menjelaskan civic dispositions
adalah
salah satu kompetensi kewarganegaraan pendidikan kewarganegaraan
(civic competence) yang meliputi pengetahuan kewarganegraan (civic
knowledge), ketrampilan kewarganegaraan ( civic skill), dan watak atau
karakter kewarganegaraan (civic dispotisions) sehingga dapat
menumbuhkan karakter yang baik, dengan kata lain Civic dispositions
34
menjapdi faktor determinan dalam pembentukan warga negara yang
memilki sikap konstitusional yang baik
Selain itu, Branson (Mulyono, 2017: 220) juga menjelaskan watak
kewargenagaraan bisa terjadi karena kecakapan kewarganegaraan, kemudian
berkembang secara perlahan sebagai akibat dari apa yang telah dipelajari dan
dialami dari seseorang dari rumah, sekolah, komunitas, dan organisasi-
organisasi civic society.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa civic dispositions
atau watak kewarganegaraan merupakan sikap atau kebiasaan berfikir warga
Negara yang baik, yang lahir akibat adanya pemahaman warganegara itu
sendiri mengenai pengetahuan kewarganegaraan, ketrampilan
kewarganegaraan, dan kemudian watak kewarganegaraan. Selain itu,
perkembangan watak kewarganegaraaan yang baik juga memerlukan sedikit
waktu atau berkembang secara perlahan melalui oragnisasi masyarakat,
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga maupun teman sepergaulan.
b. Karakteristik Civic Dispositions
Menanamkan karakter civic dispositions kepada siswa, diharapakan nantinya
siswa akan menjadi masyarakat yang kondusif dalam bernegara maka
memerlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai kriteria atau aspek
karakter kewarganegaraan yang baik. Quigle (1991: 3) mengategorikan
kriteria watak kewarganegraan(civic dispositions) yaitu sebagai berikut:
35
1. Kesopanan, Kesopanan dibagi menjadi dua karakteristik yang
mencerminkan masyarakat yang memiliki watak kewarganegaraan yakni:
a. Saling menghormati, maksud dari saling menghormati yaitu
mengahargai segala sesuatu yang ada didalam perbedaan kehidupan
bermasyarakat.
b. Musyawarah, maksud dari musyarwarah yakni masyrakat dapat
mengikuti kegiatan dengan mengutarakan pendapat dengan baik,
mengahrgai pendapat orang lain, dapat memecahkan masalah dengan
baik, dan tidak membuat kegaduhan.
2. Tanggung jawab, tanggung jawab yang dimaksud yaitu dimana masyarakat
dapat mempertanggungjawabkan atas dirinya sediri dan apa yang telah
mereka perbuat.
3. Disipin diri, yakni dimana masyarakat patuh dan taat terhadap watktu dan
peraturan yang ada.
4. Berfikir untuk kepentingan umum atau bersama, yakni dimana masyarakat
dapat memahami dan membagi antara seberapa besar kepentingan pribadi
an kepetingan bersama.
5. Lapang dada, yakni dimana masyrakat dapat merima pendapat orang lain
dengan baik seperi terbuka dengan pendapat orang lain dan memberi
tanggapan yang baik dari pendapat orang lain.
6. Kompromi (kerjasama), yakni apa bila terjadi sesuatu kepada masyarakat
karena tidak dapat menyelesaikan suatu masalah, maka kompromi
36
(kerjasama) sangat dibutuhkan dalam hal ini. Dalam melakukan kompromi
juga harus memahami hal-hal berikut ini.
a. Konflik terhadap hal yang prinsip yakni dimana prinsip diri sendiri bagi
masyarakat bertentangan terhadap kelompok demi menemukan suatu
keputusan.
b. Batasan dalam berkompromi, yakni masyarakaat harus dapat
membedakan batasan-batasan dalam berkompromi antara yang layak
dan tidak layak, dan melipatkan niai-nilai konstitusinal dalam segala hal
keputusan.
7. Toleransi terhadap perbedaan, yakni dimana masyarakat dapat melakukan
penghormatan terhadap hak orang lain meliputi adat istiadat, agama,
budaya, memberi dukungan untuk adat dan latar belakang etnis yang
berbeda.
8. Kesabaran dan ketekunan, yakni dimana masyarakat memahami dan
mengerti jika sesuatu yang diinginkan tidak dapat bejalan dengan cepat
tetapi memerlukan kesabaran dan ketekunan yang baik. Begitu pula ketika
masyarakat mengambil andil dalam keputusan pemerintah, mereka juga
memerlukan kesabaran dan ketekunan karena bisa jadi apa yang diinginkan
masyarakat tidak sesuai dengan keinginan.
9. Kasih sayang, yakni dimana masyarakat dapat menujukan rasa empati
kepada orang lain sebagai rasa saling memiliki, saling menjaga, dan saling
membutuhkan sebagai mahluk hidup.
37
10. Dermawan, yakni dimana maksyarakat siap untuk meluangkan waktu,
tenaga, sumber daya dan menunjukan kemurahan hati untuk membantu
orang lain.
11. Loyalitas terhadap bangsa dan negara, yakni dimana masyaraka harus
terbiasa bertindak sesuai dengan prinsip nilai-nilai sistem konstitusional
suatu negara. Menjalanka segala peraturan dengan baik dan
mempersempit kemungkinan terjadinya suatu kesenjangan.
Lebih lanjut Branson (1998:11) mengemukakan ciri-ciri karakter privat
(pribadi) dan karakter public (kemasyarakatan), meliputi:
1. Menjadi anggota masyarakat yang independen, yakni karakter ini
merupakan kepatuhan secara suka rela terhadap peraturan yang berlaku dan
bertanggung jawab atas segala konsekunesi yang timbul dari perbuatannya
serta menerima kewajiban moral dan legal secara masyakat demokratis
2. Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi
dan politik, yakni dapat mengurus diri sendiri, memberi nafkah atau
menopang keluarga, mengikuti informasi tentang isu-isu publik, membayar
pajak, menjadi sanksi pengadilan, memberikan pelayanan terhadap
masyarakat, melakukan tugas kepemimpinan sesuai dengan bakat dan
kemampuan sendiri
3. Menghormati setiap harkat dan martabat setiap individu, yakni
mendengarkan pendapat orang lain, berprilaku sopan santun, menghargai
hak dan kepentingan setiap warga negara, mematuhi prinsip aturan
38
mayoritas, namun tetap menghargai hak minoritas untuk menghargai
pendapat
4. Berpartisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara bijaksana dan
efektif, yakni berpartisipasi dalam debat publik, keterlibatan dalam diskusi
secara sopan santun dan serius, dan memegang kendali kemimpinan yang
sesuai. Kemudian juga menghendaki kemampuan membuat evaluasi kapan
saatnya kepentingan pribadi sebagai warga negara dikesampingkan dengan
kepentingan umum dan prinsip-prinsip konstitusi untuk menolak tuntutan-
tuntutan kewarganegaraan tertentu.
5. Mengembangkan konstitusi demokrasi yang sehat, yakni mengarahkan
warganegara agar bekerja dengan cara-cara damai dan legal dalam rangka
merubah undang-undang yang diangap tidak adil dan bijaksana. Seperti
sadar informasi dan kepekaan unsur-unsur publik, melakukan penelaah
terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip konstitusional, memonitoring
keputusan para pemimpin politik, dan lembaga-lembaga politik dalam
penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip konstitusional dan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan apabila terdapat kekuranggan.
Sedangkan menurut Patrick & Vontz (Cholisisn, 2010: 8) komponen utama
civic dispositions yakni meliputi:
1. Membagikan kebaikan bersama
2. Menegaskan harkat dan martabat setiap orang itu setara dan sama
3. Menghormati, melindunggi, dan mengunakan hak yang sama pada
setiap orang
4. Berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik dan bermasyarakat
39
5. Menghormtai, melindungi, dan pemerintah berpartipasi dengan
persetujuan rakyat
6. Mendukung dan berpartisipasi dalam kebijakan bermasyarakat
Berdasarakan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang
miliki karakter civic dispositions memiliki karakteristik yaitu, saling
menghormati, tanggung jawab, disiplin diri, empati, dermawan, mementingkan
urusan bersama, toleransi, loyalitas terhadap negara, berpartisipisai, lapang
dada dan lain-lain.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitaian Nasional
Penelitian dilakukan oleh Septi Restiani Tahun 2016 Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan UNIB dengan Judul Hubungan Antara pola Asuh
demokratis Dengan Kemandirian Anak Di Kelompok A PAUD IT Bina Iman
Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengatuhi
hubungan pola asuh yang ditetapkan orang tua terhadap kemandirian anak
kelompok A PAUD IT Bina Iman Kabupaten Bengkulu.Utara. Metode
penelitian yang digunakan deskripif kunatitatif. Populasi penelitian ini yaitu
seluruh anak kelompok A PAUD IT Bina Iman Kbaupaten Bengkulu Utara.
Teknik Pengambilan sampel mengunakan teknik sampel total dengan jumlah
25 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau
Angket, dan mengunkan rumus korelasi prodct moment. Hasil penelitian ini
adalah hubungan signifikan antara pola asuh orang tua yang menerapkan pola
40
asuh demokratis terhadap kemandirian anak, dengan hasil penghitungan
korelasi sebesar 0,85 lebih besar dari pada 0,3888.
Perbedaan penelitian ini dengan peniliti yang akan di teliti adalah pada subjek
dan objek penelitian. Peneliti sebelumnya membahas mengenai hubunggan
pola asuh dan kemandirian anak, sedangkan penelitian yang akan peneliti
lakukan membahas mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap
pembentukan civic dispositions. Sedangkan letak persamaan penelitian ini
dengan peneliti yang akan di teliti sama-sama mengunkan metode penelitian
deskriptif kuantitatif.
2. Penelitaian Lokal
Penelitian dilakukan oleh Febi Putri Nuri Tahun 2016 Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan Judul pengaruh kegiatan
ekstrakurikuler terhadap perkembangan Life Skills peserta didik SMA YP
UNILA. Penelitian Ini bertujuan Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh
kegiatan ekstrakurikuler terhadap perkembangan Life Skills peserta didik
SMA YP UNILA Bandar Lampung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif Kuantitatif
dengan sampel 40 responden. Teknik pokok dalam penelitian ini adalah
angket dan uji reliabilitas mengunakan rumua Product Moment Dan
Spearman Brown, kemudian data dianalisi mengunaka rumus Chi Kuadrat.
Hasil penelitian ini diketahui bahawa adanya pengaruh yang sangat kuat dan
41
segnifikan antara kegiatan esktrakurikuler terhadap perkembangan life Skiils
peserta didik. Artinya, semakin baik pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuer
maka liff skills peserta didik akan semakin baik pula. Selain itu, kompetensi
guru berdampingan, motovasi dari orang tua dan motivasi dari dalam diri
peserta didik juga berpengaruh terhadap perkembangan life skills peserta
didik.
Perbedaan pelitianan ini dengan peneliti yang akan di teliti adalah terletak
pada variabel penelitian, variable penelitian ini membahas mengenai life skills
sedangkan penelitian yang akan peneliti lakuakan membahas mengenai civic
dispositions. Persamaannya yaitu terletak pada metode penelitian yaitu sama-
sama mengunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
C. Kerangka Pikir
Pemerataan pendidikan sangat gencar dibicarakan dan diprogramkan oleh
pemerintah sudah sejak dahulu. Mulai dari pemeretaan fasilitas bahkan sampai
beasiswa pendidikan pemerintah juga sudah banyak berusaha memberikan yang
terbaik. Saat ini di tengah perjuangan negara untuk meratakan pendidikan di
seluruh penjuru Indonesia masyarakat dihadapakan dengan kemajuan teknologi
yang mempermudah sekaligus mengkhawatirkan.
Untuk mengantisipasi hal-hal negatif dari kemajuan teknologi pemerintah juga
berusaha membentenggi masyarakat khusnnya siswa lewat pendidikan.
Pendidikan diharapakan menjadi salah satu tameng penguat jati diri bangsa agar
42
tidak mudah tergerus oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat. Tidak
heran juga program-program pendidikan gencar dibicarakan khususnya
pendidikan karakter. Pendidikan karakter diharapakan selain sebagai penguat
kenyakinan dan jati diri siswa yang diselipkan di setiap kegiatan sekolah salah
satunya kegiatan ekstrakurikuler, hal ini sesuai dengan peraturan Permendikbud
tentang Penguatan Pendidikan Karakter Nomor 20 Tahun 2018.
Kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi kegiatan yang wajib diadakan oleh
sekolah sebagai sarana penyaluran bakat, penggalian potensi dan penumbuhan
karakter yang membentuk watak kewarganegaraan (civic dispositions). Namun
pada kenyataanya kegiatan ekstrakurikuler yang harusnya diadakan oleh sekolah
di SMA Negeri 1 Semendawai Timur provisi Sumatera selatan mengalami
penghambatan, terbukti dengan tidak terlaksanya kegiatan ekstrakurikuler
dengan baik atau kurang efektif. Selain itu, peneliti juga menemukan beberapa
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa seperti membolos, mencontek, datang
terlambat dan lain sebagainya. Pelangaran-pelanggaran yang dilakukan siswa
SMK bisa dikatakan belum mencerminkan dan memiliki watak kewarganegaraa
(civic dispositions) yang baik.
Berdasarakan uraian diatas peneliti ingin mengetahui pengaruh kegiatan
ekstrakurikuler terhadap pembentukan civic dispositions siswa SMK Negeri 1
Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan. Hal tersebut dapat
disederhanakan dengan dibuat kerangka pikir sebagai berikut:
43
Gambar 1. Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Menurut Arikunto (2010: 110) Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul”. Berdasarkan teori dan kerangka pikir diatas, maka dalam penelitian
ini hipotesis penelitian di tetapkan sebagai berikut:
Ho= Tidak ada pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap pembentukan civic
dispositions siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan.
Hi= Ada pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap pembentukan civic
dispositions siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan.
Fungsi Kegiatan
Ekstrakurikuler (X)
Indikator:
1. Pengembangan
2. Sosial
3. Rekreatif
Civic Dispositions (Y)
Indikator:
1. Kesopanan
2. Tanggung
Jawab
3. Disiplin diri
4. Kerjasama
5. Toleransi
44
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Margono (2007: 1) “penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,
dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan
fakta-fakta atau prisip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian
baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi”. Dalam sebuah penelitian satu hal
yang tidak boleh dilupakan yaitu mengunakan metode penelitian, sebab metode
penelitian berguna untuk menemukan data dan menguji suatu kebenaran dari suatu
ilmu pengetahuan. Motode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena dalam penelitin ini
mendeskripsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara sistematis dan
faktual yang menuntut untu segera mencari jalan keluar.
Menurut Margono (2007: 105) mengemukakan penelitian kuantitatif adalah ”
suatu proses menemukan pengetahuan yang mengunakan data berupa angka
sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”. Lebih
lanjut menurut Suryabrata (2012: 75) mengemukakan tujuan penelitian deskriptif
“adalah untuk membuat pencadraan secara sitematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”.
45
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetpkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulan”. Selain tu, Sugiyono (2015: 117) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjeknyang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia
di tarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan
XI SMK Negeri 1 Semendawai Timur tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah
241, lebih rinci digambarkan oleh tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data populasi siswa di SMK Negeri 1 Semendawai timur tahun
pelajaran 2018/2019
No Kelas jenis kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 X Administrasi Perkantoran 12 24 36
2 X Tek X Mekanik Otomotif 30 0 30
3 X Akutansi 5 15 20
4 XI Administrasi
Perkantoran
18 18 36
5 XI Teknik Mekanik
Otomotif
30 0 30
6 XI Akutansi 6 24 30
Jumlah 182 siswa
Sumber: Tata Usaha Smk Negeri 1 Semendawai Timur
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017:118) sampel adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar dan
46
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat
mengunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Oleh karena itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul resperentatif (mewakili).
Menurut Arikunto (2006: 134) menyatakan “apabila subjek kurang dari 100
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi, selanjutnya jika jumlah subjek lebih dari 100 dapat diambil antara
10-15% atau 20-25% atau lebih”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti mengambil sampel dari
jumlah siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur mencapai 241siswa dengan
menguanakan sampel 20%, sehingga jumlah siswa yang menjadi sampel di
SMK Negeri 1 semendawai Timur 37 orang. Lebih lanjut digambarkan oleh
tabel berikut:
Tabel 3.2 Data sampel siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur Tahun
pelajaran 2018/2019
No Kelas Jumlah siswa Sampel
1 X Administrasi
perkantoran
36 36 x 20% = 7
2 X Teknik Mekanik
Otomotif
30 30 x 20% = 6
3 X Akutansi 20 20 x 20%= 4
4 XI Administrasi
Perkantoran
36 36 x 20%= 7
5 XI Teknik Mekanik
Otomotif
30 30 x 20%= 6
6 XI Akutansi 30 30 x 20%= 6
Jumlah 36 siswa
Sumber: Perhitungan oleh penulis
47
C. Variabel Penelitian
Menurut Margono (2010: 133) “variabel adalah konsep yang mempunyai variasi
nilai”. Variabel dapat juga diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua
atribut atau lebih. Sedangkan, m Menurut Arikunto (2010: 91) “variabel penelitian
adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”, yang secara
umum berarti variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang terdapat dalam
topik penelitian, selanjutnya dijabarkan dalam dimensi-dimensi yang
memungkinkan untuk di ukur atau diamati dari tiap-tiap konsep yang
bersangkutan.
Dalam penelitian ini penulis membedakan dua variabel yaitu variabel bebas
sebagai variabel yang mempengaruhi dan variabel yang terikat dipengaruhi oleh
(Y), yaitu:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh kegiatan ekstrakurikuler
(X)
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah civic dispositions (Y)
D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
Definisi konseptual variabel digunakan untuk menegaskan tentang masalah yang
diteliti, definisi konseptual variabel adalah penegasan serta penjelasan suatu
konsep dengan menggunakan konsep-konsep (kata-kata) lagi, yang tidak harus
menunjukkan sisi-sisi (dimensi) pengukuran tanpa menunjukkan deskripsi dan
indikatornya dan bagaimana cara mengukurnya.
48
a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual variabel dalam penelitia ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam
pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk mengembangkan
minat, bakat, potensi dan menanamkan karakter tangung jawab, kemandirian
dan lain sebagainya, selain dari pada itu kegiatan ektrakurikuler berfungsi
salah satunya untuk persiapan karir siswa itu sendiri. Kegiatan
ekstrakurikuler disekolah sudah di canangkan selain sebagai pengembangan
bakat juga dijadikan penanaman karakter pada peserta didik.
2. Civic dispositions
Civic dispositions merupakan sikap atau kebiasaan berfikir warga Negara
yang baik,yang lahir akibat adanya pemaahaman warganegara itu sendiri
mengenai pengetahuan kewarganegaraan, ketrampilan kewarganegaraan, dan
kemudian watak kewarganegaraan.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah program pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah yang dalam pelaksanaanya bisa dilakukan pada pagi hari bagi
sekolah yang berangkat pada sore hari dan dilakukan pada sore hari bagi
sekolah yang berangkat pada pagi hari. Kegiatn esktrakurikuker selain
49
dijadikan wadah untuk pengembangan potensi peserta didik juga dijadikan
wadah untuk menumbuhkan karakter yang nantinya akan membentuk watak
kewarganegaraan (civic dispositions). Fungsi kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah sebagai berikut :
1) Pengembangan
2) Sosial
3) Rekretif
2. Civic Dispositions
Pembentukan watak kewarganegaraan (civic dispositions) bisa dibentuk
melalui beberapa program kegaitan disekolah salah satunya melalui kegiatan
ekstrakurikuler. Pembentukan civic dispositions pada siswa juga memerluka
kerjasama yang baik anatara guru, siswa dan orang tua agar tercipta watak
kewarganegaraan yang baik. Selain itu, pembentukan civic dispositions pada
siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan dapat di
dilihat dengan seberapa besar pemahaman dan penerapan terhadap:
1) Kesopanan
2) Tanggung jawab
3) Disiplin diri
4) Kerjasama
5) Toleransi
50
E. Rencana Pengkuran Variabel
Rencana pengukuranVariabel dalam penelitian ini mengunakan butir-butir soal
yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
Terhadap Pembentukan civic dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai
Timur Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019. Kemudian peneliti
akan menyebarkan angket kepada responden. Angket yang akan diberikan adalah
angket tertutup, angket akan berbentuk pertanyaan dan akan diberikan tiga pilihan
jawaban yang kemudian responden harus memilih salah satu dari tiga alternatif
jawaban.
Rencana pengukuran variabel dalam penelitian ini mengunakan kategori sebagai
berikut:
1) Sangat berpengaruh
Kegiatan ekstrakurikuler dinyatakan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan civic dispositions apabila siswa mampu mengimplementasikan
dan menunjukkan civic dispositions dalam lingkungan sekolah dan
kehidupan sehari-hari secara utuh dan konsisten.
2) Cukup berpengaruh
Kegiatan ekstrakurikuler dinyatakan cukup berpengaruh terhadap
pembentukan civic dispositions apabila siswa mampu mengimplementasikan
dan menunjukkan civic dispositions dalam lingkungan sekolah dan
kehidupan sehari-hari namun belum secara utuh dan konsisten.
51
3) Kurang berpengaruh
Kegiatan ekstrakurikuler dinyatakan tidak berpengaruh terhadap
pembentukan civic dispositions apabila siswa tidak mampu
mengimplementasikan dan menunjukkan civic dispositions dalam
lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari secara utuh dan konsisten
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Teknik pokok
a. Angket
Teknik pokok yang dilakukan dengan menyebarkan angket yang berisikan
pertanyaan kepada responden dengan tujuan untuk mengumpulkan data.
Menurut Sugiyono (2010:199) teknik angket atau kuesioner merupakan
“suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya”. Untuk mengetahui jawaban responden maka dalam penelitian
ini peliti mengunakan angket yang berupa angket tertutup, yang artinya
angket yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal
memilih. Sasaran agket adala siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur
Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019. Selanjutnya responden memilih
tiga jawaban yang masing-masing mempunyai skor bobot yang bervarisi.
52
Berikut ini merupakan skor untuk alternative jawaban pada angket, yaitu:
1) Untuk jawaban (a) diberikan skor nilai 3
2) Untuk jawaban (b) diberikan skor nilai 2
3) Untuk jawaban (c) diberikan skor nilai 1
2. Teknik Penunjang Penelitian
a. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan dianggap menjadi bagian yang terpenting
dalam penelitian karena sejumlah data karena sejumlah data dan fakta
tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumantasi. Adapun data tertulis
yang diperoleh melalui teknik dokumentasi yaitu berupa dokumen, naskah
profil sekolah, sejarah sekolah, jumlah guru dan siswa di SMK Negeri 1
Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan.
b. Teknik Observasi
Menurut Hadi (Sugiyono, 2017: 203) mengemukakan bahwa “observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikhologis”. Teknik observasi juga menjadi
penunjang dalam penelitian untuk melihat kedaan tempat dilakukannya
penelitian, selain itu observasi menuntut peneliti untuk melakukan
pengamatan kepada objek penelitian baik secara langsung maupun tidak
langsung.
53
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2018: 173) “instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid . Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur”. Menurut Arikunto (2010: 221) mengemukakan “validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukan suatu kevaleditan atau kesasihan suatu instrument”.
Hal ini menunjukan bahwa suatu suatu intrumen yang valid mempunyai
validitas tinggi, begitu pula sebaliknnya instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah.
Dalam hal ini, peneliti mengunakan validitas logis dengan cara expert
judgement yaitu mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing 2 dan
pembimbing 1. Untuk uji coba Validitas Angket tidak dilaksanakan uji coba,
Namun peneliti menggunakan logical validity yaitu melakukan control
langsung terhadap indikator-indikator yang ada dalam penelitian ini dengan
jalan berkonsultasi pada dosen pembimbing.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010: 221) menyatakan “bahwa reliabilitas menunjuk pada
suatu pengertian bahwa sebuah instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah
baik”.
54
Suatu alat ukur dikatakan reliabilitas apabila tes tersebut menunjukan suatu
hasil yang tetap dan akurat, serta alat ukur yang digunakan akan dilakukan uji
coba terlebih dahulu, kemudian uji coba rebialita dikatakan reabel apabila hasil
yang diperoleh menunjukkan hasil yang tetap.
Adapun langkah-langkah uji coba angket dilakukan dengan teknik belah dua
dengan langkah sebagai berikut:
a. Peneliti menyebarkan angket kepada 10 orang di luar responden
b. Hasiluji coba dikelompokan ke dalam item ganjil dan genap
c. Hasil item ganjil dan item ganjil genap dikolarisikan dengan rumus Product
moment yaitu:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
: Hubungan Variabel X dan Y
: Variabel bebas
: Variabe terikat
: Jumlah responden
:231)
Tabel.3.3 Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden
di Luar Sampel Untuk Item Ganjjil (X)
X 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Jumlah
Skor
1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 35
2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 37
3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 33
55
X 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Jumlah
Skor
4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 36
5 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 32
6 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 35
7 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 37
8 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 36
9 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 36
10 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 34
351
Sumber: Analisi Data Uji Coba Angket
Data tabel 3.3 diketahui ∑ = 351 merupakan hasil penjumlahan skor uji coba
kepada 10 orang di luar responden dengan indikator item ganjil (X).
Tabel.3.4 Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden
di Luar Sampel Untuk Item Genap (Y)
Y 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 Jumlah
Skor
1 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 32
2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 34
3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 32
4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 34
5 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 30
6 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 34
7 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 33
8 3 1 2 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 31
9 1 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 33
10 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2 2 3 32
325
Sumber: Analisi Data Uji Coba Angket
Data tabel 3.4 diketahui ∑ = 325 meruapakan hasil penjumlahan skor uji coba
angket kepada 10 orang di luar responden dengan indikator item genap. Hasil
penjumlahan ini akan dipakai dalam tabel kerja hasil uji coba angket item
ganjil (X) dan item genap (Y) untuk mengetahui besar kevalidan instrument
penelitian.
56
Tabel 3.5 Tebel Kerja antara Item Ganjil (X) dengan item Genap (Y) dari uji
coba angket kepada sepuluh orang di luar sampel
No X Y X.Y
1 35 32 1225 1024 1120
2 37 34 1369 1156 1258
3 33 32 1089 1024 1056
4 36 34 1296 1156 1224
5 32 30 1024 900 960
6 35 34 1225 1156 1190
7 37 33 1369 1089 1221
8 36 31 1296 961 1116
9 36 33 1296 1089 1118
10 34 32 1156 1024 1088
Juml
ah
351 325 12345 10579 11421
Sumber: Analisi Data Uji Coba Angket
Tabel 3.6 merupakan hasil dari pengabungan hasil skor uji coba angket kepada
10 orang di luar responden dengan indikator item ganjil (X) dan item genap
(Y). Hasil keseluruhan dari tebel kerja uji coba angket tersebut akan di
kolerasikan mengunkan rumus Product Moment untuk mengetahui besarnya
koefisien korelasi instrumen penelitian.
Berdasarkan data yang diperoleh diatas, maka untuk mengetahui reliabilitas
selanjutnya dikolrelasikan dan diolah dengan rumus Product Moment sebagai
berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{ }
57
√{ }{ }
√{ }
√{ }
d. Kemudian dicari koefesien reliabilitas seluruh kuesioner dengan mengunakan
rumus spearman brown menurut Arikunto (2010: 223) sebagai berikut:
( )
( )
Keterangan:
:koefesien reliabilitas seluruh item
: koefesien antara item genap dan ganjil
( )
( )
58
(dibulatkan)
Dari hasil pengelolaan data tersebut, kemudian penulis mengkorelasikan
dengan kreteria reliabilitas sebagai berikut:
0,90-1,00 = Reliabilitas tinggi
0,50-0,89 = Reliabilitas sedang
0,00-0,49 = Reliabilitas rendah
Berdasarkan analisis yang telah dilakuakn penulis di atas, maka dapat diketahui
tingkat reliabilitasnya berdasarkan pada kriteria yang mana hasil angket termasuk
kedalam kategori “sedang”yaitu 0,80 yang terletak pada 0,50-0,89. Dengan
demikian angket tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap Civic
Dispositions Siswa SMK Negeri 1 Semendawai Timur Provinsi Sumatera
Selatan Tahun Ajaran 2018/2019 dapat digunakan dalam penelitian ini atau
memenuhi syarat.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisi data merupakan pengelolaan data yang dilakukan dengan cara kritis
yang bertujuan untuk mencari kebenaran datadan mendapatkan suatu kesimpulan
dan hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
analisis data dengan deskriptif kuantitatif yang mengunakan data-data berbentuk
angka. Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknis analisis data sebagai
berikut:
59
Keterangan :
I : Interval
NT : Nilai Tinggi
NR : Nilai Rendah
K : katagori interval
Selanjutnya disajikan dalam bentuk presentase pada setiap tabel kesimpulan,
sebagai berikut:
P =
Keterangan :
P : presentase
F : Frekuensi Pada Kategori Variabel yang bersangkutan
N : Jumlah frekuensi dari seluruh klasifikasi kategori variabel
Untuk mengetahui banyaknya presentase yang diperoleh maka digunakan dengan
kreteria yang di afsirkan sebagai berikut :
76%-100% = Baik
60
56%-75% = Cukup
40%-55% = Kurang baik
0%-39% = tidak baik
I. Pengujian Keeratan Hubungan
Pengujuan keeratan hubungan dengan rumus Chi-Kuadrat yaitu:
∑∑( )
Keterangan :
: Chi Kuadrat
∑ : Jumlah baris
∑ : Jumlah kolom
Oij : Banyaknya data yang diharapkan
Eij : banyaknya data hasil pengamatan
Setelah mengunakan rumus Chi-Kuadrat maka data akan diuji dengan rumus
koefesien korelasi yaitu:
C = √
61
Keterangan :
C : Koefesien Kontigensi
: Chi Kuadrat
N : Jumlah sampel
Supaya harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi
faktor, sehingga harga C dibandingkan dengan koefesien kontigensi
maksimum yang dapat terjadi. Harga C maksimum dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
√
Keterangan :
: Koefesien Kontigen Maksimum
m : harga maksimum antar baris dan kolom
Sehingga dengan uji hubungan ini dapat diketahui bahwa”makinmakin dekat
harga C pada , makin besar derajat asosiasi antara faktor”. Kemudian
setelah mengunkan rumus kooefesien kontingensi C dan , sehinga data
tersebut selanjutnya dijadikan patokan untuk mmentukan tingkat
keraratan pengaruh, dengan langkah sebagai berikut:
62
Maka akan diperoleh kategori sebagai berikut:
0,00-0,19 = Kategori sangat Rendah
0,20-0,39 = kategori rendah
0,40-0,59 = kategori sedang
0,60-0,79 = kategori kuat
0,80-1,00 = kategori sangat kuat
(Sugiyono, 2010:257)
J. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian merupakan suatu bentuk persiapan sebelum
melakukan penelitian yang bersifat sistematis yang meliputi perencanaan, prosedur
hingga teknis pelaksanaan di lapangan dengan tujuan agar peneliti dapat berjalan
sesuai dengan rencana, dalam langkah penelitian dan penulisan skripsi ini penulis
melakukan kegiatan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan pengajuan judul
Langkah awal yang penulis lakukan dalam penelitian ini yakni melakukan
observasi lapangan untuk mendapatkan permasalahan guna pengajuan judul.
Setelah menemukan permasalahan kemudian peneliti mengajukan judul
penelitian kepada dosen pembimbing akademik yang terdiri dari dua altrnatif
judul. Setelah di setujui pengajuan judul kepada pembimbing akademik
kemudian penulis meanjutkan langkah selanjutnya yakni mengajukan kepada
63
ketua program studi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) yang
nantinya akan dikoreksi dan diseleksi terlebih dahulu mana judul yang cocok
untuk dijadikan penelitian. Pada tanggal 15 Oktober 2018 dikelurakan
persetujuan judul penelitan sekaligius menetapkan dosen pembimbing utama
sekaligus dosen pembimbing pembant oleh ketua program studi pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) guna membimbing peneliti selama
penyusunan skripsi ini.
2. Penelitian pendahuluan
Setelah judul penelitian disetujui oleh dosen Pembimbing Akademik dan Ketua
Program studi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn), dan
mendpatkan surat izin penelitian pendahuluan dari Dekanat Fakultas Keguruan
dan Ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Lampung pada tanggal 17 Oktober
2018 dengan Nomor 7150/UN26.13/PN.01.00/2018, maka penelitian ini
dimulai dengan melakukan penelitian pendahuluan di SMK Negeri 1
Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan.
Penelitian pendahuluan ini dimaksudkan untuk mengetahui lokasi dan keadaan
tempat penelitian, memperoleh data, serta memperoleh gambaran secara umum
tentang berbagai hal yang akan diteliti dalam menyusun laporan penelitian yang
ditunjang dengan berbagai literatur dan arahan dari dosen pembimbing.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dibuatlah proposal penelitian untuk
diseminarkan. Proposal penelitian disetujui oleh Pembimbing II pada tanggal
19 November 2018 dan disetujui pembimbing 1 pada tanggal 23 November
64
2018. Langkah selanjutnya adalah mendafkan seminar proposal oleh
koordinator seminar dan kemudian disahkan oleh ketua program studi studi
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn). Seminar proposal
dilaksankan pada tanggal 21 Desmber 2018, seminar proposal diadakan dengan
tujuan memperoleh masukan, saran, dan kritik dari berbagai pihak demi
kesempurnaan dalam pembuatan dan penyelesaian skripsi ini.
3. Pengajuan rencana penelitian
Rencana penelitian diajukan untuk mendapatkan persetujuan dilaksanakanya
seminar proposal. Setelah melalui proses konsultasi dan perbaikan-perbaikan
dari pembimbing II dan pembimbing I maka seminar proposal dilaksanakan
pada tanggal 21 desember 2018. Setelah seminar proposal dilksanakan, peneliti
malakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan saran dan masukan dari tim
dosen pembahas. Setelah perbaikan proposal selesai, peneliti melakukan
pengesahan komisis pembimbing dari pembimbing II ke pebimbing I , ketua
program studi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn), ketua
jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Dekan Fkip Unila. Setelah dilakukan
seminar proposal, maka selanjutnya persiapan penelitian di lapangan.
4. Pelaksanaan penelitian
a. Persiapan Administrasi
Berdasarkan surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung nomor 1037/UN26.13/PN.01.00/2019
pada tanggal 6 Februari 2019 yang ditunjukkan kepada kepala SMK Negeri
65
1 Semendawai timur Kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatera Selatan dan
persiapan kelengkapan instrument penelitian yang telah di uji coba, maka
peneliti merencanakan tanggal dan hari untuk disepakati dengan responden
untuk selanjutnya mengadakan penelitian.
b. Penyusuanan alat pengumpulan data
Sesuai dengan alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian
ini, maka penulis akan mempersiapakan angket yang akan diberikan kepada
responden yang berjumlah 36 responden dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 26 item soal dengan 3 alternatif jawaban. Adapun langkah-langkah
dalam pembuatan angket sebagai berikut:
1) Membuat kisi-kisi angket mengenai Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
Terhadap Pembentukan Civic Dispositions Siswa SMK Negeri I
Semendawai Provinsi Sumatera Selatan Taun Ajaran 2018/2019.
2) Mengkonsultasikan angket kepada pembimbing II dan pembimbing I.
3) Setelah angket disetujui oleh pembimbing II dan Pembimbing I, peneliti
mengadakan uji coba angket kepada 10 orang sebagai responden diluar
sampel sebenarnya.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikandengan kategori kuat antara pengaruh kegiatan
ekstrakurikuler terhadap pembentukan civic dispositions siswa SMK Negeri 1
Semendawai Timur Provinsi Sumatera Selatan Tahun Ajaran 2018/2019. Dalam
hal ini hasil penelitian dapat diikategorika kuat karena dari hasil hitung diperoleh
data 0,71 termasuk kedalam kategori kuat.
Kategori kuat dalam hal ini dapat terlihat pada perubahan civic dispositions siswa
yang tercermin dalam kerjasama, toleransi, disiplin diri, tanggungjawab,
kesopanan yang sudah terbentuk dengan baik melalui fungsi kegiatan
esktrakurikuler. Melalui kegiatan esktarkurikuler terdapat fungsi sosial yang dapat
membentuk kesopanan sehingga siswa dapat menempatkan dirinya dengan baik
dimanapun dan dengan siapa berada, ekstrakurikuler juga mempunyai fungsi
pengembangan sehingga dapat membentuk tanggungjawab pada diri siswa itu
sendiri.
140
Kegiatan ekstrakurikuler juga dijadikan sebagai suatu pengembangan bagi siswa
untuk membentuk sikap disiplin diri,tanggungjawab,dan menjalin hubungan sosial
dengan baik sehingga mempermudah siswa untuk bekerjasama dengan yang
lainnya. Selain itu, didalam kegiatan ekstrakurikuler ditemukan rasa kebahagiaan,
dan kenyamanan tanpa adanya deskriminasi baik suku, agama, ras, dan
menjunjung tinggi sikap toleransi ketika melaksankaan kegiatan ekstrakurikuler.
Kategori kuat dapat diartikan kegiatan ekstrakurikuler perpengaruh terhadap civic
dipositions sudah berjalan dengan baik dan berpengaruh walaupun belum secara
maksimal. Hal tersebut bisa dilatar belakanggi oleh minat siswa yang rendah,
kegiatan esktrkurikuler yang belum secara maksimal berjalan dengan baik, sarana
dan prasrana kurang memadai , kesibukan membantu orang tua di rumah,dan
masih terdapat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa siswa yang
kurang mencerminkan watak kewarganegaraan (civic dispositions), selain itu
sanksi yang diberikan oleh sekolah untuk siswa yang kurang aktif mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler kurang tegas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai beirkut:
1. Kepada guru pendamping khusunya para Pembina dan pelatih ekstrakurikuler
agar dapat memperhatikan fungsi pengembangan, sosial dan rekreatif serta
membentuk wambentuk watak kewarganegraan (civic dispositions) yang
dimiliki oleh siswa melalui bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang lebih
menarik, tidak membebani, bersifat menyenangkan, dan edukatif agar siswa
141
memiliki sikap kesopanan, tanggungjawab,disiplin diri, kerjasama dan
toleransi.
2. Kepada Sekolah khususnya kepala sekolah agar lebih memperhatikan kenerja
para pembina ekstrakurikuler dalam membina kegiatan kegiatan
ekstrakurikuler. Selain itu, sarana dan prasarana seharusnya juga dilengkapi
guna menunjang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang lebih baik sehingga
dapat membentuk civic dispositions pada siswa.
3. Kepada siswa yang telah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler agar dapat
menekuni dengan sunguh-sunguh dan lebih aktif mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler dengan baik, sedangkan untuk siswa yang belum mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler agar dapat segera mengikuti sesuai dengan minat bakat
yang dimilikinya agar watak kewarganegaraan (civic dispositons) yang telah
dimiliki dapat terlatih dan berkembang dengan baik sehinnga kelak mempunyai
bekal untuk menghadapi kehidupan yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Branson, s, Margaret. 1998. The Role Of Civic Education. Position paper by the
comumunitarian Network
Chaer, Abdul. 2009. Kajian Teoristik Psikolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta
Cholisin. 2010. Penerapan Civic Skilld dan Civic Dispositions Dalam Mata kuliah
Prodi PPKn. Diskusi Terbatas Jurusan Pkn dan hukum Fise,
Universitas Negeri Yogyakarta
Ciciliani, M, Holilulloh & Nurmalisa, Y. 2014. Pengaruh Aktivitas Ekstrakurikuler
Patroli Keamanana Sekolah Terhadap Pembentukan Sikap Tertib Berlalu
Lintas. Jurnal Kulture Demokrasi. Vol. 2. No. 1
Hergenhahn, B.R. 2008. Theories Of Learning. Jakarta: Kencana
Jannah, Noor. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Pemilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Rantau. Jurnal mahasiswa BK An-
nur.vol. 1. No. 1
Kasan, Tholib. 2006. Teori & Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studia press
Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Kemendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 62 tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Kemendikbud. 2018. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
Pada Satuan Pendidikan Formal
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Muslich Masnur. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara
Nuri, P. F, Pitoewas, B & Yanzi, H. 2016. Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler
terhadap perkembangan life skills peserta didik SMA YP UNILA. Jurnal
KultureDemokrasi. Vol. 4. No. 2
Permendiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
Quigley, N. Charles & Charles F. Bahmueller. 1991.CIVITAS: A Framework for
Civic Educations. Calabasas, CA: Center for civic educations
Restiani, Septi. 2017. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak di
Kelompok A PAUD IT Bina Iman Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal
potensial. Vol. 2. No. 1
Sisdiknas. 2003. Peraturan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sisdiknas
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Suryosubroto. 2009. Proses Pembelajaran Mengajar Di sekolah. Jakarta: PT Rineka
Cipta