19
1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap Impulse Buying di Perusahaan X Kota Tanjungpinang (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Maritim Raja Ali Haji) Recci Nindi, Hj. Iranita 1 , Roni Kurniawan 2 [email protected] Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Dewasa ini para pelaku bisnis tengah dituntut untuk lebih produktif, inovatif, dan kreatif agar dapat memenangkan persaingan yang begitu ketat dipasar. Globalisasi yang berjalan berdampingan dengan kemajuan teknologi secara langsung tentu berpengaruh terhadap kondisi pasar saat ini. Pengaruh tersebut dapat berdampak pada perilaku kompetitor maupun perilaku konsumen yang menjadi sasaran perusahaan. Kehadiran kompetitor dengan jenis usaha yang serupa dan berupaya memenuhi kebutuhan serta menciptakan nilai baru dimata konsumen menjadi ancaman yang tidak boleh dipandang sebelah mata oleh setiap pemasar. Tidak hanya itu, meskipun masyarakat di Indonesia yang cenderung konsumtif, kemajuan teknologi ini juga berdampak pada perilaku pembelian konsumen yang mulanya senang melakukan pembelian offline kini bergerser menjadi pembelanjaan online. Kendati demikian, perilaku impulse buying tetap dapat terjadi dengan akibat emosional yang dirasakan konsumen begitu memasuki gerai ritel X. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh store atmosphere, service quality dan promosi sebagai wujud strategi pemasaran perusahaan untuk mendorong terjadinya impulse buying di perusahaan X. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan metode kuesioner terhadap 80 responden yaitu Mahasiswa Program Studi Manajemen Angkatan 2014 Universitas Maritim Raja Ali Haji yang pernah menggunakan jasa ritel perusahaan X. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga variabel store atmosphere, service quality dan promosi secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap impulse buying. Keywords : Store Atmosphere, Service Quality, Promosi dan Impulse Buying. 1 Dosen Fakultas Ekonomi, UMRAH, [email protected]. 2 Dosen Fakultas Ekonomi, UMRAH, [email protected]

Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

1

Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap Impulse

Buying di Perusahaan X Kota Tanjungpinang

(Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Maritim Raja

Ali Haji)

Recci Nindi, Hj. Iranita1, Roni Kurniawan2

[email protected]

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Dewasa ini para pelaku bisnis tengah dituntut untuk lebih produktif, inovatif, dan

kreatif agar dapat memenangkan persaingan yang begitu ketat dipasar. Globalisasi

yang berjalan berdampingan dengan kemajuan teknologi secara langsung tentu

berpengaruh terhadap kondisi pasar saat ini. Pengaruh tersebut dapat berdampak pada

perilaku kompetitor maupun perilaku konsumen yang menjadi sasaran perusahaan.

Kehadiran kompetitor dengan jenis usaha yang serupa dan berupaya memenuhi

kebutuhan serta menciptakan nilai baru dimata konsumen menjadi ancaman yang

tidak boleh dipandang sebelah mata oleh setiap pemasar. Tidak hanya itu, meskipun

masyarakat di Indonesia yang cenderung konsumtif, kemajuan teknologi ini juga

berdampak pada perilaku pembelian konsumen yang mulanya senang melakukan

pembelian offline kini bergerser menjadi pembelanjaan online. Kendati demikian,

perilaku impulse buying tetap dapat terjadi dengan akibat emosional yang dirasakan

konsumen begitu memasuki gerai ritel X.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh store atmosphere, service quality dan

promosi sebagai wujud strategi pemasaran perusahaan untuk mendorong terjadinya

impulse buying di perusahaan X. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan

metode kuesioner terhadap 80 responden yaitu Mahasiswa Program Studi Manajemen

Angkatan 2014 Universitas Maritim Raja Ali Haji yang pernah menggunakan jasa

ritel perusahaan X. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga variabel store

atmosphere, service quality dan promosi secara parsial maupun simultan berpengaruh

signifikan terhadap impulse buying.

Keywords : Store Atmosphere, Service Quality, Promosi dan Impulse Buying.

1 Dosen Fakultas Ekonomi, UMRAH, [email protected]. 2 Dosen Fakultas Ekonomi, UMRAH,[email protected]

Page 2: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

2

PENDAHULUAN

Sejak beberapa tahun yang lalu, perusahaan ritel di Indonesia telah menjadi salah satu

jenis usaha yang menjanjikan. Salah satunya adalah gerai Ramayana Department

Store. Sebagaimana dilansir oleh CNN Indonesia pada 31 Agustus 2017 tercatat 90

gerai Ramayana yang masih bertahan dengan baik hingga saat ini. Ini disebabkan

oleh kemampuan Ramayana mempertahankan eksistensinya ditengah tajamnya

persaingan di dunia bisnis ritel ditengah meningkatnya jumlah persentase penetrasi

pasar oleh minimarket yang semakin menjamur yang pastinya lebih mudah dijangkau

oleh konsumen karena didukung oleh letak strategis yang cendereung berada didekat

pemukiman. Meski industri ritel saat ini juga tengah diguncang oleh tantangan akibat

adanya penurunan daya beli dan pergeseran pola belanja masyarakat melalui

kemajuan teknologi (online) yang terdata di Bank Indonesia mencapai 75 triliun

disepanjang tahun lalu. Jika dibagi secara rata-rata pengguna internet yang melakukan

pembelian secara online sebanyak 24,73 juta orang, yang berarti sebesar 3 juta per

tahun transaksi di dunia maya telah terjadi. Namun faktanya Ramayana tetap dapat

mempertahankan posisi mereka bahkan menambah jumlah gerai mereka (Kompas,

2017). Menghadapi guncangan hebat tersebut, Ramayana yang tetap memilih

konsisten dengan format bisnis offline, juga mengembangkan sayap usahanya di pasar

online. Hal ini terbukti dengan laporan keuangan Ramayana yang justru mengalami

peningkatan pada omzet yang semulanya Rp. 252,05 miliar pada Juni 2016 meroket

menjadi Rp. 368,77 miliar. Dengan kata lain, Ramayana telah meraup keuntungan

yang melejit hingga 45,1 %. Pengolahan bisnis ritel di Indonesia di satu sisi memang

memiliki prospek yang baik karena potensi pasarnya yang sangat besar, begitu pula di

Tanjungpinang. Strategi bisnis yang ditawarkan seperti diskon, kartu member, kupon

undian, suasana toko yang nyaman, serta kualitas pelayanan yang prima menjadi

salah satu daya tarik dari Ramayana untuk menarik minat konsumen. Ramayana juga

memperhatikan dan menyadari bahwa bisnis mereka harus cermat membaca peluang

bisnis dari perilaku konsumen yang cenderung berubah-ubah. Adanya tindakan

pembelian secara impulsif menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan.

Konsumen yang tertarik secara emosional seringkali tidak lagi melibatkan rasionalitas

dalam proses pengambilan keputusan pembelian secara mendadak ini. Banyak

konsumen yang melakukan pembelian melebihi rencana belanja mereka. Adanya

perilaku pembelian impulsif, menuntut Ramayana untuk memanfaatkan kondisi ini

dalam rangka mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian di Ramayana.

Terdapat beberapa hal yang dapat memicu perilaku impulse buying, diantaranya ialah

store atmosphere, kualitas pelayanan dan promosi. Dari beberapa point tersebut maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari variabel store

atmosphere, service quality dan promosi terhadap impulse buying secara parsial

maupun simultan.

Page 3: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

3

BAHAN DAN METODE

Pengertian Store Atmosphere

Store atmosphere merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur,

tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma yang secara

menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen (Utami, 2012 : 255).

Astuti (2014) menyebutkan bahwa store atmosphere atau suasana toko memiliki

pengaruh yang paling signifikan terhadap impulse buying. Hal serupa juga disebutkan

dalam International Journal Science and Technology bahwa store atmosphere

berpengaruh positif terhadap impulse buying (Akram, Hui, Khan, Hashim and

Rasheed, 2016).

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying

Store atmosphere merupakan lingkungan toko yang dibuat semenarik mungkin untuk

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Ketika Ramayana mampu

menciptakan suasana toko yang menarik, baik adanya kerapian dan tata letak yang

memudahkan konsumen atau pelanggan, maka diduga bahwa suasana toko dapat

memicu perilaku pembelian impulsif

H1 : Store Atmosphere berpengaruh terhadap Impulse Buying di Ramayana

Department Store Kota Tanjungpinang.

Pengertian Service Quality Terhadap

Pelayanan prima yang diberikan kepada konsumen juga dapat mendorong terjadinya

pembelian impulsif. Kepribadian karyawan dalam melayani konsumen dapat

ditunjukkan dengan keandalan, ketanggapan, empati yang diberikan kepada

konsumen sehingga service quality memiliki pengaruh positif terhadap impulse

buying (Saad & Metawie, 2015). Penelitian mengenai service quality yang

berpengaruh terhadap impulse buying juga dilakukan oleh Anggraini, Paramita dan

Warso (2016).

Pengaruh Service Quality Terhadap Impulse Buying

Kualitas pelayanan yang prima dapat mempengaruhi emosi konsumen untuk

melakukan pembelian. Adanya pelayanan yang cepat tanggap, ramah, empati serta

kepedulian terhadap konsumen yang ditunjukkan oleh pegawai akan memberikan

dorongan kepada konsumen untuk melakukan pembelian dan memicu gairah

konsumen untuk tidak menolak produk yang ditawarkan dengan diiringi oleh

pelayanan yang excellent

Page 4: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

4

H2 : Service Quality berpengaruh terhadap terhadap Impulse Buying di Ramayana

Department Store Kota Tanjungpinang.

Pengertian Promosi

Selain faktor store atmosphere dan service quality, promosi juga memiliki peran

penting dalam menciptakan tindakan impulse buying. Promosi penjualan adalah

program promosi ritel dalam rangka mendorong terjadinya penjualan atau untuk

meningkatkan penjualan. Promosi dapat memancing konsumen dengan

memanfaatkan tren yang sedang hangat. Dalam penelitian Arifianti (2013)

menjelaskan bahwa promosi penjualan memiliki pengaruh terhadap impulse buying,

serta penelitian terdahulu yang diterbitkan oleh Jurnal International Business

Research and Marketing bahwa adanya hubungan positif antara promosi dan impulse

buying (Nishanov & Ahunjonov, 2016). (Hidayat, 2016) menyatakan bahwa secara

simultan ketiga variabel tersebut memiliki hubungan positif terhadap impulse buying.

Hasil penelitian lain juga menjelaskan bahwa secara simultan promosi, pelayanan,

dan suasana toko berpengaruh positif terhadap pembelian tidak terencana Tarakanita

(2015).

Pengaruh Promosi Terhadap Impulse Buying

Tujuan dari promosi adalah untuk meningkatkan volume penjualan dengan

menciptakan tampilan dan aktifitas yang menarik untuk memicu pembelian impulsif.

Promosi merupakan salah satu elemen dari marketing mix dan menjadi sangat

penting dalam dunia pemasaran. Utami (2012 : 253) menjelaskan bahwa promosi

penjualan adalah program promosi ritel dalam rangka mendorong terjadinya

penjualan atau untuk meningkatkan penjualan.

H3 : Promosi berpengaruh terhadap impulse buying di Ramayana Department

Store Kota Tanjungpinang

Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality dan Promosi Terhadap Impulse

Buying

Ketika sebuah gerai mampu menunjukkan store atmosphere, service quality, dan

promosi, diduga akan memberikan pengaruh kepada konsumen untuk melakukan

pembelian.

H4 : Store Atmosphere, Service Quality, dan Promosi mempengaruhi Impulse

Buying di Ramayana Department Store Kota Tanjungpinang

Page 5: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

5

Kerangka Pemikiran

Untuk mempermudah memahami gambaran penelitian secara garis besar terutama

melalui hubungan bermacam variabel yang diteliti, sebaiknya ditunjukkan dalam

kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran menunjukkan semua variabel yang diteliti,

baik variabel bebas maupun terikat. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran dalam

penelitian ini:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada penelitian ini meneliti tentang store atmosphere, service quality, promosi

penjualan terhadap impulse buying. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

store atmosphere, service quality, dan promosi dan variabel dependen dalam

penelitian ini adalah impulse buying. Adapun definisi dari masing-masing varibael

independen maupun independen dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Impulse Buying (Y)

Spontanitas

Kekuatan, kompulsif

dan intensitas

Kegairahan dan

stimulasi

Ketidakpedulian

terhadap akibat

Store Atmosphere (X1)

Desain

Perencanaan toko

Komunikasi visual

Penyajian Merchandise

Service Quality(X2)

Berwujud

Keandalan

Ketanggapan

Kepastian

Empati

Promosi (X3)

Pull strategy

H1

H2

H3

H4

Page 6: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

6

Tabel 1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel dan Definisi Dimensi Variabel

Penelitian Indikator

Dependen

Impulse Buying

(Y)

Manajemen Ritel

Stern dalam Utami (2012)

Spontanitas Pembelian tanpa rencana

Kekuatan , kompulsif dan

intensitas

Mengetahui fungsi produk

Memiliki kebutuhan akan produk

Kegairahan dan stimulasi

Membeli produk sesuai keinginan

saat itu

Motivasi dan desakan untuk

membeli

Ketidakpedulian terhadap

akibat Adanya desakan yang sulit ditolak

Independen

Store Atmosphere

(X1)

Manajemen Bisnis Ritel

Sopiah dan Syihabudhin

(2008)

Desain Toko Desain eksterior

Ambience

Perencanaan Toko Alokasi ruang

Layout

Komunikasi Visual Media atau gambaran visual

Penyajian Merchandise Penampilan

Suara

Service Quality

(X2) Manajemen Ritel

Parasuraman, Zeithaml,

Berry dalam Utami 2012

Berwujud Kerapian karyawan

Kelengkapan fasilitas

Keandalan Ketepatan

Ketanggapan Kecepatan dalam pelayanan

Bersedia membantu pelanggan

Kepastian

Ketepatan menjawab pelanggan

Pengetahuan akan informasi

produk

Empati Perhatian individual

Promosi

(X3)

Analisis Pengaruh Store

Atmosphere, Promosi

penjualan, Kualitas

Produk, Kualitas

Pelayanan terhadap

Impuse Buying

Freddy rangkuti dalam

Hidayat (2016)

Pull Strategy

Sampel

Undian kontes

Premium

Rabat atau diskon

Bonus

Page 7: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

7

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data sejumlah data yang diperlukan dalam penyusunan usulan

proposal ini, maka peneliti menggunakan data primer dan data skunder. Adapun

definisi dari data primer menurut Istijanto (2009 : 44) adalah data asli yang

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian secara khusus. Dalam

penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik

kuesioner dengan skala likert.

Metode dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling yaitu metode

sampling yang sederhana tanpa melalui proses yang rumit. Menggunakan rumus

Slovin (Neolaka, 2014 : 91), maka diperoleh jumlah responden sebanyak 80 orang,

dengan rumus sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁𝑒2

n : Ukuran Sampel

N : Populasi

e : Ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir, dalam

penelitian ini nilai e ditetapkan 5%. Batas kessalahan yang ditolerir ini untuk

setiap populasi berbeda.

Sehingga diperoleh sampel sebagai berikut:

Diketahui :

N = 101 (Data Jumlah Mahasiswa Aktif Program Studi Manajemen Angkatan

2014, Universitas Maritim Raja Ali Haji)

e = 5 %

𝑛 = 101

1+101 (5%)2 = 80

Sampel yang akan diteliti berjumlah 80 orang, yaitu mahasiswa aktif program studi

manajemen angkatan 2014, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

HASIL

Deskriptif Profil Responden

Adapun responden dalam penelitian ini berjumlah 80 responden yang merupakan

mahasiswa Program Studi Manajemen Angkatan 2014 Universitas Maritim Raja Ali

Haji. Untuk penelitian ini peneliti menyebar 80 kuesioner dan kembali dalam jumlah

yang sama. Dengan 33,75% berjenis kelamin laki-laki dan 66,25% berjenis kelamin

perempuan.

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

Page 8: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

8

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016 :

52). Hasil olah data juga menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih tinggi dari r table

(df = n-2) ; df = 80-2 = 78, dengan nilai t tabel 0,220. Tabel berikut menunjukkan

hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Store

Atmosphere (STAM), Service Quality (SQ), Promosi (PROM) dan Impulse Buying

(IMBUY) dengan 80 sampel responden. Berikut ini adalah rincian tabel hasil uji

validitas untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 2

Hasil Uji Validitas Store Atmosphere, Service Quality, Promosi dan Impulse Buying

Variabel Item

(Pertanyaan) r hitung r tabel Kesimpulan

Store

Atmosphere

X1 0,543 0,220 Valid

X2 0,611 0,220 Valid

X3 0,642 0,220 Valid

X4 0,612 0,220 Valid

X5 0,549 0,220 Valid

X6 0,630 0,220 Valid

X7 0,519 0,220 Valid

Service

Quality

X1 0,617 0,220 Valid

X2 0,609 0,220 Valid

X3 0,618 0,220 Valid

X4 0,643 0,220 Valid

X5 0,638 0,220 Valid

X6 0,594 0,220 Valid

X7 0,603 0,220 Valid

X8 0,567 0,220 Valid

Promosi

X1 0,774 0,220 Valid

X2 0,705 0,220 Valid

X3 0,564 0,220 Valid

X4 0,735 0,220 Valid

X5 0,750 0,220 Valid

X6 0,708 0,220 Valid

Impulse

Buying

X1 0,774 0,220 Valid

X2 0,705 0,220 Valid

X3 0,564 0,220 Valid

X4 0,735 0,220 Valid

X5 0,750 0,220 Valid

X6 0,708 0,220 Valid

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Tabel 2 menunjukkan keempat variabel mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar dibanding r tabel. Hal ini menunjukkan

bahwa masing-masing pertanyaan pada seluruh variabel dapat diandalkan dan layak

sebagai penelitian.

Page 9: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

9

Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengukuran one shot

atau pengukuran sekali saja, dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.60 maka suatu variabel atau konstruk

dinyatakan variabel. Berikut ini merupakan tabel pemaparan angka reliabel variabel

dalam penelitian: Tabel 3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Store Atmosphere 0,679 Reliabel

Service Quality 0,755 Reliabel

Promosi 0,621 Reliabel

Impulse Buying 0,799 Reliabel

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Dari hasil olah data SPSS 22, setiap variabel memperoleh nilai Cronbach’s Alpha

diatas 0,60. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner

ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu

memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali

akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Dibawah ini merupakan hasil olah data SPSS untuk menguji normal tidak nya

distrubusi data dalam penelitian ini:

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Gambar 1 Hasil Uji Normalitas (Histogram dan P Plot)

Page 10: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

10

Dari hasil uji normalitas diketahui bahwa pola distribusi untuk histogram tidak

menceng (skewness) ke kiri maupun kanan. Data tersebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah diagonal atau grafik histogramnya. Hal ini menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal. Begitu pula dengan hasil yang ditampilkan oleh Normal P. Plot

yang memperlihatkan hasil bahwa data menyebar tidak jauh dari garis diagonal.

Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara varibael independen. Penelitian ini

mendeteksi adanya multikolonieritas dengan melihat dari nilai tolerance dan Varian

Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Nilai cuttof

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai

Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. (Ghozali, 2016 : 103).

Tabel 5

Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel Collinearity Statistic

Tolerance VIF

Store Atmosphere 0,980 1,021

Service Quality 0,959 1,043

Promosi 0,966 1,035

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji SPSS bahwa setiap variabel memiliki nilai tolerance diatas 0,10

dan nilai VIF dibawah 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolonieritas dalam penelitian.

Uji Heteroskedastisitas

Dasar analisis dengan menggunakan uji Plot ini adalah jika ada pola tertentu, seperti

titik-titik yang ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur, (bergelombang, melebar, kemudian menyempit,) maka mengindikasikan telah

terjadi heterokedastisitas.

Berikut ini merupakan hasil uji heteroskedastisitas dengan mendeteksi adakah suatu

bentuk pola tertentu dalam grafik scatterplot:

Page 11: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

11

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)

Melihat grafik 2 diatas diketahui bahwa tidak terdapat pola-pola tertentu didalam

grafik. Tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, sehingga tidak terdapat Heteroskedastisitas dalam penelitian

ini.

Tabel 6

Uji Gletsjer Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.256 2.619 2.770 .007

STAM -.097 .065 -.170 -1.507 .136

SQ -.038 .051 -.086 -.751 .455

PROM -.049 .070 -.079 -.698 .487

a. Dependent Variable: AbsUt

Berdasarkan hasil uji diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari masing-

masing variabel diatas 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik secara

grafik scatterplot maupun hasil uji analisis glestjer bahwa dalam penelitian ini tidak

terdapat heteroskedastisitas.

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen atau variabel bebas yang

terdiri dari variabel store atmosphere ( X1), service quality (X2), promosi (X3)

terhadap variabel dependen yaitu variabel impulse buying (Y), maka digunakan

analisa regresi linier berganda. Di bawah ini merupakan hasil olah data uji regresi

linier berganda:

Page 12: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

12

Tabel 7

Uji Regresi Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .296 4.497 .066 .948

STAM .318 .111 .275 2.870 .005

SQ .233 .087 .260 2.679 .009

PROM .414 .121 .330 3.423 .001

a. Dependent Variable: IMBUY

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Hasil pengujian regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan

program SPSS, dan diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 0,296 + 0,318 X1 + 0,233 X2 + 0,414 X3 + ei

Keterangan :

Y : Impulse Buying

0,296 : Konstanta

(0,318 ; 0,233 ; 0,414) : Nilai Koefisien maing-masing variabel bebas

X1 : Store Atmosphere

X2 : Service Quality

X3 : Promosi

ei : Nilai Kesalahan

Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dari perhitungan diatas maka dapat

dijelaskan pengaruh antara variabel kualitas store atmospehere (X1), service quality

(X2), dan promosi (X3) terhadap impulse buying (Y). Untuk lebih jelasnya keterangan

dari persamaan tersebut akan dijelaskan dibawah ini:

a. Nilai Konstanta 0,296

Nilai konstanta 0,296 menunjukkan bahwa apabila variabel X1, X2, X3 dalam

kondisi tetap atau konstan, maka keputusan impulse buying sebesar 0,296 satuan,

yang berarti bahwa tanpa adanya variabel X1, X2, X3, maka keputusan impulse

buying akan tetap sebesar 0,296.

b. Nilai b1= 0,318

Nilai b1 menunjukkan nilai 0,318 dan memiliki tanda koefisien regresi yang

positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel

store atmosphere (X1) dengan variabel impulse buying (Y) yang artinya bahwa

apabila terjadi peningkatan satu satuan atau kenaikan pada variabel store

atmosphere (X1) dengan asumsi bahwa variable service quality (X2) dan promosi

(X3) dalam kondisi tetap atau konstan, maka impulse buying (Y) akan mengalami

peningkatan sebesar 0,318 dan sebaliknya.

Page 13: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

13

c. Nilai b2= 0,233

Nilai b2 menunjukkan nilai 0,233 dan memiliki tanda koefisien regresi yang

positif, hal tersebut mengandung arti bahwa adanya pengaruh yang searah antara

variabel service quality (X2) dengan variabel impulse buying (Y) yang artinya

bahwa apabila terjadi peningkatan satu satuan tingkat service quality, dengan

asumsi bahwa varibael store atmosphere dan promosi dalam kondisi tetap atau

konstan, maka nilai impulse buying akan meningkat sebesar 0,233 dan

sebaliknya.

d. Nilai b3= 0,414

Nilai b3 menunjukkan nilai 0,414 dan memiliki tanda koefisien regresi yang

positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antaravariabel

promosi (X3) dengan variable impulse buying (Y) yang artinya bahwa apabila

terjadi peningkatan satu satuan atau kenaikan pada variabel promosi (X3) dengan

asumsi bahwa variabel store atmosphere (X1) dan service quality (X2) dalam

kondisi tetap atau konstan, maka impulse buying (Y) akan mengalami

peningkatan 0,414 dan sebaliknya

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016 : 95), setiap tambahan satu variabel independen, maka R2

pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.

Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan kedalam model. Sebenarnya tidak ada ketentuan yang tepat

mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi

atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman sederhana bahwa angka korelasi diatas

0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedang dibawah 0,5 korelasi lemah.

(Santoso, 2014 : 320) Tabel 8

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .562a .316 .289 2.614

a. Predictors: (Constant), PROM, STAM, SQ

b. Dependent Variable: IMBUY

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat diketahui korelasi antara variabel bebas dengan

variabel terikat adalah kuat. Karena R = 0,562 > 0,5. Untuk nilai Adjusted R Square

sebesar 0,289 yang artinya 28,9% variasi perubahan dari keputusan impulse buying

disebabkan oleh faktor store atmosphere (X1), service quality (X2) dan promosi (X3),

Page 14: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

14

sedangkan sisanya sebesar 71,1% variasi atau perubahan impulse buying disebabkan

oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil dan Pembahasan Pengujian Hipotesis Signifikan Parameter Individual

(Stastistik t)

Untuk mengetahui atau menguji salah satu variabel bebas yang terdiri dari store

atmosphere, service quality, dan promosi mempunyai pengaruh secara parsial atau

individu terhadap variabel impulse buying, maka digunakan uji t. Berdasarkan uji t

sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 9

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .296 4.497 .066 .948

STAM .318 .111 .275 2.870 .005

SQ .233 .087 .260 2.679 .009

PROM .414 .121 .330 3.423 .001

a. Dependent Variable: IMBUY

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hipotesis 1: Store atmosphere berpengaruh terhadap impulse buying di

Ramayana Department Store Kota Tanjungpinang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada store atmosphere

terhadap impulse buying.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan pada Store Atmosphere terhadap

impulse buying.

Store Atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying

(Y) secara parsial. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian menunjukkan nilai sig

0,005 < 0,05, nilai t hitung sebesar 2,870 > 2 dan nilai koefisien beta sebesar

0,318. Jika membandingkan nilai t hitung dan t tabel, maka penelitian ini juga

memperoleh hasil t hitung > t tabel, dengan nilai df = 78 dan diperoleh nilai t

tabel 1,99, sehingga 2,870 > 1,99. Dari hasil uji tersebut maka Ha diterima,

karena store atmosphere memiliki nilai pengaruh positif yang signifikan terhadap

impulse buying. Ramayana memiliki suasana toko yang sejuk dan harum yang

dapat memberikan rasa nyaman bagi konsumen ketika berada di Ramayana,

didukung dengan alokasi ruangan, penataan pakaian yang disusun dengan rapi

dan mudah dicari. Hasil penelitian ini juga selaras dengan penelitian Akram et.al

Page 15: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

15

(2016) bahwa terdapat hubungan positif antara store atmospere terhadap impulse

buying.

2. Hipotesis 2: Service quality berpengaruh terhadap impulse buying di Ramayana

Department Store Kota Tanjungpinang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada service quality

terhadap impulse buying.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan pada service quality terhadap

impulse buying.

Service quality (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying

(Y), secara parsial hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian nilai sig 0,009 <

0,05, nilai t hitung 2,679 > 2, dan koefisien beta sebesar 0,233. Jika

membandingkan nilai t hitung dan t tabel, maka penelitian ini juga memperoleh

hasil t hitung > t tabel, dengan nilai df = 78 dan diperoleh nilai t tabel 1,99,

sehingga 0,233> 1,99. Dari hasil uji tersebut maka Ha diterima, karena service

quality memiliki nilai pengaruh positif yang signifikan terhadap impulse buying.

Dari hasil uji tersebut maka Ha diterima, karena service quality memiliki nilai

pengaruh positif yang signifikan terhadap impulse buying. Hasil ini diperoleh

dari jawaban responden yang menyetujui indikator service quality di Ramayana

telah tersedia. Adanya kerapian yang ditunjukkan oleh karyawan Ramayana,

kesediaan fasilitas ketepatan dalam melayani konsumen yang berarti service yang

ditawarkan Ramayana dapat diandalkan. Karyawan Ramayana juga

mengandalkan kecepatan dalam bekerja.

3. Hipotesis 3: Promosi berpengaruh terhadap impulse buying di Ramayana

Department Store Kota Tanjungpinang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi terhadap

impulse buying.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi terhadap impulse

buying.

Promosi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying (Y).

Hal ini ditunjukkan dengan hasil olah data yaitu nilai sig lebih kecil dibanding

derajat kepercayaan 5% atau 0,05 yaitu 0,001. Variabel ini juga memiliki nilai

beta positif sebesar 0,414 dan nilai t hitung 3,423 > 2. Dari hasil uji tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, yaitu promosi (X3) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap impulse buying (Y). Penelitian ini mengukur

promosi Ramayana dengan indikator sampelm undian kontes, premium, rabat

atau diskon yang merupakan indikator dari dimensi pull strategy. Dipilih pull

strategy, karena melihat kondisi Ramayana yang tidak menyediakan push

strategy kepada konsumen maupun distributor pengecer. Ramayana merupakan

bisnis ritel yang langsung melakukan transaksi jual beli dengan konsumen tanpa

perantara seperti pengecer dan lainnya. Sehingga tawaran-tawaran yang

dipromosikan oleh Ramayana dapat dirasakan secara langsung oleh konsumen.

Page 16: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

16

Hasil Uji Signifikansi Keseluruhan Dari Regresi Sampel (Uji Statistik F)

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F dilakukan untuk

mengetahui apakah semua variabel independen dalam model mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen yang diuji secara simultan. Tabel 4.16 berikut ini

menggambarkan hasil uji statistik F. Pengujian uji statistik F ini dapat dilakukan

dengan metode quick look, dan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.

Adapun untuk memperoleh nilai F tabel dapat menggunakan rumus df = n-k

(Ghozali, 2016 : 162). Dengan demikian diperoleh nilai F tabel 2,492.

Tabel 4.17

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 239.594 3 79.865 11.686 .000b

Residual 519.406 76 6.834

Total 759.000 79

a. Dependent Variable: IMBUY

b. Predictors: (Constant), PROM, STAM, SQ

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Hipotesis 4 : Pengaruh Variabel store atmosphere, service quality, dan

promosi terhadap impulse buying.

Ha5 : β123 = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada store

atmosphere, service quality, dan promosi secara bersama-sama (simultan)

terhadap impulse buying

Ha : β123 ≠ 0 : Terdapat pengaruh variabel yang signifikan pada store

atmosphere, service quality, dan promosi secara bersama-sama (simultan)

terhadap impulse buying

Dari hasil uji statistik F yang diolah, diketahui bahwa. Berdasarkan hasil uji F

pada tabel 4.16 didapat nilai F hitung sebesar 11,686 > 4, dengan signifikansi 0.0000.

Apabila melihat perbandingan nilai F hitung dan F tabel maka diperoleh 11,686 >

2,492. Sehingga Ha : β123 ≠ 0 diterima, karena tingkat signifikansi lebih kecil dari

pada 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa store atmosphere, service

quality, dan promosi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap

impulse buying. Hasil ini dapat dilihat dari distribusi jawaban responden yang

cenderung konsumtif dan senang berbelanja. Bahkan melakukan pembelian diluar

rencana mereka. Didukung dengan adanya store atmosphere, service quality dan

promosi seperti banner-banner, spandu, pemasaran mouth to mouth yang disampaikan

oleh karyawan maupun relasi konsumen dapat membangkitkan ketertarikan

konsumen untuk melakukan pembelian secara mendadak.

Page 17: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

17

KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian responden tentang

Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality, dan Promosi Terhadap Impulse Buying

di Ramayana Department Store Kota Tanjungpinang, maka ditarik kesimpulan yaitu:

1. Secara parsial variabel store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap

impulse buying di Ramayana Department Store Kota Tanjungpinang.

2. Secara parsial variabel service quality berpengaruh signifikan terhadap

impulse buying di Ramayana Department Store Kota Tanjungpinang.

3. Secara parsial variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap impulse

buying di Ramayana Department Store Kota Tanjungpinang

4. Berdasarkan hasil uji F variabel store atmosphere, service quality, dan

promosi berpengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap

impulse buying di Ramayana Department Store Kota Tanjungpinang

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Jenni, dkk, (2016), Pengaruh Keanekaragaman Produk, Kualitas

Pelayanan Dan Store Atmosphere Terhadap Dan Impulse Buying Di Butik

Cassanova Semarang,Journal Of Management, Volume 2 No.2.

Arifianti, Ria, (2013), Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Impulse Buying Pada

Hypermarket di Kota Bandung, Bandung.

Astuti, Sri Rahayu Tri, (2014), Analisis Pengaruh Variabel Atmosfer Toko, Promosi

Dan Pelayanan Pramuniaga Terhadap Impulse Buying pada Kelas Konsumen

Baru Di Kota Semarang, Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi.

Ghozali, Imam, (2011), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IB, SPSS

19,Semarang : Universitas Dipenogoro.

, (2016), Aplikasi Analisis Multivariete dengan Prorgam IBM SPSS 23, Edisi

8, Semarang : Universitas Dipenogoro.

Hidayat, Eko Wahyu (2016), Analisis pengaruh Store Atmosphere, Promosi

Penjualan, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan terhadap Impulse Buying,

Jakarta.

Istijanto, (2009), Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta : PT. Gramedia Utama

Pustaka.

Kotler, Philip, (2007), Manajemen Pemasaran, Jakarta : Indeks.

Lupiyoadi, Rambat, (2013), Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta : Salemba Empat.

Page 18: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

18

Muslim, Muhammad I, (2011), Analisis Pengaruh Merchandise, Promosi, Atmosfir

Dalam Gerai dan Pelayanan Ritel dan Harga Terhadap Keputusan

Pembelian, Semarang.

Neolaka, Amos, (2014), Metodologi Penelitian dan Statistik, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Nishanov, Begzoddan Ahunjonov, Umidjon, (2016), The Influence Of Store

Characteristics On Consumers’ Impulse Buying Behaviour, Journal of

International Business Research and Marketing. Vol. 1 Issue 3, Hal : 20-26.

Peng Hui, Umair Akram et.al, (2016), Impact of Store Atmosphere on Impulse Buying

Behaviour: Moderating Effect of Demographic Variables, International

Journal of u- and e- Service, Science and Technology, Vol.9, No. 7 (2016),

Hal : 43-60

Saad, Mohammad dan Metawie, (2015), Store Environment, Personality Factors And

Impulse Buying Behavior In Egypt : The Mediating Roles Of Shop Enjoyment

And Impulse Buying Tendencies, Journal of Business and Management

Sciences, Vol. 3 No. 2, Hal : 69-77.

Santoso, Singgih, (2014), SPSS 22 From Essential to Expert Skills, Gramedia :

Jakarta

Sugiyono, (2015a), Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung :

Alfabeta.

, (2015b), Metodologi Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, Danang, (2013), Metodologi Penelitian Akuntansi, Bandung : PT. Refika

Aditama.

Supomo, Bambang dan Indriantoro, Nur (2002), Metodologi Penelitian Bisnis,

Yogyakarta : BFEE UGM.

Siregar, Syofian (2013), Metodologi Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, Jakarta : PT. Fajar

Interpratama Mandiri.

Sopiah, dan Syihabudin, (2008), Manajemen Bisnis Ritel., Yogyakarta : Penerbit

Andi.

Tarakanita, Indah, (2015), Pengaruh Promosi, Pelayanan dan Suasana Toko yang

Nyaman Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana Pada Toko Mint

Delta Plaza Surabaya, Surabaya.

Page 19: Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Impulse Buying ...repository.umrah.ac.id/302/1/jurnal recci terbaru.pdf1 Pengaruh Store Atmosphere, Service Quality Dan Promosi Terhadap

19

Tim penyusun Kamus Pusat Bahasa (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta

: Balai Pustaka.

Tjiptono Fandy dan Gregorius Chandra, (2007), Service, Quality & Satisfaction,

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar, Husein, (2005), Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Utami, Christina Whidya, (2010), Manajemen Ritel, Jakarta : Salemba Empat.

Wibowo, (2012), Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta : Penerbit

Gava Media.