125
i PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BOYAN MEMBANGUN INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SDN PANGGUNG 5 KOTA TEGAL SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesain studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Fahmi Rizkianto 6101411036 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

  • Upload
    dokien

  • View
    278

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

i

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BOYAN MEMBANGUN INDONESIA UNTUK

PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SDN PANGGUNG 5

KOTA TEGAL

SKRIPSI

diajukan dalam rangka penyelesain studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Fahmi Rizkianto

6101411036

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

ii

ABSTRAK

Fahmi Rizkianto. 2015. “Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan Membangun Indonesia untuk Pembelajaran Penjasorkes bagi Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal”. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Tri Nurharsono, M.Pd.

Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan Tradisional. Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar masih berorientasi pada olahraga kecabangan. Pembelajaran penjasorkes melalui permainan tradisional jarang dilakukan. Permainan tradisional yang diajarkan dalam pembelajaran penjasorkes juga tidak variatif dan tidak diajarkan dalam bentuk modifikasi sehingga pembelajaran penjasorkes melalui permainan tradisional kurang diminati di sekolah dasar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana produk pengembangan model permainan tradisional boyan membangun Indonesia untuk pembelajaran penjasorkes bagi siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal?”. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan produk model permainan tradisional boyan membangun Indonesia untuk pembelajaran penjasorkes bagi siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Adapun prosedur pengembangan produk meliputi analisis produk yang akan diciptakan, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, uji coba I dan revisi, uji coba II dan produk akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli dan uji coba. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase. Dari hasil uji coba I diperoleh hasil evaluasi ahli yaitu ahli penjasorkes 73,33% (baik), ahli pembelajaran 81,33% (baik), hasil kuesioner siswa diperoleh rata-rata 87,50% (baik) dan hasil uji coba II diperoleh hasil evaluasi ahli yaitu ahli penjasorkes 77,33% (baik), ahli pembelajaran 82,66% (baik), hasil kuesioner siswa diperoleh rata-rata 88,14% (Baik). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa produk model permainan tradisional boyan membangun Indonesia ini layak digunakan untuk pembelajaran penjasorkes bagi siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal. Saran yang dapat disampaikan yaitu produk model permainan tradisional boyan membangun Indonesia hendaknya bisa digunakan sebagai alternatif penyampaian materi pembelajaran permainan bola kecil untuk siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal.

Page 3: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

iv

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

v

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Bertakwalah pada Allah, maka Allah akan mengajarimu. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (QS.Al-Baqarah:282)

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah

beserta orang-orang yang sabar (Qs.Al-Baqarah:153)

Waktu itu bagaikan sebilah pedang, kalau engkau tidak memanfaatkanya,

maka ia akan memotongmu (Ali bin Abu Thalib)

Sampaikanlah kebenaran walau pahit sekalipun (HR.Imam)

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan untuk :

Orang tua saya tercinta Ibu Rokhanah dan

Bapak Tarosa yang selalu memberikan kasih

sayang perhatian, dukungan serta doa

disetiap langkah saya.

Dosen-Dosen PJKR (FIK) yang selalu

membimbing saya.

Teman-teman seperjuangan PJKR dan

Almamater FIK UNNES.

.

Page 7: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat yang dilimpahkanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan Membangun

Indonesia untuk Pembelajaran Penjasorkes bagi Siswa Kelas V

SDN Panggung 5 Kota Tegal”. Dengan demikian penulis juga dapat

menyelesaikan studi program sarjana, di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari kerja keras,

dukungan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan segala

kerendahaan hati dan rasa hormat, pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti menjadi mahasiswa UNNES

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan ijin penelitian.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

ijin penelitian dan urusan administrasi.

4. Drs. Tri Nurharsono, M.Pd, Selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan masukan yang berharga dalam penulisan

skripsi ini.

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

viii

5. Drs. Uen Hartiwan, M.Pd, atas berkenannya sebagai ahli Penjas yang

telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam menyelesaikan

penelitian ini.

6. Nur Amalah, selaku kepala SDN Panggung 5 Kota Tegal yang telah

memberikan ijin penelitian.

7. Hasan Cukup, S.Pd, selaku guru penjas SDN Panggung 5 Kota Tegal

yang telah banyak membantu dalam penyelesaian penelitian ini.

8. Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal tahun 2015 yang telah

bersedia menjadi sampel penelitian.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PJKR, FIK, UNNES, yang telah

memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada peneliti hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Ayah, Ibu, keluarga, teman, dan sahabat tercinta yang selalu memberikan

dukungan baik moral maupun materil serta doa restu demi

terselesaikannya skripsi ini.

Selanjutnya semoga jasa baik beliau mendapat imbalan dari Allah SWT dan

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua

pihak.

Semarang, 2015

Penulis

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

ix

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i ABSTRAK ........ ................................................................................................ ii PERNYATAAN ................................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 5 1.3 Tujuan Pengembangan .. .......................................................... 5 1.4 Manfaat Pengembangan .......................................................... 6 1.5 Spesifikasi Produk ................................................................... 7 1.6 Pentingnya Pengembangan ..................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR ................................ 9

2.1 Landasan Teori ........................................................................ 9 2.1.1 Pengertian Pengembangan........................................................ 9 2.1.2 Perkembangan Gerak ............................................................... 9 2.1.3 Pendidikan Jasmani ................................................................. 13 2.1.4 Prinsip-Prinsip Pengembangan Model Pembelajaran ............... 15 2.1.5 Karakteristik Anak Sekolah Dasar ............................................ 18 2.1.6 Aktivitas Fisik yang Diperlukan Anak Usia Besar................. ...... 20 2.1.7 Bermain dan Permainan ........................................................... 21 2.1.8 Permainan Tradisional .............................................................. 23 2.1.9 Permainan Tradisional Boy-boyan ............................................ 24 2.1.10 Permainan Puzzle ..................................................................... 27 2.2 Kerangka Berfikir ...................................................................... 29

BAB III METODE PENGEMBANGAN ............................................................. 31

3.1 Model Pengembangan ............................................................. 31 3.2 Prosedur Pengembangan ........................................................ 32 3.2.1 Analisis Kebutuhan... ................................................................ 33 3.2.2 Pembuatan Produk Awal.. ......................................................... 33 3.2.3 Uji Coba I... ............................................................................... 33 3.2.4 Revisi Produk Pertama... .......................................................... 33 3.2.5 Uji Coba II.. ............................................................................... 34 3.2.6 Revisi Produk Akhir... ................................................................ 34 3.2.7 Hasil Akhir... .............................................................................. 34 3.3 Uji Coba Produk ....................................................................... 34

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

x

3.3.1 Desain Uji Coba Produk... ......................................................... 34 3.3.4 Subjek Uji Coba... ..................................................................... 36 3.4 Rancangan Produk .................................................................. 36 3.4.1 Karakteristik Permainan Tradisional Boyan

Membangun Indonesia.. ............................................................ 36 3.4.2 Sarana dan Prasarana Tradisional Permainan Boyan

Membangun Indonesia.. ........................................................... 37 3.4.3 Peraturan Permainan Tradisional Boyan

Membangun Indonesia .............................................................. 39 3.5 Jenis Data ................................................................................ 42 3.6 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 42 3.7 Analisis Data ............................................................................ 45

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN ................................................................. 46

4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ........................ 46 4.1.1 Data Analisis Kebutuhan .......................................................... 46 4.1.2 Deskripsi Draft Produk Awal ..... ................................................ 47 4.1.3 Validasi Ahli .............................................................................. 53 4.1.4 Deskripsi Data Uji Coba I.......................... ................................. 56 4.2 Hasil Analaisis Data Uji Coba I .................................................. 57 4.3 Revisi Produk ........................................................................... 65 4.4 Penyajian Data Hasil Uji Coba II .............................................. 66 4.4.1 Draf Produk Uji Coba II ............................................................ 66 4.4.2 Validasi Ahli Sebelum Uji Coba II.... .......................................... 73 4.4.3 Deskripsi Data Validasi Ahli Sebelum Uji Coba II ..................... 73 4.4.4 Deskripsi Data Uji Coba II ........................................................ 74 4.5 Hasil Analisis Uji Coba II .......................................................... 75 4.6 Prototipe Produk ...................................................................... 82 4.6.1 Karakteristik PermainanTradisional Boyan

Membangun Indonesia ............................................................. 82 4.6.2 Sarana dan Prasarana Permainan Tradisional

Boyan Membangun Indonesia.. ................................................. 83 4.6.3 Peraturan Permainan Tradisional Boyan

Membangun Indonesia .............................................................. 86

BAB V KAJIAN DAN SARAN ......................................................................... 90 5.1 Kajian Prototipe Produk ............................................................ 90 5.1.1 Kelebihan dan Kelemahan Produk. ........................................... 90 5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi dan Pengembangan lebih

Lanjut ........................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 93 LAMPIRAN ................................................................................................. 94

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Rentang Evaluasi ................................................................................. 43

3.2 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir kuesioner Ahli ................................. 43

3.4 Skor Jawaban Kuesioner “Ya” dan “Tidak” ............................................ 44

3.5 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Siswa .............................. 44

3.6 Klasifikasi Persentase ............................................................................ 45

4.1 Hasil Kuesioner Ahli Produk Awal... ........................................................ 55

4.2 Data Kuesioner Siswa Uji Coba I ........................................................... 57

4.3 Hasil Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba II .............................................. 73

4.4 Data Kuesioner Siswa Uji Coba II.... ....................................................... 75

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pecahan Genteng ....... ........................................................................... 25

2.2 Bola Untuk Permainan Boy-boyan .......................................................... 25

2.3 Permainan Boy-boyan ............................................................................ 26

2.4 Permainan Puzzle................................................................................... 27

3.1 Prosedur Pengembangan Model Permainan Tradisional

Boyan membangun Indonesia ................................................................ 32

3.2 Lapangan Permainan Boyan Membangun Indonesia .............................. 37

3.3 Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia ................................... 38

3.4 Bingkai Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia.. .................... 38

3.5 Bola Tennis............................................................................................. 39

4.1 Lapangan Permainan Boyan Membangun Indonesia .............................. 48

4.2 Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia ................................... 49

4.3 Bingkai Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia ...................... 49

4.4 Bola Tennis............................................................................................. 50

4.5 Diagram Presentase Aspek Produk Permainan Boyan

Membangun Indonesia Uji Coba I..... ...................................................... 63

4.6 Lapangan Permainan Boyan Membangun Indonesia .............................. 67

4.7 Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia ................................... 68

4.8 Bingkai Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia ...................... 68

4.9 Bola Tennis.... ......................................................................................... 69

4.10 Diagram Presentase Aspek Produk Permainan Boyan

Membangun Indonesa Uji Coba II..... ...................................................... 81

4.11 Lapangan Permainan Boyan Membangun Indonesia .............................. 83

4.12 Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia... ................................ 84

4.13 Bingkai Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia... ................... 85

4.14 Bola Tennis....... ...................................................................................... 85

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Usulan Topik Skripsi.. ............................................................................. 94

2. Surat Keputusan Dosen Pembimbing .................................................... 95

3. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 96

4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................................. 97

5. Hasil Wawancara (observasi awal).. ....................................................... 98

6. Evaluasi Ahli Penjasorkes Sebelum (Draft Produk Awal) ..................... 100

7. Evaluasi Ahli Pembelajaran Penjasorkes (Draft Produk Awal)....... ...... 106

8. Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Dratf Produk Awal... ............................. 107

9. Lembar InstrumenTesUntuk Siswa.... ................................................... 111

10. Daftar Siswa (Uji Coba I) .................................................................... 114

11. Jawaban Kuesioner siswa Uji Coba I .................................................. 115

12. Hasil Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Siswa Uji Coba I.... .................. 118

13. Analisis Data Hasil Uji Coba I ............................................................... 121

14. Evaluasi Ahli Penjasorkes Sebelum Uji Coba II... ................................. 125

15. Evaluasi Ahli Pembelajaran Penjasorkes Sebelum Uji Coba I .............. 129

16. Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba II ............................. 132

17. Daftar Siswa (Uji Coba II) .................................................................... 136

18. Jawaban Kuesioner siswa Uji Coba II ................................................. 137

19. Hasil Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Siswa Uji Coba II... .................. 140

20. Analisis Data Hasil Uji Coba II .............................................................. 145

21. Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 148

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Era globalisasi merupakan bentuk perubahan peradaban, dari peradaban

kuno menjadi peradaban modern. Di era globalisasi ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) semakin maju. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

telah memberi pengaruh terhadap berbagai aspek pada kehidupan manusia

salah satunya pada aspek hiburan, dimana telah memunculkan berbagai

macam permainan modern. Permainan modern adalah permainan yang

memanfaatkan teknologi didalamnya seperti nintendo, playstation, game

online, dan lain sebagainya.

Permainan modern memiliki ciri khas kurang adanya pola gerak. Anak-anak

yang sedang bermain permainan modern misalnya playstation, posisinya statis

dan hanya jari tangannya saja yang bergerak dinamis. Hal tersebut akan

mempengaruhi kualitas gerak anak dan pertumbuhan fisik anak karena tidak ada

keseimbangan gerak jasmani secara keseluruhan. Selain kurang adanya pola

gerak permainan modern juga memilki ciri khas lain yaitu biasanya dimankan

secara individu tanpa adanya teman. Hal tersebut akan membentuk karakter

anak menjadi seseorang yang individualis karena anak kurang berkomunikasi

dengan temannya.

Sejatinya Indonesia memiliki beragam permainan yang dapat memberikan

banyak manfaat terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu

permainan tradisional. Menurut Sukintaka (1992:91), permainan tradisional

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

2

merupakan permainan yang dimainkan oleh anak-anak pada suatu daerah

secara tradisi, yang dimaksud tradisi disini adalah permainan ini telah diwariskan

dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Setiap daerah di Indonesia masing-masing memiliki beragam permainan

tradisional. Permainan tradisional Indonesia mudah dilakukan dan dapat

dimainkan di lapangan atau di halaman sekitar rumah. Ada permainan yang

tidak memerlukan banyak energi untuk memainkannya, ada juga yang

memerlukan banyak energi untuk memainkannya. Permainan tradisional

Indonesia yang untuk memainkanya memerlukan banyak energi serta banyak

membutuhkan aktivitas fisik, secara tidak langsung dapat mengukur kebugaran

jasmani anak.

Permainan tradisional juga banyak mengandung nilai filosofis dan kearifan

lokal. Permainan tradisional secara langsung atau tidak langsung memiliki

pengaruh besar untuk menanamkan nilai moral dan karakter anak, serta

menumbuhkembangkan potensi anak agar mampu berfikir cerdas dan bersikap

baik. Permainan tradisional yang berkembang di Indonesia diantaranya adalah:

sundamanda, balap karung, egrang, gobak sodor, bentengan, gasing,

boy-boyan, dsb.

Melihat banyaknya manfaat yang terkandung dalam permainan tradisional,

permainan tradisional perlu dikenalkan pada anak-anak sejak dini agar

anak-anak menyukainya sehingga akan terus memainkanya. Permainan

tradisional dapat dikenalkan oleh guru di sekolah, khusunya guru penjasorkes.

Permainan tradisional dapat dikembangkan untuk dijadikan sebagai bahan

pelajaran penjasorkes di sekolah. Namun, tidak semua permainan tradisional

dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran penjasorkes. Permainan tradisional

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

3

yang dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran penjasorkes adalah permainan

tradisional yang didalamnya mengandung nilai pendidikan, mudah dimainkan dan

dapat melibatkan banyak siswa di kelas yang bersangkutan.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes) merupakan

pendidikan melalui aktivitas otot besar yang bertujuan untuk mengembangkan

aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,

keterampilan sosial, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat,

dan pengenalan lingkungan bersih. Ruang lingkup penjasorkes meliputi

permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan diri, aktivitas ritmik, aktivitas

akuatik, aktivitas luar kelas dan kesehatan.

Penjasorkes merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah

dasar. Penjasorkes di sekolah dasar mempunyai peranan penting dan strategis

dalam upaya menciptakan masyarakat yang sehat. Karena siswa sekolah dasar

merupakan kelompok masyarakat yang sedang tumbuh dan berkembang, ingin

rasa gembira dalam bermain, dan memiliki kerawanan yang memerlukan

pembinaan dan bimbingan.

Pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar dapat dilakukan melalui

permainan tradisional. Permainan tradisional sangat tepat diajarkan dalam

pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar. Siswa sekolah dasar adalah anak

yang memerlukan aktivitas berupa permainan kelompok atau individu yang

berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik, meningkatkan kemampuan gerak

dasar, kemampuan sosial dan membentuk sikap yang baik. Melalui permainan

tradisional aktivitas yang diperlukan anak sekolah dasar akan terpenuhi. Melalui

permainan tradisional tujuan pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar juga

akan mudah dicapai. Tujuan pembelajaran penjasorkes di sekolah adalah untuk

Page 17: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

4

meningkatkan kemampuan gerak dasar siswa, meningkatkan pertumbuhan fisik

dan pengembangan psikis, serta meletakan landasan karakter moral yang kuat.

Salah satu permainan tradisional yang dapat digunakan untuk pembelajaran

penjasorkes di sekolah dasar adalah permainan boy-boyan. Permainan ini dapat

digunakan untuk pembelajaran permainan bola kecil. Permainan boy-boyan

adalah permainan tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Permainan

boy-boyan dimainkan oleh dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 sampai

10 pemain. Model permainanya yaitu menyusun pecahan genteng menyerupai

menara yang kemudian harus dirobohkan menggunakan bola kemudian harus

disusun kembali seperti semula. Permainan ini menuntut kemampuan berstrategi

dan berkerjasama yang baik untuk memenangkan permainan.

SDN Panggung 5 Kota Tegal adalah lembaga pendidikan yang berada

didaerah perkotaan, tepatnya dijalan Panggung Baru III No.35 Kota Tegal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hasan selaku guru penjasorkes

SDN Panggung 5 Kota Tegal, pembelajaran penjasorkes di SDN Panggung 5

Kota Tegal masih berorientasi pada olahraga kecabangan. Pembelajaran

penjasorkes melalui permainan tradisional masih jarang dilakukan, karena siswa

SDN Panggung 5 Kota Tegal tidak antusias mengikuti pembelajaran penjasorkes

melalui permainan tradisional. Khususnya siswa kelas besar, mereka lebih

senang mengikuti pembelajaran penjasorkes melalui olahraga kecabangan.

Pembelajaran penjasorkes melalui permainan tradisional di SDN Panggung 5

Kota Tegal kurang variatif karena hanya mengajarkan satu senis permainan

tradisional yaitu permainan gobak sodor. Pembelajaran penjasorkes melalui

permainan tradisonal di SDN Panggung 5 Kota Tegal juga belum dilakukan

dalam bentuk modifikasi.

Page 18: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

5

Berdasarakan uraian diatas, pembelajaran penjasorkes melalui permainan

tradisional harus lebih sering dilakukan sehingga pembelajaran penjasorkes tidak

selalu berorientasi pada olahraga kecabangan. Materi permainan tradisonal yang

diajarkan juga harus lebih variatif dan diajarkan dalam bentuk modifikasi

sehingga dapat menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran

penjasorkes melalui permainan tradisional. Sehubungan dengan itu, penulis

mengembangkan model permainan tradisional boyan membangun Indonesia.

Model permainan tradisional boyan membangun Indonesia merupakan modifikasi

dari permainan tradisional boy-boyan. Dalam permainan ini, permainan

boy-boyan dimodifikasi peraturan, serta sarana dan prasarananya. Untuk

mengenalkan permainan model permaninan Boyan Membangun Indonesia maka

akan diadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Model Permainan

Tradisional Boyan Membangun Indonesia untuk Pembelajaran Penjasorkes bagi

Siswa Kela SDN Panggung 5 Kota Tegal”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, penulis perlu

merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana produk

pengembangan model permainan tradisional boyan membangun Indonesia untuk

pembelajaran penjasorkes bagi siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal?

1.3 Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk

pengembangan model permainan tradisional boyan membangun Indonesia untuk

pembelajaran penjasorkes bagi siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal.

Page 19: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

6

1.4 Manfaat Pengembangan

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak antara lain

siswa, guru dan sekolah.

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

1. Sebagai bekal pengalaman dalam mengembangkan permainan tradisional

untuk pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Sebagai modal menyususun skripsi untuk memperoleh gelar kesarjanaan

bidang studi pendidikan jasmani, dan rekreasi.

1.4.2 Manfaat Bagi Siswa

1. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga

meningkatkan minat dan peran aktif siswa mengikuti pembelajaran

penjasorkes.

2. Meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan penjasorkes yaitu

meningkatkan aspek kognitif, afektif, psikomotor dan fisik.

3. Meningkatkan kesegaran jasmani siswa.

4. Mengetahui ragam permainan tradisional yang ada di Indonesia yang sudah

jarang dimainkan.

1.4.3 Manfaat Bagi Guru

1. Menambah reverensi guru dalam memodifikasi permainan tradisional

untuk pembelajaran penjasorkes.

2. Memotivasi guru untuk berinovasi dan berkreasi dalam mengelola

pembelajaran yang aktif dan menyenagkan.

3. Tersedianya alternatif metode pembelajaran penjasorkes dalam upaya

meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

Page 20: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

7

4. Berpartisipasi memelihara kebudayaan asli Indonesia dalam hal ini

permainan tradisional.

1.4.4 Manfaat Bagi Sekolah

1. Meningkatkan citra sekolah dalam pandangan masyarakat seiring dengan

meningkatkatnya hasil belajar siswa, sehingga input sekolah menjadi

bertambah.

2. Memberikan kontribusi kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran penjasorkes, sehingga dapat meningkatkan aktivitas hasil

belajar siswa.

1.5 Spesifikasi Produk

Produk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa

model permainan tradisional boyan membangun Indonesia untuk pembelajaran

penjasorkes bagi siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal. Pembelajaran

penjasorkes melalui model permainan tradisional boyan membangun Indonesia

dibuat sesuai dengan karaktersistik anak skolah dasar sehingga harapanya

dapat menciptakan proses pembelajaran penjasorkes yang menyenangkan dan

dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran

yang pada akhirnya hasil belajar yang dicapai dapat optimal.

Model permainan tradisional boyan membangun Indonesia merupakan

modifikasi dari permainan boy-boyan. Permainan boy-boyan dimodifikasi

peraturan dan sarana prasarananya. Sarana yang digunakan dalam model

permainan boyan membangun Indonesia adalah puzzle gambar bertema

Indonesia dan bola kecil yang lunak. Dalam permainan ini ada aktivitas lari dan

lempar tangkap bola. Selain itu juga mengandung unsur kebugaran jasmani

seperti kecepatan, ketepatan, daya tahan, reaksi, kelincahan dan koordinasi.

Page 21: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

8

Model permainan boyan membangun Indonesia dapat dijadikan alternatif untuk

pembelajaran permainan bola kecil.

1.6 Pentingnya Pengembangan

Pengembangan model permainan tradisional boyan membangun Indonesia

sangat penting diketahui dan dilakukan oleh guru pada pembelajaran

penjasorkes. Mengingat selama ini pembelajaran penjasorkes dengan materi

permainan tradisional masih jarang dilakukan. Permainan tradisional yang

diajarkan dalam pembelajaran penjasorkes juga kurang variatif sehingga

pembelajaran penjasorkes dengan permainan tradisional terasa membosankan

dan tidak menyenangkan. Padahal pembelajaran penjasorkes dengan materi

permainan tradisional memiliki banyak manfaat terhadap pertumbuhan dan

perkembangan anak. Pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi

permainan tradisional juga tidak memerlukan sarana dan prasarana yang banyak

serta mahal.

Pengembangan model permainan tradisional boyan membangun Indonesia

diharapkan dapat menjadikan pembelajaraan penjasorkes dengan materi

permainan tradisional lebih variatif, khususnya pada materi permainan bola kecil.

Dengan materi pembelajaran yang lebih variatif harapanya dapat menghilangkan

kejenuhan dan kebosanan pada siswa, sehingga siswa menjadi lebih antusias

mengikuti pembelajaran penjasorkes dengan materi permainan tradisional yang

pada akhirnya hasil yang dicapai dapat optimal. Pengembangan model

permainan tradisional boyan membangun Indonesia juga merupakan bentuk

partisipasi dalam melestarikan permainan tradisional yang dimiliki bangsa

Indonesia.

Page 22: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Model Pengembangan

Penelitian pengembangan (research-based development atau disingkat

R&D) merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk. Saat ini

penelitian pengembangan banyak dilakukan oleh mahasiswa calon guru dan

praktisi pendidikan. Dibidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui

penelitian pengembangan diharapkan dapat mengefektifkan kegiatan

pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran mudah dicapai.

Menurut Borg dan Gall (1983) dalam Punaji Setyosari (2010:194) penelitian

pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan. Jadi pada dasarnya penelitian pengembangan

adalah penelitian yang tujuannya untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.

2.1.2 Perkembangan Gerak

2.1.2.1 Pengertian gerak

Gerak adalah salah satu ciri dari makhluk hidup (manusia), manusia bisa

dikatakan sebagai makhluk hidup karena bergerak. Secara umum gerak dapat

diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian

tubuh makhluk hidup. Gerak Motorik merupakan suatu istilah yang digunakan

untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan manusia. Gerakan

Page 23: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

10

menurut Sugiyanto (2008:8.4), adalah aksi atau proses perubahan letak atau

posisi ditinjau dari suatu titik tertentu sebagai pedomannya.

Menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000:20), Gerak (motor)

sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia, sedangkan

psikomotor khusus digunakan pada domain mengenai perkembangan manusia

yang mencakup gerak manusia. Jadi, gerak (motor) ruang lingkupnya lebih luas

daripada psikomotor.

Gerak (motor) dapat disimpulkan sebagai segala bentuk perilaku yang

dilakukan manusia yang menyebabkan adanya perubahan bentuk atau posisi

baik sebagian maupun seluruh bagian tubuh manusia.

2.1.2.2 Belajar gerak

Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000:3) menyebutkan belajar gerak

merupakan studi tentang proses keterlibatan dalam memperoleh dan

menyempurnakan keterampilan gerak (motor skill). Keterampilan gerak sangat

terkait dengan latihan dan pengalaman individu yang bersangkutan. Belajar

gerak khusus dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman atau situasi

belajar gerak pada manusia. Ada tiga tahapan belajar gerak (motor learning)

yaitu:

1. Tahapan verbal kognitif

Tahap ini merupakan tahap awal, dimana pada tahap ini tugasnya adalah

memberikan pemahaman secara lengkap mengenai bentuk gerak baru kepada

peserta didik. Penguasaan gerak peserta didik pada tahap ini masih belum baik

karena masih dalam taraf mencoba-coba gerakan, kemampuan verbal-kognitif

sangat mendominasikan tahapan ini.

Page 24: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

11

2. Tahapan gerak (Motorik)

Pada tahapan ini, fokusnya adalah membentuk organisasi pola gerak yang

lebih efektif dalam menghasilkan gerakan. Pada tahap ini penguasaan gerak

peserta didik sudah baik namun peserta didik masih berfikir mengenai gerakan

yang akan mereka lakukan. Yang harus dikuasai peserta didik pertama kali

dalam belajar motorik adalah kontrol dan konsistensi sikap berdiri serta rasa

percaya diri.

3. Tahapan otomatisasi

Tahap ini adalah tahap terakhir dalam belajar gerak, dimana setelah peserta

didik banyak melakukan latihan, secara berangsur-angsur memasuki tahapan

otomatisasi. Disini peserta didik mampu melakukan gerakan dengan baik dan

secara otomotis artinya tidak perlu lagi berfikir ketika akan melakukan gerakan.

Peserta didik sudah menjadi lebih terampil dan setiap gerakan yang dilakukan

lebih efektif dan efisien.

Belajar gerak dapat disimpulkan sebagai bagian dari belajar secara umum

yang tujuannya untuk menguasai keterampilan gerak. Dengan menguasai

keterampilan gerak, seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugas gerak dengan

efektif dan efisien. Seseorang yang semakin efektif dan efisien dalam

menyelesaikan tugas-tugas gerak, berarti tingkat keterampilannya semakin baik.

Belajar gerak diawali dari tahap verbal kognitif (berfikir mengenai gerak yang

akan dilakukan kemudian mencoba-coba melakukan gerak), kemudian tahap

motorik (masih berfikir mengenai gerakan yang akan dilakukan tetapi geraknya

sudah baik), dan yang terakhir adalah tahap otomatisasi (sudah menguasai

keterampilan gerak).

Page 25: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

12

2.1.2.3 Kemampuan gerak dasar

Gerak merupakan sifat kehidupan, untuk mempertahankan hidupnya manusia butuh

bergerak. Dengan bergerak manusia bisa mencari makan, bisa bekerja, dan sebagainya.

Kemampuan gerak dasar tubuh harus dikuasai pada saat-saat awal dalam hidup agar

individu bisa berkembang dengan baik dan bisa hidup layak.

Menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000:20) Kemampuan

gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna

meningkatkan kualitas hidup. Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga

katagori, yaitu : 1) kemampuan lokomotor, digunakan untuk memindahkan tubuh

dari suatu tempat ke tempat lain seperti lompat, dan loncat; 2) kemampuan non

lokomotor, dilakukan ditempat tanpa ada ruang gerak yang memadai, contohnya

mendorong, menarik, dll.; 3) kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan

kemampuan tangan dan kaki.

Kemampuan gerak dasar dapat disimpulkan sebagai kemapuan gerak yang

biasa dilakukan sehari-hari seperti berjalan, berlari, melompat, dll.

2.1.2.4 Keterampilan gerak

Keterampilan gerak adalah kemampuan yang penting untuk dikuasai dalam

kehidupan sehari-hari. Orang yang memiliki keterampilan gerak akan dapat

melakukan gerakan dengan baik dan efisien. Menurut (Sugiyanto, 2008:8.11)

keterampilan gerak bisa diartikan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan

tugas gerak tertentu dengan koordinasi dan kontrol tubuh yang baik. Jadi dapat

disimpulkan keterampilan gerak merupakan kemampuan yang sangat penting

untuk dikuasai seseorang agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu dengan

efektif dan efisien.

Page 26: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

13

2.1.3 Pendidikan Jasmani

2.1.3.1 Pengertian pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan keseluruhan yang

mengutamakan aktivitas jasmani dan pola hidup sehat dalam rangka

perkembangan, pertumbuhan, dan pengembangan jasmani, kemampuan dan

keterampilan gerak, sikap mental, sosial dan emosional. Pendidikan jasmani

berdasarkan sudut pandang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Pandangan tradisional, Pandangan tradisional menganggap manusia terdiri

dari dua komponen utama yang bisa dipilah-pilah, yaitu jasmani dan rohani

(dikotomi). Oleh karena itu, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses

pendidikan untuk keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan

jiwa.

2. Pandangan modern menganggap manusia sebagai satu kesatuan yang utuh

(holistik). Oleh karena itu, pendidikan jasmani adalah proses pendidikan

melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk

meningkatkan kemampuan jasmani (Adang Suherman, 2000:22).

Menurut Samsudin (2008:8) pendidikan jasmani adalah suatu proses

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasaan emosi.

Jadi pendidikan jasmani merupakan pendidikan melaui aktivitas fisik atau

aktifitas otot besar yang menekankan aspek pendidikan yang bersifat

menyeluruh (kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis,stabilitas

emosional, keterampilan sosial, dan tindakan moral).

Page 27: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

14

2.1.3.2 Tujuan pendidikan jasmani

Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani pada dasarnya

bermuara dari pengertian pendidikan jasmani itu sendiri, tujuan itu mencakup

pengembangan individu secara menyeluruh. Cakupan pendidikan jasmani tidak

hanya mencakup pada aspek jasmani saja, melainkan juga mencakup aspek

mental, emosional, sosial, dan spiritual. Menurut Adang Suherman (2000:23),

secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan dalam empat

kategori, yaitu:

1. Perkembangan fisik, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan

aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai

organ tubuh seseorang (physical fitnes).

2. Perkembangan gerak, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna.

3. Perkembangan mental, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir

dan menginterprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang penjas ke dalam

lingkungannya.

4. Perkembangan Sosial, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.

Sedangkan menurut Samsudin (2008:3) tujuan pendidikan jasmani adalah:

1. Meletakan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam

pendidikan jasmani.

2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial,

toleransi, dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.

3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran

pendidikan jasmani.

Page 28: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

15

4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama,

percaya diri, dan demokratis melalui aktifitas pendidikan jasmani.

5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi

berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas

ritmik, akuatik, dan pendidikan luar kelas.

6. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan

dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai

aktivitas jasmani.

7. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk

mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.

8. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

2.1.4 Prinsip-Prinsip Pengembangan Model Pembelajaran

Dalam kurikulum pendidikan jasmani disekolah, olahraga cukup

mendominasi materi pembelajaran. Padahal olahraga merupakan kegiatan fisik

yang sangat kompleks, termasuk didalamnya close skill, open skill, kombinasi

skill dan bahkan bisa jadi belum semua anak siap menerimanya. Untuk itu

pengembangan dan modifikasi sangat penting dilakukan.

Meskipun olahraga pada umumnya diterima sebagai alat pendidikan, tetapi

makin banyak pula para pendidik yang semakin kritis dan mempertanyakan

keberadaannya. Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (2000:12-15),

menjelaskan beberapa kritik terhadap permainan dan olahraga yang

pelaksanaannya tidak dimodifikasi sebagai berikut:

1. Permainan olahraga hanya untuk orang-orang yang terampil

Kecenderungan olahraga dan permainan cenderung didominasi oleh siswa

yang terampil, misalnya dalam permainan gugur. Orang terampil terus bertahan

Page 29: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

16

hingga akhir permainan. Sementara itu siswa yang lamban atau lemah

keterampilannya seringkali gugur di awal atau diakhir pertandingan. Hal ini

menyebabkan siswa yang kurang terampil merasa kurang percaya diri sehingga

sering kali mereka pasif dalam melakukan pembelajaran.

2. Permainan dan olahraga hanya kesenangan

Permainan dan olahraga diberikan agar siswa senang dan capek karena

terlibat secara aktif. Siswa juga harus mengetahui tujuannya dan belajar meraih

tujuan itu dengan terlibat secara aktif dalam permainan dan olahraga.

3. Permainan dan olahraga mengabaikan prinsip pengembangan

Pengajaran permainan dan olahraga seringkali berorientasi pada permainan

dan olahraga itu sendiri (subyek centered). Pengajaran tersebut seringkali tidak

sesuai dengan kemampuan siswa.

4. Permainan olahraga merupakan aktivitas “Teacher-centered”

Pelaksanaan pembelajaran dan permainan olahraga seringkali mengabaikan

pendekatan student-centered.

5. Permainan dan olahraga mengabaikan kemajuan belajar siswa

Pembelajaran dan olahraga seringkali menekankan pada belajar bagaimana

bermain sesuai dengan aturannya dan bukan belajar tentang strategi dan skill

yang mempunyai nilai transfer terhadap permainan olahraga yang sebenarnya.

6. Permainan dan olahraga seringkali membuat anak pasif

Pelaksanaan pembelajaran permainan dan olahraga seringkali

menyebabkan sebagian besar anak pasif menunggu giliran atau menunggu bola.

7. Permainan olahraga hanya untuk surplus energi

Guru kelas sering kali berkata “berilah pelajaran olahraga sampai mereka

lelah hingga mereka siap mengikuti pelajaran di kelas”. Pertanyaan tersebut

Page 30: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

17

bahwa seolah-olah olahraga dan permainan hanya untuk surplus energi dan

istirahat dari belajar kognitif, setelah itu siswa siap lagi belajar secara kognitif.

Sehubungan dengan kritik terhadap permainan dan olahraga formal seperti

yang diuraikan di atas, maka pembelajaran permainan dan olahraga harus

dikembangkan dan dimodifikasi sesuai dengan prinsip Developmentally

Appripriate Practice (DAP).

2.1.4.1 Keuntungan pengembangan permainan dan olahraga

Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (2000:15), beberapa

keuntungan yang dapat diperoleh dari pengembangan permainan dan olahraga

secara DAP dan di ungkapkan istilah “Physically educated person” (seorang

yang terdidik fisiknya), diantaranya sebagai berikut :

1. Menunjukkan kemampuan mengkombinasikan keterampilan manipulatif,

lokomotor dan non lokomotor baik yang dilakukan secara perorangan maupun

orang lain.

2. Menunjukkan kemampuan pada aneka ragam bentuk aktivitas jasmani.

3. Menunjukkan penguasaan pada beberapa bentuk aktivitas jasmani.

4. Memiliki kemampuan tentang bagaimana caranya mempelajari keterampilan

baru.

5. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengembangan keterampilan

gerak.

6. Mengetahui aturan, strategi, dan perilaku yang harus dipenuhi pada aktivitas

jasmani yang dipilih.

7. Memahami bahwa aktivitas jasmani memberi peluang untuk mendapatkan

kesenangan,menyatakan diri sendiri dan berkomunikasi.

Page 31: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

18

8. Menghargai hubungan dengan orang lain yang diperoleh dari partisipasi

dalam aktivitas jasmani.

2.1.4.2 Modifikasi

Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani dianggap penting untuk

diketahui oleh guru pendidikan jasmani. Menurut Samsudin (2008:71) modifikasi

merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses

pembelajaran dapat mencerminkan Developmentally Appropriate Practice (DAP).

DAP artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memperhatikan

perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong

kearah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai

dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang yang

diajarnya. Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik,

psikis, maupun keterampilannya.

Modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau

menyesuaikan. Secara khusus modifikasi dapat diartikan sebagai suatu upaya

yang dilakukan untuk menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru,

unik, menarik, dan dapat mencerminkan Developmentally Appropriate Practice

(DAP). Modifikasi pembelajaran juga merupakan salah satu alternatif yang dapat

dilakukan oleh guru pendidikan jasmani untuk kelancaran jalannya pendidikan

jasmani.

2.1.5 Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Menurut Sukintaka (1992:40) untuk menemukan pembelajaran yang tepat

dan bahan ajar yang tepat bagi anak, maka seseorang guru pendidikan jasmani

perlu mengetahui karakteristik anak, kemampuan anak, kesukaan anak, dan

tujuan yang harus dicapai. Anak Sekolah dasar adalah anak dengan usia antara

Page 32: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

19

6 sampai 12 tahun, dimana usia ini masuk dalam fase perkembangan anak usia

besar.

2.1.5.1 Karakkter fisik

Menurut Sugiyanto (2008:4.3) perkembangan fisik pada masa ini cenderung

berbeda dengan masa sebelum dan sesudahnya. Kecenderungan perbedaan

yang terjadi adalah dalam hal kepesatan dan pola pertumbuhan yang berkaitan

dengan proporsi ukuran bagian-bagian tubuh. Anak usia besar memiliki

pertumbuhan tangan dan kaki lebih cepat dibandingan pertumbuhan togoknya.

Pada tahun-tahun awal masa anak besar pertumbuhan jaringan tulang lebih

cepat dibandingkan pertumbuhan jaringan otot dan lemah, dengan demikian

pada umumnya anak menjadi tampak kurus. Pada tahun-tahun terakhir masa

anak besar perkembangan jaringan otot mulai menjadi cepat, hal ini berpengaruh

pada peningkatan kekuatan yang menjadi cepat juga. Pada masa anak besar

kecenderungan pertumbuhan fisik kearah tipe tubuh tertentu mulai terlihat

walaupun belum begitu jelas. Pada masa ini perkembangan kemampuan fisik

yang tampak selain kekuatan juga fleksibilitas dan keseimbangan. Pada masa ini

tampak jelas perbedaan pertumbuhan fisik anak laki-laki dan perempuan.

2.1.5.2 Sifat Psikologis

Menurut Sugiyanto (2008:4.35) sifat-sifat yang menonjol pada anak-anak

sampai kira-kira pertengahan masa anak besar atau kurang lebih sampai umur

9 tahun adalah : 1) Imajinatif serta menyenangi suara dan gerak ritmik, 2)

menyenangi pengulangan aktivitas, 3) menyenangi aktifitas kompetitif, 4) rasa

ingin tahunya besar, 6) selalu memikirkan sesuatu yang dibutuhan atau

diinginkan, 7) lebih menyenangi aktivitas kelompok daripada aktivitas individual,

8) meningkat minatnya untuk terlibat dalam permainan yang diorganisasi tetapi

Page 33: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

20

belum siap untuk mengerti peraturan permainan yang ritmik, 9) cenderung

membandingkan dirinya dengan teman-temannya, dan mudah merasa rendah

diri apabila merasa ada kekurangan pada dirinya atau mengalami kegagalan, 10)

mudah gembira karena pujian, dan mudah patah hati atau tidak senang karena

kritik, 11) senang menirukan idolanya, 12) selalu menginginan persetujuan orang

dewasa tentang apa yang diperbuat.

Kemudian sesudah pertengahan masa anak usia besar atau usia antara 10

sampai 12 tahun sifat-sifat psikologis dan sosial tersebut di atas mengalami

perkembangan, sifat-sifat yang menonjol adalah: 1) baik perempuan maupun

laki-laki menyenangi permainan yang aktif, 2) minat terhadap olahraga kompetitif

meningkat, 3) minat terhadap permainan yang lebih terorganisasi meningkat, 4)

rasa kebanggaan akan keterampilan yang dikuasai tinggi,dan berusaha untuk

meningkatkan kebanggaan diri, 5) selalu berusaha berbuat sesuatu untuk

memperoleh perhatian orang dewasa, dan akan berbuat sebaik-baiknya apabila

memperoleh dorongan dari orang dewasa, 6) memiliki kepercayaan yang tinggi

terhadap orang dewasa dan berusaha memperoleh persetujuannya, 7)

memperoleh kepuasan yang besar melalui kemampuan mencapai sesuatu,

membenci kegagalan atau berbuat kesalahan, 8) pemujaan kepahlawanan kuat,

9) mudah gembira, 10) Kondisi emosionalnya tidak stabil, 11) mulai memahami

arti akan waktu dan ingin mencapai sesuatu pada waktunya.

2.1.6 Aktivitas Fisik yang Diperlukan Anak Usia Besar

Anak usia besar tentunya harus mendapatkan aktivitas-aktivitas yang sesuai

dengan perkembangan fisik dan sisfat-sifat psikologisnya. Aktivitas yang sesuai

akan membantunya meningkatkan keterampilan fisik, kreativitas serta sifat

sosialnya. Berikut ini adalah Aktivitas –aktivitas yang diperlukan anak usia besar:

Page 34: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

21

1. Aktivitas fisik yang menggunakan keterampilan untuk mencapai tujuan

tertentu. Dalam hal ini anak-anak diberi kesempatan untuk ikut ambil bagian

dalam berbagai macam aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan

penguasaan keterampilan.

2. Aktivitas secara beregu atau kelompok. Anak anak diberi kesempatan untuk

bekerja sama dengan teman-temannya dalam melakukan aktivitas untuk

membina kebersamaan di antara mereka.

3. Aktivitas mencoba-coba. Anak anak diberi kesempatan mencobakan

kemampuannya untuk mengatasi sesuatu masalah, dan belajar tentang

prinsip-prinsip mekanis, fisiologis, kinesiologis dan gerakan-gerakan.

4. Aktivitas untuk meningkatkan kemampuan fisik dan keberanian dalam bentuk

aktivitas individual atau permainan kelompok, terutama yang melibatkan

kekuatan dan ketahanan (Sugiyanto, 2008:4.37).

2.1.7 Bermain dan Permainan

Sedangkan menurut Soemitro (1992:2) bermain merupakan aktivitas yang

dilakukan seseorang yang bersifat menyenangkan, yang berfungsi untuk

membantu individu mencapai perkembangan fisik, intelektual, moral dan

emosional.

Dari pendapat pakar diatas dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan

aktivitas yang dipilih seseorang tanpa ada paksaan dan dilakukan sebagai

wahana untuk mencari kesenangan, dan bermanfaat terhadap perkembangan

fisik, intelektual, moral dan emosional.

Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan

jasmani. Permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama

Page 35: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

22

dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani yaitu meningkatkan kualitas

manusia atau membentuk manusia seutuhnya (Sukintaka, 1992:11).

2.1.7.1 Fungsi bermain dalam pendidikan

Menurut Soemitro (1992:4) bermain dalam pendidikan memiliki nilai positif

yang ditinjau dari beberapa aspek. Tinjauan nilai tersebut adalah :

1. Nilai Mental

Nilai mental merupakan nilai-nilai yang menyangkut kejiwaan masing-masing

individu. Sebuah permainan berkelompok yang melbatkan banyak individu yang

berbeda-beda, disitu setiap individu akan mengukur dan membandingkan tingkat

kepandaiannya, ketangkasannya, tanggung jawabnya dan kerjasamanya. Hal ini

akan menumbuhkan rasa percaya diri pada masing-masing individu. Rasa

percaya diri yang muncul kemudian akan mempengaruhi tinnginya semangat

ataupun moril pada saat bermain atau ketika di masyarakat.

2. Nilai Fisik

Nillai Fisik berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan jasmani

individu. Didalam permainan banyak terkandung nilai-nilai fisik. Ketika anak

bermain hampir seluruh anggota badannya bergerak. Gerakan-gerakan tersebut

akan berpengaruh terhadap peredaran darah dan pernafasannya. Ketika

peredaran darah menjadi cepat berarti kerja jantung menjadi semakin kuat dan

frekuensinya menjadi semakin cepat. Hal ini mengakibatan paru-paru yang

berhubungan dengan udara menjadi semakin luas sehingga memungkinkan

pengambilan oksigen lebih banyak.

3. Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang berkaitan dengan suatu cara individu

dalam bergaul berinteraksi dalam masyarakat. Di dalam permainan, ada interaksi

Page 36: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

23

individu dengan individu atau individu dengan kelompok. Ketika bermain seorang

anak akan belajar mengukur kemampuan, kepandaian, keuletan, kekuatan

dirinya dan orang lain. Disini mereka akan belajar mengakui keungulan lawan

dan menyadari kekurangan dirinya.

2.1.8 Permainan Tradisional

2.1.8.1 Karakteristik permainan tradisional

Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan secara turun

temurun yang merupakan warisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Menurut Sukintaka (1992:91) permainan tradisional merupakan permainan yang

telah dimainkan anak-anak pada suatu daerah secara tradisi. Permainan

tradisional tersebar di setiap daerah. Permainan tradisional mengandung nilai-

nilai kebaikan didalamnya. Permainan tradisional berguna untuk melatih anak

dalam bersosial dan melatih ketangkasan serta motorik anak. Permainan

tradisional juga umumya mengajarkan pentingnya proses dan usaha keras untuk

memperoleh sesuatu yang diinginkan. Jadi dapat disimpulkan permainan

tradisional merupakan permainan yang diwarisi oleh orang terdahulu yang

memiliki manfaat terhadap pertumbuhan dan perkembangan seseorang.

2.8.1.2 Permainan Tradisional di Indonesia

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki permainan tradisional.

Permainan tradisional di Indonesia bertujuan untuk memperoleh kesenangan,

mengisi waktu luang, bahkan untuk memperoleh kesehatan. Permainan

tradisional di Indonesia umumnya dimainkan oleh anak-anak, tetapi ada juga

yang dimainkan oleh orang dewasa pada acara-acara tertentu, misalnya

dimainkan pada saat hari kemerdekaan Republik Indonesia. Permainan

tradisional di Indonesia jumlanya sangat banyak, setiap daerah di Indonesia

Page 37: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

24

memiliki permainan tradisional sendiri-sendiri. Akan tetapi, ada juga daerah yang

memiliki permainan tradisional yang sama dengan daerah lain, hanya saja nama

permainanya berbeda.

Permainan tradisional Indonesia umumnya mudah dilakukan dan tidak

memerlukan peralatan yang mahal. Permainan tradisional Indonesia juga bisa

dilakukan dihalaman sekitar rumah atau di lapangan yang luas. Permainan

tradisional Indonesia ada yang memerlukan banyak energi untuk memainkanya,

ada juga yang memerlukan sedikit energi untuk memainkanya.

Permainan tradisional Indonesia ada yang layak untuk dimanfaatkan menjadi

bahan pelajaran penjasorkes di sekolah. Permainan tradisional yang layak untuk

dijadikan bahan pelajaran penjasorkes adalah permainan tradisional yang

memiliki nilai pendidikan, mudah di mainkan, serta dapat melibatkan semua

siswa di kelas yang bersangkutan.

2.1.9 Permainan Tradisional Boy-boyan

2.1.9.1 Karakteristik permainan boy-boyan

Menurut Sri Mulyani (2013:29) permainan boy-boyan merupakan permainan

tradisional Indonesia yang berasal dari daerah jawa barat. Permainan boy-boyan

juga dikenal dengan permainan pecah piring. Permainan ini biasanya dimainkan

oleh dua kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari lima sampai sepuluh pemain.

Permainan ini biasanya di mainkan di pekarangan yang luas untuk berlari. Model

Permainanya yaitu menyusun pecahan genteng menyerupai menara yang

kemudian harus dirobohkan menggunakan bola kemudian harus disusun kembali

seperti semula. Meskipun keliahatanya sederhana, untuk bermain permainan

boy-boyan dibutuhkan kondisi fisik yang prima. Dalam permainan ini ada aktivitas

Page 38: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

25

lari dan lempar tangkap bola. Permainan ini juga menuntut kemampuan

berstategi dan berkerjasama yang baik untuk memenangkan permainan.

2.1.9.2 Sarana Permainan Boy-boyan

Sarana yang digunakan dalam permainan tradisional boy-boyan hanya

pecahan genteng dan bola.

Gambar 2.1 Pecahan Genteng

(Dokumetasi Penelitian, 2015)

Gambar 2.2 Bola Kasti

(Dokumetasi Penelitian, 2015)

2.1.9.3 Cara bermain permainan boy-boyan

Sebelum melakukan permainan boy-boyan biasanya dilakukan “sut” untuk

menentukan kelompok mana yang berhak melempar bola terlebih dahulu ke arah

Page 39: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

26

tumpukan pecahan genteng. Kelompok yang menang “sut” berhak melempar

bola kasti lebih dahulu ke arah tumpukan pecahan genteng. Sementara

kelompok yang kalah bertugas jaga.

Selanjutnya kelompok yang menang berusaha merobohkan tumpukan

pecahan genteng dengan cara melemparkan bola kasti kearah tumpukan

pecahan genteng. Jika tumpukan pecahan genteng tersebut berhasil dirobohkan,

maka kelompok menang tadi harus segera lari untuk menghindari bola yang

ditangkap dan di lemparkan oleh kelompok jaga kearah mereka. Kelompok yang

menang juga harus berusaha mendirikan kembali pecahan genteng yang sudah

mereka robohkan sambil menghindari lemparan bola dari kelompok jaga.

Kelompok jaga harus terus menghalangi kelompok menang yang diharuskan

menyusun menara dari pecahan genteng. Jika kelompok menang berhasil

menyusun menara sebelum semua anggotanya terkena lemparan bola, maka

mereka menjadi pemenang dan berhak melempar bola lagi ke arah menara

genteng. Apabila semua kelompok menang terkena lemparan bola atau gagal

menghancurkan menara, maka kelompok kalah ganti yang melempar bola

kearah menara genteng. Begitulah cara bermain permainan boy-boyan

seterusnya.

Gambar 2.3 Permainan Tradisional Boy-boyan

(Dokumentasi Penelitian 2015)

Page 40: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

27

2.1.10 Permainan Puzzle

2.1.10.1 Karakteristik Permainan Puzzle

Permainan puzzle merupakan permainan anak-anak yang memiliki nilai-nilai

edukatif. Permainan puzzle adalah permainan menyusun gambar dari potongan

atau kepingan gambar sehingga menjadi gambar yang utuh. Kepingan gambar

puzzle sebelum disusun biasanya diacak terlebih dahulu. Kepingin gambar

puzzle umumnya dibuat tidak simetris sehingga keping gambar itu terlihat unik.

Untuk bermain puzzle dibutuhkan ketelitian, kesabaran dan konsentrasi..

Permainan puzzle dapat dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Puzzle untuk anak-anak biasanya tidak terlalu rumit artinya jumlah kepingannya

lebih sedikit daripada puzzle untuk orang dewasa.

Gambar 2.4 Permainan Puzzle

(Dokumentas Penelitian, 2015)

2.1.10.2 Manfaat permainan puzzle

Bermain puzzle memberikan banyak manfaat pada anak. Berikut ini adalah

manfaat bermain puzzle:

1. Problem Solving

Dengan bermain puzzle akan membantu meningkatkan memecahkan

masalah. Permainan ini akan membantu anak untuk berpikir dari berbagai sudut

Page 41: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

28

pandang untuk menyelesaikan potongan-potongan puzzle hingga membentuk

gambar. Bermain puzzle juga dapat membantu anak untuk mencapai tujuan dan

memiliki sesuatu yang dibanggakan sehingga membuatnya terdorong untuk tetap

tekun menghubungkan potongan-potongan puzzle. Hal ini akan mendorong anak

untuk belajar dan mencoba untuk memecahkan masalahnya dengan cara/sudut

pandang yang bervariasi.

2. Mengembangkan koordinasi mata dan tangan

Puzzle memiliiki berbagai gambar, bentuk dan warna. Dengan ragam yang

berbeda akan membantu anak meningkatkan kordinasi mata dan tangan mereka.

Anak akan dilatih untuk meletakan potongan puzzle dengan membentuk

beberapa bagian yang berbeda-beda. Sehingga membuat anak belajar dalam

melibatkan gerakan dan juga kosentrasi saat mengenal pada saat waktu

bersamaan.

3. Mengembangkan keterampilan motorik anak

Dengan bermain puzzle, anak anda harus mengambil sesuatu yang

membuat garis dan memindahkan barang tanpa harus membuat rusak. Ini akan

menambah keterampilan motorik. Bukan hanya dalam gerakan dasar melainkan

puzzle juga akan membantu dalam mengontrol gerakan dan meletakan pada

suatu di tempatnya. Dengan permainan yang dapat melatih keterampilan

motorik akan membantu anak berlatih kemampuan, seperti menulis dan juga

makan dengan baik.

4. Mengembangkan keterampilan kognitif

Dengan bermain puzzle anak dilatih mengenali ukuran, gambar dan bentuk

yang berbeda sehingga akan membantu anak anda dalam meletakan potongan

puzzle di segala arah dengan harmonis dan bersamaan. Sehingga dengan

Page 42: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

29

latihan seperti itu akan membuat anak berlatih keterampilan kognitif. Permainan

ini akan membantu dalam dasar-dasar yang dilakukan termasuk dalam alfabet,

objek dan hitungan yang menjadi dasar pembelajarannya.

5. Melatih kesabaran

Dengan bermain puzzle anak akan dituntut untuk menggabungkan potongan

puzzle sehingga harus sabar dalam menyusun gambar yang ada di kotak yang

sudah disediakan. Anak akan berlatih sabar dalam menjalankan proses hingga

menemukan 'goal' yang diinginkan (http://bidanku.com/manfaat-bermain-puzzle-

untuk-anak diunduh 26/05/2015, pukul 00.30).

2.2 Kerangka Berfikir

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan atau penjasorkes pada

dasarnya adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani atau melalui aktivitas otot

besar yang bertujuan untuk mengembangkan ranah organik, kognitif, afektif,

serta ranah psikomotorik. Pembelajaran penjasorkes yang bermutu tidak harus

selalu dalam bentuk kegiatan olahraga yang lebih menekankan pada

keterampilan. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani harus diarahkan

pada pencapaian tujuan pendidikan jasmani. Sesuai dengan kompetensi dasar

dalam kurikulum pendidikan jasmani kelas V sekolah dasar, siswa diharapkan

dapat mempraktikan variasi gerak dasar kedalam permainan bola kecil

sederhana dan dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang

terkandung didalamnya. Namun pada kenyataanya, pelaksananan penjasorkes

saat ini masih berorientasi pada olahraga kecabangan dan masih terpaku pada

teknik dasarnya serta belum diaplikasikan dalam permainan. Hal ini tentu tidak

sesuai dengan kompetensi dasar diatas, dimana harapanya siswa dapat

Page 43: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

30

mempraktikan gerak dasar kedalam permainan bola kecil dengan peraturan yang

dimodifikasi.

Permainan tradisional merupakan permainan yang dapat dimanfatkan untuk

pembelajaran penjasorkes. Permainan tradisional dapat dijadilkan sebagai

alternatif bahan pelajaran penjasorkes. Banyak manfaat yang diperoleh dari

permainan tradisional diantaranya adalah untuk meningkatkan kebugaran

jasmani siswa, meningkatkan keterampilan berfikir kristis, serta meningkatkan

ketrampilan sosial. Namun, selama ini masih banyak permainan tradisional yang

belum dimanfatkan untuk pembelajaran penjasorkes, pembelajaran permainan

tradisional juga kurang disukai oleh siswa. Banyak siswa yang kurang antusias

mengikuti pembelajaran penjasorkes dengan materi permainan tradisional.

Berdasarkan kompetensi dasar saat ini, seorang guru penjasorkes dituntut

untuk bisa membuat model dan memodifikasi pembelajaran sehingga dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, menyenangkan,

serta sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu dalam penelitian

ini, peneliti mengembangkan model permainan tradisional boyan membangun

Indonesia. Pengembangan model permainan tradisional boyan membangun

Indonesia dapat dijadikan alternatif untuk pembelajaran permainan bola kecil.

Pembelajaran permainan bola kecil melalui model permainan tradisional boyan

membangun Indonesia diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan sehingga dapat memotivasi siswa untuk aktif terlibat dan

bergerak dalam kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya hasil belajar yang

dicapai siswa dapat optimal.

Page 44: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

31

BABIII

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

menghasilkan produk model permainan tradisional boyan membangun Indonesia

yang digunakan untuk pembelajaran penjasorkes siswa kelas V sekolah dasar

(SD). Menurut Borg dan Gall dalam Punaji Setyosari (2010:194) Penelitian dan

pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan

atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan

pembelajaran.

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tujuh

langkah utama, yaitu:

1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi. Termasuk

observasi lapangan dan kajian pustaka.

2. Mengembangkan produk awal (berupa peraturan permainan boyan

membangun Indonesia).

3. Evaluasi para ahli dengan menggunakan satu ahli penjasorkes dan satu ahli

pembelajaran, serta uji coba I, dengan menggunakan kuisioner dan konsultasi

serta evaluasi yang kemudian dianalisis.

4. Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil dan evaluasi ahli dan

uji coba I. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal yang

dibuat oleh peneliti.

5. Uji coba II.

6. Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba II.

Page 45: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

32

7. Hasil akhir model permainan tradisional boyan membangun Indonesia untuk

pembelajaran penjasorkes bagi siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal

yang dihasilkan melalui revisi uji coba II.

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan model permainan tradisional boyan membangun

Indonesia, dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut, antara

lain:

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan

Membangun Indonesia

Analisis Kebutuhan

Kajian Pustaka Observasi dan Wawancara

Pembuatan Produk Awal

Tinjauan Ahli Penjas dan Ahli Pembelajaran

Uji Coba I

16 Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal

Revisi Produk Pertama

Uji Coba II

34 Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal

Revisi Produk Akhir

Produk Akhir Permainan Boyan Membangun Indonesia

Page 46: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

33

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Analisa Kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian ini.

Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi di SDN Panggung 5 Kota Tegal.

Peneliti melakukan wawancara terhadap bapak Hasan selaku guru penjasorkes

di SDN Panggung 5 Kota Tegal mengenai bagaimana pembelajaran penjasorkes

melalui permainan tradisional disekolah tersebut. Langkah ini bertujuan untuk

menentukan apakah model permainan tradisonal boyan membangun Indonesia

ini dibutuhkan atau tidak.

3.2.2 Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan hasil analilis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya

adalah pembuatan produk model permainan tradisional boyan membangun

Indonesia. Peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian

dievaluasi oleh satu ahli penjasorkes dan satu ahli pembelajaran. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal.

3.2.3 Uji Coba I

Setelah membuat produk model permainan tradisional boyan membangun

Indonesia yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli penjasorkes dan satu ahli

pembelajaran, maka langkah selanjutnya adalah uji coba I. pada tahap ini produk

diujicobakan kepada siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal dengan sampel

16 Siswa.

3.2.4 Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba produk, dilakukan revisi produk pertama hasil dari evaluasi

ahli dan uji coba I sebagai perbaikan dari produk yang telah diujicobakan.

Page 47: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

34

3.2.5 Uji Coba II

Setelah mengetahui hasil analisis uji coba I serta revisi produk pertama.

Selanjutnya dilakukan uji coba II. Uji coba II dilakukan di SDN Panggung 5

Kota Tegal dan dilakukan oleh siswa kelas V yang berjumlah 34 siswa.

3.2.6 Revisi Produk Akhir

Revisi produk dari hasil uji coba II yang telah diujicobakan pada siswa

kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal yang berjumlah 34 siswa.

3.2.7 Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji coba II yang berupa produk

model permainan tradisonal boyan membangun Indonesia.

3.3 Uji Coba Produk

Uji coba produk penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efektifitas,

efisiensi dan kebermanfaatan dari produk permainan tradisional boyan

membangun Indonesia. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan uji

coba produk adalah sebagai berikut:

3.3.1 Desain Uji Coba Produk

Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat

keefektifan dan segi pemanfaatan produk yang dikembangkan. Desain uji coba

produk yang dilaksanakan terdiri dari:

3.3.1.1 Evaluasi ahli

Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan diujicobakan kepada

subjek, produk yang dibuat dievaluasi (validasi) terlebih dahulu oleh satu ahli

penjasorkes dan satu ahli pembelajaran penjasorkes.

Page 48: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

35

Variabel yang dievaluasi oleh ahli meliputi model permainan, jumlah pemain

atau regu, fasilitas, dan peralatan. Untuk menghimpun data dari para ahli

dilakukan dengan cara memberikan draf model awal dengan disertai lembar

evaluasi kepada ahli penjasaorkes dan ahli pembelajaran penjasorkes. Hasil dari

evaluasi para ahli yang berupa penilaian dan saran terhadap produk yang telah

dibuat, dipergunakan sebagai acuan dasar pengembangan produk.

3.3.1.2 Uji coba I

Pada tahapan ini produk yang telah direvisi dari hasil evaluasi ahli kemudian

diujicobakan kepada siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal. Pada uji coba I

ini meggunakan 16 siswa sebagai subjeknya. Pengambilan siswa sebagi subjek

dilakukan secara random karena karakteristik dan tingkat kesegaran jasmani

siwa yang berbeda.

Pertama-tama siswa diberikan penjelasan mengenai peraturan model

permainan tradisional boyan membangun Indonesia. Setelah melakukan uji coba

siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang telah dilakukan. Tujuan uji

coba I ini adalah untuk mengetahui tanggapan awal dari produk yang

dikembangkan.

3.3.1.3 Revisi produk pertama

Hasil data dari evaluasi satu ahli penjasorkes dan satu ahli pembelajaran

penjasorkes, serta uji coba I tersebut dianalisis. Selanjutnya dijadikan acuan

untuk merevisi produk yang telah dibuat.

3.3.1.4 Uji coba II

Setelah mengetahui hasil analisis uji coba I serta revisi produk pertama.

Selanjutnya dilakukan uji coba II. Uji coba II dilakukan oleh semua siswa Kelas V

Page 49: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

36

SDN Panggung 5 Kota tegal, yang berjumah 34 Siswa. Pertama-tama siswa

diberikan penjelasan peraturan model permainan tradisional boyan membangun

Indonesia yang kemudian melakukan uji coba permainan boyan membangun

Indonesia. Setelah selesai melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner tentang

permainan yang telah dilakukan.

3.3.2 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran

penjasorkes.

2. Uji coba I yang terdiri dari 16 siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal,

dipilih sampel secara random.

3. Uji coba II yang terdiri dari 34 siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal,

menggunakan sampel secara total (total sampling).

3.4 Rancangan Produk

3.4.1 Karakteristik Permainan Boyan Membangun Indonesia

Permainan boyan membangun Indonesia merupakan modifikasi permainan

tradisional boy-boyan dari Jawa Barat. Permainan ini menggabungkan

permainan boy-boyan dan permainan puzzle. Nama boyan pada permainan ini

diambil dari kata “boyan” pada permainan boy-boyan, kemudian “membangun

Indonesia” pada permainan ini merupakan analogi dari menyusun puzzle gambar

bertema Indonesia dalam permainan ini.

Permainan boyan membangun Indonesia pada dasarnya hampir sama

dengan permainan tradisional boy-boyan pada umumnya. Permainan ini

dimainkan oleh dua regu yaitu regu main dan regu jaga. Regu main berusaha

Page 50: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

37

menyusun puzzle dan menghindari lemparan bola dari regu jaga. Sedangkan

regu jaga berusaha menghalangi regu main menyusun puzzle dengan cara

melemparkan bola ke arah regu main. Tujuan permainan ini yaitu memperoleh

point sebanyak-banyaknya dalam waktu 2X10 menit. Pada permainan ini ada

aktivitas lari dan lempar tangkap bola. Permainan ini mengandung komponen

kesegaran jasmani seperti, ketepatan, kecepatan, kelincahan, reaksi, daya tahan

dan koordinasi. Permainan ini juga dapat mengembangkan ranah kognitif,afektif

serta psikomotorik anak.

3.4.2 Sarana dan Prasarana Permainan Boyan Membangun Indonesia

1. Lapangan.

Gambar 3.2 Lapangan Permainan Boyan Membangun Indonesia

(Dokumentasi Penelitian, 2015)

Keterangan :

= Tempat tumpukan kepingan puzzle

= Tempat menyusun puzzle

= Batas tempat untuk melempar bola kearah tumpukan kepingan puzzle

Page 51: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

38

= Regu main

= Tawanan

= Regu jaga

= Penjaga tawanan

2. Puzzle, Pada permainan ini menggunakan puzzle gambar bertema Indonesia,

Ada tiga puzzle dengan gambar berbeda yang harus disusun. Setiap puzzle

terdiri dari sembilan potong kepingan puzzle dan satu bingkai puzzle.

Gambar 3.3 Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia

(Dokumentasi Penelitian, 2015)

Gambar 3.4 Puzzle Permainan Boyan Membangun Indonesia

(Dokumentasi Penelitian, 2015)

Page 52: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

39

3. Bola, permainan boyan membangun Indonesia menggunakan bola tennis.

Gambar 3.5 Bola Tennis

(Dokumentasi Penelitian, 2015)

3.4.3 Peraturan Permainan Boyan Membangun Indonesia

1. Kelompok atau regu

1) Permainan boyan membangun Indonesia dimainkan oleh dua regu, yaitu

regu main dan regu jaga.

2) Setiap regu terdiri dari 6-8 pemain.

2. Waktu

1) Permainan boyan membangun Indonesia dimainkan dalam dua babak,

waktu dalam satu babak adalah 10 Menit.

2) Waktu mulai berjalan ketika wasit meniup peluit tanda dimulainya

pertandingan

3. Cara bermain

1) Sebelum memulai permainan kapten atau perwakilan dari setiap regu

melakukan “sut” untuk menentukan siapa yang menjadi regu main pada

babak pertama dan siapa yang menjadi regu main pada babak kedua,

regu yang tidak menjadi regu main otomatis menjadi regu jaga.

Page 53: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

40

2) Permainan dimulai dengan regu main melemparkan bola kearah

tumpukan kepingan puzzle. Jika tumpukan kepingan puzzle tersebut

berhasil di robohkan, maka regu main harus segera lari untuk

menghindari bola yang ditangkap dan dilempar regu jaga ke arah

mereka. Regu main juga harus berusaha memindahkan kepingan puzzle

dari tempat tumpukan kepingan puzzle ke tempat menyusun puzzle.

Selanjutnya mereka harus menyusun kepingan puzzle tersebut tersebut

menjadi gambar yang utuh.

3) Regu jaga harus menghalangi regu main menyusun puzzle, dengan

cara melemparkan bola ke pemain regu main. Pemain regu jaga hanya

boleh melempar bola kearah bahu sampai kaki pemain regu main. Untuk

mendekati regu main, pemain regu jaga tidak boleh membawa lari bola.

Mereka hanya boleh mengoper bola ketemannya.

4) Pemain regu main yang terkena lemparan bola regu jaga menjadi

tawanan dan harus segera berlari menempati zona tawanan.

5) Apabila ada pemain regu main yang menjadi tawanan, maka satu orang

dari pemain regu jaga menjadi penjaga tawanan dengan berdiri di garis

zona tawanan. Penjaga tawanan bertugas menghalangi tawanan yang

akan dibebaskan, dengan cara berlari digaris zona tawanan seperti

pada permainan gobak sodor.

6) Pemain yang menjadi tawanan bisa dibebaskan oleh temannya dengan

cara “tos”, pada saat melakukan “tos” pemain yang menjadi tawanan

harus berada di dalam zona tawanan dan pemain yang akan

membebaskan tawanan harus berada diluar zona tawanan. Pemain

yang akan membebaskan tawanan juga tidak boleh tersentuh oleh

Page 54: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

41

penjaga tawanan, apabila tersentuh maka pemain tersebut menjadi

tawanan.

7) Apabila semua pemain regu main menjadi tawanan, maka regu jaga

mendapatkan point. Permainan kemudian dimulai kembali seperti

diawal, regu main melemparkan bola kearah tumpukan kepingan puzzle.

8) Apabila regu main berhasil menyusun semua kepingan puzzle mereka

harus berteriak “INDONESIA”, kemudian wasit akan memeriksa benar

atau tidaknya puzzle yang disusun apabila benar maka akan mendapat

point.

9) JIka dalam sebuah babak regu main berhasil menyusun semua

kepingan puzzle dan waktunya belum habis, maka permainan dimulai

kembali dengan regu main melemparkan bola kearah tumpukan

kepingan puzzle.

10) Setelah waktu pada babak pertama habis, maka pada babak kedua

yang menjadi regu main pada babak pertama berganti menjadi regu

jaga dan begitu juga sebaliknya.

11) Semua pemain harus bermain sportif.

4. Pelanggaran

1) Pemain regu main keluar lapangan. Apabila keluar lapangan maka

menjadi tawanan.

2) Pemain regu main membawa lebih dari satu keping puzzle saat

memindahkan kepingan puzzle. Apabila membawa lebih dari satu

keping puzzle maka pemain tersebut menjadi tawanan.

3) Regu jaga merusak kepingan puzzle yang sedang berusaha disusun

regu main.

Page 55: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

42

5. Point

1) Point untuk regu main

(1) Setiap berhasil menyusun satu puzzle maka regu main mendapat 3

point

(2) Regu main berhak mendapat 3 point jika pemain regu jaga merusak

kepingan puzzle yang sedang berusaha disusun menjadi puzzle yang

utuh.

2) Point untuk kelompok jaga

(1) Regu jaga berhak mendapat 3 point jika berhasil menawan semua

pemain regu jaga.

(2) Regu jaga mendapat 3 point jika semua lemparan bola pemain regu

main tidak dapat mengenai tumpukan kepingan puzzle pada saat

memulai permainan.

6. Wasit, Yang dimaksud wasit dalam permainan ini adalah guru penjas. Tugas

wasit dalam permainan adalah mengawasi jalannya pertandingan dan

menetukan regu mana yang menjadi pemenang.

3.5 Jenis Data

Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif

diperoleh dari kuesioner yang berupa kritik dan saran dari ahli penjasorkes dan

ahli pembelajaran penjasorkes. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari

kuesioner siswa terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotor

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk

lembar evaluasi dan kuesioner. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun

Page 56: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

43

data dari ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran penjasorkes. Kuesioner

digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Kepada ahli

dan siswa diberikan kuesioner yang berbeda. Kuesioner ahli dititikberatkan pada

produk pertama yang dibuat, sedangkan kuesioner siswa dititkberatkan pada

kenyamanan produk.

Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus

dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam kuesioner berupa kualitas

model permainan tradisional boyan membangun Indonesia. Serta komentar dan

saran umum jika ada. Rentangan evaluasi mulai dari “sangat kurang” sampai

dengan “sangat baik” dengan cara memberi tanda “√” pada kolom yang tersedia.

Tabel 3.1 Rentang Evaluasi

No Skor Kriteria

1 5 Sangat Baik

2 4 Baik

3 3 Cukup

4 2 Kurang

5 1 Sangat Kurang

Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang akan

digunakan pada kuesioner ahli:

Tabel 3.2 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Ahli

No. Faktor Indikator Jumlah

1 Kualitas Model Kualitas produk terhadap standar

kompetensi, keaktifan siswa, dan

kelayakan untuk diajarkan pada

siswa Sekolah Dasar (SD)

15

Page 57: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

44

Sedangkan kuesioner yang digunakan untuk siswa berupa sejumlah

pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dengan alternatif “Ya” dan “Tidak”.

Faktor yang digunakan dalam kuesioner meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik. Cara pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.3 Skor Jawaban Kuesioner “Ya” dan “Tidak”

Alternatif jawaban Positif Negatif

Ya 1 0

Tidak 0 1

Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator, dan jumlah kuesioner yang akan

digunakan pada siswa :

Tabel 3.4 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Siswa

No Faktor Indikator Jumlah

1 Psikomotorik Kemampuan siswa mempraktekkan

permainan boyan membangun Indonesia

10

2 Kognitif Kemampuan siswa memahami peraturan

dan pengetahuan tentang permainan

boyan membangun Indonesia.

10

3 Afektif Menampilkan sikap dalam bermain

permainan boyan membangun Indonesia,

serta nilai kerjasama, sportifitas, dan

kejujuran.

10

Page 58: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

45

3.7 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini

adalah menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan

data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan

teknik analisis kualitatif.

Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus dari Sukirman,

dkk. (2003:879), yaitu :

Keterangan :

P = angka persentase yang dicari

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = jumlah seluruh data

100 = konstanta

Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk

memperoleh kesimpulan data sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Klasisfikasi Persentase

Persentase Klasifikasi Makna

0-20%

20,1-40%

40,1-70%

70,1-90%

90,1-100%

Tidak baik

Kurang baik

Cukup baik

Baik

Sangat baik

Dibuang

Diperbaiki

Digunakan (bersyarat)

Digunakan

Digunakan

Sumber : Gullford (dalam Martin Sudarmono)

Page 59: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

90

BAB V

KAJIAN DAN SARAN

5.1 Kajian Prototipe Produk

Menurut Soemitro (1992:2) berain merupakan aktivitas yang dilakukan

seseorang yang bersifat menyenangkan, yang berfungsi untuk membentuk

individu mencapai perkembangan fisik, intelektual, moral dan emosional.

Sehingga dapat disimpulkan bermain merupakan aktivitas yang dipilih seseorang

tanpa adanya paksaan dan dilakukan sebagai wahana untuk mencari

kesenangan, dan bermanfaat terhadap perkembangan fisik, intelektual, moral

dan emosional.

Dari serangkaian hasil uji coba yang telah dilaksanakan, model permainan

tradisional boyan membangun Indonesia layak digunakan untuk pembelajaran

penjasorkes bagi siswa kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal. Melalui permainan

boyan membangun Indonesia, siswa dapat lebih aktif bergerak melakukan teknik

dasar melempar, menangkap bola dan lari. Secara psikologis permainan

boyan membangun Indonesia membuat siswa tampak lebih bersemangat untuk

memperoleh point dalam waktu yang cepat sehingga menjadi pemenang.

Kemudian secara psikologis siswa juga tampak merasa senang, gembira, dan

bangga sehingga dapat mengekspresikan dirinya tanpa ada paksaan dalam

melakukan permainan.

5.1.1 Kelebihan dan Kelemahan Produk

5.1.1.1 Kelebihan Produk

Berikut ini adalah kelebihan dari permainan boyan membangun Indonesia:

Page 60: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

91

1. Permainan boyan membangun Indonesia dapat dimainkan di lapangan rumput

atau lapangan semen.

2. Permainan boyan membangun Indonesia menggunakan tiga puzzle dengan

gambar berbeda dimana setiap dapat menyusun satu puzzle mendapat 3

point, hal ini mebuat siswa lebih termotivasi untuk bermain.

3. Dalam permainan ini siswa dituntut untuk berfikir cepat bagaimana menyusun

puzzle dengan benar serta menghindari lemparan bola dari lawan, hal ini

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan pikiran dan

tubuh secara serentak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5.1.1.2 Kelemahan Produk

Permainan boyan membangun Indonesia masih terdapat kekurangan-

kekurangan yang perlu untuk diperbaiki dan dicermati untuk pengembangan

produk kedepan, antara lain:

1. Puzzle mudah rusak jika terkena air karena terbuat dari kertas yang

ditempelkan pada kayu.

2. Siswa masih merasa kesulitan untuk memperoleh point, karena siswa masih

belum mampu menyusun puzzle dalam waktu yang singkat.

5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan lebih Lanjut

Peneliti mempunyai beberapa saran dalam menerapkan model permainan

boyan membangun Indonesia untuk pembelajaran penjasorkes agar dapat

berjalan lebih efektif, antara lain:

1. Model permainan tradisional boyan membangun Indonesia sebagai produk

yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif

penyampaian materi pembelajaran permainan bola kecil untuk siswa kelas V

sekolah dasar.

Page 61: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

92

2. Bagi guru penjasorkers di sekolah dasar, diharapkan dapat menggunakan

model permainan boyan membangun Indonesia karena permainan ini sangat

disenangi siswa dan dapat menambah keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran penjasorkes khususnya permainan bola kecil.

3. Permainan boyan membangun Indonesia diharapkan dapat dijadikan sebagai

salah satu refrensi bagi guru untuk dapat mengembangkan produk lain dalam

ruang lingkup materi pembelajaran penjasorkes.

4. Bagi peserta didik, kebingungan dan kesalahan dalam menerapkan

permainan boyan membangun Indonesia dalam pembelajaran khususnya

bagi para pemula diharapkan tidak mengurangi motivasi dalam belajar.

5. Peneliti mengharapkan berbagai masukan bagi para pengguna,

untuk penyempurnaan produk lebih lanjut apabila masih diperlukan

perbaikan.

Page 62: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

93

DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman. 2008. Dasar-Dasar Penjas. Jakarta: Depdiknas

Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdiknas

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung : CV Yrama Widya http://bidanku.com/manfaat-bermain-puzzle-untuk-anak (diunduh pada tanngal

26/05/2015, Pukul 22.15)

http://www.academia.edu/2034739/MENGUNGKAP_NILAI-NILAI_YANG_TERKANDUNG_DALAM_PERMAINAN_TRADISIONAL_GOBAG_SODOR (diunduh pada tanngal 8 februari 2014, pukul 08.13)

Martin Sudarmono. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Sepak Bola Melalui Permainan SepakBola Gawang Ganda Bagi Siswa SMP N 3 Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2009 /2010. Skripsi. Program Sarjana Universitas Negeri Semarang

Punaii Setyorini. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes,

Jakarta: Depdikbud Samsudin .2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

SD/MI. Jakarta: Litera

Soemitro. 1992. Permainan Kecil. Jakarta: Depdikbud Sri Mulyani. 2013. Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta:

Langgensari Publishing

Sugiyanto. 2008. Perkembangan dan Belajar Gerak Motorik, Jakarta: Universitas Terbuka

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D) . Bandung: Alfabeta

Sukintana. 1992. Teori Bermain Penjaskes, Jakarta: Depdiknas Yanu Ari Wibowo. 2014. Model Pengembangan Permainan Gobak Sodor Bola

Basket Mini (GOSOBOMI) Dalam Pembelajaran Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SD N Jenang 02 Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Tahun 2013. Skripsi. Program Sarjana Universitas Negeri Semarang

Yoyo Bahagia dan Andang Suherman. 2000. Prinsip-prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Depdikbud.

Page 63: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

94

USULAN TOPIK SKRIPSI

Lampiran 1

Page 64: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

95

SURAT KEPUTUSAN DOSEN PEMBIMBING

Lampiran 2

Page 65: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

96

SURAT IJIN PENELITIAN

Lampiran 3

Page 66: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

97

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN

Lampiran 4

Page 67: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

98

HASIL WAWANCARA (OBSERVASI AWAL)

1. Kurikulum apa yang diterapkan disekolah SDN Panggung 5 Kota

Tegal?

Jawab: Kurikulum yang diterapkan di SDN Panggung 5 Kota Tegal adalah

kurikulum 2006 atau KTSP. Tetapi pada semester satu kemarin

menggunakan kurikulum 2013 karena ada surat edaran dari pemerintah

disekolah berganti menjadi kurikulum 2006 atau KTSP.

2. Apakah di SDN Panggung 5 Kota Tegal sudah memanfaatkan

permainan tradisional untuk pembelajaran penjasorkes?

Jawab: Sudah, permainan tradisional sudah dimanfaatkan untuk

pembelajaran penjasorkes di SDN Panggung 5 Kota Tegal.

3. Permainan tradisional apa saja yang sudah dimanfaatkan untuk

pembelajaran penjasorkes di SDN Panggung 5 Kota Tegal?

Jawab: Permainan tradisional yang sudah dimanfaatkan untuk pembelajaran

penjasorkes di SDN Panggung 5 Kota tegal adalah permainan gobak sodor

dan kasti.

4. Apakah di SDN Panggung 5 Kota Tegal sering melakukan pembelajaran

penjasorkes melalui permainan tradisional?

Jawab: Jarang melalukan pembelajaran penjasorkes melalui permainan

tradisional, karena siswa SDN Panggung 5 Kota Tegal tidak antusis

mengikuti pembelajaran penjasorkes melalui permainan tradisional.

Pembelajran penjasorkes lebih sering melalui olahraga kecabangan karena

siswanya lebih antusias diajarkan materi olahraga kecabangan.

Lampiran 5

Page 68: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

99

5. Bagaimana minat siswa SDN Panggung 5 Kota Tegal dalam mengikuti

pembelajaran penjasorkes melalui permainan tradisional?

Jawab: Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes kurang

antusias, khususnya siswa kelas tinggi mereka lebih antusias mengikuti

pembelajaran penjasorkes melalui olahraga kecabangan daripada melalui

permainan tradisional. Jika diberi materi permainan tradisional siswa SDN

Panggung 5 Kota Tegal malas bergerak dan biasanya selama pembelajaran

siswa malah meminta untuk diberi materi permainan olahraga seperti sepak

bola atau bola volli yang memang bola volli menjadi olahraga yang sering

dimainkan di sekitar rumah mereka di wilayah panggung,

6. Kendala apa yang sering dihadapi guru penjasorkes pada saat

melakukan pembelajaran penjasorkes?

Jawab: kendala yang sering dihadapi oleh guru penjasorkes adalah

minimalnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, seperti di SDN

Panggung 5 Kota Tegal sarana dan prasarana untuk menunjang

pembelajaran permainan bola kecil jumlahnya masih kurang. Selain

terkendala oleh sarana dan prasarana juga terkendala oleh kemampuan

siswa yang berbeda-beda sehingga ada siswa yang siap dan ada siswa

yang tidak siap dalam mengikuti pembelajaran.

Lanjutan lampiran 5

Page 69: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

100

EVALUASI AHLI PENJASORKES (DRAFT PRODUK AWAL)

Lampiran 6

Page 70: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

101

Lampiran lampiran 6

Page 71: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

102

Lanjutan lampiran 6

Page 72: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

103

Lanjutan lampiran 6

Page 73: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

104

EVALUASI AHLI PEMBELAJARAN PENJASORKES (DRAFT PRODUK

AWAL)

Lampiran 7

Page 74: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

105

Lanjutan lampiran 7

Page 75: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

106

Lanjutan lampiran 7

Lanjutan lampiran 7

Page 76: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

107

Lanjutan lampiran 7

Page 77: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

108

HASIL PENGISIAN KUESIONER AHLI DRAFT PRODUK AWAL

No Aspek yang dinilai

A1 A2

Skor

Penilaian Kriteria

Skor

Penilaian Kriteria

1 Kesesuaian dengan

kompetensi dasar. 3 Cukup 4 Baik

2 Kejelasan petunjuk

permainan. 3 Cukup 3 Cukup

3

Ketepatan memilih

bentuk / model

permainan bagi siswa.

4 Baik 4 Baik

4

Kesesuaian alat dan

fasilitas yang

digunakan.

4 Baik 4 Baik

5

Kesesuaian bentuk /

model permainan

untuk dimainkan

siswa.

3 Cukup 4 Baik

6

Kesesuaian bentuk /

model permainan

dengan karakteristik

siswa.

3 Cukup 4 Baik

7

Mendorong

perkembangan aspek

fisik / jasmani siswa.

4 Baik 4 Baik

8

Mendorong

perkembangan aspek

kognitif siswa.

4 Baik 4 Baik

Lampiran 8

Page 78: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

109

Keterangan:

A1 : Ahli Penjasorkes

A2 : Ahli Pembelajaran Penjasorkes

9

Mendorong

perkembangan aspek

psikomotor siswa.

4 Baik 4 Baik

10

Mendorong

perkembangan aspek

afektif siswa

4 Baik 4 Baik

11

Dapat dimainkan siswa

yang terampil maupun

tidak terampil.

3 Cukup 4 Baik

12 Dapat dimainkan siswa

putra maupun putri. 4 Baik 5

Sangat

Baik

13 Mendorong siswa aktif

bergerak. 4 Baik 5

Sangat

Baik

14

Aman untuk

diterapkapkan dalam

pembelajaran

permainan boy-boyan

4 Baik 4 Baik

15 Meningkatkan minat

dan motivasi siswa

berpartisipasi dalam

pembelajaran penjas

4 Baik

4 Baik

Total Skor 55 61

Presentase 73,33% Baik 81,33% Baik

Presentase Keseluruhan 77,33%

Klasifikaasi Baik

Makna Digunakan

Lanjutan lampiran 8

Page 79: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

110

No Responden Ahli Komentar atau Saran

1 Ahli Penjasorkes Peraturan permainan boyan membangun

Indonesia dibuat lebih jelas dan terperinci

agar siswa mudah memahami bagaimana

cara bermainnya, puzzle dalam permainan

boyan membangun Indonesia dibuat lebih

besar lagi supya lebih jelas dan letakan

gambar yang digunakan sebagai contoh

gambar puzzle diluar bingkai sehingga dapat

dilihat siswa.

2 Ahli Pembelajaran Pada petunjuk permainan belum dijelaskan

posisi awal setiap regu, belum dijelaskan

hak melempar bagi regu main.

Lanjutan lampiran 8

Page 80: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

111

INSTRUMEN TES SISWA

ANGKET TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI MODEL

PERMAINAN TRADISIONAL BOYAN MEMBANGUN INDONESIA

Identitas responden

Nama : Rizki Pratama

No. Absen : 30

Kelas : V

Alamat : Panggung, Kec.Tegal Timur

1. Petunjuk pengisian angket

Berilah tanda contreng “√” pada salah satu jawaban : Ya/Tidak pada kolom

yang tersedia.

A. Aspek Kognitif

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah kamu mengetahui permainan tradisional boy-

boyan? √

2 Apakah kamu mengetahui permainan tradisonal boy-boyan

yang dimodifikasi? √

3 Apakah kamu tahu bagaimana cara bermain Boyan

Membangun Indonesia? √

4 Apakah kamu mengetahui peraturan permainan Boyan

Membangun Indonesia? √

5 Apakah kamu merasa kesulitan memahami peraturan

permainan Boyan Membangun Indonesia? √

6 Apakah kamu tahu tugas wasit pada permainan boyan

membangun Indonesia? √

7 Apakah menurut kamu bermain permainan Boyan

Membangun Indonesia diperlukan kerjasama antar teman? √

Lampiran 9

Page 81: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

112

8 Apakah kamu bisa menyusun puzzle pada permainan

Boyan Membangun Indonesa? √

9 Apakah Kamu perlu melakukan pemanasan sebelum

bermain Boyan membangun Indonesia? √

10 Apakah denyut nadi kamu mengalami perubahan setelah

bermain Boyan Membangun Indonesia? √

B. Aspek Afektif

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

11 Apakah kamu merasa senang bermain Boyan Membangun

Indonesia? √

12 Apakah kamu semangat dalam bermain Boyan Membangun

Indonesia? √

13 Apakah kamu bisa menghormati lawan bertanding kamu saat

bermain Boyan Membangun Indonesia? √

14 Apakah kamu gembira setelah bisa menang dalam permainan

Boyan Membangun Indonesia? √

15 Apakah kamu bisa menerima kekalahan saat bermain

permainan Boyan Membangun Indonesia? √

16 Apakah menurut kamu seseorang boleh menentang

keputusan wasit? √

17 Apakah kamu bisa menerima keputusan wasit jika kamu

melakukan pelanggaran? √

18 Apakah kamu marah jika lawan kamu melempar bolat terlalu

keras ke tubuh kamu? √

19 Apakah kamu merasa dendam jika lawan kamu melempar

bola terlalu keras ke tubuh kamu? √

20 Apakah kamu bisa bekerjasama dengan teman satu tim ketika

kamu bermain Boyan Membangun Indonesia? √

Lanjutan lampiran 9

Page 82: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

113

C. Aspek Psikomotor

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

21 Apakah kamu bisa bermain Boyan Membangun Indonesia? √

22 Apakah menurut kamu permainan Boyan membangun

Indonesia adalah permainan yang sulit?

23 Apakah kamu merasa kesulitan melakukan lempar tangkap

bola pada permainan boyan membangun Indonesia?

24 Apakah kamu bisa mengenai sasaran pada saat melempar

bola pada permainan Boyan membangun Indonesia?

25 Apakah kamu bisa berlari dengan cepat untuk

memindahkan kepingan puzzle ke tempat menyusun puzzle

pada permainan Boyan Membangun indonesia?

26 Apakah kamu merasa kesulitan untuk memperoleh point

pada permainan boyan membangun Indonesia?

27 Apakah kamu merasa kesulitan untuk membebaskan

teman kamu yang ditawan pada saat bermain Boyan

Membangun Indonesia?

28 Apakah kamu bisa berlari dan mengecoh penjaga tawanan

pada saat bermain boyan membangun Indonesia?

29 Apakah kamu bisa menjaga tawanan dalam permainan

Boyan Membangun Indonesia?

30 Apakah kamu bisa berlari dan melompat untuk menghindari

lemparan bola dari regu penjaga pada permainan Boyan

Membangun Indonesia?

Lanjutan lampiran 9

Page 83: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

114

DAFTAR SISWA KELAS V SDN PANGGUNG V KOTA TEGAL

(SAMPEL UJI COBA I)

NO Nama JenisKelamin

1 A. Syahrul m L

2 Abdullah Azam L

3 Afirda Bulan Tasyania P

4 Amanda Ayu Sabrina P

5 Andre Barokah L

6 Anjas Satria L

7 Eka Riski Widianti P

8 Fitri Sawaliyah Putri P

9 Kesya Nur Azzura P

10 M. Azizul Afandi L

11 Mellia Salsa Billa P

12 Novia Fitri Amalia P

13 Randika Marso T L

14 Reza Ardiansyah L

15 Rizki Pratama L

16 Zachra TiaraTsani P

Lampiran 10

Page 84: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

115

JAWABAN KUESIONER SISWA UJI COBA I

A.Aspek Kognitif

No Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A. Syahrul m Y y Y Y Y T T Y Y Y

2 Abdullah Azam Y Y Y y T y Y Y T Y

3

Afirda

BulanTasyania Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

4

Amanda Ayu

Sabrina T Y Y Y T Y Y Y T Y

5 Andre Barokah Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

6 Anjas Satria Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

7 Eka Riski Widianti Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

8

Fitri Sawaliyah

Putri Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

9 Kesya Nur Azzura Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

10 M. Azizul Afandi Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

11 Meylia Salsa Billa Y Y Y Y Y Y Y Y T Y

12 Novia Fitri Amalia Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

13 Randika Marso T Y Y Y Y T T Y Y Y Y

14 Reza Ardiansyah Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

15 Rizki Pratama Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

16 Zachra TiaraTsani Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

Lampiran 11

Page 85: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

116

B.Aspek Afektif

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A. Syahrul m Y Y Y T T Y Y Y T T

2 Abdullah Azam Y Y Y Y Y T Y T T Y

3

Afirda

BulanTasyania Y Y Y Y Y T Y Y T Y

4

Amanda Ayu

Sabrina Y Y Y Y T T Y T T Y

5 Andre Barokah Y Y Y Y Y T Y T T Y

6 Anjas Satria Y Y Y Y Y T Y T T Y

7 Eka Riski Widianti Y Y Y Y Y T Y T T Y

8

Fitri Sawaliyah

Putri Y Y Y Y Y T Y T T Y

9 Kesya Nur Azzura Y Y Y Y Y Y Y T T Y

10 M. Azizul Afandi Y T Y Y Y Y Y Y Y Y

11 Meylia Salsa Billa Y Y Y Y Y T Y Y Y Y

12 Novia Fitri Amalia Y Y Y Y Y T Y T T Y

13 Randika Marso T Y T Y Y Y Y T Y Y Y

14 Reza Ardiansyah Y Y T Y Y T Y Y T Y

15 Rizki Pratama Y Y Y Y Y T Y T T Y

16 Zachra TiaraTsani Y Y Y Y Y T Y T T Y

Lanjutan lampiran 11

Page 86: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

117

B.Aspek Psikomotor

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A. Syahrul m T Y Y T T T T Y Y Y

2 Abdullah Azam Y T T Y Y Y Y Y Y Y

3 Afirda BulanTasyania Y T T T T T T T Y Y

4 Amanda Ayu Sabrina Y T T Y Y T T T Y Y

5 Andre Barokah Y T T Y T Y Y Y T Y

6 Anjas Satria Y Y Y Y Y Y T Y Y Y

7 Eka Riski Widianti Y T T Y Y T T Y Y Y

8 Fitri Sawaliyah Putri Y Y T Y T T T Y Y T

9 Kesya Nur Azzura Y T T Y Y T T T Y Y

10 M. Azizul Afandi Y Y Y Y Y T T T Y T

11 Meylia Salsa Billa Y T T Y Y T T Y Y Y

12 Novia Fitri Amalia Y T T Y Y T T Y Y Y

13 Randika Marso T Y T Y Y Y T Y Y Y Y

14 Reza Ardiansyah Y T T Y Y T T Y Y Y

15 Rizki Pratama Y T T Y Y T T Y Y Y

16 Zachra TiaraTsani Y T T Y Y T T Y Y Y

Lanjutan lampiran 11

Page 87: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

118

HASIL REKAPITULASI JAWABAN KUESIONER SISWA UJI COBA 1

A.Aspek Kognitif

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A. Syahrul m 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

2 Abdullah Azam 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

3 Afirda BulanTasyania 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

4 Amanda Ayu Sabrina 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

5 Andre Barokah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Anjas Satria 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Eka Riski Widianti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 Fitri Sawaliyah Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 Kesya Nur Azzura 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 M. Azizul Afandi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

11 Meylia Salsa Billa 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

12 Novia Fitri Amalia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 Randika Marso T 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

14 Reza Ardiansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 Rizki Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 Zachra TiaraTsani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 15 16 16 16 12 14 15 16 13 16

Lampiran 12

Page 88: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

119

B. Aspek Afektif

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A. Syahrul m 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0

2 Abdullah Azam 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Afirda Bulan Tasyania 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

4 Amanda Ayu Sabrina 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

5 Andre Barokah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Anjas Satria 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Eka Riski Widianti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 Fitri Sawaliyah Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 Kesya Nur Azzura 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

10 M. Azizul Afandi 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1

11 Meylia Salsa Billa 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

12 Novia Fitri Amalia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 Randika Marso T 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1

14 Reza Ardiansyah 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

15 Rizki Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 Zachra TiaraTsani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 16 14 15 15 14 12 15 10 13 15

Lanjutan lampiran 12

Page 89: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

120

C.Aspek Psikomotor

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A. Syahrul m 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

2 Abdullah Azam 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

3 Afirda Bulan Tasyania 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1

4 Amanda Ayu Sabrina 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

5 Andre Barokah 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1

6 Anjas Satria 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1

7 Eka Riski Widianti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 Fitri Sawaliyah Putri 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0

9 Kesya Nur Azzura 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

10 M. Azizul Afandi 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0

11 Meylia Salsa Billa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 Novia Fitri Amalia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 Randika Marso T 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

14 Reza Ardiansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 Rizki Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 Zachra TiaraTsani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 15 12 12 14 12 13 13 12 15 14

Lanjutan lampiran 12

Page 90: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

121

ANALISIS DATA UJI COBA I

A. Aspek Kognitif

No Pertanyaan Hasil

Jawaban Presentase

1 Apakah kamu mengetahui permainan tradisional boy-boyan?

Ya 93,75% (Sangat Baik)

2 Apakah kamu mengetahui permainan tradisonal boy-boyan yang dimodifikasi?

Ya 100% (Sangat baik)

3 Apakah kamu tahu bagaimana cara bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 100% (Sangat baik)

4 Apakah kamu mengetahui peraturan permainan Boyan Membangun Indonesia?

Ya 100% (Sangat baik)

5 Apakah kamu merasa kesulitan memahami peraturan permainan Boyan Membangun Indonesia?

Tidak 75,00% (Baik)

6 Apakah kamu tahu tugas wasit pada permainan boyan membangun Indonesia?

Ya 87,50% (baik)

7 Apakah menurut kamu bermain permainan Boyan Membangun Indonesia diperlukan kerjasama antar teman?

Ya

93,75% (Sangat Baik)

8 Apakah kamu bisa menyusun puzzle pada permainan Boyan Membangun Indonesa?

Ya 100% (Sangat baik)

9 Apakah Kamu perlu melakukan pemanasan sebelum bermain Boyan membangun Indonesia?

Ya 81,25% (Baik)

10 Apakah denyut nadi kamu mengalami perubahan setelah bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 100% (Sangat baik)

Lampiran 13

Page 91: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

122

B. Aspek Afektif

No Pertanyaan Hasil

Jawaban Presentase

11 Apakah kamu merasa senang bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 100% (Sangat baik)

12 Apakah kamu semangat dalam bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 87,50% (baik)

13 Apakah kamu bisa menghormati lawan bertanding kamu saat bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 93,75% (Sangat Baik)

14 Apakah kamu gembira setelah bisa menang dalam permainan Boyan Membangun Indonesia?

Ya 93,75% (Sangat Baik)

15 Apakah kamu bisa menerima kekalahan saat bermain permainan Boyan Membangun Indonesia?

Ya 87,50% (baik)

16 Apakah menurut kamu seseorang boleh menentang keputusan wasit?

Tidak 75,00% (Baik)

17 Apakah kamu bisa menerima keputusan wasit jika kamu melakukan pelanggaran?

Ya 93,75% (Sangat Baik)

18 Apakah kamu marah jika lawan kamu melempar bolat terlalu keras ke tubuh kamu?

Tidak 62,50% (Cukup Baik)

19 Apakah kamu merasa dendam jika lawan kamu melempar bola terlalu keras ke tubuh kamu?

Tidak 81,25% (Baik)

20 Apakah kamu bisa bekerjasama dengan teman satu tim ketika kamu bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 93,75% (Sangat Baik)

Lanjutan lampiran 12

Lanjutan lampiran 13

Page 92: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

123

C. Aspek Psikomotor

No Pertanyaan Hasil

Jawaban Presentase

21 Apakah kamu bisa bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 93,75% (Sangat Baik)

22 Apakah menurut kamu permainan Boyan membangun Indonesia adalah permainan yang sulit?

Tidak 75,00% (Baik)

23 Apakah kamu merasa kesulitan melakukan lempar tangkap bola pada permainan boyan membangun Indonesia?

Tidak 75,00% (Baik)

24 Apakah kamu bisa mengenai sasaran pada saat melempar bola pada permainan Boyan membangun Indonesia?

Ya 87,50% (baik)

25 Apakah kamu bisa berlari dengan cepat untuk memindahkan kepingan puzzle ke tempat menyusun puzzle pada permainan Boyan Membangun indonesia?

Ya 75,00% (Baik)

26 Apakah kamu merasa kesulitan untuk memperoleh point pada permainan boyan membangun Indonesia?

Tidak 81,25% (Baik)

27 Apakah kamu merasa kesulitan untuk membebaskan teman kamu yang ditawan pada saat bermain Boyan Membangun Indonesia?

Tidak 81,25% (Baik)

28 Apakah kamu bisa berlari dan mengecoh penjaga tawanan pada saat bermain boyan membangun Indonesia?

Ya

75,00% (Baik)

Lanjutan lampiran 13

Page 93: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

124

29 Apakah kamu bisa menjaga tawanan

dalam permainan Boyan Membangun

Indonesia?

Ya 93,75%

(Sangat Baik)

30 Apakah kamu bisa berlari dan

melompat untuk menghindari lemparan

bola dari regu penjaga pada permainan

Boyan Membangun Indonesia?

Ya 87,50%

(baik)

Lanjutan lampiran 13

Page 94: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

125

EVALUASI AHLI PENJASORKES SEBELUM UJI COBA II

Lanjutan lampiran 14

Page 95: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

126

Lanjutan lampiran 14

Page 96: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

127

Lanjutan lampiran 14

Page 97: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

128

Lanjutan lampiran 14

Page 98: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

129

EVALUASI AHLI PEMBELAJARAN PENJASORKES

SEBELUM UJI COBA II

Lampiran 15

Page 99: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

130

Lanjutan Lampiran 15

Page 100: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

131

Lanjutan lampiran 15

Page 101: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

132

Lanjutan lampiran 15

Page 102: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

133

HASIL PENGISIAN KUESIONER EVALUASI AHLI PENJASORKES DAN AHLI

PEMBELAJARAN PENJASORKES SEBELUM UJI COBA II

No Aspek yang dinilai

A1 A2

Skor Penilaian

Kriteria Skor

Penilaian

Kriteria

1 Kesesuaian dengan kompetensi dasar.

3 Cukup 4 Baik

2 Kejelasan petunjuk permainan.

4 Baik 4 Baik

3 Ketepatan memilih bentuk / model permainan bagi siswa.

4 Baik 4 Baik

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan.

4 Baik 4 Baik

5 Kesesuaian bentuk / model permainan untuk dimainkan siswa.

4 Baik 4 Baik

6

Kesesuaian bentuk / model permainan dengan karakteristik siswa.

3 Cukup 4 Baik

7 Mendorong perkembangan aspek fisik / jasmani siswa.

4 Baik 4 Baik

8 Mendorong perkembangan aspek kognitif siswa.

4 Baik 4 Baik

9 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa.

4 Baik 5 Sangat Baik

10 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa

4 Baik 4 Baik

11 Dapat dimainkan siswa yang terampil maupun tidak terampil.

4 Baik 4 Baik

Lampiran 16

Page 103: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

134

12 Dapat dimainkan siswa

putra maupun putri. 4 Baik 4 Baik

13 Mendorong siswa aktif

bergerak. 4 Baik 5 Sangat Baik

14

Aman untuk

diterapkapkan dalam

pembelajaran

permainan boy-boyan

4 Baik 4 Baik

15

Meningkatkan minat

dan motivasi siswa

berpartisipasi dalam

pembelajaran penjas

4 Baik 4 Baik

Total Skor 58 62

Presentase 77,33% Baik 82,66% Baik

Presentase Keseluruhan 79,99%

Klasifikaasi Baik

Makna Digunakan

Keterangan:

A1 : Ahli Penjasorkes

A2 : Ahli Pembelajaran Penjasorkes

Lanjutan lampiran 16

Page 104: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

135

No Responden Ahli Komentar atau Saran

1 Ahli Penjasorkes Pada uji coba kelompok besar garis

lapangan agar diperjelas, wasit dalam

permainan harus lebih tegas, apabila ada

siswa yang belum memahami aturan pada

saat bermain sebaiknya permainan

dihentikan sejenak kemudian siswa diberi

penjelasan mengenai aturan permainan

sebelum permainan dilanjutkan.

2 Ahli Pembelajaran Permainan boyan membangun Indonesia

dapat diterapkan pada pembelajaran

penjasorkes, untuk ukuran dan jumlah

pemain bisa disesuaikan dengan kondisi

sekolah

Lanjutan lampiran 16

Page 105: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

136

DAFTAR SISWA KELAS V SDN PANGGUNG V KOTA TEGAL

(SEBAGAI SAMPEL UJI COBA II)

No

Nama

Jenis Kelamin

1 Abdullah Azam L

2 Abi Al-Jabir L

3 Afirda Bulan T L

4 Ahmad Syahrul M P

5 Aina Nur Fadillah L

6 Alhikmah Dwi Isti K P

7 Alya Nur Fauziyah P

8 Amanda Ayu Sabrina P

9 Andre Barokah P

10 Anisa Nur Maulidina L

11 Anjas Satria P

12 Bagas Pratama L

13 Bintang Ade L

14 Eka Rizki Widiyanti L

15 Fitri Sawaliyah Putri P

16 Irfan Dwi Haryanto P

17 Kesya Nur Azzura L

18 Keyza Azmi N P

19 M.Syamsul Ma arif L

20 Mellia Salsabilla L

21 Monica Azril P

22 Muh Azizul Afandi P

23 Novia Fitri Amalia P

24 Nur Rohim L

25 Randika Marsa Tanjung L

26 Reni Karisma P

27 Reza Ardiyansyah L

28 Rhafli Noer Hidayah L

29 Rifqi Zain Artono L

30 Riski Pratama P

31 Shaldy Satria Defrizon L

32 Syahrul Rizqi Subiyanto L

33 Vigo Santoso L

34 Zachra Tiara Tsani P

Lampiran 17

Page 106: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

137

JAWABAN KUESIONER SISWA UJI COBA II

A.Aspek Kognitif

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Abdullah Azam Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

2 Abi Al-Jabir Y T Y Y T Y Y Y Y Y

3 Afirda Bulan T Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

4 Ahmad Syahrul M Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

5 Aina Nur Fadillah Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

6 Alhikmah Dwi Isti K Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

7 Alya Nur Fauziyah Y Y Y Y T T T Y Y Y

8 Amanda Ayu Sabrina

Y Y Y Y T Y Y Y T Y

9 Andre Barokah Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

10 Anisa Nur Maulidina Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

11 Anjas Satria Y Y Y Y Y T Y Y Y Y

12 Bagas Pratama Y Y Y Y Y T Y Y Y T

13 Bintang Ade Y Y Y T Y T Y Y T Y

14 Eka Rizki Widiyanti Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

15 Fitri Sawaliyah Putri Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

16 Irfan Dwi Haryanto Y Y Y Y T Y Y Y T Y

17 Kesya Nur Azzura Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

18 Keyza Azmi N Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

19 M.Syamsul Ma arif Y Y Y Y T Y Y Y T Y

20 Mellia Salsabilla Y Y Y Y T Y Y Y T Y

21 Monica Azril Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

22 Muh Azizul Afandi Y T Y Y T Y Y Y Y Y

23 Novia Fitri Amalia Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

24 Nur Rohim Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

25 Randika Marsa Tanjung

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

26 Reni Karisma Y Y Y Y T T Y T Y Y

27 Reza Ardiyansyah Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

28 Rhafli Noer Hidayah Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

29 Rifqi Zain Artono Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

30 Riski Pratama Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

31 Shaldy Satria Defrizon

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

32 Syahrul Rizqi Subiyanto

Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

33 Vigo Santoso Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

34 Zachra Tiara Tsani Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

Lampiran 18

Page 107: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

138

B.Aspek afektif

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Abdullah Azam Y Y Y Y T Y Y Y Y Y

2 Abi Al-Jabir Y Y T T Y T Y T T Y

3 Afirda Bulan T Y Y Y Y Y T Y Y T Y

4 Ahmad Syahrul M Y Y Y T Y Y Y Y Y Y

5 Aina Nur Fadillah Y Y T Y T T T Y T Y

6 Alhikmah Dwi Isti K Y Y T Y Y T Y Y T Y

7 Alya Nur Fauziyah Y Y T Y Y T Y Y Y Y

8 Amanda Ayu Sabrina

Y Y Y Y Y T Y T T Y

9 Andre Barokah Y Y Y Y Y T Y T T Y

10 Anisa Nur Maulidina Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

11 Anjas Satria Y Y Y Y Y T Y T Y Y

12 Bagas Pratama Y Y Y Y Y T Y Y T Y

13 Bintang Ade Y Y Y Y Y T Y T T Y

14 Eka Rizki Widiyanti Y Y Y Y Y T Y T T Y

15 Fitri Sawaliyah Putri Y Y Y Y Y T Y Y T Y

16 Irfan Dwi Haryanto Y Y Y Y Y T Y T T Y

17 Kesya Nur Azzura Y Y Y Y Y Y Y T T Y

18 Keyza Azmi N Y Y T Y Y T Y Y Y Y

19 M.Syamsul Ma arif Y Y Y Y Y T Y T T Y

20 Mellia Salsabilla Y Y Y Y Y T Y Y T Y

21 Monica Azril Y Y T Y Y T Y T T Y

22 Muh Azizul Afandi Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

23 Novia Fitri Amalia Y Y Y Y Y Y Y T T Y

24 Nur Rohim Y Y T Y T T Y T Y Y

25 Randika Marsa Tanjung

Y Y T Y T T Y T Y Y

26 Reni Karisma Y Y Y Y Y T Y T T Y

27 Reza Ardiyansyah Y Y Y Y Y T Y Y T Y

28 Rhafli Noer Hidayah Y Y Y Y Y T Y Y T Y

29 Rifqi Zain Artono Y Y Y Y Y T Y Y T Y

30 Riski Pratama Y Y Y Y Y T Y T T Y

31 Shaldy Satria Defrizon

Y Y Y Y T T Y T T Y

32 Syahrul Rizqi Subiyanto

Y Y Y Y Y T Y T T Y

33 Vigo Santoso Y Y Y Y Y T T T T Y

34 Zachra Tiara Tsani Y Y Y Y Y T Y T T Y

Lanjutan lampiran 18

Page 108: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

139

C. Aspek Psikomotor

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Abdullah Azam Y Y T Y Y T T Y Y Y 2 Abi Al-Jabir Y T T Y Y T T T Y Y 3 Afirda Bulan T Y T T Y Y T Y Y Y Y 4 Ahmad Syahrul M Y Y T Y Y T Y Y Y Y 5 Aina Nur Fadillah Y T T Y Y T T T Y Y 6 Alhikmah Dwi Isti K Y T Y Y Y Y Y Y Y Y 7 Alya Nur Fauziyah Y T T Y Y Y Y Y Y Y 8 Amanda Ayu Sabrina Y T T Y Y T T Y Y Y

9 Andre Barokah Y T T Y Y T Y Y Y Y 10 Anisa Nur Maulidina Y Y Y Y Y T T Y Y Y 11 Anjas Satria Y T T Y Y Y T Y Y Y 12 Bagas Pratama Y Y T Y T T T T Y Y 13 Bintang Ade Y Y T Y Y T T Y Y Y 14 Eka Rizki Widiyanti Y T T Y Y T T Y Y Y 15 Fitri Sawaliyah Putri Y T Y Y Y Y T Y Y Y 16 Irfan Dwi Haryanto Y T Y Y Y T Y T T Y 17 Kesya Nur Azzura Y T T Y Y T T Y Y Y 18 Keyza Azmi N Y T Y T Y Y T Y T T 19 M.Syamsul Ma arif Y T T Y Y T T Y Y T 20 Mellia Salsabilla Y T T Y Y Y T Y Y Y 21 Monica Azril Y T T Y T T T Y Y Y 22 Muh Azizul Afandi Y Y Y Y Y Y Y T Y T 23 Novia Fitri Amalia Y T T Y T T T Y Y Y 24 Nur Rohim Y T T Y Y Y T T Y Y 25 Randika Marsa

Tanjung Y T T Y Y Y T T Y Y

26 Reni Karisma Y T Y Y Y T T Y Y Y 27 Reza Ardiyansyah Y Y Y Y Y T T Y Y Y 28 Rhafli Noer Hidayah Y T T Y Y T T Y Y Y 29 Rifqi Zain Artono Y Y T Y Y T T Y Y Y 30 Riski Pratama Y T T Y Y T T Y Y Y 31 Shaldy Satria

Defrizon Y T T Y Y T T Y Y Y

32 Syahrul Rizqi Subiyanto

Y T T Y Y T T Y Y Y

33 Vigo Santoso Y T T Y Y T T Y Y Y 34 Zachra Tiara Tsani Y T T Y Y T T Y Y Y

Lanjutan lampiran 18

Page 109: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

140

HASIL REKAPITULASI JAWABAN KUESIONER SISWA UJI COBA II

A.Aspek Kognitif

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Abdullah Azam 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Abi Al-Jabir 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Afirda Bulan T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 Ahmad Syahrul M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Aina Nur Fadillah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Alhikmah Dwi Isti K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Alya Nur Fauziyah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

8 Amanda Ayu Sabrina

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

9 Andre Barokah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

10 Anisa Nur Maulidina

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 Anjas Satria 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

12 Bagas Pratama 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0

13 Bintang Ade 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1

14 Eka Rizki Widiyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 Fitri Sawaliyah Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 Irfan Dwi Haryanto 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

17 Kesya Nur Azzura 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 Keyza Azmi N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 M.Syamsul Ma arif 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

20 Mellia Salsabilla 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Lanjutan lampiran 19

Page 110: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

141

21 Monica Azril 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

22 Muh Azizul Afandi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

23 Novia Fitri Amalia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 Nur Rohim 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

25 Randika Marsa Tanjung

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

26 Reni Karisma 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

27 Reza Ardiyansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Rhafli Noer Hidayah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 Rifqi Zain Artono 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Riski Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Shaldy Satria Defrizon

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Syahrul Rizqi Subiyanto

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

33 Vigo Santoso 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

34 Zachra Tiara Tsani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 34 32 34 33 27 29 33 33 29 33

B. Aspek Afektif

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Abdullah Azam 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1

2 Abi Al-Jabir 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

3 Afirda Bulan T 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

4 Ahmad Syahrul M 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

Lanjutan lampiran 19

Page 111: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

142

5 Aina Nur Fadillah 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1

6 Alhikmah Dwi Isti K 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

7 Alya Nur Fauziyah 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1

8 Amanda Ayu Sabrina

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 Andre Barokah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 Anisa Nur Maulidina 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1

11 Anjas Satria 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

12 Bagas Pratama 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

13 Bintang Ade 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Eka Rizki Widiyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 Fitri Sawaliyah Putri 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

16 Irfan Dwi Haryanto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 Kesya Nur Azzura 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

18 Keyza Azmi N 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1

19 M.Syamsul Ma arif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 Mellia Salsabilla 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

21 Monica Azril 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

22 Muh Azizul Afandi 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1

23 Novia Fitri Amalia 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

24 Nur Rohim 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

25 Randika Marsa Tanjung

1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

26 Reni Karisma 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

27 Reza Ardiyansyah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

28 Rhafli Noer Hidayah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Lanjutan lampiran 19

Page 112: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

143

29 Rifqi Zain Artono 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

30 Riski Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Shaldy Satria Defrizon

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

32 Syahrul Rizqi Subiyanto

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

33 Vigo Santoso 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

34 Zachra Tiara Tsani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 34 34 26 32 28 27 32 19 25 34

C.Aspek Psikomotor

No

Nama

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Abdullah Azam 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Abi Al-Jabir 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

3 Afirda Bulan T 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

4 Ahmad Syahrul M 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

5 Aina Nur Fadillah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

6 Alhikmah Dwi Isti K 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1

7 Alya Nur Fauziyah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

8 Amanda Ayu Sabrina

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 Andre Barokah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

10 Anisa Nur Maulidina 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

11 Anjas Satria 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

12 Bagas Pratama 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1

Lanjutan lampiran 19

Page 113: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

144

13 Bintang Ade 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Eka Rizki Widiyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 Fitri Sawaliyah Putri 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

16 Irfan Dwi Haryanto 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1

17 Kesya Nur Azzura 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 Keyza Azmi N 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0

19 M.Syamsul Ma arif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

20 Mellia Salsabilla 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

21 Monica Azril 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

22 Muh Azizul Afandi 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0

23 Novia Fitri Amalia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

24 Nur Rohim 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

25 Randika Marsa Tanjung

1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

26 Reni Karisma 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

27 Reza Ardiyansyah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

28 Rhafli Noer Hidayah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 Rifqi Zain Artono 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Riski Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Shaldy Satria Defrizon 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Syahrul Rizqi Subiyanto

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

33 Vigo Santoso 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

34 Zachra Tiara Tsani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 34 26 26 33 31 24 27 27 32 31

Lanjutan lampiran 19

Page 114: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

145

Analisis Data Hasil Uji Coba II

A. Aspek Kognitif

No Pertanyaan Hasil

Jawaban Presentase

1 Apakah kamu mengetahui permainan tradisional boy-boyan?

Ya 100% (Sangat Baik)

2 Apakah kamu mengetahui permainan tradisonal boy-boyan yang dimodifikasi?

Ya 94,12% (Sangat baik)

3 Apakah kamu tahu bagaimana cara bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 100% (Sangat baik)

4 Apakah kamu mengetahui peraturan permainan Boyan Membangun Indonesia?

Ya 97,06% (Sangat baik)

5 Apakah kamu merasa kesulitan memahami peraturan permainan Boyan Membangun Indonesia?

Tidak 79,41% (Baik)

6 Apakah kamu tahu tugas wasit pada permainan boyan membangun Indonesia?

Ya 85,29% (baik)

7 Apakah menurut kamu bermain permainan Boyan Membangun Indonesia diperlukan kerjasama antar teman?

Ya 97,06% (Sangat Baik)

8 Apakah kamu bisa menyusun puzzle pada permainan Boyan Membangun Indonesa?

Ya 97,06% (Sangat baik)

9 Apakah Kamu perlu melakukan pemanasan sebelum bermain Boyan membangun Indonesia?

Ya 85,29% (Baik)

10 Apakah denyut nadi kamu mengalami perubahan setelah bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 97,06% (Sangat baik)

Lampiran 20

Page 115: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

146

B. Aspek Afektif

No Pertanyaan Hasil

Jawaban Presentase

11 Apakah kamu merasa senang bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 100% (Sangat baik)

12 Apakah kamu semangat dalam bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 100% (Sangat baik)

13 Apakah kamu bisa menghormati lawan bertanding kamu saat bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 76,47% (Baik)

14 Apakah kamu gembira setelah bisa menang dalam permainan Boyan Membangun Indonesia?

Ya 94,12% (Sangat Baik)

15 Apakah kamu bisa menerima kekalahan saat bermain permainan Boyan Membangun Indonesia?

Ya 82,35% (baik)

16 Apakah menurut kamu seseorang boleh menentang keputusan wasit?

Tidak 79,41% (Baik)

17 Apakah kamu bisa menerima keputusan wasit jika kamu melakukan pelanggaran?

Ya 94,12% (Sangat Baik)

18 Apakah kamu marah jika lawan kamu melempar bolat terlalu keras ke tubuh kamu?

Tidak 55,89% (Cukup Baik)

19 Apakah kamu merasa dendam jika lawan kamu melempar bola terlalu keras ke tubuh kamu?

Tidak 73,53% (Baik)

20 Apakah kamu bisa bekerjasama dengan teman satu tim ketika kamu bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 97,06% (Sangat Baik)

Lanjutan lampiran 20

Page 116: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

147

C. Aspek Psikomotor

No Pertanyaan Hasil

Jawaban Presentase

21 Apakah kamu bisa bermain Boyan Membangun Indonesia?

Ya 100% (Sangat

Baik)

22 Apakah menurut kamu permainan Boyan membangun Indonesia adalah permainan yang sulit?

Tidak 76,47% (Baik)

23 Apakah kamu merasa kesulitan melakukan lempar tangkap bola pada permainan boyan membangun Indonesia?

Tidak 76,47% (Baik)

24 Apakah kamu bisa mengenai sasaran pada saat melempar bola pada permainan Boyan membangun Indonesia?

Ya 97,06% (Sangat

baik)

25 Apakah kamu bisa berlari dengan cepat untuk memindahkan kepingan puzzle ke tempat menyusun puzzle pada permainan Boyan Membangun indonesia?

Ya 91,18% (Sangat

Baik)

26 Apakah kamu merasa kesulitan untuk memperoleh point pada permainan boyan membangun Indonesia?

Tidak 70,59% (Cukup Baik)

27 Apakah kamu merasa kesulitan untuk membebaskan teman kamu yang ditawan pada saat bermain Boyan Membangun Indonesia?

Tidak 79,41% (Baik)

28 Apakah kamu bisa berlari dan mengecoh penjaga tawanan pada saat bermain boyan membangun Indonesia?

Ya

79,41% (Baik)

29 Apakah kamu bisa menjaga tawanan dalam permainan Boyan Membangun Indonesia?

Ya 94,12% (Sangat

Baik)

30 Apakah kamu bisa berlari dan melompat untuk menghindari lemparan bola dari regu penjaga pada permainan Boyan Membangun Indonesia?

Ya 91,18% (Sangat

baik)

Lanjutan lampiran 20

Page 117: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

148

DOKUMENTASI PENELITIAN

GB.1 Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Pemanasan

Gb.2 Penjelasan Mengenai Permainan Boyan Membangun Indonesia (Uji Coba I)

Lampiran 21

Page 118: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

149

Gb.3 Siswa SDN Panggung 5 Kota Tegal Bersiap Melakukan Permainan Boyan Membangun Indonesia (Uji Coba I)

Gb.4 Siswa SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Permainan Boyan

Membangun Indonesia (Uji Coba I)

Lanjutan lampiran 21

Page 119: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

150

Gb.5 Siswa SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Permainan Boyan

Membangun Indonesia (Uji Coba I)

Gb.6 Siswa SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Permainan Boyan

Membangun Indonesia (Uji Coba I)

Lanjutan lampiran 21

Page 120: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

151

Gb.7 Regu Main Berusaha Membebaskan Tawanan dalam Permainan Boyan

Membangun Indonesia (Uji Coba I)

Gb.8 Regu Main Berusaha Menyusun Puzzle dalam Permainan Boyan

Membangun Indonesia (Uji Coba I)

Lanjutan lampiran 21

Page 121: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

152

Gb.9 Siswa SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Permainan Boyan

Membangun Indonesia (Uji Coba I)

Gb.10 Pengisian Kuesioner Siswa Uji Coba I

Lanjutan lampiran 21

Page 122: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

153

Gb.11 Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Permainan Boyan Membangun Indonesia (Uji Coba II)

Gb.12 Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Permainan Boyan

Membangun Indonesia (Uji Coba II)

Lanjutan lampiran 21

Page 123: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

154

Gb.13 Pemain Kelompok Main Berusaha Menyusun Puzzle (Uji Coba II)

Gb.14 Pemain Kelompok Main Berusaha Menyusun Puzzle (Uji Coba II)

Lanjutan lampiran 21

Page 124: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

155

Gb. 15 Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Permainan

Boyan Membangun Indonesia (Uji Coba II)

Gb. 16 Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal Melakukan Permainan Boyan Membangun Indonesia (Uji Coba II)

Lanjutan lampiran 21

Page 125: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL …lib.unnes.ac.id/21710/1/6101411036-S.pdf“Pengembangan Model Permainan Tradisional Boyan ... Kata Kunci: Pengembangan, Penjasorkes, Permainan

156

Gb 17. Pengisian Kuesioner (Uji Coba II)

Gb.18 Siswa Kelas V SDN Panggung 5 Kota Tegal

Lanjutan lampiran 21