Penyakit Gi Penyebab Muntah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    1/26

    PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM GASTRO INTESTINAL YANG

    MENYEBABKAN MUNTAH PADA ANAK

    A. Gastro Esophageal Refluks Disease1. Defenisi

    Keadaan dimana isi lambung atau duodenum mengalami aliran baik

    (refluks) ke esofagus yang melebihi batas, sehingga menimbulkan gejala

    dengan atau tanpa cedera mukosa esophagus (esofagitis). Refluks ini dapat

    terjadi karena sfingter esophagus bawah tidak kompeten, adanya stenosis

    pilorik atau gangguan motilitas. Kekambuhan refluks meningkat sesuai

    pertambahan usia. Pengertian lainnya ialah : kembalinya isi lambung ke

    esofagus atau lebih proksimal, Isi lambung tersebut bisa berupa asam

    lambung, udara maupun makanan.

    2. EtiologiBerhubungan dengan banyak faktor, tetapi yang paling utama adalah

    a. Penurunan tekanan sfingter esophagus bagian bawahdan gangguanperistaltik esophagus sekunder untuk membersihkan materi refluks dari

    esophagus. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi sfingter

    esophagus bawah adalah posisi sfingter dalam abdomen, sudut insersi

    esophagus kedalam lambung dan tekanan sfingter. Seringnya tekanan

    sfingter turun secara spontan merupakan mekanisme utama refluks,

    tetapi refleks melalui sfingter yang lemah kronis sering terjadi apabila

    tekanan perut meningkat seperti pada keadaan- keadaan batuk,menangis dan buang air besar.

    b. I nkompetensi kardioesofagusjuga menjadi penyebab. kelainan primersfinter pada esophagus bagian bawah, penurunan amplitudo dan

    panjang dari daerah tekanan tinggi, secara statistik berkorelasi dengan

    refluks patologik walaupun tanda-tanda ini tidak selalu berarti akan

    menjadi esofagitis.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    2/26

    c. Hern ia hiatus, sering ditemukan dalam hubungan dengan esofagitisrefluks, tetapi hernia hiatus tanpa tanda esofagitis sehingga peranan

    etiologic primer perlu diragukan.

    d. Retensi lambung. Peninggian tekanan intaragastrik yang ditemukanpada obstruksi pintu keluar lambung atau gastroparesis menambah

    resiko refluks gastroesofagus. Kelainan motilitas esofagus juga

    menyebabkan terjadinya refluks esofagus.

    3. PatofisiologiEpisode refluks bervariasi tergantung kandungan isinya, volume, lamanya

    dan hubunganya dengan makan. Pada proses terjadinya refluks, sfingteresophagus bawah dalam keadaaan relaksasi atau melemah oleh peningkatan

    tekanan intraabdominal sehingga terbentuk rongga diantara esophagus dan

    lambung. Isi lambung mengalir atau terdorong kuat kedalam esophagus.

    Jika isi lambung mencapai esophagus bagian proksimal dan spfingter

    esophagus bagian atas berkontraksi, maka isi lambung tersebut tetap berada

    di esophagus dan peristaltic akan mengembalikannya kedalam lambung.

    Jika sfingter esophagus atas relaksasi sebagai respon terhadap distensi

    esophagus maka isi labung akan masuk ke faring, laring, mulut atau

    nasofaring.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    3/26

    TIA meningkat

    Sfingter esophagus

    proksimal relaksasi

    Rongga antara lambung

    dan esophagus

    Isi lambung naik ke

    proksimal esophagus

    Sfingter esophagus atas

    kontraksi

    Isi lambung di esophagus

    Distensi esophagus

    Sfingter esophagus atas

    relaksasi

    MUNTAH

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    4/26

    4. Tanda dan Gejala

    Tanda dan Gejala sejalan dengan pajanan epitel esofagus terhadap refluks

    isi lambung. Sebanyak 85% bayi yang mengalami refluks, mengalami

    muntah berlebihan yang terjadi pada umur minggu pertama; pada 10%

    bayi, timbul gejala pada umur 6 minggu. Gejala akan mereda sendiri tanpaadanya pengobatan (+-60%) pada penderita yang berusia 2 tahun, ketika

    anak tersebut banyak mengambil posisi tegak dan makan makansn padat,

    tetapi sisanya terus tetap memiliki gejala paling tidak sampai usia 4 tahun.

    5. Evaluasi Diagnostika. Pemantauan pH esophagus ( 12-36 jam) : menilai dan evaluasi derajat

    refluks asam lambung.

    b. Endoskopic. Menelan Barium

    Bayi Anak dan Remaja

    Tidak mau makan/minum/menetek

    Muntah berulang

    Gagal tumbuh (failure to thrive)

    Rewel terus-menerus

    Tersedak/apnea (henti napas sesaat)berulang

    Posisi opistotonus

    Nyeri perut

    Rasa terbakar di dada/ulu hati

    (heartburn)

    Muntah berulang

    Kesulitan menelan (disfagia)Batuk kronik/mengi

    Suara serak

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    5/26

    6. Penatalaksanaana. Bayi atau orang tua : diet tinggi serat, rendah lemak

    b. Medikamentosa :1) Antasida : netralisir sekresi HCL2) Antagonis reseptor Histamin : menghambat sekresi asam dengan

    memblok kerja histamine pada reseptor histamine dari sel parietal di

    lambung. Contoh : Cimetide, Ranitidine, Famotidine, Nizatidin

    3) Inhibitor Pompa Proton (asam lambung) : menurunkan sekresi HCLdengan memperlambat pompa hydrogen, kalium adeosin tripospat

    ( H+,K+, ATpase) pada permukaan sel-sel parietal. Contoh :

    Omeprazol

    4) Agen prokinetik : mempercepat pengosongan lambung. Contoh :betanekol (Urecholin), Domperidon (Moxilum), metaklopramide

    (Reglan), sikaprid (Propulsid)

    c. Pembedahan : fundoplikasi ( membungkus bagian fundus lambungmengitari area sfingter esophagus)

    B. Stenosis Pirolik Hypertrofi1. Definisi

    Stenosis pilorus merupakan penyakit yang langka dan terjadi pada bayi

    yang baru lahir yaitu kelainan pada otot-otot pilorusnya. Otot-otot pilorus

    (pyloric sphincter) terletak di ujung bawah lambung yang menghubungkan

    lambung dan usus kecil. Pada stenosis pilorus, otot-otot pilorus akan

    membesar dan menghalangi makanan masuk ke usus halus bayi. Penyakit

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    6/26

    ini dapat menyebabkan muntah yang hebat, dehidrasi dan penurunan berat

    badan. Bayi dengan kondisi ini mungkin tampak selalu lapar.

    2. EtiologiPenyebab stenosis pilorik tidak diketahui, tetapi ada kecenderungan faktor

    konginetal ikut berperan. Faktor didapat mungkin terlibat dalam

    pathogenesis terbentuknya lesi.

    3. PatofisiologiAnak dengan stenosis pilorus dapat menunjukkan gangguan metabolik

    yang bervariasi, paling sering terjadi hipokloremia responsif klorida (atau

    saline), hipokalemia, hipovolemia dan alkalosis metabolik hiponatremia.Hipokalsemia mungkin berhubungan dengan hiponatremia. Normalnya

    setiap 1 mEq dari asam lambung yang disekresikan menyebabkan 1 mEq

    HCO3- dihasilkan. Asam lambung ini melewati lambung menuju

    duodenum dan dinetralisir oleh HCO3- pankreas. Pada kasus ini, asam

    lambung yang dihasilkan hilang dari tubuh akibat muntah atau aspirasi

    gaster saat HCO3- yang dihasilkan terus meningkat dalam plasma.

    Peningkatan beban HCO3

    - ini tidak dapat ditanggulangi oleh tubulus

    proksimal ginjal dan meningkatkan sejumlah NaHCO3 yang dibawa ke

    tubulus distal, dimana tidak dapat reabsorbsi. Sehingga ginjal

    menghasilkan urine yang alkalis dengan pH > 7,0. Karena adanya juga

    deplesi volume cairan ekstrasel (ECFV) maka ginjal berusaha untuk

    menghemat Na+ dengan menstimulasi sekresi aldosteron. Hipokalemia

    timbul karena K+ hilang akibat muntah dan melalui urin yang bertukar

    dengan H+ (dalam usaha untuk menghemat Na+). Keadaan ini juga

    menyebabkan perubahan intrasel yang membuat pHnya menjadi lebih

    alkalis. Dengan adanya deplesi Na+ dan K+, ginjal mensekresikan urine

    lebih asam (paradoxical aciduria) meningkatkan lebih lanjut alkalosis

    metabolik. Hipokloremia timbul karena hilangnya Cl- akibat sekresi gaster

    dan pada usaha menghemat Cl-, maka Cl- urin dikeluarkan < 20 mEq/L.

    Konsentrasi Cl- dan Na+ urin biasanya sama dan keduanya menjadi rendah

    pada keadaan hipovolemia karena keduanya direabsorbsi bersama-sama.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    7/26

    Akan tetapi pada stenosis pilorus, sejumlah Na+ yang hilang merupakan

    keharusan dengan adanya kelebihan HCO3- sehingga Na+ yang ditemukan

    dalam urin tidak sesuai dengan deplesi ECFV. Sebaliknya, semua Cl -

    direabsorbsi dalam pertukaran sehingga kadar Cl- urin merupakan suatu

    prediktor yang lebih akurat terhadap status volume pasien.

    4. Manifestasi kli nikTanda-tanda stenosis pilorus muncul dalam waktu 3-5 minggu setelah lahir.

    Stenosis pilorus jarang terjadi pada bayi yang lebih tua dari usia 3 bulan.

    Tanda-tanda dan gejala stenosis pilorus sebagai berikut:

    a. Muntah: pada awalnya hanya muntah ringan dan secara bertahapmenjadi lebih parah. Muntahan kadang-kadang bisa mengandung darah.

    b. Merasa kelaparan Bayi yang menderita stenosis pilorus sering inginsegera makan setelah muntah.

    c. Kontraksi perutterlihat seperti gelombang kontraksi yang bergerak diperut bagian atas bayi segera setelah makan tapi sebelum muntah. Hal

    ini disebabkan oleh otot-otot perut yang mencoba untuk memaksa

    makanan melewati saluran keluar pilorus.

    d. Dehidrasi: bayi menangis tanpa air mata atau menjadi lesu. Bayi jugahanya mengeluarkan urine yang sedikit.

    e. Perubahan buang air besar Stenosis pilorus mencegah makananmencapai usus, bayi dengan kondisi ini mungkin menderita sembelit.

    f. Bermasalah dengan berat badanStenosis pilorus dapat menghambatkenaikan berat badan bayi dan kadang menyebabkan penurunan berat

    badan.

    g. Pemeriksaan fisik didapatkan :1) Tanda-tanda dehi drasiyaitu ubun-ubun yang cekung, turgor kulit

    kembali lambat/sangat lambat, mulut kering, air mata yang kering,

    berkurangnya frekuensi miksi (kurang dari satu popok basah dalam

    enam jam pada bayi) atau anak dengan denyut jantung cepat

    (bervariasi, tergantung umur anak) sehingga dapat dinilai derajat

    dehidrasi untuk penatalaksanaan selanjutnya.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    8/26

    2) I ri tasi peri toniumdicurigai pada anak yang menahan sakit denganposisi memeluk lutut, perlu diperiksa adanya distensi, darm

    countour dan darm steifung, peningkatan serta bising usus.

    3) Teraba massa, organomegali, perut yang lunak atau tegang harusdiperhatikan dan diperiksa dengan seksama. Pada pilorus hipertrofi

    akan teraba massa pada kuadran kanan atas perut.

    4) I ntususepsi biasanya ditandai dengan perut yang lunak, masaberbentuk sosis pada kuadran kanan atas dan ada bagian yang

    kosong pada kuadran kanan bawah (Dance sign)

    5. Pemeriksaan penunjanga. Pemeriksaan laboratorium

    1) Darah lengkap2) Elektrolit serum pada bayi dan anak yang dicurigai mengalami

    dehidrasi.

    3) Urinalisis, kultur urin, ureum dan kreatinin untuk mendeteksiadanya infeksi atau kelainan saluran kemih atau adanya kelainan

    metabolik.

    4) Asam amino plasma dan asam organik urin perlu diperiksa biladicurigai adanya penyakit metabolik yang ditandai dengan asidosis

    metabolik berulang yang tidak jelas penyebabnya.

    5) Amonia serum perlu diperiksa pada muntah siklik untukmenyingkirkan kemungkinan defek pada siklus urea.

    6) Faal hepar, amonia serum, dan kadar glukosa darah perlu diperiksabila dicurigai ke arah penyakit hati.

    7) Amilase serum biasanya akan meningkat pada pasien pankreatitisakut. Kadar lipase serum lebih bermanfaat karena kadarnya tetap

    meninggi selama beberapa hari setelah serangan akut.

    8) Feses lengkap, darah samar dan parasit pada pasien yang dicurigaigastroenteritis atau infeksi parasit.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    9/26

    b. UltrasonografiDilakukan pada pasien dengan kecurigaan stenosis pilorik, akan tetapi

    dua pertiga bayi akan memiliki hasil yang negatif sehingga

    menbutuhkan pemeriksaan barium meal.

    c. Foto polos abdomen1) Posisi supine dan left lateral decubitus digunakan untuk mendeteksi

    malformasi anatomik kongenital atau adanya obstruksi.

    2) Gambaran air-fluid levels menandakan adanya obstruksi tetapitanda ini tidak spesifik karena dapat ditemukan pada gastroenteritis

    3) Gambaran udara bebas pada rongga abdomen, biasanya di bawahdiafragma menandakan adanya perforasi.

    d. Barium mealTindakan ini menggunakan kontras yang nonionik, iso-osmolar, serta

    larut air. Dilakukan bila curiga adanya kelainan anatomis dan atau

    keadaan yang menyebabkan obstruksi pada pengeluaran gaster.

    e. Barium enemaUntuk mendeteksi obstrusi usus bagian bawah dan bisa sebagai terapi

    pada intususepsi.

    6. PenatalaksanaanPenanganan muntah pada anak tergantung penyebabnya. Jangan berikan

    obat antimuntah karena obat tersebut tidak menyembuhkan muntahnya,

    malahan dapat menyesatkan bila ternyata anak tengah menderita suatu

    kelainan saluran pencernaan yang memerlukan upaya bedah. selain itu, obat

    anti muntah juga dapat menimbulkan efek samping.

    7. Komplikasia. Komplikasi metabolik

    Dehidrasi, alkalosis metabolik, gangguan elektrolit dan asam basa,

    deplesi kalium, natrium. Dehidrasi terjadi sebagai akibat dari hilangnya

    cairan lewat muntah atau masukan yang kurang oleh karena selalu

    muntah. Alkalosis sebagai akibat dari hilangnya asam lambung, hal ini

    diperberat oleh masuknya ion hidrogen ke dalam sel karena defisiensi

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    10/26

    kalium dan berkurangnya natrium ekstraseluler. Kalium dapat hilang

    bersama bahan muntahan dan keluar lewat ginjal bersama-sama

    bikarbonat. Natrium dapat hilang lewat muntah dan urine. Pada keadaan

    alkalosis yang berat, pH urine dapat 7 atau 8, kadar natrium dan kalium

    urine tinggi walaupun terjadi deplesi Natrium dan Kalium

    b. Gagal Tumbuh KembangMuntah berulang dan cukup hebat menyebabkan gangguan gizi karena

    intake menjadi sangat berkurang dan bila hal ini terjadi cukup lama,

    maka akan terjadi kegagalan tumbuh kembang.

    c. Aspirasi Isi LambungAspirasi bahan muntahan dapat menyebabkan asfiksia. Episode aspirasi

    ringan berulang menyebabkan timbulnya infeksi saluran nafas berulang.

    Hal ini terjadi sebagai konsekuensi GERD.

    d. Mallory Weiss syndromeMerupakan laserasi linier pada mukosa perbatasan esofagus dan

    lambung. Biasanya terjadi pada muntah hebat berlangsung lama. Pada

    pemeriksaan endoskopi ditemukan kemerahan pada mukosa esofagus

    bagian bawah daerah LES. Dalam waktu singkat akan sembuh. Bila

    anemia terjadi karena perdarahan hebat perlu dilakukan transfusi darah

    e. Peptik esofagitisAkibat refluks berkepanjangan pada muntah kronik menyebabkan iritasi

    mukosa esophagus oleh asam lambung

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    11/26

    PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM GASTRO INTESTINAL YANG

    MENYEBABKAN MUNTAH PADA ANAK

    A. Atresia Esophagus1. Definisi

    Athresia Esophagus adalah perkembangan embrionik abnormal

    esophagus yang menghasilkan pembentukan suatu kantong (blind pouch),

    atau lumen berkurang tidak memadai yang mecegah perjalanan makanan /

    sekresi dari faring ke perut. Atresia berarti buntu, atresia esofagus adalah

    suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu), pada esofagus (+).

    Pada sebagian besar kasus atresia esofagus ujung esofagus buntu,

    sedangkan pada -1/3 kasus lainnya esophagus bagian bawah

    berhubungan dengan trakea setinggi karina (disebut sebagai

    atresia esophagus dengan fistula).

    Kelainan lumen esophagus ini biasanya disertai dengan fistula

    trakeoesofagus. Atresia esofagus sering disertai kelainan bawaan lain,

    seperti kelainan jantung, kelainan gastrointestinal (atresia duodeni

    atresiasani), kelainan tulang (hemivertebrata). Atresia Esofagus termasuk

    kelompok kelainan kongenital terdiri dari gangguan kontuinitas esofagus

    dengan atau tanpa hubungan persisten dengan trachea.

    Atresia esofagus pertama kali dikemukakan oleh Hirscprung seorang

    ahli anak dari Copenhagen pada abad 17 tepatnya pada tahun 1862 dengan

    adanya lebih kurang 14 kasus atresia esofagus, kelainan ini sudah di dugasebagai suatu malformasi dari traktus gastrointestinal. Tahun 1941 seorang

    ahli bedah Cameron Haight dari Michigan telah berhasil melakukan operasi

    pada atresia esofagus dan sejak itu pulalah bahwa Atresia Esofagus sudah

    termasuk kelainan kongenital yang bisa diperbaiki.

    Di Amerika Utara insiden dari Atresia Esofagus berkisar 1:3000-4500

    dari kelahiran hidup, angka ini makin lama makin menurun dengan sebab

    yang belum diketahui. Secara Internasional angka kejadian paling tinggi

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    12/26

    terdapat di Finlandia yaitu 1:2500 kelahiran hidup. Atresia Esofagus 2-3

    kali lebih sering pada janin yang kembar.

    2. PatofisiologiJanin dengan atresia esofagus tidak dapat menelan cairan amnion dengan

    efektif. Pada janin dengan atresia esofagus dan TEF distal, cairan amnion

    akan mengalir menuju trakea, ke fistula kemudian menuju usus.

    Neonatus dengan atresia esofagus tidak dapat menelan dan menghasilkan

    banyak air liur. Pneumonia aspirasi dapat terjadi bila terjadi aspirasi susu,

    atau liur. Apabila terdapat TEF distal, paru-paru dapat terpapar asam

    lambung. Udara dari trakea juga dapat mengalir ke bawah fistula ketika

    bayi menangis, atau menerima ventilasi. Hal ini dapat menyebabkan

    perforasi gaster akut yang sering kali mematikan. Trakea juga dipengaruh

    oleh gangguan embriologenesis pada atresia esofagus. Membran trakea

    seringkali melebar dengan bentuk D, bukan C seperti biasa. Perubahan ini

    menyebabkan kelemahan sekunder pada stuktur anteroposterior trakea atau

    trakeomalacia. Kelemahan ini akan menyebabkan gejala batuk kering dan

    dapat terjadi kolaps parsial pada eksirasi penuh. Sekret sulit untuk

    dibersihkan dan dapat menjurus ke pneumonia berulang. Trakea juga dapat

    kolaps secara parsial ketika makan, setelah manipulasi, atau ketika terjadi

    refluks gastroesofagus; yang dapat menjurus ke kegagalan nafas; hipoksia,

    bahkan apnea.

    3. EtiologiSampai saat ini belum diketahui zat teratogen apa yang bisa menyebabkan

    terjadinya kelainan Atresia Esofagus, hanya dilaporkan angka rekuren

    sekitar 2 % jika salah satu dari saudara kandung yang terkena. Atresia

    Esofagus lebih berhubungan dengan sindroma trisomi 21,13 dan 18 dengan

    dugaan penyebab genetik.

    Namun saat ini, teori tentang tentang terjadinya atresia esofagus menurut

    sebagian besar ahli tidak lagi berhubungan dengan kelainan genetik

    Perdebatan tetang proses embriopatologi masih terus berlanjut, dan hanya

    sedikit yang diketahui.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    13/26

    4. Klasifikasia. Atresia Esofagus dengan fistula trakheooesophageal distal

    Merupakan gambaran yang paling sering pada proksimal esofagus,

    terjadi dilatasi dan penebalan dinding otot berujung pada mediastinum

    superior setinggi vetebra thoracal III/IV. Esofagus distal (fistel), yang

    mana lebih tipis dan sempit, memasuki dinding posterior trakea

    setinggi carina atau 1-2 cm diatasnya. Jarak antara esofagus proksimal

    yang buntu dan fistula trakheooesofageal distal bervariasi mulai dari

    bagian yang overlap hingga yang berjarak jauh .

    b. Esofagus distal dan proksimal tanpa hubungan dengan Esofagusterisolasi dan tanpa fistula

    segmen esofagus proksimal, dilatasi dan dinding menebal dan biasanya

    berakhir setinggi mediastinum posterior sekitar vetebra thorakalis II.

    Esofagus distal pendek dan berakhir pada jarak yang berbeda diatas

    diagframa.

    c. Fistula trakheoesofagus tanpa atresiaTerdapat hubungan seperti fistula antara esofagus yang secara anatomi

    cukup intak dengan trakhea. Traktus yang seperti fistula ini bisa sangat

    tipis/sempit dengan diameter 3-5 mm dan umumnya berlokasi pada

    daerah servikal paling bawah. Biasanya single tapi pernah ditemukan

    dua bahkan tiga fistula.

    d. Atresia erofagus dengan fistula trakeo esofagus proksimalGambaran kelainan yang jarang ditemukan namun perlu dibedakan dari

    jenis terisolasi. Fistula bukan pada ujung distal esofagus tapi berlokasi

    1-2 cm diatas ujung dinding depan esofagus.

    e. Atresia esofagus dengan fistula trakheo esofagus distal dan proksimalPada kebanyakan bayi, kelainan ini sering terlewati (misdiagnosa) dan

    di terapi sebagai atresia proksimal dan fistula distal. Sebagai akibatnya

    infeksi saluran pernapasan berulang, pemeriksaan yang dilakukan

    memperlihatkan suatu fistula dapat dilakukan dan diperbaiki

    keseluruhan.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    14/26

    5. Gambaran KlinisAda beberapa keadaan yang merupakan gejala dan tanda atresia esofagus,

    antara lain:

    1) Mulut berbuih (gelembung udara dari hidung dan mulut) dan liurselalu meleleh dari mulut bayi

    2) Sianosis3) Batuk dan sesak napas4) Gejala pneumonia akibat regurgitasi air ludah dari esofagus yang

    buntu dan regurgitasi cairan lambung melalui fistel ke jalan napas

    5) Perut kembung atau membuncit, karena udara melalui fistel masukkedalam lambung dan usus

    6) Oliguria, karena tidak ada cairan yang masuk7) Biasanya juga disertai dengan kelainan bawaan yang lain, seperti

    kelainan jantung, atresia rectum atau anus.

    6. DiagnosisDiagnosa dari atresia esofagus / fistula trakheoesofagus bisa ditegakkan

    sebelum bayi lahir. Salah satu tanda awal dari atresia esofagus diketahui

    dari pemeriksaan USG prenatal yaitu polihidramnion, dimana terdapat

    jumlah cairan amnion yang sangat banyak. Tanda ini bukanlah diagnosa

    pasti tetapi jika ditemukan harus dipikirkan kemungkinan atresia esofagus.

    Diagnosa Atresia Esofagus dicurigai pada masa prenatal dengan penemuan

    gelembung perut (bubble stomach) yang kecil atau tidak ada pada USG

    setelah kehamilan 18 minggu. Secara keseluruhan sensifitas dari USG

    sekitar 42 %. Polihidraminon sendiri merupakan indikasi yang lemah dari

    Atresia Esofagus (insiden 1%). Metoda yang tersedia untung meningkatkan

    angka diagnostik prenatal termasuk pemeriksaan ultrasound pada leher

    janin untuk menggambarkan ujung buntu kantong atas dan menilai proses

    menelan janin dari MRI

    Bayi baru lahir dengan ibu polihidramnion seharusnya memperlihatkan

    selang nasogastris yang dapat lewat segera setelah kelahiran untuk

    menyingkirkan atresia esofagus. Bayi dengan Atresia Esofagus tidak

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    15/26

    mampu menelan saliva dan ditandai dengan saliva yang banyak, dan

    memerlukan suction berulang. Pada fase ini tentu sebelumnya makan

    untuk pertamakali, kateter bore yang kaku harus dapat melewati mulut

    hingga esofagus. Pada Atresia Esofagus, kateter tidak bisa lewat melebihi

    9-10 cm dari alveolar paling bawah. Rongent dada dan abdomen

    memperlihatkan ujung kateter tertahan. Disuperior mediatinum (T2-4),

    sementara gas pada perut & usus menunjukkan adanya fistula

    trakheoesofagus distal. Tidak adanya gas gastro intestinal menunjukkan

    atresia esofagus yang terisolasi.

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut: Memasukkan selang nasogastrik Rontgen esofagus menunjukkan adanya kantong udara dan adanya

    udara di lambung serta usus.

    7. PenatalaksanaanAtresia merupakan kasus gawat darurat. Prabedah, penderita seharusnya

    ditengkurapkan untuk mengurangi kemungkinan isi lambung masuk ke

    paru-paru. Kantong esofagus harus secara teratur dikosongkan dengan

    pompa untuk mencegah aspirasi sekret. Perhatian yang cermat harus

    diberikan terhadap pengendalian suhu, fungsi respirasi, dan pengelolaan

    anomali penyerta.

    a. Penatalaksanaan MedisPengobatan dilakukan dengan operasi.

    b. Penatalaksanaan KeperawatanSebelum dilakukan operasi, bayi diletakkan setengah duduk untuk

    mencegah terjadinya regurgitasi cairan lambung kedalam paru. Cairan

    lambung harus sering diisap untuk mencegah aspirasi. Untuk mencegah

    terjadinya hipotermia, bayi hendaknya dirawat dalam incubator agar

    mendapatkan lingkungan yang cukup hangat. Posisinya sering di ubah-

    ubah, pengisapan lender harus sering dilakukan. Bayi hendaknya

    dirangsang untuk menangis agar paru berkembang.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    16/26

    Pendekatan Post Operasi

    Segera setelah operasi pasien dirawat di NICU dengan perawatan sebagai

    berikut

    Monitor pernafasan ,suhu tubuh, fungsi jantung dan ginjal Oksigen perlu diberikan dan ventilator pernafasan dapat diberi jika

    dibutuhkan.

    Analgetik diberi jika dibutuhkan Pemeriksaan darah dan urin dilakukan guna mengevaluasi keadaan

    janin secara keseluruhan

    Pemeriksaan scaning dilakukan untuk mengevalausi fungsi esofagus Bayi diberikan makanan melalui tube yang terpasang lansung ke

    lambung (gastrostomi) atau cukup dengan pemberian melalui

    intravena sampai bayi sudah bisa menelan makanan sendiri.

    Sekret dihisap melalui tenggorokan dengan slang nasogastrik.Perawatan di rumah sakit lebih kurang 2 minggu atau lebih, tergantung

    pada terjadinya komplikasi yang bisa timbul pada kondisi ini. Pemeriksaan

    esofagografi dilakukan pada bulan kedua, ke enam, setahun setelah operasi

    untuk monitor fungsi esofagus.

    8. KomplikasiKomplikasi-komplikasi yang bisa timbul setelah operasi perbaikan pada

    atresia esofagus dan fistula atresia esophagus adalah sebagai berikut:

    a. Dismotilitas esophagus.Dismotilitas terjadi karena kelemahan otot dingin esophagus. Berbagai

    tingkat dismotilitas bisa terjadi setelah operasi ini. Komplikasi ini

    terlihat saat bayi sudah mulai makan dan minum.

    b. Gastroesofagus refluk.Kira-kira 50 % bayi yang menjalani operasi ini kana mengalami

    gastroesofagus refluk pada saat kanak-kanak atau dewasa, dimana asam

    lambung naik atau refluk ke esophagus. Kondisi ini dapat diperbaiki

    dengan obat (medical) atau pembedahan.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    17/26

    c. Trakeo esogfagus fistula berulang.Pembedahan ulang adalah terapi untuk keadaan seperti ini.

    d. Disfagia atau kesulitan menelan.Disfagia adalah tertahannya makanan pada tempat esophagus yang

    diperbaiki. Keadaan ini dapat diatasi dengan menelan air untuk

    tertelannya makanan dan mencegah terjadinya ulkus.

    e. Kesulitan bernafas dan tersedak.Komplikasi ini berhubungan dengan proses menelan makanan,

    tertaannya makanan dan saspirasi makanan ke dalam trakea.

    f. Batuk kronis.Batuk merupakan gejala yang umum setelah operasi perbaikan atresia

    esophagus, hal ini disebabkan kelemahan dari trakea.

    g. Meningkatnya infeksi saluran pernafasan.Pencegahan keadaan ini adalah dengan mencegah kontak dengan orang

    yang menderita flu, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan

    mengkonsumsi vitamin dan suplemen.

    B. HIRSCHPRUNG1. Definisi

    Hirscgprung (megakolon/anganglionic congenital ) adalah anomali

    kongenital yang mengakibatkan obstruksi mekanik karena

    ketidakadekuatan motilitas sebagian usus (wong, 1996). Hirschprung

    merupakan keadaan tidak ada atau kecilnya segmen saraf ganglion

    parasimpatik pada pleksus meinterikus dari kolon distalis (sacharin, 1986).

    Daerah yang terkena sebagai segmen anganglionik (catzel & roberts, 1992).

    2. EtiologiPenyebab penyakit ini belum diketahui (greaf, 1994). Kemungkinan

    melibatkan faktor genetik. Terdapat hubungan peningkatan resiko familiar

    dari penyakit ini, dimana laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan

    perempuan 4:1 (behrman, 1996).

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    18/26

    3. KlasifikasiHirschprung dibedakan sesuai dengan panjang segmen yang terkena,

    hirschprung dibedakan menjdi dua tipe berikut:

    a. Segmen pendekSegmen pendek anganglionosis mulai dari anus sampai sigmoid, terjadi

    pada sekitar 70% kasusu penyakit hirschprung dan tipe ini sering

    ditemukan pada laki-laki dibandingkan anak perempuan. Pada tipe

    segemn pendek yang umum, insidennya 5 kali lebih besar pada laki-laki

    dibanding wanita dan kesempatan bagi saudara laki-laki dari prnderitaanak untuk mengalami penyakit ini adalah 1 dari 20 (sacharin, 1986).

    b. Segmen panjangDaerah anganglioniosis dapat melebihi sigmoid, bahkan dapat

    mengenai seluruh kolon atau sampai otot halus. Laki-laki dan

    permepuan memiliki peluang yang sama, terjadi pada 1 dari 10 kasus

    tanpa membedakan jenis kelamin (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak

    FKUI, 1996)

    4. ManifestasiObstipasi dan sembelit merupakan tanda utama pada hirschprung, dan

    pada bayi baru lahir dapat merupakan gejala obstruktif akut. Tiga tanda

    (trias) yang sering ditemukan meliputi mekonium yang terlambat keluar

    (lebih dari 24 jam), perut kembung, dan muntah berwarna hijau . Pada

    neonatus, kemungkinan ada riwayat keterlambatan keluarnya mekonium

    selama 3 haria tau bahkan leibh mungkin menandakan terdapat obstruksi

    rektum dengan distensi abdomen progresif dan muntah; sedangkan pada

    anak yng lebih besar kadang-kadang ditemukan keluhan adanya diare atau

    enterokolitis kronik yang lebih menonjol daripada tanda-tanda obstipasi

    (sembelit).

    Terjadinya diare yang berganti-ganti dengan konstipasi merupakan hal

    yang tidak lazim. Apabila disertai dengan komplikasi enterokolitis, anak

    akan mengeluarkan feses yang besar dan mengandung darah serta sangat

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    19/26

    berbau, dan terdapat peristaltik dan bising usus yang nyata. Sebagian besar

    tanda dapat ditemukan pada minggu pertama kehidupan, sedangkan yang

    lain ditemukan sebagai kasus konstipas kronik dengan tingkat keparahan

    yang meningkat sesuai dengan pertambahan umur anak; pada anak yang

    lebih tua biasanya terdapat konstipasi kronik disertai anoreksia dan

    kegagalan pertumbuhan.

    5. PatofisiologiPenyakit Hirschprung ditimbulkan karena kegagalan migrasi kranio-kaudal

    dari cikal bakal sel ganglion sepanjang usus pada minggu ke 5 sampai

    minggu ke 12., yang mengakibatkan terdapatnya segmen aganglionik.Dalam segmen ini, peristalsis propulsif yang terkoordinasi akan hilang dan

    sfingter anal internal gagal untuk mengendor pada saat distensi rektum. Hal

    ini menimbulkan obstruksi, distensi abdomen dan konstipasi. Segmen

    aganglionik distal tetap menyempit dan segmen ganglionik proksimal

    mengalami dilatasi. Hal ini tampak pada enema barium sebagai zona

    transisi. (Fardah,2006)

    Aganglionosis bawaan dari usus distal mendefinisikan penyakit

    Hirschsprung. Aganglionosis dimulai dengan anus, yang selalu terlibat, dan

    terus proksimal untuk jarak variabel. Baik myenteric (Auerbach) dan

    pleksus submukosa (Meissner) pleksus tidak hadir, sehingga peristaltik

    usus berkurang dan fungsi. Mekanisme yang tepat yang mendasari

    perkembangan penyakit Hirschsprung tidak diketahui.

    Sel ganglion enterik berasal dari puncak saraf. Dalam perkembangan

    normal, neuroblasts akan ditemukan di usus kecil pada minggu ke-7

    kehamilan dan akan mencapai usus besar pada minggu 12 gestation. Satu

    etiologi yang mungkin untuk penyakit Hirschsprung adalah sebuah cacat

    dalam migrasi ini neuroblasts menyusuri jalan setapak mereka usus distal.

    Atau, migrasi yang normal dapat terjadi dengan kegagalan neuroblasts

    untuk bertahan hidup, berkembang biak, atau membedakan di segmen

    aganglionik distal. distribusi abnormal di usus yang terkena komponen

    yang dibutuhkan untuk pertumbuhan neuronal dan pembangunan, seperti

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    20/26

    fibronektin, laminin, sel saraf adhesion molecule (NCAM), dan faktor

    neurotropik, mungkin bertanggung jawab untuk teori ini. Selain itu,

    pengamatan bahwa sel-sel otot polos usus aganglionik adalah elektrik tidak

    aktif ketika menjalani studi elektrofisiologik juga menunjukkan komponen

    myogenic dalam pengembangan Hirschsprung disease.Akhirnya, kelainan

    pada sel-sel interstitial, sel saraf enterik menghubungkan alat pacu jantung

    dan usus halus otot, juga telah didalilkan sebagai factor. Kontribusi penting

    Tiga pleksus saraf usus innervate: yang submukosa (yaitu, Meissner)

    pleksus, (yaitu, Auerbach) intermuskularis pleksus, dan mukosa pleksus

    lebih kecil. Semua pleksus yang halus terintegrasi dan terlibat dalam semuaaspek fungsi usus, termasuk penyerapan, sekresi, motilitas, dan aliran darah

    (Lee,2009).

    Motilitas normal terutama di bawah kendali neuron intrinsik. fungsi

    usus memadai, meskipun kehilangan persarafan ekstrinsik. ganglia ini

    mengontrol kontraksi dan relaksasi otot polos, dengan relaksasi

    mendominasi. kontrol ekstrinsik terutama melalui serat kolinergik dan

    adrenergik. Serat kolinergik menyebabkan kontraksi, dan serat terutama

    menyebabkan inhibisi adrenergik.

    Pada pasien dengan penyakit Hirschsprung, sel-sel ganglion tidak

    hadir, yang mengarah ke peningkatan yang ditandai dalam usus persarafan

    ekstrinsik. Persarafan dari kedua sistem kolinergik dan sistem adrenergik 2-

    3 kali dari persarafan normal. Sistem (rangsang) adrenergik diperkirakan

    mendominasi atas sistem (penghambat) kolinergik, menyebabkan

    peningkatan nada otot polos. Dengan hilangnya penghambatan saraf

    intrinsik enterik, nada yang meningkat terlindung dan menyebabkan

    ketidakseimbangan kontraktilitas otot polos, peristaltik tidak terkoordinasi,

    dan obstruksi fungsional. (Lee,2009)

    Pada penyakit Hirschsprung, sel-sel saraf tertentu (sel ganglion) di

    sebagian usus besar hilang. Karena itu otot-otot di daerah tersebut tidak

    bisa relaksasi, kontraksi otot yang biasanya mendorong makanan dan

    limbah pencernaan melalui bagian dari usus besar tidak dapat terjadi.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    21/26

    Gambar di bawah menunjukkan rektum usus besar di mana kekurangan sel

    ganglion syaraf, menyebabkan pembengkakan di daerah di atasnya.

    (Sexton,2010).

    5. Komplikasi HirschprungMenurut Corwin (2001), komplikasi penyakit hirschprung yaitu gangguan

    elektrolit dan perforasi usus apabila distensi tidak dilatasi. Munurut

    Mansjoer (2000), komplikasi penyakit hirschprung yaitu: Pneumatosis

    usus, Enterokolitis nekrotiokans, Abses peri kolon, dan Septikemia.

    Sedangkan komplikasi yang muncul pasca bedah antara lain:

    a. Gawat pernafasan (akut)Disebabkan karena distensi abdomen yang menekan paruparu

    sehinggamengganggu ekspansi paru.

    b. Enterokolitis (akut)Disebabkan karena perkembangbiakan bakteri dan pengeluaran

    endotoxin.

    c. Stenosis strikturaniGerakan muskulus sfingter ani tak pernah mengadakan gerakan

    kontraksi dan relaksasi karena adanya coloctomy sehingga terjadi

    kekakuan atauapun penyempitan.

    6. PenatalaksanaanTerapi terbaik pada bayi dan anak dengan Hirschsprung

    tergantung dari diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat.

    Keputusan untuk melakukan Pulltrough ketika diagnosis ditegakkan

    tergantung dari kondisi anak dan respon dari terapi awal.. Decompresi

    kolon dengan pipa besar, diikuti dengan washout serial, dan

    meninggalkan kateter pada rektum harus dilakukan. Antibiotik

    spektrum luas diberikan, dan mengkoreksi hemodinamik dengan cairan

    intravena. Pada anak dengan keadaan yang buruk, perlu dilakukan

    colostomy

    Diagnosis dari penyakit hirschsprung pada semua kasus

    membutuhkan pendekatan pembedahan klinik terdiri dari prosedur

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    22/26

    tingkat multipel. Hal ini termasuk kolostomi pada neonatus, diikuti

    dengan operasi pull-through definitif setelah berat badan anak >5 kg

    (10 pon). Ada 3 pilihan yang dapat digunakan, untuk setiap

    prosedurnya, prinsip dari pengobatan termasuk menentukan lokasi dari

    usus di mana zona transisi antara usus ganglionik dan aganglionik,

    reseksi bagian yang aganglionik dari usus dan melakukan anastomosis

    dari daerah ganglionik ke anus atau bantalan mukosa rektum (Hackam,

    2005)

    Dewasa ini ditunjukkan bahwa prosedur pull-through primer

    dapat dilakukan secara aman bahkan pada periode neonatus.Pendekatan ini mengikuti prinsip terapi yang sama seperti pada

    prosedur bertingkat melindungi pasien dari prosedur pembedahan

    tambahan. Banyak dokter bedah melakukan diseksi intra abdominal

    menggunakan laparoskop. Cara ini terutama banyak pada periode

    neonatus yang dapat menyediakan visualisasi pelvis yang baik. Pada

    anak-anak dengan distensi usus yang signifikan adalah penting untuk

    dilakukannya periode dekompresi menggunakan rectal tube jika akan

    dilakukan single stage pull-through. Pada anak-anak yang lebih tua

    dengan kolon hipertrofi, distensi ekstrim, kolostomi dilakukan dengan

    hati-hati sehingga usus dapat dekompresi sebelum dilakukan prosedur

    pull-through. Namun, harus ditekankan, tidak ada batas umur pada

    prosedurpull-through (Hackam, 2005).

    Dari ketiga prosedurpull-through yang dilakukan pada penyakit

    Hirschsprung yang pertama adalah prosedur Swenson. Pada operasi ini

    rektum aganglionik diseksi pada pelvis dan dipindahkan ke anus. Kolon

    ganglionik lalu dianastomosis ke anus melalui pendekatan perineal.

    Pada prosedur Duhamel, diseksi di luar rektum dibatasi terhadap ruang

    retrorektal dan kolon ganglionik dianastomosis secara posterior tepat di

    atas anus. Dinding anterior dari kolon ganglionik dan dinding posterior

    dari rektum aganglionik dianastomosis menggunakan stappler.

    Walaupun kedua prosedur ini sangat efektif, namun keterbatasannya

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    23/26

    adalah adanya kemungkinan kerusakan syaraf parasimpatis yang

    menempel pada rektum. Untuk mengatasi masalah ini, prosedur Soave

    menyertakan diseksi seluruhnya dari rektum. Mukosa rektum

    dipisahkan dari mukosa muskularis dan kolon yang ganglionik dibawa

    melewati mukosa dan dianastomosis ke anus. Operasi ini dapat

    dilakukan sepenuhnya dari bawah. Dalam banyak kasus, sangat penting

    untuk menentukan dimana terdapat usus yang ganglionik. Banyak ahli

    bedah mempercayai bahwa anastomosis dilakukan setidaknya 5 cm dari

    daerah yang sel ganglion terdeteksi. Dihindari dilakukannya pull-

    through pada zona transisi yang berhubungan dengan Panjangnyaangka komplikasi karena tidak adekuatnya pengosongan segmen usus

    yang aganglionik. Sekitar 1/3 pasien yang di pull-through pada zona

    transisi akan membutuhkan reoperasi (Hackam, 2005).

    Komplikasi utama dari semua prosedur diantaranya enterokolitis

    post operatif, konstipasi dan striktur anastomosis. Seperti yang telah

    dijelaskan sebelumnya, hasil jangka panjang dengan menggunakan 3

    prosedur sebanding dan secara umum berhasil dengan baik bila

    ditangani oleh tangan yang ahli. Ketiga prosedur ini juga dapat

    dilakukan pada aganglionik kolon total dimana ileum digunakan

    sebagai segmen yang dipull-through (Hackam, 2005).

    Beberapa metode operasi biasa digunakan dalam penatalaksanaan

    penyakit hirschsprung:

    a. Secara klasik, dengan melakukan insisi di bagian kiri bawahabdomen kemudian dalakukan identifikasi zona transisi dengan

    melakukan biopsy seromuskuler.

    b. Terapi definitive yang dilakukan pada penyakit hirschprung ada 3metode:

    1) Metode Swenson: pembuangan daerah aganglion hingga batassphincter ani interna dan dilakukan anastomosis coloanal pada

    perineum

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    24/26

    2) Metode Duhamel: daerah ujung aganglionik ditinggalkan danbagian yang ganglionik ditarik ke bagian belakang ujung

    daerah aganglioner. stapler GIA kemudian dimasukkan

    melalui anus.

    3) Teknik Soave: pemotongan mukosa endorectal dengan bagiandistal aganglioner.

    Setelah operasi pasien-pasien dengan penyakit hirschprung biasanya

    berhasil baik, walaupun terkadang ada gangguan buang air besar.

    Sehingga konstipasi adalah gejala tersering pada pascaoperasi (Warner,

    2004).

    7. Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan colok dubur

    Pada penderita Hirscprung, pemeriksaan colok anus sangat penting

    untuk dilakukan. Saat pemeriksaan ini, jari akan merasakan jepitan

    karena lumenrektum yang sempit, pada saat ditarik akan diikuti

    dengan keluarnya udara dan mekonium (feses) yang menyemprot.

    b. Pemeriksaan lain1) Foto polos abdomen tegang akan memperlihatkan usus-usus

    melebar atau terdapat gambaran obstruksi usus rendah.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    25/26

    2) Pemeriksaan radiologis akan memperlihatkan kelaianan padakolon setelah enema barium. Radiografi biasa akan

    memperlihatkan dilatasi dari kolon di atas segmen aganglionik.

    3) Biopsy rectal dilakukan dengan anastesi umum, hal inimengakibatkan diperolehnya sampel lapisan otot rektum untuk

    pemeriksaan adanya sel ganglion dari pleksus Aurbach (biopsi)

    yang lebih superficial untuk memperoleh mukosa dan

    submukosa bagi pemeriksaan pleksus meissner.

    4) Manometri anorektal merupakan uji dengan suatu balon yangditempatkan dalam rektum dan dikembangkan. Secara normal,dikembangkannya balon akan menghambat sfingter ani interna.

    Efek inhibisi pada penyakit Hirscprung tidak ada dan jika balon

    berada dalam usus aganglionik, dapat diidentifikasi gelombang

    rektal yang abnormal. Uji ini efektif dilakukan pada masa

    neonatus karena dapat diperoleh hasil baik positif palsu ataupun

    negatif palsu.

  • 7/22/2019 Penyakit Gi Penyebab Muntah

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Hackam D.J., Newman K., Ford H.R. 2005. Chapter 38 Pediatric Surgery in:

    Schwartzs PRINCIPLES OF SURGERY. 8th edition. McGraw-Hill.

    New York. Page 1496-1498

    Kusumadewi, Anny., Ahmadwirawan., Nurmantu, Farid. (2009). Congenital

    hypertrophyc pyloric stenosis. The Indonesian Journal of Medical

    Science. Vol.2, No.2.

    Price, S. A. & Wilson, L. M. (2005).Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses

    penyakit. Edisi ke-6. Jakarta : EGC.Warner B.W. 2004. Chapter 70 Pediatric Surgery in TOWNSEND SABISTON

    TEXTBOOK of SURGERY. 17th edition. Elsevier-Saunders.

    Philadelphia. Page 2113-2114