32
Perancangan Tata Letak Bambang S

Perancangan Tata Letak

  • Upload
    norm

  • View
    172

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perancangan Tata Letak. Bambang S. Definisi. Tata letak dilihat dari sudut sistem produksi adalah: susunan fasilitas2 produksi untuk memperoleh effisiensi pada suatu produksi. Yang diatur adalah: - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Perancangan Tata Letak

Perancangan Tata Letak

Bambang S

Page 2: Perancangan Tata Letak

Definisi

Tata letak dilihat dari sudut sistem produksi adalah: susunan fasilitas2 produksi untuk memperoleh effisiensi pada suatu produksi.

Yang diatur adalah: Penempatan mesin, bahan, peralatan, personalia dan semua

fasilitas yang dipakai dalam proses produksi

Perancangan sistem fasilitas, perancangan tata letak, perancangan material handling semuanya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan

Page 3: Perancangan Tata Letak

Tujuan PTLF

Memanfaatkan area yg ada, perancangan tata letak yg optimal akan memberikan solusi dlm penghematan penggunaan area yg ada

Pendayagunaan pemakaian mesin, naker, dan fasilitas produksi lebih besar, pengaturan yg tepat akan menghemat biaya investasi

Meminimumkan material handling, selama proses produksi selalu terjadi aktivitas pemindahan bahan. Butuh biaya besar. Perancangan tata letak yg baik harus mampu meminimalkan aktivitas pemindahan bahan

Page 4: Perancangan Tata Letak

Tujuan PTLF

Mengurangi waktu tunggu & mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran, Waktu tunggu yg berlebihan bisa dikurangi dg pengaturan tata letak yg terkoordinasi dg baik. Banyak perpotongan pd lintasan sering menimbulkan kemacetan

Memberikan jaminan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi naker

Mempersingkat proses manufactur, dg memperpendek jarak antara 1 operasi dg operasi berikutnya, maka waktu bisa dipersingkat (Gambar 1)

Page 5: Perancangan Tata Letak

Gambar 1

Page 6: Perancangan Tata Letak

Tujuan PTLF

Mengurangi persediaan setengah jadi, WIP terjadi karena belum selesainya proses produksi dari produk yg bersangkutan. Perancangan tata letak yg baik harus pertimbangkan line balancing. Penumpukan WIP disebabkan tdk seimbangnya lintasan produksi

Mempermudah aktivitas supervisi, penempatan ruangan supervisor yg tepat akan memberi keleluasaan bagi supervisor untuk mengawasi aktiitas yg sedang berlangsung di area kerja

Page 7: Perancangan Tata Letak

Tahapan Dalam Perancangan Tata Letak

Pada dasarnya , langkah dalam perancangan tata letak bisa dibagi dalam 3 tahapan.

Tahap analisis, mulai dari analisis aliran material, analisis aktivitas, diagram hub. aktivitas, pertimbangan kebutuhan ruangan, dan ruangan tersedia.

Tahap penelitian, mulai dari perencanaan diagram hub. ruangan sampai dg perancangan alternatif tata letak.

Tahap seleksi, mengevaluasi alt. tata letak yg telah dirancang.

Page 8: Perancangan Tata Letak

Langkah SLP

Page 9: Perancangan Tata Letak

Data Masukan

Ada 3 sumber data di dalam perencanaan tata letak: data rancangan produk, rancangan proses, dan rancangan jadwal produksi

Pada dasarnya rancangan produk terkait erat dg proses pengerjaan produk tsb serta urutan perakitan. Proses rancangan produk secara tdk langsung berpengaruh thd perancangan tata letak, karena perancangan tata letak dipengaruhi oleh langkah proses pengerjaan produk atau urutan operasi yg telah dirancang

Data rancangan produk meliputi: gambar kerja, peta perakitan, daftar komponen, BOM, prototipe

Page 10: Perancangan Tata Letak

Rancangan Proses

Rancangan proses menggambarkan menggambarkan tahapan pembuatn komponen, peralatan dan mesin yg dibutuhkan, dan waktu proses.

Data ini ada dalam OPC

OPC dasar utama dalam perancangan tata letak fasilitas

Page 11: Perancangan Tata Letak

Rancangan Jadwal Produksi

Memberi penjabaran tentang di mana dan seberapa besar serta kapan suatu produk akan dibuat berdasarkan ramalan permintaan

Rancangan jadwal berpengaruh terhadap: pemilihan jenis dan jumlah mesin, jumlah karyawan dan shift, kebutuhan ruangan, peralatan, peralatan material handling, kebutuhan personal

Page 12: Perancangan Tata Letak

Analisis Aliran Material

Merupakan analisis pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material di antara departemen2 atau aktivitas2 operasional.

Penentuan pola aliran material harus memperhatikan faktor2 sbb:- Faktor transportasi- Jumlah komponen yang dibuat- Jumlah dan macam operasi pembuatan setiap komponen- Urutan operasi perakitan- Besar dan bentuk ruang yg tersedia- Jenis pola aliran yg ingin diterapkan sesuai dg bentuk ruang yg tersedia.

- Peta kerja yg dipakai: OPC, Diagram alir, peta proses produk banyak, FTC, peta hubungan aktivitas, peta perakitan

Page 13: Perancangan Tata Letak

Analisis Hubungan Aktivitas

Dalam perancangan tata letak, analisis aliran material lebih condong untuk mendapatkan biaya dari pemindahan material (OMH) bersifat kuantitatif.

Analisis yg bersifat kualitatif bisa memakai ARC

Page 14: Perancangan Tata Letak

ARC

Page 15: Perancangan Tata Letak

Diagram Hubungan Aktivitas

Derajat hubungan antar departemen dapat dipandang dari 2 aspek: kualitatif dan kuantitatif

Yg bersifat kualitatif lebih dominan menganalisis derajat hub.aktivitas dan biasanya ditunjukkan peta hub. Aktivitas

Adakalanya analisis dalam PTLF dominan menganalisis aliran material sehingga yg dibuat adalah diagram alir.

Dalam SLP kedua aspek dipertimbangkan. Yaitu dg metode diagram hub.aktivitas

Page 16: Perancangan Tata Letak

ARD

Page 17: Perancangan Tata Letak

Diagram Hubungan Ruangan

Yg perlu dilakukan dalam tahapan ini adalah mengevaluasi luas area yg dibutuhkan untuk semua aktivitas perusahaan dan area yg tersedia.

Diagram hub.ruangan dibuat setelah dilakukan analisis terhadap luasan yg dibutuhkan dan dikombinasikan dg ARD

Page 18: Perancangan Tata Letak
Page 19: Perancangan Tata Letak

Luas Area yg Dibutuhkan

Tiga hal yg menjadi dasar untuk menentukan luas area:

- Penentuan tingkat produksi- Peralatan yg dipakai- Karyawan yg dipakai

Tingkat produksi juga dipakai sbg panduan dalam proses pemilihan tipe tata letak, apakah memakai product layout atau process layout.

Page 20: Perancangan Tata Letak

Metode yg dipakai

Metode fasilitas industri, penentuan kebutuhan ruangan berdasar fasilitas produksi dan fasilitas pendukung proses produksi yg dipakai

Metode template, penentuan kebutuhan ruangan yg didasarkan atas template atau model yg dibuat. Memberi gambaran nyata akan bentuk dan seluruh kebutuhan ruangan. Dg skala tertentu template yg ditempatkan dalam block layout dapat dipakai untuk memperoleh estimasi seluruh kebutuhan ruangan

Metode standar industri, berdasarkan penelitian yg telah dilakukan terhadap industri2 yg telah melakukan penelitian PTLF

Page 21: Perancangan Tata Letak

Fasilitas yg perlu dipertimbangkan

1. Gudang bahan baku2. Gudang WIP3. Gudang barang jadi4. Gang5. Pengiriman dan penerimaan6. Tempat peralatan material handling7. Ruang perkakas dan rak perkakas8. Perbaikan9. Pengepakan10. Pengawasan11. Inspeksi dan pengendalian kualitas12. Pelayanan kesehatan13. Kantin14. Kamar mandi15. Kantor16. Parkir tamu dan naker17. Parkir penerimaan dan pengiriman18. Tempat penyimpanan lainnya

Page 22: Perancangan Tata Letak
Page 23: Perancangan Tata Letak

Rancangan Alt Tata Letak

Untuk membuat rancangan tata letak dapat dipakai blocklayout. Block layout merupakan dagram blok dg skala tertentu dan merupakan representasi bangunan.

Block layout menggambarkan batasan2 ruang dg adanya dinding2 yg memisahkan antara blok satu dg lainnya.

Page 24: Perancangan Tata Letak

Block Layout

Page 25: Perancangan Tata Letak

Lanjutan

Langkah selanjutnya merancang detail layout berdasarkan block layout yg telah dibuat.

Pd detail layout dipakai sbg pengatur mesin atau fasilitas kerja yg ditempatkan pd blok2 yg ada. Dlm detail layout kita sangat berkepentingan untuk mengetahui hub. Diantara stasiun kerja yg terdapat dalam blok tsb.

Perancangan overall layout’ pengaturan suatu blok terhadap blok lainnya. Disini akan tergambarkan aliran material antar blok/departemen

Page 26: Perancangan Tata Letak

Lanjutan

3 metode untuk merepresentasikan tata letak yg dirancang:

1. Gambar atau sketsa

2. Template

3. Model 3 dimensi

Page 27: Perancangan Tata Letak

Evaluasi dan Tindak Lanjut

Teknik evaluasi

1. Perbandingan untung rugi

2. Peringkat

3. Analisis faktor (AHP)

4. Perbandingan biaya, misal OMH

Page 28: Perancangan Tata Letak

Kasus

Suatu PT melakukan PTLF yg baru dg kebutuhan ruangan masing2 sbb:

Dep. A = 850 meter persegiDep B = 1750 meter persegiDep C = 850Dep D = 850Dep E = 500Dep F = 850Dep G = 650Dep H = 325

Page 29: Perancangan Tata Letak
Page 30: Perancangan Tata Letak
Page 31: Perancangan Tata Letak
Page 32: Perancangan Tata Letak