35
RUPTUR PERINEUM DERAJAT 3 ELYZA WHIDYANTI Pembimbing Klinik : dr. ABDUL FARIS, Sp.OG

Ppt Lapsus 2 Ruptur Perineum

Embed Size (px)

Citation preview

RUPTUR PERINEUM TINGKAT 3

RUPTUR PERINEUM DERAJAT 3ELYZA WHIDYANTI

Pembimbing Klinik : dr. ABDUL FARIS, Sp.OGDefinisi Ruptur perineum merupakan robekan yang terjadi pada perineum sewaktu proses persalinan.EpidemiologiMenurut Steven, tokoh WHO, tahun 2009 terjadi 2,7 juta kasus ruptur perineum.Di Amerika, dari 26 juta ibu bersalin, 40% mengalami ruptur perineum karena kelalaian bidannya.

Di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, tahun 2003 : 128 orang mengalami ruptur perineum yang disebabkan oleh bidan-bidan di Indonesia sangat minim pengetahuan tentang pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil maupun ibu bersalin.

Faktor predisposisiFaktor maternalFaktor janinFaktor penolong Tingkat robekan perineumTingkat I: robekan yang terjadi pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum sedikit

Tingkat II: robekan yang terjadi lebih dalam yaitu selama mengenai selaput muskulus perinei transversalis, tapi tidak mengenai sfingter ani.

Tingkat III: robekan yang terjadi mengenai seluruh perineum sampai mengenai otot-otot sfingter ani. Ruptur perinei totalis di beberapa kepustakaan yang berbeda disebut sebagai termasuk dalam robekan derajat III atau IV. Beberapa kepustakaan juga membagi tingkat III menjadi beberapa bagian seperti :

Tingkat IIIa : robekan < 50 % ketebalan sfingterTingkat IIIb : robekan > 50 % ketebalan sfingter aniTingkat IIIc : robekan hingga sfingter ani internaTingkat IV : robekan hingga epitel anus

LAPORAN KASUSTanggal Pemeriksaan : 11/11/2014Jam: 07.00 WITAIDENTITASNama: Ny. HernaUmur: 29 Tahun / 21-04-1979Alamat: Jl. BTN PalupiAgama: IslamPekerjaan: HonorerPendidikan: S1

ANAMNESIS

Keluhan Utama: Perdarahan post partum Riwayat Penyakit Sekarang :Perdarahan post partum aktif dialami pasien setelah melahirkan bayi laki-laki secara spontan letak belakang kepala 15 menit yang lalu di RS ditolong oleh bidan dengan berat badan lahir 4000 gr, panjang badan lahir 50 cm.

Tidak dilakukan pengguntingan perineum karena tampak elastis. Keadaan portio utuh, kontraksi rahim baik.Riwayat Obstetri:Pasien sudah menikah selama 12 tahun, pernikahan pertama, riwayat pemakaian KB suntik (+). Ini merupakan anak ke-2:Anak I: laki-laki, usia 11 tahun, lahir pervaginam di RS Masita ditolong oleh bidan, BBL: 3300 gr, PBL : 48 cm.Anak II: laki-laki, 0 hari, lahir di RSU Anutapura, ditolong oleh bidan, BBL : 4100 gr, PBL : 50 cm.

Riwayat Penyakit Dahulu:Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Peny. Jantung (-), Asma (-), Alergi (-)

PEMERIKSAAN FISIK

KU: BaikKesadaran : Compos mentisConjungtiva : Anemis -/-Tekanan Darah: 110/70 mmHgNadi: 84 x/mntRespirasi: 20 x/mntSuhu Tubuh: 37, 4C

Kontraksi rahim Palpasi : Teraba bulat dan keras, TFU : 2 jari di bawah umbilikusPemeriksaan GenitaliaVagina : Laserasi mukosa vagina, muskulus bulbokavernosus Perineum: Laserasi komisura labiorum posterior dan kulit perineum,

Anus : Laserasi muskulus sfingter aniVaginal toucher Portio : Laserasi portio (-), pembukaan 4 cm

PEMERIKSAAN PENUNJANGDarah lengkap :RBC: 3,9 x 10/mm3 (4,7-6,1)WBC: 8,2 x 103 / mm3 (4,8-10,8)HCT: 32,6 % (42-52)PLT: 336 x 103 / mm3 (150-450)HB: 11,1 g/dL (14-18)

Pemeriksaan kimia darah :GDS : 99 mg/dL (170)HbsAg: Non Reaktif

RESUME

Pasien post partum dengan laserasi mukosa vagina, kulit perineum, komisura labiorum posterior, muskulus bulbokavernosus, muskulus sfingter ani. Pasien post partum + vakum ekstraksi tarikan sedang 15 menit yang lalu dengan BBL 3400 gr, PBL 50 cm. Episiotomi mediolateral (+). Ruptur porsio (-), kontraksi uterus baik.

DIAGNOSIS

Ruptur perineum derajat III.

PENATALAKSANAAN

Rencana perineorafi dan sfingteroplastyKonsul anestesiInformed consent suami/keluarga, cukur bulu pubisPasang cateter folleyPasang IV line RL 28 tpm

Laporan Operasi

Baringkan pasien pada posisi litotomi.Disinfeksi vulva dan sekitarnya.Inspeksi vagina dan perineum untuk melihat robekan, tampak laserasi pada mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, muskulus sfingter ani Jepit ujung muskulus sfingter ani dextra dan sinistra menggunakan klem lurus

Lakukan sfingteroplasty dengan 3 jahitan angka 8 (figure of eight) Lakukan perineorafi lapis demi lapis.Kontrol perdarahanDisinfeksi luka dengan povidone iodine dan tutup dengan kasa steril.Operasi selesai

Follow upPEMBAHASAN Pada kasus ini diketahui ibu mengalami ruptur perineum tingkat III, yaitu ruptur yang mengenai mukosa vagina, kulit perineum, muskulus bulbokavernosus, muskulus transversus perinei, komisura labiorum posterior, muskulus sfingter ani tanpa laserasi pada epitel anus. Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya ruptur yaitu faktor ibu dimana ketika pembukaan lengkap dan

dipimpin mengedan ibu mengalami kelelahan dan penurunan kepala bayi berada pada hodge II, dan faktor penolong meliputi cara memimpin mengejan, cara berkomunikasi dengan ibu. Dengan indikasi tersebut sehingga diputuskan untuk dilakukan ekstraksi vakum tarikan sedang dan dilakukan episiotomi mediolateral.Indikasi dilakukan vakum ekstraksi antar lain:Adanya gangguan pada bayi yang membutuhkan persalinan secepatnya.Kala II memanjang.Kondisi ibu dengan kontraindikasi untuk meneran.Kondisi yang membutuhkan kala II diperpendek.Ibu kelelahan