PowerPoint Presentation

Oleh:Zaid Hizbullah A. G. Z13 April 20151IMPETIGO BULOSA DAN KRUSTOSA

Dosen:dr. Sani Widjaja, Sp. KK1. Jelaskan patofisiologi timbulnya impetigo bulosa et krustosa!Impetigo bulosa Staphylococcus aureus Eksfoliatif dan Protease serin

Desmoglein

Di bawah Stratum korneum

Toksin keluar

Epidermis terpisah Pecah dari stratum granulosum

Erosi dangkal dan Lesi besar terbentukKrusta kuning (koloret)1. Jelaskan patofisiologi timbulnya impetigo bulosa et krustosa!Impetigo krustosaStreptococcus group A beta-hemolitikus infeksi : - primer : hidung kulit- sekunder : dermatitis atopik, dermatitis statis, psoariasis vulgaris, SLE kronik, pioderma gangrenosum, herpes simpleks, varisela, herpes zoster, pedikulosis, skabies, infeksi jamur dermatofita, gigitan serangga, luka lecet, luka goresan, dan luka bakarLuka/trauma terbentuk protein bakteri melekat di kulit infeksi terbentuk neutrophilic vesicopustules pecah krusta tebal kuning seperti madu

Sebutkan jenis obat sitemik dan topikal untuk penyakit ini dan cara kerjanya!

Topial : Aminoglikosida (bacitracin, neomicin) inhibitor ireversibel sintesis protein bakteri. Asam pseudomonat (mupirosin) menghambat isoleusil tRNA sintesis milik stafilococcus. Asam fusidat menghambat sintesis protein bakteri Sistemik :Penisilin (dicloxacilin, amoxicilin) menghambat pertumbuhan bakteri Makrolida (azithromicin, klindamicin, erithromicin) menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnyaSebutkan gambaran klinis yang khas dari impetigo bulosa dan impetigo krustosa!

Impetigo bulosa : Bula hipopion: bula berdinding tipis, berisi pus (nanah) dan tampak menggelantung.Impetigo krustosa : Memiliki krusta yang khas, seperti madu, berwarna kuning kecoklatan, dan berlapis-lapis.

Sebutkan komplikasinya!

Impetigo bulosa : Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS), selulitis, pneumonia, osteomielitisImpetigo krustosa : glumeronefritis, osteomielitis, pneumonia, ektima, erisipelas , selulitis, psoriasis, radang pembuluh limfe atau kelenjar getah bening, rhematic fever, urtikaria, dan eritema multiformis.

DAFTAR PUSTAKADjuanda, A, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta : FKUI, 2007Habif, T.P. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. Mosby 2004:p. 267-269.Katzung, Bertram G. Farmakologi dasar dan klnik. Ed 10. Jakarta : EGC, 2010.Siregar, R.S, Atlas Berwama Saripati Penyakit Kulit. Edisi Kedua. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta : EGC, 2005.Cole C, Gazewood J. Diagnosis and Treatment of Impetigo. American Family Physician 2007. Volume 75(6): 859-864

TERIMAKASIH