Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROTOTYPE ALAT TERAPI AUTIS BERBASIS ARDUINO DENGANVARIASI SUARA LUMBA-LUMBA CLICK, BRUST DAN WHISTLE
(Skripsi)
Oleh
BUDI WAHYU NUGROHO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRACT
THE PROTOTYPE OF AUTISM THERAPY TOOL BASED ONARDUINO BY USING DOLPHIN VOICE VARIATION (CLICK, BRUST
AND WHISTLE)
BY
BUDI WAHYU NUGROHO
This research aims to design and build a prototype of autism therapy tool withvariety of therapies that can be set so the therapy is more varied. This type oftherapy and variations are determined by the selected optional keypad.
Prototype of autism therapy tool has 5 therapeutic optional specifications. 2therapies derived from the results of data collection in Ancol (low cut-off with 70minutes duration of therapy and low-cut on with 70 minutes duration of therapy),and 2 therapies derived from gelombangotak.com therapy ( SMR Stimulation andSMR Classical Stimulation). DAT Prototype has 3 variations of therapy they areBrust variation, Click and Whistle used for variations in therapy when thetreatment is on going.
The average result differentiation between the input and output of the system isaround 1,90E-05 dB up to 0,001252888 dB on the left intensity, 2,06356E-05 upto 0,0012 dB on the right intensity, 0,8272 dB up to 9,1446 dB on the left gain,and 1,5573dB up to 9,1092 dB on the right gain.
Keywords: therapy, optionally, variation, signal spectrum, frequency, gain.
ABSTRAK
PROTOTYPE ALAT TERAPI AUTIS BERBASIS ARDUINO DENGANVARIASI SUARA LUMBA-LUMBA (CLICK, BRUST DAN WHISTLE)
Oleh
BUDI WAHYU NUGROHO
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun prototype alat terapiautis dengan variasi terapi yang dapat dipilih agar pada saat melakukan terapilebih bervariasi. Jenis terapi dan variasi ditentukan berdasarkan opsional keypadyang dipilih.
Prototype alat terapi autis memiliki spesifikasi 5 buah pilihan terapi yaitu 2 terapiberasal dari hasil pengambilan data di ancol (low cut off dengan durasi terapi 70menit dan low cut on dengan durasi terapi 47 menit), dan 2 terapi berasal dariterapi gelombangotak.com (SMR Stimulation dan SMR Stimulation Classic). DATPrototype memiliki 3 buah variasi terapi yaitu variasi Brust, Click dan Whistleyang digunakan untuk variasi terapi pada saat terapi berlangsung.
Hasil rata-rata perbedaan antara masukan dan keluaran dari sistem berkisar antara1,90E-05 dB hingga 0,0012 dB pada intensitas kiri, 2,06E-05 hingga 0,0012 dBpada intensitas kanan, 0,8272 dB hingga 9,1446 dB pada gain kiri dan 1,5573 dBhingga 9,1092 dB pada gain kanan.
Kata kunci : terapi, opsional, variasi, spektrum sinyal, frekuensi, gain.
PROTOTYPE ALAT TERAPI AUTIS BERBASIS ARDUINO DENGANVARIASI SUARA LUMBA-LUMBA CLICK, BRUST DAN WHISTLE
Oleh
BUDI WAHYU NUGROHO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara
yang dilahirkan di desa Sidoluhur Kecamatan
Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah pada
tanggal dari pasangan Bapak Bambang Sutomo dan
Ibu Sri Murtini pada tanggal 18 januari 1992.
Pendidikan formal penulis dimulai di SD Negeri 1
Bangunrejo pada tahun 1997 dan lulus pada tahun
2003. Pendidikan sekolah menengah pertama di
SMP Negeri 1 Bangunrejo Lampung Tengah diselesaikan pada tahun 2006.
Pendidikan sekolah menengah atas dimulai pada tahun 2007 di SMA Negeri 1
Bangunrejo Lampung Tengah diselesaikan pada 2010.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung dengan jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) pada tahun 2010. Selama menjadi mahasiswa penulis terdaftar
sebagai Asisten Lab Telekomunikasi pada tahun 2014 untuk praktikum Dasar
Telekomunikasi dan Praktikum Sistem Komunikasi. Penulis juga merupakan
ix
nggota Departemen Kerohanian pada tahun 2010-2011, dan sebagai anggota
Departemen Sosial Ekonomi pada tahun 2011-2012. Penulis tidak hanya aktiv di
organisasi dalam kampus, tetapi penulis juga memperluas orgasisasi diluar
kampus. Penulis menjadi bendahara Organisasi Badminton Lovers lampung pada
tahun 2013-2014, Ketua Badminton Lovers Lampung pada tahun 2014-2015, dan
menjadi Penasehat Badminton Lovers lampung 2015-2016. Pahun 2014, saat
menjadi ketua Badminton Lovers Lampung, penulis dapat kesempatan
mendaftarkan organisasi tersebut sebagai komunitas penggemar bulutangkis di
lampung ke PP PBSI Cipayung Jakarta, serta mengirimkan delegasi untuk
mengikuti rapat komunitas se-indonesia dan mengajukan proposal kegiatan di
Platnas Cipayung jakarta.
PERSEMBAHAN
Ananda persembahkan skripsi sederhana ini kepada :
Ayahanda dan IbundaBambang Sutomo dan Sri Murtini.
AdikuHeni Yulia Ningsih dan Aris Sugiarto
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada penulis, sehingga dapat terselesaikanya tugas akhir ini. Shalawat serta
salam disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dinantikan syafaatnya di
hari akhir kelak.
Skripsi yang berjudul “PROTOTYPE ALAT TERAPI AUTIS BERBASIS
ARDUINO DENGAN VARIASI SUARA LUMBA-LUMBA CLICK, BRUST
DAN WHISTLE” digunakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana di jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektro Universitas Lampung.
Dalam masa perkuliahan dan penelitian, penulis mendapat banyak hal baik berupa
dukungan, semangat, motivasi dan banyak hal yang lainya. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc. Selaku kepala Jurusan Teknik Elektro
fakultas Teknik Universitas Lampung.
3. Ibu Herlinawati, S.T, M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
Dosen Pembimbing Utama, terimakasih atas kesedian waktunya untuk
membimbing dan memberikan ilmu.
4. Bapak Bapak Syaiful Alam, S.T., M.T. selaku pembimbing kedua.
Terimakasih atas waktu dan bimbinganya selama mengerjakan tugas akhir
xii
5. Ibu Dr. Sri Ratna Sulistiyanti S.T., M.T. selaku dosen penguji tugas akhir,
terimakasih atas masukan guna membuat tugas akhir ini menjadi lebih
baik lagi.
6. Seluruh Dosen Teknik Elektro, Terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang
telah diberikan selama menuntut ilmu di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Lampung.
7. Keluarga Besar Teknik Elektro, Mbak Ning, Mbak Diah, Mas Daryono ,
dll, terimakasih atas kebersamaan dan waktu serta ilmu yang telah
diberikan.
8. Bapak dan Ibu, Bambang Sutomo dan Sri Murtini. Tiada kata yang dapat
tertulis atas segala pengorbanan yang kalian lakukan untuk hidupku. hanya
terimakasih yang tak terkira atas segala yang telah dilakukan untuku.
9. Adiku Heni Yulia Ningsih dan Adiku Aris Sugiarto terimakasih atas
motivasi dan dukunganya agar segera menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Mbah mbanjar dan Mbah njowo, keluarga om kar, keluarga bulek sumin,
keluarga om hudi, keluarga pak karji dan semua saudaraku terimakasih
atas doa kalian.
11. Ela, Mbak sar, Mak Ngat, Windi, teman-teman keluarga besar desa suko
pendito yang selalu menyemangati dan memberi motivasi untuk
menyelesaikan kuliah.
12. Ipin, Dery, Kiki, Mute, Anwar, Afrizal, Aji, Agung, Devi, Novia, Ayu,
Dian, terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya dalam terselesaikanya
skripsi ini.
xiii
13. Sahabat Apatemen Lorong perjuangan (Sofyan, Fendi, Victor, dan Kiki)
terimakasih atas kebersamaanya selama ini.
14. Teman-teman keluarga besar ee.amubaubau 2010 terimakasih atas segala
yang telah diberikan.
15. Teman-teman Badminton Lovers lampung, mak freda, adam, mak awalina,
ramona, bolemia, mas mo, kicup, aan cumpik, yantok, pita, vila, shela,
mak damina, markonah, agung doang, mayrina lukmanda, wisnu, jamal,
mbak ike, bude, dll yang tak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih
atas dukungan dan hambatanya dalam rangka terselesaikanya skripsi ini.
16. Om Abi dan teman-teman liqo’, terimakasih atas doa dan dukunganya.
17. Arina Dwi Ariyanti, Heru Agung Saputra, Sela Amelia Puspitasari, Titi
Nurbaiti, Dewi Lestari, terimakasih atas motivasi dan dukungan dalam
segala hal.
18. Mas Nora, Mas Olil dan penghuni apartemen Ojek Pelangi yang sudah
mendukung, menyemangati mengusili, mengkongeki saya sehari-hari.
19. Kosan Sendal Jepit, pak kosim, ibu kos, dan penghuni kos angkatan 2010.
Terimakasih sudah mendukung saya saat proses pengkaderan, dan masa
kuliah.
20. DIRO All Shop (DAS) dan Reseller DAS, Usaha online shopku yang
sangat membantu dari segi dana.
Semoga apa yang telah diberikan selama ini mendapat balasan yang lebih baik
dari dari Allah SWT.
xiv
Bandar lampung, Februari 2016
Penulis,
Budi Wahyu Nugroho
MOTO
Winning or losing is a dynamic process of being a world class champion. Winning is anattitude and keeping it is a commitment. (Taufik hidayat)
“Bangun dan kerjakan apa yang dapat kamu kerjakan saat ini.” (Budi Wahyu Nugroho)
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii
PERSEMBAHAN........................................................................................... x
SANWACANA ............................................................................................... xi
MOTO ............................................................................................................. xv
DAFTAR ISI................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR ISTILAH ..................................................................................... xxiii
DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................xxv
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 11.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah ............................................................................. 2
Halaman
xvii
1.5 Manfaat ........................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ..................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 52.1 Gelombang Bunyi ............................................................................ 5
2.1.1 Tingkat Intensitas Bunyi (Sound Intensity Level).......................... 6
2.2 Lumba – Lumba............................................................................... 6
2.2.1 Lumba-lumba Hidung Botol.......................................................... 8
2.2.2 Tingkah Laku Lumba-lumba ......................................................... 10
2.2.3 Sistem Komunikasi Lumba-Lumba.............................................. 11
2.3 DAT (Dolphin Assisted Theraphy) .................................................. 12
III. METODE PENELITIAN .................................................................. 143.1 Waktu Dan Tempat Penelitian.................................................. 14
3.2 Alat Dan Bahan ........................................................................ 14
3.3 Realisasi Alat............................................................................ 16
3.4 Blok Diagram Sistem ............................................................... 18
3.5 Gambar Rangkaian ................................................................... 19
3.6 Diagram Alir Penelitian............................................................ 20
3.7 Pengujian Alat .......................................................................... 23
3.8 Pengujian Sistem ...................................................................... 23
3.9 Penulisan Laporan .................................................................... 24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 254.1 Prototype Alat Terapi Autis ............................................................ 25
4.2 Data Hasil Penelitian ....................................................................... 29
4.3 Pembahasan ..................................................................................... 46
xviii
V. KESIMPULAN................................................................................... 515.1. Simpulan ....................................................................................... 51
5.2. Saran.............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 57
LAMPIRAN .................................................................................................. 58
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Morfologi mamalia laut ordo Cetacea ......................................... 7
Gambar 2.2 Struktur Kepala Lumba-lumba..................................................... 9
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem ................................................................... 18
Gambar 3.2 Rangkaian Prototype Terapi Autis ............................................... 19
Gambar 3.3 Diagram Alir Perancangan Sistem ............................................... 21
Gambar 3.4 Diagram Alir Sistem .................................................................... 22
Gambar 4.1 Pilihan Keypad ............................................................................ 25
Gambar 4.2 Rangkaian Arduino – Keypad dan LCD M1632.......................... 26
Gambar 4.3 Gambar keseluruhan rangkaian.................................................... 27
Gambar 4.4 DAT Prototype ............................................................................. 28
Gambar 4.5. Rangkaian DAT Prototype bagian dalam ................................... 28
Gambar 4.6. Tampilan Keypad dan LCD......................................................... 29
Gambar 4.7 Akurasi Keypad dan Speaker ...................................................... 30
Gambar 4.8 Bentuk Gelombang Suara Variasi Brust Ancol............................ 31
Gambar 4.9 Bentuk Gelombang Suara Variasi Brust DAT Prototype ............ 32
Gambar 4.10 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Variasi BrustAncol ........... 32
Gambar 4.11 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Variasi BrustDAT
xx
Prototype ..................................................................................... 32
Gambar 4.12 Perbandingan Frekuensi Terhadap Gain .................................... 33
Gambar 4.13 Bentuk Gelombang Suara Variasi click Ancol........................... 34
Gambar 4.14 Bentuk Gelombang Suara Variasi click DAT Prototype ........... 34
Gambar 4.15 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Variasi click Ancol ........... 34
Gambar 4.16 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Variasi Click DAT
Prototype ..................................................................................... 35
Gambar 4.17 Perbandingan Frekuensi Terhadap Gain .................................... 35
Gambar 4.18 Bentuk Gelombang Suara Variasi whislte DAT Ancol.............. 36
Gambar 4.19 Bentuk Gelombang Suara Variasi whislte DAT Prototype........ 36
Gambar 4.20 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Variasi whislte Ancol........ 37
Gambar 4.21 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Variasi whislte DAT
Prototype ..................................................................................... 37
Gambar 4.22 Perbandingan Frekuensi Terhadap Gain ................................... 37
Gambar 4.23 Bentuk Gelombang Suara Terapi 1 Ancol ................................. 38
Gambar 4.24 Bentuk Gelombang Suara Terapi 1 DAT Prototype .................. 38
Gambar 4.25 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Terapi 1 Ancol .................. 39
Gambar 4.26 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Terapi 1 DAT
Prototype ..................................................................................... 39
Gambar 4.27 Perbandingan Frekuensi Terhadap Gain .................................... 39
Gambar 4.28 Bentuk Gelombang Suara Terapi 2 Ancol ................................. 40
Gambar 4.29 Bentuk Gelombang Suara Terapi 2 DAT Prototype .................. 40
xxi
Gambar 4.30 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Terapi 2 Ancol .................. 41
Gambar 4.31 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Terapi 2 DAT
Prototype .................................................................................... 41
Gambar 4.33 Perbandingan Frekuensi Terhadap Gain .................................... 41
Gambar 4.34 Bentuk Gelombang Suara Terapi 3 Gelombang Otak................ 42
Gambar 4.35 Bentuk Gelombang Suara Terapi 3 DAT Prototype .................. 42
Gambar 4.36 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Terapi 3 Gelombang Otak 43
Gambar 4.37 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Terapi 3 DAT Prototype... 43
Gambar 4.38 Perbandingan Frekuensi Terhadap Gain .................................... 43
Gambar 4.39 Bentuk Gelombang Suara Terapi 4 Gelombang Otak................ 44
Gambar 4.40 Bentuk Gelombang Suara Terapi 4 DAT Prototype .................. 44
Gambar 4.41 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Terapi 4 Gelombang Otak 45
Gambar 4.42 Spektrum Sinyal Gelombang Suara Terapi 4 DAT Prototype... 45
Gambar 4.43 Perbandingan Frekuensi Terhadap Gain .................................... 45
Gambar 4.45 Bentuk Gelombang Suara Terapi 5 Gelombang Otak................ 47
Gambar 4.46 Bentuk Gelombang Suara Terapi 5 DAT Prototype .................. 47
xxii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Akurasi opsional keypad terhadap LCD .......................................... 30
Tabel 4.2 Akurasi opsional keypad terhadap keluaran pada speaker............... 31
xxiii
DAFTAR ISTILAH
Autis : Suatu gangguan perkembangan neurobiologis yangdialami seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita,yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungansosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anaktersebut akan terisolasi dari manusia lain dan masukdalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif.
Flipper : Flipper merupakan sirip bawah yang terbentuk darilengan depan (forelimb) yang mengecil. Flipper dandorsal fin berfungsi untuk menyeimbangkan tubuhlumba-lumba saat ia berenang (Odell, 1998). Padalumba-lumba tidak terdapat adanya tulang leher. Tulangatas(humerus) pendek tetapi memudahkan pergerakanotot bahu dibandingkan dengan tulang bawah (radius danulna) yang terletak pada otot siku (Stanbury, 1970).
Breaching : Aktivitas Lumba-lumba yang sering melakukan aktivitasmelompat diudara dengan kepala terlebih dahulu danmenjatuhkan diri kembali ke air
Alloparental care : kegiatan ini merupakan kegiatan dimana lumba-lumbamuda berenang dan bermain bersama lumba-lumbadewasa lainya pada saat ditinggal ibunya mencari makanpada jarak beberapa ratus meter dari mereka.
Greeting : merupakan kegiatan berenang cepat diantara yang lainyadi permukaan air sambil menggerakan ekor danmengeluarkan suara pada saat bertemu kelompoknya.
Roughhousing : kegiatan menyambut anak yang baru dilahirkan denganpenuh semangat membuat kegaduhan dan keributanmenggunakan rostrum dan flukes.
Crustacea : Merupakan anggota dari kelas besar hewan dengan tubuhtersegmentasi (beruas-ruas). Crustacea milik divisi ataufilum, yang sama besar, dari kerajaan hewan yang terdiridari serangga dan laba-laba.
xxiv
Echolocation : Kemampuan binatang dalam memproduksi frekuensiyang sedang atau tinggi serta mendeteksi echos darisuara tersebut untuk menentukan jarak dari suatu obyekdan untuk mengenali keberadaan fisik di sekitarnya.Echolocation memberikan informasi yang detail danakurat tentang kondisi sekeliling dan memproduksifrekuensi tinggi
Click : Digunakan sebagai echolocation
Brust : Dideskripsikn sebagai lengkingan ataugonggongan
Whistle : Digunakan sebagai komunikasi
Dophin AssistedTheraphy (DAT)
: Merupakan salah satu terapi yang menggunakanbantuan hewan, dan disebutkan memberikan efekperbaikan terhadap pikiran, dan fungsi tubuh sertakualitas hidup.
xxv
DAFTAR SINGKATAN
DAT : Dolphin Assisted Theraphy atau terapi lumba-lumba merupakan salah satu terapi yangmenggunakan bantuan hewan, dan disebutkanmemberikan efek perbaikan terhadap pikiran, danfungsi tubuh serta kualitas hidup.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi di dunia elektronika pada bidang kesehatan telah
berkembang dengan cepat. Pada dunia kesehatan, peralatan yang canggih sangat
dibutuhkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Efisiensi dari suatu alat
medis sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit ringan hingga penyakit
yang kronis. Autis merupakan salah satu dari lima tipe gangguan perkembangan
pervasive atau PDD (Pervasive Developmental Disorders), yang ditandai dengan
tampilnya abnormalitas pada domain interaksi sosial dan komunikasi. Terapi
lumba-lumba merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk mengurangi
gangguan perkembangan pada penderita autis. Pada tahun 1970 DR. Besty Smith
memulai terapi lumba-lumba setelah melihat efek terapi lumba-lumba terhadap
saudaranya yang mengalami gangguan saraf. Kemudian terapi lumba-lumba
dikembangkan oleh Dr Nathanson di The Dolphin Human Therapy center di
Florida, Amerika.
Pada Tugas Akhir ini, akan dirancang alat yang dapat mengeluarkan gelombang
suara terapi lumba-lumba pada saat melakukan terapi pada penderita autis.
Gelombang suara tersebut dihasilkan dengan menggunakan perangkat Arduino
2
Uno sebagi pengontrol keluaran suara. Dengan demikian, terapi yang dilakukan
akan lebih mudah dilakukan diruangan tanpa harus masuk ke dalam kolam lumba-
lumba atau di dalam air.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Pada penelitian ini akan dibahas masalah mengenai bagaimana merancang dan
membangun Prototype alat terapi autis berbasis Arduino dengan keypad sebagai
pilihan untuk menentukan jenis dan variasi terapi yang digunakan. Masalah yang
diperhatikan pada penelitian ini yaitu :
1. File terapi yang digunakan sebagai masukan DAT Prototype.
2. Arduino Shield yang digunakan untuk interface antara Arduino dengan
sdcard.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Merancang dan membangun Prototype alat terapi autis dengan suara lumba-
lumba, sebagai referensi untuk alat terapi autis.
2. Menganalisa kesesuaian hasil data suara yang dihasilkan oleh Prototype.
1.4 BATASAN MASALAH
Pada tugas akhir ini, memiliki batasan-batasan masalah sebagai berikut :
3
1. Gelombang suara yang di gunakan yaitu gelombang suara lumba-lumba.
2. Gelombang suara yang digunakan merupakan jenis file berformat .mp3.
1.5 MANFAAT
Manfaat yang dapat diambil melalui tugas akhir ini yaitu :
1. Terapi autis yang sebelumnya dilakukan di dalam air akan lebih mudah
diterapkan karena media tempat untuk terapi tidak didalam air.
2. Dapat digunakan untuk terapi dengan beberapa pilihan variasi terapi agar
terapi lebih bervariasi setiap kali melakukan terapi.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memudahkan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, maka laporan ini
dibagi menjadi 5 bab. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut
:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang terori-teori yang mendukung tugas akhir ini.
4
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, langkah-langkah kerja
peranccangan dan realisasi rangkaian, spesikikasi rangkaian perblok.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi data hasil pengujian dan membahas data hasil pengujian yang didapatkan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini memuat kesimpulan dari semua proses dan hasil yang telah diuji serta
saran-saran yang mendukung untuk menyempurnakan penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Gelombang Bunyi [1]
Bunyi atau suara didefinisikan sebagai rangkaian gelombang yang merambat dari
sumber getar sebagai akibat perubahan kerapatan dan juga tekanan udara
(J.F.Gabriel,1996). Gelombang bunyi yang paling sederhana adalah gelombang
sinusoidal, yang mempunyai frekuensi, amplitudo, dan panjang gelombang tertentu.
Telinga manusia peka terhadap gelombang dalam jangkauan frekuensi dari sekitar 20
hingga 20.000Hz yang dimanakan jangkauan yang dapat didengar (audible range),
untuk gelombang suara dengan frekuensi diatas audible range atau diatas jangkuan
yang dapat didengar manusia dinamakan gelombang ulrasonik dan dibawah audible
range dinamakan infrasonik.
Pada frekuensi tertentu, besar amplitude tekanan sebuah gelombang bunyi,
berbanding lurus terhadap kenyaringanya (loudness) yang dirasakan. Frekuensi dari
gelombang bunyi merupakan factor utama dalam menentukan titi nada (pitch) bunyi,
yakni kualitas yang membuat bunyi menjadi tergolong tinggi atau rendah. Semakin
6
tinggi frekuensi bunyi (didalam jangkauan dapat didengar), maka semakin tinggi pula
titi nada yang dapat dirasakan oleh pendengar.
2.1.1 Tingkat Intensitas Bunyi (Sound Intensity Level)
Tingkat intensitas bunyi dinyatakan dalam decibel (db). Decibel adalah sebuah satuan
yang digunakan untuk menghormati Alexander Graham bell. Telinga manusia peka
terhadap jangkauan intensitas yang begitu besar sehingga digunakan intensitas
logaritmik. Tingkat intensitas bunyi (sound intensity level) β sebuah gelombang bunyi
didefinisikan oleh persamaan
Β = (10 dB) log (definisi tingkat intensitas bunyi) (2-1)
Dimana pada persamaan ini merupakan sebuah intensitas acuan yang dipilih
sebesar 10 W/ . Mendekati ambang pendengaran manusia pada 1000 Hz.
2.2 Lumba – Lumba
Lumba – lumba merupakan salah satu mamalia laut dari kingdom Animalia, filum
chordate, kelas mamalia, ordo cetacean, upaordo odontoceti, dan family
delphinidae. Hewan-hewan dari ordo cetacean merupakan hewan yang menyusui
dimana sepanjang hidupnya berada diperairan dan telah beradaptasi dilingkungan ini.
Memiliki tubuh seperti torpedo (steamline) tanpa sirip dibagian belakang, sirip bagian
7
depan mengecil dan memiliki ekor horizontal yang kuat seperti baling-baling perahu.
Pada bagian atas kepala hewan ini memiliki lubang hidung (blowhole) yang sewaktu-
waktu berubah menjadi lubang peniup. Lubang ini berfungsi sebagai alat pernafasan
padasaat hewan ini berenang dipermukaan air. Morfologi mamalia laut dari ordo
cetacean terlihat seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Morfologi mamalia laut ordo Cetacea.
Menurut Carwadine et al (1997), cici-ciri umum dari cetacean yaitu memiliki bagian
tubuh yang berbeda dengan kebanyakan mamalia yang lain. apabila mamalia lain
memiliki lubang hidung kedepan, mamalia jenis ini memiliki lubang hidung diatas
kepala. Sedangkan menurut Reseck (1998), salah satu perbedaaan mendasar dari
cetacean dengan ikan adalah dari segi bentuknya yaitu pada ekor, dimana ekor
mamalia ini berbentuk horizontal dan ketika berenang bergerak keatas dan kebawah
dan dikombinasikan dengan sedikit gerakan memutar, sedangkan ekor pada ikan
berbentuk vertikal dan bergerak dari sisi kesisi ketika berenang.
8
Mamalia jenis cetacea merupakan golongan hewan berdarah panas, sebagian besar
energi tubuhnya dihabiskan untuk menstabilkan tubuhnya. Untuk kestabilan suhu
pada cetacean ini terdapat lapisan lemak di bawah kulit untuk mempertahankan
kondisi tubuh tetap pada suhu 26 C - 37 C, meskipun hidup juga pada lingkungan
dengan suku kurang dari 25 . Lemak juga terdapat pula pada organ lain seperti hati,
karingan otot, dan di dalam tulang dalam bentuk minyak, dengan jumlah sekitar 50%
dari berat tubuhnya (Evan 1987).
Terdapat 10 jenis lumba-lumba yang hidup di perairan Indonesia yaitu lumba-lumba
hidung botol (Tursiops truncates 1821), lumba-lumba hidung totol (Stenella
Attenuate Gray 1846), lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris, Gray
1828), lumba-lumba hidung bergaris (Stenella Coeruleoalba, Meyen 1833), lumba-
lumba biasa (Delphinus Delphis, Linneaeus 1758), lumba-lumba fraser
(Lagenodelphis hosei, Fraser 1758), lumba-lumba putih cina (Sausa Chinensis,
Osbeck 1765) lumba-lumba gigi kasar (Grampus Griseus, Cuvier 1812), dan Pesut
(Orcaella brevirotris, Gray 1866).
2.2.1 Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncater, Montagus, 1821) [6]
Lumba-lumba jenis hidung botol atau bottlenose dolphin merupakan lumba-lumba
jenis ordo paling kecil dan dikenal dapat dipergunakan dalam pertunjukan atau
animal show. Dengan tubuh yang tegap, moncong pendek, dan sirip punggung
(dorsal fin) tinggi di bagian tengah punggung dan berujung sedikit bengkok seperti
9
sabit. Warna kulit abu-abu terang hingga sedikit hitam pada bagian punggu dari sisi-
sisi berbayang kea rah putih pada bagian perut.
Pada perut dan sisi bagian bawah sebagian berbintik dan terdapat garis gelap dari
mata hingga flipper dan apabila diamati dengan seksama dalam jarak yang dekat,
terdapat tonjolan berwarna redup pada bagian punggung. Lumba-lumba hidung botol
memiliki 18 hingga 26 pasang gigi yang tegak pada tiap rahang. Bayi lumba-lumba
pada waktu lahir memiliki panjang tubuh 1-1,3 m, sedangkan lumba-lumba dewasa
memiliki panjang tubuh 1,9-3,8 m, dimana panjang tubuh lumba-lumba jantan lebih
panjang dari pada betina.
Gambar 2.2 Struktur Kepala Lumba-lumba
Lumba-lumba jenis hidung botol dapat ditemukan diseluruh dunia pada perairan
tropis dan subtropics, inshore dan offshore (Klinowska 1991). Menurut Cokeron
(1990) lumba-lumba hidung botol biasanya terdapat diantara nearshore dan offshore
dan menghabiskan 92% waktunya pada kedalaman kurang dari 32 m dan berapa pada
jarang 1 km dari pantai.
10
Rudolph et al (1997) menyatakan bahwa lumba-lumba hidung botol menyebar antara
lain di Laut Jawa, Pulau Panaitan, sebelah barat Jawa, Pulau Sissie, Pulau Solor,
Kepulauan Riau, Pulau Biak, Lamalera, Samudra Pasifik, Selat ambon, sebelah
timur laut seram, pulau panaitan, lepas pantai Papua, Selat Ambon, Selat Malaka,
Selat Singapura, Selat Sunda dan Sebelah Timur Pulau Bangka. Priyono 2001
mengklasifikasikan lumba-lumba hidung botol dari abu-abu hingga agak hitam pada
bagian punggung dari sisi-sisi, berbayang ke arah putih pada bagian perut. Terdapat
sebuah garis gelap dari mata ke flipper, dan sebuah tonjolan warda redup pada
bagian punggung yang biasanya hanya Nampak pada jarak yang dekat. Seringkali
terdapat sebaran warna abu-abu pada tubuh, khususnya pada muka dan apri apex
melon lubang hidung (blowhole). Memiliki 18-26 pasang gigi yang tegak pada tiap
rahang. Lumba-lumba dewasa memiliki panjang tubuh 1,9-3,8 m, dimana panjang
tubuh jantan lebih panjang dari betina.
2.2.2 Tingkah Laku Lumba-lumba
Lumba-lumba sering melakukan berbagai macam gerakan dan tingkah laku yang
berhubungan dengan siklus hidupnya. Tingkah laku salah satu mamalia laut ini sangat
beragam, mulai dari yang terlihat jelas hingga yang sangat jarang dilakukan. Lumba-
lumba sering melakukan aktivitas melompat diudara dengan kepala terlebih dahulu
dan menjatuhkan diri kembali ke air. Aktivitas ini disebut dengan breaching.
Aktivitas ini masih merupakan misteri namun terdapat beberapa alasan yaitu sebagai
11
suatu tanda, menghilangkan parasit yang menempel pada tubuh mamalia tersebut,
untuk kekuatan, sekedar kesenangan atau bahkan suatu bentuk komunikasi pada
kelompok mereka (Carwadine 1995).
Lumba-lumba memiliki tingkah laku sosial yang ditandai dengan :
1. Alloparental care : kegiatan ini merupakan kegiatan dimana lumba-lumba muda
berenang dan bermain bersama lumba-lumba dewasa lainya pada saat ditinggal
ibunya mencari makan pada jarak beberapa ratus meter dari mereka.
2. Greeting : merupakan kegiatan berenang cepat diantara yang lainya di
permukaan air sambil menggerakan ekor dan mengeluarkan suara pada saat
bertemu kelompoknya.
3. Roughhousing : kegiatan menyambut anak yang baru dilahirkan dengan penuh
semangat membuat kegaduhan dan keributan menggunakan rostrum dan flukes.
2.2.3 Sistem Komunikasi Lumba-Lumba
Banyak sekali binatang laut yang memproduksi suara diantaranya adalah crustacea,
ikan, dan mamalia laut. Hal itu dikarenakan suara atau akustik merupakan sarana
yang paling efektif dan efisien untuk berkomunikasi pada lingkungan perairan
dimana kecepatan rambat suara diair adalam 1500m/s atau 4,5 kali lebih cepat
daripada kecepatan suara. Menurut Nybakken (1992) suara merambat dalam air lima
kali lebih cepat dari pada di udara dan mempunyai kisaran komunikasi yang lebih
luas dari pada penglihatan.
12
Suara lumba-lumba dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu Click untuk echolocation,
brust dideskripsikan sebagai lengkingan, dan whistle digunakan untuk komunikasi
(Caldwell and Caldwell 1990).
2.3 DAT (Dolphin Assisted Theraphy)
Terapi yang dibantu dengan lumba-lumba atau yang sering disebut dengan terapi
lumba-lumba atau Dophin Assisted Theraphy (DAT) dikembangkan oleh David
Nathanson yang merupakan seorang psikologis klinis yang telah banyak melakukan
banyak penelitian mengenai DAT. Terapi ini akan meningkatkan interaksi dari
penderita terhadap lingkungan, dan dapat menerima rangsangan yang diberikan
lumba-lumba sehingga penderita tersebut dapat berinteraksi dengan lumba-lumba.
Tujuan dari program ini yaitu mendorong anak-anak untuk dapat memberikan
respons dari interaksi yang diberikan dengan program terapi child's individualized.
(Nathanson, 1998; Nathanson, de Castro, Friend, & McMahon, 1997; Nathanson & de
Faria, 1993).
DAT atau Dolphin Assisted Therapy atau terapi lumba-lumba merupakan salah satu
terapi yang menggunakan bantuan hewan, dan disebutkan memberikan efek
perbaikan terhadap pikiran, dan fungsi tubuh serta kualitas hidup. DAT bukan untuk
menyembuhkan penyakit, dan bukan satu cara yang memberikan keajaiban, akan
tetapi dapat menjadi salah satu alternatif cara atau variasi yang bisa diperkenalkan
13
kepada anak penyandang autis. Terapi autis dengan menggunakan lumba-lumba
terbukti lebih efektif dan lebih cepat dibandingkan dengan terapi lainya. Hal ini
dikarenakan gelombang suara yang dipancarkan lumba-lumba berpengaruh terhadap
perkembangan otak anak autis. DAT atau Dolphin Assisted Therapy adalah sebuah
terapi yang dilakukan oleh lumba-lumba yang terlatih untuk melakukan terapi guna
meningkatkan ketrampilan motorik pada pasien yang telah didiagnosis dengan
perkembangan fisik, emosional cacat seperti keterbelakangan mental dan autism.
Terapi lumba-lumba mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap anak
penyandang autis. Menurut Carla Henco dan Tsuzuki Keiko di Australia (2006) ,
Terapi lumba-lumba dapat berpengaruh terhadap fungsi motorik halus dan kasar
anak-anak, proses belajar, kemampuan kognitif, konsentrasi dan komunikasi, serta
kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang lain menjadi lebih baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada :
Waktu : Maret 2015 – Oktober 2015
Tempat : Laboratorium Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Tenik,
Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk mendukung penelitian ini yaitu :
1. Software Fritzing 0.9.1
Software Fritzing 0.9.1 Digunakan untuk membuat gambar rangkaian dari
tugas akhir yang akan dikerjakan.
15
2. Arduino Uno dan Arduino Mega
Digunakan sebagai kontrol keluaran dari sistem yang akan dibuat.
3. Personal Computer
PC atau personal computer digunakan untuk membuat program untuk
Arduino Uno.
4. LCD (Liquid Crystal Display)
LCD atau Liquid Crystal Display pada tugas akhir ini digunakan unuk
menampilkan jenis file terapi, jenis variasi terapi dan kontrol terapi.
5. Kabel penghubung
Kabel penghubung digunakan sebagai penghubung antara komponen satu
dengan yang lainya.
6. Power Supply
Power Supply digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian yang
dibuat
7. Wavelab6
Pada penelitian ini, software wavelab6 digunakan untuk menampilkan bentuk
dan spektrum sinyal serta perbandingan frekuensi terhadap gain dari
gelombang suara terapi dan variasi terapi.
8. DFPlayer Mini Module
Modul DFPlayer Mini digunakan sebagai shield untuk memutar file Mp3
terapi.
16
3.3 Realisasi Alat
Adapun metode realisasi dari pembuatan prototype alat terapi autis dibagi
menjadi beberapa tahapan, yaitu :
1. Studi Literatur
Studi literatur pada tahapan ini dilakukan untuk mempelajari teori-teori yang
berkaitan dengan terapi yang dilakukan oleh lumba-lumba terhadap pasien :
a. Jenis suara lumba-lumba yang digunakan pada saat melakukan terapi
b. Variasi suara lumba-lumba pada saat melakukan terapi
2. Interface arduino-DFPlayermini Module -speaker
Pin TX pada Arduino Uno dihubungkan ke pin RX pada DFPlayer Module
sedangkan pin RX pada Arduino Uno dihubungkan ke pin TX pada DFPlayer
Module. Pin DAC R dan DAC L yang merupakan pin pada DFPlayer Module
dihubungkan ke speaker. Kemudian pin Vcc dan Ground pada DFPlayer
Module dihubungkan ke Vcc dan Ground pada Arduino Uno.
3. Interface Arduino-LCD
Pin D2, D3, D4, D5, D11 dan D12 yang terdapat pada Arduino Mega
digunakan sebagai pin masukan untuk LCD dengan pin masukan pada LCD
sebagai berikut D5, D4, D3, D2, pin E dan pin RS. Pada interface ini
17
menggunakan 1 buah resistor variabel sebesar 10 kOhm yang berfungsi
sebagai pengatur kecerahan pada LCD.
4. Interface Arduino Keypad
Pada interface antara arduino terhadap keypad ini, pada Arduino Mega,
digunakan pin D22, D24, D26, D28, D30, D32 dan D34 sebagai pin masukan
untuk keypad. Sedangkan pada Arduino Uno digunakan pin D2 hingga D8
untuk masukan ke Keypad.
18
3.4 Blok Diagram Sistem
ArduinoUno
LCD
Speaker
DFPlayer Mini
Keypad
SD Card
Power Supply
ArduinoUno
ArduinoMega
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
DFPlayer Mini
SD Card
19
Gambar 3.1 menjelaskan tentang blok diagram dari rangkaian prototype alat
terapi autis. Arduino berfungsi sebagai kontrol dari file suara terapi yang akan
dipancarkan oleh rangkaian prototype alat terapi autis kemudian dikeluarkan
melalui speaker. LCD akan menampilkan jenis terapi dan jenis variasi terapi
yang dilakukan oleh rangkaian prototype alat terapi autis sesuai dari pilihan
yang ditentukan pada keypad yang telah disediakan.
3.5 Gambar Rangkaian
Gambar 3.2 Rangkaian Prototype Terapi Autis
20
Gambar 3.3 merupakan rangkaian keseluruhan dari sistem yang dibuat. Pada
keypad tombol DAT 1, DAT 2, DAT 3, dan DAT 4 merupakan jenis suara
lumba-lumba yang akan digunakan untuk melakukan terapi. Tombol DAT 1
merupakan rekaman suara lumba-lumba low cut off dengan durasi waktu 47
menit. Tombol DAT 2 merupakan rekaman suara lumba-lumba low cut on
dengan durasi waktu 70 menit. Sedangkan tombol DAT 3, dan DAT 4
merupakan suara terapi lumba-lumba SMR Stimulation dan SMR Stimulation
Classic yang dihasilkankan oleh gelombangotak.com dengan durasi terapi 30
menit. Tombol Whistle, Brust dan Klick merupakan jenis variasi terapi yang
digunakan untuk memvari. Tombol play dan stop merupakan kontrol dari
terapi.
21
3.6 Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.3 Diagram Alir Perancangan Sistem
Mulai
Perancangan sistem
Analisis
Selesai
Study Literatur
Pemilihan Alat DanBahan
Pembuatan Sistem
Pengujian Sistem
Pembuatan Laporan
Berhasil/Tidak
Tidak
Ya
22
Mulai
Rangkaian Prototype Terapi Autis
Menentukan Pilihan Pada Keypad
KesesuaianTampilanPada LCD
KesesuaianKeluaran
PadaSpeaker
Selesai
Tidak
Tidak
Gambar 3.4 Diagram Alir Sistem
Ya
Ya
23
3.7 Pengujian Alat
Pada tahapan ini akan dilakukan beberapa tahapan untuk menguji kinerja dari
sistem/alat yang dibuat.
1. Pengujian Interface Arduino - LCD
Pada tahapan pengujian ini akan dilakukan pengujian mengenai kinerja dari
interface yang telah dibuat. Pada interface Arduino terhadap LCD, akan diuji
dengan cara melihat hasil dari tampilan LCD pada arduino dihidupkan.
2. Pengujian Interface Arduino - Keypad
Pengujian interface antara arduino dan keypad dilakukan dengan cara melihat
kesesuaian pada saat keypad ditekan apakah tampilan sudah sesuai dengan
pilihan yang dipilih pada keypad.
3. Pengujian Interface Arduino - Speaker
Pengujian interface antara arduino dan speaker dilakukan dengan cara
memutar file wav menggunakan arduino apakah speaker dapat mengeluarkan
file suara yang telah ditentukan dengan cara melihat bentuk gelombang suara
file yang di masukan dan keluaran dari sistem menggunakan software wavlab.
3.8 Pengujian Sistem
Pada tahapan pengujian sistem ini dilakukan untuk mengetahui mengenai
keberhasilan sistem yang telah dibuat secara menyeluruh.
24
1. Pengujian akurasi alat yang telah dibuat
Pada pengujian ini akan diketahui kesesuaian masukan dari keypad apakah
telah sesuai dengan yang ditampilkan pada LCD dan file yang di keluarkan
oleh speaker.
2. Pengujian hasil alat yang telah dibuat
Pada tahapan pengujian ini akan diketahui kesesuaian masukan suara yang
diberikan dengan keluaran dengan cara melihat gambar gelombang suara
masukan dengan gelombang suara dari keluaran sistem yang telah dibuat
dengan menggunakan software WaveLab6.
3.9 Penulisan Laporan
Penulisan laporan merupakan tahap akhir dari pengerjaan tugas akhir ini yang
berisi tentang semua yang berhubungan dengan perancangan alat pada tugas akhir
yang telah dibuat. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa kemudian
dibandingkan dengan data yang didapatkan dari suara yang dikeluarkan oleh
lumba-lumba yang kemudian diambil kesimpulan dan saran untuk tugas akhir
yang telah dibuat.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Dari hasil penelitian prototype alat terapi autis berbasis arduino uno dengan
variasi suara lumba-luba click, brust dan whistle dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. DAT prototype merupakan alat terapi autis berbasis arduino uno dengan
variasi suara lumba-luba click, brust dan whistle telah berhasil dibuat,
dengan menggunakan keypad sebagai beberapa pilihan untuk jenis terapi
yang diinginkan, dan jenis variasi yang diinginkan pada saat terapi
berlangsung.
2. Hasil rata-rata perbedaan antara masukan dan keluaran pada intensitas
stereo kiri pada variasi brust sebesar 0,0012 dB, dan perbedaan intensitas
stereo kanan antara masukan dan keluaran yaitu sebesar 0,0012 dB.
Sedangkan rata-rata perbedaan gain masukan dan keluaran gain kiri
sebesar 9,1446 dB dan rata-rata perbedaan masukan dan keluaran gain
kanan sebesar 9,1093 dB.
52
3. Hasil rata-rata perbedaan antara masukan dan keluaran pada intensitas
stereo kiri pada variasi click sebesar 0,0002 dB, dan perbedaan intensitas
kanan antara masukan dan keluaran yaitu sebesar 0,0002 dB. Sedangkan
rata-rata perbedaan gain masukan dan keluaran gain kiri sebesar 3,1685
dB dan rata-rata perbedaan masukan dan keluaran gain kanan sebesar
3,1960 dB.
4. Rata-rata perbedaan intensitas stereo masukan dan keluaran kiri pada
variasi whistle sebesar 0,0004 dB dan 0,0017 dB pada perbedaan intensitas
stereo masukan dan keluaran kanan. Kemudian perbedaan gain antara
masukan dan keluaran yang dihasilkan DAT prototype yaitu sebesar
2,6195 dB pada rata-rata perbedaan gain kiri dan 2,6661 dB pada rata-rata
perbedaan gain kanan.
5. Rata-rata perbedaan antara intensitas masukan dan keluaran pada terapi
Low Cut Off yang diperoleh yaitu sebesar 6,68E-05 dB pada intensitas
stereo kiri dan 6,60E-05 dB pada intensitas stereo kanan. Kemudian rata-
rata perbedaan gain yang didapat yaitu 6,5 dB pada gain kiri dan kanan.
6. Rata-rata perbedaan antara intensitas masukan dan keluaran pada terapi
Low Cut On yang diperoleh yaitu sebesar 1,90E-05 dB pada intensitas
stereo kiri dan 2,06E-05 dB pada intensitas stereo kanan. Kemudian rata-
rata perbedaan gain yang didapat yaitu 5,2305 dB pada gain kiri dan
5,2156 dB pada gain kanan.
7. Rata-rata perbedaan intensitas kanan antara masukan dan keluaran pada
terapi SMR Stimulation Classic yang dihasilkan yaitu 0,0005 dB pada
intensitas stereo kiri dan 0,0001 dB pada intensitas stereo kanan.
53
Sedangkan rata-rata perbedaan antara gain kiri antara masukan dan keluar
yaitu 2,9533 dB, dan rata-rata perbedaan gain kanan antara masukan dan
keluaran yaitu 4,3372 dB.
8. Rata-rata perbedaan intensitas kanan antara masukan dan keluaran pada
terapi SMR Stimulation, yang dihasilkan yaitu 0,0072 dB pada intensitas
stereo kiri dan 0,0004 dB pada intensitas stereo kanan. Sedangkan rata-
rata perbedaan antara gain kiri antara masukan dan keluar yaitu 0,8273 dB,
dan rata-rata perbedaan gain kanan antara masukan dan keluaran yaitu
1,5573dB.
5.2 SARAN
1. Untuk menghasilkan gelombang suara yang sama dengan masukan yang
diberikan, harus digunakan module shield arduino dan speaker yang sesuai
dengan range frekuensi suara terapi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hudh D. Young, Roger A. Freedman. 2003. Fisika Universitas. Jakarta
Erlangga.
[2] W.L, Wiltlow ; Arthur N. popper ; Richard R. Fay. 2000. Hearing by
Whales and Dolphins.SpringerVerlag. NewYork.
[3] Carwadine, Mark. 1995. EyeWitnessHandbook : Whales, Dolphins and
Purpoises. The Visual Guide to All World’s Cetacean. Dorling Kindersley
Ltd. NewYork.
[4] Herlinawati,S.T.,M.T, 2014. Laporan Akhir Hibah Bersaing :
IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN GELOMBANG ULTRASONIK
LUMBA-LUMBA UNTUK TERAPI AUTIS. Universitas Lampung,
Lampung.
[5] Andri Priyatna. 2010. Amazing Autism (memahami, Mengasuh, dan
Mendidik Anak Autis). Jakarta: PT Elex Media Pomputindo Kelompok
gramedia.
[6] Echolocation Dolphin, terakhir diakses 2 Juni 2014, avilable :
http://seaworld.org/en/animal-info/animal-infobooks/bottlenose-
dolphins/communication-and-echolocation/