5
jurnal kimia organik II 1 SINTESIS ASAM SALISILAT DARI MINYAK GANDAPURA Mashfufatul Ilmah (1112016200027) Eka Yuli Kartika, Eka Noviana Nindi Astuti, Nina Afria Damayanti PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 ABSTRACT Metil salisilat merupakan komponen utama dari minyak gandapura, Dalam percobaan ini, asam salisilat akan disintesis dari minyak gandapura. Pada dasarnya percobaan ini bertujuan untuk meangetahui cara sintesis asam salisilat dari minyak gandapura. Pada percobaan ini minyak gandapura direaksikan dengan NaOH dan dengan bantuan asam sulfat pekat akan menghasilkan endapan putih berupa asam salisilat. Untuk menguji kemurnian asam salisilat dilakukan uji titik leleh, dimana titik leleh asam salisilat adalah 159 o C, sedangkan pada data hasil percobaan didapatkan titik leleh sampel hasil sintesis sebesar162 o C. INTRODUCTION Asam salisilat adalah asam oraganik berupa hablur putih, tak berbau, rasanya manis. Tak larut dalam air dingin, larut dalam air panas, dan mudah larut dalm alkohol. Esternya metil salisilat, ialah minyak gandapura, juga terdapat pada tumbuhan. Dipakai sebagai bahan pengawet karena mencegah tumbuhnya bakteria. Asetatnya (aspirin) dan turunan lain asam ini (salisilat) dipakai sebagai obat pencegah panas (antipiretika) dan antiseptikum dalam pengobatan penyakit encok. Metil salisilat dipakai sebagai bumbu dan obat gosok. Asam salisilat dipakai dalam pembuatan zat celup (Anonim, 90: 1977).

Sintesis Asam Salisilat Dari Senyawa Organik

Embed Size (px)

Citation preview

  • jurnal kimia organik II

    1

    SINTESIS ASAM SALISILAT DARI MINYAK GANDAPURA

    Mashfufatul Ilmah (1112016200027)

    Eka Yuli Kartika, Eka Noviana Nindi Astuti, Nina Afria Damayanti

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2014

    ABSTRACT

    Metil salisilat merupakan komponen utama dari minyak gandapura, Dalam percobaan

    ini, asam salisilat akan disintesis dari minyak gandapura. Pada dasarnya percobaan ini

    bertujuan untuk meangetahui cara sintesis asam salisilat dari minyak gandapura. Pada

    percobaan ini minyak gandapura direaksikan dengan NaOH dan dengan bantuan asam sulfat

    pekat akan menghasilkan endapan putih berupa asam salisilat. Untuk menguji kemurnian

    asam salisilat dilakukan uji titik leleh, dimana titik leleh asam salisilat adalah 159oC,

    sedangkan pada data hasil percobaan didapatkan titik leleh sampel hasil sintesis

    sebesar162oC.

    INTRODUCTION

    Asam salisilat adalah asam oraganik berupa hablur putih, tak berbau, rasanya manis.

    Tak larut dalam air dingin, larut dalam air panas, dan mudah larut dalm alkohol. Esternya

    metil salisilat, ialah minyak gandapura, juga terdapat pada tumbuhan. Dipakai sebagai bahan

    pengawet karena mencegah tumbuhnya bakteria. Asetatnya (aspirin) dan turunan lain asam

    ini (salisilat) dipakai sebagai obat pencegah panas (antipiretika) dan antiseptikum dalam

    pengobatan penyakit encok. Metil salisilat dipakai sebagai bumbu dan obat gosok. Asam

    salisilat dipakai dalam pembuatan zat celup (Anonim, 90: 1977).

  • jurnal kimia organik II

    2

    Kemungkinan terbuka bagi ahli kimia sintesis adalah memanfaatkan sebesar mungkin

    apa yang diketahuinya secara lebih mendalam tentang ketersediaan selektif reaksi sintesis.

    Woodward mengatakan bahwa ahli kimia organik menunjukkan pentingnya transformasi

    sintesis dalam bidang sintesis senyawaorganik. Ahli kimia organik harus berusaha agar reaksi

    yang digunakan untuk merancang jalur sintesis mempunyai syarat-syarat yang telah

    ditentukan (Hardjono, 3: 2009).

    Minyak gandapura (Wintergreen oil) merupakan salah satu minyak atsiri yang

    penggunaanya cukup luas dalam industri farmasi, parfum dan kosmetika serta penggolahan

    makanan dan minuman. Dalam obat-obatan minyak gandapura digunakan sebagai kontra

    iritasi, misalnya dalam seleb, obat gosok dan balsem. Dalam produk parfum dan kosmetika

    minyak gandapura digunakan sebagainpewangi (fragrance ingredient), sementara dalam

    pengolahan makanan dan minuman digunakan dalam pembuatan makanan beku, kembang

    gula, permen karet, pudding, makanan panggang dan sebagai pemberi aroma dalam minuman

    tanpa alkohol maupun minuman beralkohol seperti root beer (Leung, 1980). Untuk keperluan

    industri-indutri tersebut Indonesia sampai saat ini masih mengimpor minyak gandapura dari

    RRC dengan nilai Rp. 0,6 1 milyar setiap bulan (mamun, 83). Metilsalisilat adalah suatu

    senyawa ester. Semakin tinggi kandungan metilsalisilat dalam minyak akan semakin tinggi

    pula angka bilangan ester minyak tersebut. Menurut Guenther (1958) dan List dan

    Horhammer (1976) senyawa metilsalisilat dalam minyak gandapura terbentuk melalui

    hidrolisa enzimatik dari senyawa gaultherin oleh enzim primeverosidase selama proses

    pelayuan bahan (mamun, 87).

    MATERIAL AND METHODS

    Alat

    Alat dan bahan yang digunakan adalah statif (1 buah), klem (2 buah), kawat kasa, kaki

    tiga dan pembakar spirtus (1 buah), ring (1 buah), seperangkat alat sintesis (1 buah), corong

    (1 buah), gelas beker (2 buah), indikator universal (1 buah), baskom (1 buah), kertas saring (2

    buah), cawan petri (1 buah), batang pengaduk (1 buah), kaleng susu (1 buah), termometer

    raksa (1 buah), korek api (1 buah), pipa kapiler (1) buah, minyak goreng, minyak gandapura

    (5 mL), NaOH (15 mL), H2SO4 (15 mL), H2O (15 mL), H2O hangat (25.7 mL), batu didih (5

    buah).

    Metode

  • jurnal kimia organik II

    3

    Pada percobaan ini dilakukan sintesis asam salisilat dari minyak gandapura, pertama

    merancang alat sintesis . Sebelum alat sintesis dirangkai mengukur 5 mL minyak gandapura

    dan dimasukkan dalam labu sintesis dan ditambah dengan 15 mL NaOH, campuran dari ke

    duanya dipanaskan dan ditambah dengan batu didih hingga mendidih, dinginkan hingga suhu

    ruangan (29oC), pindahkan dalam gelas beaker, letakkan gelas beaker dalam esbath dan

    tambahkan H2SO4 15 mL, cek pH larutan menggunakan indikator universal, saring dan cuci

    endapan dengan air 13 mL, pindahkan endapan dalam gelas beaker yang lain dan tambahkan

    25.7 mL air hangat, aduk dan diamkan dalam esbath selama 10 menit, saring endapan

    dijadikan sample asam salisilat dan diuji titik lelehnya pada hari berikutnya

    Penentuan titik leleh asam salisilat (hasil sintesis dari minyak gandapura)

    Masukkan minyak goreng dalam kaleng susu, masukkan asam salisilat dalam pipa

    kapiler yang sebelumnya telah dibakar pada salah satu ujung pipa kapiler agarsampel tidak

    bocor, ikat dengan termometer raksa dengan karet gelang, panaskan minyak dan amati titik

    leleh asam salisilat.

    RESULTS AND DISCUSSION

    Minyak gandapura 5 ml + NaOH 15 ml Endapan putih

    Dilakukan pemanasan Cairan, seperti minyak goreng

    Di tambahkan H2SO4 15 ml Endapan putih agak pink

    Uji pH dengan indikator ... pH = 1

    Komponen utama dalam minyak gandapura adalah senyawa metilsalisilat yang

    kandungannya dapat mencapai 98%. Metil salisilat dapat juga dibuat secara sintesis melalui

    reaksi esterifikasi anatra metanol dan asam salisilat dengan bantuan katalis H2SO4 pekat

    (Actander, 1980). Hasil sintesis ini diperdagangkan sebagai minyak gandapura sintetis.

    Pada percobaan kali ini, metil salisilat disintesis dari minyak gandapura, dengan

    memanaskan minyak gandapura dan NaOH, dengan bantuan asam sulfat 6M diharapkan pH

    campuran 2, pada percobaan ini didapatkan pH larutan 1, dan dari proses sintesis dihasilkan

    endapan dengan warna putih mendekati merah muda, hal ini terjadi karena asam sulfat yang

    bertindak sebagai katalis yang seharusnya digunakan adalah 6M akan tetapi karena kesalahan

    dan kurang telitinya praktikan dalam praktikum sehingga asam sulfat yangdigunakan adalah

  • jurnal kimia organik II

    4

    3M, hal ini yang menyebabkan seharusnya residu asam salisilat berwarna putih menjadi

    putih mendekati merah muda.

    Endapan yang didapatkan dicuci dengan air, pencucian ini bertujua untuk

    menghilangkan zat-zat pengotor yang ada dalam residu, setelah selesai dicuci endapan

    dipindahkan dalam gelas kimia lain dan titambahkan dengan air yang bersuhu 50oC ,

    penambahan air panas ini karena sifat dari asam salisilat yang tidak larut dalam air dingin,

    akan tetapi larut dalam air panas, dan disaring kembali hal ini bertuuan agar endapan yang

    berupa asam salisilat bener-benar bersih dari pengotor. Hasil dari sintesis asam salisilat dari

    minyak gandapura diletakkan dalam cawan petri dan didiamkan hingga benar-benarkering

    untuk diuji kemurniaannya. Uji kemurnian asam salisilat bisa dilakukan dengan melakukan

    uji titik leleh, jika hasil yang diperoleh dari uji titik leleh sesuai dengan hasil titik leleh asam

    salisilat yang ada dalam literatur maka asam salisilat yang dihasilkan dari percobaan benar-

    benar murni.

    Titik leleh asam salisilat dari beberapa literatur didapatkan sebesar 159oC sedankan dari

    uji titik leleh asam salisilat hasil sintesis dari minyak gandapura didapatkan sebesar 162oC.

    Perbedaan ini diakibatkan karena kesalahan menggunakan asam sulfat 3M yang seharusnya

    6M sehingga mempengaruhi hasil dari sintesis. Penambahan asam sulfat berfungsi untuk

    memprotonasi garam salisilat menjadi asam salisilat, sehingga perbedaan konsentrasi yang

    cukup tinggi akan sangat mempengaruhi hasil dari sintesis asam karboksilat.

    CONCLUSION

    Berdasarkan hasil percobaan sintesis asam salisilat daiminyak gandapura dapat

    disimpulkan bahwa, asam salisilat adalah asam oraganik berupa hablur putih, tak berbau,

    rasanya manis. Tak larut dalam air dingin, larut dalam air panas, dan mudah larut dalm

    alkohol. Metil salisilat dapat juga dibuat secara sintesis melalui reaksi esterifikasi anatra

    metanol dan asam salisilat dengan bantuan katalis H2SO4 pekat. Titik leleh asam salisilat dari

    beberapa literatur didapatkan sebesar 159oC sedankan dari uji titik leleh asam salisilat hasil

    sintesis dari minyak gandapura didapatkan sebesar 162oC. Perbedaan ini diakibatkan karena

    kesalahan menggunakan asam sulfat 3M yang seharusnya 6M

    REFERENCE

    Sasatrohamidjojo, Hardjono. 2009. Sintesis Senyawa Organik. Jakarta: Erlangga.

  • jurnal kimia organik II

    5

    Anonim. 1977. Ensiklopedi Umum. Yogyakarta: Kanisus.

    Mamun. Penyulingan dan analisis beberapa jenis minyak gandapura. Balai peneltian

    tanaman rempah dan obat. (tanpa tanggal dan tahun).