14
1 FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta-Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus :Senin , 7 April 2015 SMF ILMU JIWA RUMAH SAKIT : Jiwa Provinsi Jawa Barat NOMOR REKAM MEDIS : 056912 Nama Pasien : Ny. AT Nama Dokter yang merawat : - Masuk RS pada tanggal : 8 Maret 2015 Rujukan/datang sendiri/keluarga : dengan keluarga Riwayat perawatan : - I. IDENTITAS PASIEN Nama (inisial) : Ny. AT Tempat & tanggal lahir : Bandung, 01 Januari 1976 Jenis kelamin : Perempuan Suku bangsa : Sunda Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Status perkawinan : Kawin Alamat : Kp Sukanampa Cimahi II. RIWAYAT PSIKIATRIK Autoanamnesis : 2 April 2015 pukul 10.15 WIB Nama : Mariane Devi Nim : 112014078 Dr. Pembimbing / Penguji : dr. Meuthia Laksminingrum SpKJ

Status Jiwa Bangsal RSJ Cimahi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

status jiwa

Citation preview

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta-Barat

KEPANITERAAN KLINIK

STATUS ILMU JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAHari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus :Senin , 7 April 2015SMF ILMU JIWA

RUMAH SAKIT : Jiwa Provinsi Jawa Barat

NOMOR REKAM MEDIS

: 056912

Nama Pasien

: Ny. AT

Nama Dokter yang merawat

: -

Masuk RS pada tanggal

: 8 Maret 2015

Rujukan/datang sendiri/keluarga: dengan keluarga

Riwayat perawatan

: -

IDENTITAS PASIEN

Nama (inisial)

: Ny. AT

Tempat & tanggal lahir

: Bandung, 01 Januari 1976

Jenis kelamin

: Perempuan

Suku bangsa

: Sunda

Agama

: Islam

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Status perkawinan

: Kawin

Alamat

: Kp Sukanampa Cimahi

RIWAYAT PSIKIATRIK

Autoanamnesis : 2 April 2015 pukul 10.15 WIB

Alloanamnesis : 6 April 2015 pukul 16.15 (via telepon) dengan kakak kandung pasien

KELUHAN UTAMA :Pasien MengamukRIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :Sepuluh tahun yang lalu pasien kadang melamun, kadang kabur, cenderung mengurung diri, dan kadang menangis sendiri. Keluarga pasien membawa pasien ke pesantren, namun pasien mengamuk dan meminta pulang. Pasien juga seringkali mengamuk dan merobek celana jeans dan baju yang sedang dipakainya. Pasien juga sering menendang tembok hingga berlubang. Keluarga pasien membawa pasien beberapa kali ke orang pintar namun tidak ada perubahan.

Pasien beberapa kali pingsan karena mengaku melihat pocong dan orang besar yang berdiri di depan tembok. Pasien pingsan selama kurang lebih 5 menit, dan sadar kembali. Pasien juga sering mendengar suara-suara yang tidak dikenalnya. Pasien sering berbicara sendiri, dan tertawa sendiri.

Delapan tahun yang lalu, suami pasien akhirnya memutuskan untuk menikah kembali, dan membawa istri muda ke rumahnya, namun pasien tidak diceraikan. Suami pasien jarang mengunjungi pasien di rumah orang tuanya. Pasien tinggal kembali bersama orang tuanya, dan perlu dibantu dalam kegiatan sehari-hari seperti dimandikan.

Sebelum gejala-gejala pasien muncul pada 10 tahun yang lalu, pasien sering dimarahi dan dibentak oleh suami pasien, namun tidak pernah dipukul. Pasien cenderung diam saja apabila dimarahi oleh suaminya.Keluarga pasien beberapa kali mengurung pasien di kamar selama beberapa jam apabila pasien dalam keadaan mengamuk. Keluarga pasien memutuskan membawa pasien ke RSJ Cimahi karena pasien mengamuk dan tidak pernah menunjukkan gejala sembuh.

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA :

Gangguan psikiatrik : tidak didapatkan gangguan psikiatrik sebelumnyaRiwayat gangguan medik :riwayat trauma kepala, kejang-kejang, operasi dan patah tulang disangkal. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : riwayat penggunaan zat psikoaktif disangkal. Riwayat gangguan sebelumnya :

2005 2007 2009 2011 2013 2015 RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI :

1. Riwayat perkembangan fisik : tumbuh kembang pasien normal, sesuai dengan usia.

2. Riwayat perkembangan kepribadian :

Masa kanak-kanak : tumbuh kembang pasien normal, pasien bersekolah dan bermain dengan teman-temannya seperti biasa.

Masa remaja : tumbuh kembang pasien normal, pasien dapat bergaul dengan baik sesuai usianya.

Masa dewasa : pasien menikah, pasien bekerja dan bersosialisasi dengan tetangga seperti arisan dan mengaji bersama . Pasien cenderung pendiam apabila ada masalah.

3. Riwayat pendidikan : pasien tamat SD, tidak melanjutkan pendidikan karena alasan biaya.

4. Riwayat pekerjaan : pasien pernah menjadi penjahit di pabrik, namun berhenti karena mengurus anak kedua yang masih kecil.

5. Kehidupan beragama : pasien rajin menunaikan ibadah sholat dan mengaji bersama.

6. Kehidupan sosial dan perkawinan : pasien sering dimarahi dan dibentak oleh suami, namun tidak pernah dipukul oleh suami. Saat dimarahi, pasien hanya diam dan jarang bercerita kepada anggota keluarga yang lain. Delapan tahun yang lalu suami pasien menikah lagi dan membawa istri muda ke rumahnya, namun pasien tidak diceraikan. Pasien tinggal bersama orang tuanya sejak suaminya membawa istri muda ke rumahnya, dan jarang dikunjungi oleh suami.

RIWAYAT KELUARGA

Pasien merupakan anak ke 5 dari 8 bersaudara, Pasien tinggal dengan ibu dan ayah kandung. Pasien menikah dan memiliki 3 anak. Suami pasien menikah lagi dan membawa istri muda ke rumah. Pasien tidak diceraikan oleh suaminya. Anak pasien dirawat oleh suaminya. Riwayat gangguan jiwa di keluarga disangkal. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG :

Pasien tidak pernah bersosialisasi dengan tetangganya lagi. Pasien cenderung diam dan melamun sendiri. Pasien tinggal bersama orang tua kandungnya dan untuk kegiatan sehari-hari dibantu oleh ibunya seperti dimandikan. Pasien terkadang mengamuk dan menendang tembok sehingga tidak lagi bisa bersosialisasi seperti dahulu lagi. STATUS MENTAL

DESKRIPSI UMUM

1. Penampilan

Penampilan pasien tidak rapi, badan bau, kuku panjang, tampak lebih tua dibanding usia.

2. Kesadaran

Kesadaran sensorium / neurologik : kompos mentis

Kesadaran Psikiatrik : Tampak terganggu

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor

Sebelum wawancara: pasien tampak apatis

Selama wawancara : pasien terkadang berbicara sendiri, tertawa sendiri, distractibility

Sesudah wawancara: pasien tampak apatis

4. Sikap terhadap pemeriksa : kurang kooperatif

5. Pembicaraan :

Cara berbicara : ragu-ragu, bergumam

Gangguan berbicara : cadel

ALAM PERASAAN (EMOSI)

1. Suasana perasaan (mood) : depresi , anxietas

2. Afek ekspresi afektif

Arus : cepat

Stabilisasi : stabil

Kedalaman : dalam

Skala diferensisasi : afek sempit (ekspresi wajah dan bahasa tubuh kurang bervariasi)

Keserasian : serasi

Pengendalian impuls : kuat

Ekspresi : tumpul (irama monoton, bahasa tubuh sangat kurang)

Dramatisasi : tidak ada acting emosional

Empati : tidak dapat berempati GANGGUAN PERSEPSI

- Halusinasi : halusinasi visual, halusinasi auditorik

- Ilusi : -

- Depersonalisasi : -

- Derealisasi : -SENSORIUM DAN KOGNITIF ( FUNGSI INTELEKTUAL)

1. Taraf pendidikan :sesuai dengan taraf pendidikan

2. Pengetahuan umum : cukup

3. Kecerdasan : rata-rata

4. Konsentrasi : kurang

5. Orientasi:

Waktu : baik

Tempat : baik

Orang : baik

Situasi :baik

6. Daya ingat :

Tingkat :

Jangka panjang: baik

Jangka pendek : baik

Segera

: baik

Gangguan

: -

7. Pikiran abstraktif

: kurang

8. Visuospatial

: tidak dapat dinilai

9. Bakat kreatif

: tidak dapat dinilai

10. Kemampuan menolong diri sendiri: tidak mampu mandi, BAB, BAK sendiri

PROSES PIKIR

Arus pikir

Produktifitas : berpikir lambat, kemiskinan ide, hanya menjawab ketika pertanyaan diajukan

Kontinuitas : jawaban irelevan, tidak logis, asosiasi longgar

Hendaya bahasa : inkoheren

Isi pikir

Preokupasi dalam pikiran : waham kebesaran, autistik

Waham : waham kebesaran, waham curiga, thought insertion

Obsesi : -

Fobia : -

Gagasan rujukan : -

Gagasan pengaruh : -PENGENDALIAN IMPULS

Tidak ada agresivitas

DAYA NILAI

Daya nilai sosial : baik

Uji daya nilai

: baik

Daya nilai realitas : baikTILIKAN :

I : penyangkalan total terhadap penyakitnya. RELIABILITAS :

Buruk (perkataanya tidak dapat dipercaya)PEMERIKSAAN FISIKSTATUS INTERNUS

Keadaan umum

: tampak sakit ringan

Kesadaran

: kompos mentis

Tensi

:110/80

Nadi

:80 x/menit

Suhu badan

: 36,5C

Frekuensi pernafasan

:16 x/menit

Bentuk tubuh

: normal

Sistem kardiovaskuler: BJ normal reguler , (-) gallop, (-) murmur

Sistem respiratorius: gerak napas kanan sama dengan kiri, (-/-) wheezing

Sistem gastro-intestinal : baik

Sistem musculo-sceletal: baik

Sistem urogenital: baikSTATUS NEUROLOGIK ( tidak dilakukan)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Haemoglobin 14,0 g/dl

Leukosit 9400 mm3

LED 26 mm/jam

Trombosit 305.000/mm3

Hematokrit 42 %

Glukosa puasa 101 mg/dl

SGOT 28,1 IU/I

SGPT 15,3 IU/I

Ureum 23,4 mg/dl

Kreatinin 1,02 mg/dl

IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien mengalami gejala psikosis sejak 10 tahun SMRS. Pasien memiliki halusinasi auditorik dan halusinasi visual. Pasien juga mengalami thought insertion. Pasien dibawa ke pesantren dan orang pintar namun tidak membaik. Pasien mempunyai waham kebesaran dan waham curiga. Kondisi pasien tidak pernah membaik. Pasien sering mengamuk dan melamun ataupun menangis sendiri tanpa sebab. Pasien mengalami stessor sangat berat akibat hubungan perkawinannya yang berjalan kurang baik. Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala, kejang, epilepsi ,ataupun riwayat penggunaan zat- zat psikoaktif. FORMULASI DIAGNOSTIK

Susunan formulasis diagnostik ini berdasarkan dengan penemuan bermakna dengan urutan untuk evaluasi multiaksial, seperti berikut :

Aksis I: Pasien tidak mempunyai gangguan penyakit atau gangguan sistemik atau otak yang dapat mempengaruhi gangguan mental pasien sehingga diagnosis gangguan mental organik dapat disingkirkan. Pasien tidak mempunyai riwayat penggunaan zat psikoaktif sehingga diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif dapat disingkirkan.

Pasien memiliki gejala thought insertion , halusinasi auditorik, halusinasi visual, waham kebesaran, waham curiga. Pasien juga memiliki gejala negatif seperti respon emosional yang apatis, dan menurunnya kinerja sosial. Gejala-gejala khas tersebut telah berlangsung lebih dari satu bulan, sehingga pasien memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia. Perilaku pasien menunjukkan sikap penarikan diri, dan perilaku menunjukkan hampa tujuan. Afek pasien tidak wajar, senyum sendiri, senyum menyeringai, dan proses pikir mengalami disorganisasi, pembicaran pasien inkoheren dan semua gejala menetap selama 2 sampai 3 bulan, sehingga pasien didiagnosis skizofrenia hebefrenik (F20.1)

Diferensial Diagnosis1. Skizofrenia Paranoid (F20.0)

Gejala yang mendukung :

- waham dan halusinasi yang menonjol

- adanya waham curiga

Gejala yang tidak mendukung :

- tidak adanya waham dikendalikan, waham dipengaruhi, ataua waham dikejar-kejar

2. Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik ( F32.3)

Gejala yang mendukung :

- afek depresif

- konsentrasi dan perhatian kurang

- tidur terganggu

- adanya waham dan halusinasi

Gejala yang tidak mendukung :

- Tidak adanya gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

- tidak adanya halusinasi auditorik atau olfatorik berupa suara yang menghina atau menuduh.

Aksis II: tidak terdapat gangguan kepribadian ataupun retardasi mental

Aksis III: pasien tidak mengalami gangguan medik umum lainnya

Aksis IV: pasien mengalami stessor berat akibat kerusakan hubungan perkawinan

Aksis V: GAF 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I: Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)

Aksis II: tidak ada gangguan kepribadian

Aksis III: pasien tidak mengalami gangguan medik umum lainnya

Aksis IV: hubungan perkawinan yang rusak

Aksis V: GAF 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi. PROGNOSIS

Quo ad vitam

: dubia at bonam

Quo ad fungtionam : dubia at bonam

Quo ad sanasionam : dubia at malamDAFTAR PROBLEM

Organobiologik : -

Psikologi/psikiatrik : pasien belum pernah mengalami gangguan psikologi sebelumnya

Sosial/keluarga : pasien mengalami stessor berat akibat rusaknya perkawinanTERAPI

R/ Clozapin tab 100 mg No XXI

S 3 dd tab 1

R/ Haloperidol tab 5 mg No XIV

S 2 dd tab 1

R/ Trihexilpenidil tab 2 mg No XIV

S 2 dd tab 1

Rencana terapi ECT

Rencana terapi psikoterapi

Edukasi keluargaLAMPIRANFollow up

Autoanamnesis pada 3 April 2015 jam 16.00 WIB

S : Perasaan pasien senang. Pasien mengeluh rindu dengan ibu dan ayahnya. Halusinasi melihat jin tomang, mendengar suara kakaknya. Mengaku belum makan padahal baru saja makan. Pasien mengaku tidak bisa tidur. Pasien mengeluh sakit kepala, dan sakit perut. Pasien ingin pergi ke kebun binatang bersama teteh jalima naik helicopter.

Ttv tensi 120/80 mmHg, nadi 86 x/menit, suhu 36,0C , napas 20 x/menit

O: Pembicaraan inkoheren, asosiasi longgar, autistik, irelevan, waham kebesaran, waham curiga, tilikan I.

A: Skozofrenia hebefrenik

P: observasi ttv, lanjutkan obat, rencana ECT

Follow up

Autoanamnesis 6 April 2015 jam 15.00 WIB

S: pasien mengeluh takut terhadap hujan angin karena apabila hujan angin akan timbul pocong, pasien mengeluh belum makan padahal baru saja makan. Pasien masih mendengar suara-suara yang tidak dikenali, pasien merasa ada pikiran dari luar yang masuk ke dalam pikirannya.

Ttv tensi 110/80 mmHg, nadi 76 x/menit, suhu 36,0C , napas 22 x/menit

O: Pembicaraan inkoheren, asosiasi longgar, autistik, irelevan, waham kebesaran, waham curiga, tilikan I.

A: Skizofrenia hebefrenik

P: observasi ttv, lanjutkan obat, rencana ECT

Nama: Mariane Devi

Nim: 112014078

Dr. Pembimbing / Penguji: dr. Meuthia Laksminingrum SpKJ