Upload
tsani-rakhmawati
View
114
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Materi Kuliah Struktur Beton Koordinator : Edy Purwanto, ST, MTAnggota : Mukahar
Citation preview
MATERI KULIAH
STRUKTUR BETON
Koordinator : EDY PURWANTO, ST., MT
Anggota : MUKAHAR
Geser
Perlawanan terhadap tegangan geser yang diperhitungkan adalah
a. Kuat-geser beton
b. Kuat-geser baja tulangan geser
Prinsip dasar :
Kuat-geser tersedia kuat-geser-perlu akibat beban terfaktor
Kuat-geser tersedia = kuat-geser beton + kuat-geser baja
Nilai v = 0,75
v Vn Vu
v Vn = v (Vc + Vs)
Dasar Disain Geser
(lanjutan)
Kuat-geser beton :
Untuk tampang lingkaran, luas tampang beton efektif Ac-ef = dx0,8d
d = diameter tampang lingkaran
Secara teoritis bila Vu vVc maka tidak diperlukan tulangan geser, tetapi peraturan mengharuskan adanya tulangan geser minimum
kecuali :
a. Pelat dan fooplate
b. Di tempat yang Vu 0,5vVcc. Balok yang tinggi totalnya 300mm
'
6
1cc fV x luas efektif tampang beton (Ac-ef)
Disain Geser (lanjutan)
Luas tulangan geser minimum :
Dari keduanya diambil yang besar dan Av = 2As
Tulangan geser :
y
wv
f
sbA
3
1 atau
y
wc
vf
sbfA
1200
75 '
450
Ns
s s s
d
Disain Geser (lanjutan)
Secara umum tulangan geser :
Dalam hal dipakai sengkang maka = 900 sehingga
Bila dipakai tulangan geser berupa tulangan tunggal atau kelompok
batang tulangan geser yang jaraknya semua sama dari tumpuan :
cossin s
dfAV
ys
s
s
dfAV
ys
s
Vs = As fy sin tetapi harus 0,25fc bwd
Disain Geser (lanjutan)
Kuat geser maksimum tulangan geser adalah :
Bila ternyata gaya geser yang harus ditanggung tulangan geser lebih
besar dari nilai di atas maka dimensi balok harus diperbesar
Jarak sengkang maksimum 0,50d atau 600 mm (diambil yang kecil)
Bila nilai Vs > 1/3 fc bwd maka spasi maksimum 0,25d atau 300mm
dbfV wcs'
max3
2
Vn
Vc
Vs Vn = Vu /v
Puntir/Torsi
Perbedaan disain puntir SNI 1992 dan SNI 2002 :
yxf c 2'6
1
c
c
cp
Af
2
'33,0
No. Aspek disain puntir SNI 1992 SNI 2002
1. Prinsip disain puntir Skew bending theory dan
aturan rangka seperti yang
berlaku perancangan geser
(tampang solid
diperhitungkan sebagai
tampang solid)
Analogi rangka ruang
pada tabung berdinding
tipis (tampang solid
diperhitungkan sebagai
tampang berongga)
2. Perancangan puntuir beton
prategang
Tidak diatur Diatur
3. Interaksi geser (Vc) dan
puntir (Tc)
Harus diperhitungkan
karena :
Tc 0
Vn = Vc + Vs
T n = Tc + Ts
Tidak perlu
diperhitungkan karena :
Tc = 0
Vn = Vc + Vs
T n = Ts
4. Gaya puntir retak (Tcr) yxf c 2'6
1
c
c
cp
Af
2
'33,0
Konsep puntir
Dasar Disain Puntir
Prinsip dasar :
Pengaruh puntir diabaikan bila :
dengan,
Acp
= luasan yang dibatasi oleh tepi luar tampang (termasuk rongga)
pcp
= keliling tampang
t
= 0,75
Beban puntir dibedakan menjadi dua :a. Puntir keseimbangan, momen puntir untuk keseimbangan struktur
b. Puntir kompatibilitas/keserasian, momen puntir timbul karena
keserasian deformasi antara elemen struktur yang bertemu pada
satu joint/titik kumpul
Tampang solid harus memenuhi :
'
2
12c
cp
cptu f
p
AT
tTnTu
'2
2
3
2
7,1c
w
c
oh
hu
w
u fdb
V
A
pT
db
V
Dasar Disain Puntir
(lanjutan)
'2
03
2
7,1c
w
c
h
hu
w
u fdb
V
A
pT
db
V
h
h
p
A0
'
3
2
7,1c
w
c
oh
u
w
u fdb
V
tA
T
db
V
t = tebal dinding pada lokasi yang ditinjau tegangannya
Tampang berongga harus memenuhi :
dengan,
ph
= keliling tampang yang dibatasi centerline sengkang tertutup
Jika tebal dinding < maka persamaan di atas menjadi,
Dasar Disain Puntir
(lanjutan)
Kebutuhan tulangan puntir
a. Tulangan sengkang puntir :
dengan,
At
= luas tulangan puntir (sengkang) atau luas satu kaki sengkang
s = jarak antar sengkang
A0
= 0,85A0h
fyv = tegangan leleh sengkang
gfA
T
s
A
yv
ns
cot2 0
Dasar Disain Puntir
(lanjutan)
b. Tulangan longitudinal :
dengan
Al = luas tulangan longitudinal
ph = keliling tampang yang dibatasi sengkang tertutup
fyl = tegangan leleh tulangan longitudinal
c. Kombinasi geser dan puntir, maka luas-perlu tulangan
sengkang :
2cot gf
fp
s
AA
yl
yv
h
t
l
s
A
s
A
s
Atotal tvtv 2
Av = luas tulangan geser
Dasar Disain Puntir
(lanjutan)
Tulangan puntir minimum harus disediakan setiap daerah
Tulangan sengkang minimum yang harus disediakan
namun :
cp
cpc
up
AfT
2'
12
yv
wc
tvf
sbfAA
1200
752
'
yv
wtv
f
sbAA
3
12
Dasar Disain Puntir
(lanjutan)
Tulangan longitudinal puntir minimum :
dengan,
- Spasi tulangan sengkang puntir atau 300 mm
- Spasi tulangan longitudinal puntir 300 mm dan dipasang merata di dalam
sengkang tertutup (minimum di setiap sudut sengkang)
- Diameter tulangan longitudinal puntir s/24 atau 10 mm
yl
yv
h
t
yl
cp
clf
fp
s
A
f
AfA
'
min12
5
yv
wt
f
b
s
A
6
1
8
hp
Dasar Disain Puntir
Acp = luas tampang keseluruhan (arsir), termasuk rongga bila berongga
pcp = keliling tampang keseluruhan (keliling batas terluar daerah arsir)
A0h = luas daerah yang diarsir
ph = keliling batas terluar daerah yang diarsir