35
HIV/AIDS dan TBC Beban Ganda Kesehatan Masyarakat Kelompok 13 Nadiatul Haque (H2A011031) Nining Putri (H2A011032) Nur Fitri Widiningrum (H2A011033)

Tgas Kelompok 11(2011)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ksdfsdfksdf

Citation preview

Page 1: Tgas Kelompok 11(2011)

HIV/AIDS dan TBCBeban Ganda Kesehatan

MasyarakatKelompok 13

Nadiatul Haque (H2A011031)

Nining Putri (H2A011032)

Nur Fitri Widiningrum (H2A011033)

Page 2: Tgas Kelompok 11(2011)

PendahuluanPenyakit AIDS (Acquired Immuno

Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh HIV (Human Immuno Deficiency Virus) pertama kali ditemukan di AS pada tahun 1981.

Penyebaranny sangat pesat. Pada tahun 1999 dilaporkan 191.000 kasus AIDS ke WHO oleh 145 negara. Sampai pertengahan tahun 2000 diperkirakan 30 juta orang terinfeksi HIV, yang dari 24.5 juta orang dewasa dan 5.5 juta anak-anak

Page 3: Tgas Kelompok 11(2011)

Beberapa manifestasi klinis paling umum pada pasien AIDS di Asia, meliputi Pneunomia pneumocystis carinii, Candidiasis, TBC, Varicella zoster, Herpes simplex, Cytomegalovirus, dan Sarkoma kaposi

Perkembangan selanjutnya TBC menjadi manifestasi klinis paling umum di negara-negara berkembang khususnya Asia dan Afrika.

WHO mengungkapkan bahwa infeksi gabungan antara mycobacterium tuberculosis dengan HIV akan memicu tuberkulosis menjadi lebih aktif (pada pengidap TBC laten)

Page 4: Tgas Kelompok 11(2011)

HIV/AIDS dan TBC

1. Batasan

2. Sejarah

3. Cara Penularan

4. Perjalanan Penyakit

5. Epidemiologi Penyakit

6. Program Penanggulangan

Page 5: Tgas Kelompok 11(2011)

Human Immunodeficiency Virus

Acquired Immuno Deficiency Syndrome

Page 6: Tgas Kelompok 11(2011)

BatasanAIDS didefinisikan sebagai suatu sindrom atau

kumpulan gejala penyakit dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi virus HIV (Tuti Parwati, 1996)

Batasan lebih rinci yang digunakan oleh negara-negara yang mempunyai fasilitas diagnostik memadai :

a. Suatu penyakit yang menunjukkan adanya defisiensi imun selular, misalnya Sarkoma kaposi/satu atau lebih infeksi oportunistik yang didiagnostik dengan cara yang dapat dipercaya

b. Tidak adanya sebab-sebab lain imuno defisiensi seluler yang diketahui berkaitan dengan penyakit tersebut

Page 7: Tgas Kelompok 11(2011)

Dicurigai AIDS pada anak, bila terdapat paling sedikit 2 gejala mayor dan 2 gejala minor dan tidak ada sebab-sebab imunosupresi yang lain seperti kanker, malnutrisi berat, atau pemakaian kortikosteroid yang lama.

1. Gejala mayor :

a. Penurunan berat badan atau pertumbuhan yang lambat dan abnormal

b. Diare kronik > 1 bulan

c. Demam > 1 bulan

2. Gejala minor :

a. Batuk persisten

b. Dermatitis generalisata

c. Infeksi umum yang berulang

d. Kandiadisis oro-faring

e. Limfadenopati generalisata

f. Infeksi HIV pada ibunya

Page 8: Tgas Kelompok 11(2011)

SejarahKasus pertama dilaporkan oleh Centre

for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat pada sekelompok kaum homoseks di California dan NYC (1981).Ditemukan adanya sarkoma kaposi dan

Pneunomia pneumocystis carinii dan beberapa gejala klinis yang diakibatkan adanya kegagalan sistem imun disebut AIDS

Kasus serupa dengan cepat dilaporkan dari Eropa Barat, Australia, Amerika Latin, Afrika dan Asia

Page 9: Tgas Kelompok 11(2011)

Cara PenularanHIV hanya ditularkan melalui kontak

lanngsung dengan cairan tubuh atau darah. Jumlah virus banyak terdapat pada darah, sperma, cairan vagina dan serviks, serta cairan otak. Pada saliva, air mata, urine, keringat dan air susu hanya ditemukan sedikit.

3 Cara Penularan HIV :Hubungan seksualKontak langsung dengan darah atau

produk darah/jarum suntikSecara vertikal

Page 10: Tgas Kelompok 11(2011)

Perjalanan Penyakit

Sesudah HIV memasuki tubuh manusia, partikel virus tersebut bergabung dengan DNA sel penderita, seumur hidup akan terinfeksi, sehingga sebagai akibatnya, satu kali seseorang terinfeksi HIV, seumur hidup ia akan tetap terinfeksi. (Zubairi Djoerban, 1995)

Sel yang terutama diserang oleh HIV adalah salah satu jenis sel darah putih yang disebut limfosit, sub jenis limfosit T helper.

Page 11: Tgas Kelompok 11(2011)

Perjalanan PenyakitInfeksi HIV jumlah limfosit T helper berkurang dari 2000/mm2 menjadi 1000/mm2 makin berkurang

Limfosit T Helper memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia

Manifestasi klinis infeksi HIV :Grup I (Infeksi akut)Grup II (Infeksi kronis asimtomatik)Grup III (PGL pembengkakan kelenjar limfe)Grup IV (Penyakit lain)

Masa inkubasi dari inveksi HIV sulit diketahui.Rata-rata 5 sampai 10 tahun, dan bervariasi antara 6 bulan sampai lebih dari 10 tahun.

Page 12: Tgas Kelompok 11(2011)

Epidemiologi AIDS

Dewasa ini dunia tengah mengalami pandemi virus HIV, yang menimbulkan dampak negatif di bidang kesehatan, sosial, ekonomi dan juga politik.

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan Indonesia, Depkes RI pada akhir tahun 2003, prevalensi HIV/AIDS berkisar antara 0%-26.5% dan Provinsi Papua menduduki peringkat tertinggi untuk HIV/AIDS ini.

Page 13: Tgas Kelompok 11(2011)

Epidemiologi AIDSDilihat penyebaran penderita

HIV/AIDS berdasarkan gender: Pria : 57.71%Wanita : 42.29%

Page 14: Tgas Kelompok 11(2011)

Program Penanggulangan HIV/AIDS

Program penanggulangan HIV/AIDS berada di Sub Direktorat PPML, Direktorat Jenderal P2MPLP (Pemberantasan Penyakit Menular dan Pembinaan Lingkungan Pemukiman), Departemen Kesehatan, RI.

Tujuan :

1. Tujuan Jangka Panjang

a. Mencegah terjadinya penularan dan memberantas Penyakit Menular Seksual termasuk infeksi HIV/AIDS serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi dari PMS termasuk infeksi HIV/AIDS sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Page 15: Tgas Kelompok 11(2011)

2. Tujuan Jangka Pendeka.Mencegah peningkatan prevalensi

infeksi HIV pada kelompok perilaku berisiko tinggi tidak melebihi 1%.

b.Menurunkan prevalensi sifilis di kalangan kelompok perilaku risiko tinggi menjadi kurang dari 1%.

c.Menurunkan prevalensi gonore di kalangan kelompok perilaku risiko tinggi menjadi kurang dari 1%.

Page 16: Tgas Kelompok 11(2011)

Sedangkan kegiatan pokok penanggulangan HIV/AIDS meliputi :

1. Kegiatan pokok

a. Penyuluhan tentang HIV/AIDS.

b. Tindakan pencegahan pada kelompok berisiko tinggi.

c. Penemuan penderita secara dini.

d. Penatalaksanaan penderita secara tepat.

e. Pelacakan kontak/konseling.

2. Kegiatan pendukung

a. Pengembangan institusional dan manajemen/pemantapan koordinasi.

b. Surveilans epidemiolodi termasuk sistem pencatatan dan pelaporan.

c. Pelatihan.

d. Penelitian dan kajian.

e. Monitoring dan evaluasi.

Page 17: Tgas Kelompok 11(2011)

(TBC)Tuberculosis

Page 18: Tgas Kelompok 11(2011)

Pengertian dan Sejarah

Kuman penyebab TBC : mycobacterium tuberculosis (1882) oleh Robert Koch

Vaksin BCG (1921)

Obat anti TBC I : Streptomisin (1944)

Page 19: Tgas Kelompok 11(2011)

TB paru pada manusia ada 2 bentuk :

1. Tuberkulosis primer : penyakit terjadi pada infeksi pertama kali

2. Tuberkulosis paska primer : penyakit timbul setelah beberapa waktu seseorang terkena infeksi dan sembuh.

Page 20: Tgas Kelompok 11(2011)

Etiologi dan Perjalanan Penyakit

Imlpantasi kuman mycobacterium tuberculosis (respiratory bronchial) atau alveoli :

a. Fokus primer – kompleks primer – sembuh pada sebagian besar atau meluas – tuberkulosis primer.

b. Dari kompleks primer yang sembuh terjadi reaktivitasi kuman yang tadinya dormant pada fokus primer,reinfeksi endogen.

Page 21: Tgas Kelompok 11(2011)

Penyebaran Kuman Dalam Tubuh Penderita dapat Melalui 4 Cara Yaitu :

Lesi Yang Meluas

Aliran Limfa ( Limfogen )

Melalui Aliran Darah ( Hematogen ) Yang Dapat Menimbulkan Lesi Tuberkulosis Ekstra Paru, Antara Lain Pleura, Selaput Otak , Ginjal, Dan Tulang

Penyebaran Milier

Page 22: Tgas Kelompok 11(2011)

Manifestasi Klinis dan Cara Penularan

Secara klinis manifestasi TBC dapat terjadi dalam beberapa fase, yaitu :

Dimulai dengan fase asimtomatik dengan lesi yang hanya dapat dideteksi secara radiologik

Berkembang menjadi plisis yang jelas kemudian mengalami stagnasi atau regresi

Dapat berulang kemudian menahun

Page 23: Tgas Kelompok 11(2011)

Tanda-tanda dan Gejala Penderita TBC adalah:

Sistemik : malaise, anoreksia, berat badan menurun, keringat malam. Akut : demam tinggi, seperti flu, menggigil milier : demam akut, sesak nafas, dan sianosis

Respiratorik : batuk-batuk lama lebih dari 2 minggu, riak yg mukoid, nyeri dada, batuk darah, dan gejala-gejala lain, yaitu bila ada tanda-tanda penyebaran ke organ-organ lain seperti :

pleura : nyeri pleuritik dan sesak nafas

meningeal : nyeri kepala dan kaku kuduk

Page 24: Tgas Kelompok 11(2011)

Daya Penularan dari Seorang Penderita TBC dtentukan oleh :

Banyaknya kuman yang terdapat dalam paru penderita.

Penyebaran kuman di udara

Penyebaran kuman bersama dahak berupa droplet dan berada di sekitar penderita TBC

Page 25: Tgas Kelompok 11(2011)

Epidemiologi

Menurut WHO, kematian wanita karena TBC lebih banyak daripada kematian karena kehamilan, bersalin dan nifas.

Oleh karena itu, WHO mencanangkan kedaruratan global pada tahun 1993 karena diperkirakan ¼ penduduk dunia telah terinfeksi kuman TBC (ditjen PPML dan PLP, 2001).

Penyakit TB paru menyerang sebagian besar kelompok usia produktif dan kelompok sosio ekonomi rendah.

Page 26: Tgas Kelompok 11(2011)

Program Penanggulangan TBC

Sub direktorat TBC, Direktorat PPML, Ditjen PPMPLP dalam kegiatan penanggulangan TBC mempunyai 2 tujuan, yaitu :

a. Tujuan jangka panjang : memutuskan rantai penularan

b. Tujuan jangka pendek :

a. Tercapainya kesembuhan minimal 85% penderita baru positif yang ditemukan

b. Tercapainya cakupan penemuan semua penderita secara bertahap

c. Tercegahnya resistensi obat TBC di masyarakat

d. Mengurangi penderitaan manusia akibat penyakit TBC

Page 27: Tgas Kelompok 11(2011)

Kegiatan yang Dilaksanakan dalam menanggulangi penyakit TBC meliputi :

Kegiatan pokok

1. komponen diagnosis

- deteksi penderita di poliklinik

- penegakan diagnosis secara laboratorium

2. komponen pengobatan

- pengobatan yang cukup dan tepat

3. melacak penderita lalai berobat 2 hari (kategori 1) atau seminggu (kategori 2)

4. penyuluhan kepada penderita masyarakat

5. pengadaan kebutuhan program dan pendukungnya

6. menjamin keperluan dana operasional

Page 28: Tgas Kelompok 11(2011)

Penanggulangan HIV/AIDS dan

TBC

Page 29: Tgas Kelompok 11(2011)

Dalam penanggulangan TBC dan HIV/AIDS terjadi yang disebut infeksi oportunistik, adalah masuknya agent penyakit ke dalam host sesudah masuknya agent penyakit lain yang terlebih dahulu melemahkan sistem kekebalan tubuh host.

Masuknya kuman TBC ke dalam tubuh penderita disebabkan oleh lemahnya sistem kekbalan tubuh penderita karena telah terinfeksi HIV.

Page 30: Tgas Kelompok 11(2011)

Perjalanan Penyakit TBC pada Penderita HIV/AIDS

Manifestasi klinis penderita TBC pada pengidap HIV/AIDS dapat menderita komplikasi antara lain: ( Dirjen PPM dan PLP, 1996)

a. Batuk darah (haemoptysis)

b. Pneumothorax spontan (paru kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru oleh penyakit tubercolusis).

c. Bronchiectasis, fibrosis pada paru akibat penyakit TB paru yang meluas.

d. Tuberkolusis ekstra paru yang menyerang pleura, selaput otak, tulang dan ginjal.

Page 31: Tgas Kelompok 11(2011)

Epidemiologi TBC pada Pengidap HIV/AIDS

Menurut WHO, infeksi HIV terbukti merupakan faktor yang mempermudah timbulnya tuberkulosis pada orang yang terinfeksi M. Tuberculosis.

Angka kesakitan TBC pada penderita HIV/AIDS menempati nomor 2 setelah kandidiasis mulut.

Page 32: Tgas Kelompok 11(2011)

Penanggulangan TBC pada Pengidap HIV/AIDS

A. Program Pencegahan Infeksi Oportunistik

1). Menghilangkan faktor resiko untuk terinfeksi HIV pada masyarakat pengidap TBC laten :

a. Menghindari kontak host dengan HIV

b. Pemeriksaan dini untuk tes HIV yang disertai dengan konseling sebelum dan sesudah tes.

c. Konseling sebelum tes HIV diberikan kepada orang yang mempertimbangkan untuk tes HIV.

d. Konseling sesudah tes diberikan kepada orang yang telah menjalani tes dan mengetahui hasilnya.

Page 33: Tgas Kelompok 11(2011)

2). Menghilangkan faktor resiko terhadap Mycobacterium tubercolusis pada pengidap HIV dengan cara:

a. Diberikan penjelasan tentang TB dan perkembangan pada saat konseling.

b. Diskrining terhadap TB secara klinis dan radiologis.

c. Bila terdapat kelainan paru harus dievaluasi terhadap kemungkinan TB aktif.

d. Bila terdapat didaerah endemik TB haru dievaluasi secara berkala terhadap penyakit TB.

e. Bila tidak terdapat TB aktif maka diberikan terapi profilaksis.

Page 34: Tgas Kelompok 11(2011)

B. Program Pengobatan TBC pada Pengidap HIV/AIDS

● Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat menentukan obat penyembuhan AIDS.

● Menurut Zubairi Djoerban(1995) pengobatan penderita AIDS terbagi menjadi:

a. Pengobatan terhadap virus HIV.

b. Pengoobatan terhadap infeksi opotunistik.

c. Pengobatan pendukung.

Page 35: Tgas Kelompok 11(2011)

pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi infeksi oportunistik penyakit TBC pada pengidap HIV/AIDS, merupakan pengobatan definitif.

Pendekatan pengobatan penderita AIDS seharusnya secara menyeluruh, seperti pengaturan diet, istirahat, olahraga, pengobatan psikologis, dan pendekatan keagamaan yang perlu mendapat perhatian khusus.