Upload
dharma-dwt
View
340
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sdkhkhs
Citation preview
TITRASI ASAM BASA
Asidimetri dan alkalimetri dasarnya adalah reaksi
netralisasi antara ion hidrogen (asam) dengan ion
hidroksida (basa) menghasilkan air (netral).
Reaksi antara pemberi proton (asam) dan penerima
proton (basa).
Asidimetri : penetapan kadar senyawa yg bersifat
basa menggunakan baku asam
Alkalimetri: penetapan kadar senyawa yg bersifat
asam menggunakan baku basa
IndikatorMerupakan asam lemah atau basa lemah yang
mengalami perubahan warna diantara bentuk
terionisasi dan tidak terionisasi
Kisaran penggunaan indikator 1 unit pH disekitar
nilai pKa nya
Contoh pp, pKa=9,4 , perubahan warna antara pH
8,4-10,4
Mis. Indikator adalah asam lemah HIn
HIn H+ + In-
merah biru [In-]
pH = pKIn + log
[HIn]
Bila hanya warna bentuk yang tidak terionisasi yang terlihat maka, [In-]/[HIn] = 1/10 sehingga:
pH = pKa + log 1/10 = pKa - 1
Bila warna bentuk yang terionisasi yang terlihat,
maka [In-]/[HIn] = 10/1 sehingga
pH = pKa + log 10/1 = pKa + 1
Perubahan warna terjadi pada pKa-1 sampai pKa+1
Indikator yang digunakan Indikator Trayek pH Warna (asam) Warna (basa)
Kuning metil 2,4-4,0 merah kuning
Biru bromfenol 3,0-4,2 Kuning Biru
Jingga metil 3,1-4,4 jingga kuning
Hijau bromkresol
3,8-5,4 kuning Biru
Merah metil 4,2-6,3 Merah Kuning
Ungu bromkresol
5,2-6,8 kuning Ungu
Biru bromtimol 6,1-7,6 kuning Biru
Merah fenol 6,8-8,4 kuning Merah
Merah kresol 7,2-8,8 kuning Merah
Biru timol 8,0-9,6 kuning Biru
fenolftalein 8,2-10,0 Tak berwarna Merah
timolftalein 9,3-10,5 takberwarna Biru
Kurva Titrasi untuk 100 mL HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M
Kurva Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Kurva Titrasi Basa Kuat - Asam Kuat
Kurva titrasi untuk 100 mL NaOH dengan HCl 0,1 M
Kebergantungan Tanjakan Titik Akhir Titrasi pada Konsentrasi.
1). 100 mL HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M2). 100 mL HCl 0,01 M dengan NaOH 0,01 M3). 100 mL HCl 0,001 M dengan NaOH 0,001 M
Contoh: Hitunglah pH pada saat titrasi 0, 10, 90, 100, dan
110% titrasi 50 mL HCl 0,1000 M dengan NaOH
0,1000 M
Penyelesaian
Pada 0% : pH = -log 0,1000 = 1,00
Pada 10% : 5,0 mL NaOH ditambahkan.
Kita awalnya memiliki HCl : 0,1000M x 50,0 mL = 5,00 mmol
NaOH yang ditambahkan : 0,1000M x 5,0 mL = 0,5 mmol
[H+] sisa = 4,50 mmol/55,0 mL
= 0,0818 M
pH = -log 0,0818 = 1,09
Pada 90% : H+ awal = 5,00 mmol
NaOH yang ditambahkan : 0,1000 M x 45,0 mL = 4,50
mmol
[H+] sisa = 0,50 mmol/95,0mL
= 0,00526 M
pH = -log 0,00526 = 2,28
Pada 100% : Semua H+ telah bereaksi dengan OH-, sehingga kita
mempunyai larutan NaCl 0,0500 M, sehingga pH =
7,00
Pada 110% : Disini kita mempunyai larutan yang
mengandung NaCl dan kelebihan NaOH
OH- = 0,100 M x 5,00 mL = 0,50 mmol/105 mL larutan
[OH-] = 0,00476 M
pOH = -log 0,00476 = 2,32 maka pH = 11,68
TITRASI ASAM LEMAH DENGAN BASA KUAT
Kurva Titrasi untuk 100 mL HOAc 0,1 M dengan NaOH 0,1 M
HOAc + Na+ + OH- H2O + Na+ + OAc-
• Di awal titrasi hanya ada HOAc.
• Setelah titrasi dimulai sebagian HOAc diubah
menjadi NaOAc sehingga terbentuk sistem bufer.
• Selama titrasi berlangsung pH akan meningkat
perlahan-lahan karena rasio [OAc-]/ [HOAc]
berubah.
• Pada pertengahan titrasi [OAc-]= [HOAc] sehingga
pH = pKa.
• Pada titik ekivalen hanya ada larutan NaOAc.
[H+] = √ Ka x [HOAc]
Kebergantungan Kurva Titrasi pada Konsentrasi. 1). 100 mL HOAc 0,1 M dengan NaOH 0,1 M
2). 100 mL HOAc 0,01 M dengan NaOH 0,01 M 3). 100 mL HOAc 0,001 M dengan NaOH 0,001 M
Kurva untuk Titrasi 100 mL Asam Lemah dengan Berbagai Harga Ka dengan NaOH 0,1 M.
Hitunglah pH pada saat penambahan 0, 10,0; 25,0; 50,0; 60,0 titran
pada titrasi asam asetat 0,1000 M dengan NaOH 0,1000 M.
Pada 0 mL titran : kita mempunyai larutan yang hanya mengandung HOAc 0,1000 M.
[H+] = 1,75 x 10-5 x 0,1000 = 1,32 x 10-3 M
pH = -log 1,32 x 10-3 = 2,88
Pada 10,0 mL titran : Awalnya ada 0,1000 M x 50 mL = 5,00 mmol AOAc.
Sebagian bereaksi dengan OH- dan diubah menjadi AOAc- M.
HOAc awal = 5,00 mmol
OH- yang ditambahkan = 0,1000 M x 10,0 mL = 1,00 mmol
(= OAc- yang terbentuk) dalam 60 mL larutan.
Maka HOAc sisa = (5,00 - 1,00) mmol = 4,00 mmol/60 mL. Di sini ada sistem
buffer sehingga: [OAc-]pH = pKa + log
[HOAc] 1,00/60
pH = 4,76 + log ; pH = 4,16 4,00/60
Pada 25,0 mL titran: setengah HOAc telah diubah menjadi OAc-, sehingga
pH = pKa.
HOAc awal = 5,00 mmol
OH- yang ditambahkan = 0,1000 M x 25,0 mL = 2,50 mmol
(= OAc- yang terbentuk) dalam75 mL larutan.
Maka HOAc sisa = (5,00 - 2,50) mmol = 2,50 mmol/75 mL.
2,50/75pH = 4,76 + log
2,50/75
pH = 4,76 Pada 50,0 mL titran : semua HOAc telah diubah menjadi OAc- (5,00 mmol dalam
100 mL atau 0,0500 M). Kw
[OH-] = [OAc-] Ka
1,0 x 10-14
[OH-] = x 0,0500 = 5,35 x 10-6 M 1,75 x 10-5
pOH = 5,27; pH = 8,73
Pada 60,0 mL titran : Kita mempunyai larutan NaOAc dan
kelebihan NaOH. Dengan demikian pH ditentukan oleh
konsentrasi kelebihan OH-.
OH- = 0,1000 M x 10,0 mL = 1,00 mmol/1110 mL larutan
[OH-] = 0,00909
pOH = 2,04
pH = 11,96
TITRASI BASA LEMAH DENGAN ASAM KUAT
Titrasi asam lemah dengan basa kuat analog dengan titrasi
asam lemah dengan basa
Kurva untuk Titrasi 100 mL NH3 0,1 M dengan HCl 0,1 M.
NH3 + H+ + Cl- NH4+ + Cl-
OH-] = Kb x [NH3]
Segera setelah titrasi dimulai dimana ditambahkan sejumlah asam,
sebagian NH3 diubah menjadi NH4+ sehingga kita mempunyai daerah
bufer. Pada pertengahan titrasi [NH4+] = [NH3] dan pH larutan = 14 - pKb.
Pada titik ekivalen kita akan mempunyai larutan NH4Cl (asam Bronsted)
yang terhidrolisis menghasilkan larutan asam. Di sini pH juga
bergantung pada konsentrasi garamnya. Semakin tinggi konsentrasinya
pH semakin rendah. Di luar titik ekivalen H+ bebas akan menahan
ionisasi sehingga pH ditentukan oleh penambahan H+ berlebih.
Kurva untuk Titrasi 100 mL Basa Lemah 0,1 M dengan Berbagai Kb vs HCl 0,1 M.
TITRASI NATRIUM KARBONAT
Kw
CO32- + H2O → HCO3
- + OH- KH1 = Kb1 = 2,1 x 10-4
Ka2
Kw
HCO3- + H2O → CO2 + H2O + OH- KH2 = Kb2 = 2,3 x 10-8
Ka1
Kurva Titrasi untuk 50 mL Na2CO3 0,1 M dengan HCl 0,1 M
TITRASI ASAM POLIPROTIK
Asam diprotik dapat dititrasi secara bertahap seperti titrasi
natrium karbonat. Agar diperoleh titik ekivalen yang baik
dalam pelepasan proton yang pertama maka Ka1 harus
sedikitnya 104 x Ka2 .
Pada suatu titarsi asam H2A, akan terjadi ionisasi sebagai
berikut:
H2A HA- + H+ Ka1
HA- A2- + H+ Ka2
TITRASI CAMPURAN ASAM ATAU BASA
Kurva Titasi untuk 50 mL Campuran HCl 0,1 M dan HOAc 0,2 M dengan NaOH.
Soal:
Suatu campuran HCl dan H3 PO4 dititrasi dengan NaOH 0,1000 M. Titik
ekivalen pertama (metil merah) terjadi pada 35 mL dan titik ekivalen
kedua (bromotimol biru) terjadi pada volume total 50,00 mL (15,00 mL
setelah titik ekivalen yang pertama). Hitunglah mmol HCl dan H3 PO4
dalam campuran tersebut.
Penyelesaian
Titik ekivalen yang kedua bertautan dengan titrasi satu proton dari H3PO4
(H2PO4- menjadi HPO4
2-). Dengan demikian:
mmol H3PO4 = 0,1000 M x 15,00 mL = 1,50 mmol
15,00 mL basa dibutuhkan untuk titrasi proton pertama dari H3PO4,
sehingga mmol HCl = 0,1000 M x (35,00 - 15,00) mL = 2,00 mmol
ANALISIS KJELDAHL
asam sulfat CaHbNc aCO2 + 1/2bH2O + cNH4HSO4
katalis
OH-
cNH4HSO4 cNH3 + cSO42-
cNH3 + (c+d)HCl cNH4Cl + dHCl
dHCl + dNaOH 1/2dH2O + dNaCl
mmol N(c) = mmol HCl yang bereaksi = mmol HCl terpakai
(c + d) - mmol NaOH(d)
mmol CaHbNc = mmol N x (1/c)