Upload
febrian-nurrohman
View
209
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Desain Bentuk Sedian Obat
Citation preview
1
I. SPESIFIKASI PRODUK
1. Nama produk : Krim Asam Salisilat
2. Bahan aktif : Asam Salisilat
3. Bentuk sediaan : Krim
4. Kemasan : Pot Krim
5. Kekuatan sediaan : 0,15 g/ g
6. Target pasien : Dewasa
II. KAJIAN FORMULA
1. Monografi bahan
a) Asam salisilat
Rumus molekul C7H6O3
Struktur kimia
Sinonim
Acide salicylique; Acido Ortoxibenzoico; Acidum
salicylicum; Kwas salicylowy; kyselina salicylova; 2 –
hydroxybenzoic acid.
Fungsi Zat aktif ( Keratolitikum, antifungi )
Kajian
farmakologis
Asam salisilat memiliki sifat keratolitik dan dioleskan
dalam pengobatan kondisi kulit hiperkeratosis dan scaling
seperti ketombe dan dermatitis seboroik, ichthyosis,
psoriasis dan jerawat. Asam silisilat juga memiliki sifat
fungisida dan digunakan secara topikal dalam pengobatan
infeksi kulit dermatofit.
Pemerian bahan Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna putih,
hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam.
Data kelarutan Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol ( 95
% ); mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P;
2
larut dalam larutan amonium asetat P, dinatrium
hidrogenfosfat P, kalium sitrat P dan natrium sitrat P.
Log P 2,21
pH 2,4 pada suhu 20oC
Stabilitas terhadap
pH Tidak stabil dengan pH basa yang terlalu kuat.
Stabilitas terhadap
cahaya Tidak stabil terhadap cahaya.
Kerapatan; bj 1,44 g/ cm3
Titik lebur / leleh 158,5 - 1610C
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan oksidator kuat, basa kuat,
yodium, besi dan garam besi.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sumber : ( 1, 2, 9 )
b) Parafin cair
Sinonim
Avatech; Drakeol; heavy mineral oils; heavy liquid
petrolatum; liquid petrolatum; paraffin oil; paraffinum
liquidum; Sirius; white mineral oil.
Fungsi Oleaginous vehicle
Pemerian bahan
Transparan, kurang berwarna, kental, tidak berasa dan
berbau ketika dingin, dan berbau minyak lemah ketika
dipanaskan.
Data kelarutan
Praktis tidak larut dalam etanol ( 95 % ), gliserin dan air;
laut dalam aseton, benzen, kloroform, karbon disulfida,
eter dan petroleum eter; larut dengan minyak atsiri dan
minyak dengan pengecualian minyak jarak.
Stabilitas terhadap
suhu Akan mengalami oksidasi apabila terkena panas.
3
Stabilitas terhadap
cahaya Akan mengalami oksidasi apabila terkena cahaya.
Kerapatan; bj 0,827 – 0,89 g/ cm3 pada suhu 20
oC
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan agen pengoksidasi yang kuat.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Sumber : ( 3 )
c) Asam stearat
Rumus molekul C18H36O2
Struktur kimia
Sinonim
Acidum stearicum; cetylacetic acid; Crodacid; Cristal G;
Cristal S; Dervacid; E570; Edenor; Emersol; Extra P;
Extra S; Extra ST; 1 – heptadecanecarboxylic acid;
Hystrene; Industrene; Kortacid 1895; Pearl steric;
Pristerene; stereophanic acid; Tegostearic.
Fungsi Emulsifying agent
Pemerian bahan
Keras, putih atau agak kekuningan, agak mengkilat,
crystalline solid, kurang berwarna dan rasanya agak
berlemak.
Data kelarutan
Sangat mudah larut dalam benzen, carbon tetrachloride,
kloroform dan eter; larut dalam etanol ( 95 % ), heksana
dan propilen glikol; praktis tidak larut dalam air.
Kerapatan; Bj 0,980; 1,542 g/cm3
Log P 8,2
Titik lebur / leleh 69 – 70oC
Inkompatibilitas Asam stearat tidak kompatibel dengan sebagian metal
hydroxides dan mungkin tidak kompatibel dengan basis,
4
agen pereduksi dan agen pengoksidasi.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Sumber : ( 3, 4 )
d) Stearil alkohol
Rumus molekul C18H38O
Struktur kimia
Sinonim
Cachalot; Crodacol S95; Hyfatol 18 – 95; Hyfatol 18 – 98;
Lanette 18; Lipocol S; Lipocol S – DEO; n – octadecanol;
actadecyl alcohol; Rita SA; Stearol; Stenol; Tego Alkanol
18.
Fungsi Stiffening agent
Pemerian bahan Keras, putih, potongan lilin, serpih atau butiran dengan
sedikit bau yang khas dan rasa hambar.
Data kelarutan
Larut dalam kloroform, etanol ( 95 % ), eter, heksana,
propilen glikol dan minyak sayur, praktis tidak larut dalam
air.
Log P 8,22
Stabilitas terhadap
pH Stabil terhadap asam dan basa.
Kerapatan; Bj 0,884 – 0,906 g/cm3
Titik lebur / leleh 59,4 – 59,8oC
Inkompatibilitas Kompatibel dengan oksidator kuat dan asam kuat.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Sumber : ( 3 )
5
e) Cera alba
Sinonim Malam putih; Bleached wax; E901.
Fungsi Stiffening agent
Pemerian bahan Padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam
keadaan lapis tipis, bau khas lemah dan berbau tengik.
Data kelarutan
Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
dingin. Larut sempurna dalam kloroform, eter, minyak
lemak dan minyak atsiri.
Stabilitas terhadap
suhu
Apabila dipanaskan sampai suhu 1508oC akan terjadi
esterifikasi.
Stabilitas terhadap
cahaya Tidak stabil apabila terkena cahaya.
Kerapatan; Bj 0,96 g/cm3
Titik lebur / leleh 62 – 65oC
Inkompatibilitas Inkompatibel dengan agen oksidator.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya.
Sumber : ( 3 )
f) Nipagin
Rumus molekul C8H8O3
Struktur kimia
Sinonim 4 – hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl p –
hydroxybenzoate; Nipagin M; Uniphen P – 23.
Fungsi Antimikroba, pengawet
6
Pemerian bahan Kristal berwarna atau kristal putih bubuk, tidak berbau
atau hampir tidak berbau.
Data kelarutan
Larut dalam 600 bagian air, 20 bagian air mendidih, 3,5
bagian etanol 95 % dan 3 bagian aseton. Mudah larut
dalam eter dan alkali hidroksi. Larut dalam 60 bagian
gliserol panas, 40 bagian minyak lemak nabati panas.
Log P 0,1 ( dalam mineral oil : air )
Stabilitas terhadap
pH
Stabil pada pH 3 – 6. Apabila pada pH 8 maka akan
terhidrolisis
Kerapatan; Bj 1,352 g/cm3
Titik lebur / leleh 125 – 128oC
Inkompatibilitas
Tidak kompatibel dengan bahan lain, seperti bentonit,
magnesium trisilikat, bedak, tragakan, natrium alginat,
minyak esensial, sorbitol dan atropin, juga bereaksi
dengan berbagai gula dan terkait gula alkohol.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Sumber : ( 3, 7 )
g) Nipasol
Rumus molekul C10H12O3
Struktur kimia
Sinonim
4 – hydroxybenzoic acid propylester; Nipasol M;
Propagin; Propyl p – hydroxybenzoate; Propyl parasept;
Solbrol P; Uniphen P – 23.
Fungsi Antimikroba, pengawet
Pemerian bahan Warna putih, kristal, rasa hambar, berbau.
Data kelarutan Sangat sukar larut dalam air. Larut dalam 3,5 bagian
7
etanol 95 %, 3 bagian aseton, 140 bagian gliserol, 40
bagian minyak lemak. Mudah larut dalam alkali hidroksi.
Log P 0,5 ( mineral oil : air )
Stabilitas terhadap
pH Stabil pada pH 3 – 6. Pada kondisi pH 8 akan terhidrolisis.
Kerapatan; Bj 1,288 g/cm3
Titik lebur / leleh 96oC
Inkompatibilitas
Tidak kompatibel dengan magnesium silikat aluminium,
magnesium trisilikat, oksida besi kuning dan biru dapat
menyerap propyl paraben, sehingga mengurangi
efektivitas pengawet. Propyl paraben berubah warna
dengan adanya zat besi dan tunduk terhadap hidrolisis
oleh alkali lemah dan asam kuat.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Sumber : ( 3, 7 )
h) Na lauril sulfat
Rumus molekul C12H25NaO4S
Struktur kimia
Sinonim
Dodecyl sodium sulfate; Elfan 240; sodium dodecyl
sulfate; sodium laurilsulfate; sodium monododecyl sulfate;
sodium monolauryl sulfate; Texapon K12P.
Fungsi Surfaktan anionik, agen pengemulsi, bahan pembasah
Pemerian bahan
Kristal putih atau krem pucat, serpih atau bubuk yang
memiliki nuansa halus, rasa pahit dan bau samar zat
lemak.
Data kelarutan Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform
dan eter.
8
pH 7 – 9,5
Stabilitas terhadap
pH
Pada pH 2,5 atau dibawahnya dapat menyebabkan
hidrolisis pada lauril alkohol dan sodium bisulfat.
Kerapatan; Bj 1,07 g/cm3
Titik lebur / leleh 204 – 207oC
Inkompatibilitas
Sodium lauril sulfat bereaksi dengan surfaktan kationik
menyebabkan hilangnya aktivitas bahkan dalam
konsentrasi terlalu rendah untuk menyebabkan curah
hujan. Tidak seperti sabun, itu kompatibel dengan dengan
asam encer dan kalsium dan magnesium.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Sumber : ( 3, 7 )
i) Gliserin
Rumus molekul C3H8O3
Struktur kimia
Sinonim
Croderol; E422; glicerol; glycerine; glycerolum; Glycon
G – 100; Kemstrene; Optim; Pricerine; 1,2,3 –
propanetriol; trihydroxypropane glycerol.
Fungsi Emollient
Pemerian bahan
Kurang berwarna, kurang berbau, kental, cairan
higroskopi, rasanya manis ( kurang lebih 0,6 kali dari
sukrosa ).
Data kelarutan
Larut dalam air, etanol ( 95 % ) dan metanol; agak larut
dalam aseton; praktis tidak larut dalam benzen, kloroform
dan minyak; kelarutan dalam eter 1 : 500; kelarutan dalam
etil asetat 1 ; 11.
Kerapatan; Bj 1,2620; 1,2620 g/cm3
9
Titik lebur / leleh 17,8oC
Inkompatibilitas
Gliserin akan meledak jika dicampur dengan agen
pengoksidasi seperti chromium trioxide, potassium
chlorate atau potassium permanganate.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Sumber : ( 3, 5 )
j) Air
Rumus molekul H2O
Struktur kimia
Sinonim Aqua; Aqua purificata; Hydrogen oxide.
Fungsi Solvent
Pemerian bahan Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih,
berbentuk cair.
Data kelarutan Bercampur dengan semua pelarut polar.
pH 5 – 7
Kerapatan; Bj 1; 1 g/ cm3
Titik lebur / leleh 0oC
Inkompatibilitas
Air dapat bereaksi dengan obat – obatan dan eksipien lain
yang rentan terhadap hidrolisis. Air dapat bereaksi dengan
logam alkali seperti kalsium oksida dan magnesium
oksida. Air juga bereaksi dengan garam anhidrat
membentuk hidrat.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Sumber : ( 3, 7 )
10
2. Formula rujukan
Bill of Material
Scale ( mg/ g ) Item Material Name Quantity/ kg ( g )
150.00 1 Glyceryl stearate and
PEG – 75 stearate 150.00
5.00 2 Stearic acid 5.00
80.00 3 Mineral oil 80.00
665.00 4 Deionized water 665.00
100.00 5 Salicylic acid 100.00
Sumber : ( 8 )
3. Formula modifikasi
Bahan Fungsi % Teoritis g/ 10 g % Terpakai
Asam salisilat Zat aktif - 1,5 15
Parafin cair Basis minyak 1 – 32 1,5 15
Asam stearat Emulsifying
agent 1 – 20 0,3 3
Stearil Alkohol Stiffening
agent - 0,3 3
Cera alba Stiffening
agent - 0,5 5
Nipagin Pengawet 0,02 – 0,3 0,02 0,2
Nipasol Pengawet 0,01 – 0,6 0,01 0,1
Na lauril sulfat Emulsifying
agent 0,5 – 2,5 0,1 1
Gliserin Emolient ≥ 30 1 10
Air Pelarut - 4,77 47,7
11
4. Formula optimasi
Bahan
Formula 1 Formula 2
g/ 10 g Penimbangan
( g ) g/ 10 g
Penimbangan
( g )
Asam salisilat 1,5 1,575 1,5 1,575
Parafin cair 1,5 1,575 1,5 1,575
Asam stearat 0,3 0,315 0,5 0,525
Stearil
alkohol 0,3 0,315 0,3 0,315
Cera alba 0,5 0,525 0,5 0,525
Nipagin 0,02 0,021 0,02 0,021
Nipasol 0,01 0,0105 0,01 0,0105
Na lauril
sulfat 0,1 0,105 0,1 0,105
Gliserin 1 1,05 1 1,05
Air 4,77 Add 10 mL 4,57 Add 10 mL
III. ALAT
1. Batang pengaduk
2. Cawan porselen
3. Gelas beker 100, 250, 500
mL
4. Gelas ukur 10, 50 mL
5. Kertas timbang
6. Mixer
7. Pemanas air
8. pH meter
9. Sendok tanduk
10. Termometer
11. Timbangan digital
12. Viskometer brookfield
12
IV. CARA KERJA
Campuran A
Campuran B
Campuran C
Parafin cair
Asam stearat
Campuran A
Diaduk dan dipanaskan
pada suhu 75oC
Cawan Porselen
Cera alba
Stearil alkohol
Na lauril sulfat
Aquades
Campuran B
Diaduk dan dipanaskan
pada suhu 75oC
Cawan Porselen
Gliserin
Nipagin
Campuran C
Diaduk dan dipanaskan
pada suhu 75oC Nipasol
Cawan Porselen
13
Krim asam salisilat
V. EVALUASI SEDIAAN
1. Minggu – 0
No Evaluasi Formula 1 Formula 2
1 Daya lekat I. 1 s
II. 1 s
III. 1 s
Rata’’ : 1 s
I. 1 s
II. 1 s
III. 1 s
Rata’’ : 1 s
2 pH I. 5
II. 5
III. 5
Rata’’ : 5
I. 5
II. 5
III. 5
Rata’’ : 5
3 Viskositas I. 50 rpm;
7882 cP
II. 50 rpm;
8020 cP
III. 50 rpm;
7982 cP
Rata’’ : 7961 cP
I. 50 rpm;
6887 cP
II. 50 rpm;
8542 cP
III. 50 rpm;
8974 cP
Rata’’ : 8134 cP
Campuran A
Campuran B
Krim asam salisilat
Diaduk sampai terbentuk
krim
Campuran C
Asam salisilat
Gelas beaker
14
4 Organoleptis Warna putih, tidak
berbau dan homogen
Warna putih, tidak
berbau dan homogen
2. Minggu – 1
No Evaluasi Formula 1 Formula 2
1 Daya lekat I. 1 s
II. 1 s
III. 1 s
Rata’’ : 1 s
I. 1 s
II. 1 s
III. 1 s
Rata’’ : 1 s
2 pH I. 5
II. 5
III. 5
Rata’’ : 5
I. 5
II. 5
III. 5
Rata’’ : 5
3 Viskositas I. 50 rpm;
6275 cP
II. 50 rpm;
4883 cP
III. 50 rpm;
5951 cP
Rata’’ : 5703 cP
I. 50 rpm;
5303 cP
II. 50 rpm;
5519 cP
III. 50 rpm;
5483 cP
Rata’’ : 5435 cP
4 Organoleptis Warna putih, tidak
berbau dan homogen
Warna putih, tidak
berbau dan homogen
3. Minggu – 2
No Evaluasi Formula 1 Formula 2
1 Daya lekat I. 1 s
II. 1 s
III. 1 s
Rata’’ : 1 s
I. 1 s
II. 1 s
III. 1 s
Rata’’ : 1 s
2 pH I. 5 I. 5
15
II. 5
III. 5
Rata’’ : 5
II. 5
III. 5
Rata’’ : 5
3 Viskositas I. 100 rpm;
3001 cP
II. 100 rpm;
2951 cP
III. 100 rpm;
3917 cP
Rata’’ : 3289 cP
I. 100 rpm;
3869 cP
II. 100 rpm;
3809 cP
III. 100 rpm;
4109 cP
Rata’’ : 3929 cP
4 Organoleptis Warna putih, tidak
berbau dan homogen
Warna putih, tidak
berbau dan homogen
UJI DAYA SEBAR PADA MINGGU KE-2
REPLIKASI WAKTU DIAMETER BERAT (gram)
Replikasi 1 1 4,3 176,23
1 2 4,9 226,23
1 3 5,5 276,23
1 4 5,8 376,23
1 5 6 676,23
1 6 6,7 1176,23
Replikasi 2 1 3,7 176,23
2 2 4,2 226,23
2 3 4,4 276,23
2 4 4,8 376,23
16
2 5 5,2 676,23
2 6 5,6 1176,23
Replikasi 3 1 3,6 176,23
3 2 3,8 226,23
3 3 4 276,23
3 4 4,3 376,23
3 5 4,9 676,23
3 6 5,6 1176,23
VI. PENANDAAN
17
VII. KEMASAN
18
VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan kali ini kami membuat sediaan cream salisilat. Krim adalah sediaan
setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60% air, yang
dimaksudkan untuk pemakaian luar. Ada dua tipe krim yaitu:
1. Krim tipe air-minyak (A/M) contohnya sabun polivalen, span, adeps lanae,
kolesterol dan cera
2. Krim tipe minyak-air (M/A) contohnya sabun monovalen seperti
triethanolaminum stearat, natrium stearat, kalium stearat dan ammonium
stearat (10)
Untuk penstabilan krim ditambah zat antioksidan dan zat pengawet karena
adanya penggunaan air dimana air ini merupakan sumber mikroba. Zat pengawet
yang kami gunakan adalah nipagin dan nipasol.Tipe yang kami gunakan yaitu
krim tipe minyak dalam air, dimana komposisi air lebih banyak dari pada minyak,
serta bahan aktif yang digunakan adalah asam salisilat. Asam salisilat dapat
berfungsi sebagai keratolitikum, antifungi . Agen keratolitik ini bersifat
mengelupaskan lapisan tanduk sehingga obat dapat dengan mudah menembus
kulit dan dapat membuat kulit menjadi lebih lembut sehingga banyak digunakan
dalam sediaan kosmetik (2)
.
Salisilat termasuk dalam golongan obat anti inflamasi nonsteroid (AINS).
Mekanisme kerja adalah menghambat sintesis prostaglandin dengan menghambat kerja
enzim siklooksigenase pada pusat termoregulator dihipothalamus dan perifer. Salisilat
sudah digunakan lebih dari 100 tahun. Salisilat digunakan sebagai analgetik, antipiretik, anti
inflamasi, antifungi. Sehingga dalam hal ini diharapkan salisilat dapat digunakan sebagai obat
antiacne.
Bahan yang kami modifikasi untuk menemukan formula mana yang lebih baik yaitu
dengan menggunakan asam stearat yang berfungsi sebagai emulsifying agent. Kemudian
untuk mengetahui formula mana yang lebih baik maka setiap minggunya
dilakukan uji stabilitas terhadap kedua formula tersebut. Uji stabilitas sediaan krim
yang kami buat meliputi uji viskositas, daya lekat, pH, organoleptis, dan uji daya sebar. Kedua
formula memiliki daya lekat yang sama yaitu sebesar 1 detik. Harga pH yang dihasilkan dari
proses uji Ph pada kedua formula juga sama besar yaitu 5 maka dapat dikatakan bersifat asam
lemah. Nilai pH dan daya lekat ini sama setiap minggunya, yakni pada minggu ke-0, ke-1, dan
19
ke-2 pengamatan Berbedaan terletak pada viskositasnya yaitu pada formula ke-1. Pengujian
minggu ke-o dan minggu ke-2 menunjukan bahwa viskositas yang lebih besar pada formula ke-
2 sedangkan pada minggu ke-1 viskositas formula ke-1 lebih besar daripada formula ke-2.
Namun untuk ke dua formula mengalami penurunan viskositas pada uji setiap minggunya. Uji
organoleptis juga menunjukan hasil yang sama pada kedua formula yaitu memiliki warna putih,
tidak berbau dan homogen. Namun, pada saat pemakaian formula kedua lebih mudah terserap
ke dalam kulit dari pada formula pertama. Sehingga formula ke dua lebih nyaman digunakan
dari pada formula pertama. ,maka dalam hal ini kami menyimpulkan bahwa dari kedua formula
tersebut formula kedua lebih baik dari pada formula pertama.
Stabilitas krim akan menjadi rusak, jika terganggu oleh sistem
campurannya terutama disebabkan perubahan suhu, perubahan komposisi dan
disebabkan juga oleh penambahan salah satu fase secara berlebihan atau
pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak tercampurkan
satu sama lain. Dalam penandaan sediaan krim, pada etiket harus tertera “Obat
Luar” dan pada penyimpanannya harus dalam wadah tertutup baik atau
tube dan disimpan di tempat yang sejuk .
Kami memilih krim dalam sediaan ini karena krim memiliki beberapa
kelebihan yaitu Mudah menyebar rata, praktis, mudah dibersihkan atau dicuci,
cara kerja berlangsung pada jaringan setempat, tidak lengket terutama tipe m/a,
bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun.
20
IX. KESIMPULAN
Formula yang memiliki stabilitas paling baik adalah formula ke-2 dan memiliki
tingkat kenyamanan dalam penggunaan yang lebih baik dari pada formula ke-1.