SATUAN ACARA PENYULUHAN
BATU GINJAL
DISUSUN OLEH
Nurul Maulidia (121.0076)
Zulfikar Albaits M (121.0113)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
PROGRAM STUDI S1KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2014/2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT BATU GINJAL
Pokok Bahasan : Penyakit Batu Ginjal
Sub Bahasan : Pengertian dan Pencegahan Batu Ginjal
Sasaran : Pasien di ruang rawat inap G1 RSAL Dr. Ramelan
Surabaya.
Metode : Ceramah dan diskusi.
Media : Leaflet.
Waktu : 25 menit.
Hari dan Tanggal : Kamis, 30 April 2015.
Tempat : Ruang H2 RSAL Dr. Ramelan Surabaya.
Pukul : 13.00 WIB
1. Latar Belakang
Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak
zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung
kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih
mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini
mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah
atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine
seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang
terbentu di dalam divertikel uretra. (muttaqin, arif. 2012)
Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di
negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju
lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter),
perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari. Angka
prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu
saluran kemih.
Batu dapat menyebabkan infeksi berulang, gangguan ginjal, atau
hematuria. Obstruksi akut menyebabkan kolik ginjal dengan nyeri pinggang
yang berat, seringkali menyebar ke selangkangan, dan kadang disertai mual,
muntah, rasa tidak nyaman di abdomen, disuria, nyeri tekan ginjal, dan
hematuria.Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan
dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih,
dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).
Dari penjelasan diatas maka kami tertarik untuk membahas status gizi dan
aktivitas dari kebiasaan pasien sehari hari dalam mengenali penyebab dan
pencegahan sejak dini penyakit batu ginjal yang bisa bermanfaat bagi
keluarga dan orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi yang tepat
dengan diadakan penyuluhan sehingga masyarakat lebih mengerti mengenai
proses terjadinya batu ginjal dan tanda gejalanya.
2. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit Batu Ginjal
3. Tujuan Intruksional Khusus (TUK)
a. menjelaskan pengertian penyakit batu ginjal
b. menjelaskan tentang penyebab batu ginjal
c. menjelaskan tentang tanda dan gejala batu ginjal
d. menjelaskan tentang komplikasi batu ginjal
e. menjelaskan tentang penatalaksanaan batu ginjal
f. menjelaskan tentang cara pencegahan batu ginjal
4. Sasaran
Pasien di ruang rawat inap G1 RSAL Dr. Ramelan Surabaya.
5. Materi
Terlampir.
6. Metode
Ceramah dan diskusi.
7. Media
Leaflet.
8. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Pasien atau keluarga klien dapat hadir, minimal 3 orang.
2) Kegiatan dilakukan di ruang G1 RSAL Dr. Ramelan Surabaya.
3) Pengorganisasian kegiatan dilakukan sebelum dan saat kegiatan
berlangsung.
b. Kriteria Proses
1) Pasien dan keluarga antusias terhadap materi yang diberikan.
2) Pasien dan keluarga konsentrasi dan fokus mendengarkan materi.
3) Pasien dan keluarga dapat mengajukan beberapa pertanyaan.
c. Kriteria Hasil
1) Secara verbal dapat menerangkan tentang penyakit Batu Ginjal
2) Klien mampu menjelaskan pengertian penyakit batu ginjal
3) Klien mampu menjelaskan tentang penyebab batu ginjal
4) Klien mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala batu ginjal
5) Klien mampu menjelaskan tentang komplikasi batu ginjal
6) Klien mampu menjelaskan tentang penatalaksanaan batu ginjal
7) Klien mampu menjelaskan tentang cara pencegahan batu ginjal
9. Rencana Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audience
1.
3 Menit
Pembukaan:
1. Mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan kegiatan.
4. Menyebutkan materi yang akan disampaikan.
5. Membagikan leaflet.
1. Menjawab salam.
2. Memperhatikan.
3. Memperhatikan.
4. Memperhatikan
5. Menerima dan membaca.
2.
10 menit
Pelaksanaan:
1. Menjelaskan pengertian penyakit batu ginjal
2. Menjelaskan tentang penyebab batu ginjal
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala batu ginjal
4. Menjelaskan tentang komplikasi batu ginjal
5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan batu ginjal
6. Menjelaskan tentang cara pencegahan batu ginjal
1. Memperhatikan.
2. Memperhatikan.
3. Memperhatikan.
4. Memperhatikan.
5. Memperhatikan.
6. Memperhatikan.
7. Memperhatikan.
8. Bertanya dan mendengarkan
jawaban dengan seksama.
3.
10 menit
Evaluasi:
1. Meminta audience menjelaskan pengertian penyakit batu ginjal
2. Meminta audience menjelaskan tentang penyebab batu ginjal
3. Meminta audience menjelaskan tentang tanda dan gejala batu ginjal
4. Meminta audience menjelaskan tentang komplikasi batu ginjal
5. Meminta audience menjelaskan tentang penatalaksanaan batu ginjal
6. Meminta audience menjelaskan tentang cara pencegahan batu ginjal
1. Menjelaskan.
2. Menjelaskan.
3. Menjelaskan.
4. Menjelaskan.
5. Menyebutkan.
6. Menyebutkan.
7. Menjelaskan.
8. Menjawab dengan benar.
4.
2 Menit
Terminasi:
1. Mengucapkan terimakasih atas waktu yang telah diberikan.
2. Mengucapkan salam penutup.
1. Tersenyum.
2. Membalas salam.
10. Setting Tempat
Keterangan:
: Tempat tidur pasien. : Penyaji
: Ibu dan kelurga pasien. : Fasilitator
: Dokumentator
11. Pengorganisasian
Penyaji : Zulfikar Albaits M
Fasilitator : Nurul Maulidia
Dokumentator :
Surabaya, 30 April 2015
Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
MATERI
1. Pengertian Batu Ginjal
Batu ginjal adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang
saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran
kemih atau infeksi. (muttaqin, arif. 2012).
Batu ginjal adalah batu yang terdapat di saluran kemih, batu yang sering
dijumpai tersusun dari Kristal-kristal kalsium (Elizabeth J. Corwin, 2009). Batu
ginjal adalah adanya batu dalam sistem perkemihan sebanyak 60% kandungan
batu ginjal terdiri atas kalsium oksalat, asam urat. Magnesium, amonium, dan
fosfat atau gelembung asam amino. (dr.nursalam dkk. 2009)
2. Penyebab Batu Ginjal
Menurut (Elizabeth J. Corwin, 2009). Batu ginjal dapat timbul dikarenakan :
a. Kurangnya mengkonsumsi air
b. kurang bergerak
c. Kelebihan ion litogenik (fosfor, urat, oksalat dan kalsium)
d. Adanya kelainan saluran kemih
e. Kekurangan cairan didalam tubuh karena dehidrasi dan kepanasan
3. Tanda dan Gejala Batu Ginjal
(Elizabeth J. Corwin, 2009)
a. Nyeri perut bagian bawah
b. Nyeri pinggang yang amat sakit dan hilang timbul
c. Mual dan muntah
Gejala penyakit ginjal yang lainnya adalah rasa mual berkelanjutan
dan selalu ingin muntah. Gejala ini muncul disebabkan karena uremia tadi
(penumpukan limbah dalam darah). Gejala ini berhubungan dengan gejala
penyakit ginjal sebelumnya yakni bau mulut. Karena bau mulut,akan
mengalami mual yang berakibat sulit makan dan kehilangan berat badan
yang sangat drastis.
d. Perut menggelembung
e. Demam
f. Menggigil
g. Nyeri saat berkemih, terutama saat batu bergerak
h. Ada darah didalam air kemih
i. Sering berkemih namun air kencing sedikit
j. Peningkatan suhu (demam)
k. Tubuh cepat lelah / kelelahan
Ginjal yang sehat memproduksi hormon yang disebut dengan erythropoietin
yang mempunyai fungsi sebagai memerintahkan tubuh untuk membuat oksigen
yang membawa sel darah merah. Ketika tubuh mengalami gagal ginjal, maka
ginjal hanya memproduksi sedikit. Dengan demikian karena sel-sel darah merah
pembawa oksigen tadi berkurang sehingga otot dan otak tubuh menjadi cepat
lelah. Kondisi ini disebut juga sebagai anemia. Oleh karena itu, apabila
mengalami anemia yang berkelanjutan, hati-hati karena hal tersebut bisa saja
merupakan gejala penyakit ginjal.
4. Komplikasi Batu Ginjal
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi
saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah
retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih
bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidronefrosis. Batu yang
dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal,
pielonefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal). Nyeri saat
miksi, miksi tiba-tiba berhenti.
5. Penatalaksanaan Batu Ginjal
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera
dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk
melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi,
infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui prosedur
medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endo-urologi, bedah
laparoskopi atau pembedahan terbuka.
a. ESWL/Lithotripsi: Adalah prosedur non-invasif yang digunakan untuk\
menghancurkan batu di khalik ginjal. Setelah batu tersebut pecah
menjadi bagian yang kecil seperti pasir sisa-sisa batu tersebut
dikeluarkan secara spontan.
b. Metode Endourologi Pengangkatan Batu
Ini merupakan gabungan antara radiology dan urologi untuk mengangkat
batu renal tanpa pembedahan mayor. Nefrostomi Perkutan adalah pemasangan
sebuah selang melalui kulit ke dalam pelvis ginjal. Tindakan ini dilakukan
untuk drainase eksternal urin dari kateter yang tersumbat, menghancurkan
batu ginjal, melebarkan striktur.Ureteruskopi mencakup visualisasi dan akses
ureter denganmemasukkan suatu alat Ureteroskop melalui sistoskop. Batu
dapat dihancurkan dengan menggunakan laser, lithotripsy elektrohidraulik,
atau ultrasound.
Larutan Batu. Nefrostomi Perkutan dilakukan, dan cairan pengirigasi yang
hangat dialirkan secara terus-menerus ke batu. Cairan pengirigasi memasuki
duktus kolekdiktus ginjal melalui ureter atau selang nefrostomi.
c. Pengangkatan Bedah Nefrolitotomi. Insisi pada ginjal untuk
mengangkat
batu. Dilakukan jika batu terletak di dalam ginjalPielolitotomi. Dilakukan jika
batu terletak di dalam piala ginjal.
d. Istirahat cukup
e. Perbanyak masukan cairan air putih
f. Diet rendah kalsium dan rendah garam
g. Disesuaikan jenis batu misal: Batu kalsium yang perlu dibatasi: ikan teri,
bayam, coklat, kacang, teh, strowberry. Batu asam urat yang perlu
dibatasi: jeroan, otak, makanan yang banyak mengandung purin.
Makanan yang boleh diberikan :
a. Sumber hidrat arang, nasi, makanan ½ gelas sehari, roti 4 potong,
kentang, ubi, singkong, kue, dari tepung maizena, hunkwe, tapioca, agar-agar,
selai, dan sirop.
b. Sumber protein hewani : daging, 50 gr atau telur 2 butir sehari dan susu
c. Lemak : minyak, mentega, dan margarine
d. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering 25 gr, tahu, tempe, atau
oncom 50 gr/hari
e. Sayuran : semua jenis sayuran paling sedikit 300 gr/hari
6. Pencegahan terjadinya batu ginjal
a. Minum banyak air putih putih 2 –3 lt/sehari,
b. Diet rendah protein, nitrogen dan garam
c. Olahraga teratur
d. Mengkonsumsi cukup makanan bergizi
e. Hindari vitamin C berlebih, terutama yang berasal dari
f. Menjelaskan hygiene perseorangan yang benar, contohnya perawatan dan
kebersihan daerah genitalia.
g. Hindari peningkatan suhu lingkungan yang mendadak yang dapat
menyebabkan keringat berlebih dan dehidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin arif,2012. Buku Ajar Asuhan Keperawatan gangguan Sistem
Perkemihan.Salemba Medika : Jakarta
Elizabet, J corwin.2009. Buku saku Patofisiolog Edisi 3.Aditia Media : Jakarta
LEMBAR EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN
NO. ASPEK YANG DINILAIEVALUASI
TERCAPAI TIDAK TERCAPAI
1. Menjelaskan tentang pengertian batu ginjal
2. Menjelaskan tentang penyebab batu ginjal
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala batu ginjal
4. Menjelaskan tentang komplikasi batu ginjal batu ginjal
5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan batu ginjal
6. Menjelaskan tentang pencegahan batu ginjal
DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN
No Nama Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
Recommended