Upload
kevin-pramahardhika
View
306
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
APERTURE PRIORITY dan
SPEED PRIORITY
DIAFRAGMA DAN KECEPATAN RANA
DIAFRAGMA : Lubang di dalam lensa yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk serta berpengaruh pada tingkat “bluring”.
KECEPATAN RANA : Kecepatan membuka hingga menutupnya jendela rana yang ada pada body kamera.
Perpaduan pengaturan ASA, Diafragma
dan Kecepatan inilah yang
menghasilkan gambar yang “pas”.
“Pas” yang dimaksud adalah secara
pengukuran pencahayaan (Exposure).
Untuk mendapatkan pencahayaan yang
“Pas” fotografer dibantu oleh “light
meter”.
FOCUSING
Focusing : mengukur jarak titik api lensa
terhadap obyek, atau dengan kata lain
mengukur jarak lensa dengan obyek.
Dalam ring focus terdapat dua satuan
yaitu meter dan feet.
Fokus (garis tidak patah / gambar terlihat jelas)
Out of fokus (garis patah dan gambar tidak jelas)
Aperture PriorityCARA PEMOTRETAN DENGAN MENGUTAMAKAN
BUKAAN DIAFRAGMA.
Yaitu dengan mengatur besarnya diafragma terlebih dahulukemudian kecepatan disesuaikan hingga mendapatkan pencahayaan yang “pas”.
Yaitu dengan mengatur besarnya diafragma terlebih dahulu kemudian kecepatan disesuaikan hingga
mendapatkan pencahayaan yang “pas”.
Ada 2 macam ruang tajamSempit Luas.
RUANG TAJAM SEMPITRuang tajam sempit didapat dengan cara
mengatur diafragma pada ANGKA KECIL sehingga
lubang diafragma terbuka lebar. Kemudian kita
putar speed panel hingga mendapat speed yang
dibutuhkan untuk mendapat pencahayaan yang
“pas” (dengan bantuan light meter).
Efek yang timbul adalah subyek yang kita ukur
jarak fokusnya akan terlihat tajam sementara
sekelilingnya (Foreground dan background) akan
blur.
Diafragma : f/4Kecepatan : 1/1000
Diafragma : f/5,6Kecepatan : 1/30
Diafragma : f/10Kecepatan : 1/250
Diafragma : f/8Kecepatan : 1/200
Diafragma : f/1.8Kecepatan :
1/3200
RUANG TAJAM LUASRuang tajam luas didapat dengan cara mengatur diafragma pada ANGKA BESAR sehingga lubang diafragma terbuka kecil. Kemudian kita putar speed panel hingga mendapat speed yang dibutuhkan untuk mendapat pencahayaan yang “pas” (dengan bantuan light meter).
Efek yang timbul adalah tingkat ketajaman antara foreground dan background relatif hampir sama.
Biasanya digunakan untuk foto landscape dengan harapan informasi setiap detail dari unsur-unsur yang ada muncul.
Diafragma : f /22Kecepatan : 1/15
Diafragma : f /16Kecepatan : 1/800
Speed PriorityCara pemotretan dengan mengutamakan
kecepatan membukanya rana.Yaitu dengan mengatur besarnya kecepatan
terlebih dahulu, baru kemudian diafragma disesuaikan hingga mendapatkan pencahayaan yang “pas” (dengan bantuan light meter).
Efek pada gambar yang dapat ditimbulkan ada 2 macam yaitu :
stop action dan show motion.
Stop ActionTujuannya adalah untuk mendapatkan efek
subyek terlihat “beku/freeze” dan berhenti.Dengan cara mengatur kecepatan pada
ANGKA BESAR sehingga kecepatan membukanya rana cepat, sehingga mampu “menghentikan” gerak subyek yang kita foto. Setelah mendapatkan kecepatan yang kita inginkan berikutnya kita putar ring diafragma hingga mendapatkan cahaya yang “pas” (dengan bantuan light meter)
Diafragma : f/7.1Kecepatan ; 1/1250
Diafragma : f/3.5Kecepatan :
1/1600
Show MotionTujuannya adalah untuk mendapatkan efek
gerakan subyek terlihat / terekam.Dengan cara mengatur kecepatan pada
ANGKA KECIL sehingga kecepatan membukanya rana lambat, sehingga mampu “merekam” gerak subyek yang kita foto. Setelah mendapatkan kecepatan yang kita inginkan berikutnya kita putar ring diafragma hingga mendapatkan cahaya yang “pas” (dengan bantuan light meter)
Diafragma ; f/20Kecepatan : 2
sec
Diafragma : f/3.5
Kecepatan : 1/10