Psikiatri - Hubungan Dokter-Pasien

Preview:

DESCRIPTION

Hubungan

Citation preview

HUBUNGAN DOKTER – PASIEN

M. Faisal Idrus

PENDAHULUAN Hubungan antara dokter dan pasien adalah

penting dalam semua bidang spesialisasi medis. Suatu hubungan yang baik, bahkan melebihi

suatu pengobatan. Dokter yang bekerja dengan orang sakit, tidak

hanya dengan sindroma-sindroma penyakit. Perhatian psikiatrik dalam bidang ini dapat

membuat perbedaan antara luaran yang berhasil dan tidak berhasil.

Hubungan ini mungkin menjadi terapi. Kompromi dan toleransi diperlukan untuk

melakukan hal ini. Hubungan ini mungkin menjadi kendaraan untuk

perubahan.

PENDAHULUAN

Anda tidak dapat memenangkan mereka semua.

Anda tidak dapat menyukai mereka semua Peran dari permainan dan ritual dalam

berhubugan Perubahan tidak selalu memungkinkan atau

diinginkan Selalu ada resiko meliputi dan itu tidak

hanya pasien yang mendapat luka.

ADAKAH MASALAH DENGAN KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN ?

2/3 dari masalah psikososial and psikiatrik adalah hilang (Goldberg & Blackwell, 1970)

54% dari keluhan pasien tidak dihilangkan oleh dokter (Stewart dkk., 1979)

45% dari kecemasan pasien tidak dapat dihilangkan

50% dari konsultasi dokter dan pasien tidak mencapai persetujuan terhadap masalah penting yang ada (Starfield dkk.,1981)

STRUKTUR DASAR DARI KONSULTASI MEDIS - I

Fase DiagnostikI- Pembukaan II - Pernyataan Pasien mengenai

masalahnya III - Dokter menelusuri sifat dari masalah IV - Dokter dan pasien menyetujui

permaslahannya

STRUKTUR DASAR DARI KONSULTASI MEDIS - II

The Management PhaseV - Dokter (dan/atau pasien)

mengusulkan solusi terhadap masalah pasien

VI - Dokter (dan/atau pasien) mempelajari solusi itu

VII - Dokter (dan/atau pasien) menyetujui suatu solusi

VIII - Penutup

TUJUH TUGAS KONSULTASI I PENDLETON, SCHOFIELD, TATE & HAVELOCK

1. Menjelaskan alasan pasien bekunjung2. Mempertimbangkan masalah-masalah lain3. Bersama pasien memilih tindakan yang

sesuai bagi setiap masalah4. Mencapai suatu pengertian bersama dari

masalah dengan pasien(ide, perhatian dan harapan)

TUJUH TUGAS KONSULTASI I (PENDLETON, SCHOFIELD, TATE & HAVELOCK

5. Melibatkan pasien dalam penatalaksanaan dan mendorongnya untuk menerima tanggung jawab yang sesuai

6. Gunakan waktu dan ketrampilan khusus dengan cepat

7. Bangun dan pertahankan hubungan dengan pasien dengan menbantunya untuk melaksanakan tugas-tugas yang lain

TIGA FUNGSI PENDEKATAN (BIRD & COHEN-COLE)

1. Mengumpulkan data – untuk mengerti masalah-masalah pasien

2. Membangun Rapport - dan bereaksi terhadap emosi-emosi pasien

3. Mendidik dan memotivasi pasien

KONSULTASI SEBAGAI SUATU PERJALANAN DENGAN LIMA TEMPAT PEMERIKSAAN

1. Penghubungan (membangun rapport; membuka tirai perlindungan dan langkah awal)

2. Perangkuman (mendengarkan dan menghilangkan)

3. Penanganan (negosiasi, mempengaruhi)4. Jaringan keamanan (apa yang diharapkan ;

bagaimana Anda tahu jika Anda ; apa yang Anda ingin lakukan)

5. Pengaturan (mengurus diri sendiri)

PENGOBATAN TERPUSAT PADA PASIEN STEWART, BROWN, WESTON, MCWHINNEY, MC WILLIAM, FREEMAN

1. Penelusuran penyakit dan pengalaman sakit2. Pemahanan keseluruhan individu3. Temukan alasan umum4. Integrasikan pencegahan dan promosi

kesehatan5. Menjadikan hubungan dokter pasien yang

menyenangkan6. Menjadikan realistik

PASIEN SEBAGAI AHLI(TUCKETT, BOULTON, OLSON, WILLIAMS)

Jelaskan tujuan konsultasi Memahami pasien sebagai bagian dalam

konsultasi Mengenali pandangan pasien dalam

konsultasi Telusuri teori-teori yang dimiliki pasien Memberikan penjelasan “reaktif”

TANGGUNG JAWAB DOKTER1. Diagnosis penyakit akut atau khronik2. Mengobati penyakit apabila memungkinkan3. Memaksimalkan fungsi dan meminimal

kondisi kesakitan baik akut maupun kronik4. Memberikan hiburan dan pengobatan yang

meringankan (palliative) penyakit pada pada kasus-kasus terminal

TIGA PERILAKU PASIEN1. “Perilaku Sehat” : tindakan yang diambil oleh

seseorang yang melihat diri mereka sebagai orang sehat untuk mencegah penyakit atau mendeteksi nya sewaktu ia masih suatu gejala.

2. “Perilaku Sakit ” : tindakan yang diambil seseorang yang melihat diri mereka sebagai orang sakit, dengan maksud untuk menjelaskan keadaan kesehatan mereka dan mendapatkan penyembuhan.

3. “Perilaku Peran Sakit” aktivitas individuals yang menganggap diri mereka sendiri sebagai orang sakit dengan maksud agar menjadi sehat.

“PERAN SAKIT” TALCOTT PARSONS (1951)

Pemberian nama oleh masyarakat terhadap pertanggungan jawab pasienElemen peran sakit : 1.Dibebaskan dari tugas-tugas normal2.Dibantu mendapatkan perawatan khusus3.Harus mendapatkan pertolongan4.Harus mendapatkan kesembuhan

ELEMEN SAKIT

Dokter harus mengukur dampak dari berbagai aspek penyakit untuk menentukan bagaimana penanganan pasien yang tepat1.Impersonal Element, meliputi pembatasan fisik, pengobatan, diet.2.Intrapersonal Element, motivasi, reaksi kepribadian terhadap stres dari suatu penyakit.3.Interpersonal Element, merujuk efek pada hubungan pasien dengan keluarga, teman, pekerja, dan lingkungan.

KOMPONEN HUBUNGAN DOKTER – PASIEN

1. Kepercayaan dan keyakinan 2. Penanaman harapan dan meminimalkan

ketakutan dan keraguan.3. Empati.4. Suatu hubungan pribadi yang berkaitan

dengan perhatiannyaa. penyakitb. keadaan sakitc. pengobatan

5. komunikasi

MODEL HUBUNGAN DOKTER – PASIEN

1. Model Aktif – Pasif atau Paternalistik2. Model Bimbingan – Kerjasama atau

informatif3. Model Saling Peran Serta 4. Model Persahabatan atau penuh

pertimbangan

MODEL AKTIF – PASIF1. Model ini, berdasarkan hubungan

orang tua dengan bayinya, dokter berperan sebagai figure seseorang yang memiliki kekuatan yang membuat pasien tidak mampu untuk memberikan kontribusi dalam sebuah prosedur.

2. Model ini mungkin terlihat ketikan kepatuka dokter dianggap sebagai orang yang sempurna peran sakit menunnjukkan kepatuhan pasien sepenuhnya dengan semua rekomendasi bagi perawatan kesehatan

MODEL BIMBINGAN – KERJASAMA ATAU INFORMATIF

1. Model ini berdasarkan hubungan antara orang tua dengan anak-anak, menekankan pada dominasi, peran pegawasan dokter, pasien yang gagal berjuang memenuhi suatu situasi autorisasi

2. Dengan meningkatkan kesadaran pasien dan ketersediaan berbagai strategi kesehatan, pasien mungkin tidak secara membabi buta bekerja sama dengan atau mematuhi dokter mereka.

MODEL SALING BERPERAN SERTA

1. Model ini, berdasarkan pada suatu hubungan dyadic antara dua orang dewasa, mengizinkan pasien untuk menolong dirinya sendiri sebagai seorang yang berpartisipasi dalam suatu uslah aha kolaborasi untuk mempertahankan kesehatan

2. Model ini dokter dan pasien membuat keputusan secara bersama-sama

3. Kenyataannya bahwa, dengan memiliki pengetahuan dan ketrampilan tertentu, dokter adalah “seorang yang diatas (one up on)” pasien membuat model ini lebih ideal daripada nyata.

MODEL PERSAHABATAN ATAU PENUH PERTIMBANGAN

Pada model ini dokter bertindak sebagai seorang sahabat atau penasihat terhadap pasien, tidak hanya oleh informasi yang ada, tetapi dalam aktivitas yang mendukung serangkaian tindakan.

Pendekatan penuh pertimbangan biasanya digunakan oleh dokter yang mengharapkan perubahan tingkah laku bersifat merusak, contohnya dalam mencoba untuk membujuk pasien mereka untuk berhenti merokok dan mengurangi berat badan.

MODEL SALING BERBAGI MEMBUAT KEPUTUSAN

• Sekurang-kurangnya melibatkan dua partisipan (dokter dan pasien)

• Keduanya mengambil langkah untuk berpartisipasi dalam proses.

• saling bertukar informasi adalah sebuah syarat mutlak untuk bekerjasama membuat keputusan

• Sebuah keputusan harus dibuat • Kedua perserta harus setuju dengan

keputusan yang diambil

INFORMED CONSENT (PERSETUJUAN TINDAKAN)

Merujuk kepada hak pasien untuk memilih diantara pilihan pengobatan atau prosedur diagnostik terhadap penyakitnya berdasarkan pemahaman menyeluruh mengenai manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Menilai kemampuan pasien untuk menyetujui pengobatan, mengikuti prinsip dasar yang harus dipertimbangkan.1.Pilihan pengobatan harus dijelaskan oleh dokter dengan cara yang dapat dimengerti oleh orang awam. Komunikasi yang demikian dapat dihalangi oleh :a.Tingkat kesadaran yang berfluktuasi (berubah-ubah)b.Gangguan kognitif karena gangguan demensia c.Ambivalensi karena gangguan psikiatrik atau kecemasan

INFORMED CONSENT (PERSETUJUAN TINDAKAN)

2. Pasien harus mengerti informasi penting mengenai pengobatan atau prosedurnya

3. Pasien harus menyadari situasi dalam konteks penyakit .

4. pasien harus mendasari keputusannya pada analisa yang masuk akal terhadap informasi yang diberikan

FENOMENA HUBUNGAN DOKTER – PASIEN

1. Transferensi (Transference) 2. Transferensi Balik (Counter –

transference)3. Resistensi (Resistensis)

TRANSFERENCE

Merujuk pada kesalahan penempatan perasaan dan sikap dari hubungan tokoh yang penting di masa lalu pasien terhadap dokter. Melalui transferensi, dokter mungkin dianggap sebagai sosok orangtua atau keibuan, seorang guru, atau seorang penyelamat . Sikap yang demikian dapat bersifat positif atau negatif.1.Seorang pasien yang memandang dokternya sebagai seseorang yang penuh kekuatan atau sosok orang tua yang pernah merawatnya akan dikecewakan oleh setiap penyimpangan dari seluruh kesempatan 2.Reaksi Transferensi Negatif (contohnya., rasa permusuhan, kecurigaan, persaingan) mungkin menimbulkan kemarahan yang tidak sepantasnya terhadap jawabaan dari dokter.

TRANFERENSI BALIK (COUNTER TRANSFERENCE)

Suatu reaksi emosional terhadap pasien berdasarkan pada kebutuhan-kebutuhan dan konflik-konflik yagn dialami oleh dokter

Merujuk kepada sesuatu saling melengkapi, walaupun dibawah sadar, sikap dokter terhadap pasiennya.

Dokter menyamakan pasien dengan orang-orang besar (terkemuka) atau orang-orang kecil.

Sikap yang dapat negatif atau positif Contohnya, sikap-sikap kritis, fantasi-fantasi

erotik.

EMPATI

Kemampuan dokter untuk meletakkan dirinya sendiri pada posisi pasien sedemikian rupa sehingga ia mampu memahami arti dari perasaan. Keinginan, pikiran pasien.

PERBEDAAN ANTARA HUBUNGAN DOKTER-PASIEN RUMAH SAKIT DAN TEMPAT PRAKTEK UMUM

Kontak pertamaSingkat (5-10 menit) Interval singkat tetapi

tertutup jarang berulang

Jangka panjang Kandungan Social lebih

banyakLebih akrab (intimate)Kebersamaan lebih

besar

Biasanya melalui saringan

Bervariasi – mungkin waktunya diperpanjang

Interval sangat pendek atau sangat panjang

Episodik Kandungan social kurang Lebih paternalistik Kurang kebersamaan

Praktek Umum Rumah Sakit

KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN DARI GAYA HUBUNGAN DOKTER-PASIEN DI PRAKTEK UMUM– I

Semua kemungkinan diijinkan• Ruang lingkup lebih luas karena paparan penyakit

psikososial lebih awal Pengetahuan latar belakang lebih banyak

– memberikan “isyarat” dan “petunjuk” diagnostik

Ekspresi kecemasan lebih cepat Agenda tersembunyi mungkin lebih

terungkap Indra keenam mungkin berkerja

KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN DARI GAYA HUBUNGAN DOKTER-PASIEN DI PRAKTEK UMUM - II

Dijamin lebih mungkin menuju sasaran Pemenuhan dibantu oleh kepercayaan Pengamatan lebih memungkinkan Rada lega pasien dari beban pengaturan

perawatan bersama. Layanan penerjemahan Perlindungan dari orang-orang rumah sakit

yang rajin berlebihan Dokter Ada disana

DAFTAR RUJUKAN

1. Byrne P.S., Long B.E.L. : Doctors Talking to Patients HMSO, London. 1976.

2. Pendleton D., Schofield T., Tate P., Havelock P. The Consultation : An Approach to Learning and Teaching., Oxford Medical Publications, Oxford, 1984.

3. Cohen – Cole S.A. The Medical Interview : The Three Function Approach, Mosby Year Book, St. Louis, 1991.

4. Scott N.C.H., Davis R.H. The Excptional Potential in Each Primary Care Consultation., J.R. Coll. Gen, Pract. 29 ; 201 – 205 ; 1979.

5. Stewart M., Belle Brown J., Weston W.W. Mc Winny I.R., Mc Williams C.L., Freeman T.R. Patient-Centred Medicine : Transforming the Clinical Method. Sage Publication. Thousand Oaks, 1995.