View
281
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 1/12
Tugas Baca
TRAKHOMA
Oleh
Bayu Eka Nugraha
Nim. I1A001047
Pembimbing
dr.Hj.Hamdanah, Sp. M
BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MATA
FK UNLAM-RSUD ULIN
BANJARMASIN
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 2/12
Nopember, 2007
TRAKHOMA
PENDAHULUAN
Trakhoma adalah salah satu penyakit paling tua. Penyakit ini diketahui
menjadi penyebab trikiasis sejak abad ke 27 SM dan mengenai semua bangsa.
Dengan 300-600 juta penduduk dunia yang terkena, keadaan ini merupakan salah
satu penyakit menahun yang paling banyak dijumpai dan mengakibatkan
kebutaan.1,2,3
Trakhoma yang membutakan terdapat banyak di daerah Afrika, beberapa
daerah Asia, diantara suku aborigin Australia dan di Brazil Utara. Trakoma
umumnya bilateral. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung atau bahan
kontak, umumnya dari anggota keluarga lain yang juga harus diperiksa. Vektor
serangga, khususnya lalat dan sejenis agas dapat berperan sebagai penular. Bentuk
akut penyakit ini lebih infeksius daripada bentuk sikatriks dan makinbesar bahan
penularnya maka makinberat penyakit ini. Penyebaran sering disertai epidemi
konjungtivitis bakteri dan musim kemarau di negara tropik dan subtropik.1,2,3,4
DEFINISI
Trakhoma adalah keradangan konjungtiva yang akut, subakut atau kronik
yang disebabkan oleh bakteri gram negative Chlamidia trachomatis.5
INSIDENSI
2
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 3/12
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada usia 3-5 tahun dengan stadium
yang aktif. Stadium yang sikatriks lebih banyak ditemukan pada usia pertengahan.
Hal ini ditentukan oleh transmisi pada komunitas yang terkena. Biasanya terjadi
pada satu keluarga. Wanita lebih banyak daripada pria, trikiasis dan kebutaan
biasanya 2-4 kali lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Penyakit ini
lebih banyak berhubungan dengan higiene yang sangat buruk tetapi tidak
berhubungan dengan jenis ras serta biasanya menyerang suatu komunitas.1,2
PATOFISIOLOGI
Chlamidia trachomatis memiliki kecenderungan untuk menginfeksi kedua
mata. Pada stadium dini, penyakit ini mirip dengan konjungtivitis kronik pada
umumnya, yaitu mata merah dan didapatkan folikel maupun hipertropi papiler
pada tarsus bagian atas. Hipertropi papiler dan inflamasi konjungtiva
mengakibatkan sikatriks konjungtiva yang dapat mengakibatkan penyulit-penyulit
yang ringan maupun berat. Pada sikatriks yang berat dapat terjadi “tear deficiency
syndrome”.1,2,5,6
Kelainan di kornea dapat berupa epithelial keratitis, subepithelial keratitis,
infiltrate disertai neovaskularisasi (pannus), ulkus kornea, sikatriks folikel-folikel
di limbus yang disebut Herbert’s Pits. 1,2,5,6
Entropion dan trikiasis, terjadi akibat sikatrik konjungtiva yang hebat,
dimana bulu-bulu mata dan menggores kornea dan mengakibatkan ulkus kornea,
kadang-kadang perforasi kornea. 1,2,5,6
ETIOLOGI
3
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 4/12
Trakhoma disebabkan oleh infeksi berulang dari Chlamidia trachomatis.
Risiko tertinggi terjadi bila terjadi pada satu anggota keluarga yang terkena
kemudian didukung oleh gigiene, sanitasi dalam suatu komunitas yang sangat
buruk.1,2,6,7
Chlamidia trachomatis adalah kuman gram negative. Chlamidia
trachomatis terdiri dari beberapa serotipe A, B, Ba and C. Masing-masing serotipe
berbeda dalam menyebabkan trakhoma pada suatu komunitas. 1,2,6,7
GAMBARAN KLINIS
Trakhoma mulanya adalah konjungtivitis folikuler menahun pada masa
kanak-kanak, yang berkembang sampai pembentukan parut konjungtiva. Pada
kasus berat, pembalikan bulu mata ke dalam terjadi pada masa dewasa muda
sebagai akibat parut konjungtiva yang berat. Abrasi terus-menerus oleh bulu mata
yang membalik itu dan gangguan pada film air mata berakibat parut pada kornea,
umumnya setelah usia 50 tahun.1,2,5,8,9
Masa inkubasi trachoma rata-rata 7 hari, namun bervariasi 5 sampai 14
hari. Pada bayi atau anak, biasanya timbul diam-diam dan penyakit itu dapat
sembuh dengan sedikit atau tanpa komplikasi. Pada orang dewasa, timbulnya
sering akut atau subakut dan komplikasi cepat berkembang. Pada saat timbulnyta,
trachoma sering mirip konjungtivitis bacterial, tanda dan gejala biasanya adalah
berair mata (epifora), fotofobia, sakit, eksudasi, edema palpebra, kemosis
konjungtiva bulbi, hiperemi, hipertrofi papiler, folikel tarsal dan limbal, keratitis
superior, pembentukan pannus dan nodus preaurikuler kecil dan nyeri tekan. 1,2,5,8,9
4
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 5/12
Gambaran klinik pada trachoma oleh Mc Callan digambarkan sebagai
berikut : 1,2,5,8,9
• Stadium I
Didapatkan folikel yang imatur dan hipertropi papiler pada tarsus bagian
atas.
• Stadium II a
Didapatkan folikel yang matur dan hipertropi papiler tarsus bagian atas.
• Stadium II b
Hipertropi papiler makin jelas sehingga menutupi folikel.
Pada stadium II a dan II b disebut sebagai established trachoma. Pada
stadium II a dan II b juga didapatkan epitelial keratitis, sub epitelial
keratitis, pannus, Herbert’s Pits.
• Stadium III
Trakhoma aktif dan sikatriks (disamping sikatriks didapatkan juga folikel
dan hipertropi papiler).
• Stadium IV
Sikatriks tanpa disertai tanda-tanda trakhoma aktif.
Untuk pengendalian WHO telah mengembangkan cara sederhana untuk
memeriksa penyakit tersebut yaitu dengan melihat tanda-tanda berikut : 1,2,8,9
• TF
Lima atau lebih folkel pada konjungtiva tarsal atas
5
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 6/12
• TI
Infiltrat difuse dan hipertropi papiler konjungtiva atas yang sekurang-
kurangnya menutupi 50% pembuluh profunda normal.
• TS
Parut konjungtiva trakhomatosa
• TT
6
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 7/12
Trikiasis atau entropion (bulu mata terbalik ke dalam).
• CO
Kekeruhan kornea.
Adanya TF dan TI menunjukkan trakhoma infeksiosa aktif yang harus
diobati. Ts adalah bukti cedera akibat penyakit ini. TT berpotensi membutakan
dan merupakan indikasi untuk tindakan operasi koreksi palpebra. CO adalah lesi
yang terakhir membutakan dari trakhoma.1
Untuk memastikan trakhoma endemik di keluarga atau masyarakat,
sejumlah anak harus menunjukkan sekurang-kurangnya dua tanda berikut :1
1. Lima atau lebih folikel pada konjungtiva tarsal rata pada
palpebra superior mata.
2. Parut konjungtiva khas di konjungtiva tarsal superior.
7
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 8/12
3. Folikel limbus atau sekuelenya (Herbert Pits)
4. Perluasan pembuluh darah ke atas kornea, paling jelas di limbus
atas.
Biarpun kadang-kadang ada orang yang memenuhi kriteria ini, penyebaran
tanda-tanda ini yang luas di dalam keluarga dan masyarakatlah yang menentukan
adanya trakhoma.1
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kerokan konjungtiva dicat dengan Giemsa didapatkan sel-sel
polimorfonuklear, sel plasma, sel leber (makrofag yang besar dan berisi debris),
juga didapatkan inklusion bodi pada sitoplasma sel-sel konjungtiva yang disebut
Halberstaedler – Prowasek Inklusion Bodies.1,2,5,6
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan dengan pemeriksaan klinik dan
laboratorium :2,5,6
- Pemeriksaan klinik
Didapatkan folikel-folikel dan hipertropi papiler pada tarsus bagian atas,
pannus, Herbert’s Pits, entropion, trikiasis, atau sikatriks pada tarsus
bagian atas.
- Pemeriksaan laboratorium
Pada pengecatan Giemsa kerokan konjungtiva didapatkan sel-sel
polimorfonuklear, sel plasma, sel leber dan inklusion bodi pada sitoplasma
sel-sel konjungtiva (Halberstaedler – Prowasek Inklusion Bodies).
8
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 9/12
DIAGNOSIS BANDING
Faktor epidemiologik dan klinik yang perlu dipertimbangkan dalam
membedakan trakhoma dari bentuk konjungtivitis folikuler lainnya adalah :1,2
1. Tidak ada riwayat pernah terpapar trakhoma endemik
bertentangan dengan diagnosis.
2. Konjungtivitis folikuler virus umumnya mulai akut dan jelas
menyembuh selang 2-3 minggu.
3. Infeksi dengan strain kalamidia yang ditularkan melalui
hubungan kelamin biasanya bermula akut pada individu yang seksual aktif.
4. Konjungtivitis folikuler menahun oleh bahan-bahan eksogen
menyembuh perlahan bila noduli dibuang atau obat dihentikan.
5. Sindrom okuloglandular Parinaud bermanifestasi sebagai
limfonodus leher atau preaurikuler yang masif dan besar, walau lesi
konjungtiva mungkin folikuler.
6. Anak-anak kecil sering memiliki sejumlah folikel suatu keadaan
yang dikenal sebagai folikulosis.
7. Kondisi-kondisi atopik konjungtivitis vernal dan
keratokonjungtivitis atopik diikuti dengan papila raksasa yang meninggi dan
sering poligonal, dengan tampilan merah-keputihan. Eosinofil tampak dalam
sediaan hapus.
9
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 10/12
8. Selidiki adanya riwayat intoleransi lensa kontak pada pasien
dengan parut dan pannus konjungtiva; papila raksasa pada beberapa pemakai
lensa kontak dapat dikacaukan dengan folikel trakhoma.
PENGOBATAN
Pengobatan bisa secara lokal maupun sistemik :1,2,5,7,10
• Lokal
Tetrasiklin 1% salep mata atau sulfonamide 15% dapat berupa tetes mata
ataupun salep mata.
• Sistemik
Tetrasiklin 4 x 250 mg sehari selama 3-4 minggu atau Erithromisin 4 x 250
mg sehari selama 3-4 minggu. Azithromycin dosis tunggal untuk dewasa 1
gram per kali sedangkan anak-anak 20 mg/kgbb/kali.
Sejak saat mulai terapi, efek maksimum biasanya belum dicapai selama
10-12 minggu. Karena itu tetap adanya folikel pada tarsus superior selama
beberapa minggu setelah terapi berjalan jangan dipakai sebagai bukti kegagalan
terapi. Koreksi bulu mata yang membalik ke dalam melalui bedah adalah esensial
untuk mencegah parut trakhoma lanjut di negara berkembang. 1,2,5,7,10
KOMPLIKASI
Trakhoma merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan
kebutaan. Kebutaan karena trakhoma dapat disebabkan oleh pannus totalis, ulkus
10
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 11/12
panusum yang mengalami perforasi, ulkus kornea akibat entropion dan
trikiasis.1,2,5,8,9
Parut di konjungtiva adalah komplikasi yang sering terjadi pada trakhoma
dan dapat merusak duktuli kalenjar lakrimal tambahan dan menutupi muara
kelenjar lakrimal. Hal ini secara drastis mengurangi komponen air dalam film air
mata pre kornea dan komponen mukus film mungkin berkurang karena hilangnya
sebagian sel gobl;et. Luka parut itu juga mengubah bentuk palpebra superior
dengan membalik bulu mata ke dalam (trikiasis) atau seluruh tepian palpebra
(entropion), sehingga bulu mata terus-menerus menggesek kornea. Ini berakibat
ulserasi pada kornea, infeksi bakterial kornea dan perut pada kornea. Ptosis,
obstruksi duktus nasolakrimalis dan dakriosistitis adalah komplikasi umum
lainnya pada trakhoma. 1,2,5,8,9
PROGNOSIS
Trakhoma adalah suatu penyakit mata yang kronik dan diderita dalam
waktu yang lama. Pada kasus-kasus yang ringan dapat sembuh tanpa
meninggalkan cacat atau sembuh tanpa bekas. Pada kasus yang berat dapat terjadi
sikatrik ataupun penyulit-penyulit yang dapat mengakibatkan kebutaan. 1,2,5,8,9
11
5/7/2018 Tugas Baca Trakhoma EDT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-baca-trakhoma-edt 12/12
DAFTAR PUSTAKA
1. Schwab IR, Dawson CR. Konjungtiva Dalam Oftalmologi Umum. Edisi
14. Suyono YJ (Ed). Widya Medika. Jakarta. 2000
2. Solomon Anthony W. Trachoma 2007. (online) Available from: URL:
http://www.emedicine.com
3. Barclay Laurie. Current Tratment of Trachoma May Increase Reinfections2006. (online) Available from: URL: http://www.emedicine.com
4. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kedua. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
2003
5. Aminoe et al. Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmu Penyakit Mata. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya.1994
6. Wijaya Nana. Ilmu Penyakit Mata. Binarupa Aksara. Jakarta. 1996
7. Solomon Anthony W, Martin J Holland, Neal d E Alexander et al. Mass
Treatment With Single-Dose Azithromycin for Trachoma. N Engl J Med 2004; 351:1962-71
8. Ilyas S, Mailangkay, hilaman Taim dkk. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kedua.
Sangung Seto. Jakarta. 2002
9. Ilyas S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kedua. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta. 2003
10. Lietman Thomas M. Single Mass Antibiotic Distribution Doesn’t
Eradicate Trachoma. JAMA 2006; 295:1142-6
12
Recommended