Upload
arie-wahyu-pradipta
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/2/2019 2 - Print Bab 1 Fix
1/3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi menular karena
vektor nyamuk yang sering menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan tidak
sedikit mengakibatkan kematian1.
Secara nasional Pada tahun 2009, Demam Berdarah Dengue (DBD) telah
menelan 1.013 korban jiwa dari total penderita sebanyak 121.423 orang (CFR:
0,83). Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun 2008 yaitu sebanyak 953
orang meninggal dari 117.830 kasus (CFR: 0,81). Beberapa provinsi yang
mengalami peningkatan kasus dibandingakan tahun 2008 adalah Jambi, Bangka
Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat,
Sulawesi Barat dan Papua2
.
Distribusi Tertinggi DBD di Kota Jambi pada tahun 2008, terdapat pada
Kecamatan Kota Baru, Kecamatan Jelutung dan Kecamatan Jambi selatan, dan pada
tahun 2009 Kecamatan Kota Baru tetap Menjadi Kecamatan dengan angka kejadian
DBD terbesar dan meningkat, yaitu sebanyak 59 kasus dari total kejadian sebanyak
154 kasus3. Peningkatan kasus DBD di Kota Jambi merupakan akibat curah hujan
yang tinggi, sehingga banyak genangan air. Sementara warga masyarakat masih
kurang intensif melakukan pemberantasan sarang nyamuk di sekitar permukimanmereka4.
Kepala Dinas Kesehatan Kota jambi mengatakan, pihaknya tidak bisa
menargetkan kapan Kota Jambi bebas DBD. Sebab, penyebaran penyakit DBD
sangat erat kaitannya dengan perilaku masyarakat. Sehingga untuk menciptakan
bebas DBD juga diperlukan keikutsertaan masyarakat5.
Penyakit DBD belum ditemukan vaksinnya, sehingga tindakan yang paling
efektif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk ini adalah dengan program
1
8/2/2019 2 - Print Bab 1 Fix
2/3
2
pemberantasan sarang nyamuk. Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan
Pemerintah dalam rangka pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui
upaya-upaya pencegahan yang dilakukan secara berkelanjutan, namun hasilnya
belum optimal bahkan masih dijumpai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menelan
korban jiwa. Hal ini tentu erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan masyarakat
tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue atau DBD6.
Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan
Pembangunan Kesehatan. Perilaku mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan dari
individu itu sendiri.
Dari hasil penelitian di kota Medan pada tahun 2009, ditemukan hubungan
antara Kejadian Demam Berdarah Dengue dengan pengetahuan, dimana persentase
pengetahuan baik sebanyak 5,6%, pengetahuan sedang 83,3% dan pengetahuan
kurang 11,1%. Hal ini menunjukkan pengetahuan responden mengenai DBD belum
tinggi, kemudian dalam kategori sikap responden DBD untuk sikap baik sebesar
21,1%, sedang 63,3% dan rendah sebanyak 15,6%. Hal ini menunjukkan bahwa
sikap responden mengenai DBD belum baik. Mengenai tindakan responden,
persentase sikap yang baik sebanyak 5,6% , sedang 83,3 % dan kurang sebanyak
11,1%. Hal ini menunjukkan tindakan responden mengenai DBD masih belum
cukup baik, baik dari segi pencegahan maupun penatalaksanaan awal DBD7.
Kecamatan Kota Baru memiliki angka kejadian tertinggi untuk DBD pada
tahun 2008 dan 2009, terutama di Kelurahan Mayang Mangurai. Angka kejadian
per tahunnya terus meningkat, namun belum ada penelitian yang dilakukan terkait
dengan gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga tentang DBD di
kelurahan mayang mangurai kecamatan kota baru, oleh karena itu peneliti tertarik
melakukan penelitian ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, permasalahan umum
yang timbul dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Gambaran Pengetahuan, Sikap
dan Tindakan Keluarga Tentang pencegahan DBD, penyebab DBD, Tanda gejala
8/2/2019 2 - Print Bab 1 Fix
3/3
3
DBD , penularan DBD, dan tata laksana DBD di Kelurahan Mayang Mangurai
Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi tahun 2011 ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Keluarga Tentang
DBD di Kelurahan Mayang Mangurai Kota Jambi tahun 2011.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Diketahui Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang DBD di Kelurahan
Mayang Mangurai Kota Jambi tahun 2011.
2. Diketahui Gambaran Sikap Keluarga Tentang DBD di Kelurahan Mayang
Mangurai Kota Jambi tahun 2011
3. Diketahui Gambaran Tindakan Keluarga Tentang DBD di Kelurahan
Mayang Mangurai Kota Jambi tahun 2011
1.4. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengetahui dan
meningkatkan kemampuan peneliti tentang gambaran pengetahuan, sikap
dan tindakan keluarga tentang DBD di kelurahan mayang mangurai kota
Jambi tahun 2011, dan menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
khususnya dalam mengadakan penelitian ilmiah.
2. Bagi Institusi pendidikan
Diharapkan dapat menambah data, menjadi bahan bacaan dan
menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas
Untuk merumuskan suatu langkah strategis yang dapat dilakukan
dalam menurunkan angka kejadian DBD dan angka kematian akibat
penyakit ini, dan sebagai sumber acuan dalam meningkatkan pelayananKedokteran Komunitas, terutama dalam menangani masalah tingkat
pengetahuan masyarakat tentang pencegahan DBD.