Upload
duonganh
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENERAPAN GREEN ACCOUNTING BERBASIS
UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITY (USR)
(Studi Komparasi Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Yogyakarta
dan Surakarta)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Disusun oleh :
FAJRIANI ASTUTI
B 200 130 404
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENERAPAN GREEN ACCOUNTING BERBASIS
UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITY (USR)
(Studi Komparasi Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Yogyakarta dan
Surakarta)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
Fajriani Astuti
B 200 130 404
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen pembimbing
Drs. Suyatmin Waskito Adi M.Si.
NIK. 0605086301
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yangpernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidaksamaan dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 24 Juli 2017
Penulis
FAJRIANI ASTUTI
iii
B 200 130 404
1
ANALISIS PENERAPAN GREEN ACCOUNTING BERBASIS
UNIVERSITY SOCIAL RESPONSIBILITY (USR)
(Studi Komparasi Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Yogyakarta
dan Surakarta)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan perhatian, tanggung jawab, pelaporan akuntansi lingkungan dan audit
lingkungan pada Perguruan Tinggi di wilayah Yogyakarta dan Surakarta terkait
permasalahan lingkungan disekitarnya. Penelitian ini menggunakan data
kuantitatif. Populasi penelitian meliputi auditor internal pada perguruan tinggi di
wilayah Yogyakarta dan Surakarta sebanyak 49 responden. Metode pengumpulan
data menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan Independent
Sample T-Test dan Mann Whitney U-Test dengan alat analisis SPSS 20. Hasil
penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan dalam perhatian lingkungan,
tanggung jawab lingkungan dan pelaporan akuntansi lingkungan pada Perguruan
Tinggi di wilayah Yogyakarta dan Surakarta, dan terdapat perbedaan audit
lingkungan antara Perguruan Tinggi di Wilayah Yogyakarta dan Surakarta.
Kata kunci: green accounting, Universities Social Responsibility (USR).
Abstract
The purpose of this study is to determine whether there are
differences in attention, responsibility, environmental accounting reporting, as
well as environmental audit on Universities in Yogyakarta and Surakarta related
to issues surrounding the environment. In this study the type of data used is
quantitative data. The study population consisted of internal auditors at
Universities in Yogyakarta and Surakarta as many as 49 respondents. Data
collection using questionnaires. Analyzed using Independent Sample T-Test and
Mann Whitney U-Test with SPSS 20 analysis tools. The results showed there are
no differences about environmental awareness, environmental responsibility and
environmental reporting between Universities in Yogyakarta and Surakarta
related issues surrounding the environment, there is difference of environmental
audit between Universities in Yogyakarta and Surakarta.
Key words: green accounting, Universities Social Responsibility (USR).
2
1. PENDAHULUAN
Seringkali proses industri menimbulkan dampak buruk seperti limbah,
pencemaran udara dan air, serta penurunan kualitas kehidupan lainnya yang
mungkin saja dapat meluas di berbagai bidang. Dalam beberapa kasus berskala
nasional dan internasional dampak negatif dari industrialisasi tersebut dapat
berupa pemanasan global, radiasi, serta munculnya berbagai penyakit mematikan
akibat infeksi bahan kimia dari industrialiasasi. Isu lingkungan mengenai dampak
negatif dari proses industri ini mulai mendapat respon dari masyarakat dan
pemerintah maupun perguruan tinggi. Hal itu ditandai dengan adanya gerakan
peduli lingkungan, lembaga pemerhati lingkungan dan pembuatan undang-undang
perlindungan lingkungan oleh pemerintah. Baik industri maupun entitas
organisasi lainnya mau tidak mau harus mulai merespon secara proaktif usaha
pelestarian lingkungan ini untuk proses keberlangsungan jangka pajang
(sustainability), bukan hanya terus terpaku pada usaha memaksimalkan laba,
namun manajemen juga harus memiliki tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan di sekitarnya.
Pengertian akuntansi lingkungan menurut United States Environment
Protection Agency (US-EPA), akuntansi lingkungan mengidentifikasi biaya bahan
baku lingkungan dan aktivitas serta menggunakan informasi untuk membuat
keputusuan manajemen lingkungan. Tujuan dari akuntansi lingkungan sendiri
adalah untuk mengenali dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan dari
akitivitas dan sistem. Green accounting merupakan salah satu upaya pelestarian
lingkungan hidup yang dilihat dari sisi akuntansi.
Dalam perguruan tinggi CSR dikenal dalam bentuk University Social
Responsibility atau USR. Dijelaskan dalam penelitian Sari dan Hadiprajitno
(2013) definisi University Social Responsibility pada dasarnya merupakan suatu
kebijakan etis yang mempengaruhi kualitas kinerja komunitas perguruan tinggi
yang meliputi mahasiswa, pengelola, pengajar, dan seluruh karyawan perguruan
tinggi melalui manajemen pertanggungjawaban terhadap dampak pendidikan,
kognitif, ketenagakerjaan, dan lingkungan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
melalui suatu dialog interaktif dengan masyarakat dalam rangka menghasilkan
3
pembangunan manusia yang berkesinambungan. Di Indonesia standar akuntansi
yang dipakai sebagai acuan belum mewajibkan perguruan tinggi untuk
mengungkapkan informasi sosial yang berkaitan dengan kegiatan yang
dilaksanakan, khususnya dalam tanggung jawab Perguruan Tinggi terhadap
dampak lingkungan akibat dari kegiatan yang dilakukan. Ketidakwajiban ini yang
membuat Perguruan Tinggi harus menilai manfaat dan kerugian sebelum
memutuskan akan mengimplementasikan USR atau tidak. Dari asumsi
ketidakwajiban tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah
terdapat perbedaan atas sejauh mana green accounting telah diterapkan pada
Perguruan Tinggi di wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Perguruan Tinggi di
wilayah Yogyakarta pada dasarnya telah berupaya menerapkan kondisi Perguruan
Tinggi yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Sebelas Maret.
Dalam penelitian Teoh dan Thong (1986) dalam Yousef (2003) bahwa suatu
organisasi dapat dikategorikan ikut andil dalam menjaga lingkungan hidup jika
memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup (Environmental awareness) itu
sendiri, yang selanjutnya diikuti dengan keterlibatan organisasi tersebut terhadap
permasalahan lingkungan (Environmental Involvement). Hal ini perlu diikuti
dengan pelaporan lingkungan (Environmental Reporting), terutama kinerja
organisasi dalam mengatasi dampak kegiatan organisasi terhadap lingkungan,
yang kemudian disempurnakan dengan kegiatan audit lingkungan (Environmental
Auditing) untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja organisasi.
2. METODE
2.1 Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Perguruan Tinggi di wilayah Yogyakarta
dan Surakarta. Sampel adalah bagian dari populasi yang dinilai dapat mewakili
karakteristiknya. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling yaitu pengambilan sampel menggunakan kriteria tertentu.
Data dalam penelitian ini diambil pada Bagian Keuangan Universitas
4
Muhammadiyah Yogyakarta, Komite Audit Univeritas Gajah Mada, Auditor
Internal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Satuan Pengawas Internal
Universitas Sebelas Maret. Teknis analisis data yang digunakan adalah uji beda
Independent sampel T-test dan Mann Whitney U-Test.
2.2 Pengukuran Variabel dan Devinisi Operasional
2.2.1 Perhatian Lingkungan (Environmental Awareness)
Perhatian adalah bagian dari sikap atau perilaku. Pengertian perhatian yang
ada dari sikap menjadi benar jika setiap perilaku yang ditunjukkan terus
bertambah dan menjadi sifat hidupnya. Contoh yang dikaitkan dengan lingkungan
yaitu terdapatnya larangan untuk tidak membuang sampah kesungai/saluran, maka
sebagai manusia yang sadar lingkungan harus mentaati larangan tersebut dengan
tidak membuang sampah ke sungai. Dikatakan demikian karena menurut teori
perhatian adalah pengetahuan dan merupakan bagian dari sikap atau tindakan
(Neolaka,2008).
2.2.2 Tanggung Jawab dan Keterlibatan Lingkungan (Environmental
Responsibility)
Tanggungjawab dan Keterlibatan Lingkungan adalah komitmen Perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya
(Musyarofah 2013). Tanggung jawab sosial organisasi timbul sebagai respon atau
tindakan proaktif yang dilakukan oleh organisasi terhadap harapan masyarakat
atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan.
2.2.3 Pelaporan Akuntansi Lingkungan (Environmental Reporting)
Pelaporan sosial dan lingkungan perusahaan dapat didefinisikan sebagai the
process of communicating the social and environmental effects of organizations’
economic actions to particular interest groups within society and to society at
large. As such, it involves extending the accountability of organisations
(particularly companies), beyond the traditional role of providing a financial
account to owners of capital, in particular, shareholders. Such an extension is
predicated upon the assumption that companies do have wider responsibilities
5
than simply to make money for their shareholders (Gray et al, 1996, p. 3 dalam
Adam dan Zutshi (2004). Adam & Zutshi (2004) menyampaikan manfaat bagi
perusahaan untuk melaksanakan dan melaporkan kegiatan CSR mereka yaitu
rekrutmen dan retensi karyawan yang lebih baik, pengambilan keputusan internal
yang lebih baik dan penghematan biaya, reputasi dan hubungan dengan
stakeholders yang lebih baik, dan imbal hasil keuangan yang lebih tinggi.
2.2.4 Audit Lingkungan (Environmental Audit)
Audit lingkungan adalah proses sistematis yang perlu direncanakan,
terstruktur, dan terorganisir dengan hati-hati. Karena audit lingkungan adalah
bagian dari evaluasi jangka panjang dan proses pemeriksaan, harus menjadi proses
berulangulang sehingga, jika perlu, kelompok yang berbeda dapat mengulanginya
dan membandingkan hasil dalam rangka untuk mencerminkan perubahan
kuantitatif dan kualitatif (Hemmatfar et al ., 2011).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL PENELITIAN
Objek penelitian dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama merupakan
Perguruan Tinggi di Yogyakarta yang meliputi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada. Kategori kedua merupakan Perguruan
Tinggi di Surakarta yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Adapun rincian sampel penelitian adalah 12 kuesioner
dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 10 kuesioner dari Universitas Gajah
Mada, 17 kuesioner berasal dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan 9
kuesioner dari Universitas Sebelas Maret. Jumlah seluruh responden yang dapat
diolah dalam penelitian adalah sebanyak 48 responden.
6
3.1.1 ANALISIS DESKRIPTIF
Berikut statistik dekriptif dari data yang diolah,
Tabel 1
Analisis Deskriptif
S
umber
: data
diolah
, 2017
Da
ri
pengisian kuesioner oleh 48 responden, jumlah terkecil (minimum) pengisian
indikator perhatian lingkungan adalah sebesar 19,00. Jumlah terbesar (maksimum)
pengisian indikator perhatian lingkungan adalah sebesar 30,00. Rata-rata total
pengisian indikator perhatian lingkungan sebesar 24,83 dengan standar deviasi
sebesar 2,49. Pada variabel tanggung jawab lingkungan, jumlah minimum
pengisian indikator pertanyaan sebesar 24,00, jumlah maksimum sebesar 40,00.
Rata-rata pengisian indikator tanggung jawab lingkungan sebesar 31,25. Standar
deviasi dari output SPSS sebesar 3,16. Pengisian indikator pertanyaan variabel
pelaporan lingkungan memiliki jumlah minimum sebesar 29,00 dan jumlah
maksimum sebesar 45,00. Rata-rata sejumlah 36,16. Standar deviasi sebesar 3,16.
Variabel audit lingkungan diukur dengan 4 indikator pertanyaan, berdasarkan
hasil olah SPSS diketahui bahwa jumlah minimum sebesar 8,00. Jumlah
maksimum adalah sebesar 20,00. Rata-rata pengisian indikator sebesar 15,46 dan
standar deviasi sebesar 2,92.
3.1.2 UJI NORMALITAS
Uji normalitas dalam penelitian dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-
Smirnov pada program SPSS 20. Taraf signifikansi yang digunakan 0,005 jika
hasil menunjukkan dibawah taraf signifikansi maka distribusi tidak normal
sehingga pengujian selanjutnya menggunakan Mann Whitney U-Test. Dan jika
Variabel Min. Maks. Mean Std.
Deviation
Jumlah
Perhatian Lingkungan 19,00 30,00 24,83 2,49 48
Tanggungjawab
Lingkungan
24,00 40,00 31,25 3,16 48
Pelaporan Lingkungan 29,00 45,00 36,19 3,89 48
Audit Lingkungan 8,00 20,00 15,46 2,92 48
7
hasil menunjukkan diatas taraf signifikansi maka distribusi normal sehingga
pengujian selanjutnya menggunakan Independent Sample T Test. Hasil uji
normalitas sebagai berikut
Tabel 2
Uji Normalitas
Variabel Sig. keterangan
Perhatian Lingkungan
Tanggung Jawab dan Keterlibatan Lingkungan
Pelaporan Akuntansi Lingkungan
Audit Lingkungan
0,168
0,692
0,250
0,020
Data berdistribusi normal
Data berdistribusi normal
Data berdistribusi normal
Data tidak berdistribusi
normal
Data: Sumber Diolah, 2017
Dari hasil pengujian diketahui untuk uji beda selanjutnya variabel perhatian
lingkungan, tanggung jawab dan keterlibatan lingkungan, pelaporan akuntansi
lingkungan menggunakan analisis data Independent sample T-test, dan variabel
audit lingkungan menggunakan uji beda dengan analisis Mann Whitney U-Test.
3.1.3 UJI BEDA
Tabel 3
Uji Independent Sample T-Test
Variabel Sig Ket.
Perhatian Lingkungan
Tanggung jawab dan keterlibatan lingkungan
Pelaporan akuntansi lingkungan
0,798
0,076
0,410
Ditolak
Ditolak
Ditolak
Data: Sumber Diolah, 2017
Berdasarkan tabel uji Independent Sample T-Test terdapat hasil bahwa H1,
H2, H3 ditolak atau tidak terdapat perbedaan perhatian lingkungan, tanggung
jawab dan keterlibatan lingkungan dan pelaporan akuntansi lingkungan di
Perguruan Tinggi di wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Dimana hasil
menunjukkan nilai sig 0,798, 0,076, 0,410 > 0,05 sehingga hipotesis ditolak.
8
Tabel 4
Uji Mann Whitney U-Test
Variabel Sig Ket
Audit Lingkungan 0,001 Diterima
Data: Sumber Diolah, 2017
Dari tabel hasil uji Mann Whitney U-Test dapat diketahui nilai sig sebesar
0,001 < 0,005 yang berarti H4 diterima, sehingga terdapat perbedaan audit
lingkungan pada perguruan tinggi di wilayah Yogyakarta dan Surakarta.
3.2 PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian lingkungan, tanggung jawab
dan keterlibatan lingkungan dan pelaporan akuntansi lingkungan menunjukkan
bahwa variabel perhatian lingkungan, tanggung jawab dan keterlibatan lingkungan
dan pelaporan akuntansi lingkungan antara perguruan tinggi di wilayah
Yogyakarta dan Surakarta, hipotesis pertama, kedua dan ketiga ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perhatian lingkungan, tanggung
jawab dan keterlibatan lingkungan dan pelaporan akuntansi lingkungan antara
perguruan tinggi di wiayah Yogyakarta dan Surakarta. Pada hasil penelitian audit
lingkungan menunjukkan bahwa variabel audit lingkungan antara perguruan
tinggi di wilayah Yogyakarta dan Surakarta, hipotesis keempat diterima. Hal ini
berarti terdapat perbedaan audit lingkungan antara perguruan tinggi di wilayah
Yogyakarta dan Surakarta.
4. PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1)
ditolak, tidak terdapat perbedaan variabel perhatian lingkungan (environmental
awareness) antara Perguruan Tinggi di wilayah Yogyakarta dan Surakarta.
Hipotesis kedua (H2) ditolak, dimana tidak terdapat perbedaan variabel tanggung
jawab dan keterlibatan lingkungan (environmental responsibility) antara
Perguruan Tinggi di wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Hipotesis ketiga (H3)
9
ditolak, yang mana tidak terdapat perbedaan variabel pelaporan lingkungan
(environmental reporting) antara Perguruan Tinggi di wilayah Yogyakarta dan
Surakarta. Hipotesis keempat (H4) diterima, sehingga terdapat perbedaan variabel
audit lingkungan (environmental audit) antara Perguruan Tinggi di wilayah
Yogyakarta dan Surakarta.
4.2 KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian
yang dilakukan dengan metode survey menggunakan kuesioner dalam
pengambilan jawaban dari responden, sehingga penulis tidak mengawasi secara
langsung atas pengisian jawaban tersebut. Kemungkinan jawaban dari responden
tidak mewakili keadaan yang sebenarnya dikarenakan kondisi tersebut dan
masing-masing persepsi responden. Kedua, sulitnya menentukan kriteria sampel
hingga menyebabkan sulitnya menentukan metode pengambilan sampel dan
terbatasnya responden serta lamanya durasi pengisian kuesioner yang
menyebabkan penyelesaian penelitian relatif lebih lama. Ketiga, penelitian ini
memiliki keterbatasan yaitu variabel kepedulian lingkungan, tanggung jawab dan
keterlibatan lingkungan, pelaoran akuntansi lingkungan, dan audit lingkungan,
sedangkan masih banyak indikator lain yang dapat digunakan sebagai pengukur
penerapan akuntansi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, C. & Zutshi, A. 2006. Why Businesses ShouldAct Responsibly and Be
Accountable. AccountantsToday, 32: 25–28.
Amiruddin. 2012. Etika Lingkungan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Program Studi Ilmu Lingkungan. Universitas Sriwijaya Palembang.
Andriyanto, Muhammad Rizqi. 2016. “Pengawasan Implementasi Green
Accounting Berbasis University Social Responsibility (USR) di Universitas
Muhammadiyah Surakarta serta Studi Komparasi Universitas Lain di
Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Anggraini. 2006. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tangung Jawab
Sosial: Studi empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
10
Astiti, Widhiyanti. 2014. Implementasi Green Accounting Berbasis University
Social Responsibility (Usr) Di Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal
Nominal.Vol.III No. 2 Tahun 2014
Bebbington, J. And Gray, R. 1993. Corporate Accountability and the Phisysical
Environment: Social Responsibility and Accounting Beyond Profit.
Bussiness Strategy and the Environment. Vol 2 (2) (pp 1-11).
Belkaoui, A. R. And Picur, R.D. 1991. “Cul-tural determinism and the perception
of accounting concepts”. The International Journal of Accounting.,
26:118-130
Brown, Judy dan Michael Fraser. 2004. Approaches and Perspectives in Social
and Environmental Accounting:an Overview of the Conceptual Landscape.
Bussiness Strategi and Environment. Wiley Inter Science. Page 103-107
Chang, Huei C. 2007. Environmental Management Accounting Within
Universities: Current State and Future Potential. Thesis School
ofAccounting and Law University RMIT Business.
Cooper, C. (1992). “The non and nom of accounting for (m)other nature”.
Accounting, Auditing & Accountibility Journal, Vol. 5 No. 3, pp. 16-39
Deegan, C. Dan Ben Gordon.1996. A Study of the Environmental Disclosure
Practice of Australian Corporations. Accounting and Bussiness
Research, 26 No. 3:187-199
Deegan, C. 2004. “ Financial Accounting Theory”. Mc Graw-Hill Book
Company, Sydney.
Deegan, C. 2002. The Legitimising Effect of Social and Environmental
Disclosures- A Theoretical Foundation. Accounting, Auditing &
Accountability Journal 15(3): 282–311.
DiMaggio, P.J. dan W.W. Powell. 1983. The Iron Cage Revisited: Institutional
Isomorphism and Collective Rationality in Organizational Fields.
American Sociological Review.
Dunk, Allan .S. (2002). “Product Quality, Environmental Accounting, and
Quality Performance. Accounting, auditing & accountanility journal,
vol 15 No 5pp 719-732.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariance dengan Program IBM
SPSS 19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
11
Ghozali, I, dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit UNDIP,
Semarang.
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Graha Ilmu. Yogyakarta
Harahap, Sofyan Syafri. 2001.Teori Akuntansi.Raja Gafindo Persada. Jakarta.
Hackston, David and Markus J Milne,1996. Some Determinant of Social and
Enviromental Disclosures in New Zealand Companies, Accounting,
Auditing ad Accountability Journal, Vol.9. No 1 pp.77-108
Hemmatfar Mahmood, Ph.D. & Salehi M, Ph.D. 2011. Competitive Advantages
and Strategic Information Systems International. Journal of Business
and Management Vol. 5, No. 7
Januarti, Indira dan D.Apriyanti. 2005. “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan”. Jurnal Maksi. Vol 5 No.2
Agustus 227-243.
Kusumaningtiyas, Rohmawati. 2013. “Green Accounting, Mengapa dan
Bagaimana?”. Proceeding Seminar Nasional dan Call for Papers Sancall
2013. ISBN: 978-979-636-147-2
Lindrianasari. 2007. “Hubungan antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas
Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di
Indonesia”. JAAI. Vol 11. No2.
Mehenna, Y. and Vernon P. D., (2004). “Environmental Accounting : An
Essential Component Of Business Strategy”. Business Strategy and
theEnvironment. Bus. Strat. Env. 13, 65–77.
Meyer, J. W., & Rowan, B. 1977. “Institutionalized organizations: Formal
structure as myth and ceremony”. American Journal of Sociology, 83,
340363.
Musyarofah, Siti .2013. “Analisis Penerapan Green Accounting di Kota
Semarang”. Journal AAJ 2(3)(2013), Universitas Negeri Semarang.
Neolaka, Almos. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta :Rineka
Ridha, M. Arsyadi dan Hardo Basuki (2012). “Pengaruh Tekanan Eksternal,
Ketidakpastian Lingkungan, dan Komitmen Manajemen terhadap
Transparansi Pelaporan Keuangan”.
12
Rochmi, Naili. (2007). “Pengaruh Kondisi Sosial Politik dan Mekanisme Islamic
Governance Terhadap Pengungkapan Pertanggugjawaban Sosial”.
Ekonomi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Sari, M. P dan Hadiprajitno, P. B. 2013. “Pengawasan Implementasi “GREEN
ACCOUNTING” Berbasis University Social Responsbility (USR) di
Universitas Negeri Semarang Serta Studi Komparasi Universitas Se-
Kota Semarang”. Jurnal Akuntansi & Auditing. Vol. 9 No.2:169-198.
Sembiring, Eddy Rismanda 2005, Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris Pada Perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta. Seminar Nasional Akuntansi VII. Solo. 379-395.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 Tentang tanggung jawab sosial
dan lingkungan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretariat Negara.
Wiedmann, T. and Manfred, L. 2006. “Third Annual International Sustainable
Development Conference Sustainability – Creating the Culture”. 15-16
November 2006, Perth, Scotland.
Yousef F. H. (2003). “Green Accounting in Developing Countries: The Case of
U.A.E and Jordan”. Manajerial Finance. Vol. 29, No. 8.