42
MANAJEMEN OPRASIONAL Manajemen Layout Disusun Oleh 1. Tauriq Aldila Firdaus (221316001) 2. Agung Budi Asmoro (221107847) UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA TAHUN 2014 1

BAB 9 Strategi Tata Letak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Manajemen Opraional BAB 9

Citation preview

Page 1: BAB 9 Strategi Tata Letak

MANAJEMEN OPRASIONALManajemen Layout

Disusun Oleh

1. Tauriq Aldila Firdaus (221316001)2. Agung Budi Asmoro (221107847)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYATAHUN 2014

1

Page 2: BAB 9 Strategi Tata Letak

BAB I

PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang

Suatu perusahaan dalam pandangan ekonomi makro memiliki peranan yang

penting dalam perekonomian suatu Negara, yaitu dalam mengambil peran

sebagai penggerak roda ekonomi, sehingga akan meningkatkan total produksi

sebuah Negara. Sedangkan secara mikro perusahaan mempunyai kegiatan

utama yaitu melakukan proses bisnis dalam rangka mendapatkan keuntungan

secara ekonomi dengan beragam aktifitas, mulai dari perencanaan, proses

produksi barang dan jasa, pengelolaan personalia, manajemen keuangan,

proses pembelian bahan baku dan bahan kemasan dan pendistribusian hasil-

hasil produksi, kegiatan-kegiatan tersebut berguna dalam pencapaian tujuan

dari suatu perusahaan. Pada dasarnya tujuan dari suatu perusahaan adalah

keuntungan berupa uang, apapun bentuk jenis usaha yang dilakukan.Untuk

dapat mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus melaksanakan

aktivitasnya dengan lancar cepat dan hemat biaya, sehingga dapat memenuhi

selera konsumen dan mendapat kepercayaan yang tinggi sebagai salah satu

modal yang sangat vital. Dengan adanya kepercayaan dari konsumen maka

dapat dipastikan bahwa produk yang dibuat akan dimanfaatkan oleh mereka.

Untuk menjamin kebutuhan-kebuthan konsumen akan produk yang

diproduksi oleh perusahaan maka perushaan perlu mengontrol persediaan

yang ada agar siap menjawab kebutuhan konsumen setiap saat tepat pada

waktunya, oleh karena itu perusahaan hendaklah menerapkan suatu sistem

2

Page 3: BAB 9 Strategi Tata Letak

atau metode yang efektif guna merespon masalah-masalah yang ada. Tata

letak pabrik atau tata letak fasilitas merupakan cara pengaturan fasilitas-

fasilitas pabrik untuk menunjang kelancaran proses produksi

(Wignjosoebroto, S., 1996). Tata letak pabrik ini meliputi perencanaan dan

pengaturan letak mesin, peralatan, aliran bahan dan orang-orang yang bekerja

pada masing-masing stasiun kerja.Jika disusun secara baik, maka operasi

kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam proses produksi tersebut, aliran

bahan (material handling) terlihat bolak-balik. Hal ini mengakibatkan proses

produksi terganggu atau akan berhenti, karena material handling akan sejalan

dengan pelaksanaan proses produksi. Selama proses produksi berlangsung,

material handlingakan selalu muncul. Perlu diingat bahwa material handling

adalah seni dan ilmu yang meliputi penanganan, pemindahan, pembungkusan

(pengepakan), penyimpanan, sekaligus pengendalian atau pengawasan dari

bahan atau material dengan segala bentuknya, atau proses pemindahan bahan

dari satu lokasi ke lokasi lain ( Wignjosoebroto, S., 1996 ). Kondisi tersebut

menyebabkan proses produksi berlangsung lama dan dengan tata letak yang

tidak selalu berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat dalam

perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil bagi

perusahaan. Perencanaan layout yang cermat tanpa diimbangi perencanaan

material handling yang baik, akan sia-sia untuk diterapkan. Sebab akan terjadi

kesulitan pemindahan bahan, arus bahan baku sampai produk akhir

terganggu, akibat lebih jauh tingkat produktivitas perusahaan menurun. Oleh

karena itu perlu sekali dilakukan perencanaan tata letak fasilitas dan

perencanaan material handling. Hal ini dapat dilakukan dengan metode

3

Page 4: BAB 9 Strategi Tata Letak

penyusunan layout yang tepat yang akan menghasilkan perencanaan layout

fasilitas baru yang terbaik.

2.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut:

Membahas persoalan-persoalan pentingn dalam tata letak kantor

Mendefinisikan tujuan tata letak toko eceran

Membahas manajemen gudang

Mengidentifikasi kapan tata letak posisi tetap baik untuk digunakan

Mendefinisikan tata letak berorientasi produk

4

Page 5: BAB 9 Strategi Tata Letak

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kepentingan Strategis Keputusan Tata Letak

Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi

sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak

dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan

dalam kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan

kerja, kontak pelangga, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat

membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang

diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat. Tujuan strategi tata letak

adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi

kebutuhan persaingan perusahaan.

Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan

bagaimana untuk dapat mencapai:

1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.

2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.

3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja

yang

lebih aman.

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik

5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang,

tata

letak tersebut akan perlu diubah).

5

Page 6: BAB 9 Strategi Tata Letak

Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu yang

dinamis. Hal ini berarti mempertimbangakan peralatan yang kecil, mudah

dipindahkan, dan fleksibel. Rak pajangan di toko harus dapat

dipindahkan, meja kantor dan partisi yang modular, dan rak di gudang

dibuat di pabrik (tinggal pasang). Agar dapat mengatasi perubahan model

produk secara cepat dan mudah, dan masih dalam tingkat produksi yang

memadai, manajer operasi harus memberikan fleksibilitas dalam desain

tata letak. Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manajer

melatih pekerja mereka saling bersilang, merawat peralatan, menjaga

investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja secara berdekatan, dan

menggunakan peralatan yang kecil dan mudah dipindahkan.

2.2. Jenis-Jenis Tata Letak

Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat

yang terbaik (dalam pengaturan produksi), kantor dan meja-meja (pada

pengaturan kantor) atau pusat pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit

atau department store). Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi

adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar-wilayah.

Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah dikembangkan. Di

antara pendekatan tersebut, pada bab ini, akan dibahas enam pendekatan

tata letak:

6

Page 7: BAB 9 Strategi Tata Letak

1. Tata letak dengan posisi tetap – memenuhi persyaratan tata letak

untuk proyek yang besar dan memakan tempat seperti proses

pembuatan kapal laut dan gedung.

2. Tata letak yang berorientasi pada proses – berhubungan dengan

produksi dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut

sebagai “job shop”, atau produksi terputus).

3. Tata letak kantor – menempatkan para pekerja, peralatan mereka,

dan ruangan/kantor yang melancarkan aliran informasi.

4. Tata letak ritel – menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan

atas perilaku pelanggan.

5. Tata letak gudang – melihat kelebihan dan kekurangan antara

ruangan dan sistem penanganan bahan.

6. Tata letak yang berorientasi pada produk – mencari utilisasi

karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu

atau berulang.

Oleh karena hanya beberapa dari keenam golongan ini yang dapat

dimodelkan secara matematis, tata letak dan desain dari fasilitas fisik

masih merupakan sebuah seni. Walaupun demikian, telah diketahui

bahwa sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan beberapa hal berikut:

1. Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan

yang akan digunakan meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta

otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.

2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan

penyediaan ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah

7

Page 8: BAB 9 Strategi Tata Letak

pekerja, mesin dan peralatan diketahui. Manajemen juga harus

mempertimbangkan kelonggaran yang diisyaratkan sebagai

keamanan yg mengatasi beberapa masalah.

3. Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak

sering membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan

tinggi partisi untuk memfasilitasi aliran udara, mengurangi

kebisingan, menyediakan keleluasaan pribadi, dan sebagainya.

4. Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan

dan harus dapat difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini

mungkin membutuhkan keputusan tentang jarak, juga keputusan

akankan dibuat kantor pada ruangan terbuka menggunakan

pembatas setengah badan atau kantor yang memberi keleluasaan

pribadi.

5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda. Terdapat

banyak pertimbangan unik yang berkaitan dengan pemindahan

bahan atau kepentingan beberapa wilayah tertentu untuk didekatkan

satu sama lain. Sebagai contoh, memindahkan leburan baja akan

lebih sulit dibandingkan dengan memindahkan baja dalam keadaan

dingin.

2.3. Tatak Dengan Posisi Tetap

Fix position layout biasa dikatakan juga sebagai tata letak dengan posisi

tetap. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan

efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak mempunyai

8

Page 9: BAB 9 Strategi Tata Letak

banyak dampak setrategis karena tata letak termasuk yang menentukan

daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,

kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata

letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah setrategi

menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat. Desain tata

letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk mencapai :

1. Daya guna ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.

2. Aliran informasi, barang atau orang-orang yang lebih baik.

3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondidi lingkungan kerja

yang lebih aman.

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.

5. Fleksibilitas.

Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat

terbaik (dalam pengaturan produksi ), kantor dan meja-meja (pada

pengaturan kantor) atau pusat pelayanan( dalam pengaturan rumah sakit

atau department store). Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi

adanya aliran bahan, orang dan informasi di dalam dan antar wilayah.

Tata letak posisi tetap yaitu tata letak dimana proyek/kegiatan berada

dalam satu tempat sementara pekerja dan peralatan dating pada tempat

tersebut. Contoh tata letak posisi tetap tersebut seperti pembangunan

rumah, jembatan , jalan tol, galangan kapal dll.

Ada beberapa permasalahan pokok yang dihadapi dalam tata letak posisi

tetap adalah :

1. Tempat terbatas pada lokasi produksi/proyek.

9

Page 10: BAB 9 Strategi Tata Letak

2. Setiap tahapan berbeda memerlukan bahan berbeda.

3. Diperlukan volume bahan yang dibutuhkan diatur secara dinamis

Tetap dalam posisi-layout, item yang tetap bekerja pada stationary, dan

pekerja, bahan, dan peralatan yang dipindahkan sesuai kebutuhan.

Fixed-position layout digunakan dalam proyek-proyek besar konstruksi

(gedung, listrik, dan dams), kapal, dan produksi yang besar dan pesawat

ruang misi rockets. Fixed-position layout yang banyak digunakan untuk

pertanian, firefighting, membangun jalan, membangun rumah, Renovasi

dan perbaikan, dan untuk pengeboran minyak.

Keuntungan dari tata letak posisi tetap:

1. Mengurangi gerakan kerja item; minimizes kerusakan atau biaya

pindah.

2. Kontinuitas lebih dari yang ditetapkan angkatan kerja (sejak item

tidak pergi dari satu ke departemen lain). Hal ini akan mengurangi

masalah perencanaan kembali dan meminta orang-orang yang

baru setiap kali jenis kegiatan ini adalah untuk memulai.

Kekurangan dari tata letak posisi tetap

1. Sejak sama pekerja yang terlibat dalam operasi lagi, pekerja

terampil dan serbaguna diperlukan. Yang diperlukan kombinasi

dari keterampilan mungkin akan sulit untuk mencari dan

membayar tingkat tinggi mungkin diperlukan.

10

Page 11: BAB 9 Strategi Tata Letak

2. Gerakan orang dan peralatan untuk bekerja dan dari situs

mungkin mahal.

3. Peralatan pemanfaatan mungkin rendah karena peralatan mungkin

kiri di sebuah lokasi di mana ia akan diperlukan lagi dalam

beberapa hari daripada dipindahkan ke lokasi lain di mana ia akan

produktif.

2.4. Tata Letak Yang Berorientasi Kepada Proses

Tata letak berdasarkan proses merupakan metode pengaturan dan

penempatan dari mesin dan segala fasilitas produksi dengan tipe yang

sama dalam sebuah departemen. Penyusunan tata letak pabrik tipe ini

adalah berdasarkan proses pengerjaan yang sama, dimana mesin-mesin

atau peralatan yang sama terletak pada suatu daerah, misalnya mesin bor

dipasang pada antar ruang tersebut. Demikian juga dengan mesin-mesin

dan peralatan lainnya. Tata letak berdasarkan proses sering kali disebut

dengan function layout.

Jenis tata letak ini sangat cocok untuk industri yang sifatnya menerima

job order dengan jenis produk yang bervariasi produk banyak dan volume

produksi rendah. Pada umumnya industri kecil lebih cocok menggunakan

jenis tata letak seperti ini.

Tata letak berdasarkan proses memiliki karakteristik antara lain:

· Tujuan umum dan sumber daya yang fleksibel

· Fasilitas lebih padat karya

· Intensitas modal rendah

11

Page 12: BAB 9 Strategi Tata Letak

· Intensitas tenaga kerja yang lebih tinggi

· Biaya penanganan material lebih tinggi

· Penjadwalan sumber daya dan alur kerja lebih kompleks

· Persyaratan ruang lebih tinggi

2.4.1. Kelebihan Dan kekurangan Tata letak Berdasarkan Proses

Tata letak berdasarkan proses memiliki kelebihan dan kekurangan

Kelebihan atau keuntungan utama tata letak proses adalah adanya

fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh,

jika terjadi kerusakan pada satu mesin, proses produksi secara

keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerja dapat dialihkan pada mesin

lain.

Tata letak berdasarkan proses juga sangat baik untuk menangani

produksi jenis produk yang bervariasi produk banyak dan volume

produksi rendah. Sedangkan kelemahan tata letak berdasarkan proses

ini adalah pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum.

Waktu pesanan butuh waktu yang lama karena penjadwalan sulit,

penyetelan mesin berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai

tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan umum, membutukan

tenaga kerja yang terampil.

Menurut Wysk keuntungan dan kekurangan tata letak berdasarkan

proses adalah sebagai berikut:

a. Keuntungan

Pengetahuan yang mendalam tentang proses

Perkakas dan perlengkapan umum

12

Page 13: BAB 9 Strategi Tata Letak

Sangat Fleksibel - dapat menghasilkan berbagai jenis

tipe yang berbeda

b. Kekurangan

Aliran yang panjang (Spaghetti flow)

Banyak bahan dalam proses

Sulit mengontrol kegiatan antar departemen

Sulit untuk diotomatisasi

Contoh Perusahaan yang Menggunakan Tata Letat Berdasarkan Proses PT.

Mertex Indonesia, Mojokerto

PT. MERTEX merupakan perusahaan yang memproduksi kain atau barang

textil. Pada saat ini dunia industri telah berkembangan dengan pesat dan

persaingan pun semakin ketat. Akibatnya perusahaan berlomba-lomba

untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem usahanya agar lebih

efisien dan efektif. Tata letak fasilitas pabrik memiliki dampak yang cukup

signifikan terhadap performasi perusahaan seperti biaya material handling,

work-in process inventory, lead times, produktivitas, dan performansi

pengantaran.

PT. Mertex Indonesia, Mojokerto meruapakan perusahaan textile yang

memproduksi benang. Berdasarkan penelitian yang ada, perancangan

dilakukan dengan menggunakan cellular manufacturing systems yaitu

mengelompokkan produk yang memiliki kesamaan desain atau kesamaan

karakteristik manufaktur atau gabungan dari keduanya.

13

Page 14: BAB 9 Strategi Tata Letak

2.5. Tata Letak Kantor

Tata letak kantor menghendaki pengelompokan / karyawan, peralatan,

dan ruang untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan perpindahan

informasi. Tata letak kantor mempertimbangkan perpindahan informasi,

baik yang dibawa oleh individu dengan bertatap muka, melalui telepon

atau komputer, dengan e-mail, diskusi kelompok, surat, atau pembicaraan

lewat telepon internal. Perbedaan utama tata letak kantor adalah

pentingnya aliran informasi.

Beberapa hal yang menjadi perhatian dan pertimbangan dalam tata letak

kantor, yaitu kedekatan (proximity), prifasi atau keleluasaan pribadi

(privacy), dan beberapa macam pilihan tata letak kantor.

1. Kedekatan (proximity)

Kemudahan menemui rekan kerja dan supervisor dapat mendukung

komuniksi dan pengembangan saling percaya. Pembicaraan-

pembicaraan antar mereka cenderung menjadi lebih formal dan dapat

dibicarakan lebih lanjut secara lebih mendalam. Kedekatan hubungan

dengan pihak lain juga dapat mengklarifikasi apa yang diharapkan

terhadap karyawan dalam pekerjaan tersebut dan dengan cara yang

ada. Banyak prosedur formal yang digunakan dalam merencanakan

tata letak kantor mencoba memaksimuman kedekatan karyawan yang

mengerjakan pekerjaan yang seringkali berinteraksi.

2. Prifasi atau Keleluasaan Pribadi (privacy)

14

Page 15: BAB 9 Strategi Tata Letak

Faktor kunci dalam desain tata letak kantor adalah keleluasaan

pribadi. Gangguan dan kekacauan yang terjadi akan menurunkan

kinerja karyawan. Keleluasaan pribadi ini berhubungan dengan

kepuasan kerja baik terhadap pekerjaan maupun terhadap supervisor.

3. Pilihan Dalam Tata Letak Kantor

Kedekatan dan keleluasaan pribadi bagi karyawan mendatangkan

dilema bagi manajemen. Kedekatan diperoleh dengan keterbukaan dan

fleksibilitas tempat kerja. Keleluasaan pribadi diperoleh dengan

berbagai standar, pintu, ruangan yang kedap suara, dan sebagainya

yang mengarah pada tata letak yang tidak fleksibel. Ada empat

pendekatan yang dapat di gunakan, yaitu tata letak tradisional,

penataan kantor secara teratur, penyusunan kegiatan, dan

telecommuting.

Tata letak tradisional digunakan untuk ketertutupan kantor bagi

manajemen dan karyawan yang pekerjaannya menghendaki adanya

keleluasaan pribadi dan bidang yang terbuka bagi pekerjaan lain. Tata

letak yang sesuai adalah tata letak yang tertutup dan terbuka dengan

keseragaman meja kerja. Dalam tata letak tradisional, setiap orang

mempunyai tempat kerja sendiri. Dedngan tata letak tersebut lokasi ,

ukuran, dan perlengkapannya berhubungab dengan status seseorang

dalam organisasi.

2.5. Tata Letak Ritel

15

Page 16: BAB 9 Strategi Tata Letak

Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran

pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini

didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada

produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak manajer ritel

mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak

mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat

oleh konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat

pengembalian investasi semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional

perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan pengaturan toko secara

keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam produk dalam toko. Ada

lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:

Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.

Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan

mempunyai nilai keuntungan besar seperti kosmetika, asesories.

Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para

pengunjung berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara

tersebar untuk bisa dilihat lebih banyak konsumen.

Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang

tinggi

Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian

pertama bagi konsumen.

Servicescape

16

Page 17: BAB 9 Strategi Tata Letak

Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas

lantai per kaki persegi”. Disamping itu ada juga konsep yang masih

diperdebatkan yaitu Biaya Penempatan (Slotting Fees) yaitu biaya yang

dibayar produsen untuk menempatkan produk mereka pada rak di rantai

ritel atau supermarket. Disamping itu ada juga pertimbangan-

pertimbangan lain yang disebut dengan “servicescapes” yang terdiri dari

tiga elemen yaitu:

Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan, yaitu karakteristik latar

belakang seperti tingkat kebisingan, musik, pencahayaan, suhu, dan

aroma.

Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi, meliputi rencana bagian

penerimaan tamu, sirkulasi jalan karyawan dan pelanggan, dan titik fokus.

Tanda-tanda, simbul dan patung yang merupakan karakteristik desain

bangunan yang memiliki arti sosial

Servicescape adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh booming

dan Bitner untuk menekankan dampak lingkungan fisik di mana suatu

proses pelayanan berlangsung. Jika Anda mencoba untuk

menggambarkan perbedaan pelanggan ditemui ketika memasuki cabang

mengatakan seperti McDonald’s dibandingkan dengan restoran keluarga

kecil, konsep servicescapes mungkin terbukti bermanfaat. Booming dan

Bitner menetapkan servicescape sebagai “lingkungan di mana layanan ini

berkumpul dan di mana penjual dan pelanggan berinteraksi,

17

Page 18: BAB 9 Strategi Tata Letak

dikombinasikan dengan komoditas nyata bahwa kinerja atau

memfasilitasi komunikasi layanan”.

Servicescape mungkin bisa disamakan dengan ‘pemandangan’. Hal ini

termasuk fasilitas eksterior (lanskap, desain eksterior, signage, parkir,

sekitar lingkungan) dan fasilitas interior (interior desain & dekorasi,

peralatan, signage, tata letak, kualitas udara, suhu dan suasana).

Servicescape bersama dengan bukti fisik lainnya seperti kartu nama, alat

tulis, laporan penagihan, laporan, karyawan gaun, seragam, brosur,

halaman web dan bentuk servicescape virtual yang ‘Bukti fisik’ dalam

pemasaran jasa.

2.6. Tata Letak Gudang

Storage atau warehouse atau inventory adalah gudang penyimpanan untuk

tempat menyimpan material baik bahan baku, barang setengah jadi

maupun barang jadi yang siap dikirim ke pelanggan. Sebagian besar

material disimpan di gudang di lokasi tertentu sampai material tadi

diperlukan dalam proses produksi. Bentuk gudang tergantung ukuran dan

kuantitas komponen dalam persediaan dan karakter sistem penanganan

bahan dari produk atau kontainer yang digunakan.

Fungsi inventory

Memisahkan berbagai material untuk proses produksi

Menyediakan material untuk pilihan pelanggan

18

Page 19: BAB 9 Strategi Tata Letak

Mengambil keuntungan diskon

Menjaga pengaruh inflasi

2.6.1 RECEIVING & SHIPPING

Penempatan departemen penerimaan (Receiving) dan pengiriman

(Shipping) berpengaruh besar terhadap aliran material. Departemen

penerimaan tempat dimulainya aliran material, sedang departemen

pengiriman merupakan akhir dari aliran material.

Sentralisasi departemen penerimaan dan pengiriman mempunyai beberapa

keuntungan, yaitu : memaksimalakan penggunaan peralatan,

memaksimalkan penggunaan personal, efisiensi ruangan, dan

pengurangan biaya fasilitas.

Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan

titik optimal antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang

berkaitan dengan luas ruang dalam gedung. Sebagai konsekuansinya

adalah memaksimalkan penggunaan sumber daya (ruang) dalam gudang,

yaitu memanfaatkan kapasitas secara penuh dengan biaya perawatan

material rendah. Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang

berkaitan dengan tranfortasi material masuk, penyimpanan, dan

transformasi bahan keluar untuk dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya

ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi, dan

19

Page 20: BAB 9 Strategi Tata Letak

penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan

kerusakan material dalam gudang.

Intinya gudang diharapkan berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan

sumber daya dan memaksimalkan pelayanaan terhadap pelanggan dengan

sumber yang terbatas. Maka dalam perencanaan gudang dan sistem

pergudangan diperlukan hal-hal berikut ini :

Memaksimalkan penggunaan ruangan

Memaksimalkan penggunaan peralatan

Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja

Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh material

dan pengiriman material

Memaksimalkan perlindungan terhadap material

2.6.1 Jenis Inventory

Raw material (Bahan baku)

Work-in-progress (Setengah Jadi)

Maintenance/repair/operating supply

Finished goods (Barang Jadi)

Dari beberapa jenis gudang di atas, penyimpanannya dilakukan dengan

beberapa cara. Antara lain dengan masa waktu penyimpanan, yang

dibedakan menjadi dua yaitu gudang temporare yang berarti material

yang disimpan hanya untuk sementara, dan gudang semi permanent yaitu

20

Page 21: BAB 9 Strategi Tata Letak

tempat untuk penyimpanan material yang kemudian siap untuk dilakukan

pengiriman material.

1. Penyimpanan Sementara

Suatu proses produksi yang dilakukan dengan melewati beberapa

proses akan menghasilkan material setengah jadi, yaitu material yang

harus menunggu dilakukan proses berikutnya. Barang setengah jadi

ini yang telah diproses pada suatu proses harus disimpan dahulu untuk

melaksanakan proses berikutnya. Untuk material setengah jadi proses

penyimpanan dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, material

tersebut disimpan dalam tempat tertentu yang agak lama untuk proses

berikutnya sampai material tersebut diperlukan kembali. Kedua,

menaruh barang setengah jadi tersebut dengan berada dekat mesin

atau tempat kerja.

2. Penyimpanan Semi Permanent

Penyimpanan semi permanent merupakan penyimpanan untuk

material- material menunggu perintah untuk dikeluarkan. Yang

termasuk dalam penyimpanan ini adalah material produk jadi, material

sisa, skrap, dan barang buangan yang masih sering dibutuhkan.

2.7. Tata Letak Yang Berorientasi Pada Produk

Penyusunan pabrik tipe ini adalah berdasarkan urutan proses produksi,

dimana mesin-mesin atau peralatan disusun menurut urutan proses,

dengan demikian suatu pengerjaan akan diikuti oleh pengerjaan

berikutnya, sesuai dengan urutan-urutan prosesnya.

21

Page 22: BAB 9 Strategi Tata Letak

Untuk industri/perusahaan yang membuat produk secara massal dalam

waktu relatif panjang (terus menerus) dan tidak tergantung pesanan, maka

jenis tata letak yang sesuai adalah product layout. Produksi yang berulang

dan kontinu, menggunakan tata letak produk.

Asumsi yang digunakan adalah:

1. Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.

2. Permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan

penanaman modal yang besar untuk peralatan khusus.

3. Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus

hidupnya, yang memberikan penilaian adanya penanaman modal pada

peralatan khusus.

4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai

kualitas yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan

bahwa mereka dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.

Tujuan utama dari tata letak seperti ini adalah untuk memudahkan

pengawasan dalam kegiatan produksi. Beberapa pertimbangan yang

merupakan dasar utama dalam penetapan tata letak berdasarkan aliran

produk yaitu:

Hanya ada satu atau beberapa standar produk yang dibuat.

Produk dibuat dalam jumlah / volume besar untuk jangka waktu

relatif lama.

Adanya kemungkinan untuk melakukan motin and time studi guna

menentukan laju produksi per satuan waktu.

22

Page 23: BAB 9 Strategi Tata Letak

Adanya keseimbangan lintasan (line balancing) yang baik antara

operator dan peralatan produksi.

Memerlukan aktivitas inspeksi yang sedikit selama produksi

berlangsung.

Satu mesin hanya digunakan untuk satu macam operasi kerja dari

jenis komponen yang serupa.

Aktifitas pemindahan bahan dari satu stasiun kerja kestasiun

lainnya dilaksanakan secara mekanis, umumnya dengan

menggunakan conveyor.

· Mesin produksi biasanya dipilih tipe spesial purpuse machine.

Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini

pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat

komponen seperti ban modil dan komponen logam sebuah kulkas pada

beberapa mesin. Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen

yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua

lini in imerupakan proses yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini

harus “seimbang”, yaitu waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan suatu

pekerjaan baru sama atau seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk

mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi,

sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang

pekerja di lini perakitan harus “seimbang” dengan waktu yang dihabiskan

pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.

Lini perakitan adalah sebuah proses pemabrikan di mana bagian-bagian

(biasanya yang memiliki suku cadang) suatu produk dirakit dan

23

Page 24: BAB 9 Strategi Tata Letak

digabungkan satu persatu dengan urutan tertentu hingga menjadi produk

akhir. Proses ini menghasilkan tingkat produksi yang lebih cepat daripada

metode biasa, di mana untuk membuat satu produk jadi, seluruh bagian

produk tersebut dirakit oleh satu orang ahli. Bentuk paling terkenal dari

konsep lini perakitan adalah lini perakitan-bergerak (moving assembly

line) yang dikembangkan oleh Ford Motor Company pada tahun 1908 dan

1915. Dengan metode tersebut, Ford menghasilkan Ford Model T, mobil

paling murah di masanya. Ford juga menjadi perusahaan pertama yang

mendirikan pabrik besar yang menerapkan proses lini perakitan. Adapun

dua permasalahn penting dalam penyeimbangan lini adalah :

1. Penyeimbangan lini antar stasiun kerja

2. Menjaga kelangsungan produksi didalam lini perakitan

Dan berikut adalah karakteristik dari permasalahan Assembly Line

Balancing:

1. Ada sejumlah proses dalam lini perakitan dengan waktu proses

masing-masing.

2. Ada kendala keterdahuluan (precedence constraint) yang memaksa

sebagian proses baru bisa dimulai setelah proses prasyaratnya selesai

3. Bisa ada kendala tambahan seperti jumlah maksium stasiun kerja atau

kecepatan minimum lini perakitan

4. Tujuannya adalah pengelompokan proses-proses perakitan menjadi

stasiun-stasiun kerja tanpa melanggar kendala keterdahuluan demi

tercapai efisiensi lini perakitan maksimum Dalam hal ini

24

Page 25: BAB 9 Strategi Tata Letak

keseimbangan kapasitas antar stasiun kerja sangat penting bagi

efesiensi dan produktifitas tata letak produk ini.

2.7.1 Keunggulan dan Kelemahan Tata letak Berdasarkan Produk

Adapun keunggulan dan kelemahan dari tata letak berdasarkan produk

adalah sebagai berikut:

a. Keunggulan tata letak ini adalah :

Ongkos penanganan material lebih rendah

Pekerjaan pada setiap mesin terspesialisasi sehingga bisa

disederhanakan dan dikerjakan oleh karyawan yang

keterampilannya rendah dan murah

Persediaan bahan setengah jadi rendah

Pengendalian prosuksi lebih sederhana karena variasi produk

rendah, dan aliran bahan sudah terdefenisi dengan jelas.

b. Kelemahan tata letak produk :

Ketidakfleksibelan

Pekerjaan yang membosankan bagi pekerja

Investasi mahal pada mesin-mesin khusus

Kesalingbergantungan antarmesin pada suatu lintasan yang sangat

tinggi. Satu mesin mogok bisa menghentikan seluruh mesin lain.

2.7.2. Contoh Perusahaan yang Menerapkan Tata Letak berdasarkan Produk

PT. SMART Tbk adalah salah satu perusahaan milik Sinar Mas Grup

yang memproduksi minyak goreng dan margarin. Sistem produksi yang

digunakan pada margarine plant, divisi yang memproduksi margarin dan

25

Page 26: BAB 9 Strategi Tata Letak

shortenning adalah Sistem Produksi Intermitten, combination layout,

dimana mesin-mesin disusun dan diatur dalam masing-masing bagian.

Sedangkan pengaturan antara masingmasing bagian satu terhadap lainya

akan didasarkan menurut urutan pengerjaan produk yang akan dibuat.

Pola aliran bahan yang digunakan dalam proses produksi margarin adalah

serpentine atau zig-zag (S-shape).

PT. SMART Tbk surabaya dituntut harus bisa menjalankan sistem

produksinya dengan sebaik-baiknya, karena dalam aktifitas produksinya

PT. SMART Tbk membuat atau memproses margarin dengan sistem

intermitten. Dengan sistem yang baik maka akan dapat dicapai kualitas

dan kuantitas output atau produk sesuai yang diharapkan. Untuk

menghasilkan kualitas dan kuantitas output atau produk yang sesuai

dengan yang diharapkan, maka dibutuhkan adanya kegiatan pengendalian

proses agar penyimpangan yang terjadi dapat diketahui dan segera

diperbaiki. Dalam kegiatan produksi, mungkin saja terjadi penyimpangan

dari apa yang diharapkan, maka pengendalian proses akan mengusahakan

agar penyimpangan yang terjadi sekecil mungkin.

Statistical Process Control (SPC) merupakan proyek pengendalian proses

yang diberikan PT. SMART Tbk. yang berupa pengendalian terhadap

proses produksi sehingga dapat mencegah timbulnya produk yang tidak

sesuai spesifikasi yang ditetapkan perusahaan.

26

Page 27: BAB 9 Strategi Tata Letak

27