30
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri Mead (dalam Burns, 1993:19) mendefinisikan konsep diri sebagai perasaan, pandangan, dan penilaian individu mengenai dirinya yang didapat dari hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Hurlock (1999:237) konsep diri adalah pandangan individu mengenai dirinya. Konsep diri terdiri dari dua komponen, yaitu konsep diri sebenarnya (real self) yang merupakan gambaran mengenai diri, dan konsep diri ideal (ideal self) yang merupakan gambaran individu mengenai kepribadian yang diinginkan. Brooks (dalam Rahmat, 2000:99) menjelaskan konsep diri sebagai pandangan dan perasaan mengenai diri sendiri. Persepsi mengenai diri sendiri dapat bersifat psikis, sosial, dan fisik. Konsep diri dapat berkembang menjadi konsep diri positif atau negatif. Konsep diri menurut Fitts (Agustiani, 2006:138-139) mengatakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang. Konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam berinterkasi dengan lingkunganya. Ia menjelaskan dalam fenomenologis dan mengatakan bahwa ketika individu mempersepsikan dirinya, berinterakasi dan bereaksi terhadap dirinya, memberikan arti dan penilaian abstraksi tentang dirinya. Berarti dia menunjukan suatu kesadaran diri (selft awernes) dan kemapuan untuk keluar dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

  • Upload
    vankien

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KONSEP DIRI

1. Pengertian Konsep Diri

Mead (dalam Burns, 1993:19) mendefinisikan konsep diri sebagai perasaan,

pandangan, dan penilaian individu mengenai dirinya yang didapat dari hasil

interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Hurlock (1999:237) konsep diri

adalah pandangan individu mengenai dirinya. Konsep diri terdiri dari dua

komponen, yaitu konsep diri sebenarnya (real self) yang merupakan gambaran

mengenai diri, dan konsep diri ideal (ideal self) yang merupakan gambaran

individu mengenai kepribadian yang diinginkan.

Brooks (dalam Rahmat, 2000:99) menjelaskan konsep diri sebagai

pandangan dan perasaan mengenai diri sendiri. Persepsi mengenai diri sendiri

dapat bersifat psikis, sosial, dan fisik. Konsep diri dapat berkembang menjadi

konsep diri positif atau negatif.

Konsep diri menurut Fitts (Agustiani, 2006:138-139) mengatakan bahwa

konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang. Konsep diri seseorang

merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam berinterkasi dengan

lingkunganya. Ia menjelaskan dalam fenomenologis dan mengatakan bahwa

ketika individu mempersepsikan dirinya, berinterakasi dan bereaksi terhadap

dirinya, memberikan arti dan penilaian abstraksi tentang dirinya. Berarti dia

menunjukan suatu kesadaran diri (selft awernes) dan kemapuan untuk keluar dari

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

10

dirinya sendiri untuk melihat dirinya seperti yang ia lakukan terhadap dunia luar

dirinya.

Kemampuan konsep diri adalah segala keberhasilan banyak bergantung

kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan

dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan

individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk

diselesaikan, maka dari itu sangatlah penting untuk seorang siswa memahami

konsep diri.

Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan

aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan

untuk berkembang. Perkembangan yang berlangsung kemudian membantu

pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.

Fitts (Agustiani, 2006:139 ) mengatakan bawa konsep diri berengaruh kuat

terhadap tingkah laku seseorang. Dengan mengetahui konsep diri seseorang, kita

akan lebih mudah meramalkan dan memahami tingkah laku orang tersebut. Pada

umumnya tingkah laku individu berkaitan dengan gagasan-gagasan mengenai

tentang dirinya sendiri. Jika seseorang mempersepsikan dirinya sebagai orang

yang interior dibandingkan dengan orang lain, walaupun dalam hal ini belum

tentu benar, biasanya tingkah laku yang ia tampilkan berhubungan dengan

kekurangan yang dia perspsi secara subyektif tersebut.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

11

2. Aspek-aspek Konsep Diri

Menutut Fitts (dalam Agustiani, 2006:139) konsep diri seseorang dibagi

menjadi beberapa dimensi dimensi yaitu :

a) Dimensi Internal.

Menjelaskan bahwa dalam dimensi internal self dipandang sebagai objek dan

sebagai suatu proses. Pada waktu seseorang berpikir, mempersepsi, dan

melakukan aktivitas,maka self berperan sebagai proses. Sedangkan bagaimana

sikap, perasaan, persepsi, dan evaluasi dipikirkan self sebagai obyek. Dalam hal

ini self merupakan satu kesatuan yang terdiri dari proses-proses aktif seperti

berpikir, mengingat, dan mengamati, dimensi ini terdiri dari tiga indikator yaitu :

1. Identitas (identity selft)

Identitas diri merupakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri

dan mengacu pada pertanyaan “siapakah saya” dalam pertanyaan tersebut

mencangkup label-label dan symbol yang diberikan pada diri individu

untuk membangun dan menggambarkan identitas dirinya.

2. Diri Pelaku (Behaviral Selft)

Diri pelaku merupakan persepsi seseorang terhadap tingkah lakunya

atau caranya bertindak, yang terbentuk dari suatu tingkah laku biasanya

diikuti oleh konsekuensi-konsekuensi dari luar diri, dari dalam diri sendiri

atau dari keduanya. Konsekuensi menentukan apakah suatu tingkah laku

cenderung dipertahankan atau tidak. Disamping itu juga menetukan

apakah tingkah laku tersebut akan diabstraksikan, disimbolisasikan dan

dimasukkan kedalam diri identitas seseorang. Contohnya, seorang anak

kecil mempunyai dorongan untuk berjalan. Ketika ia bisa berjalan ia

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

12

merasa puas, dan lama kelamaan kemampuan berjalan serta kesadaran

bahwa ia bisa berjalan merupakan label baru yang ada dalam diri

identitasnya. Tindakkan berjalan itu sendiri merupakan bagian dari diri

pelakunya.

3. Diri penerimaan atau penilaian ( judging self )

Penilaian diberikan terhadap label-label yang ada dalam identitas

diripelaku ecara terpisah, contohnya, seseorang menggambarkan dirinya

tinggi dan kuat (identitas diri); selain itu gambaran diri juga disertai

perasaan suka atau tidak suka terhadap bentuk tubuhnya. Seseorang

merasa tegang dan letih (diri pelaku); ia juga memikirkan apakah

perasaannya baik atau tidak. Selain itu, penilaian juga dapat diberikan

kepada kedua macam bagian diri sekaligus. Misalnya, seseorang berkata,

saya melakukan ini dan saya nakal”. Hal ini berarti orang tersebut

memberikan label secara keseluruhan dirinya, bukan terhadap tingkah laku

tertentu. Atau orang itu bisa juga mengatakan, “saya melakukan ini, tetapi

saya bukan orang yang biasa berbuat demikian”. Hal ini berarti bahwa

orang itu tidak setuju dengan tingkah lakunya.

b) Dimensi Eksternal

Dimensi ini memuat dinamika interaksi dari ketiga bagian pada dimensi

internal. Interaksi yang terjadi dapat bersifat secara bebas atau dapat juga

interaksi ini bersifat dipaksakan, menyakitkan, dan menghambat

perkembangan diri.

Beberapa bagian indikator dari dimensi eksternal adalah sebagai berikut :

1. Keadaan diri fisik (Physical Self )

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

13

Bagaimana seseorang memandang kesehatan, badan, dan penampilanya.

Physical Selft berkaitan dengan kondisi fisik individu.

2. Diri Moral Etik (Moral Ethical Self )

Bagaimana seseorang memandang nilai-nilai moral etik yang

dimilikinya, serta keagamaannya.

3. Diri Keluarga (Family Self)

Diri keluarga mempersepsikan diri dan pemahaman tentang keselarasan

dirinya sebagai anggota keluarga.

4. Diri Pribadi (Personal Self)

Diri pribadi menilai ketepatan atau keadekuatan dirinya sebagai seorang

manusia.

5. Diri Sosial (Social Self)

Diri sosial mempersepsikan keadekuatan atau keselarasan dirinya dalam

interaksi sosial dengan orang lain, secara umum dan luas.

Staines (dalam Burns, 1993:81) menjelaskan ada tiga aspek dalam konsep

diri, yaitu :

a) Konsep diri dasar. Aspek ini merupakan pandangan individu terhadap

status, peranan, dan kemampuan dirinya.

b) Diri sosial. Aspek ini merupakan diri sebagaimana yang diyakini

individu dan orang lain yang melihat dan mengevaluasi.

c) Diri ideal. Aspek ini merupakan gambaran mengenai pribadi yang

diharapkan oleh individu, sebagian berupa keinginan dan sebagian

berupa keharusankeharusan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

14

Ahli lain, yaitu Hurlock (1999:237), mengemukakan bahwa konsep diri

memiliki dua aspek, yaitu :

a) Fisik, Aspek ini meliputi sejumlah konsep yang dimiliki individu

mengenai penampilan, kesesuaian dengan jenis kelamin, arti penting

tubuh, dan perasaan gengsi di hadapan orang lain yang disebabkan

oleh keadaan fisiknya. Hal penting yang berkaitan dengan keadaan

fisik adalah daya tarik dan penampilan tubuh dihadapan orang lain.

Individu dengan penampilan yang menarik cenderung mendapatkan

sikap sosial yang menyenangkan dan penerimaan sosial dari

lingkungan sekitar yang akan menimbulkan konsep yang positif bagi

individu.

b) Psikologis, Aspek ini meliputi penilaian individu terhadap keadaan

psikis dirinya, seperti rasa percaya diri, harga diri, serta kemampuan

dan ketidakmampuannya. Penilaian individu terhadap keadaan psikis

dirinya,seperti perasaan mengenai kemampuan atau ketidak

mampuanya akan berpengaruh terhadap rasa percaya diri dan harga

dirinya. Individu yang meras mampu akan mengalami peningkatan

rasa percaya diri dan harga diri, sedangkan individu dengan perasaan

tidak mampu akan merasa rendah diri sehingga cenderung terjadi

penerunan harga diri.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa terdapat

beberapa aspek konsep diri, yaitu fisik, psikologis dan beberapa ciri dari dimensi

internal dan eksternal. Aspek fisik tersebut berhubungan dengan keadaan tubuh

dan penampilan individu, sedangkan aspek psikologis berhubungan dengan harga

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

15

diri, rasa percaya diri, kemampuan dan ketidakmampuan serta bentuk-bentuk

dimensi pada pada diri seseorang tersebut.

3. Arti Penting Konsep Diri dalam Menentukan Perilaku

Konsep diri memiliki peranan penting dalam menentukan perilaku. Perilaku

yang ditampilkan sesuai dengan bagaimana seseorang memandang dirinya.

Menurut Pudjijogjanti (1985:3) peran penting konsep diri dalam menentukan

perilaku adalah :

a. Mempertahankan keselarasan batin.

Individu selalu berusaha mempertahankan keselarasan batinnya. Apabila

memiliki pikiran, perasaan, atau persepsi yang saling bertentangan, maka akan

terjadi situasi psikologis yang tidak menyenangkan. Untuk menghilangkan

ketidakselarasan dan situasi psikologis yang tidak menyenangkan tersebut

individu akan mengubah perilakunya.

b. Mempengaruhi individu dalam menafsirkan pengalaman.

Sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi

individu dalam menafsirkan pengalamannya. Setiap individu memiliki sikap dan

pandangan yang berbeda terhadap diri mereka. Oleh karena itu, sebuah kejadian

yang sama dapat ditafsirkan secara berbeda oleh individu yang berbeda.

c. Menentukan pengharapan individu.

Konsep diri merupakan seperangkat harapan serta penilaian perilaku yang

merujuk kepada harapan-harapan tertentu. Dalam melaksanakan sesuatu, individu

akan membuat patokan-patokan yang disesuaikan dengan keyakinannya akan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

16

kemampuan dirinya. Patokan tersebut mencerminkan harapan terhadap apa yang

akan terjadi pada sesuatu yang sedang dilakukannya.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri

Menurut fitts (Agustiani, 2006:139) konsep diri seseorang dipengaruhi

berapa faktor yaitu :

a. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal yang memunculan

perasaan positif dan berharga. Pengalaman yang diperoleh dalam

kehidupan, karena konsep diri adalah hasil dari sebuah interaksi individu

dengan lingkungannya, maka pengalaman interpersonal merupakan faktor

yang paling penting bagi perkembangan konsep diri seseorang.

b. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain.

Kompetensi yang dimaksud dalam bidang tertentu, mengenai kemampuan

individu yang ditampilkan sehingga mendapatkan penghargaan atau

pengakuan dari orang lain.

c. Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi yang

sebenarnya. Dan sebagai potensi-potensi fisik maupun psikologis yang

ada pada diri individu untuk mencapai tujuannya.

Adpun Terdapat 5 faktor lain yang mempengaruhi konsep diri, 5 faktor

tersebut antara lain :

1) Pola asuh orang tua

Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan

konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

17

Sikap negative orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan

menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi,

untuk disayangi dan dihargai; dan semua itu akibat kekurangan yang ada

pada dirinya sehingga orangtua tidak sayang.

2) Kegagalan

Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan

pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa

semua penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat

orang merasa tidak berguna.

3) Depresi

Orang yang mengalami depresi akah yang n mempunyai pemikiran

yang cenderung negatif dalam memandang dan merespon segala

sesuatunya, termasuk menilai diri sendiri. Segala situasi atau stimulus

yang netral akan dipersepsikan secara negatif.

4) Kritik internal

Terkadang, mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk

menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah dilakukan. Kritik

terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu-rambu

dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan kita dapat diterima oleh

masyarakat dan dapat beradaptasi dengan baik.

5. Konsep Diri remaja

Siswa sekolah menengah atas termasuk dalam kelompok usia remaja.

Menurut Monks, dkk (2002: 262) usia remaja berlangsung dari 12 sampai dengan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

18

21 tahun, dengan pembagian: usia 12-15 tahun adalah masa remaja awal; usia 15-

18 tahun adalah masa remaja madya; 18-21 tahun adalah masa remaja akhir.

Individu tumbuh dan berkembang melalui beberapa periode atau fase

perkembangan. Setiap fase perkembangan memiliki serangkaian tugas

perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik sehingga akan memperlancar

pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Tugas

perkembangan seorang remaja menurut Havighurst (dalam Sarwono, 2002:41)

adalah:

a) Menerima kondisi fisiknya dan mampu memanfaatkan tubuhnya secara

efektif. Penilaian positif terhadap keadaan fisik seseorang, baik dari diri

sendiri maupun dari orang lain, akan membangun konsep diri ke arah yang

positif. Penilaian positif akan menumbuhkan rasa puas terhadap diri, yang

merupakan awal dari sikap positif terhadap diri. Sebaliknya penilaian yang

buruk terhadap kondisi fisik baik dari diri sendiri maupun orang lain, akan

membuat seseorang merasa ada kekurangan dari tubuhnya, sehingga

merasa tidak puas terhadap kondidi fisiknya dan menjadi bersikap negatif

terhadap diri sendiri (Pudjijogjanti, 1985:10).

b) Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis

kelamin mana pun.

c) Menerima peran jenis kelaminnya sebagai laki-laki atau perempuan.

d) Berusaha mencapai kemandirian emosi dari orang tua dan orang dewasa

lain. Menurut Richmond dan Sklansky (Sarwono, 2002:74), inti tugas

perkembangan periode remaja awal dan menengah adalah memperjuangkan

kebebasan (the strike for autonomy).

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

19

Setiap tugas perkembangan akan mempengaruhi perkembangan konsep diri,

karena pada dasarnya tugas-tugas perkembangan remaja tersebut adalah

penyesuaian terhadap berbagai aspek kepribadian. Konsep diri adalah inti pola

kepribadian (Hurlock, 1999:237). Kegagalan dalam melaksanakan tugas

perkembangan dapat menimbulkan konflik dan ketegangan. Konflik dan

ketegangan yang dialami remaja merupakan situasi yang memungkinkan remaja

menunjukkan kemampuannya. Konflik utama yang dialami remaja menurut

Erikson (dalam Mussen, dkk, 1994:528-530) adalah pembentukan identitas versus

kebingungan peran (identity versus role confusion). Pencarian identitas menjadi

penting selama masa remaja karena dihadapkan pada sejumlah perubahan

psikologis, fisiologis, seksual, kognitif, intelektual, dan sosial yang baru dan

beragam. Salah satu usaha remaja untuk mengatasi masalah status atau identitas

yang tidak jelas adalah dengan mencoba berbagai peran. Usaha ini dilakukan

dengan harapan dapat mengembangkan seluruh ideologi dan minat remaja.

(Pudjijogjanti, 1985:25) ideologi dan minat merupakan arah untuk

mengembangkan konsep diri remaja.

Masa remaja merupakan masa untuk menemukan diri sendiri, meneliti sikap

hidup lama, serta mencoba hal-hal baru agar dapat mencapai pribadi yang dewasa

(Pudjijogjanti, 1985:24-25). Remaja harus mampu menghubungkan peran dan

ketrampilan yang telah dicapai dengan tuntuan di masa mendatang. Pembentukan

konsep diri pada remaja sangat penting karena akan mempengaruhi kepribadian,

tingkah laku, dan pemahaman terhadap dirinya sendiri. Remaja memiliki konsep

diri yang cenderung menetap dan stabil, yang sudah terbentuk sejak mulai masa

kanak-kanak. Pada perkembangannya konsep diri akan ditinjau kembali dengan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

20

adanya pengalaman sosial dan pribadi yang baru (Hurlock, 1999:239) Peninjauan

kembali terhadap konsep diri didasarkan pada penilaian lingkungan terhadap

keadaan diri individu, yang dapat bersifat kualitatif, yaitu mengubah sifat yang

tidak diinginkan dengan suatu sifat yang dikagumi masyarakat, maupun bersifat

kuantitatif, yaitu memperkuat sifat yang diinginkan dan memperlemah sifat yang

tidak diinginkan. Peninjauan kembali yang lebih umum terjadi adalah yang

bersifat kuantitatif (Hurlock, 1999:245). Proses perubahan dalam peninjauan

kembali tersebut merupakan hal yang harus terjadi pada remaja karena dalam

proses pematangan kepribadiannya, remaja akan memunculkan sifat-sifat yang

sesungguhnya (Sarwono, 2002:74). Pernyataan tersebut didukung oleh Mussen,

dkk (1984:530) yang menyebutkan bahwa perubahan merupakan tugas utama

remaja.

Berdasarkan pada bahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tugas-

tugas perkembangan pada remaja akan mempengaruhi perkembangan konsep

dirinya. Pencarian identitas merupakan konflik utama yang dialami pada masa

remaja. Konsep diri pada remaja cenderung menetap dan stabil, dengan

peninjauan kembali yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Peninjauan

kembali penting bagi remaja untuk mematangkan kepribadiannya, yang juga

berarti memantapkan konsep dirinya karena konsep diri adalah inti pola

kepribadian.

6. Konsep Diri Dalam Perspektif Islam

Didalam Al-Quran disebutkan Adz Dzariyaat : 20 - 21

(20) و في السماء رزقكم وما توعدون و في أفال تبصسو فسن أ

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

21

Artinya :

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang

yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada

memperhatikan?

Artinya:

Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan

kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah

orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang

mengotorinya. (Q. S. al-Syams [91]: 7-10).

Jadi manusia diberi pengetahuan tentang hal-hal yang positif dan negatif.

Selanjutnya manusia mempunyai kebebasan untuk memilih jalan mana yang akan

dia tempuh. Manusia punya potensi untuk menjadi jahat, sebagaimana ia juga

punya potensi untuk menjadi baik.

Agama (Islam) datang untuk mempertegas konsep diri yang positif bagi

umat manusia. Manusia adalah makhluk yang termulia dari segala ciptaan Tuhan.

Karena itu, ia diberi amanah untuk memimpin dunia ini.

في اىبس واىبحس و ياه وح ا بي آد اىطيبات ىقد مس وزشقاه

خيقا تفضيو عيى مثيس ياه وفض

Artinya :

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut

mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

22

dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan

makhluk yang telah Kami ciptakan” (QS.17:70).

الئنة إي جاعو في الزض خيي يفسد فيها ويسفل وإذ قاه زبل ىي فة قاىىا أتجعو فيها

ى ا ل تعي س ىل قاه إي أعي دك وقد سبح بح اء وح اىد

Artinya:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka

berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang

akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan

berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui"(Q.S.2:30).

Walaupun demikian, manusia dapat pula jatuh kederjat yang paling

rendah, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh.

يىا ىا وع آ إل اىري ى أجس غيس اىحات فيه اىص

Artinya:

“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka

bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya” (Q.S.95:6)

Keimanan akan membimbing kita untuk membentuk konsep diri yang

positif, dan konsep diri yang positif akan melahirkan perilaku yang positif pula,

yang dalam bahasa agama disebut amal sholeh. Tidak sedikit ayat-ayat yang

terdapat dalam Al-Quran yang menyebut kata iman dan diiringi oleh kata amal

(allazina amanu wa amilus-sholihat), ini bukan saja menunjukkan eratnya

hubungan diantara keduanya, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya iman

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

23

dan amal tersebut, sehingga nilai seseorang ditentukan oleh iman dan amalnya

juga. Semua manusia adalah sama disisi Allah, yang lebih mulia hanyalah orang

yang paling bertakwa.

أ شعىب ا وقبائو ىتعازفىا إ ذمس وأثى وجعيام يا أيها اىاس إا خيقام عد للا ن مس

خبيس عيي للا إ أتقام

Artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (Q.S.49:13).

Para psikolog modern dikemudian hari menyadari betapa pentingnya nama

dalam membentuk konsep diri, secara tak sadar orang akan didorong untuk

memenuhi citra (image) yang terkandung didalam namanya. TeoriLabelling

(penamaan) menjelaskan kemungkinan seseorang menjadi jahat karena

masyarakat menamainya atau menggelarinya sebagai penjahat. Berilah gelar anak

anda si nakal, insya Allah seumur hidup ia akan tetap nakal. Memang boleh jadi

orang akan berperilaku yang bertentangan dengan namanya. Amin mungkin

menjadi penipu, tetapi nama itu akan meresahkan batinnya. Ia boleh jadi

mengganti namanya, atau mengubah perilakunya.

Islam juga menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anak, terutama

dalam keluarga. Pendidikan yang diterima seseorang dimasa kecil akan dapat

mempengaruhi konsep dirinya dikemudian hari.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

24

Banyak orang tua yang kurang memahami makna pendidikan, mereka

beranggapan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan hanyalah pendidikan yang

yang diajarkan secara langsung dan bersifat pelajaran formal (seperti mengajarkan

nilai-nilai moral kepada anak-anak, dan lain sebagainya yang ditujukan kepada

objek didik, yaitu anak.

Yang lebih penting dalam mengembangkan pembelajaran dan bimbingan

pada anak adalah keadaan lingkungan keluarga dan suasana rumah tangga,

keadaan jiwa ibu bapak, hubungan antara satu sama lainnya, dan sikap mereka

terhadap rumah tangga dan anak-anak. Segala persoalan orang tua itu akan

mempengaruhi jiwa anak-anak, dan akan ikut membentuk konsep diri mereka.

Karena itu keluarga dituntut supaya memberikan ketenteraman (sakinah), kasih

sayang (mawaddah wa rahmah) dan rasa aman kepada anak-anak.

Nabi berkata: “Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang

paling penyayang terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang paling

sayang terhadap keluargaku”. Beliau menunjukkan contoh bagaimana ia

menyayangi putrinya Fatimah. Pada saat anak perempuan dipandang rendah,

beliau mengangkat Fatimah. Bila nabi tengah berada dalam majelis dan melihat

Fatimah datang, ia segera bangkit. Tidak jarang beliau mencium tangan Fatimah

didepan para sahabatnya, cium penghormatan dan kasih sayang sekaligus. Bukan

termasuk umatku orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi

yang kecil katanya. Tentang suasana rumah tangganya nabi berkata: “ Rumah

tanggaku adalah surgaku.”

Bila orang tua gagal memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya,

mereka tak akan mampu mencintai orang tua mereka. Dalam pergaulan sosial pun

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

25

mereka tak akan mampu mencitai atau menyayangi orang lain. Pada tahun 1960-

an para psikolog terpesona oleh penelitian yang dilakukan oleh Harry Harlow,

dengan memisahkan anak-anak monyet dari induknya, kemudian ia mengamati

pertumbuhannya. Monyet-monyet itu ternyata menunjukkan perilaku yang

menyimpang, selalu ketakutan, tidak dapat menyesuaikan diri, dan sangat mudah

terkena penyakit. Setelah monyet-monyet itu besar dan melahirkan pula, mereka

menjadi ibu-ibu yang kejam dan berbahaya, mereka tidak memperdulikan anak-

anaknya dan seringkali melukai mereka. Parapsikolog menyebut situasi tanpa ibu

itu dengan maternal deprivation.

Kini tidak sedikit buku-buku ditulis orang tentang cara mendidik anak yang

merujuk kepada sunnah Rasul. Banyak tuntunan-tuntunan yang diberikan oleh

Nabi yang dapat kita jadikan pedoman (sama ada bagi orang tua, atau guru) dalam

menumbuhkan konsep diri yang baik bagi anak-anak.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Sebelum membahas pengertian motivasi belajar, terlebih dahulu akan

dijelaskan mengenai motivasi, karena motivasi belajar berasal dari dua kata yaitu

motivasi dan belajar diaman dari kedua kata tersebut memiliki arti dan pengertian

masing-masing.

Motivasi merupakan aspek yang sangat penting dalam mendukung

seseorang dalam mengerjakan atau mempelajari sesuatu hal, sehingga

mempengaruhi seseorang dalam pencapaian sebuah prestasi belajar. Istilah

motivasi sering disamakan dengan istilah motif, M. Ngalim Purwanto (2007:60)

menyatakan motif adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

26

melakukan sesuatu. Selain itu seperti yang dikatakan oleh Sartain dalam buku

Pshyclogy Understanding of Human Behaviour yang dikutip oleh M. Ngalim

Purwanto (2007:60) motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu

organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau

perangsang. Dengan demikian motif adalah hal yang mendorong seseorang untuk

mengerjakan sesuatu hal.

Adapun pengertian motivasi menurut seorang ahli yang bernama Mc Donald

yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2006:203) motivasi sebagai sebuah

perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh

dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Definisi tersebut

berisi tiga hal, yaitu :

1. Motivasi dimulai dengan sistem perubahan dalam diri seseorang

2. Motivasi ditandai oleh dorongan afektif

3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi dalam mencapaian tujuan yang

diinginkan.

Menurut James O. Whittaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto,

(2006:204) motivasi adalah kondisi atau keadaan untuk bertingkah laku untuk

mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. Namun menurut

Ghuthrie yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2006:206), motivasi hanyalah

menimbulkan variasi respons pada individu, dan apabila dihubungkan dengan cara

hasil belajar, motivasi tersebut bukan merupakan instrument dalam belajar tetapi

hanyalah penyebab dari variasi reaksi. Berdasarkan definisi motivasi yang telah

dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

27

kondisi untuk memberikan dorongan dalam melakukan suatu hal untuk mencapai

sebuah tujuan yang diharapkan.

Moh. Surya (1981:32) Definisi belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

keselruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interakasi dengan

lingkunganya. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan dapat diakatakan

seluruh daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah

kegiatan belajar sehingga oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan

anak di dalam belajar. Begitu banyaknya peran motivasi tersebut, banyak para

ahli yang membahas bagaimana motivasi tersebut muncul, bagaimana dapat

mengembangkan motivasi, apakah macam-macam motivasi tersebut menentukan

prestasi yang di capai anak dan bagaimana pendidik dalam memberikan

penghargaan hingga dapat meningkatkan motivasi tersebut. siswa tentang

motivasi yang ditandai dengan ketekunan dalam belajar, ulet dalam menghadapi

kesulitan, minat dan ketajaman perhatian, motivasi yang kuat dalam belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai belajar dan motivasi di atas,

maka dapat ditarik kesimpulan pengertian motivasi belajar yaitu perubahan

tingkah laku pada setiap individu sebagai pendorong perubahan energi yang

dimiliki untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari

luar.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

28

2. Jenis – Jenis Motivasi Belajar

Secara umum jenis motivasi belajar dibedakan dalam dua jenis, yaitu

sebagai berikut (Yamin, 2007:226) :

a. Motivasi Instrinsik

Menurut Sardiman (2005:89) Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dri luar, karena dalam

setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi

interinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan

penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar (Yamin 2007:228).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bawa motivasi insterinsik adalah

dorongan untik belajar yang berasal dari dalam diri sendiri individu. Bila

seseorang telah memiliki motivasi insterinsik dari dalam diri individu, maka ia

akan secara sadar akan memalukan suatu kegitaan tanpa ada dorongan dari luar.

Seseorang yang memiliki minat tinggi untuk mempelajari suatu pelajaran maka

akan dengan sendirinya dia akan melukan tersebut dengan sendirinya dalam

jangka waktu tertentu. Dengan demikian sesorang yang memiliki dorongan seperti

itu maka dia sudah memiliki dorongan yang kuat dari dalam diri individu.

b. Motivasi Eksterinsik

Motivasi Eksterinsik adalah motivasi atau dorongan terhadap perilaku

seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukanya. (Sardiman, 2005:90).

Motivasi eksterinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan

kebutuhan tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri

(Yamin, 2007:226).

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

29

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

eksterinsik adalah dorongan untuk belajar yang dirangsang oleh penngaruh dari

luar diri individu.

Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juaga diartikan

sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan

berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

Sesuai dengan asumsi yang telah disampaikan bahwa motivasi sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar siswa untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi

belajar tidak cukup dari diri sendiri melainkan motivasi dari sekelilingnya baik itu

baik itu lingkungan fisik maupun sosial dari guru, teman sebaya, maupun tujuan

pembelajaran dapat mempengaruhi keberhasilan siswa untuk mendapatkan

prestasi belajar yang baik dan memuaskan.

3. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2005:83) motivasi belajar memiliki indikator sebagai

berikut :

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam

waktu yang lama,tidak berhenti sebelum selesai).

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk

orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

30

ekonomi, keadilan, pemberantas korupsi, penentangan terhadap

setiap tindakan kriminal, amoral, & sebagainya.

4. Lebih senang belajar mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8. Senang mencari & memecahkan masalah soal-soal.

4. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Menurut Sardiman (2005:84) Motivasi belajar dianggap penting di dalam

peroses belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau

manfaatnya. Hal ini menunjukan bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya

tingkah laku dan dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku siswa.

Mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:

a) Mendorong tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan

timbulsuatu perbuatan. Motivasi dalam hal demikian sebagai motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya motivasi mengarahkan

perubahan untuk mencapai yang diinginkan . Dengan itu, motivasi apat

memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjaan denagn rumusan

tujuannya.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

31

c) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Artinya menggerakakan tingkah

lakau seseorang. Selain itu, motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong

usaha dan pencapaian prestasi.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Suryabrata (1989:142) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar antara lain : a) Faktor Ekstern yaitu faktor dari luar individu

yang terbagi menjadi dua : Faktor sosial meliputi faktor manusia lain baik dari

hadir secara langsung atau tidak langsung dan faktor non sosial meliputi keaaan

udara, suhu,cuaca,waktu,tempat belajar dan lain-lain. b) Faktor Internal yang

terbagi menjadi dua : Faktor fisiologis meliputi keadaan jasmani dan keadaan

fungsi-fungsi fisiologis dan faktor psikologis meliputi minat, kecerdasn dan

kecerdasan.

6. Meningkatkan Motivasi Belajar di Sekolah

Menurut A.M Sardiman (2005:92), ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan di sekolah, bentuk-bentuk motivasi

diantaranya yaitu memberi angka (dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan

belajarnya) hadiah, saingan (kompetisi), menumbuhkan kesadaran, memberi

ulangan, mengetahui hasil, memberi pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat

dan tujuan yang diakui.

Dengan demikian motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang

siswa untuk melakukan suatu tindakan yang baik. Seorang yang tidak memiliki

dorongan untuk bertindak dan melakukan sesuatu sering kali disebut tidak

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

32

memiliki motivasi. Termasuk juga siswa yang tidak memiliki dorongan yang kuat

dari dalam diri maka akan lemah motivasi belajarnya. Alasan atau dorongan itu

bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Oleh karenan itu dorongan untuk

motivasi belajar diperlukanya dorongan dari luar. Termasuk dorongan dan

tindakan yang di lakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar. Sebenarnya

pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah

pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang

pemicunya datang dari luar diri kita.

7. Motivasi Belajar Dalam Perspektif Islam

Pada dasarnya banyak kita jumpai dalam al-Qur’an dan al-Hadits, dapat

berbagai ungkapan yang menunjukkan dorongan kepada setiap orang islam baik

itu laki-laki perempuan atau anak-anak untuk selalu rajin belajar. Anjuran

menuntut ilmu tersebut dibarengi dengan urgennya faktor-faktor pendukung guna

makin meningkatkan semangat belajar bagi setiap orang. Salah satu faktor yang

utama adalah motivasi, baik itu motivasi yang datang dari dalam diri sendiri,

maupun motivasi yang ditumbuhkan dari peranan lingkungan sosialnya.

Diantaranya adalah sebagai berikut :

Al-Quran surat Al- Mujadilah : 11

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

33

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:

“Berlapang-lapanglah dalam majlis.” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu.” maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadilah:11).

Surah al-Mujadilah ayat 11 menerangkan tentang etika (sopan santun) bila

berada dalam suatu majlis dan kedudukan orang yang beriman, serta orang yang

berilmu pengetahuan. Dengan kebenaran al-Quran tersebut Allah juga

menjanjikan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu setnggi

mungkin.

Apalagi dalam konsep Islam terdapat keyakinan yang menegaskan, bahwa

belajar merupakan kewajiban dan berdosa bagi yang meninggalkannya.

Keyakinan demikan ini begitu membentuk dalam diri umat yang beriman,

sehingga mereka memiliki etos belajar yang tinggi dan penuh semangat serta

mengharapkan “janji luhur” Tuhan sebagaimana yang difirmankan dalam ayat-

Nya.

Surat Al-'Isrā':70

Artinya :

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut

mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

34

dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan

makhluk yang telah Kami ciptakan.

Dalam surat tersebut menjelaskan bahwa manusia memiliki derajat yang

lebih tinggi dibanding dengan makhluk ciptaa-NYA yang lain. Terutama bagi

mereka orang-orang mukkmin dan muslimin yang memiliki ilmu yang bai dan

bermanfaat.

Surat An-Nahl:78

Artinya :

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan

hati, agar kamu bersyukur.

Surat An-Nahl:90

Artinya :

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,

memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

35

Berdasarkan ayat diatas menjelaskan bagaimana sebenarnya potensi yang

dimiliki manusia sejak lahir yaitu indra dan akal yang digunakan untuk peroses

memahami dan mempelajari apapun yang ada di sekitar kita mulai sejak kita di

lahirkan. Pada dasarnya sejak kita lahir secara tidak langsung manusia sudah

memulai mempelajari dan mengenali lingkungannya. Dengan demikian manusia

diharuskannya untuk senantiasa belajar dan memahami apapun sepanjang

hidupnya.

Islam sendiri dari awal sudah memerintahkan dan memberikan contohnya

dengan menurunkan wahyu yang pertama kepada Rasullah SAW, yaitu Surat Al-

Alaq: 1-5 yang berbunyi :

Artinya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang

Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dari awal pertama Allah menurunkan Wahyu kepada Nabi Muhammad

SAW, dengan tegas memerintahkan untuk membaca. Dari ayat tersebut dapat

disimpulkan bahwa setiap manusia hendaknya belajar dan mempelajari segala hal

yang baik dan perlu diketahuinya. Karena sudah dengan sangat jelas Allah

memerintahkan umat muslim untuk senantiasa membaca.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

36

Sesuai dengan beberapa pembahasan surat dalam Al-Quran diatas dapat

diambil simpulan secara garis besar motivasi dalam pandangan islam adalah

kewajiban seorang muslim sebagaimana mestinya. Pada dasarnya belajar adalah

fitrah dan naluri setiap manusia dan merupakan perintah dan kewajiban bagi umat

muslim.

C. Hubungan Konsep Diri dengan Motivasi Belajar

Konsep diri adalah kerangka dan semua ide, pikiran, kepercayaan dan

pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi diri dalam

segala hal termasuk dalam hal belajar. Konsep diri memainkan peran yang sangat

besar dalam menentukan keberhasilan seseorang karena konsep diri dapat

ibaratkan sebagai alat dalam mengendalikan dan menentukan mental yang dapat

mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang termasuk dorongan dan motivasi

dalam hal belajar.

Burns (1993:357) mengemukakan bahwa konsep diri dan motivasi belajar

berkaitan secara erat. Konsep diri yang positif dapat membantu seseorang untuk

meningkatkan kepercayaan terhadap dirinya sehingga dapat memotivasi seseorang

untuk dapat menjadi lebih baik lagi.

Konsep diri remaja termasuk para siswa MAN 1 Kota Blitar dalam

pencarian identitas diri diharapkan remaja dapat membentuk konsep dirinya yang

positif karena akan berpengaruh terhadap pemikirannya, perilakunya, terutama

dalam motivasi belajar. Untuk melakukan sesuatu, bersikap serta bertindak

diperlukan motivasi guna memaksimalkan tujuan individu.

Burns (1993:357) mengemukakan bahwa konsep diri merupakan salah satu

faktor dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi motivasi belajar dan

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

37

prestasi akademiknya. Konsep diri yang baik dapat membantu seseorang untuk

meningkatkan kepercayaan terhadap dirinya sehingga dapat memotivasi seseorang

untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Sebuah alasan di ungkapkan oleh burns,

bahwa pada saat ini konsep diri dianggap sebagai suatu unsur yang krusial sebab

tujuan pendidikan mempunyai tujuan yang luas.

Motivasi terdapat dua macam yaitu dorongan dari diri sendiri yang disebut

dengan motivasi Instrinsik dan yang kedua dorongan dari luar disebut juga dengan

motivasi Ekstrinsik (yamin, 2007:226). Konsep diri dapat mempengaruhi motivasi

belajar terutama motivasi instrinsik, motivasi instrinsik ini timbul dari dorongan

dalam diri seseorang, apabila seseorang berkonsep diri negatif seseorang itu akan

mempuyai sikap pesimis terhadap kompetisi seperti ia enggan untuk bersaing

dengan orang lain tidak termotivasi untuk belajar dan bersaing dengan orang lain

dalam konsep diri positif maka ia akan menetapkan tujuan-tujuan secara masuk

akal. Siswa dapat mengukur kemampuan secara obyektif.

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk

melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai

rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan

hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu

tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan

untuk memperoleh tujuan yang akan dicapai.

Tumbuhnya motivasi dalam diri seseorang senantiasa dilandasi oleh adanya

kesadaran diri berkenaan dengan hakikat dan keberadaan kehidupannya masing-

masing. Selain adanya motivasi, konsep diri yang ada pada remaja menentukan

juga bagaimana motivasi belajarnya. Hal ini berpengaruh terhadap pendidikan

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Dirietheses.uin-malang.ac.id/784/6/10410134 Bab 2.pdf · 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DIRI 1. Pengertian Konsep Diri

38

yang dilakukan oleh remaja. Motivasi belajar merupakan salah satu hal yang

mendukung dalam pendidikan pada remaja. Motivasi belajar pada remaja

berbeda-beda, ada yang meningkat atau menurun. Dalam kondisi demikian

konsep diri sangat berperan dan dibutuhkan serta berpengaruh terhadap motivasi

belajar.

Oleh karena itu, konsep diri sangat dibutuhkan dalam memperoleh motivasi

belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat memicu siswa untuk semangat

dalam melakukan aktifitas belajar. Dengan demikian, siswa dapat dengan mudah

dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Selain dari

pada itu, dengan adanya motivasi juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

sehingga anak akan terdorong untuk bertanya dan mencari tahu tentang materi

tersebut.

Dari pentingnya konsep diri inilah, penulis tertarik untuk mengkaji tentang

motivasi belajar yang ada pada siswa MAN 1 Kota Blitar.

D. Hipotesis

Menurut Arikunto Hipotesis adalah suatau jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2002:64).

Sesuai dengan kajian pustaka yang dibahas diatas maka, hipoteis yang di

simpulkan adalah :

Ha : “Adanya Hubungan Positif Konsep Diri dengan Motivasi Belajar”

Ho : ” Tidak adanya Hubungan Positif Konsep Diri dengan Motivasi Belajar”