24
Mini cex Mini cex Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum Pembimbing: dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp. OG Oleh : Liem, Claudia Immanuel S. ( 1015003 )

Case Hiperemesis Gravidarum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kasus mual muntah dalam kehamilan

Citation preview

Mini cexMini cexHiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum

Pembimbing:dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp. OG

Oleh :Liem, Claudia Immanuel S. ( 1015003 )

Identitas pasienIdentitas pasienNama: Ny RH

Tgl Masuk: 30 Juni 2015

Umur: 22 tahun

Pekerjaan: IRT

Pekerjaan suami: swasta

Alamat: Cibaduyut, Bandung

Pendidikan: SMA

Tinggi badan: 160 cm

Berat badan: 70 kg

AnamnesisAnamnesisKeluhan utama: mual dan muntahSeorang wanita, usia 22 tahun, G1P0A0, gravida 12-13

minggu datang ke RSI dengan keluhan mual dan muntah sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku muntah-muntah setiap kali makan atau minum, sehari sampai lebih dari 4x, tidak ada darah, berisi sisa makanan kemudian hanya cairan saja, pasien juga mengeluh adanya nyeri perut pada ulu hati yang dirasakan tidak menjalar. Nafsu makan berkurang karena mual. Sejak sekita 1 hari yang lalu, pasien menjadi lebih sedikit BAK dan berwarna lebih pekat. BAB tidak ada keluhan.

Anamnesis tambahanAnamnesis tambahan

HPHT : Lupa, sekitar akhir bulan maret

Riwayat PNC : ke dokter kandungan sebulan sekali

Riwayat KB : pil sebulan sekali, tahun lalu

RPD : pernah dirawat karena keluhan yang sama 10 hari yang lalu.

RPK : -

Riwayat Operasi : tidak ada

Golongan darah : O

Status ObstetrikusStatus Obstetrikus

No Perka-winan

Lama

Kehamilan

Penolong Persalinan

&Komplikasi

JK/BB Umur

sekarang

Keadaan

sekarang

1. 1 Hamil ini

Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisikKeadaan Umum : baikKesadaran : Compos MentisTTV :

TD: 110/ 70 mmHgNadi : 96 x/mntRespirasi : 22 x/ mntSuhu : 36,8 C

Kepala- Konjungtiva anemis-/-- Sklera ikterik -/-

Thoraks -Pulmo: VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-- Cor: BJM reguler, murmur -

Abdomen- cembung, soepel, BU +

Ekstremitas- edema -/- - RF=+/+ - RP-/-

Pemeriksaan luarTFU: tidak terabaLingkar perut : -Letak janin: -His= -BJA= -TBBA= -

Pemeriksaan dalam tidak dilakukan

Diagnosis masukDiagnosis masukG1P0A0 Gravida 12-13 minggu

dengan hiperemesis gravidarum

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan PenunjangHematologi rutin ( Hb, Ht,

leukosit, tc )Urinalisis rutinElektrolit ( Na, K, Cl )

Penatalaksanaan Penatalaksanaan Non farmakologi :

◦Rawat inap◦Tirah baring

Farmakologi

Prognosis Prognosis

13

Hiperemesis gravidarumHiperemesis gravidarum

muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu

tidak berhubungan dengan kondisi medis lain, seperti cholestasis, hepatitis,dsb

14

EtiologiEtiologibelum diketahui secara pasti, kombinasi

dari hormon estrogen dan progesterone hormone HCGGastroesophageal refluks (± 80% kasus) tekanan sfingter esophageal bagian

bawah tekanan intragastrik kompetensi sfingter pilori

15

faktor predisposisi dan faktor faktor predisposisi dan faktor lainlainFaktor predisposisi yang sering =

primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda.

faktor organik : masuknya vili khorialis, perubahan metabolik, resistensi ibu tehadap perubahan

AlergiFaktor psikologik

INSIDENSIINSIDENSI

Mulai setelah minggu ke 6 dan baik sendiri sekitar minggu ke 12.

Primigravida, kehamilan ganda, mola hydatidosa.

Mual-muntah pada pagi hari saja “morning sickness” (vomitus matutinus).

17

PatofisiologiPatofisiologiEstrogen ↑ mual Muntah dehidrasi, ggn elektrolit dgn

alkalosis hipokloremikHiperemesis gravidarum cadangan KH &

lemak habis energi. Oksidasi lemak tak sempurna penimbunan as. aseton-asetik, as. hidroksi butirik & aseton ketosis.Asupan cairan < & muntah dehidrasi cairan ekstraseluler & plasma ↓

18

Terjadi hemokonsentrasi aliran darah jaringan berkurang tertimbun zat metabolik yang toksik.

Kekurangan kalium akibat muntah dan bertambah ekskresi lewat ginjal dapat merusak hati.

Dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) akibat perdarahan gastro intestinal

19

Hiperemesis Gravidarum harus Hiperemesis Gravidarum harus dirawat di rumah sakit:dirawat di rumah sakit:

1.Semua yg dimakan dan diminum dimuntahkan dan berlangsung lama.2.Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan normal.3.Dehidrasi,turgor kurang dan lidah kering.

4.Adanya aseton dalam urine.

20

Berat ringan gejala dibagi 3 Berat ringan gejala dibagi 3 tingkatan :tingkatan :

Tingkat I (ringan) = Lemah, tidak mau makan, BB turun, nyeri di epigastrium, nadi 100x/menit, TD turun, turgor kulit kurang, lidah kering dan mata cekung.

Tingkat II (sedang) = Lemah, apatis, turgor kulit jelek, lidah kering kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik, ikterus ringan, BB turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri, konstipasi, asetonuria, nafas bau aseton.

Tingkat III (berat) = KU jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil, halus, dan cepat; dehidrasi hebat, suhu badan naik, tensi turun sekali, ikterus.

Komplikasi fatal = SSP(ensefalopati Wernicke) tandanya: nistagmus, diplopia, perubahan mental.

21

Penanganan Hiperemesis Penanganan Hiperemesis GravidarumGravidarum

Pencegahan dengan informasi dan edukasi kepada ibu-ibu hamil.

1. Terapi obat : Sedativa, Vitamin B1 dan B6, anti muntah, antasida, 2. Isolasi3. Cairan Parenteral4. Terapi Psikologik 5. Bila terapi tidak dapat memperbaiki KU penderita dipertimbangkan abortus

terapeutikus

22

Gejala2 mempertimbangkan abortus Gejala2 mempertimbangkan abortus

terapeutikusterapeutikus 1. Ikterus2. Delirium/koma3. Nadi yang naik sampai diatas

130x/mnt4. Suhu meningkat di atas 38˚C5. Perdarahan dalam retina6. Uremi, proteinuri, silinder yang

merupakan tanda intoksikasi

23

PrognosisPrognosis

Dengan terapi baik prognosis penyakit ini

umumnya baik.Yang menjadi pegangan untuk menilai

berhasil tidaknya pengobatan pasien ialah hilangnya asetonuri, asam laktat,dan meningkatnya berat badan ibu.