32
16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 ant/rrosa panggabean NONTON DEBAT CAPRES. Sejumlah warga di kawasan Setiabudi menonton acara debat capres 2014 yang ditayangkan di televisi, Jakarta, Minggu (15/6). Euforia Pilpres 2014 terjadi di semua kalan- gan di Indonesia. Proyek Penerbi- tan Tabloid Obor Rakyat diperkira- kan Rp 20 M Nasional hal 4 JAKARTA- Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Sala- hudin menilai secara obyektif bahwa Prabowo Subianto adalah pemenang debat capres Minggu malam (15/6). “Pada sesi pertama, saya beri nilai 8 kepada Prabowo, dan 7 untuk Jokowi. Performa Jokowi pada sesi ini memang terlihat baik sekali. Dapat saya katakan inilah penampilan terbaik Jokowi,” ujar Said Salahudin di Jakarta, Minggu. Menurut dia capres nomor 2 itu mampu menyampaikan programnya secara lugas dan penuh percaya diri, wa- laupun sesekali masih melihat teks yang dipegangnya. “Tetapi rupanya Prabowo mampu tampil lebih baik lagi. Tanpa teks, Prabowo dapat menjelaskan secara sistematis programnya, lengkap dengan angka-angka yang hendak dicapainya,” kata dia. Pada sesi kedua, lanjutnya, yaitu tanya-jawab dari moderator, Prabowo kembali unggul ka- rena capres nomor 1 itu mampu menjawab seluruh pertanyaan dari moderator dalam waktu tiga menit, sedangkan Jokowi tidak tun- tas menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan kepadanya. “Pada sesi ini Jokowi bahkan sempat kehilangan konsentrasi dan untuk be- berapa saat seperti lupa pada pertanyaan yang diajukan kepadanya. Untuk sesi ini saya beri nilai 7.5 untuk Prabowo dan 6.5 untuk Jokowi,” kata dia. Lalu, pada sesi tanya-jawab lanjutan dari moderator di sesi ketiga, jawaban Jokowi kurang mengena dari pertanyaan yang diajukan dan lagi-lagi Jokowi tidak menjawab seluruh pertan- yaan yang diajukan. Sedangkan Prabowo sedikit mengulang jawabannya pada sesi kedua. “Untuk sesi ini saya kira mereka imbang, keduanya saya beri nilai 6.5,” kata dia. Pada sesi keempat, lanjutnya, yaitu sesi tanya jawab antar capres, Prabowo kurang mampu menjawab pertanyaan Jokowi seputar Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), serta soal Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), tetapi Prabowo mampu menjawab secara konkret pertanyaan Jokowi soal defisit perdagangan dan defisit anggaran. “Sementara Jokowi secara umum saya nilai mampu menjawab pertanyaan- pertanyaan dari Prabowo, walaupun pemikiran Jokowi cenderung masih sekelas pemikiran kepala daerah. Disini saya beri nilai Prabowo 6 dan Jokowi 6.5,” kata dia. Untuk sesi kelima, yaitu tanya-jawab dengan saling menanggapi antar capres secara umum nilai 7.5 untuk Prabowo dan 7 untuk Jokowi. Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo- Jusuf Kalla. = ANT/AZIS KURMALA Prabowo Tampil Sedikit Lebih Elegan Sempat Tidak Paham Saat Ditanya tentang TPID

e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

Citation preview

Page 1: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 116 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN www.koranmadura.com0328-6770024

ant/rrosa panggabean NONTON DEBAT CAPRES. Sejumlah warga di kawasan Setiabudi menonton acara debat capres 2014 yang ditayangkan di televisi, Jakarta, Minggu (15/6). Euforia Pilpres 2014 terjadi di semua kalan-gan di Indonesia.

Proyek Penerbi-

tan Tabloid Obor

Rakyat diperkira-kan Rp 20 M

Nasionalhal 4

JAKARTA- Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Sala-hudin menilai secara obyektif bahwa Prabowo Subianto adalah pemenang debat capres Minggu malam (15/6).

“Pada sesi pertama, saya beri nilai 8 kepada Prabowo, dan 7 untuk Jokowi. Performa Jokowi pada sesi ini memang terlihat baik sekali. Dapat saya katakan inilah penampilan terbaik Jokowi,” ujar Said Salahudin di Jakarta, Minggu.

Menurut dia capres nomor 2 itu mampu menyampaikan programnya secara lugas dan penuh percaya diri, wa-

laupun sesekali masih melihat teks yang dipegangnya.

“Tetapi rupanya Prabowo mampu tampil lebih baik lagi. Tanpa teks, Prabowo dapat menjelaskan secara sistematis programnya, lengkap dengan angka-angka yang hendak dicapainya,” kata dia.

Pada sesi kedua, lanjutnya, yaitu tanya-jawab dari moderator, Prabowo kembali unggul ka-rena capres nomor 1 itu mampu menjawab seluruh pertanyaan dari moderator dalam waktu tiga menit, sedangkan Jokowi tidak tun-tas menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan kepadanya.

“Pada sesi ini Jokowi bahkan sempat kehilangan konsentrasi dan untuk be-berapa saat seperti lupa pada pertanyaan

yang diajukan kepadanya. Untuk sesi ini saya beri nilai 7.5 untuk Prabowo dan 6.5 untuk Jokowi,” kata dia.

Lalu, pada sesi tanya-jawab lanjutan dari moderator di sesi ketiga, jawaban Jokowi kurang mengena dari pertanyaan

yang diajukan dan lagi-lagi Jokowi tidak menjawab seluruh pertan-

yaan yang diajukan. Sedangkan Prabowo sedikit mengulang jawabannya pada sesi kedua. “Untuk sesi ini saya kira mereka

imbang, keduanya saya beri nilai 6.5,” kata dia.Pada sesi keempat, lanjutnya, yaitu

sesi tanya jawab antar capres, Prabowo kurang mampu menjawab pertanyaan Jokowi seputar Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), serta soal

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), tetapi Prabowo mampu menjawab secara konkret pertanyaan Jokowi soal defisit perdagangan dan defisit anggaran.

“Sementara Jokowi secara umum saya nilai mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Prabowo, walaupun pemikiran Jokowi cenderung masih sekelas pemikiran kepala daerah. Disini saya beri nilai Prabowo 6 dan Jokowi 6.5,” kata dia.

Untuk sesi kelima, yaitu tanya-jawab dengan saling menanggapi antar capres secara umum nilai 7.5 untuk Prabowo dan 7 untuk Jokowi.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

= ANT/AZIS KURMALA

Prabowo Tampil Sedikit Lebih EleganSempat Tidak Paham Saat Ditanya tentang TPID

Page 2: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 2

Menurut Emerson, pihaknya pernah meminta hal tersebut, han-ya saja hingga kini kedua pasangan Capres-Cawapres itu belum juga merespons. “Kami (ICW) menan-tang agar Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta membuka SPT pajak, karena sampai sekarang hal itu belum juga dilakukan oleh mereka,” ungkap Emerson dalam diskusi ‘Membedah Visi Misi Capres 2014: Jokowi-Prabowo, Siapakah Yang Paling Bersih dari Korupsi?’ di Ho-tel Whiz, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/6).

Laporan SPT ini kata Em-erson, sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana kepentingan kedua pasangan Capres-Cawapres tersebut. Serta apakah selama ini mereka termasuk sebagai orang yang taat membayar pajak. “Agar kita tahu SPT pajaknya sesuai atau tidak, apakah setiap tahun-nya mereka selalu lapor. Dengan membuka (SPT), itu akan terlihat konflik kepentingan mereka di mana. Misalnya apakah punya saham di perusahaan tertentu, fair enggak dia di sana. Makanya saya menantang mereka (Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta) untuk buka SPT pajak,” serunya.

Bila kedua pasangan capres-

cawapres tersebut menolak untuk membuka SPT paja, Emerson menilai, keduanya tak layak untuk dipilih jadi Presiden dan Wakil Presiden 2014. “Kalau mereka semua enggak mau open atau tidak berani membuka SPT nya. Maka sepanjang mereka enggak mau membuka SPT, dua kandidat itu enggak layak dipilih oleh rakyat Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, Sidharto Danu-subroto yang saat ini menjabat Ketua MPR RI mengatakan, untuk menilai tokoh bersih dari korupsi dan punya komitmen bisa dilihat dalam kehidupannya sehari-hari. “Bagi saya tokoh yang punya karakter jujur dan sederhana yang bisa jauh dari korupsi. Soalnya dia tidak punya banyak kebutuhan. Kalau baru kepala daerah saja pakaiannya miliaran sudah nggak pantas,” kata tokoh senior PDIP itu.

Sidharto juga menuturkan, masyarakat Indonesia suka sekali dengan mencontoh. Jika pemimpin Indonesia ke depan bisa mem-berikan contoh hidup sederhana, bukan tidak mungkin korupsi lam-bat laun akan menghilang. “Rakyat haus keteladanan. Baju yang dulu dipakai Bung Karno sekarang ikut

dipakai. Jokowi pakai kotak-kotak itu juga dipakai. Orang Indonesia senang niru pemimpinnya kok. Kita butuh pemimpin yang penel-adani,” jelasnya.

Sementara itu, politisi Partai Demokrat Kastorius Sinaga juga pesimistis tindakan pencegahan akan lebih keras daripada peninda-kan. “Pernah saya tanya ke Pak Prabowo, apakah kalau ada kader Anda kena korupsi? Anda akan menindak atau membiarkan? Dijawab, prinsip saya adalah ketika tugas negara memanggil saya, saya berhenti pikirkan partai,” terangnya.

Belum KonkritSementara itu, Ketua Umum

Gerakan Pemuda Anti Korupsi Thariq Mahmud menilai dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK belum memiliki visi misi dan program konkret untuk pemberantasan korupsi.

Dalam menyikapi masalah luar biasa di Indonesia ini, sambung Thariq, dua pasangan capres dan cawapres ini harus berani lebih dalam membeberkan agenda pemberantasan korupsi, dengan catatan dilakukan tanpa mengesa-mpingkan agenda lainnya.

Thariq meminta siapapun yang menjadi pemimpin Indonesia lima tahun ke depan harus bisa membuat hukuman keras terhadap pelaku kejahatan korupsi. Se-hingga siapapun yang berpotensi melakukan korupsi menjadi jera. “Kami sarankan agar hukuman untuk koruptor lebih keras. Mini-mal seumur hidup dan maksimal hukuman mati. Tapi saya membaca di visi misi dua kandidat, tidak ada satupun rumuskan hukuman mati,” papar Thariq di Jakarta, Minggu (15/6).

Penerapan hukuman mati untuk koruptor sangat penting. Pasalnya, dalam sepuluh tahun terakhir korupsi masih mera-jalela di Indonesia. Parahnya lagi, korupsi lebih marak dilakukan para legislator dan belakangan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. “Pemberantasan korupsi selama 10 tahun ini stagnan, meski ada juga beberapa capaian KPK dan pemerintah. Intinya, perlu ada implementasi yang jelas dari presiden yang terpilih nanti. Salah satunya, penerapan hukuman mati,” ujarnya.

=GAM/ABD

Mengkhawatirkan. Satu kata itu mungkin sangat pas menggambarkan suasana menjelang pelaksanaan Pemili-han Presiden. Ada dinamika yang terasa kurang sehat bahkan agak membahayakan terkait makin mengental dan menguatnya agama dijadikan senjata politik. Ironis-nya, ajaran suci itu pada beberapa kasus justru dijadikan senjata memfitnah, menebarkan kebencian hingga pada taraf tertentu mengarah pada permusuhan. Ujungnya, bila tak terkendali dikhawatirkan melahirkan konflik antar kelompok masyarakat.

Sebenarnya bisa dipahami jika menjadikan agama sebagai katakanlah salah satu parameter kualitas seorang calon pemimpin. Namun selayaknya yang dikedepankan nilai hakiki, atau subtansi agama. Bukan sekedar identitas atau simbol keagamaan. Misalnya bagaimana kometmen moral sang calon Presiden/Wapres dalam menjalankan kepemimpinan di masa lalu atau analisa kecenderungan sikapnya jika terpilih menjadi pemimpin. Apakah dia memiliki kepedulian pada persoalan rakyat kecil, adakah muatan kesungguhan penegakan keadilan pada visi misinya dan hal-hal lain yang terkait kepentingan riil masyarakat .

Agama di sini, jika ingin dijadikan parameter tidak ditempelkan, namun diposisikan secara kontekstual, subtantif serta aplikasi obyektif. Dengan demikian yang berkembang ide, gagasan, pemikiran bagaimana misalnya

menyelesaikan persoalan riil masyarakat berbasis konsepsi nilai obyektif agama.

Ini akan mempermudah titik temu semangat menyelesaikan persoalan bangsa; yang akan mewujud kebangkitan seman-gat kebersamaan. Sebaliknya bila sekedar identitas, simbolik, menjadi parameter yang akan berkembang luas merebaknya

penguatan perbedaan; termasuk pengentalan dan pen-guatan identitas diri dan kelompok komunitas keaga-maan.

Jika parameter keagamaan simbolik saja berpotensi menimbulkan konflik apalagi jika agama dijadikan amunisi fitnah, menyerang lawan serta memprovokasi masyarakat. Sudah tentu atmosfir yang berkembang pen-ebaran potensi kebencian dan konflik. Masyarakat secara tak langsung diseret saling berhadap-hadapan dalam atmosfir penuh bara.

Sejarah sudah terlalu banyak memberikan pelaja-ran kepada ummat manusia tentang manipulasi agama sebagai legitimasi kepentingan politik terbukti lebih banyak menebarkan darah dan air mata. Karena itu perlu dihindari dalam Pilpres di negeri ini -jika belajar dari sejarah- praktek-praktek manipulasi agama melalui pengentalan simbol-simbol keagamaan yang dinisbahkan pada pihak manapun. Terlalu besar resiko yang harus dibayar bangsa Indonesia jika dalam Pilpres dikedepan-kan semangat bernuansa sempit itu. Pilpres sebatas hajatan dalam keluarga besar bernama Indonesia yang dari sejak awal sudah disadari penuh keanekaragaman, multikultural.

Selayaknya dalam hajat keluarga besar itu betapa-pun bersemangat ingin tampil memimpin negeri ini, yang dikembangkan memperkuat titik temu di antara keanekaragaman. Warni-warni itu disinergikan dan bukan justru dikotak-dikotakkan hingga mengurangi daya do-braknya dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

Indonesia itu besar. Potensi alam dan tantangan pengelolaannya memerlukan kebersamaan seluruh kom-ponen bangsa. Kompleksitas persoalan Indonesia hampir tidak mungkin diselesaikan tanpa melibatkan seluruh anak negeri ini. Karena itu, persempit jurang perbedaaan, perkuat titik temu dan semaksimal mungkin jangan membiarkan keanekaragaman itu memiliki jarak sekecil apapun jika mengimpikan Indonesia hebat. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 2

Warni-warni itu disinergikan dan

bukan justru diko-tak-dikotakkan

PILPRES 2014

ICW Tantang Capres Beberkan Pajak JAKARTA-Direktur Indonesia Corruption Watch (ICW) Em-erson Yuntho menantang kedua kandidat Capres-Cawapres, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta untuk membuka Surat Pember-itahuan (SPT) pajak pada publik.

IdentitasOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Page 3: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Berdasarkan hasil survei tera-khir yang dilakukan LSI, elektabil-itas Prabowo sebesar 38,7 persen per Juni 2014, sementara elekta-bilitas Jokowi sebesar 45 persen atau selisih sekitar 6 persen suara. Sedangkan Puskaptis menempat-kan Prabowo-Hatta diposisi per-tama dengan prosentasi 44,64 % berbanding 42,79 % untuk duet Jokowi-JK. “ Dukungan terhadap Prabowo terus menanjak. Selisih kekalahannya terhadap Jokowi terus mengecil. Kini selisih dian-tara kedua capres hanya sekitar 6,3 persen,” kata peneliti LSI, Ad-jie Alfaraby di kantor LSI, Rawa-mangun, Jakarta Timur, Minggu (15/6).

Survei ini dilakukan pada 1-9 Juni 2014 dengan metode mul-tistage random sampling, 2.400 responden, margin error kurang lebih 2 persen dan undecided vot-

ers 16, 3 persen.Adjie melanjutkan, jika survei

sebelumnya selisih antara kedu-anya mencapai 13 persen. Pada bulan Mei lalu elektabilitas Joko-wi-JK sebesar 35,42%, semen-tara elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 22,75%. “Mengecilnya selisih kedua capres ini di satu sisi disebabkan oleh menurun-nya dukungan kepada Jokowi dan masyarakat merasa tak ada yang baru yang ditawarkan dari Jokowi. Sedangkan kenaikan elektabilitas Prabowo disebabkan masyarakat menilai Prabowo memiliki strong leadership dan sosok tegas yang diinginkan masyarakat,” tuturn-ya.

Adjie melanjutkan, kedua capres masih punya peluang me-nang yang sama dan masih bisa saling mengalahkan. Selain itu ada satu hal yang membuat ele-

ktabilitas keduanya terhambat yakni adanya black campaign yang sama-sama menyerang Jokowi dan Prabowo. “Isu negatif dan black campaign yang me-nyerang Jokowo ikut mempen-garuhi persepsi publik terhadap Jokowi . Sedangkan isu beredarn-ya surat pemecatan Prabowo atas kasus penculikan aktivis merugi-kan Prabowo,” jelasnya.

Secara terpisah, Pusat Ka-jian Kebijakan & Pembangunan Strategis (Puskaptis) mengeluar-kan hasil survei keduanya. Dalam hasil survei tercatat elektabilitas, pasangan Prabowo-Hatta men-galami peningkatan.

Tercatat pasangan nomor urut satu tersebut, mendapat respons positif di 33 provinsi yakni 44,64 persen. Sedangkan duet Jokowi– Jusuf hanya 42,79 persen. Pemilih yang belum menentukan tapi akan berpartisipasi dalam pilpres sekitar 12,39 persen.

“Prabowo-Hatta unggul seki-tar 1,67 persen. Data ini men-unjukkan duet Prabowo-Hatta memasuki fase tren positif (naik) sekitar 5,36 persen. Sedangkan

Jokowi-JK mulai stag dan cend-erung masuk fase tren negatif (turun) sekitar 1,75 persen,” kata Direktur Puskaptis Husin Yazid Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (15/6).

Husin menyebutkan, dari hari ke hari, tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta terus meningkat. Sebaliknya pasangan Jokowi-JK stagnan. Menurut dia, hasil sur-vei kedua diadakan sejak 6-12 Juni, Prabowo unggul di Jawa, Su-matera, Bali dan NTT. Sedangkan Jokowi-JK unggul di Sulawesi, Ka-limantan dan Papua-Maluku.

Sementara, Prabowo unggul di tiga daerah yakni Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedan-gkan Jokowi unggul di Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta. “Kita mengerti, pemilih terbanyak itu di Jawa di mana elektabilitas Prabowo-Hatta terus mengalami kenaikkan alias tren positif yakni 5,65 persen. Sebaliknya, elekta-bilitas Jokowo-JK di Jawa menu-run alias tren negatif sebesar 2,75 persen. Tim Prabowo mesti me-waspadai pemilih di Jawa Barat yang terbanyak,” tutur dia.

Menyangkut alasan warga me-milih Prabowo, berdasarkan survei ini ditemukan segudang argumen. Publik menilai sosok Prabowo fig-ur pemimpin berkarakter tegas, berwibawa, berani, pekerja keras, berpengalaman, figur militer masih menjadi harapan ke depan untuk membawa Indonesia maju dengan tingkat.

Sebaliknya warga mendukung Jokowi karena kepribadian Joko-wi-JK merakyat, bijaksana, seder-hana, rendah hati, punya prestasi, didukung visi-misi yang dianggap jelas. Karena tidak suka dengan figur militer, maka warga beralih ke Jokowi-JK. “Tidak bisa diban-tah, sentuhan pribadi capres/cawapres ikut mempengaruhi warga memilih,” terang Husin.

Survei ini diadakan berdasar-kan data-data kuantitatif dan kualitatif yang bersumber dari survei pendapat masyarakat den-gan instrumen survei. Populasi survei yakni WNI di 33 Provinsi, 115 Kab/Kota yang punya hak pil-ih pada 9 Juli 2014 yang diambil secara proporsional pada tingkat provinsi. =GAM/ABD

Perang Survei Kian MarakPuskaptis Unggulkan Prabowo, LSI Jagokan Jokowi

JAKARTA-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) merilis hasil survei terhadap elektabili-tas Capres-cawapres 24 hari jelang pilpres dengan hasil yang berbeda.

Atlet Dukung JokowiSeorang mantan pebulutangkis memegang kok dengan latar kaos bergambar Joko Widodo (Jokowi) dalam deklarasi mantan atlet nasional dukung Jokowi di Aula Bulutangkis GOR Asia Afrika, Jakarta, Minggu (15/6). Selain mendeklarasikan dukungan secara terbuka, para atlet yang pernah mencapai prestasi di tingkat dunia tersebut menyampaikan harapan-harapan terhadap Jokowi jika terpilih sebagai Presiden.

ant/rosa panggabean

Page 4: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 4 Nasional

“Saya menerima informasi bahwa total proyek menghan-curkan nama Jokowi tersebut berbiaya sekurang-kurangnya Rp20 miliar, Dia (Setyardi) itu bagian dari pemuja kekuasaan, dan memiliki kontak dengan tim pasangan capres yang menjadi rival Jokowi. Jadi, cara-caranya penuh dengan fitnah dan tidak manusiawi,” tegas Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Hasto Kristiyanto di Jakarta, Minggu (15/6).

Tim hukum Jokowi-JK mel-aporkan tabloid “Obor Rakyat” dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik dan fitnah ke Badan Reserse Kriminal Polri pada Senin (16/6).

“Setelah melakukan inves-tigasi, kami akhirnya sepakat melaporkan Obor Rakyat kepada aparat kepolisian. Hari Senin, jam 10.00 kami akan datang ke Mabes Polri,” ujar Kuasa Hukum Jokowi-JK, Alexander Lay di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (15/6).

Alex mengungkapkan, Jokowi akhirnya menempuh jalur hukum setelah adanya pernyataan Dewan Pers bahwa Obor Rakyat bukanlah produk jurnalistik sehingga bisa dibawa ke ranah hukum pidana.

Hasto menyatakan pihaknya tak habis pikir bagaimana Setyardi terlihat benar-benar tak memiliki hati nurani dan kemauan untuk mengakui kes-alahannya. Dalam sebuah acara publik, kemarin, Setyardi datang mengenakan baju kotak-kotak ala Jokowi demi mencitrakan dirinya pendukung Jokowi.

“Padahal di catatan kami, di Pilgub DKI Jakarta lalu, dia (Set-yardi) itu pendukung Foke (Fauzi Bowo). Jelas-jelas sudah bersalah, tetapi masih menggunakan kesempatan untuk menyerang Jokowi,” katanya.

Dia melanjutkan pihaknya mendorong Kepolisian RI harus mengusut tuntas kejahatan tersebut. Sebab bisa dibayangkan, jika Setyardi dan seluruh jarin-gannya yang diduga melibatkan kalangan elite kekuasaan tidak diusut tuntas, maka Indonesia

bisa menjadi lautan fitnah. “Harus dipahami bahwa

kedepan akan ada lebih dari 560 pilkada. Jika virus tabloid Obor Rakyat tersebut menjadi model penghancuran nama baik calon yang populer di mata rakyat, maka virus tabloid itu akan beredar menjadi mata rantai kejahatan pers,” jelasnya.

“Karena itulah solusinya tidak bisa lagi hak jawab. Solusinya hanya tunggal, hukum harus ditegakkan,” Hasto menegaskan.

Bagi Tim Jokowi-JK, beredar-nya Tabloid Obor Rakyat tidak hanya merobek tradisi demokrasi damai, sehat dan santun. Tabloid tersebut menjadi awal hancurnya nilai-nilai kemanusiaan hanya karena nafsu kekuasaan.

Seperti diketahui, tabloid ‘Obor Rakyat’ sudah menjadi bahan pembicaraan beberapa minggu terakhir karena berisi ‘kampanye hitam’ dan fitnah atas calon presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di Edisi I, Tabloid Obor Rakyat menuding Jokowi dengan isu SARA dan tudingan korupsi yang dilakukan oleh Jokowi. Beberapa hari lalu, tabloid Obor Rakyat edisi II kembali beredar di Jember.

Berita utama yang diangkat dalam tabloid Obor edisi II ada-lah “1.001 Topeng Pencitraan”. Pemberitaan tabloid tidak satu pun yang memberitakan pasan-gan calon presiden-wakil pres-iden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Tabloid yang dicetak dan disebarluakan secara gratis itu dikirim melalui jasa Kantor Pos Pusat di Bandung dan diedarkan ke sejumlah pondok pesantren, masjid, dan surau-surau serta tokoh masyarakat di Jatim, Jateng dan Jabar.

Siapa dibalik tabloid itu kini sudah mulai terungkap. Salah satunya adalah Darmawan Se-priyossa yang bekerja di sebuah situs online. Satu nama lainnya adalah Setyardi, yang merupa-kan anak buah dari Staf Khusus Kepresidenan Velix Wanggai.

=GAM/ABD

KAMPANYE HITAM

Rp 20 Miliar untuk Merusak Nama Baik Joko WidodoJAKARTA-Tim Sukses Jokowi-JK meyakini pemimpin redaksi Tabloid ‘Obor Rakyat’, Setyardi Budiono, telah berbohong. Kebohongan Setyardi itu ketika mengatakan sebagian besar pembiayaan tabloid itu berasal dari kantong sendiri. Pada-hal biaya untuk menerbitkan tabloid itu sangat besar.

ant/agusBEREBUT SUARA PESANTREN. Penasehat tim sukses Prabowo-Hatta, Djan Faridz saat melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Al Maghfur yang terletak di Mranggen, Demak Jawa Tengah (15/06). Selain silaturahmi Djan Faridz juga datang untuk turut merayakan Haul almarhum KH. Masruhan Ihsan yang ke-30 dan dihadiri sekitar 1000 jamaah dan menyatakan dukungannya untuk pasangan Prabowo-Hatta.

“Jogyakarta memiliki kekua-tan moral melakukan peruba-han politik bagi Indonesia untuk menuju negara demokrasi yang bersih, jujur, dan tanpa politik uang. Karena itu, masyarakat Jogyakarta secara tegas meno-lak politik uang serta mengawali pembaruan politik bersih serta bermartabat sebagaimana ketika memulai Orde Reformasi pada 1998,” ujar Putut, di Jakarta, Minggu (15/6).

Catatan sejarah menunjuk-kan bahwa setiap langkah pe-rubahan politik Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan Jogyakarta sebagai Kota Sejarah yang terkait dengan posisinya sebagai Kota Pelajar. Contoh yang masih hangat dalam inga-tan adalah perubahan politik Indonesia dengan berakhirnya

kekuasaan Orde Baru diawa-li dengan Pisowanan Agung masyarakat Jogyakarta kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tahun 1998.

Menurut Putut, politik uang dengan menggunakan istilah “Serangan Fajar” diambil dari judul film karya Arifin C. Noer pada 1982 yang bercerita ten-tang direbutnya kembali Jogya-karta oleh gerilyawan republik dari tangan penjajah Belanda. Para gerilya menduduki kota itu hanya selama enam jam dengan diawali serangan pagi-pagi buta. “Serangan Fajar” pada jaman Orde Baru menjadi tontotan wa-jib bagi seluruh masyarakat In-donesia yang ditayangkan mela-lui TVRI.

“Namun sejak 1998, empat bulan setelah jatuhnya Orde

Baru, film “Serangan Fajar” tidak menjadi tontonan wajib dengan alasan memanipulasi sejarah serta mengkultuskan Soeharto. Dengan datangnya sistem politik baru serta perebutan kekuasaan dengan sistem multi partai, is-tilah serangan fajar digunakan untuk menjelaskan munculnya budaya politik uang,” ujar Pu-tut Prabantoro, yang juga Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) – dari wartawan, oleh wartawan dan untuk Indonesia.

Dia menjelaskan, praktik “serangan fajar” sebenarnya mendegradasi posisi Jogyakarta dan sekaligus Sri Hamengkubu-wono IX sebagai tokoh sentral dibalik suksesnya perebutan kota Jogyakarta, yang pada waktu itu sebagai Ibu Kota RI. “Oleh ka-rena itu, jika masyarakat Jogya-karta juga permisif atas budaya politik uang “serangan fajar”, itu sama saja dengan pengingkaran masyarakatnya terhadap posisi Yogyakarta sebagai pilar NKRI sejak awal berdirinya Indonesia. Sehingga ketika pilar ini dihan-curkan atau diruntuhkan dengan serangan fajar, NKRI pasti juga akan runtuh,” tegasnya. =GAM

Jogja Awali Anti Politik UangJAKARTA-Konsultan Komunikasi Politik, AM Putut Prabantoro meminta masyarakat Jogyakarta agar berada di garda terdepan gerakan anti politik uang mengingat posisinya sebagai salah satu daerah yang menjadi barometer politik di Indonesia. Demi eksistensinya sebagai kota sejarah, masyarakat Jogyakarta seharusnya merasa tersinggung dengan praktik budaya “serangan fajar”.

Page 5: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA-Kenaikan harga kebutuhan pokok tidak bisa dihindari menjelang musim bulan Ramadhan tiba. Hal ini terjadi karena pedagang juga harus membeli dengan harga lebih mahal dari pasar induk.

Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Tradi-sional Seluruh Indonesia Ngadiran men-gatakan pedagang tidak akan menaikkan harga apabila pihak produsen tidak menai-kkan harga. Saat ini kenaikan harga kebu-tuhan pokok masih belum tinggi. Namun, beberapa hari menjelang bulan puasa hingga menjelang Lebaran, harga akan ter-us naik karena tingginya permintaan dari konsumen. “Kalau saat ini kenaikan yang tinggi bawang merah biasanya Rp14 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilo-gram. Sedangkan ayam potong besar dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu. Kenaikan harga itu berasal dari sumber yaitu pasar induk jadi kami pedagang hanya tinggal mengikuti saja,” kata Ngadiran di Jakarta, Minggu (15/6).

Ngadiran menambahkan, kenaikan harga tidak bisa ditentukan besarannya. Untuk beberapa barang, kata Ngadiran, kenaikan bisa lebih tinggi dibandingkan barang lain karena permintaan yang tinggi

sedangkan pasokan terbatas.Menjelang bulan puasa, harga kebu-

tuhan pokok mulai bergerak naik. Di Palu, harga bawang merah di pasaran saat ini naik dari Rp15 ribu, kini menjadi Rp25 ribu per kilogram dan bawang putih dari Rp12 ribu, menjadi Rp15 ribu per kilogram. Be-gitu pula dengan harga tomat naik dari Rp5.000 per kilogram, menjadi Rp6.000.

Pasokan AmanSementara itu, pemerintah telah mel-

akukan pemantauan harga, pasokan, dan ketersediaan beras secara langsung di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) un-tuk mengantisipasi secara dini kemung-kinan terjadinya kenaikan harga akibat permintaan masyarakat yang meningkat menjelang puasa dan lebaran. Berdasar-kan hasil pemantauan disimpulkan bahwa mendekati H-15 Puasa 2014, harga stabil dan pasokan beras aman.

“PIBC merupakan salah satu barom-eter harga beras yang menjadi acuan harga di pasar-pasar beras di sekitar Jabodetabek bahkan secara nasional, sehingga perlu untuk terus dipantau perkembangan har-ga, pasokan, dan ketersediaannya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomi-an Chairul Tanjung.

Berdasarkan hasil pemantauan, harga beberapa jenis beras di PIBC dibanding seminggu sebelumnya masih relatif sta-

bil. Harga beras premium seperti beras Cianjur Kepala, Cianjur Slyp, Sentra dan Saigon berkisar Rp 9.600/kg-Rp 12.000/kg. Sedangkan untuk harga beras medium di PIBC terpantau mengalami penurunan harga antara 0,6%-2,4%, yaitu beras jenis IR-64 I harganya turun 1,1% dari Rp 8.800/kg menjadi Rp 8.700/kg, IR-64 II turun 2,4% dari Rp 8.100/kg menjadi Rp 7.900/kg, serta IR-64 III turun 1,3% dari Rp 7.500/kg menjadi Rp 7.400/kg.

Selain itu, pasokan beras di PIBC per 12 Juni 2014 masih dalam kondisi normal yaitu sebesar 2.714 ton, dengan pasokan normal per hari mencapai 2.500 ton – 3.000 ton.

Sementera itu, Mendag Lutfi mengata-kan pemerintah sudah berkoordinasi antar lembaga dan dengan pihak produsen serta pedagang dalam rangka persiapan meny-ambut puasa dan Lebaran 2014. Hasilnya, pengusaha ritel telah menambah stoknya sebsar 30%-50%; Kementerian Perhubun-gan akan memprioritaskan pendistribu-sian beras, gula, terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabe, bawang, Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Gas (BBG), susu, air minum dalam kemasan, pupuk dan ternak pada H-4 hingga H+1 Lebaran 2014; dan POLRI siap mengamankan Puasa dan Lebaran 2014.

=GAM

Stok Beras Masih AmanPedagang: Produsen Naikkan Harga, Kami Hanya Mengikuti

ant/joko sulistyoBERAS PERSEDIAAN RAMADAN. Sejumlah pekerja sedang membongkar kapal bermuatan beras Bulog di Dermaga Magcobar, Batuampar, Batam, Minggu (15/6). Mendekati datangnya bulan suci Ramadan, Sub Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Batam mendatangkan persediaan beras seban-yak 2000 ton.

PERBANKAN

Pasar Domistik Harus Jadi Prioritas JAKARTA-Industri perbankan nasional harus menjaga keberlang-sungan penetrasi di pasar domes-tik untuk menahan serbuan bank asing saat pasar bebas ASEAN untuk sektor perbankan dibuka pada 2020. Ketidakmampuan per-bankan domestik menjaga pasar potensialnya menyebabkan sektor strategis ini akan dikuasai asing.

“Bank ini kan jantung perekonomian sebuah negara. Pilihan pertama pasar dalam negeri amankan dulu. Jangan sampai tetangga nyelonong masuk ke halaman kita. Baru kalau ada peluang itu keluar negeri, kalau sudah punya outlet,” ujar Pengamat Perbankan Ryan Kiryanto, di Jakarta, Minggu (15/6).

Potensi pasar di Tanah Air masih san-gat besar, karena dari sisi rasio pinjaman atau kredit perbankan terhadap produk domestik bruto yang masih sekitar 35%. Masih sangat jauh bila dibandingkan Singapura dan Malaysia yang sudah di atas 100%. Tak heran bank-bank as-ing tertarik masuk ke pasar Indonesia. “Daripada kita ngoyo woro, capek-capek buka cabang di luar, kenapa tidak jaga pasar kita sendiri. Kalau tidak kita jadi penonton,” tutur Ryan.

Sedangkan bank-bank asal Singapura dan Malaysia, lanjutnya, sudah memi-liki anak usaha di Indonesia. Hal ini, kata Ryan, perlu upaya otoritas dalam mengedepankan asas kesetaraan atau resiprokalitas kala pasar bebas untuk sektor perbankan diberlakukan. “Tapi secara bilateral, G to G. Ngomongnya berdua, antar otoritas. Ini kan ada aturan sendiri sendiri, jadi nanti diharmonisasi antar regulasinya,” tutupnya

Secara terpisah, Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Chandra Setiawan, mengatakan perban-kan asing yang masuk ke Indonesia harus mematuhi segala aturan terkait aktifitas bisnisnya, termasuk dalam hal kerja sama berbentuk bancassurance. Bank asing juga harus tunduk pada aturan yang ditentukan di Indonesia. “Dia (bank asing) tidak boleh melanggar dan harus patuh terhadap aturan di Indonesia, termasuk ketika bank asing masuk ke Indonesia lalu kerja sama dengan bentuk bancassurance“, katanya.

Menurut Chandra, langkah tegas yang dilakukan KPPU seiring dengan upaya menjamin perlindungan kon-sumen di Indonesia. Untuk itu, bila ada bank asing yang hendak melakukan kerjas ama ekslusif harus menaati aturan yang berlaku. =GAM

Page 6: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegas-kan pertumbuhan masif pasar modern tidak akan mematikan keberadaan pasar tradisional. Pasalnya, pasar tradisional me-miliki pangsa pasar dan keung-gulan tersendiri sehingga tidak akan tergerus oleh hadirnya pasar modern. Namun perny-ataan tersebut ditanggapi keras oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).

Ketua umum IKAPPI Abdullah Mansuri menyatakan, pernyataan Mendag menyak-iti pedagang pasar tradisional.

“Mendag terkesan melindungi segelint-ir pemilik modal dan mengesampingkan kondisi pedagang pasar tradisional yang lambat laun kian tersingkir,” ujarnya di Ja-karta, Minggu (15/6).

Dia membantah pernyataan Mendag yang menyebutkan tidak terjadi penu-runan omset pedagang pasar tradisional meski pasar modern tumbuh menjamur. Faktanya, kata dia, omset pedagang pasar tradisional terus tergerus seiring menja-murnya pasar modern yang kini semakin sulir dikontrol.

“Apa yang disampaikan Mendag tidak jujur. Kami berulangkali menyampaikan data terhadap kementerian perdagangan tentang dampak pasar modern, dan ban-yaknya pedagang kelontong dan warung rumahan yang gulung tikar,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mu-

hammad Lutfi mengatakan, pertumbuhan pasar modern bukan menjadi pesaing bagi pasar tradisional. Salah satu alasannya lan-taran pangsa pasarnya berbeda. Pasalnya, pasar tradisional memiliki pangsa pasar dan keunggulan tersendiri.

Mantan dubes Indonesia untuk Jepang ini menyatakan kekhususan konsumen pasar tradisional membuat keberadaannya harus dilestarikan.

“Selama ini banyak masyarakat berpen-dapat tumbuhnya pasar modern akan mem-pengaruhi pembelian di pasar tradisional. Anggapan itu tidak benar karena peminat pasar tradisional masih cukup banyak,” kata dia saat meninjau pasar tradisional di Palembang, dilansir dari Antara, Sabtu (14/6).

Kekhususan pasar tradisional terlihat dari waktu buka pasar itu di mana sudah

dimulai semenjak pagi. Sementara, pasar modern di atas jam 09.00 WIB.

“Itu sebenarnya dapat mempen-garuhi pasar modern, karena ibu rumah tangga umumnya membeli kebutuhan pokok termasuk sayur mayur sejak pagi,” tuturnya.

Catatan diberikan oleh mendag agar pasar tradisional terus berkembang ialah faktor perawatan kondisi pasar harus se-lalu terjaga. “Saluran air dan ruang di pasar tersebut harus selalu terjaga sehingga pembeli tidak gerah,” kata dia.

Jika cara ini berhasil diterapkan, dia yakin omzet pasar tradisional mampu tum-buh hingga 70 persen ke depannya. “Jadi pasar modern bukan pesaing tetapi tum-buh bersama dengan pasar tradisional,” tambah dia.

=GAM

Mendag Pro Pemilik ModalPasar Modern Tak Ganggu Pasar Tradisional

Handri, agen bawang merah dan bawang putih lokal di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, Minggu, mengatakan hal itu disebabkan terjadinya lonja-kan harga sejumlah kebutuhan pokok yang cukup tinggi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut saat ini.

“Kondisi ini berlangsung setiap terjadinya lonjakan harga pada kebutuhan pokok, masyarakat merasa tidak mampu membeli produk lokal meskipun bukan bulan suci Ramadhan, kata dia.

Ia mengatakan, masyarakat mulai mencari produk-produk Malaysia selama terjadinya ke-naikan harga barang lokal khu-susnya bawang merah, bawang putih dan cabai kecil.

“Setiap terjadi kenaikan harga produk lokal pasti banyak masyarakat yang mencari barang-barang dari Malaysia dengan alasan harganya lebih murah,” kata Handri.

Menurut dia, harga eceran bawang putih asal Malaysia hanya berkisar Rp20.000 per kilogram dan bawang merah seharga Rp18.000 per kilogram

termasuk cabai kecil dari negara tetangga harganya paling tinggi Rp 25.000 per kilogram.

Handri mengaku saat ini mulai memesan bawang merah dan bawang putih dari negara tetangga untuk memenuhi per-mintaan masyarakat setempat karena diperkirakan daya beli akan berkurang pada produk lokal menjelang dan selama bulan suci Ramadhan nanti.

Hal yang sama dikata-kan Supardi yang juga agensi bumbu masak di Pasar Inhutani, Minggu bahwa produk Malaysia khususnya bumbu masak dan kebutuhan lainnya mulai mem-banjiri Kabupaten Nunukan.

Untuk itu, dia mengaku akan mempertimbangkan menambah pesanan bawang merah dan bawang putih dari Sulawesi Selatan karena harganya terus meningkat.

Meskipun demikian, Supardi akan memasok bawang merah dan bawang putih dari Sulawesi Selatan untuk mengimbangi harga produk Malaysia dan se-bagian masyarakat di daerah itu tetap membeli produk lokal.

=ANT/RUSMAN

JELANG RAMDAN

Produk Malaysia Diperkirakan Akan Banjiri NunukanNUNUKAN-Pedagang di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara memperkirakan produk Malaysia akan membanjiri daerah itu menjelang bulan suci Ramadan 1435 Hijriyah.

ant/rudi mulyaHARGA IKAN SEGAR NAIK. Pedagang menyortir ikan patin segar yang didatangkan dari nelayan Tulungagung di Pasar Setono Betek, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (14/6). Menurut pedagang sejak sepekan terakhir harga ikan segar naik antara Rp 2000 sampai Rp 5000 perkilogramnya, kenaikan harga ikan segar akan terus melambung pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Page 7: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Taji Disdik

Salam Songkem

enyelenggara pendidikan dan instansi terkait kian tak bertaji. Terbukti dalam setiap pelulu-

san, beberapa hari sebelumnya, Disdik dan instansi terkait lainnya telah men-gancam akan menindak tegas setiap pelajar kelas akhir yang memeriahkan kelulusannya dengan mencorat-coret baju dan berkonvoi. Dalam realitanya, pada setiap pelulusan, aksi corat-coret seragam dan konvoi para pelajar kelas akhir itu masih marak terjadi.

Salah satunya terlihat di Pame-kasan, Madura. Juga di tempat lain di berbagai wilayah Indonesia, sep-erti dalam pelulusan di jenjang SMP/Sederajat, 14 Juni kemarin. Sangat naïf memang, apabila lembaga dan instansi yang menangani pendidikan sudah tidak lagi dihiraukan oleh anak didiknya sendiri. Bisa dibayangkan, apabila Disdik dan Kemdikbudnya saja sudah tidak mampu mengendalikan para peserta didik yang ditanganinya, bagaimana alumnus pendidikan di tan-ah air ini bisa hidup dengan baik dalam kehidupan sosial bermasyarakat, ber-bangsa, dan bernegara.

Sejatinya, imbauan, ancaman, atau apa pun namanya yang dike-luarkan oleh pihak lembaga pendidi-kan, instansi terkait, dan pihak-pihak lain yang berkompeten mengawal keberlangsungan pelulusan tanpa diwarnai aksi corat-coret dan kon-voi, diremehkan oleh para pelajar, karena ancaman itu dikeluarkan tak lebih dari sekadar gertak sambal. Se-hingga menurunkan derajat lembaga pendidikan, Disdik, Kemdikbud, dan instansi terkait lainnya.

Sejak ancaman pelajar yang men-corat-coret baju dan berkonvoi itu akan ditindak tegas itu dikeluarkan, bebera-pa tahun lalu, hingga kini aksi corat-coret dan konvoi pelajar masih terus berlangsung dan tak ada seorang pun di antara mereka yang dikenai sanksi. Ini juga yang memberikan peluang bagi pelajar kelas akhir untuk tetap men-coreng dunia pendidikan di negeri ini dengan aksi corat-coret dan konvoi di setiap momen pelulusan.

Selamatkan kewibawaan pendidi-kan di Indonesia dan lembaga serta instansi terkait yang kian hancur akibat dicoreng aksi corat-coret dan konvoi yang dilakukan para pelajar kelas akhir di berbagai jenjang pen-didikan di tanah air. (*)

Kontribusi Nyata Pembangunan

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Di lain pihak, hasil pem-bangunan tidak hanya dapat diukur dari ting-

kat capaian realisasi anggaran. Pembangunan yang dilaksana-kan baru bisa dikatakan ber-hasil apabila hasilnya dapat memberilkan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan yang tidak memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan, tidak hanya kehilangan makna, tapi juga kehilangan arah. Ka-rena peningkatan kesejahteraan masyarakat yang seharusnya menjadi tujuan pembangunan, lepas dari manfaat pembangunan. Lalu bagaimana dengan pem-bangunan di Sumenep? Apakah sudah membuahkan hasil nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat?

Dalam capaian kinerja pemer-intahan selama kurun waktu tahun 2013, diketahui, bahwa tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Sumenep yang semula pada tahun 2012 mencapai 3,71 persen, bisa berkurang menjadi sebesar 3,61 persen. Berkurangn-

ya tingkat pengangguran terbuka dikarenakan pada tahun 2013 pemerintah daerah berhasil me-naikkan investasi hingga menca-pai Rp 46.543.690.468,-.

Sementara itu IPM yang dike-tahui pada tahun 2012 mencapai 66,59, pada tahun 2013, berdasar-kan data sementara BPS Kabu-paten Sumenep, dicapai sebesar 67. Atau mengalami peningkatan sebesar 0,41 poin dalam seta-hun. Tingkat IPM itu terindikasi dari naiknya 3 indikator penentu, yaitu indek pendidikan, indek kesehatan dan indek daya beli masyarakat.

Pada tahun 2013, naiknya ki-nerja pendidikan ditandai dengan peningkatan rata-rata lama se-kolah anak usia 15 tahun keatas dari 5,68 tahun pada tahun 2012, menjadi 5,72 tahun pada tahun 2013. Sedangkan penurunan angka buta huruf untuk usia 10 sampai 59 tahun diperoleh an-gka penurunan 12,86 persen, dari 111.124 orang pada tahun 2012, menjadi 97.024 orang pada tahun 2013.

Untuk indek kesehatan, ber-dasarkan data dari Dinas Keseha-tan Kabupaten Sumenep, pada tahun 2013 angka harapan hidup naik menjadi 65,25 tahun, dari ca-paian 65,07 pada tahun 2012.

Sedangkan capaian kinerja indek daya beli atau kemampuan daya beli (Purchasing Power Par-ity/PPP) masyarakat, berdasarkan data BPS Kabupaten Sumenep Tahun 2013, bahwa indeks daya beli masyarakat dari 65,57 persen pada tahun 2012 naik menjadi 66,57 persen di tahun 2013, atau naik 0,90 poin.

Kanaikan itu ditandai dengan meningkatnya rata-rata pengelu-aran per kapita dari Rp 644.190,- perbulan pada tahun 2012, men-jadi Rp 649.290,- perbulan di tahun 2013. Faktor yang meno-pang terjadinya kenaikan karena adanya peningkatan pergerakan sektor riil, terutama pada sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Semua itu terjadi karena pemban-gunan sarana infrastruktur hing-ga tahun 2013 semakin memadai.

Penting diingat, peningka-tan dan pertumbuhan dicapai

ditengah populasi penduduk Ka-bupaten Sumenep yang semakin meningkat. Pada akhir Desem-ber 2013 jumlah penduduk Sumenep mencapai 1.101.986 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 0,5 persen. Sedang-kan jumlah Kepala Keluarga (KK) pada akhir tahun 2013 mencapai 383.645 KK.

Namun demikian, dari 383.645 KK jumlah keluarga miskin sebe-sar 116.378 KK, atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan penduduk miskin tahun 2012 yang mencapai 139.294 KK.

Sementara itu terkait dengan pertumbuhan ekonomi, meski sempat tertekan di kwartal III aki-bat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan tingkat in-flasi 6,59 persen Year on year, na-mun laju pertumbuhan ekonomi bisa menembus angka 6,23 pers-en. Angka itu berada diatas laju pertumbuhan ekonomi nasional, yang pada tahun 2013 hanya mencapai 5,5 persen.

Lain dari pada itu, kondisi PDRB yang dihitung dari jum-lah nilai tambah atas barang dan jasa dari berbagai sektor, dike-tahui mencapai Rp 5,937 trilyun. Kondisi itu lebih baik dibanding-kan dengan tahun 2012 yang ter-tahan di angka Rp 5,584 Trilyun. Untuk PDRB berdasarkan harga berlaku, mengalami peningkatan dari Rp 12,616 Trilyun pada tahun 2012 menjadi Rp 14,164 Trilyun pada tahun 2013.

Terakhir dari sisi pendapatan regional perkapita, ternyata pada tahun 2013 juga mengalami pen-ingkatan. Jika pada tahun 2012 diperoleh tingkat pendapatan regional perkapita sebasar Rp

11.419.368,86,-, pada tahun 2013 dicapai perolehan sebesar Rp 12.753.923,23,-.

Lalu bagaimana dengan pemerataan? Pemerataan pem-bangunan selain diupayakan melalui peningkatan UKM dan perhatian pemerintah pada pembangunan dikepulauan, se-cara bertahap diarahkan pada perimbangan pembangunan dis-egala sektor. Namun mengingat keterbatasan sumber dana dan sumber daya manusia, dalam jangka pendek skala prioritas tetap menjadi acuan.

Pada prioritas tahun ketiga, terdapat 6 basis tujuan utama, yaitu: Pengembangan UKM dan Sistem Ekonomi Kerakyatan; Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam; Pengemban-gan wilayah dan masyarakat kep-ualauan; pengembangan sistem pendidikan dan kualitas sumber daya manusia; pembangunan infrastruktur kebutuhan dasar masyarakat, dan pemerintahan yang profesional dan konsistensi penegakan hukum.

Adapun tema pembangunan tahun ketiga, yaitu “Mening-katkan pembangunan ekonomi daerah berbasis potensi lokal dengan meningkatkan keter-sediaan kualitas infrastruktur wilayah”. Unsur dari tema itu, yaitu : daya saing dan daya ta-han ekonomi daerah; perluasan lapangan kerja dan penang-gulangan kemiskinan; pening-katan dan pemanfaatan potensi wilayah; perlindungan dan kese-jahteraan sosial; peningkatan dan pemerataan kualitas infrastruk-tur, dan peningkatan kualitas so-sial masyarakat.=

Upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi

tanpa mengalami paradok pada pemer-ataan memang tidak

mudah. Karena dua sisi aspek ekonomi

antara pertumbu-han dan pemerataan seringkali tidak seja-lan. Mengedepankan pertumbuhan semata akan melahirkan kes-enjangan. Sebaliknya

hanya mengedepan-kan pemerataan, laju

pertumbuhan akan terabaikan.

Page 8: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Hal ini berbeda dengan pemilihan legislatif

dimana yang bekerja adalah partai, jadi saya tetap memilih Golkar, tetapi kalau pemilihan Presiden yang dipilih

adalah sosok,”

Fahmi IdrisPenasihat “Jenggala Center”

ant/suryanto DEKLARASI KELUARGA BESAR EKSPONEN TRI KARYA GOLKAR. Dewan Penasehat Tim Pemenangan Jokowi-JK, Fahmi Idris memberi sambutan saat Deklarasi Keluarga Besar Eksponen Tri Karya Golkar (Ormas MKGR, Soksi, Kosgoro 57) Jokowi-JK yang digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (15/6). Eksponen Tri Karya Golkar, ormas pendiri Partai Golkar yang terdiri dari Ormas MKGR, Soksi, Kosgoro 57 mendeklarasikan tim pemenangan Jokowi-JK di Jawa Timur.

Fahmi Idris: 60 Persen Golkar ke Jokowi

"Kami optimistis suara itu bisa diperoleh, mengingat ada salah satu kader terbaik Golkar di dalamnya yakni Pak Jusuf Kalla," katanya saat Deklarasi Keluarga Besar Eksponen Tri Karya Golkar (Ormas MKGR, Soksi, Kosgoro 57) pro-Jokowi-JK di Surabaya, Ming-gu (15/6).

Ia mengatakan untuk pe-milihan presiden yang menjadi ukuran adalah sosok siapa yang akan diusung, bukan partai apa

yang mengusung."Hal ini berbeda dengan

pemilihan legislatif dimana yang bekerja adalah partai, jadi saya tetap memilih Golkar, tetapi kalau pemilihan Presiden yang dipilih adalah sosok," katanya.

Ia mengatakan eksponen Tri Karya sendiri merupakan salah satu yang mendirikan Golkar karena keberadaannya jauh sebe-lum Golkar itu berdiri.

"Oleh karena itu, kami akan

terus berjuang untuk menggalang dukungan dengan melakukan koordinasi dengan para pem-impin mulai dari tingkat atas sampai dengan tingkat bawah," katanya.

Ia mengatakan Jenggala Center sendiri merupakan salah satu tim pemenangan pasangan Jokowi-JK yang khusus mengu-rusi masalah relawan yang ada di Indonesia.

"Oleh karena itu, kami akan menerima deklarasi relawan-relawan yang ada untuk mem-bantu pemenangan pasangan ini menjadi Presiden 2014," katanya.

Ia menyebutkan tugas dari para relawan itu cukup seder-

hana yaitu memastikan suara dari lingkungan yang terkecil seperti dari suami atau istri, anak, tetangga dan juga ling-kungan sekitar.

"Hal itu perlu dilakukan ka-rena kami meyakini kalau suara dari para relawan itu jumlahnya jauh lebih besar dan diharapkan bisa memberikan kontribusi yang cukup bagus," katanya.

Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon masing-masing Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan pasangan Joko Widodod-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

SURABAYA - Penasihat "Jenggala Center" Fahmi Idris me-ngaku optimistis jika 60 persen suara eksponen Golkar akan mengarah pada pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Page 9: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Risma Bantah Tak Komunikasi Warga Dolly

Tri Rismaharini di Surabaya mengatakan komunikasi sudah terjalin sejak beberapa tahun lalu. "Kami juga pernah mengun-dang para PSK dan mucikari buka bersama saat bulan Ramadan," katanya, Minggu (15/6).

Bahkan, dia mengali sempat diam-diam turun ke lokalisasi khusus untuk memantau kondisi anak-anak yang sekolah di seki-tarnya. Namun, khusus untuk saat ini dia mengaku tidak bisa masuk karena pertimbangan sit-uasi yang kurang kondusif.

Menurut dia, situasi sudah banyak berubah karena ada oknum-oknum yang mencoba menghalangi dan menghasut

warga sekitar."Kalau be-

gini, mana HAM yang kami lang-gar? Apakah berupaya un-tuk kehidu-pan yang lebih baik itu dikatakan m e l a n g g a r HAM? Lantas b a g a i m a n a dengan

hak-hak anak akan lingkungan tumbuh kembang yang baik di sekitar lokalisasi," katanya.

Sementara itu, warga asli di sekitar lokalisasi yang men-dukung program alih fungsi ka-wasan Dolly dan Jarak ternyata mendapat intimidasi dari oknum tertentu. Selama ini warga yang

pro-terhadap rehabilitasi ka-wasan Dolly lebih memilih

diam.Itu dilakukan untuk

menghindari konflik hor-izontal serta gesekan-gesekan dengan pihak yang kontra. Namun, berdasar penuturan se-jumlah warga yang juga hadir dalam pertemuan di

balai kota, semakin mendekati

t a n g -gal 18

J u n i

mendatang, tekanan yang dira-sakan semakin hebat.

Mereka yang menentang program pemkot makin frontal dengan menunjukkan berbagai tindakan yang belakangan kian meresahkan.

Ketua RT5 RW12 Kelurahan Putat Jaya Yono mengungkapkan

rumahnya pernah didatangi pu-luhan orang. Mereka menuding Yono menggalang dukungan ter-hadap upaya alih fungsi Dolly.

Padahal, sejatinya dia hanya mengajukan permohonan pav-ingisasi kepada Pemkot Sura-baya. "Saya ini sebenarnya net-ral. Saya menghormati kebijakan pemkot tapi di sisi lain juga tidak pernah menentang mereka yang kontra. Tapi kalau tindakannya sudah meresahkan seperti ini kami (para RT setempat) juga tidak bisa tinggal diam," tegasn-ya.

Menurut Yono, banyak warg-anya yang setuju upaya rehabili-tasi oleh pemkot, namun tidak berani bersuara karena ketaku-tan. Apalagi situasi di lokalisasi Dolly dan Jarak kini kian mema-nas.

Dia menambahkan, oknum yang mengintimidasi warga itu kebanyakan justru berasal dari luar wilayah tersebut. "Penduduk asli malah mendukung upaya pemkot agar lingkungan bisa lebih baik," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantah tidak mela-kukan komunikasi dengan warga di sekitar lokalisasi Dolly dan Jarak sebelum penutupan pada 18 Juni mendatang.

JENDELA PENGETAHUAN

Perbanyak Taman Baca di Kelurahan

MALANG - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, te-rus memperbanyak taman baca masyarakat di wilayah kelurahan untuk membangkitkan minat baca anak usia dini.

"Dari 57 kelurahan yang ada di Kota Malang, sekarang memang baru 16 kelurahan yang ada ta-man bacanya. Harapannya, dalam waktu dekat ini setiap kelurahan sudah memiliki taman baca den-gan variasi judul buku yang dimi-nati anak-anak usia dini," kata Kepala Perpustakaan Umum Dae-rah Kota Malang Penny Indriyani di Malang, Minggu (15/6).

Menurut dia, minat baca masyarakat perlu ditumbuhkan sejak usia dini, sehingga konsep mengem-bangkan taman baca di setiap kelu-rahan harus segera diwujudkan dan koleksi bukunya pun juga diperban-yak agar menarik minat masyarakat dan anak-anak setempat.

Menyinggung koleksi buku di Perpustakaan Umum Daerah, Penny mengatakan saat ini men-capai 156 ribu eksemplar dengan 94.800 judul. Ketersediaan buku tersebut masih kurang dan diu-payakan setiap tahun terus ada tambahan dan dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belan-ja Daerah (APBD).

Paling tidak, lanjutnya, setiap tahun ada tambahan sekitar 5 persen dari total koleksi buku yang ada. Tahun ini, perpus-takaan mendapatkan dana dari APBD sebesar Rp 380 juta untuk pembelian buku sekitar 5.000 ek-semplar dengan 1.800 judul.

Anggaran sebesar Rp 380 juta tersebut dibagi dua, yakni untuk pembelian buku guna menambah kleksi buku di perpustakaan sebe-sar Rp 200 juta dan Rp 180 juta lainnya untuk dialokasikan untuk menambah koleksi buku perpus-takaan keliling.

Ia mengaku penambahan koleksi judul buku tersebut menyesuaikan dengan kondisi keseharian pengunjung. "Pen-gunjung perpustakaan ini bukan hanya pelajar dan mahasiswa, tapi juga masyarakat umum, sehingga kami juga menam-bah koleksi buku untuk bacaan umum, seperti resep masakan, pengetahuan umum hingga nov-el yang peminatnya juga cukup tinggi," ujarnya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

PRODUKTIVITAS

Mampukah Mengupayakan Surplus Pangan?MALANG - Pemerintah Ka-

bupaten Malang, Jawa Timur, te-rus mengupayakan setiap tahun surplus berbagai jenis bahan pangan melalui peningkatan produktivitas tanaman, seper-ti padi, jagung, ketela maupun singkong dan ubi.

"Setiap tahun Kabuapten Malang surplus beras. Pada tahun 2013 surplus beras kita mencapai 65 ribu ton, sedangkan bahan pangan lainnya, seperti jagung, singkong dan ubi sur-plusnya bisa mencapai 753 ribu ton," kata Bupati Malang Rendra Kresna, Minggu (15/6).

Untuk tahun 2014, Rendra juga meyakini jika akan sur-plus kembali karena berbagai terobosan dilakukan untuk mempertahankan ketahanan pangan di daerah itu, bahkan Kabupaten Malang sebagai salah satu daerah lumbung beras nasional. Upaya itu di antaranya, menggencarkan tanaman padi varietas "System Rice Intensifi-cation" (SRI) yang mampu men-ingkatkan produktivitas hasil

panen cukup signifikan.Karena beberapa tahun tera-

khir ini Kabupaten Malang selalu surplus beras dan bahan pangan lainnya, Rendra Kresna mene-rima penghargaan di bidang pertanian, yakni Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kabupaten Malang dinilai berhasil dalam bidang pertanian dan pembangunan ketahanan pangan nasional. Selain terus mengembangkan varietas tana-man padi yang produktivitasnya tinggi, kita juga memperketat alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi kawasan industri atau perumahan," tegas Rendra.

Sementara Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemkab Malang Ajumuddin, mengatakan produktivitas hasil panen padi varietas SRI rata-rata mencapai 8-9 ton per hektare, sedangkan tanaman padi jenis lain maksimal menghasilkan 6 ton per hektare.

Karena produktivitasnya

cukup tinggi, banyak petani di daerah ini mulai mengem-bangkan tanaman padi varietas SRI tersebut, bahkan pada saat perhelatan Pekan Nasional (Pe-nas XIV) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) pekan lalu, varietas padri SRI tersebut juga dikenalkan pada peserta dari berbagai daerah di Tanah Air.

Ajumuddin mengakui pada awal dikenalkan pada tahun 2007, varietas padi baru itu hanya diminati oleh beberapa petani di Kecamatan Turen dan Kepanjen. Namun, saat ini sudah meluas hingga di sejumlah kecamatan yang ada di kabupaten itu.

Pada tahun 2014, lan-jutnya, tanaman padi varietas SRI tersebut area tanamanya semakin meluas, paling tidak hingga mencapai 15 kecamatan dari 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Selain produktivitasnya cukup tinggi, padi SRI juga hemat air, bibit dan pupuk, sehingga mulai diburu oleh petani.

Selain untuk kesejahteraan

petani sendiri, katanya, penana-man padi varietas SRI tersebut juga untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Malang, bahkan surplus beras yang di-pasok ke sejumlah daerah.

Ajumuddin mengemukakan agar Pemkab Malang tetap bisa mempertahankan surplus beras dan ketahanan pangan di dae-rah itu, pemkab setempat telah mengucurkan bantuan dana bagi petani di daerah itu sebesar Rp 200 juta untuk meningkatkan produksinya.

Selain menanam padi vari-etas SRI, upaya yang dilakukan untuk mempertahankan surplus beras adalah program sekolah lapang pengelolaan tanam terpadu, benih yang ditanam adalah benih unggul hybrida maupun non-hybrida termasuk varietas unggul IP 400 yang bisa panen empat kali dalam satu tahun, survei lahan serta mengajukan peraturan yang bisa membatasi penyusutan lahan pertanian (produktif).

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Stok beras lama Bulog Sub Divre III Bojonegoro sudah habis, sehingga jatah beras bagi warga

miskin untuk Juni tidak ada beras lama, tetapi semuanya beras

produksi 2014,”

Setyo YulionoAsisten II Bidang

Perekonomian Pemkab Bojonegoro

ant/muhammad adimaja SIDAK PASAR. Menko Perekonomian Chairul Tanjung (kedua kanan) bersama Menteri Perdagangan M Lutfi (ketiga kiri) dan Menteri Pertanian Suswono (kanan) berbincang dengan pedagang beras saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar Induk Cipinang, Jaktim beberapa hari lalu. Inspeksi tersebut guna mendapatkan kepastian kabar mengenai kondisi kesiapan pasokan pangan di pasar dalam rangka memantau harga pangan menjelang puasa dan lebaran.

Beras Baru untuk 118.354 RTS

"Stok beras lama Bulog Sub Divre III Bojonegoro sudah habis, sehingga jatah beras bagi warga miskin untuk Juni tidak ada beras lama, tetapi semuanya beras produksi 2014," kata Asisten II Bidang Perekono-mian Pemkab Bojonegoro Setyo Yuliono, Minggu (15/6).

Informasi yang diterima dari Bulog Sub Divre III, katanya, stok beras lama sudah habis, ka-rena didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kami akan mengecek langsung ke gudang bulog untuk memastikan beras yang akan didistribusikan meru-pakan beras produksi baru,"

tandasnya.Meski demikian, menu-

rut dia, kalau memang dalam pendistribusian beras bagi warga miskin masih ditemukan beras dengan kualitas yang tidak standar, maka Bulog Sub Divre III siap mengganti dengan beras yang kualitasnya standar.

"Warga bisa langsung me-minta ganti kepada petugas pembagi di desa kalau beras yang diterima tidak sesuai standar," ujarnya, menegaskan.

Ia juga menjelaskan beras ja-tah warga miskin untuk alokasi Nopember dan Desember sudah didistribusikan beberapa waktu lalu, karena untuk mempercepat

pendistribusian, sekaligus me-mudahkan pelaporan adminis-trasi.

"Tapi kami belum tahu apa-kah nanti ada jatah beras bagi warga miskin ke-13," ucapnya.

Ia menambahkan peneri-ma beras jatah warga miskin di daerahnya masih tetap sama dengan tahun lalu dengan jum-lah sebanyak 118.354 RTS.

Penerima terbanyak, kata-nya, di Kecamatan Kedunga-dem, dengan jumlah 8.679 RTS dan paling sedikit di Kecama-tan Kedewan, sebanyak 612 RTS.

"Tahun ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan mela-kukan pembaharuan data, tetapi untuk penerimaan 2015," tuturnya.

Dimintai konfirmasi terpi-sah, Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro Efdal, menjelaskan stok beras di tempatnya yang di-distribusikan ke berbagai daerah di Indonesia mencapai sekitar 55 ribu ton.

"Pendistribusian ke berbagai daerah itu untuk pemerataan," jelasnya.= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

BOJONEGORO - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, me-mastikan jatah beras baru produksi 2014, yang akan dibagikan kepada 118.354 rumah tangga sasaran (RTS) untuk alokasi Juni, disebabkan beras lama stok Bulog Sub Divre III Bojonegoro, sudah habis.

OKP

Haries Purwoko Tetap Pimpin PP

SURABAYA - Haries Purwoko kembali terpilih untuk kedua kalinya menjadi Ketua Pemuda Pancasila Kota Surabaya periode 2014-2019 dalam Musyawarah Cabang PP Surabaya VII, Minggu (15/6).

"Secara aklamasi kami memu-tuskan dan menetapkan Haries Purwoko untuk menjadi Ketua MPC PP Surabaya secara aklamasi untuk 4 tahun ke depan," kata pimpinan rapat Muscab PP Sura-baya Rohmat Amrullah.

Keputusan memilih kembali Haries Purwoko tersebut ditetap-kan secara aklamasi. Penetapan tersebut berdasarkan pada SK Muscab 004\Kpts\Muscab\MPC-PP\Sby\VI\2014 menetapkan dan memutuskan secara aklamasi Haries Purwoko sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Surabaya untuk periode 2014-2018.

Selain itu, kata dia, Majelis Pimpinan Cabang PP Surabaya menyiapkan kader terbaiknya un-tuk menjadi calon wali kota Sura-baya periode 2015-2019 menda-tang. Kini kader tersebut terus digodok dan akan dimunculkan jelang transisi kepemimpinan lokal di Surabaya.

Muscab PP VII Surabaya juga memberikan rekomendasi secara internasl, eksternal dan khusus. Untuk rekomenadasi internal yak-ni melakukan penataan struktural dan lebih merapikan lagi struktur organisasi karena tantangan ke depan lebih berat.

Selain itu, kata dia, akan lebih mengaktifkan lembaga-lembaga internal seperti Srikandi, Satuan Mahasiswa Pemuda Pancasila, Lembaga Hukum, Lembaga Tani dan Nelayan serta juga akan membentuk lembaga buruh.

Selanjutnya untuk eksternal, Pemuda Pancasila akan tetap ber-partisipasi di dunia politik, serta memberikan kontrol kepada peme-rintah dan mensupport bila progam pemerintah itu pro masyarakat.

"Ke depan bisa lebih berkiprah untuk masyarakat," kata Haries Purwoko.

Lebih lanjut, Haries Purwoko yang terpilih dua kali berturut-turut menegaskan bahwa untuk kepemimpinan Nasional menda-tang harus dipegang oleh sosok yang memiliki karakter ke-Indo-nesiaan, tegas dan tidak disetir bangsa asing.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Longsor Jalur Selatan Lumajang-Malang Diantisipasi

"Kami terus memantau sejum-lah titik di jalur perbukitan Piket Nol lereng Gunung Semeru yang rawan longsor dan menyiagakan alat berat di posko aju, apabila terjadi longsor sewaktu-waktu," kata Kepala BPBD Lumajang Rochani, Minggu (15/6).

Menurut dia, pihaknya sudah

berkoordinasi dengan muspika dan surelawan bencana untuk mengantisipasi tanah longsor karena banyak pohon besar berusia tua dan kondisi tanah labil, sehingga bisa memutuskan akses jalur yang menghubung-kan Lumajang-Malang," paparn-ya.

Belasan titik rawan longsor jalur Piket Nol berada di Kecama-tan Candipuro dan Pronojiwo, bahkan di jalur selatan tersebut rawan pohon tumbang.

"Longsor terakhir terjadi di perbukitan Piket Nol di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Can-dipuro pada Selasa (10/6) malam dan reruntuhan tanah longsor bisa dievakuasi dengan meng-gunakan alat berat dan gotong royong masyarakat setempat," tu-turnya.

Rochani mengimbau warga

berhati-hati saat melewati jalur Piket Nol pada saat hujan karena jalan licin, berlumpur, rawan po-hon tumbang dan bukit tersebut rawan longsor berupa tanah atau bongkahan batu besar yang dapat menimbun badan jalan.

"Lebih baik warga tidak me-lewati kawasan Piket Nol selama hujan deras karena sangat ber-bahaya bagi pengguna jalan yang melewati jalur selatan Lumajang-Malang itu," katanya.

Ia menjelaskan beberapa per-lengkapan untuk evakuasi dan

membersihkan tanah longsor su-dah disiagakan, sedangkan untuk alat berat akan dikoordinasikan lebih dulu dengan pihak Bina Marga Provinsi Jatim di Luma-jang.

Data di BPBD mencatat se-jumlah kecamatan di Lumajang yang merupakan daerah rawan longsor antara lain Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Tempur-sari, dan Senduro karena daerah tersebut berada di lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

LUMAJANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, mengantisipasi terjadinya tanah longsor di jalur selatan yang menghubungkan Ka-bupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur.

PILPRES

Tim Optimis Jokowi-JK Menang BOJONEGORO - Tim Peme-

nangan Koorwil Jawa Timur (Ja-tim) Effendi Choirie optimistis pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menang pada Pilpres 2014 di Jatim, den-gan perolehan suara mencapai 65 persen.

"Perolehan suara 65 persen pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla itu mengacu perolehan par-pol pengusung di dalam pemilu legislatif lalu, juga dukungan dari berbagai pihak lainnya," katanya, usai melakukan pertemuan den-gan jajaran pengurus DPC Partai Nasdem di Bojonegoro, Jatim, Minggu (15/6).

Ia menjelaskan perolehan suara PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKPI, yang jumlah lebih dari 10 juta pemilih bisa menjadi

modal pasangan Jokowi Widodo-Jusuf Kalla. Lainnya, dukungan dari basis massa NU, juga pemilih gol-put dan pemilih pemula.

"Ada istilah di kalangan pe-milih pemula yaitu Jokowi itu "gue banget". Nah, saya yakin nantinya pemilih pemula akan cenderung memilih Joko Widodo-Jusuf Kal-la," katanya.

Bahkan, lanjutnya, kalangan pengusaha juga akan memberikan dukungan kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla, karena menganggap pasangan itu sebagai teman.

"Kami juga terus menggerakkan mesin partai koalisi untuk melaku-kan penggalangan kepada berbagai elemen masyarakat agar memberi-kan dukungan termasuk menang-kal kampanye hitam pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla," tandasnya.

Pada kesempatan itu, Effendi Choirie menjelaskan kepada jaja-ran pengurus Partai Nasdem di da-erah setempat mengenai dukungan yang diberikan Partai Nasdem ke-pada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dilandasi keingginan melakukan perubahan.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Nasdem Bojonegoro Alham bin Ubey menjelaskan pihaknya mengumpulkan jajaran pengurus Partai Nasdem mulai kabupaten sampai ranting di desa, termasuk calon legislatif (caleg) pemilu lalu untuk melakukan penggalangan di masyarakat.

Ia juga meminta jajaran di par-tainya untuk menangkal isu kam-panye hitam yang memojokkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

SAWERAN RAKYAT UNTUK JOKOWI-JK. Sejumlah relawan melakukan penggalan-gan dana saat aksi dukungan terhadap pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Posko Petani Dukung Joko-wi-Jk diDesa Babatan, Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Ming-gu (15/6).

ant/rudi mulya

KAPASITAS PRODUKSI

Ekspansi Pabrik Thang Long Dimulai

SURABAYA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berencana mengembangkan kapasitas produksi salah satu pabriknya di Vietnam, Thang Long Cement, guna memenuhi kebutuhan semen di negara setempat dan juga pasar Asia Tenggara.

Direktur Utama PT Se-men Indonesia Dwi Soetjipto ketika dihubungi dari Surabaya mengemukakan sejak diakuisisi pada akhir tahun 2012, kapasi-tas produksi Thang Long yang mencapai 2,4 juta ton sudah terpakai penuh dan tidak mung-kin digenjot lagi.

"Satu-satunya upaya men-ingkatkan kapasitas produksi adalah dengan membangun pabrik baru di wilayah Viet-nam bagian selatan. Rencana itu sedang kami pelajari dan mudah-mudahan tahun depan sudah ada 'action'," ujarnya.

Menurut Dwi Soetji-pto, pabrik baru di Vietnam diproyeksikan memiliki kapa-sitas produksi minimal 1,5 juta ton per tahun. Investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik itu mencapai sekitar Rp3 triliun.

Pengembangan pabrik di Vietnam tidak hanya untuk memenuhi pasokan semen di negara setempat, tetapi juga pasar di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura dan Filipina.

"Kondisi pasar di Asia Teng-

gara dan beberapa negara Asia lainnya sangat potensial untuk digarap. Thang Long akan men-jadi salah satu andalan kami untuk masuk pasar regional," tambah Dwi Soetjipto, yang baru saja menerima penghar-gaan "Pena Emas" dari PWI Pusat.

Setelah mengakuisisi 70 persen saham Thang Long Cement, perusahaan pelat merah (BUMN) itu terus melakukan ekspansi bisnis di kawasan regional Asia, dengan mengakuisisi pabrik di Bangladesh dan juga My-anmar.

Untuk ekspansi ke Bangla-desh, Dwi Soetjipto mengung-kapkan proses pembicaraan dengan "local partner" di negara tersebut masih terus berlang-sung dan diharapkan segera ada kesepakatan.

"Saya belum bisa se-butkan nama perusahaan yang di Bangladesh, tunggu sampai semuanya tuntas, kemudian diumumkan. Mu-dah-mudahan Juli menda-tang sudah ada kepastian," tambahnya.

Sedangkan di dalam neg-eri, Semen Indonesia pada tahun ini memulai pemban-gunan dua pabrik baru di Padang (Sumatera Barat) dan Rembang (Jawa Tengah), yang masing-masing berkapasi-tas hingga tiga juta ton per tahun.= ANT/DIDIK KUSBIANTORO/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014|NO. 0381|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO SENIN 16 JUNI 2014

NO. 0381 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Menurut Kasatpol PP Kabu-paten Probolinggo, Ahmad Aru-man, penurunan terhadap APK itu dilakukan, karena dinilai mel-anggar aturan PKPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang pemasangan alat peraga kampanye.”Apalagi di paku di pohon jelas-jelas dila-rang,” katanya kepada watawan, Minggu (15/6).

Menurutnya, sikap untuk men-urunkan alat peraga itu setelah pihaknya memperoleh rekomedasi dari panwaslu dan KPU setempat. Sehingga pihaknya bertindak ce-pat dalam pengamanan dan pen-ertiban atas APK yang dinilai melanggar.“Kami akan pantau seluruh pemasangan APK capres yang ada di 24 kecamatan dan 330 desa dan kelurahan yang ada di Ka-bupaten Probolinggo,”tandas Ah-mad Aruman.

Ahmad Aruman menambah-kan, dalam penertiban pihaknya tidak akan pandang bulu bagi capres siapapun. Jika dinilai APK capres melanggar, termasuk yang dikhususkan terhadap APK yang menempel di pohon den-gan dipaku, tiang telepon atau tiang listrik.“Apa pun yang nem-pel di pohon kita tertibkan. Kita tidak memandang atribut yang ada,”tegasnya.

Penertiban kali ini, lanjut dia, tidak hanya atribut partai. Tapi juga atribut komersil lain yang menempel di pohon. Pihakn-ya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mema-sang spanduk atau media iklan lainnya di pohon, apalagi sampai menancapkan paku.

“Peliharalah pohon dan jan-gan sekali-kali memaku spanduk

di batang pohon. Kalau ingin me-masang spanduk jangan tempel di pohon dan sediakan media sendi-ri,” ucap Ahmad Aruman.

Sementara itu, Divisi Pen-gawasan Panwaslu Kabupaten Probolinggo, Lukman hakim mengatakan memang banyak APK caleg yang dipasang dipo-hon dengan dipaku. Pemasangan tersebut dinilai melanggar aturan pemasangan APK.

“Kami sudah merekomen-dasikan kepada pemerintah dae-rah untuk segera melakukan pen-ertiban kepada APK capres yang dinilai melanggar. Bahkan, sepan-jang jalan panturan APK capres banyak ditempel di pohon-pohon dengan dipaku,”ujarnya.

Dia mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan upaya peringatan kepada tim sukses capres untuk tidak segara diturunkan.“Kami sudah berikan tenggang waktu tiga hari kema-rin. Tetapi tim suksenya masih bandel-bandel. Jadi terpaksa ditu-runkan secara paksa,”pungkas Lukman Hakim.

=Mahfud hidayatullah

APK Capres Diturunkan PaksaPanwaslu Telah Merekom PemdaPROBOLINGGO - Alat Peraga Kampanye (APK) capres yang melanggar aturan menjadi sorotan tajam pihak Satpol PP KabupatenProbolinggo. APK yang sudah ditu-runkan tersebut, terpasang di pohon dengan memakai paku, tiang telepon atau tiang listrik.

MELANGGAR, Alat Peraga Kampanye (APK) capres yang tak mengindahkan aturan, akhirnya diturunkan paksa oleh Satpol PP.

PROBOLINGGO – Kalangan masyarakat kini mulai menge-luh dengan naiknya harga sembako di pasaran. Bahkan, kenaikan itu meroket tajam dari harga sebelumnya. Naiknya harga sembako menjelang bulan puasa Ramadan tersebut, tidak hanya dirasakan oleh warga Kota Probolinggo, tetapi juga masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Sepeti harga bawang merah. Sebelumnya harga bawang me-rah Rp15.000, kini naik menjadi Rp20.000 perkilo, bawang putih Rp13.500 perkilo, naik menjadi Rp14.0000 perkilo. Sedangkan Lombok kecil berkisar Rp12.000 menjadi Rp15.000, semen-tara harga buah durian naik Rp30.000 dari harga sebelumn-ya Rp15.000 perkilo.

Kepala Dinas Pertanian Ka-bupaten Probolinggo, Mahbub saat dikonfirmasi wartawan tidak menampik terhadap nai-knya harga sembako di pasaran. “Itu sudahhal biasa menjel-ang bulan puasa Ramadan,” katanya, Minggu (15/6).

Dia menjelaskan, selain beberapa bahan pokok men-galami kenaikan, ada juga yang harganya turun. Seperti wortel yang sebelumnya Rp7.000 perkilo kini turun harga men-jadi Rp5.000 perkilo. Semnetara buah blimbing Rp7.000 men-

jadi Rp5.000 perkilo dan buah melon turun menjadi Rp5.000 dari harga sebelumnya Rp7.000 perkilo.

Mahbub mengatakan, faktor terjadinya kenaikan tersebut, selain karena men-jelang bulan puasa Ramadan juga karena persedian stok di pasaran berkurang. Sehingga berpengaruh terhadap harga di pasaran.

Sementara itu, untuk men-gantisipasi terjadinya kenaikan harga sembako di pasar Kota Probolinggo, Diskopindag setempat terus melakukan pemantauan pasar. Pantauan pasar itu dilakukan di sejum-lah titik, seperti pasar Baru, Wonoasi, pasar Kronong dan beberapa pasar lainnya.

Selain melakukan pantauan pasar, Diskopindag juga bakal menggelar pasar murah. Hal itu dilakukan untuk mengu-rangi beban masyarakat dalam menghadapi kenaikan sembako tersebut.

“Ada beberapa item harga sembako yang mengalami ke-naikan,” terang Kepala Dis-kopindag Kota Probolinggo, Zainullah. Selain menjelang bulan puasa Ramadhan ini ada sejumlah harga sembako yang naik, ada juga harga sembako yang mengalami stagnan.

=MuhaMMad Sugianto

JELANG RAMADAN

Harga Sembako Meroket Tajam

MEROKET, Kalangan masyarakat kini mulai mengeluh dengan naiknya harga sembako di pasaran menjelang bulan puasa Ramadan.

Page 13: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014|NO. 0381|TAHUN III 13Probolinggo

PROBOLINGGO – Berbagai ragam budaya Indonesia ditampilkan dalam pawai budaya dalam rangka memeri-ahkan Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro). Sebanyak 47 kontingen festival kesenian dari Satuan ker-ja Perangkat Daerah (SKPD), Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali turut memeriahkan pawai bu-daya yang digelar keenam kalinya tersebut.

Beberapa kesenian dari luar Ja-tim, seperti tari topeng ireng Boyolali, kesenian betawi, dan tari Gandrung

dari Bayuwangi semakin menam-bah semarak pawai budaya. Ribuan masyarakat Kota Probolinggo nampak antusias menyaksikan ragam budaya Indonesia tersebut.

Peserta pawai budaya yang berasal dari berbagai daerah ini menonjolkan kesenian dan kebudayaan yang mereka miliki. Beberapa di antaranya adalah tarian duk-duk dari Sampang Madura, keragaman flora fauna ditampilkan pe-serta dari Kota Pasuruan, yang tampil bergantian selama tiga menit.

Kontingen daerah lain, di anta-ranya dari Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Blitar, Kota Kediri, Kabu-paten Gresik.

Acara yang ditunggu masyarakat Kota Probolinggo ini dilepas Wali Kota Hj.Rukmini sekitar pukul 12.00 di depan halam pemerintah kota Probolinggo, Minggu (15/6). Peserta melakukan kirab sejauh kurang leb-ih 3 km dengan rute jalan Panglima Sudirman, Gatot Subroto, dan berakhir di Alon-Alon Kota Probolinggo.

=M.HisbullaH Huda

SEREMONIAL

Ragam Budaya Daerah Marakkan Semipro 2014

PROBOLINGGO – Capres Jokowi dipas-tikan bakal menang dalam pertarungan pilpres di wilayah Probolinggo. Kepas-tian kemenangan mantan Walikota Solo tersebut, karena adanya dukungan dari dua mantan kepala daerah. Yakni mantan Bupati Probolinggo, Hasan Aminudin dan mantan Walikota Probolinggo, HM. Buchori.

Posisi diatas anginnya capres Jokowi di Probolinggo pada pilpres 9 Juli 2014 mendatang tersebut, sudah bukan rahasia lagi. Bahkan, banyak berbagai kalangan yang mengaku optimis lebih dari 100 persen, jika capres Jokowi akan menang di Probolinggo.

“Kalau di Probolinggo capres Jokowi pasti menang,” ujar seorang tokoh masyarakat (tomas), Bambang saat bincang-bincang dengan wartawam. Min-ggu (15/6).

Kemenangan terhadap Gubernur non aktif DKI Jakarta sebagai capres itu, salah satunya karena pengaruh dua tokoh man-tan Kepala Daerah tersebut.

“Kalau hanya dukungan dari parpol saya kira tidak seberapa, tapi pengaruh dari ketokohan dari dua mantan kepala daerah tersebut,” katanya.

Mantan Walikota Probolinggo, HM.

Buchori kepada wartawan mengata-kan, pihaknya mengaku sangat optimis capres Jokowi di Kota Probolinggo bakal menang dalam pertarungan pilpres mendatang. “Saya optimis pasti me-nang,” katanya.

Kendati mantan orang nomer satu di Kota Probolinggo itu mengaku optimis, namun dia tidak bisa mematok berapa persen kemenangan suara capres Jokowi. Yang jelas, suami Walikota Probolinggo tetap yakin Jokowi akan mengungguli suara Prabowo-Hatta.

Sementara itu, untuk memenangkan capres Jokowi-JK, partai koalisi pen-dukung di Kabupaten Probolinggo sudah membentuk tim pemenangan. Tim peme-nangan itu terdiri dari Koordinator tingkat Kecamatan (Korcam) dan Koordinator tingkat Desa (Kordes).

Salah satu penasehat Tim Peme-nangan Jokowi-JK Kabupaten Probolinggo, Kasiyono mengatakan, untuk memenangkan suara capres Jokowi itu sejumlah partai koalisi su-dah merapatkan barisan. “Semua sudah merapatkan barisan untuk memenang-kan Jokowi dalam perhelatan pilpres mendatang,” katanya.

=MuHaMMad sugianto

DukuNgAN MANtAN kEpALA DAERAh

Jokowi Dipastikan Menang di Probolinggo

Dalam penetapan Daftar Pe-milih Tetap (DPT) yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo terdapat 857.511 pemilih yang akan memiliki hak menentukan pilihan calon presiden.

Ketua KPU Kabupaten Probolinggo M. Zubaidi men-gungkapkan jumlah DPT Pilpres ini jika dibandingkan dengan DPT Pemilihan Legislatif (Pileg) mengalami kenaikan sebanyak 4.377 jiwa. Sementara untuk DPT Pileg pada 9 April kemarin, hanya mencapai angka 853.134 pemilih.

“Dari hasil rekapitu-lasi yang kami lakukan, ada penambahan sekitar empat ribu lebih suara pemilih,” terangnya kepada wartawan, Minggu (15/6).

Sebanyak 4.377 pemilih tam-bahan dalam Pilpres mendatang

menurut Zubaidi, berasal dari pemilih pemula dari kalangan pelajar. Mereka yang sudah genap berumur 17 tahun.“Karena pada usia tersebut, mereka bisa memil-ih dalam pemilu termasuk dalam pilpres mendatang,” katanya.

Jumlah DPT tersebut dibandingkan dengan Daf-tar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) yang ditetapkan sebelumnya, lanjut dia, jumlahnya mengalami pe-nyusutan data sebanyak 2.288 orang dari total DPSHP seban-yak 859.799 jiwa.

“Setelah melakukan serang-kaian tahapan penetapan DPT, baik di tingkat PPS, PPK hingga tingkat kabupaten dengan seksama untuk menentukan keakuratan DPT, KPU melalui PPS telah melakukan coklit pada DPT Pileg untuk dijadikan DPS. Yaitu dengan menghapus pemilih

yang mempunyai NIK ganda dan pemilih yang meninggal dunia,”

jelas Zubaidi.Zubaidi menambahkan, PPS

juga melakukan koreksi ulang atas Daftar Pemilih Khusus tambahan (DPKTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK), apakah layak untuk dimasukkan dalam DPS Pilpres. “Dalam hal ini kami sangat berhati-hati dalam mel-akukan verifikasinya,”tandasnya.

Sementara itu, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam piplres mendatang justru mengalami pengurangan. Dalam Pileg kemarin jumlah TPS sebanyak 2.300 TPS. Namun pada Pilpres mendatang TPS yang akan dijadikan tempat pemungu-tan suara hanya mencapai 1.931 TPS saja.

Pengurangan ini dikarena-kan jumlah pemilih di satu TPS meningkat. Pada Pileg, DPT yang berhak mencoblos di satu TPS maksimal 500 jiwa pemilih. Na-mun, pada Pilpres mencaopai 800 jiwa pemilih .

“Dalam Pilpres pemilih hanya mendapatkan satu kertas surat suara. Berbeda dengan Pileg pemilih harus mencoblos empat surat suara mulai dari DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota,” pungkas Zubaidi.

=MaHfud HidayatullaH

DPT Pilpres Bertambah 4.377 Pemilih PROBOLINGGO- Daftar Jumlah pemilih pada Pemili-han Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang di Kabupaten Probolinggo dipastikan akan bertambah. Angka penam-bahan pemilih Pilpres mencapai 4.377 Pemilih. Namun untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) pemilih berkurang dibandingkan dengan pileg kemarin.

Page 14: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III14 SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III 14KORAN MADURA

RECIFE - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Jepang Alberto Zac-cheroni mengaku ke-cewa dengan permain-an anak-anak asuhnya saat dikalahkan Pan-tai Gading 2-1 pada laga Grup C di Recife, Sabtu (14/6) malam waktu setempat atau Minggu (15/5) siang WIB. Pasalnya, menu-rut pelatih asal Italia itu, Shinji Kagawa dan kawan-kawan sebe-narnya bisa bermain lebih baik lagi seperti yang mereka tunjuk sebelum memulai Piala Dunia ini.

Seperti dilaporkan oleh warta-wan Koran Madura, Carol Aji, pada laga tersebut, Jepang

unggul cepat melalui gol Keisuke Honda pada menit ke-16. Bahkan pasukan Samurai Biru ini tetap unggul hingga turun minum. Pan-tai Gading baru bisa menyamakan kedudukan pada babak kedua mas-ing-masing melalui gol Wilfried Bony pada menit ke-62 dan Gervin-ho menit ke-64. Kedudukan 2-1 ini akhirnya bertahan hingga laga usai.

Kemenangan Pantai Gading ini tidak terlepas dari keputusan pelatih Lamouchi memasukkan Didier Drogba pada menit ke-62 menggantikan gelandang Serey Die. Mantan pemain Chelsea itu tidak dipasang sejak awal karena Lamouchi lebih memilih Wilfried Bony sebagai striker tunggal. Kehadiran Drogba di lapangan membuat Jepang panik. Buktinya, belum sampai lima menit Drogba bermain, Pantai Gading malah berbalik unggul 2-1 lewat Wilfried Bony dan Gervinho.

Statistik Whoscored mencatat Drogba menyentuh bola 25 kali se-lama sekitar 30 menit di lapangan dan memenangi 50 persen duel udara serta melepaskan dua tem-bakan. “Ketika Didier Drogba mas-uk, segalanya berubah. Anda sangat beruntung punya pemain sekaliber dirinya di lapangan. Jelas saja dia merasa frustrasi karena dicadang-kan, tapi Anda bisa lihat kegembi-

raannya usai laga... Dia adalah se-orang juara,” ujar Lamouchi.

Sebaliknya bagi Zaccheroni, hasil ini sangat mengecewakan dan tidak puas dengan apa yang ditampilkan anak asuhnya di lapangan. Sepanjang pertand-ingan memang ‘Samurai Biru’ lebih banyak ditekan oleh Pantai Gading di mana mereka hanya melepaskan total tujuh shots, sementara lawan bikin total 21.

“Saya mengharapkan penampi-lan yang berbeda dan saya ingin menganalisa apa yang saya laku-kan serta berbicara kepada para pemain besok. Sehari setelah laga saya akan tahu apakah ini soal ke-matangan para pemain atau hal lain. Saya tahu mereka bisa lebih baik karena mereka sudah berka-li-kali tampil lebih baik sebelum ini,” kata Zaccheroni yang pernah menjadi pelatih AC Milan itu.

Jepang saat ini berada di po-sisi ketiga dengan poin nol dan akan menghadapi juru kunci Yu-nani di partai kedua hari Kamis esok. “Kami masih punya dua laga sisa dan kami harus menjaga moral tim ini tetap tinggi. Kami belum bisa tampil bagus. Kami harus bisa lebih baik di laga beri-kutnya,” demikian dia.

Sementara itu pada laga yang berakhir satu jam sebelumnya di Manaus, Italia berhasil menjinak-kan “The Three Lions” dengan skor tipis 2-1. “Gli Azzuri” unggul terle-bih dahulu melalui gelandang Mar-chisio sebelum disamakan Daniel Sturridge hingga turun minum. Pada babak kedua, Italia berbalik unggul melalui gol Mario Balotelli pada menit ke-50. Dan, kedudukan 2-1 ini bertahan hingga laga usai.

Pada laga ini Wayne Rooney tidak tampil optimal karena di-pasang pada tempat yang tidak sebenarnta. Pada babak pertama dia beroperasi dari sayap kiri, se-dangkan di babak kedua bermain dari sayap kanan. Meskipun, gol

Sturridge pada babak pertama adalah hasil dari umpan pemain Manchester United ini.

Pelatih Inggris Roy Hodgson pun tidak mau membiarkan anak asuhnya itu dikritik. Dia justru membela pemain kelahiran Liver-pool tersebut. “Menurut saya terla-lu kasar untuk menyebut bahwa ia tidak nyaman di sisi kiri. Saya pikir ia tampil cukup bagus dan ia sudah membuat assist untuk gol kami. Menyebutnya bermain tak bagus di posisi itu tidaklah berdasar karena saya pikir ia melakukannya dengan baik,” kata Hodgson.

Sementara itu pada laga sebe-lumnya di Grup D, Uruguay diluar dugaan dikalahkan Kosta Rika dengan skor telak 3-1. Tim asu-han Oscar Tabarez itu unggul ter-lebih dahulu melalui gol penalti Edinson Cavani, tetapi Kosta Rika bisa berbalik unggul 2-1 pada ba-bak pertama dan semakin men-jauh di babak kedua. Sedangkan pada Sabtu malam WIB, Kolombia menyikat Yunani dengan tiga gol tanpa balas. =CAROL AJI

Italia dan Kosta Rika MenangJepang Kalah dari Pantai Gading, Alberto Zaccheroni Kecewa

Page 15: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III 15SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III 15KORAN MADURA

Laporan wartawan Koran Ma-dura, Carol Aji dari Rio de Janeiro menunjukkan bahwa

di dua tempat itu, para pendukung Tim Tango sangat dominan di sepanjang pantai Copacabana. Mereka meneriakkan yel-yel Ar-gentina sambil membentangkan spanduk besar di bibir pantai. Ada yang sambil berenang, ada pula yang sambil berjemuran dengan bikini menikmati teriknya ma-taharai Rio de Janeiro sepanjang Sabtu akhir pekan lalu itu.

Para fans Argentina juga san-gat optimis bahwa mereka akan menjuarai Piala Dunia tahun ini. Mereka pun membawa trofi Piala Dunina dan meneriakkan “Cham-pione”. Rafael yang ditemui di Stadion Maracana, misalnya, sangat yakin Lionel Messi dan kawan-kawan akan mencapai fi-nal. Menurut dia, Argentina akan berjumpa Brasil di final dan tim

kesayangannyalah yang akan ke-luar sebagai juara.

Jumlah pendukung Argentina yang datang ke Rio de Janeiro di-kabarkan mencapai 50.000 orang. Mereka datang dengan berbagai gelombang. Ada yang melalui udara, tetapi tidak sedikit pula yang menggunakan bis. Untuk mengurus warga Argentina yang membeludak ini, maka pemerin-tah Argentina menyediakan ken-daraan khusus di Rio de Janeiro untuk melayani warganya yang sangat dominan di kota tersebut.

Dominasi fans Argentina di Fan Fest Rio de Janeiro yang be-rada di Pantai Copacabana mem-buat fans pendukung tim-tim lain tidak berarti apa-apa. Bahkan pendukung tuan rumah Brasil sendiri pun kalah dari para pen-dukung Albiceleste ini. Ada yang datang seorang diri, ada yang da-tang dengan pasangannya, tetapi

ada pula yang datang satu ke-luarga. “Tolong jangan foto, rom-bongan artis mau lewat,” seloroh seorang pria yang hendak me-nyeberani lampu merah bersama anak-anaknya di Pantai Copaca-bana dan diambil gambarnya oleh wartawan.

Argentina akan ditantang Bosnia Herzegovina di Stadion Maracana pada Minggu (15/6) pukul 19.00 waktu setempat atau Senin (16/6) pukul 05.00 pagi WIB. =CAROL AJI

LAPORAN EKSKLUSIF WARTAWAN KORAN MADURA, CAROL AJI DARI BRAZIL

Fans Tango Kuasai Rio de JaneiroRIO DE JANEIRO - Timnas Argentina baru bermain pada Minggu (15/6) malam waktu setempat atau Senin (16/6) pagi WIB melawan Bosnia-Herzegovi-na di Stadion Marcana, Rio de Janeiro. Tetapi sejak Sabtu (14/6) pagi, kota Rio da Janeiro “dikuasai’ para pendukung Argentina. Mereka memadati baik sekitar Stadion Maracana maupun sepanjang pan-tai Copacabana.

Fans Argentina berfoto bersama menunjukkan ekspresi kegembiraan

mereka. Mereka akan all out mendukung tim kesayangan

mereka melawan timnas Bosnia Herzegovina

MANAUS - Pelatih Italia Cesare Prandelli mengatakan, kemenangan atas Inggris 2-1, Sabtu, karena taktiknya berjalan dalam mengatasi pertandingan yang melelahkan di bawah suhu panas kota Manaus.

“Secara logika, pemain-pe-main Inggris lebih punya kekua-tan, tapi secara teknik kami lebih baik dan dapat menguasai bola di babak pertama,” kata Prandelli.

“Dalam situasi ini, kami melakukan banyak penggantian pemain sehingga lebih bisa punya tenaga.” “Kemudian kami memperkuat lini tengah dengan Pirlo, de Rossi dan Marco Ver-atti. Kami harus dapat menahan

pemain Inggris yang punya spirit dan mampu melakukan serangan balik yang cepat,” katanya.

Kondisi cuaca yang kering cukup melelahkan, kata Prandelli. Namun ia salut pada pemainnya yang bisa bertahan dalam kondisi itu.

Ia juga memuji tim Inggris yang kini tampak banyak kema-juan.

“Empat tahun lalu mereka umumnya mengandalkan seran-gan bola jauh. Tapi sekarang mereka adalah tim dengan teknik yang bagus, termasuk dalam umpan-umpan segitiga,” katanya. =ANT/DAR

REVIEW

Cesare Prandelli: Taktik Kami Berhasil

DUA PELATIH. Allenatore Italia Cesare Prandelli (kiri) bertemu dengan pelatih Inggris Roy Hodgson usai pertandingan antara Italia dan Inggris yang berakhir untuk kemenangan Italia.

Page 16: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III16

SENIN 16 JUNI 2014 No. 0381 | TAHUN III

16KORAN MADURA

PORTUGAL WAS-WASManuel Neuer; Erik Durm, Mats Hummels, Per Mertesacker, Benedikt Howedes; Philliph Lahm, Sami Khedira; Lukas Podolski, Mesut Ozil, Thomas Muller; Mario Gotze.

Rui Patricio; Fabio Coentrao, Pepe, Bruno Alves, Pereira; Joao Moutinho, William

Carvalho, Raul Meireles; Cristiano Ronaldo, Hugo Almeida, Silvestre Varela.

Laga ke-18 antara kedua tim di level internasional akan menjadi pertand-ingan yang panas. Kedua tim sama-

sama ingin menegaskan status sebagai kandidat juara Piala Dunia 2014.

Jerman unggul atas Portugal dalam 17 kali pertemuan terakhir. Mereka mer-aih sembilan kemenangan atas tim Samba Eropa. Sementara Portugal hanya mampu meraih tiga kali kemenangan atas tim asu-

han Joachim Loew. Sisanya imbang. Namun, Paulo Bento tetap menaruh

asa tinggi. Dengan penampilan bin-tang utama sekaligus kapten mereka Cristiano Ronaldo yang cemerlang sepanjang musim 2013/2014 ber-

sama Real Madrid, Bento berambisi menaklukkan skuat Jerman.K e t e r -

g a n t u n g a n Portugal atas Ronaldo san-gat besar. Tanpa pemain berjuluk CR7 itu, variasi serangan Portugal “nyaris tidak ada”.

Masalahnya kemudian, Cristiano Ron-aldo sedang tidak dalam kondisi fisik op-timal. Gangguan cedera masih menghan-tuinya. Dalam latihan tim pada Sabtu, CR7 masih mengenakan pelindung pada lutut kirinya. Bahkan terlihat, ia tidak mau terlalu

membebani lututnya ketika rekan-rekan setimnya melakukan latihan gerakan

melompat.Jerman sendiri pun bukan tanpa

masalah. Joachim Loew pernah mengatakan bahwa para pemain Jerman tidak berada dalam per-mainan impresif sepanjang musim lalu. Mest Ozil, mis-alnya. Playmaker flamboyan itu

tampil inkonsisten bersama Arsenal. Sementara rekannya di lini tengah, Sami Khedira, justru baru sembuh dari cedera, meski sudah ambil bagian saat klub Khedira, Real Madrid bermain di fi-nal Liga Champions.

Jadi, siapa jag-oan anda?=DAR

PORTUGAL 4-3-3 JERMAN 4-2-3-1

Paulo Bento Joachim Loew

Tempat pertandingan: Fonte Nova arena, Salvador Kapasitas stadion: 51.708 orang Waktu: Senin, 16 Juni, pukul 13:00 waktu setempat (Senin, pukul 23:00 WIB) Wasit: Milorad Mazic (Serbia)

4 PERTEMUAN TERAKHIRJerman dominan dengan 3 kali kemenangan dalam 3 pertemuan terakhir. Sementara kemenangan terakhir Portugal terjadi di tahun 2000 silam.

10/06/2012

Jerman 1 - 0 Portugal (Euro)

20/06/2008

Portugal 2 - 3 Jerman (Euro)

09/07/2006

Jerman 3 - 1 Portugal (Piala Dunia)

21/06/2000

Portugal 3 - 0 Jerman (Euro)

07/09/1997

Jerman 1 - 1 Portugal (Kualifikasi PD)

SIARAN LANGSUNGTVONE/ANTV PUKUL 23.00 WIB

CRISTIANO RONALDO MESUT OZIL

Page 17: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III A

16 JUNI 2014 No. 0381 | TAHUN III

SENINPOLISI SENGAJA BERBUAT ABAIPAMEKASAN | I

50 ANGGOTADPR TERPILIHMENCEMASKANBANGKALAN | M

SISWA MISKIN ITU RAIH NILAI TERTINGGI SE-JATIMSUMENEP | D

Taneyan LanjangKORAN MADURA

SUMENEP – Perceraian yang terjadi sepanjang tahun 2014 did-ominasi oleh faktor ekonomi kelu-arga. Peliknya persoalan ekonomi dalam rumah tangga, membuat pa-sangan suami-istri mencari jalan keluar dengan bercerai.

Angka perceraian yang ditan-gani Pengadilan Agama (PA) Sume-nep dari awal bulan Januari 2014, tercatat sebanyak 734, baik yang diajukan oleh suami maupun dari pihak istri. Sedangkan yang telah berhasil diputus 775.

Panitera Muda Bidang Hukum PA Sumenep M Arifin menjelaskan, secara umum faktor perceraian yang ditangani PA Sumenep, dis-ebabkan ketidaksetabilan ekonomi dalam rumah tangga. Pasangan yang mengajukan perceraian ka-rena faktor ekonomi keluarga se-banyak 40 perkara.

Faktor ketidakharmonisan dalam rumah tangga mencapai 36 perakara. Faktor adanya orang ketiga (selingkuh) sebanyak 33 perkara. Faktor cemburu 15 perka-ra. Dan faktor kurang tanggung-jawab dalam membina keluarga sebanyak 13 perkara.

”Semua angka perceraian yang kami sebutkan, merupakan catatan kami selama awal tahun 2014 sam-pai bulan Mei 2014 yang lalu. Untuk data bulan Juni, masih belum selesai, atau masih awal bulan,” katanya.

Untuk menekan tingginya an-gka perceraian, PA Sumenep telah melakukan berbagai upaya untuk menggagalkan pengajuan percera-ian pasangan suami-istri. Namun upaya yang dilakukan tidak mem-buahkan banyak hasil, karena tetap bersikeras untuk bercerai.

”Upaya kami untuk menekan angka perceraian, tidak hanya di-lakukan di ruangan PA terhadap pasangan yan mau bercerai, tapi juga dilakukan penyuluhan di setiap kecamatan yang ada di Ka-bupaten Sumenep, namun tetap saja pasangan yang mengajukan perceraian tinggi,” tuturnya.

Penyuluhan yang telah diberi-kan oleh pihak pengadilan keber-hasilannya sangat minim. ”Paling hanya 5 persen keberhasilan upaya itu,” terangnya. Hal itu diyakini ka-rena pasutri yang sudah terlanjur mendaftar cerai sudah sama-sama ngotot untuk berpisah. =JUNAEDI/MK

Faktor Ekonomi Dominasi Perceraian

33

40

36

1315

Kemiskinan

Kurang Tanggungjawab

Cemburu

TidakHarmonis

Selingkuh

FAKTOR PERCERAIAN

(jumlahperkara)

gambar/grafis: kangsunan

Page 18: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

SUMENEP - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep belum memperlihatkan kin-erja yang memuaskan dalam menegakkan hukum. Hal itu didasari pada sejumlah kasus dugaan korupsi yang sampai saat ini masih menggantung dan tidak memberikan kepas-tian hukum.

Pada kasus dugaan penggelembungan (mark up) harga pengadaan SMA Batuan, misalnya, Kejari hanya ber-hanti terhadap pemanggilan saksi-saksi. Padahal, kasus tersebut sudah dilaporkan pada tahun 2008.

Hal serupa juga terjadi pada kasus Dana Alokasi Khusus (DAK) alat peraga SD 2010 dan Bantuan Stimulan Peruma-han Swadaya (BSPS) di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget 2013. Kejari terkesan tidak bertaji untuk menyelesai-kan kasus tersebut.

Bahkan, kasus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) di Kecamatan Talango yang telah menyeret dua orang tersangka, F dan M, hingga saat ini belum tuntas. Dua mantan bendahara UPK PNPM Talango itu hingga saat ini masih belum ditahan.

Yang semakin membuk-tikan kejari tak berdaya, terpidana kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Dermaga Pelabuhan Rakyat (Pelra), di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget, hingga saat ini masih bebas berkeliaran. Hanya satu terpi-dana yang berhasil dijempat paksa, yaitu Andreas Srijono.

Sementara berdasarkan hasil penyidikan, bukan hanya AS yang ditetapkan sebagai tersangka, tetapi dua teman lainnya, yaitu Irwan Jaya Wangsa Gunawan (Direktur PT. Andika Buana Perkasa Surabaya) dan Prijonggo (Konsultan Pengawas PT. Di-mensi Empat Arsigatra) masih menjadi buronan, karena mereka lenyap di permukaan.

Sarkawi, aktivis anti ko-rupsi sekaligus pelapor salah satu kasus tersebut mengata-kan, pergantian kepemimpi-nan korps adhiyaksa itu belum memberikan enegri baru un-tuk menuntaskan kasus yang telah lama mengendap.

“Orang akan bertanya-tanya, apa hukum itu sudah tak sekebal dulu, tak bisa mem-buat orang merasa was-was saat melakukan kesalahan. Ini pertanda bahwa Kejari benar-benar tak bertaji, hanya gedung yang menjulang tinggi,” ucapnya, Minggu (15/6).

Menanggapi hal itu, Kasi Intel Kejari Sumenep N.S.A Aryartha mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pelacakan terhadap tersangka kasus Pelra atas nama Irwan Jaya Wangsa Gunawan, Direk-tur PT. Andika Buana Perkasa Surabaya. “Kami masih akan terus melakukan pemburuan terhadap tersangka Irwan, sebab sampai saat ini, tersang-ka tak diketahui ada di mana,” katanya kepada Koran Madura.

Menurutnya, sampai saat ini kejari belum menangkap tersangka lainnya. Hanya AS yang berhasil ditangkap dan dijempat paksa di Perumahan Kepuh Permai, Waru, Sidoarjo pada bulan Februari kemarin.

“Saat sidang kemarin, kuasa hukum tersangka tak bisa menghadirkan tersangka. Tetapi, kami akan terus mela-cak keberadaan tersangka tersebut. Jadi, mohon bersabar dulu,” jelasnya.

Diketahui bahwa ketiga nama itu ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2007 silam, dalam kasus dugaan ko-rupsi pembangunan Pelabu-han Rakyat (Pelra) bersama 2 tersangka lainnya, yakni Irwan Jaya Wangsa Gunawan, Direktur PT. Andika Buana Perkasa Surabaya, dan Pri-jonggo, Konsultan Pengawas PT. Dimensi Empat Arsigatra. Ketiganya divonis 1 tahun penjara dan denda 50 juta subsider kurungan 1 bulan.

Sementara proyek pem-bangunan Pelabuhan Rakyat (Pelra) di Kecamatan Kalianget tersebut, dilaksanakan pada tahun 2005, dengan anggaran dari APBN sebesar Rp 3 miliar. Berdasarkan hasil pengukuran akhir oleh tim evaluasi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, menunjukkan terjadi selisih volume 12,84 meter persegi antara hasil dengan yang ter-cantum dalam desain dan ren-cana anggaran biaya (RAB).

=SYAMSUNI

PENEGAKAN HUKUM

Kejaksaan Negeri Dinilai Tak Bertaji

“Untuk subsidi pedagang masih perlu ada regulasi khusus, agar subsidi yang kita berikan tidak keluar dari kontraktual yang ada. Termasuk tidak salah sasa-ran. Artinya, kita bantu orang, na-mun akhirnya masuk jurang yang salah,” jelas Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Prayogi, Min-ggu (15/6).

Regulasi tentang subsidi itu nantinya akan menjadi patokan ketika dewan melakukan penga-wasan. “Jadi, sekali lagi, soal sub-sidi, pasti akan kami perjuangkan untuk para pedagang, tetapi kami masih harus membuat panduan hukumnya, agar kesepakatan yang antara pemkab dan inves-tor tidak keluar dari semangat awal, dan kami pun enak menga-wasi dan melakukan kontroling,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dinas Pengelolaan, Penda-patan, Keuangan dan Aset (DP-PKA) Imam Sukandi mengatakan, soal subsidi, pihanya terus mel-

akukan koordinasi mediasi den-gan beberapa pihak, baik inves-tor, legislatif maupun dinas-dinas terkait.

“Soal subsidi kios pasar, saat ini kami masih terus melaku-kan koordinasi dengan beberapa pihak, terutama legislatif, dalam hal ini adalah Komisi B sebagai mitra kami. Jadi, kami memang berharap pedagang itu dapat ker-inganan dari investor,” katanya.

Termasuk kata Imam, pihakn-ya juga akan melakukan koordinas dengan beberapa instansi terkait demi menghindari beberapa hal. “Kalau tidak dikoordinasikan ke beberapa pihak, kami dikira mel-akukan korupsi. Oleh karena itu, silakan kami pantau, bahkan in-gatkan kami jika itu sudah keluar dari jalur yang ada,” jelasnya.

Menangapi soal maraknya calo yang telah meresahkan para pedagang, Imam menjelaskan bahwa Pemkab tak sedikit pun membenarkan dan membolehkan ada pungutan apa pun jika bangu-

nan itu belum selesai.“ Jadi, saya tegaskan, kami semua, baik legis-latif maupun eksekutif tak pernah memberikan restu kepada siapa pun soal harga sebelum pemban-gunan itu selesai,” tegasnya.

Ditanya soal ada berapa peda-gang yang sudah mengajukan untuk menempati pasar, Imam menyebutkan, sejauh ini sudah 212 pedagang. “Mereka semua adalah korban kebarakan pada tahun 2007 silam. Tetapi juga ada sebagian dari para pedagang lain, sebab ada banyak masyarakat yang antusias untuk melakukan transaksi jual beli ketika Pasar Anom itu kembali berdiri,” je-lasnya.

Soal harga yang melangit, Imam menyatakan bahwa ternya-ta itu sudah harga yang lumayan tidak memberatkan. Sebab menu-rut Imam, saat pihaknya melaku-kan koordinasi dengan beberapa pihak soal harga kios, di Pasar Turi, 1 meter itu Rp 100 juta.

“Sementara di pasar dekat Turi, kalau gak salah Pasar Paku-won, 1 meter Rp 50 juta. Nah, di sini, kami akan berusaha, harga pasar berada di bawah Rp 50 juta, bahkan harapan kami di bawah harga Rp 20 juta,” jelasnya.

=SYAMSUNI/MK

Subsidi Pasar Masih Perlu RegulasiSUMENEP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep sepakat, para pedagang mendapat subsidi harga kios pasar yang hendak dibangun oleh inves-tor. Namun, masih membutuhkan regulasi khusus yang mengatur hal itu.

DPPKA: Kami Masih Koordinasi dengan Beberapa Pihak

KARAPAN SAPI. Joki memacu sapi saat pagelaran tradisi Karapan Sapi Madura yang digelar di Taman Ria Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (15/6). Pagelaran Karapan Sapi ini digelar untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Karapan Sapi kepada masyarakat umum khususnya generasi muda.

Page 19: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III CSumenep

Hal demikian dilakukan ka-rena selama 4 bulan, sebanyak 16 PPS belum menerima gaji sepeser pun dari KPU. Sehingga, mereka akan melakukan mogok kerja jika gaji mereka belum dibayar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep.

Ketua PPS Desa Dapenda Mahmud mengatakan, semua PPS di 16 desa itu sepakat akan mogok

kerja, bahkan siap memboikot Pil-pres mendatang. Sebab, mereka telah melakukan kewajibannya, sementara haknya belum mereka terima.

“Ancaman ini bukan main-main, pula bukan gertak sambal, tetapi jika KPU belum juga mem-bayar gaji kami, maka saat Pilpres nanti kami akan mogok kerja, bahkan kami akan memboikot

pelaksanaan Pilpres,” katanya, Minggu (15/6).

Mahmud menjelaskan bahwa dari 16 PPS tersebut, setiap PPS ada 6 anggota, satu orang ketua, 5 orang terdiri dari anggota dan staf. Ketua akan menerima gaji Rp 500 ribu, sementara anggota dan staf itu menerima gaji Rp 450 ribu.

“Jadi, kalau dihitung, 16x500 ribu adalah Rp 8.000.000, be-rarti untuk 16 Ketua PPS seban-yak itu, dan 80x450 ribu adalah 36.000.000 untuk anggota dan staf. Berarti, Rp 44.000.000, KPU telah mengendapkan gaji kami,” sebutnya.

Menurut Mahmud, KPU mau-pun PPK sering beralibi ketika pihaknya mengadu. “Katanya, masih menunggu KPU yang baru. Masak aturannya seperti itu. Ini kan tidak adil. Bagi kami, 4 bulan itu sudah keterlaluan. Seolah-olah KPU itu tidak menghargai kinerja kami di lapangan,” je-lasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep Abd. Warits menga-takan, pihaknya masih hendak melakukan koordinasi dengan beberapa staf di sekretariat KPU. Tapi, kata Warits, sebagian ke-camatan sudah dicairkan. “Seperti

di Kecamatan Gapura, sudah dic-airkan gajinya kok, Mas,” ucapnya kepada Koran Madura.

Penyebab tidak dibayar gaji tersebut, kata Warits, salah satu faktornya mungkin karena ada kesalahan teknis di laporan. “Se-hingga belum dicairkan semua. Jadi, gaji itu belum dibayar, teta-pi soal itu saya masih akan me-nelusuri lebih jauh, sebab saya baru satu hari bekerja, masih harus berkoordinasi dengan be-berapa pihak di sekretariat KPU, terutama para pegawai, kenapa gaji itu masih belum dibayar,” terangnya.

=SYAMSUNI/MK

96 Anggota PPS Berencana Mogok KerjaMahmud: KPU Telah Mengendapkan Gaji KamiSUMENEP - Sebanyak 96 anggota dari 16 desa panitia pe-mungutan suara (PPS) di Kecamatan Batang-Batang akan melakukan aksi mogok kerja, bahkan mengancam akan memboikot pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang.

SUMENEP - Pembahasan Ran-cangan Peraturan Daerah (Raper-da) Bangunan Gedung hingga kini belum dilanjutkan. Pembahasan-nya terkesan tarik ulur. Legislatif mengatakan sudah mengagenda-kan bulan ini, sementara ekse-kutif berjanji bulan mendatang.

Ketua Komisi B DPRD Sume-nep Bambang Prayogi mengata-kan, pembahasan lanjutan raper-da tentang bangunan dan gedung itu akan dilakukan pada perten-gahan bulan Juni ini. ”Kami sudah mengagendakan bulan ini akan dilakukan pembahasan lagi, sebab beberapa bulan terakhir sempat tertunda,” katanya.

Sementara penyebab ter-tundanya pembahasan karena berbenturan dengan aktivitas lain yang tak kalah mendesak, seperti perhitungan ABPD tahun ang-garan 2013 yang hingga kini juga belum selesai. ”Mungkin setelah itu selesai, baru kita akan melaku-kan pembahasan lagi,” ujarnya.

Disinggung lamanya waktu pembahasan raperda, politisi PDI Perjuangan itu mengaku masih dalam tahap wajar-wajar saja. Karena sebelum menjadi perda, masih banyak hal yang perlu dika-ji lebih dalam dan membutuhkan rujukan yang lumayan banyak. ”Apalagi dalam raperda bangunan dan gedung terdapat 129 pasal.

Jadi masih perlu adanya kajian yang mendalam,” tuturnya.

Pihaknya masih akan men-dalami soal beberapa konsep yeng telah dirancang oleh pihak ekse-kutif itu, baik dari segi bentuk dan beberapa konsep lainnya, yang pada intinya semuanya akan ber-ciri khas Madura.

”Nah, itu kan masih membu-tuhkan waktu lama untuk meng-kajinya. Seperti apakah ciri khas Madura yang dimaksud, kalau tidak dijelaskan dari awal, ta-kutnya tidak sesuai dengan ciri khas yang diinginkan nantinya. Makanya, masih memerlukan

waktu lebih banyak lagi tentu-nya,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cika-tarung) Sumenep Bambang Irianto mengatakan, pembahasan Raperda Bangunan Gedung itu akan dilaku-kan pada bulan Juli mendatang.

”Walaupun usulan raperda itu dari kami, kami tidak bisa mende-sak pihak legislatif untuk segera membahasnya. Karena kami yakin, pihak legislatif juga mem-punyai kesibukan yang sangat mendesak juga. Makanya, kami tunggu saja sampai ada waktu lu-ang kembali,” terangnya.

Menurut Bambang, raperda yang telah diajukan itu memuat nuansa-nuansa lokal. Sehingga ketika nanti sudah disahkan men-jadi perda, diyakini semua ban-gunan baik perumahan maupun perkantoran akan seragam, tidak seperti saat ini yang model ban-gunannya beragam.

”Kami tidak ingin menyoal pembanguan perkantoran yang masih belum seragam itu. Na-mun kenyataannya, model ban-gunnanya masih bercampur, ada yang berciri khas lokal, dan ada pula yang bernuansa minimalis. Sehingga bisa dibilang Sumenep masih belum punya karakteristik yang baku,” terangnya.

=JUNAEDI/MK

PERUNDANG-UNDANGAN

Pembahasan Raperda Bangunan Gedung Tarik Ulur?

Bambang Irianto Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA. Warga mengambil bibit pohon saat peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia di Bumi Patra, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (15/6). Dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina RU VI Balongan membagikan bibit pohon gratis untuk warga serta membuka ekowisata Mangrove.

Page 20: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III D Sumenep

Ria, panggilan akrabnya, memperoleh nilai UN 39,40, mengandaskan nilai yang diraih oleh Dita Arizona yang berasal dari SMPN 2 Bangkalan yang mencatatkan dirinya sebagai siswa dengan nilai tertinggi se-Madura dengan nilai UN 38,60.

Ria mengaku kaget saat ditemui di rumahnya, karena belum mendapatkan informasi soal perolehan nilai tertinggi yang diraihnya itu. Kabar ria memperoleh nilai tertinggi sudah tersebar di internet. Menurutnya, nilai tertinggi yang diperoleh ba-gian dari buah usaha kerja keras dan doa.

Ditanya kiat memperoleh nilai tertinggi, Ria menjawab hanya tekun belajar. “Itu saja, Mas yang saya lakukan setiap malam. Selebihnya pada Senin dan Kamis, saya rutin menunai-kan puasa. Tidak ada persipan atau kiat khusus, hampir sama seperti siswa lainnya. Ikut bimbel dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya,” katanya polos.

Meski belajar di madrasah, Ria mengaku tak gengsi untuk berprestasi. Ia mengaku tidak minder ketika harus disejajarkan dengan siswa lain yang belajar di perkotaan. “Saya memang ter-golong berasal dari keluarga tidak mampu, Mas, sebab profesi ortu saya petani,” ujar siswa asal Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng itu.

Hajar Dwiantoro, ayah Ria, juga tidak menyangka jika anaknya mampu meraih nilai tertinggi se-Jatim. “Anak saya itu pemalu dan pendiam. Jadi jarang bergaul dengan temannya. Hanya memang dia rajin belajar di ru-

mah,” katanya.Terpisah, Kepala Kemenag

Sumenep melalui Kasi Penma Moh Rifai Hasyim mengaku belum mendapatkan infor-masi resmi dari Kanwil Kemenag Jatim. Menurutnya, Kemenang Sumenep hanya diminta Kanwil Kemenag Jatim untuk menyer-ahkan laporan terkait rilis 3 nilai tertinggi untuk masing-masing sekolah di bawah naungan Keme-nag Sumenep.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya lantas meminta laporan dari 3 sub rayon yang berada di bawah naungan Kemenag Sume-nep yakni Sub Rayon 51 MTsN Sumenep, Sub Rayon 52 MTsN Terate dan Sub Rayon 53 MTs Annuqayah. Dari masing-masing sub rayon itu, dia meminta laporan 10 besar perolehan nilai tertinggi.

“Instruksi dari Kanwil Ke-menag Jatim memang meminta 3 siswa yang memperoleh nilai tertinggi dari masing-masing sekolah di bawah naungan Kemenag Sumenep. Nah setelah kita verifikasi dan kita akumulasi nilainya muncul tiga nama yang

meraih nilai tertinggi se-Sume-nep yakni Mutiatul Khoiriyah dari MTs Miftahul Ulum, Kecama-tan Lenteng. Peringkat kedua Azizatul Mabrurah dengan nilai 39,20 dari MTs Nurus Salam, Kecamatan Ganding. Dan terakhir diraih oleh Edi Wahyudi dari MTs Al Ghazali, Kecamatan Pragaan, dengan nilai 39,20.” terang Hasyim.

Terkait perolehan nilai yang diraih Ria yang mampu menem-bus nilai tertinggi se-Jatim, men-urut Hasyim, dari pihak Kemenag Sumenep belum menyiapkan langkah serius seperti pemberian beasiswa gratis pendidikan pada jenjang SMA sederajat. Hanya saja kalau terkait penghargaan atau pemberian reward berupa uang pembinaan sudah pasti dapat.

“Soal kebijakan itu nanti masih akan kita musyawarah-kan dengan pimpinan. Sela-mat!” Katanya yang mengaku bangga karena siswa binaannya telah mengharumkan Kabupaten Sumenep di kancah pendidikan Jatim.

=ALI RIDHO/MK

UN SLTP

Murid Miskin itu Raih Nilai Tertinggi Se-JatimSUMENEP – Mutiatul Khoiriyah, murid MTs Miftahul Ulum Kecamatan Lenteng meraih nilai tert-inggi pada ujian nasional (UN) tingkat sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) 2014 se-Jawa Timur. Di tingkat nasion-al, ia menduduki peringkat kelima.

PRESTASI. Muatiatul Khoiryah, siswa kurang mampu dari MTs Miftahul Ulum, Kecamatan Lenteng, yang menembus nilai tertinggi se-Jawa Timur.

SUMENEP – Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum bisa menebak prospek harga tembakau pada musim kali ini. Pemerintah masih sangat ber-gantung pada pihak pabrikan. Sementara pihak pabrikan bi-asanya baru mengeluarkan har-ga menjelang musim panen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep Syaiful Bahri saat di-tanya prospek harga tembakau mengaku belum tahu. Pihaknya belum bisa memastikan great harga tembakau yang akan dike-luarkan pihak pabrikan.

“Baru setelah menjelang musim panen baru akan ada laporan kepada kami. Kalau sekarang masih belum ada kare-

na musim tanam pun masih baru dimulai. Kami tidak bisa meny-impulkan, silakan konfirmasi ke Dishutbun yang lebih paham,” terangnya, Minggu (15/6).

Sementara itu, Kabid Perke-bunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sume-nep, Nasah Bandi juga belum bisa memastikan prospek harga tembakau. Tanaman tembakau, menurutnya, sangat terpengaruh dengan kondisi cuaca.

Namun, cuaca saat ini cukup bagus untuk memulai masa tan-am tembakau. Sehingga pihaknya berharap kondisi cuaca tetap ber-tahan hingga musim panen nanti. “Semoga musim ini miliknya petani tembakau,” harapnya.

=ALI RIDHO/MK

PERTANIAN

Prospek Harga Tembakau Masih Samar

SUMENEP – Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menilai Pemerintah Kabupaten setempat tukang obral janji. Hal itu terkait belum beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kepulauan Masalembu, yang direncanakan sudah beroperasi pada awal 2014.

”Nah inti yang membuat kami kecewa, bahkan kami sangat tidak senang jika pem-kab selama ini hanya menabur sejuta harapan terhadap masyarakat kepulauan. Namun kenyataanya nol besar,” kata Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Prayogi.

Padahal, menurut Politisi PDI Perjuangan, pihaknya telah menganggarakan sebesar Rp 1 miliar pada tahun 2013. ”Nah itu juga yang kami tidak habis fikir sampai sekarang, karena setelah kami tetepakan ang-garannya, malah pemkab masih berdalih kesulitan pengelolan-ya. Sehingga, walaupun mesin-nya sudah ada, masih belum juga bisa dirasakan oleh warga setempat,” terangnya.

Pihaknya menegaskan, pada tahun 2014 ini, tidak akan lagi menganggarkan, baik biaya per-awatannya maupun biaya lain-nya. ”Pada tahun ini dipastikan kami tidak akan menganggar-kan kembali. Sehingga jika ada kerusakan, yang jelas jika ada

kerusakan kami tidak bertang-gung jawab lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumenep Abd. Kahir menjelaskan, belum digunakan-nya mesin baru yang dibeli dari APBD II senilai Rp 1 miliar itu, disebabkan masih dalam tahap lelang pengelola. "Kami ingin pengelola PLTD yang baru ini benar-benar profesional, se-hingga pelayanan ke masyarakat bisa optimal," katanya.

Kendati demikian, walaupun mesin baru itu masih belum bisa dioperasionalkan, pelay-anan listrik untuk daerah Kepu-lauan Masalembu tetap. Warga bisa menikmati aliran listrik yang dikelola pemkab melalui kecamatan setempat.

”Itu biar warga tetap bisa menikmati aliran listrik, makanya mesin yang lama itu dioperasikan. Sedangkan untuk mesin yang baru kalau tendern-ya selesai akhir tahun 2014 ini, maka awal tahun 2015 baru bisa dioperasikan,” tukasnya.

Perlu diketahui, pemkab pada tahun 2014 telah membeli mesin diesel senilai Rp 1 miliar yang diambilkan dari dana APBD II. Sedangkan mesin itu berkapasitas 450 KVA. Namun, sampai saat ini belum bisa digunakan karena pengelolanya masih dalam tahap lelang.

=JUNAEDI/MK

PLTD MASALEMBU

Pemkab Dianggap Tukang Obral Janji

Page 21: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III ESumenep

“Penetapan yang dibacakan Ketua PTUN Surabaya menya-takan gugatan Decky Purwanto tidak dapat diterima, bukan lantas ditolak. Itu lantaran objek seng-keta dianggap ranah hasil pemilu. Penetapan itu kami anggap belum final, karena masih dalam tahap pemeriksaan pendahuluan yakni Rapat Permusyawaratan. Belum menginjak pada pemeriksaan per-siapan, apalagi sidang,” kata Rudi Hartono, kuasa hukum penggu-gat, Sabtu (14/06).

Karena itu, lanjut Rudi, pihaknya akan mengajukan gu-gatan perlawanan terhadap pen-etapan keputusan Ketua PTUN tersebut, setelah pihaknya me-nerima salinan penetapan resmi dari PTUN Surabaya. Menurutnya, putusan penetapan itu hanya dili-hat dari objek sengketa, belum bi-cara pokok perkara.

“Posisi gugatan kami tidak berbicara ranah hasil pemilu, tapi tahapan sebelum pemilu dilaksanakan. Kami ini membic-arakan tahapan verifikasi yang

seharusnya caleg Ummul Hasan-ah ini tidak layak lolos, tapi mel-alui verifikasi KPU malah dinya-takan lolos. Padahal ijazahnya lokal,” ujarnya.

Rudi memaparkan, PTUN Surabaya hanya menilai objek sengketa berdasarkan pasal 2 huruf g UU No 51/2009, tentang perubahan kedua UU No 5/1986 dan tahapan pemilu tentang pe-malsuan ijazah yang tidak dan belum diketahui penggugat. Se-dang berdasar pada ketentuan UU No 51/2009 tentang perubahan kedua UU No 5/1986 pasal 53 ayat (2) huruf c, Surat Keputusan yang merupakan objek sengketa.

DitolakPada tahap pemeriksaan pen-

dahuluan (pra sidang), Kamis (12/6) di PTUN Surabaya den-gan agenda melihat kelengkapan berkas gugatan Decky Purwanto, PTUN yang akan menyidangkan kasus tersebut menyatakan tidak bisa melakukan persidangan.

Sekretaris KPU Sumenep

Fajar Rahman mengatakan, gu-gatan yang diajukan penggugat Decky Purwanto, dinyatakan ditolak karena telah lewat masa tahapan pemilu. “Menurut penje-lasan Ketua PTUN, gugatan soal ijazah yang terkait tahapan pemi-lu itu harusnya diajukan saat ta-hapan pengumuman daftar caleg sementara (DCS). Karena setelah pengumuman DCS kan ada kes-empatan tanggapan masyarakat. Disitu itu seharusnya kalau ada yang dianggap janggal, bisa diaju-kan gugatan. Kalau baru digugat sekarang, dianggap sudah lewat batas waktunya,” ungkapnya.

Fajar memaparkan, karena gu-gatan tersebut telah ditolak saat masa pra sidang, maka gugatan tidak bisa dilanjutkan ke persidan-gan di PTUN. Ketua PTUN Sura-baya menyarankan pada penggugat yang diwakili kuasa hukumnya, Rudi Hartono, untuk menempuh jalur hukum lain apabila masih ingin meneruskan gugatan terkait ijazah caleg terpilih tersebut.

“Salah satunya melalui ke-polisian. Artinya mengajukan laporan dugaan tindak pidana ijazah palsu, misalnya. Atau gu-gatan lain yang akan diproses di pengadian negeri, di luar gugatan tentang pemilu,” terangnya.

=ALI RIDHO/MK

Kuasa Hukum Decky MelawanGugatan Soal Ijazah Sudah KadaluarsaSUMENEP - Rudi Hartono, kuasa hukum Decky Purwanto yang menggugat KPU Sumenep atas ditetapkannya Um-mul Hasanah sebagai caleg terpilih, tidak terima terhadap Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya yang menolak gugatan kliennya.

SUMENEP – Keberadaan peraturan daerah tentang cagar budaya sangat mendesak. Belum adanya regulasi yang mengatur hal itu, cagar budaya banyak dibi-arkan tak terawat. Bahkan, nyaris musnah hanya menyisakan pu-ing-puing.

Pemandangan itu terlihat pada Taman Pemandian Raja yang berada di Desa Batuan, Kecamatan Batuan. Lokasi dan sekelilingnya tampak kumuh. Tempat persinggahan raja sete-lah selesai mandi, jarak 10 meter di sebelah timur taman dipenuhi rerumputan.

Pemerhati kebudayaan Luk-man Hakim AG mengatakan, perda tentang cagar budaya su-dah menjadi keharusan untuk melindungi cagar budaya agar tidak punah. ”Memang sudah ada undang-undang cagar bu-daya, hanya saja undang-un-dang itu tidak mengisyaratkan penekanan untuk merawat cagar budaya,” katanya.

Oleh sebab itu, ia mendesak pemerintah segera membuat perda cagar budaya. Sehingga keberadaan cagar budaya benar-benar diperhatikan. ”Dengan demikian, maka jelas perhatian pemerintah tidak akan fokus, bahkan cenderung dilupakan, seperti Taman Pemandian Raja di Batuan itu tetap kumuh. Se-hingga ketika sudah ada per-danya maka semua cagar budaya tidak akan kumuh lagi,” ujarnya.

Ketika sudah ada payung

hukumnya, Lukman optimis keberadaan cagar budaya akan elok dan menarik pengunjung. ”Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila cagar budaya dirawat dengan baik. Itu akan menjadi potensi wisata luar biasa. Bahkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor wisata akan semakin bertambah juga,” katanya optimis.

Terpisah, anggota Komisi D DRPD Sumenep Nur Asyur men-jelaskan, rancangan perda cagar budaya saat ini masih dalam ta-hap proses untuk dijadikan per-da. ”Untuk perda itu, memang saat ini telah digodok di internal kami. Namun, sampai saat ini masih belum masuk di baleg,” katanya

Untuk membuat perda ca-gar budaya itu, Komisi D DPRD Sumenep telah melakukan studi banding ke Kota Makassar. ”Itu sudah kami lakukan, sehingga nantinya mudah untuk meru-muskannya,” terangnya.

Pihaknya optimis, jika perda cagar budaya yang sedang di-godok itu sudah menjadi perda, pemerintah bisa menginventarisir semua benda atau bangunan dan bentuk lainnya yang diyakini se-bagai cagar budaya, termasuk juga hak kepemilikannya.

”Terkait tentang kepemi-likan tersebut, jika cagar budaya itu milik masyarakat, pemerin-tah bisa memberikan suntikan dana perawatan,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

PERATURAN DAERAH

Perda Cagar Budaya Mendesak

TIDAK TERAWAT. Warga melintas di sekitar taman pemandian raja yang berada di Kecamatan Batuan.

Page 22: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014|NO. 0381|TAHUN III FPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 16 JUNI 2014 NO. 0381 | TAHUN III

PAMEKASAN - Menjelang Ramadan, stok beras di Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) XII Madura masih aman hingga 3 bulan ke depan. Untuk pen-yaluran beras masyarakat mis-kin (raskin), termasuk stok un-tuk ketahanan pangan.

Subdivre yang menangani stok beras untuk penyaluran bantuan raskin di empat kabu-paten di pulau Madura, saat ini mempunyai stok sebanyak 19 ribu ton. Jumlah itu diperkira-kan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras saat Ramadan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, permintaan masyarakat biasanya meningkat, sehingga membuat harganya berfluktu-atif bahkan cenderung mening-kat, menjelang bulan suci bagi umat Islam tersebut.

Kepala Bulog Subdivre XII Madura, Suharyono mengata-kan stok beras 19 ribu ton di Gudang Bulog di Jl Raya Tlana-kan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan di pulau Madura se-lama 3 bulan ke depan. “Stok be-ras yang ada di gudang saat ini kekitar 19 ribu ton. Kami mem-perkirakan cukup untuk tiga bu-lan ke depan, hingga selesai Bu-lan Ramadan. Kami harap harga beras tetap stabil sehingga tidak ada lonjakan harga beras nanti,” katanya.

Dia menjelaskan saat ini pihak Bulog masih terus mel-akukan pengadaan, termasuk mendatangkan beras dari luar Pulau Madura, seperti Bojon-

egoro dan Mojokerto. Hal ini dimaksudkan agar persediaan beras tetap stabil dan cukup un-tuk memenuhi kebutuhan warga di Pulau Garam itu hingga akhir tahun nanti.

Menurut Suharyono, selain persediaan untuk program ban-tuan bagi warga miskin di em-pat kabupaten di Pulau Madura. Dalam penanganan ketahanan pangan, beras tersebut juga akan cukup apabila kemudian ada perintah untuk mendistri-busikan raskin ke-14 yang biasa disalurkan pada Bulan Ramadan oleh masing-masing kabupaten.

“Tahun lalu itu jelang Rama-dan stok beras di kami sebanyak 16 ton, jadi apabila dibandingan dengan stok sakarang, jelas akan cukup, termasuk untuk operasi pasar apabila nanti ke-mudian ada kenaikan harga be-ras yang harus ditangani dengan operasi,” ungkapnya.

Data pada subdivre XII Ma-dura, warga miskin penerima program bantuan beras di Pu-lau Madura, tahun 2014 ini se-banyak 396.490 rumah tangga sasaran (RTS). Dari jumlah itu Kabupaten Sumenep terdata sebagai kabupaten dengan jumlah penerima bantuan ter-banyak yakni 116.378 RTS, lalu Kabupaten Sampang sebanyak 108.647 RTS. Selanjutnya Ka-bupaten Pamekasan sebanyak 86.397 RTS, yang paling sedikit Kabupaten Bangkalan, yakni se-banyak 85.068 RTS.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PANGAN

Jelang Ramadan, Stok Beras Madura Aman

Kucuran dana tersebut berasal dari Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Pamekasan. Anggaran tahun 2014 ini lebih besar dari tahun 2013 lalu. Pada tahun lalu, angga-ran tersebut terbangun tambatan sepanjang 30 meter dengan lebar 2,5 meter.

Sedang untuk melanjutkan pembangunan tersebut, anggaran dana Rp 750 juta pada tahun 2014 ini, direncanakan untuk mem-bangun tambatan sepanjang 70 meter yang akan dilengkapi den-gan fasilitas pendukung lainnya. Kemudian juga ada dana pemeli-haraan sebesar Rp 250 juta, se-hingga total anggaran untuk Tambatan Perahu tersebut sebe-sar Rp 1 miliar.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Pame-kasan, Mohammad Zakir men-gatakan Tambatan Perahu itu adalah pelabuhuan rakyat yang digunakan untuk transportasi laut dari Pamekasan ke Kabupat-en Probolinggo.

Menurut Zakir, pemkab se-

tempat membangun tambatan tersebut untuk memberikan ke-mudahan saat akan menaiki per-ahu. Warga yang memanfaatkan tambatan untuk penyeberangan tidak perlu menceburkan diri ke laut untuk dapat menaiki perahu yang akan mengantar mereka ke Pulau Jawa.

“Dengan dibangunnya tam-batan itu masyarakat tidak harus turun ke laut dan berbasah-ba-sahan lagi untuk dapat naik ke perahu yang akan ditumpanginya. Penyeberangan untuk orang dan barang sudah lama digunakan oleh warga, tapi baru dua tahun ini ada pembangunan di sana,” katanya.

Diakuinya, hingga saat ini masyarakat yang akan pergi ke pulau Jawa melalui tambatan itu harus turun dan berjalan ke ten-gah laut untuk bisa sampai ke perahu yang akan mengangkut mereka.

Tidak hanya tambatan, den-gan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Daerah (APBD) setempat

itu, pada tahun ini juga direncana akan dibangaun fasilitas peneran-gan sehingga pada malam hari aktivitas di tempat itu menjadi terang. Hal ini mengingat jadwal pemberangkatannya tergantun-gan pada pasang-surut air laut.

“Jadi terkadang harus be-rangkat malam, sehingga dalam perencanaan kami, di sana nanti akan diberikan penerangan seki-tar 10 titik dengan jarak titik ke titik sejuah 10 meter. Sehingga pada malam hari mereka yang akan menyeberang ke Proboling-go tidak harus gelap-gelapan lagi,” ungkapnya.

Setelah semua fasilitas ter-bangun di tambatan perahu itu, Pemkab setempat baru akan me-narik retribusi kepada para peng-gunaannya. “Pemkab tidak akan mengucurkan dana apabila Tam-batan Perahu itu tidak bisa meng-hasilkan pendapatan asli daerah (PAD), jelas nantinya ada retri-busi,” katanya.

Untuk diketahui, kerjasama jalur laut antara Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Probolinggo terjalin sejak tahun 2008 lalu. Pada waktu itu keluar-ga besar Kabupaten Probolinggo berkunjung ke Pamekasan. Dalam kesempatan itu ada pembic-araan mengenai kerjasama akses laut melalui pelabuhan yang ke-mudian direalisasikan dengan pembangunan tambatan perahu tersebut di tahun 2013 lalu.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Pembangunan Transportasi Laut Belum OptimalTotal Anggaran Telah Mencapai Rp 1 MPAMEKASAN – Tahun 2014 pembangunan Tambatan Per-ahu di Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, yang berfungsi sebagai pelabuhan untuk transportasi laut kembali mendapat tambahan dana, kali ini sebesar Rp 750 juta. Karena sebelumnya, di tahun 2013 dana yang telah disiapkan sebesar Rp 364 juta belum bisa membuat pembangunan tambatan perahu itu selesai.

TERBENTANG. Tambatan perahu untuk transportasi laut orang dan barang di Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

STOK PANGAN JELANG PUASA. Pekerja merapikan beras di toko sem-bako Pasar Lama, Tangerang, Banten. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menjelaskan pemerintah akan menstabilkan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran sehingga tidak ada lagi gejolak harga yang berlebihan.

Page 23: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014|NO. 0381|TAHUN III GPamekasan

Penegasan tersebut disam-paikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Yusuf Suhartono melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Pamekasan, Moh Tarsun. Ia menyatakan PSUB sepenuhnya menjadi kewenan-

gan sekolah dan Perbup tersebut sama sekali tidak mengaturnya.

Karena tidak diatur dalam Perbup, maka ketentuan pendaf-taran hingga proses seleksinya menjadi kewenangan sekolah sepenuhnya. “PSUB ini hampir semua sekolah sudah melaksana-

kan, dan sistem seleksinya tentu berbeda-beda. Sekolah diberikan kewenangan untuk mengaturn-ya,” katanya.

Sekalipun tidak diatur dalam Perbup, Disdik Pamekasan sudah mewanti-wanti kepada pihak se-kolah, agar biaya PSUB disesuai-kan dengan kemampuan wali murid. Apabila ada siswa yang kurang mampu, agar digratiskan dari seluruh beban pembiayaan.

Mantan Kabid PLS, Disdik Pamekasan ini menjelaskan dalam waktu dekat ini Perbup tentang PPDB akan disahkan, ka-rena drafnya sudah dilayangkan ke Bupati Pamekasan, Achmad Syafii. Jika tidak ada kendala, Se-

lasa besok Perbub tersebut sudah disahkan.

Setelah Perbup PPDB disah-kan, pihaknya akan melayangkan surat ke masing-masing sekolah baik negeri dan swasta di Pame-kasan. Dan semua sekolah wajib mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Perbup tersebut.

Juru bicara Aliansi Maha-siswa Pamekasan (AMP), Elman Dhuro mengaku kecewa karena Perbup tersebut hanya mengatur PPDB reguler dan tidak berlaku untuk PSUB. Seharusnya, Perbup tersebut berlaku untuk seluruh penerimaan siswa baru di Pame-kasan.

Elman berencana akan

kembali mendatangi kantor DPRD Pamekasan, untuk kembali mendesak Pemkab setempat agar semua jenis penerimaan siswa baru diatur melalui Perbup. Baik seleksi khusus atau reguler.

Menurutnya, apabila pemer-intah hanya memberlakukan khusus untuk yang reguler, dinilai masih mencederai rasa keadilan siswa dan wali murid. Sehingga, ia mendesak agar sistem yang sudah berjalan itu, tidak berlaku untuk ta-hun depan. “Kalau masih ada perbedaan, ini mencederai rasa keadilan siswa dan orang tua siswa,” katanya.

=FAKIH AMYAL/UZI

Perbup PPDB Bukan untuk PSUB?AMP Kecewa karena Hanya Mengatur PPDB RegulerPAMEKASAN - Draf Peraturan Bupati tentang regulasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang akan segera disahkan menjadi peraturan Bupati (Perbup) dalam waktu dekat ini, ternyata tidak mengatur penjaringan siswa ung-gul berprestasi (PSUB) yang sudah terlaksana di sejumlah sekolah di Pamekasan. Namun, berlaku khusus seleksi PPDB reguler.

PAMEKASAN - Pemadaman listrik yang terjadi beberapa hari ini dikeluhkan sejumlah petani tembakau di Kecamatan Pade-mawu. Sebab, pemadaman listrik itu sangat mengganggu terhadap aktivitas petani tembakau.

Salah satunya Abdus Suhud, petani asal Dusun Malangan Barat, Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Pame-kasan, mengaku kecewa terhadap Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena listrik di daerahnya sering padam. Akibat sering padamnya listrik tersebut, ia tidak bisa men-galirkan air ke lahan pertaniann-ya. Sehingga ia harus menimba air secara manual dari sumur yang jaraknya sangat jauh dari lahan pertaniannya.

Selain mengganggu terhadap aktivitas pertanian, pemadaman listrik juga mengganggu terhadap para penggemar bola yang sedang menonton perhelatan piala dunia. Ia dan masyarakat lainnya ter-paksa harus membeli generator set (genset) untuk bisa menonton aksi pesepak bola dunia.

Apalagi, pemadaman listrik itu seringkali terjadi tanpa pem-beritahuan sebelumnya. Pemada-man terjadi tiba-tiba, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. “Se-harusnya diumumkan dulu lewat media massa, agar masyarakat bisa mempersiapkan diri sebelum terjadi pemadaman,” katanya.

Dampak lain yang dinilai merugikan konsumen PLN, yaitu kerusakan barang-barang elek-tronik, seperti kulkas dan bebera-

pa peralatan lainnya yang rusak akibat pemadaman listrik. Mau tidak mau, Ia harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki perala-tan rumah tangganya.

Menurut Abdus Suhud, ia bersama tetangga lainya sudah memenuhi kewajibanya sebagai pelanggan PLN, yakni membayar tepat waktu dan menggunakan listrik sebaik mungkin. “Kalau kami lambat bayar kami disanksi berupa denda, tetapi bagaimana kalau PLN yang tidak profesional. Kami sangat dirugikan,” katanya.

Kekecewaan serupa juga disam-paikan salah satu pengelola lemba-ga pendidikan di Kecamatan Pade-mawu, Pamekasan, KH Abd Ghaffar. Ia mengaku sangat terganggu dan dirugikan dengan pemadaman itu. Kegiatan Musabaqoh di lembagan-ya tidak berjalan dengan maksimal, karena sering padam listrik.

Ia meminta pihak PLN untuk menunda pemadaman, karena di sejumlah desa di Pademawu sedang melaksanakan kegiatan Musabaqoh dan Haflatul Imti-han. “Ini sangat menghambat ter-hadap, pelaksanaan Musabaqoh, apalagi pemadamannya tanpa pemberitahuan,” ujarnya.

Hingga berita ini ditulis, be-lum ada keterangan resmi dari pihak PLN Pamekasan tentang alasan pemadaman tersebut. Hanya saja di sejumlah titik di Ke-camatan Pademawu, ada spanduk bertuliskan himbauan larangan bermain layang-layang di dekat jaringan listrik.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PEMADAMAN LISTRIK

Seharusnya Diumumkan di Media

LAMPU TEMPLOK. Salah satu warga terpaksa menggunakan lampu templok karena adanya pemadaman listrik.

Page 24: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014|NO. 0381|TAHUN III H Pamekasan

Matinya tanaman penahan ombak itu, diduga ada kesenga-jaan yang menghendaki tanaman itu tidak tumbuh. Sebab di lokasi itu banyak limbah sehingga airnya tercemar dan menyebab-kan tanaman tersebut tidak tum-buh. Baik limbah dari pemukiman warga maupun dari pabrik garam yang tidak jauh dari area ta-manan mangrove tersebut.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Pame-kasan, Nurul Widiastuti men-gakui sekitar 40 persen mangrove di bibir pantai sepanjang jalan raya Tlanakan itu sudah rusak. Sedang 60 persen sisanya adalah mangrove yang mencoba tetap bertahan hidup di tengah gem-puran limbah yang terus menerus datang.

Sampah yang berserakan di sekitar mangrove itu sebagian besar adalah sampah plastik yang tidak bisa terurai. Sampah plastik tersebut diduga berasal dari pabrik garam yang tepat berada di sebalah utara area mangrove. Akibatnya banyak mangrove yang ditanam untuk mengham-bat abrasi itu sulit berkembang bahkan mati.

“Kami tengarai sampah itu sengaja dibuang di area lahan mangrove, bahkan ada yang di-cabut pohonnya. Kalau yang plas-tik itu berasal dari PT Budiono. Meskipun sudah kami bersihkan

secara berkala tapi sampah yang datang lebih cepat akhirnya men-gorbankan mangrove,” katanya.

Ditambahkan, 40 persen perkirananya itu berdasarkan pengamatan tanaman man-grove rusak yang terlihat dari pinggir,tidak termasuk mangrove yang tidak nampak dari daratan. “Bisa saja yang lebih ketengah atau diujung-ujung sudah lebih rusak dari yang di pinggir,” ung-kapnya.

Menurut Nurul, kerusakan mangrove itu juga mulai mem-buat ambrasi. Pelengsengan yang membatasi antara jalan raya Pamekasan-Sampang sudah mulai ambles lantaran diterjang oleh gelombang laut. Ini terjadi karena jumlah mangrove yang ditanam beberapa tahun lalu itu sudah berkurang drastis sehingga gelombang dengan mudah mena-brak daratan.

Pihaknya tidak bertangung-jawab secara langsung untuk membersihkan sampah-sampah tersebut secara rutin. Sebab yang paling bertanggungjawab adalah pihak setempat, dalam hal ini perwakilan pemerintah kabupat-en seperti pihak kecamatan mau-pun pemerintah desa setempat.

“Kalau kami tidak berada disana setiap hari, sehingga yang paling bertanggungjawab adalah yang punya wilayah setem-pat. Sebenarnya, keberhasilan

program itu bukan jamannya lagi hanya tanggungjawab pemer-

intah, tapi semuanya harus berperan, masyarakat, ormas atau

pihak swasta,” katanya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PAMEKASAN - Komisi D De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menilai Di-nas Pendidikan (Disdik) Kabu-paten Pamekasan dan sekolah masih setengah hati memberi-kan sanksi kepada siswa yang melakukan aksi tak terpuji beru-pa corat-coret baju dan konvoi saat kelulusan.

Seharusnya sanksi tegas harus dijatuhkan kepada siswa yang nakal saat kelulusan. Tujuannya agar memberikan efek jera kepada setiap siswa yang melakukannya dan tidak memberi contoh yang baik bagi adik kelasnya.

Aksi konvoi kelulusan siswa tingkat SMA beberapa waktu lalu sudah cukup dijadikan bahan evaluasi untuk tidak terjadi di ke-lulusan SMP/sederajat di Pame-kasan. Faktanya pada kelulusan SMP masih ditemukan siswa yang melakukan aksi corat-coret baju seragam sekolah.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Juhaini mengatakan ancaman Disdik Pamekasan ke-pada siswa yang berkonvoi dinilai hanya sebatas gertak sambal be-laka. Hingga saat ini belum ada sanksi yang dijatuhkan oleh pihak sekolah.

Menurut Juhaini, kebiasaan konvoi dan corat-coret baju saat kelulusan, harus ditangani dengan pemberian sanksi yang tegas. Karena kalau hanya anca-man, aksi konvoi tetap menjadi budaya tahunan yang dilakukan siswa.

Ia meminta agar sanksi yang dijatuhkan disesuaikan dengan jenis pelanggaran yang dilaku-kan. Sanksinya harus mendidik dan memberi dampak positif bagi siswa. “Sanksi tidak harus me-nahan ijazah, ataupun menunda kelulusan, bisa dilakukan den-gan cara kreatif lainya, misalnya

membersihkan sekolah, meng-hatamkan Alquran, meminta maaf kepada seluruh guru dan siswa di sekolah dimana ia bela-jar,” katanya.

Juhaini meminta Disdik segera menelusuri adanya siswa yang berkonvoi beberapa waktu yang lalu, untuk kemu-dian memberinya sanksi yang realistis.

Moh. Tarsun Kepala Bidang menengah Disdik Pamekasan menyatakan pemberian sanksi menjadi kewenangan sekolah. Menurutnya, siswa berkonvoi masuk dalam kategori pelang-

garan moral dan akhlak. Seka-lipun sudah diwanti-wanti agar siswa tidak melakukan konvoi, sejumlah siswa SMP di Pame-kasan nekat melakukan aksi konvoi dan corat-coret baju saat pengumuman kelulusan berlangsung.

Aksi konvoi itu dilakukan, setelah para siswa mendengar siswa SMP di Pamekasan dengan jumlah 15.305, dinyatakan lulus 100 persen. Raihan prestasi ini meningkat dari tahun sebelumn-ya, dimana 4 siswa dinyatakan tidak lulus saat itu.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

SISWA BERKONVOI

Sanksi Masih Setengah Hati

Mangrove Kian Terancam60 Persen yang Tersisa Siap Menuju Mati

PAMEKASAN – Tanaman mangrove di bibir pantai di sepanjang Jl Raya Tlanakan, Pamekasan, tidak pernah berkembang sejak ditanam tahun 2010 lalu. Bahkan, tana-man tersebut banyak yang sudah mati. Sisanya sebanyak 60 persen juga terancam mati.

Page 25: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014|NO. 0381|TAHUN III IPamekasanPamekasan

Polisi Sengaja Berbuat Abai?Pelapor Tidak Mau Berdamai dengan Pengancam

PAMEKASAN - Sudah satu pekan dilaporkan ke polisi, namun penanga-nan kasus pengancaman terhadap wartawan belum ada tindak lanjut. Buktin-ya hingga saat ini belum ada seorang pun saksi yang dipanggil penyidik untuk dimintai keter-angannya. Padahal pe-lapor, dua wartawan yang terkena ancaman, sudah menyampaikan dua orang saksi kepada penyidik saat di BAP 9 Juni lalu.

Keleletan petugas menimbul-kan beberapa tanda tanya dari pihak pelapor dan para wartawan rekan sejawat pelapor. Mereka memper-tanyakan keseriusan aparat dalam memproses laporan dan menyele-saikan perkara ini. Bahkan kema-rin, dua pelapor atau korban men-gaku sempat didekati salah seorang aparat dari Polres Pamekasan, yang mengajak mereka berdamai saja dengan terlapor. Sebab menurut aparat tersebut, terlapor juga dari kalangan wartawan.

Salah satu pelapor, Moh Amiruddin, 30, (wartawan Jawa Pos Radar Madura/JPRM) mem-bantah jika dikatakan kasus ini adalah pertikaian antara warta-wan. Sebab menurutnya, terlapor, yaitu Yasin, 40, dan kawan-kawan (DKK), mereka bukan wartawan. Mereka segerombolan orang yang mengaku wartawan. Hal senada juga disampaikan pelapor lain-nya, Andre Havid Rianto, 44, (wartawan RRI). Menurutnya, Ya-sin dkk itu adalah wartawan bo-dong alias wartawan yang tidak ada medianya.

“Mereka itu bukan wartawan. Jadi ini kasus kriminal murni. Kami tidak mau damai. Kami mau Polres menangani kasus ini sampai tuntas,” ungkap Amirud-din, yang diamini Andre, kemarin (15/6).

Sementara Kapolres Pame-kasan AKBP Nanang Chadarus-man menyatakan pihaknya bukan tidak mau menyelesaikan kasus

ini. Dia menegaskan pihaknya wajib menindaklanjuti segala laporan masyarakat yang masuk. Lebih-lebih itu laporan sebuah tindakan kriminal, seperti yang dialami Amiruddin dan Andre. Siapa pun yang melapor, dan laporan itu memenuhi unsur, polisi wajib mengusut. Bahkan Nanang mengungkapkan kasus yang dialami dua wartawan itu sudah memenuhi unsur tindakan kriminal.

“Tentunya prosesnya kan harus meminta keterangan saksi-

saksi dulu, guna membuktikan kejadian itu. Yang mengadakan pemanggilan nantinya Kasat Reskrim, selaku penyidik, ber-dasarkan hasil keterangan yang sudah didapatkan,” tukas Nanang.

Terkait hingga sepekan saksi-saksi belum ada yang dipanggil, perwira asli Surabaya mengung-kapkan jika Kasat Reskrim ber-sama anggotanya yang menan-gani kasus ini, masih melakukan pendalaman-pendalaman. Terkait siapa-siapa saja yang harus di-panggil untuk bisa memberikan

keterangan. Serta selama sepekan ini dikatakan jika penyidik masih melihat, memeriksa, dan men-dalami, barang-barang bukti yang diserahkan pelapor, yaitu berupa foto-foto dan rekaman video ke-jadian. Pihaknya mengungkapkan jika dalam waktu dekat, bisa saja pekan ini, beberapa saksi akan di-panggil penyidik.

Sebagaimana diberitakan, pekan lalu (9/6), Amiruddin dan Andre melapor ke SKPT Polres Pamekasan, karena tidak terima profesinya dilecehkan sekelom-

pok orang yang mengaku warta-wan. Mereka melaporkan terkait pengancaman yang dilakukan sekelompok orang itu. Bah-kan tidak hanya mengancam kekerasan, sekelompok orang yang dikoordinatori Yasin itu juga mengancam akan membunuh, terutama kepada Amir. Sedan-gkan Andre juga ikut diancam mereka karena berusaha memb-ela Amir. Kejadian pengancaman itu sendiri terjadi di salah satu warung kopi di Jl Kabupaten.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Page 26: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN IIIJSumenep SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

Kasus mantan Kamenag Pamekasan tersebut terus ber-lanjut setelah dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat oleh salah seorang wartawan harian, Sukma Firdaus lantaran diancam. Sebab, Nurmaludin tidak terima dengan pemberitaannya.

Kepala Kankemenag Kabu-paten Sampang, Mudjali saat

dikonfirmasi tidak menepis terkait pemindahan Nurmaludin ke Kota Bahari. Namun, menu-rutnya informasi itu belum dike-tahui secara resmi. “Memang informasinya seperti itu, cuma saya belum terima surat resmi,” ucapnya melalui saluran tel-epon.

Mudjali menjelaskan, dirin-

ya mengatahui hal itu dari be-berapa rekan kerja di Kabupaten Probolinggo saat kunjungan kerja (kunker). “Dengarnya dari teman juga, malah informasi yang saya terima dia (Nurmaludin-red) su-dah bersih-bersih mau pulang,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, bi-lamana nantinya yang bersang-kutan memang benar dimutasi ke Sampang, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Hal itu, dis-ebabkan atas perintah dari Kan-tor Kementerian Agama Wilayah (Kanwil) Jawa Timur. “Kalau Surat Perintah (SP)-nya sudah ada di sini apa boleh buat, sudah perin-tah atasan,” tuturnya.

Disinggung Kamenag Sam-

pang apakah tidak takut atas dasar permasalahan Nurmaludin? “Ya sampean sudah tahu juga per-masalahannya apa, tinggal doa-kan saja lah,” katanya.

Masih Mudjali, hingga kini dirinya masih belum mengeta-hui posisi kedudukan Nurmalu-din, jika nantinya berada di Sampang. Namun, menurutnya, Nurmaludin akan ditempatkan di bagian staf.

“Belum tahu juga di bagian apa mungkin di induk Kemenag, Satker, atau di KUA dan Madra-sah, informasinya nanti akan ada di staf,” ujarnya.

Mudjali menambahkan, jika kepastian Nurmaludin dipin-dah ke Sampang dan mendapat-

kan penolakan dari masyarakat? “Saya kan masih belum nerima apa-apa, takut nanti tidak jadi ke Sampang,” tutupnya.

Sementara saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Mahfud Shodar, Kepala Kanwil Kamenag Jatim, justru meminta tolong per-soalan tersebut untuk tidak dibe-sar-besarkan dan dipublikasikan. Sebab, persoalan ini beralasan demi menjaga pembenahan pada sistem di Kanwil.

“Sudahlah tidak usah dimuat, kasian saja karena nanti dia (Nur-maludin-red) dari pada susah su-dah jatuh ketimpa tangga, takut dan khawatir psikologisnya ter-ganggu,” singkatnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

Nurmaludin Dikabarkkan Bakal Dipindah ke Sampang Sampang – mantan Kepala Kamenag pamekasan nurmaludin, dikabarkan akan dipindah ke Kan-tor Kementerian agama (Kamenag) Sampang. Saat ini, nurmaludin ditempatkan di Lumajang setelah tersandung kasus dugaan korupsi pemotongan gaji pegawai dan guru sebesar Rp 100 ribu di Kantor Ka-menag pamekasan tahun 2012.

SAMPANG- Keberadaan re-klame di Kabupaten Sampang saat ini perlu diperhatikan. Pasalnya beberapa reklame dengan ukuran jumbo kini diduga ilegal alias tak mengantongi surat ijin pemasan-gan. Salah satunya reklame iklan kartu seluler XL ukuran jumbo di depan Pasar Srimangunan Kota Sampang. Papan reklame terse-but terlihat tempelan stiker yang bersimbol X pada tiang dengan bertuliskan “Papan Reklame ini Tanpa Ijin”.

Kepala Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal (KP3M) Abd Syakur banyak alasan saat ditanya keberadaan reklame tak berijin tersebut. Menurutnya, pemasangan tanda tanpa ijin di reklame tersebut dilakukan bu-kan oleh pihak KP3M, melainkan dilakukan oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), sebab area yang dipasangi papan reklame tersebut masih masuk dalam area tanah milik PT KAI. “Itu yang me-masang tanda tidak berijin bukan KP3M, akan tetapi pihak PT KAI, karena disekitar tempat itu masih terdapat rel milik PT KAI,” ujarnya.

Syakur mengaku akan mel-akukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak terkait. Menurutnya

pemasangan tanda reklame tanpa ijin tersebut bukan hanya di satu titik lokasi saja, melainkan juga terdapat reklame di beberapa lokasi lainnya yang tertancap di tanah PT KAI.

“Kita masih mengkoordinasi-

kan dengan pihak KAI, karena itu rekomendasi ijinnya bukan dari KP3M, melainkan juga dari provinsi,” jelasnya, Minggu (15/6).

Syakur mengakui hingga se-jauh ini masih melakukan penda-taan terkait jumlah reklame yang

berhubungan dengan reklame di tanah PT KAI. Sehingga dari hasil pendataan tersebut diakuinya akan disampaikan kepada Sat-pol PP selaku penegak Peraturan Daerah (Perda).

Kepala Satpol PP Sampang

Hamdani melalui Kabag Ops M. Sadik hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut, bahkan hingga beberapa kali no-mor handphonenya dihubungi juga tidak ada jawaban.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

REKLAME TAK BERIJIN

KP3M Banyak Alasan

JANGGAL. Keberadaan salah satu reklame yang berada di depan Pasar Srimangunan Sampang diduga tak berijin, Minggu (15/6).

Page 27: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III K

mohammad muhlis/ koran madura

mohammad muhlis/ koran madura

Sampang

Sejumlah anak kecil juga tan-pa asyik mandi di kolamnya yang penuh lumut itu. Tak ada yang menghalangi mereka karena me-mang tidak ada petugas satupun di taman wiyata tersebut. Selain itu, tampak pasangan muda-mudi yang sedang asyik ngobrol tanpa merasa terusik.

Musahlan (18), salah satu pengunjung asal Jl Pemuda men-gatakan, menurutnya kondisi Ta-man Wiyata tersebut sebenarnya memiliki potensi yang baik, bila melihat lokasi taman yang tak jauh dari arah Kota Sampang, sehingga taman yang dilengkapi kolam itu bisa dilirik oleh banyak orang.

“Jika taman ini diurus dengan benar, saya yakin bakal banyak pengunjung dari dalam dan luar daerah yang berdata-

ngan. Tapi jika kondisinya tak terurus dan tak ada perhatian dari Pemkab, maka lambat laun tempat ini akan menjadi area tempat mesum saja oleh pemuda-pemudi yang nakal karena tempatnya sepi pen-gunjung, padahal tempat itu merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Sampang,” ungkapnya kepada Koran Madura, Minggu (15/6).

Musahlan juga mengung-kapkan jika saat ini banyak teman-temannya yang enggan mengunjungi tempat tersebut karena kondisi yang tampak kotor, apalagi kolam ditaman tersebut juga dipenuhi oleh lumut serta airnya yang keruh. “Tempat ini sebetulnya indah. Tempatnya luas dan dekat dengan kota, Ya tapi ternyata

kolamnya malah dijadikan pe-mandian,” ungkapnya.

Pantauan Koran Madura, rumput liar di sepanjang taman yang ada di wiyata bahari mulai tumbuh dan kondisi taman wiya-ta bahari tersebut terlihat minim fasilitas, seperti tidak adanya atap di setiap tempat duduk dan juga tidak adanya lampu pen-erangan disaat malam hari.

Kabid Pertamanan dan Deko-rasi Kota Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sampang saat dikonfirmasi sebelumnya berdalih bahwa tak terawatnya sejumlah taman di Kabupaten Sampang dikarenakan minim anggaran. Sementara Kepala BLH Suhrowardi belum bisa dihubungi karena no-mor handponnya tidak aktif.

Sementara Djuardi, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) serta Kabid Pariwisata Disbudparpora R Mahtum belum bisa dikonfir-masi terkait minimnya perha-tian salah satu destinasi wisata tersebut. Sebab beberapa kali nomor handphonenya dihubungi sama-sama tidak aktif. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

LINGKUNGAN WISATA

Taman Wiyata Bahari Tak Terawat

TAK TERAWAT. Kondisi Kolam Taman Wiyata Bahari yang tampak berlumut dijadikan kolam pemandian oleh anak-anak.

SAMPANG- Keberadaan Taman Wiyata Bahari yang merupakan salah satu lokasi wisata yang terletak di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Dalpenang Kota Sampang tampak tak terawat. Sejumlah titiknya tampak kumuh dan kolamnya sendiri penuh lumut. Tempat duduknya yang tanpa atap juga tampak ditumbuhi rumput liar.

SAMPANG- Setelah sebel-umnya memastikan tiga siswa SMP dan sederajat tidak lulus Ujian Nasional (UN) lantaran tidak mengikuti ujian susu-lan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang kembali mengumumkan bahwa masih ada siswa lagi yang murni tidak lulus UN lantaran nilainya tidak memenuhi batas minimal yang ditetapkan.

Namun, Disdik Sampang masih merahasiakan identitas dua siswa yang murni tidak lulus UN tersebut. Hanya saja, Kabid Kurikulum Disdik Sampang Arif Budiansor menyebutkan bahwa kelima siswa yang dinyatakan tidak lulus UN saat ini merupa-kan siswa yang berasal dari Sub Rayon 01 Kecamatan Kota Sam-pang dengan rincian dua siswa berasal dari lembaga sekolah swasta dan satu siswa berasal dari lembaga sekolah negeri.

Dan dua siswa lainnya be-rasal dari Sub Rayon 02 dengan satu siswa SMP yang berasal dari lembaga sekolah swasta, kemudian dari Sub Rayon 05 yang merupakan siswa SMP negeri yang berasal dari salah satu kecamatan di daerah pantura. “Yang jelas saat ini ada tambahan dua siswa yang tidak lulus sekolah, tiga siswa dika-renakan tidak mengikuti ujian susulan dan untuk dua siswa lainnya murni dikarenakan tidak lulus sekolah, saya tidak bisa menyebutkan nama-nama lembaga sekolah tersebut di-

karenakan privasi sebagai ben-tuk pencitraan nama baik bagi setiap lembaga yang siswanya dinyatakan tidak lulus,” jelasn-ya, Minggu (15/6).

Arief juga mengungkapkan bahwa jumlah siswa yang tidak lulus bisa dimungkinkan ber-tambah. Akan tetapi pihaknya enggang menyebutkan kepas-tian siswa yang dinyatakan lu-lus. Hal tersebut menurutnya dikarenakan sebagai proses antisipasi aksi corat-coret siswa yang nantinya akan menggang-gu ketertiban umum.

“Untuk siswa yang tidak lu-lus bisa dipastikan bertambah, akan tetapi saat ini kami be-lum bisa memberikan informasi jumlah siswa yang lulus karena dikhawatirkan akan membuat siswa mengadakan aksi corat-coret,” jelasnya.

Lanjut Arief, manakala saat ini ada siswa yang tetap mokong mengadakan aksi corat-coret itu sudah diluar kendali saya, sebab kami sudah mengantisipasi aksi corat-coret dengan mengin-formasikan ke masing-masing lembaga sekolah sesuai dengan waktu yang direncanakan (14/6) yaitu sampai sore hari, sehingga siswa tidak dimungkinkan mel-akukan aksi corat-coret.

“Saya rencanakan waktunya seperti itu supaya siswa ter-hindar dari aksi corat coret, dan nantinya siswa bisa mengalih-kan ke ha-hal yang lebih baik seperti istighosah bersama,” ujarnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

PENGUMUMAN UN SMP

Siswa Tidak Lulus UN SMP Jadi Lima Orang

PASANG. Tim sukses Jokowi-JK ketika memasang spanduk di Jl Imam Ghazali, di depan sekretariat kantor partai Nasdem. Sekitar pukul 21.57 WIB hari jumat (13/6). Pemasangan spanduk yaitu meliputi Jl Diponegoro, Jl Hasyim Ashari, Jl panglima Sudirman, Jl Jaksa Agung Suprapto, Jl Imam Ghazali, dan Jl Rajawali. Jumlah sementara alat peraga kampanye yang dipasang sekitar lima spanduk berukuran 4 x 1 meter dan 150 bendera.

Page 28: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN IIIL Sampang

Sampang - Setelah adanya dukungan dari tukang becak dan ibu rumah tangga, giliran mahasiswa menyatakan dukun-gan kepada pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-JK. Jumat (13/6) sekitar pukul 10.30 Wib, sejumlah pemuda maha-siswa di Kabupaten Sampang mendeklarasikan dukungan.

Relawan mahasiswa mem-berikan dukungan kepada Jokowi - JK dengan cara mengamen ke sejumlah kios dan toko - toko kecil di pasar Srimangunan Jalan KH Wahid Hasyim. Bahkan, seiring mengumpulkan uang kecil mereka menyuguhkan lagu ciptaannya sendiri.

perwakilan pemuda relawan Jokowi-JK, moh. Iqbal Fathoni mengatakan, hasil dari mengamen tersebut uangnya akan di transfer langsung ke rekening Jokowi-JK. menurutnya, aksi itu tanpa di-perintah oleh siapa pun alias atas inisiatif sendiri dari relawan.

“Kita mengamen ini inisiatif sendiri, untuk mendukung pasan-gan pilpres Jokowi-JK dengan menyuguhkan lagu ciptaan sendiri,” ucapnya.

Lanjut Fafan, panggilan akrabnya, selama mengamen di pasar banyak mengalami suka duka. Sebab, mereka disambut baik oleh orang yang mendukung Jokowi. namun, sebaliknya mereka mengaku justru diusir ketika mengamen kepada orang yang tidak mendukung Jokowi.

“ada suka dukanya dalam melakukan dukungan, seperti diusir kalau bukan yang dukung Jokowi, begitu juga sebaliknya,” jelasnya.

Dengan demikian, dirinya menuturkan hasil sementara

mengamen yang diporeleh dari pasar Srimangunan mendapatkan uang sebesar Rp 150.000.

Tak henti disitu, relawan akan terus melakukan aksinya tidak hanya di tempat - tempat kera-maian, tetapi juga akan melaku-

kan operasi ke setiap rumah.“Ini akan dilakukan terus me-

nerus sampai dua hari kedepan, dan tempatnya tidak hanya di pasar saja bahkan akan datang ke rumah - rumah warga,” imbuhn-ya. =RYAN HARIYANTO/MK

JELANG PILPRES

Dukungan Terus Mengalir untuk Jokowi-JK

Beri dukungan kepada Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo dan Jusuf Kalla, relawan dari mahasiswa mengamen di Pasar Srimangunan Sampang, Jumat (13/6) sekitar pukul 10.30 Wib.

Sampang - Badan Kehormatan (BK) DpRD Kabupaten Sampang, hingga kini belum mem-berikan sanksi terhadap terpidana a.m. Hoseh yang telah mendekam dibalik jeruji Rumah Ta-hanan (Rutan) Kelas II B Sampang.

BK masih akan melakukan pemanggilan terhadap seluruh anggota BK DpRD Sampang den-gan agenda rapat pembahasan terkait sanksi yang tepat untuk diberikan kepada DpRD aktif atas kasus pencabulan itu.

Ketua BK DpRD Sampang akhsan Jamal mengatakan, pihaknya hingga kini juga belum menerima surat resmi ditahann-ya anggota dewan yang duduk di Komisi B dari Kejaksaan negeri

Sampang.“Belum memberikan sanksi

kepada a.m. Hoseh, karena surat resmi penahanannya belum ada,” ucapnya.

Lanjut akhsan, dengan demikian pihaknya masih akan bermusyawarah dengan anggota lainnya. Selain itu, menurutnya, tidak memberikan sanksi tindakan, lantaran tidak ingin gegabah dalam hal tersebut.

“Kami tidak mau gegabah

mengambil tindakan seperti itu, karena masih akan dirapatkan dengan anggota BK lainnya,” jelasnya.

Disamping itu, permasala-han yang terjadi diharapkan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, tanpa merugikan salah satu pihak.

akhsan menambahkan, pihaknya juga masih belum mengetahui apakah yang ber-sangkutan benar - benar kalah

dalam putusan kasasi atau tidak. namun, jika a.m Hoseh benar terbukti bersalah atas putusan ma, maka tetap mengikuti pros-es hukum yang telah dilakukan oleh pihak Kejaksaan.

“Belum tahu juga kan apakah putusan kasasi ma itu terbukti atau tidak, tapi kalau terbukti kita memilih untuk mentaati proses hukum, karena tidak akan ada bentuk intervensi,” tutupnya. =RYAN HARIYANTO

DEWAN JADI TERPIDANA PENCABULAN

BK Belum Beri Sanksi

Page 29: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

syaiful islam/koran maduraMENGELUPAS. Proyek pengaspalan di Jalan Soekarno-Hatta mulai mengelupas. Padahal baru selesai dikerjakan.

Kawal Ketat Proyek!Bila SKPD Tidak Berhati-hati, Bakal Ada Masalah di Kemudian Hari

Apalagi, dalam waktu dekat bakal ada sejumlah proyek. Tak tanggung-tanggung nilai proyeknya sangat besar. Proyek yang bakal dikerjakan pada ta-hun 2014 diantaranya meliputi revitalisasi pasar tanjung bumi dengan nilai Rp 2.022.900.000 dan pembangunan RKB SDN Kemayoran 1 yang nilainya Rp 1.754.405.000.

Disusul proyek pengadaan in-stalasi atau jaringan listrik senilai Rp 1.747.107.300, pembangunan kantor PU Cipta Karya & Tata Ruang, PU Bina Marga & Pen-gairan sebesar Rp 11.200.000.000, juga pembangunan kantor BP-

KAD dan Dispenda senilai Rp 5.269.990.000.

Kemudian pembelian tanah urug (bedel) Rp 796.750.000, pengadaan alat-alat kedokteran umum Rp 1.166.000.000, penga-daan alat kedokteran kesehatan Rp 1.833.788.000, pembangunan ruang kelas baru MI Al-Ishakiyah Rp 1.047.000.000. Terakhir, peng-adaan dan pemasangan jaringan listrik SUTM, SUTR, dan GTT Desa Naroan Timur, Kelurahan Mlajah, Dusun Belanah, Desa Tlomar.

"Kami memperingatkan pada semua SKPD pemkab Bangkalan agar berhati-hati dalam mereal-isasikan anggaran yang dikucurkan melalui APBD 2014," kata Direktur Madura Corruption Watch (MCW), Syukur, Minggu (15/6) kemarin.

Ia menjelaskan SKPD sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) tidak boleh hanya menunggu laporan dari rekanan, maupun bawahannya karena belum tentu laporan tersebut sesuai dengan fakta di lapangan. Pada tahun 2013 ada beberapa proyek yang mengalami keterlambatan dalam pekerjaan, sehingga didenda atau diputus kontrak.

Seperti pembangunan jalan kembar ke martajasah, pemban-gunan gedung dinas kesehatan, pembangunan pukesmas kokop, pengadaan dan pemasangan Jar-ingan Listrik di kecamatan Galis dan Konang, pembangunan ge-dung RSUD, pekerjaan jalan hot-mix di desa paka’an dan lokasi

lainnya yang mengalami keter-lambatan.

"Pengawasan dalam pekerjaan proyek fisik maupun non fisik sa-ngat penting, karena jika lemah dalam pengawasan kontraktor bisa saja melaksanakan pekerjaaanya tidak sesuai dengan Rencana Ang-garan Belanja (RAB) maupun speks yang sudah dituangkan di dalam kontrak kerja," paparnya.

MCW sangat khawatir dengan pelaksanaan beberapa proyek ta-hun anggaran 2014, yang anga-rannya sangat besar. Sedangkan pengawasan dari Dinas terkait sangat lemah. Adapun proyek besar tersebut diantaranya Pem-bangunan kantor pu cipta karya & tata ruang, pu bina marga & pen-gairan senilai Rp 11.200.000.000.

"Dibeberapa lokasi sudah di-laksanakan pekerjaan Pening-katan Jalan dan sebagian sudah selesai. Kami sangat meragukan pekerjaan jalan yang tidak diawa-si maupun dipantau karena sesuai temuan MCW di lapangan tiga bulan, setelah pekerjaan sudah mengalami kerusakan di beberapa bagian," ungkapnya.

Sesuai temuan MCW, seper-ti perbaikan di Jalan Soekarno Hatta, rehabilitasi Jalan KH. Moch. Kholil. Dari permasalahan tersebut, dinas harus inten dalam melaksanakan pemantauan agar pekerjaaan kontraktor tidak ha-nya sekedar selesai sesuai jadwal yang sudah ditentukan di kontrak.

= SYAIFUL ISLAM/RAH

BANGKALAN - Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bang-kalan harus lebih berhati-hati dalam mengerjakan sebuah proyek. Jika tidak, bisa dipastikan bakal terjadi persoalan di kemudian hari. Misal, pengerjaan proyek tidak selesai tepat waktu. Seandainya SKPD intens dalam melakukan penga-wasan, bisa dipastikan tidak ada pengerjaan proyek yang molor. Kondisi tersebut harus menjadi perhatian se-rius bagi pemkab Bangkalan.

LEGISLATOR KINI DAN SEBELUMNYA

50 Anggota DPR Terpilih Mencemaskan?

BANGKALAN - Ketua Fo-rum Komunikasi Masyarakat Bangun Madura (FK-MBM), Dasuki Rahmat, SH mengatakan terpilihnya 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Bangkalan, untuk lima tahun kedepan bisa dijadikan harapan yang mencemaskan.

Melihat komposisi wakil rakyat terpilih yang didomisnasi oleh wajah-wajah baru diharap-kan mampu membawa peru-bahan. Akan tetapi mayoritas anggota terpilih diperoleh dari praktik politik transaksional pada saat pemilu legislatif lalu. Tidak terkecuali mereka yang berlatar belakang pengusaha dan incumben.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi anggota yang baru agar bisa membawa angin perubahan di tengah-tengah pandangan negatif masyarakat terhadap para anggota legis-latif,” ujar Dasuki.

Menurutnya, banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh para wakil rakyat tersebut di masa akan datang. Diantaranya, peningkatan kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Sebab, tidak dapat dipungkiri menjadi anggota legislatif dijadikan sebagai ko-moditas dalam mencari keuntun-gan semata. Hal itu dapat terlihat dari kualitas individu para calon yang tidak mampu mencerminkan sebagai wakil rakyat.

“Kinerja yang tidak pernah memuaskan dan cenderung tidak ada hasil itu sangat dipen-garuhi oleh kualitas individu para anggota. Bagaimana mau bekerja, jika tugas dan fungsi mereka tidak dipahami secara benar,” kritiknya.

Perlu ditanamkan dalam benak anggota terpilih, men-calonkan diri menjadi wakil rakyat bukan untuk memenuhi kantong pribadi, melainkan betul-betul ingin mengabdi bagi kepentingan rakyat ba-nyak. Akan tetapi, pada saat pemilihan waktu lalu, dapat dikatakan mayoritas mereka melakukan politik transaksional demi mewujudkan syahwat politik mereka untuk merasakan manisnya kursi legislatif.

“Kecemasan yang terjadi adalah persoalan politik tran-saksional itu sangat berpen-garuh pada masa kerja selama lima tahun ke depan. Sebab, dalam pemilihan lalu mereka menghabiskan dana begitu besar, sehingga tidak menutup kemungkinan mereka melaku-

kan praktik-praktik korupsi un-tuk menutupi dana yang telah mereka keluarkan,” paparnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Truno-jojo Madura (UTM) M. Syafii, SH, MH mengatakan yang pasti mereka harus amanah dan ja-ngan pernah mengkhianati aspirasi rakyat. Terlebih harus mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan pe-nuh tanggung jawab sesuai den-gan amanah konstitusi perun-dang- undangan serta tuntutan kebutuhan masyarakat.

“Masalah praktik poli-tik transaksional tidak dapat dijadikan alasan pembenar bagi anggota dewan untuk melaku-kan tindakan melanggar hukum dan memanipulasi aspirasi rakyat. Sejak para anggota de-wan nanti dilantik, maka pada saat itu melekat tugas dan ke-wajiban konstitusional sebagai wakil rakyat,” tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

1. Gerindra - RKH. Fuad Amin. - Abd. Dofir. - Holifi. - Moh. Sahri. - Efendi. - Kasmo. - H. Mosleh. - Fathur Rosi. - Syamsul Arifin.

2. PDI Perjuangan - Jauhari - Suyitno - Agus Salim Pranoto - Husni Syakur

3. PKB - H. Moh. Jamhuri - HM. Muhajir - H. Moh. Hidayat

4. Demokrat - Fadhur Rosi - Aziz - Agus Kurniawan - H. Husni - H. Abdur Rahman

5. Hanura - Holilih

6. Golkar - Mat Juri - Mathari

7. Nasdem - Bir Aly

8. PAN - Abdur Rahman - Muhlas

9. PPP - Mas’udi - Abdullah - Abdul Latif - Subhan Aziz

10. PKS - Mukhlis

Para Wajah Lama Anggota DPRD Bangkalan Periode 2014-2019

1. Gerindra - Imron Rosyadi

2. PDI Perjuangan - Rokib - H. Fatkurrahman - Mukaffi Anwar

3. PKB - Khotib Marzuki - Ahmad Hariyanto

4. Demokrat - Abdurrahman

5. Hanura - Mahmudi - H. Syahrum

6. Golkar - KH. Mukaffi Cholil

6. PAN - Sudarmo - Solihin

7. PPP - Hosyan - Nur Hasan

8. PKS - Mujiburrahma - H. Musawwir

9. PKPI - Shofiullah Syarif

Wajah Baru Anggota DPRD Bangkalan Periode 2014-2019

Page 30: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III N Bangkalan

Peruntukan PAD Dinilai JanggalDraf Perubahan APBD untuk Dibahas, Bukan untuk Distempel

Kondisi tersebut sangat disay-angkan. Sebab tim anggaran (ek-sekutif) mengajukan draf peruba-han APBD untuk dibahas, bukan minta persetujuan. Jika begitu,

seharusnya semua pos anggaran bisa diotak-atik. Bila dinilai tidak cocok dan kurang berpihak kepa-da rakyat, maka bisa diganti pada pos lain, yang lebih memihak ke-

pada rakyat. Sehingga disitu ada-nya sebuah pembahasan. Bukan sekadar terkesan formalitas.

"Jumlah PAD Rp 21 miliar lebih, tapi yang bisa dipakai atau diotak atik dalam belanja lang-sung Rp 3 miliar," ujar Wakil Ket-ua DPRD Bangkalan, Musawwir, Minggu (15/6) kemarin.

Menurutnya, jika dalam PAD sudah tercatat angka Rp 21 miliar, maka yang bisa diotak-atik juga senilai tersebut. Bukan yang bisa diotak-atik hanya Rp 3 miliar. Jika sudah begitu kondisinya, maka tidak semuanya bisa dibahas dalam

dokumen perubahan APBD."Kami menginginkan adanya

asas transparan. Jumlah PAD seki-an, lalu untuk apa saja PAD terse-but. Semua jelas peruntukan dan sumbernya. Kalau seperti ini, kan kita kurang paham karena tidak dijelaskan secara detail," paparnya.

Ia menambahkan, pihaknya berharap eksekutif dalam mem-berikan dokumen KUA PPAS yang jelas dan gamblang. Tidak boleh diberikan separuh-separuh. Se-hingga kesannya tidak bagus.

"Tidak ada maksud lain, kami mempertanyakan semua ini, me-

lainkan agar APBD kita betul-bet-ul bermanfaat untuk rakyat. Lalu bangkalan akan maju dan raky-atnya sejahtera," paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Da-erah Kabupaten Bangkalan, Eddy Moeldjono menyatakan, semua dokumen untuk perubahan APBD 2014 sudah benar dan jelas. Serta sudah memenuhi asas transpar-ansi. "KUA PPAS ini kan secara umum, untuk detailnya bakal di-berikan. Lalu soal PAD ini sudah kebijakan pemkab Bangkalan," ungkap Eddy.

= SYAIFUL ISLAM/RAH

BANGKALAN - Badan anggaran (Banggar) DPRD Kabupa-ten Bangkalan menanyakan peruntukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam KUA PPAS Perubahan APBD tahun 2014. Di dalamnya ada yang dinilai janggal dan kurang dipahami secara nalar. Jumlah PAD sebesar Rp 21 miliar lebih. Namun, yang boleh diotak-atik dalam pembahasan hanya Rp 3 miliar. Sedangkan sisanya sudah diploting pada pos tertentu.

MUSIM KEMARAU

Ada 17 Kecamatan Berpotensi Kekeringan

BANGKALAN - Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan menyatakan dari 18 kecamatan yang ada 17 kecamatan di antaranya berpotensi dilanda bencana kekeringan. Apalagi pada bulan Juni telah memasuki musim kemarau. Sehingga kecama-tan tersebut diminta untuk waspada terhadap kekurangan air bersih yang terjadi hampir setiap tahun.

"Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bulan Juni sudah memasuki musim kemarau. Akan tetapi, masih juga terjadi hujan secara fluktuatif. Tidak mengurangi rasa waspada akan terjadinya bencana kekeringan itu, maka daerah yang rawan tetap perlu mengantisipasi kekurangan air untuk dikonsumsi maupun untuk kebutuhan lainnya," ujar Kepala BPBD Bangkalan, WH. Hidayat.

Menurutnya, hanya wilayah kota Bangkalan saja yang tidak berpotensi mengalami kekuran-

gan air bersih. Sebab ketersedi-aan air cukup memadai. Untuk saat ini, pihaknya melakukan pendataan ke setiap kecamatan untuk mengetahui potensi di tingkat desa. Sebab, untuk di desa titik kekeringan tidak menyelu-ruh, namun sebagian saja.

"Misalnya di satu kecamatan itu belum tentu semua desa men-galami kekeringan. Jadi perlu ada-nya pendataan yang akurat, agar nantinya jika kekeringan terjadi tindakan yang dilakukan bisa cepat dan tepat sasaran," tuturnya.

Dari data tersebut, kata Dayat nantinya jika memang kekeringan melanda akan dijadikan daerah tanggap darurat kekeringan. Jadi dari sanalah dapat diketahui secara detail daerah mana saja yang perlu di tangani saat bencana melan-da. Dengan pendataan tersebut, merupakan langkah konkrit dalam mewaspadai sebelum kekurangan air itu terjadi di berbagai kecama-tan dan desa. "Untuk saat ini kami masih belum menentukan daerah tanggap darurat kekeringan, karena disampaing masih melakukan pen-dataan kondisi cuaca masih belum benar-benar kemarau," jelasnya.

Dijelaskan Dayat, dalam upaya penanggulangan ben-cana kekeringan, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menyuplai air ber-sih kesetiap kecamatan dan desa. Hal itu, untuk meringankan be-ban masyarakat yang kekurangan air saat musim kemarau. Apalagi, air bersih merupakan kebutuhan utama setiap masyarakat.

= DONI HERIYANTO/RAH

WH Hidayat Kepala BPBD Bangkalan PILPRES

Polisi Jamin NetralBANGKALAN - Kepolisian

resort (polres) Kabupaten Bang-kalan menjamin netralitas polri dalam pengamanan pelaksanaan pemilu presiden (Pilpres) men-datang. Jika ada anggota yang tidak netral, maka bakal diproses sesuai dengan aturan yang ada. Sebab, dalam undang-undang sudah jelas polri harus netral dalam pemilu dan tidak boleh berpihak pada golongan atau calon tertentu. Sehingga pelak-sanaan pilpres bakal berjalan lancar dan aman.

Belakangan beredar infor-masi, yang menyebutkan ada petinggi polri bertemu dengan pendukung salah satu pasang-an capres-cawapres. Sehingga diindikasi korps coklat tersebut akan berpihak pada calon tert-entu masih kuat. Padahal, dalam

aturannya hal semacam itu tidak dibenarkan. Apa jadinya bangsa ini, bila aparat atau penegak hukum ikut dalam aksi dukung mendukung pada sebuah politik. Kalau sudah begitu, dipastikan bakal kacau. Pesta demokrasi yang didengung-dengungkan untuk kepentingan rakyat, maka bakal berubah dari rel yang ada.

"Sudah jelas bahwa polri di mana pun berada pasti netral, termasuk polres Bangkalan," kilah Kapolres Bangkalan AKBP Sulistiyono, saat dikonfirmasi, Minggu (15/6) kemarin.

Sulis menjelaskan tugas polri hanya melaksanakan PAM pil-pres supaya sukses, lancer, dan aman. Buktinya, pileg kemarin berlangsung lancar dan kondusif. Dapat disimpulkan, polri tidak kemana-mana.

Artinya, tetap berada pada tu-gas pokok fungsinya yakni penga-manan. Pasalnya, dalam peraturan sudah jelas, polri dilarang keras untuk terlibat dalam politik prak-tis. Melainkan harus berada pada posisi netral. "Kami tidak berpihak pada calon tertentu atau golongan tertentu. Kami sebagai aparat be-rada pada posisi netral. Tidak ikut pada si A dan si B," paparnya.

Disinggung apabila ada ang-gotanya yang terlibat politik prak-tis, ia menyatakan, akan ditindak sesuai aturan yang berlaku karena dilarang. Tapi, ia jamin anggotan-ya dipastikan netral karena sebel-umnya sudah diingatkan.

"Kami berharap pelaksana-an pilpres nanti berjalan lancar dan aman. Sebagaimana yang di-inginkan masyarakat," paparnya.

= SYAIFUL ISLAM/RAH

ant/nyoman budhianaSIMULASI PENGAMANAN KAMPANYE. Personel Brimob Polda Bali mengawal calon presiden dan calon wakil pres-iden dalam simulasi pengamanan kampanye Pemilu Presiden 2014.

Page 31: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SENIN 16 JUNI 2014

No. 0381 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

Rindu Pelayanan Haji yang Lebih Baik

Kekhawatiran para CJH tak bisa dipungkiri, terutama men-yangkut semua pelayanan haji tahun ini. Apalagi berkas pem-buatan paspor haji yang belum rampung, menambah kekhawati-ran mereka makin menjadi-jadi. Para CJH sejatinya merindukan pelayanan haji yang lebih baik.

Salah satunya diakui Ach Muhlis. Salah satu CJH Pame-kasan asal Desa Lancar, Ke-camatan Larangan, Pamekasan, mengaku khawatir tidak bisa berangkat, sekalipun namanya masuk dalam porsi atau tercan-tum dalam kuota pemberangka-

tan haji tahun ini. Kekhawatiran itu muncul karena hingga kini ia belum mengantongi paspor seba-gai persyaratan untuk berkunjung ke luar negeri. Sedangkan Keme-nag Pamekasan sebagai penyel-anggara haji di wilayah itu belum memproses sekalipun berkasnya sudah lengkap.

Muhlis semakin khawatir, ka-rena di tingkat pusat, jajaran pe-nyelenggara haji terbelit kasus haji. Sehingga ia bersama keluar-ganya sering konsultasi ke Keme-nag Pamekasan.

Ketua Komisi D DPRD Pame-kasan, Andi Suparto berkali-kali

mengingatkan kepada Kemenag Pamekasan, untuk memberi-kan pelayanan terbaik terhadap tamu-tamu Allah SWT. Politisi PPP ini menambahkan seluruh kemampuan harus dikeluar-kan oleh penyelenggara haji di Pamekasan, untuk memberikan pelayanan prima. Mulai dari pemberangkatan, saat menunai-kan ibadah, hingga pemulangan haji.

Menjelang beberapa bulan pemberangkatan, komisinya be-rencana akan memanggil pihak Kemenag untuk membicarakan secara khusus persiapan pelay-anan kepada jemaah haji.

Kepala Seksi Haji dan Umrah Kemenag Pamekasan, Abd Wafi menegaskan kasus haji yang me-nimpa SDA tidak akan berpen-garuh terhadap pelayanan haji di Jawa Timur termasuk di Pame-

kasan. Karena panitia penyeleng-gara haji dibentuk secara khusus dan persiapannya sejak jauh-jauh hari sebelum kasus haji terjadi di Pusat. Sehingga ia meminta para CJH yakin dan mempercayakan kepada penyelenggara.

Ada sekitar 560 CJH yang masuk daftar porsi haji 2014. 110 diantaranya merupakan daftar tunda akibat peman-gkasan 20 persen. Semua CJH itu, saat ini sedang memproses berkas pemotretan paspor haji di Kantor Imigrasi Klas 2 A Pamekasan.

Biaya Pemberangkatan Iba-dah Haji (BPIH) sesuai dengan keputusan DPR RI dan Pemerin-tah pusat, yang dituangkan dalam peraturan presiden (Perpes) dan peraturan menteri agama RI yakni sebesar Rp 3.308,9 dolar AS. Atau diperkirakan jika dikurs ke rupiah

sekitar Rp 39,6 juta. Pelunasan-nya dimulai sejak 11 Juni sampai 9 Juli 2014.

Ketua Forum Kelompok Bimb-ingan Ibadah Haji Kabupaten Pamekasan, Lukman Al-Hakim mengaku intens berkomonikasi dengan penyelenggara haji di Pamekasan, guna mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan pemberangkatan haji.

Pria yang juga Camat Pade-mawu ini mengaku sempat kha-watir karena pembuatan Paspor dilaksanakan di Kantor Imigrasi Pamekasan, yang sempat ter-cium banyak Calo Paspor yang berpotensi merugikan CJH. Na-mun, komunikasi terakhir yang dilakukannya, pihak penyeleng-gara akan melakukan pengawalan secara khusus, pembuatan paspor haji di Pamekasan.

= FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PAMEKASAN - Dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) yang terendus menjelang persiapan pemberangkatan haji 2014, melibatkan Menteri Agama RI, Surya Dharma Ali (SDA), menyita perhatian masyarakat Indonesia, termas-uk calon Jamaah haji (CJH) Pamekasan.

ant/hafidz novalsyahPENJELASAN PENCEGAHAN MERS. Calon jamaah haji mengikuti manasik (latihan prosesi) haji yang diselenggarakan Pengurus Masjid Agung Surakarta di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Kekhawatiran terhadap virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dapat ditepis dengan memberikan penjelasan mengenai langkah pencegahan seperti mencuci tangan sebelum makan dan tidur serta menjaga daya tahan tubuh.

Page 32: e Paper Koran Madura 16 Juni 2014

KORAN MADURASENIN 16 JUNI 2014 | No. 0381 | TAHUN III P OPROBOLINGGOKORAN

MADURASENIN 16 JUNI 2014 No. 0381 | TAHUN III

SITI ROFIATIN

Jadilah Perempuan Hebat

Hal itu dikatakan oleh Siti Rofiatin, perempuan yang memiliki etos kerja serta semangat yang tinggi ini, men-

gaku perempun tidak bisa di pandang seb-elah mata bagi seorang pria. Namun sosok hawa juga bisa tampil menjadi pemimpin bangsa.“Saat ini sudah berbeda dengan za-man tempo dulu. Ia kalau dulu perempuan hanya berada dirumah saja,” terangnya.

Sosok yang memiliki kemampuan dan multi talenta yang tinggi ini mengatakan, dirinya memiliki pemikiran yang terinspi-rasi dari kiprah dan perjuangan seoerang perempuan hebat yakni Raden Ajeng Kartini.“Beliau merupakan perempuan pejuang bagi kaum perempuan dalam dunia pendidikan,” tegas Siti Rofiatin.

Bahkan perjuangannya dalam men-didik kaum wanita di waktu itu, lan-jut Siti Rofiatin, sangat memberikan makna dan hikmah yang dalam bagi mereka untuk mengenyam pengeta-huan.” Dengan pendidikan penge-tahuan semuanya persoalan akan terjawab,”tandasnya.

Perempuan yang mengajar ilmu Kimia di lembaga pendidikan ting-katatas itu, mengaku dirinya me-milih menjadi seorang guru karena berkeyakinan akan banyak berman-faat, baik bagi dirinya maupun kepada orang lain.

“Ilmu yang didapatkan selayaknya kita harus berikan kepada orang lain, dengan jalan mentranformasikannya melalui lembaga pendidikan. Sehing-ga ilmu yang dimiliki justru berguna,” ucapnya Siti Rofiatin, sembari mengang-kat teleponnya.

Siti Rofiatin berharap, kaum perempuan untuk tidak menjadi lemah dalam hal peng-etahuan dan pendidikan. “Perempuan tidak boleh terbelakangkan. Semuanya pasti ada jalan tersendiri dalam niatan baik,” katanya singkat.

=MAHfUd HIdAyATUllAH

Seorang perempuan tidak han-ya mengurus keluarga semata.

Namun seorang perempuan juga tidak jarang menjadi pem-

impin. Bahkan menjadi seorang yang hebat.

Nama : Siti RofiatinTetala : Probolinggo, 23 Juli 1983Alamat : Kelurahan Kareng Lor Kecamatan

Kedemangan Kota ProbolinggoPendidikan Terakhir : Universitas Negeri MalangMotto : Hidup Harus Penuh Semangat

aat ini, kita seolah hidup di tengah bangsa yang penuh

dengan agenda terse-lubung demi kepentingan individu, kelompok, atau pun golongan tertentu. Akibatnya, seringkali ke-hidupan bersama sebagai bangsa besar dan bermar-tabat kian terluka. Meski tak ringan, ini tetaplah tugas mulia yang harus dijalankan.

Begitulah kata Nurul Imamah, perempuan kelahiran Sumenep, 13 November 1997 itu benar-benar memiliki idealisme kebangsaan yang bagus. Walau diumurnya yang masih belia, wawasan kebangsaannya tak boleh diragukan. Dalam hemat perempuan yang bercita-cita menjadi dokter itu, sebagai manusia Indone-dia, kita tak boleh ber-henti untuk menularkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 (Pembukaan) kepada generasi muda bangsa ini. "Kita pun juga tak boleh berhenti untuk mengatakan bahwa kita adalah satu dan sama dalam NKRI, dan meski bhineka, kita ini tetap satu (tunggal ika) dalam ikatan negara-bangsa yang namanya Indonesia. Tidak berboleh terkoyak hanya gara-gara berbeda dalam segala hal," ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Oyunk, saatnya bangsa ini harus terus membangun kebersamaan untuk mewu-judkan tatanan kehidupan yang lebih adil, makmur, dan bermartabat. Hal ini harus dimulai dengan memberi keteladanan dalam penyelenggaraan negara dengan sikap saling menghormati dan men-

junjung tinggi martabat yang ditunjukkan oleh para penyelenggara negara itu sendiri.

Dalam posisinya yang sangat istimewa, kita sebagai manusia Indonesia harus menjadi yang terdepan dalam hal membangun kebersamaan sebagai bangsa. Inistitusi ini harus menjadi pilar yang menjaga integritas bangsa, melalui upaya yang tiada henti dalam menumbuhkan semangat nasionalisme demi terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Di tengah semakin terkikisnya sikap kenega-rawanan para penyeleng-gara negara, kata dara asal Desa Ellak Daya Len-teng tersebut, ia berharap banyak kepada penerus bangsa ini agar insti-tusi tersebut harus tetap berdiri tegak sebagai pen-gawal dan penjaga mar-tabat bangsa, dan terus berjuang untuk menular-kannya kepada generasi penerus. "Agar bangsa ini bisa kita titipkan kepada kita semua, sebab tak lagi yang bisa diharap selain kita,” ungkapnya.

NKRI itu adalah harga mati. Maka harus dijun-jung tinggi, agar idealisme kebangsaan it uterus mengkristal dalam diri kita. Kalau sudah dari kecil ter-tanam nilai agama, moral, dan cinta NRKI, generasi muda kita akan memberi-kan kontribusi besar bagi pembanguna bangsa dan negara ini. Nantinya, ketika dia dewasa dan menjadi politisi, birokrat, pengusaha dan lainnya, pasti NKRI dan merah putih di atas segala-galanya.

=SyAMSUNI

NURUL IMAMAH

Menjadi Generasi NKRI