42
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS GAMPING 2 SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh: LIDIA ARJULIA SARI NPM : 1114076 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

  • Upload
    lamkhue

  • View
    274

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI

EKSKLUSIF DI PUSKESMAS GAMPING 2 SLEMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

LIDIA ARJULIA SARI

NPM : 1114076

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

Page 2: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran
Page 3: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran
Page 4: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Gamping 2 Sleman”.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada: 1. Kuswanto Hardjo,dr.,M.Kes selaku ketua Stikes Jendral Ahcmad Yani

Yogyakarta. 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Stikes

Jendral Ahcmad Yani Yogyakarta yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Lily Yulaikhah, M.Keb selaku pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan saran dan bimbingan.

4. Budi Rahayu, M.Keb selaku Dewan penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan.

5. Dosen-dosen pembimbing lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 6. Kepala Puskesmas, Para Staff, dan ibu menyusui Di Puskesmas Gamping 2

Sleman. 7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Teman-teman seperjuangan di Stikes Jendral Ahcmad Yani Yogyakarta

Khususnya kelas B yang saling memberikan semangat. 9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Karya tulis Ilmiah

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada

semuanya, atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, September 2017

Penulis

Page 5: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii INTISARI .............................................................................................................. ix ABSTRACK ............................................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4 E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan .......................................................................................... 7 B. ASI Eksklusif ..................................................................................... 12 C. Kerangka Teori ................................................................................... 31 D. Kerangka Konsep Penelitian .............................................................. 32 E. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................... 33 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 33 C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 34 D. Variabel Penelitian ......................................................................... 35 E. Definisi Operasional ...................................................................... 35 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .............................................. 36 G. Validitas dan Reabilitas ................................................................. 38 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 38 I. Etika Penelitian ................................................................................ 41 J. Tahap Penelitian .............................................................................. 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................. 44 B. Pembahasan .................................................................................... 52 C. Keterbatasan penelitian .................................................................. 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................... 61 B. Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 6: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori................................................................................... 31 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................... 32

Page 7: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

viii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 2. Lembar konsul KTI Lampiran 3. Pernyataan Menjadi Responden Lampiran 4. Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 6. Surat Ijin Studi Pendahuluan Kesbangpol Sleman Yogyakarta Lampiran 7. Surat Ijin Studi Pendahuluan Puskesmas Gamping 2 Sleman Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian Kesbangpol Sleman Yogyakarta Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakrta

Page 8: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

ix

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS GAMPING 2 SLEMAN

YOGYAKARTA

INTISARI

Lidia Arjulia Sari ¹ Lily yulaikhah ²

Latar Belakang : ASI adalah air susu ibu yang mengandung nutrisi optimal, baik kualitas dan kuantitasnya. Pengetahuan dan pengalaman seorang ibu sangat mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif. Cakupan ASI Eksklusif tahun 2013 (66,7%) berada jauh dibawah target pemerintah yaitu 80% (Dinkes DIY, 2014), Puskesmas di DIY cakupan ASI Eksklusif terendah di Puskesmas Gamping 2 Sleman (73,45%) (Dinkes DIY, 2016). Tujuan : Mengetahui Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Gamping 2 Sleman Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, rancangan peneliian deskriptif dengan pendekatan survey. Dengan jumlah sampel 78 ibu menyusui dan teknik pengamilan sampel sampling accidental. Hasil : Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI Eksklusif yaitu cukup sebanyak 39 responden (50,0%), pengetahuan ibu menyusui tentang manfaat ASI eksklusif yaitu baik sebanyak 50 responden (64,1%), pengetahuan ibu menyusui tentang komposisi ASI yaitu cukup sebanyak 34 responden (43,6%), pengetahuan ibu menyusui tentang cara pemberian ASI yaitu baik sebanyak 42 responden (53,8%), pengetahuan ibu menyusui tentang cara pengeluaran ASI yaitu kurang sebanyak 28 responden (35,9%), pengetahuan ibu menyusui tentang cara penyimpanan ASI yaitu baik sebanyak 41 responden (52,6%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif di Puskesmas Gamping 2 Sleman yaitu cukup sebanyak 46 responden (50,0%). Kata kunci : Pengetahuan, ASI Eksklusif ¹ Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES A.YANI Yogyakarta ² Dosen DIII Kebidanan STIKES A.YANI Yogyakarta

Page 9: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

x

OVERVIEW OF MOTHER BOOK KNOWLEDGE ABOUT EXCLUSIVE MILK IN PUSKESMAS GAMPING 2 SLEMAN

YOGYAKARTA

ABSTRACK

Lidia Arjulia Sari ¹ Lily yulaikhah ²

Background : Breast milk is breast milk that contains optimal nutrition, both quality and quantity. The knowledge and experience of a mother greatly affects the success of Exclusive Breast Milk. Coverage of Exclusive Breastmilk in 2013 (66.7%) is far below the government target of 80% (Health Office DIY, 2014), Puskesmas in DIY exclusive coverage Exclusive breastfeeding at Puskesmas Gamping 2 Sleman (73.45%) (Dinkes DIY, 2016) . Purpose : Knowing Mother's Breast milk Knowledge About Exclusive Breast milk At Puskesmas Gamping 2 Sleman. Research method: The type of this research is descriptive research, descriptive research design with survey approach. With a sample size of 78 breastfeeding mothers and an accidental sampling sampling technique. Results: Level of knowledge of breastfeeding mother about exclusive breastfeeding understanding is enough 39 respondents (50,0%), knowledge of breastfeeding mother about exclusive breastfeeding benefit either 50 respondents (64,1%), knowledge of breastfeeding mother about milk composition is enough 34 respondents (43,6%), knowledge of breastfeeding mother about good breastfeeding method as much as 42 respondents (53,8%), knowledge of breastfeeding mother about breastfeeding method that is less 28 respondents (35,9%), good breastfeeding storage as much 41 respondents (52,6%). Conclusion : The level of knowledge of breastfeeding mothers about Exclusive breastfeeding in Puskesmas Gamping 2 Sleman is quite as much as 46 respondents (50.0%) Keywords: Knowledge, Exclusive Breast Milk ¹ Students of DIII Midwifery STIKES A.YANI Yogyakarta ² Lecturer of DIII Midwifery STIKES A.YANI Yogyakarta

Page 10: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Roesli (2013) mengungkapkan bahwa menyusui merupakan suatu seni

yang harus di pelajari kembali. Keberhasilan menyusui tidak diperlukan alat-alat

khusus dan biaya yang mahal yang diperlukan kesabaraan, waktu, pengetahuan

dann dukungan dari lingkungan. Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi

pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat

kehilangan pengetahuan yang besar, karena menyyusui adalah suatu pengetahuan

yang berjuta-juta tahun mempunyai peran penting dalam mempertahankan

kehidupan manusia.

ASI adalah air susu ibu yang mengandung nutrisi optimal, baik kualitas

dan kuantitasnya. Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan

protein, laktosa dan garam-garan anorganik yang disekresikan oleh kelenjar

mammae ibu, dan berguna sebagai makanan. Keseimbangan zat-zat gizi dalam

susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu nya memiliki bentuk paling baik

bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya

akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan

perkembangan system syaraf (Maryunani Anik, 2012).

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik.

ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi

seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama. Pemberian ASI selama 6 bulan tanpa

makanan pendamping apapun sering disebut ASI eksklusif (Roesli, 2008).

UNICEFF memperkirakan bahwa pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan

dapat mencegah kematian 1,3 juta anak berusia di bawah lima tahun (Haryono

dan sulis, 2014).

Prasetyono (2012) menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang

pentingnya ASI Eksklusif dapat di pengaruhi oleh promosi produk-produk

makanan tambahan dan formula. Kemajuan teknologi dan canggihnya

Page 11: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

2

komunikasi, serta genjarnya promosi susu formula membuat masyarakat

kurang mempercayain kehebatan ASI. Ibu yang aktif bekerja dalam upaya dalam

pemberian ASI eksklusif sering kali mengalami hambatan karena singkatnya masa

cuti hamil dan melahirkan. Keadaan seperti itu yang sering menjadi kendala bagi

ibu untuk memberikan ASI eksklusif sehingga pemberian ASI eksklusif mungkin

tidak tercapai.

Angka kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indicator penting

dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat, baik pada tatanan provinsi

maupun nasional. Hasil Survey Demokrasi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2015 melaporkan AKB di indonesia sebesar 32/1.000 kelahiran hidup. Kendati

terus mengalami penurunan, AKB di Indonesia masih jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya (Depkes RI, 2012). Di

Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) yang disebabkan oleh penyakit infeksi

masih tinggi. Hal ini dibuktikan oleh data Riskesdas 2012 babwa penyebab

kematian bayi terbanyak yaitu infeksi saluran pernapasan, diare dan komplikasi

prenatal. Pentingnya pemberian ASI terutama ASI Eksklusif untuk bayi sangat

luar biasa. Bagi bayi, ASI Eksklusif adalah makanan dengan kandungan gizi yang

paling sesuai untuk kebutuhan bayi, melindungi bayi dari berbagai penyakit

seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut (Kemenkes RI, 2012).

Data Dinkes DIY (2014) menyebutkan bahwa prevalensi cakupan ASI

Eksklusif di provinsi DIY pada tahun 2012-2013 mengalami kenaikan sebesar

18,07% yaitu pada tahun 2012 (48%) dan 2013 (66,7%), walaupun demikian

target cakupan ASI Eksklusif di DIY masih di bawah target nasional yaitu 80%.

Daerah istimewa Yogyakarta terdiri dari lima kabupaten yaitu Gunungkidul,

Kulonprogo, Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta. Cakupan ASI eksklusif

masing-masing kabupaten dari tertinggi ke terendah yaitu Sleman 81,62%,

Kulonprogo74,97%, Bantul 74,73%, Kota Yogyakarta 60,87%, dan Gunungkidul

60,52% (Dinkes DIY, 2016). Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Sleman

meningkat dari 80,20% pada tahun 2014 menjadi 81,62% pada tahun 2015.

Puskesmas yang memiliki cakupan ASI Eksklusif terendah yaitu Puskesmas

Gamping 2 yaitu sebesar 73,45%. Data profil kesehatan DIY tahun 2016 mencatat

Page 12: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

3

cakupan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Gamping 2

mengalami peningkatan dari tahun ketahun yaitu pada tahun 2013 sebesar

70,31%, tahun 2014 sebesar 71,01%, dan pada tahun 2015 sebesar 73,45%. Meski

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, puskesmas gamping 2 masih belum

mencapai target renstra 75% untuk kabupaten sleman (Dinkes DIY, 2016).

Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 2 terdiri dari 3 Desa yaitu Desa

Banyuraden, Desa Nogotirto, dan Desa Trionggo. Desa Banyuraden merupakan

salah satu desa dengan pencapaian ASI Eksklusif terendah. Didapat data bayi usia

0-6 bulan yang tidak diberikan ASI Eksklusif di Desa Banyuraden pada tahun

2016 sebanyak 31 bayi dari 36 bayi, sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 14 dari

29 bayi, yang kedua dari Desa Nogotirto bahwa data pada tahun 2016 ditemukan

10 dari 14 bayi sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 14 dari 18 bayi, dan yang

terakhir yaitu Desa Trionggo, ditemukan data tahun 2016 terdapat 10 dari 39 bayi

dan pada tahun 2017 ditemukan 4 dari 11 bayi.

Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan peneliti pada tanggal 4

februari 2017 di Puskesmas Gamping 2 Sleman, di dapatkan jumlah data bayi usia

0-6 bulan pada bulan Februari Tahun 2017 sebanyak 129 bayi. Berdasarkan latar

belakang dan studi pendahuluan yang diuraikan di atas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu

Menyusui Tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan

sebagai berikut : “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang

ASI Eksklusif Di Puskesmas Gamping 2 Sleman ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Di

Puskesmas Gamping 2 Sleman.

Page 13: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

4

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI Eksklusif.

a. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang manfaat ASI Eksklusif.

b. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang komposisi ASI

Eksklusif.

c. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara pemberian ASI

Eksklusif.

d. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara pengeluaran ASI

Eksklusif.

e. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara penyimpanan ASI

Eksklusif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai acuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai

bahan referensi untuk studi lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Memberikan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian sederhana

secara ilmiah dalam rangka mengembangkan diri dalam melaksanakan

fungsi bidan sebagai peneliti tentang bagaimana pengetahuan ibu

menyusui tentang ASI Eksklusif.

b. Bagi Institusi Stikes Achmad Yani Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan sebagai tambahan wancana dan sumber

informasi mengenai gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang ASI

Eksklusif.

c. Bagi Puskesmas Gamping 2 Sleman

Sebagai bahan masukan untuk evaluasi peningkatan mutu pelayanan di

Puskesmas Gamping 2 Sleman.

d. Bagi ibu menyusui di Puskesmas Gamping 2 Sleman

Page 14: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

5

Sebagai bahan evaluasi penegtahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1 Keaslian penelitian No Nama/Judul Metode penelitian Hasil penelitian Persamaan/

Perbedaan

1 Rahayu, 2014.

Gambaran tingkat

pengetahuan ibu

menyusui bayi 0-3

bulan tentang ASI

Eksklusif di Desa

Keposong,

Kecamatan Musuk

Kabupaten Boyolali

Metode penelitian

Deskriptif

kuantitatif dengan

pendekatan cross

sectional,

instrument peneliti

kuesioner.

Sebagian besar

responden dengan

tingka pengetahuan ibu

menyusui bayi 0-3

bulan tentang ASI

eksklusif kategori

cukup yaitu 14

responden (45,2%)

responden dengan

tingkat penegtahuan

inbu menyusi bayi 0-3

bulan tentang ASI

eksklusif kategori

cukup dengan

pendidikan terakhir ibu

adalah SMA sebanyak

10 responden (32,3%)

dan responden dengan

tingkat pengetahuan

ibu menyusui bayi 0-3

bulan tentang ASI

eksklusif kategori

cukup dengan

pekerjaan terakhir ibu

adalah tidak bekerja

sebanyak 7 responden

(22,6%).

Variable, Lokasi

penelitian,

waktu

penelitian.

Persamaan

penelitian sama-

sama meneliti

tentang ASI

Eksklusif

Page 15: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

6

2 Sulistiyowati,

Tutuk dan Pulung,

Siswantara 2014.

Perilaku ibu bekerja

dalam memberikan

ASI Eksklisif

Desain penelitian

cross

Sectional, Sampling

dalam penelitian

adalahtotal

sampling.

Instrument

penelitian

kuesioner, analisis

data berupa

prosentasi dan uji

chi square

Hasil dalam penelitian

ini ada hubungan

antara sikap, norm

subyektif, dan

pengendalian perilaku

dengan perilaku

memberikan ASI

eksklusif.

Lokasi

penelitian,

waktu

penelitian.

Persamaan

sama-sama

meneliti tentang

ASI eksklusif.

3 Dahlan, A (2011)

hubungan status

pekerjaan dengan

pemberian ASI

Eksklusif di

kelurahan palebon

kecamatan

pedurungan kota

semarang

Jenis penelitian

analitik dengan

pedekatan cross

sectional.

Pengambilan

sampel secara acak

(probability

sampling) dengan

teknik proportional

random sampling.

Instrument peneliti

menggunakan

kuesioner. Analisis

data menggunakan

uji chi square

Ada hubungan antara

status pekerjaan

dengan pemberian ASI

Eksklusif diperoleh

hasil perhitungan

menggunakan

Continuity Correction

dengannilaiR = 10,28

dan diperoleh nilai p =

0,000 (p < 0,05)

Variable, Lokasi

penelitian,

waktu

penelitian.

Persamaan

peneliti sama-

sama meneliti

tantang ASI

eksklusif

Page 16: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Gamping 2 Sleman

yang merupakan salah satu dari 2 Puskesmas yang berada di Kecamatan

Gamping Sleman Yogyakarta. Kecamatan Gamping merupakan daerah

perbatasan antara wilayah agraris dan perkotaan yang wilayahnya

memanjang dengan entang ± 4 km. Luas wilayah kerja di Puskesmas

gamping 2 ini secara keseluruhan mencapai 13,1 km² dari seluruh wilayah

kabupaten Sleman seluas 574,82 km².

Puskesmas gamping 2 berdiri pada tahun 1984, yang dahulunya

berlokasi di Dusun Terusan Banyuraden, Gamping. Menempaati lahan

seluas 900 m², pada tahun 2009 Puskesmas Gamping 2 berpindah Lokasih

di dusun Pantran, Banyuraden, Gamping, Sleman dan menempati lahan

tanaha seluas 1500 m².

Secara administratif, wilayah Puskesmas Gamping 2 terdiri dari 3

Desa dan 28 Dusun yaitu: Banyuraden (8 Dusun, 22 RW, 75 RT)

Nogotirto (8 Dusun, 24 RW, 108 RT), dan Trihanggo (12 Dususn, 35 RW,

96 RT).

Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakarta yang merupakan tipe

Puskesmas non rawat inap memiliki program pokok yaitu: pengobatan

KIA (Kesehatan Ibu Dan Anak), KB (Keluarga Berencana), Kesehatan

Reproduki, promosi kesehtana, kesehaatan lingkungan, gizi dan imunisasi,

namun tidak melayani pelayanan 24 jam. Dari segi bangunan dan ruangan

Puskesmas gamping 2 Sleman Yogyakarta sangat memadai terdapat

ruangan-ruangan yang luas, terdapat bilik laktasi dengan dilengkpi poster

tentang pemerahan dan penyimpanan ASI serta terdapat konselor ASI

yaitu bagian ahli gizi dan bidan di poli KIA sehingga ibu menusui dapat

dengan mudah memperoleh informasi tentang ASI baik memompa

maupun cara penyimpanan.

Page 17: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

44

2. Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik responden didistribusikan menggunakan analisis univariat

dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian pada umumnya dalam

ananlisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari setiap

karakteristik.

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan dari setiap

karakteristik No Variabel F Presentase (%)

1 Umur

< 20 tahun

20 – 35 tahun

>35 tahun

4

67

7

5,1

85,9

9,0

Jumlah 78 100,0

2 Pendidikan

SD

SMP

SMA

PT

6

18

50

4

7,7

23,1

64,1

5,1

Jumlah 78 100,0

3 Pekerjaan

Pegawai Swasta

Wiraswasta

Ibu Rumah Tangga

3

25

50

3,8

32,1

64,1

Jumlah 78 100,0

4 Usia Anak

1 Bulan

2 Bulan

3 Bulan

4 Bulan

5 Bulan

6 Bulan

2

15

15

16

22

8

2,6

19,2

19,2

20,5

28,2

10,3

Jumlah 78 100,0

5 Penyuluhan ASI Eksklusif

Pernah mendapatkan penyuluhan

Tidak pernah mendapatkan penyuluhan

48

30

61,5

38,5

Jumlah 78 100,0

Sumber : Data Pimer Tahun 2017

Data tabel 4.1 diketahui bahwa responden dalam penelitian ini sebanyak

98 ibu menyusui, mayoritas adalah ibu menyusui dengan umur 20-35

tahun yaitu sebanyak 67 responden (85,9%), pendidikan terakhir SMA

Page 18: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

45

sebanyak 50 responden (64,1%), dan sebagian besar responden merupakan

ibu rumah tangga sebanyak 50 responden (64,1%), selain itu diketahui

bahwa sebagian besar responden memiliki anak berusia 5 bulan sebanyak

(28,2%), dan ibu yang pernah mendapatkan penyuluhan tentang ASI

Eksklusif sebanyak 48 responden (61,5%).

3. Analisis Hasil Penenlitian

a. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat

pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif

No Tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang ASI Eksklusif

F Presentase (%)

1 Baik 11 14,1

2 Cukup 46 59,0

3 Kurang 21 26,9

Jumlah 78 100.0

Sumber: Data Primer Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar ibu menyusui

memiliki pengetahuan kategori cukup sebanyak 46 responden (59,0%).

b. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI Eksklusif

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang pengertian ASI Eksklusif

No Tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang pengertian ASI Eksklusif

F Persentase (%)

1 Baik 16 20,5

2 Cukup 39 50,0

3 Kurang 23 29,5

Jumlah 78 100.0

Sumber: Data Primer Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian besar ibu menyusui

memiliki pengetahuan kategori cukup tentang pengertian ASI Eksklusif

sebanyak 39 responden (50.0%).

Page 19: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

46

c. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang manfata ASI Eksklusif

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang manfaat ASI Eksklusif.

No tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang manfaat ASI Eksklusif.

F Persentase (%)

1 Baik 50 64,1

2 Cukup 17 21,8

3 Kurang 11 14,1

Jumlah 78 100.0

Sumer: Data Primer Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar ibu

menyusui memiliki pengetahuan kategori baik tentang manfaat ASI

Eksklusif. sebanyak 50 responden (64,1%).

d. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang komposisi ASI

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang komposisi ASI.

No Tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang komposisi ASI

F Persentase (%)

1 Baik 26 33,3

2 Cukup 34 43,6

3 Kurang 18 23,1

Jumlah 78 100.0

Sumber: Data Primer tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa sebagian besar ibu menyusui

memiliki pengetahuan kategori cukup tentang komposisi ASI sebanyak

34 responden (43,6%).

Page 20: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

47

e. Tingkat pengetahun ibu menyusui tentang cara pemberian ASI

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang cara pemberian ASI.

No Tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang cara pemberian ASI

F Persentase (%)

1 Baik 42 53,8

2 Cukup 22 28,2

3 Kurang 14 17,9

Jumlah 78 100.0

Sumber: Data Primer Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa sebagian besar ibu menyusui

memiliki pengetahuan kategori baik tentang cara pemberian ASI

sebanyak 42 responden (53,8%).

f. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara pengeluaran ASI

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang cara pengeluaran ASI.

No Tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang cara pengeluaran ASI

F Persentase (%)

1 Baik 23 29,5

2 Cukup 27 34,6

3 Kurang 28 35,9

Jumlah 78 100.0

Sumber: Data Primer Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa sebagian besar ibu menyusui

memiliki pengetahuan kategori kurang tentang cara pengeluaran ASI

sebanyak 28 responden (35,9%).

Page 21: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

48

g. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara penyimpanan ASI

Eksklusif

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang cara penyimpanan ASI.

No Tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang cara penyimpanan ASI

F Persentase (%)

1 Baik 41 52,6

2 Cukup 23 29,5

3 Kurang 14 17,9

Jumlah 78 100.0

Sumber: Data Primer Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa sebagian besar ibu menyusui

memiliki pengetahuan kategori baik tentang cara penyimpanan ASI

sebanyak 41 responden (52,6%).

h. Tingkat pengetahuan berdasarkan karakteristik responden

Tabel 4.9 tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif

berdasarkan karakteristik.

Karakteristik responden

Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif

Baik Cukup Kurang Total

f % f % f % f %

Umur Ibu <20 tahun

20-35 tahun

>35 tahun

0

11

11

0,0

14,1

14,1

3

39

4

3,8

50,0

5,1

1

17

3

1,3

21,8

3,8

4

67

7

5,1

85,9

9,0

Total 11 14,1 46 59,0 21 26,9 78 100

Pendidikan SD SMP SMA PT

1

2

7

1

1,3

2.6

9,0

1,3

5

10

28

3

6,4

12,8

35,9

3,8

0

6

15

0

0,0

7,7

19,2

0,0

6

18

50

4

7,7

23,1

64,1

5,1

Total 11 14,1 46 59,0 21 26,9 78 100

Pekerjaan Pegawai swasta 1 1,3 1 1,3 1 1,3 3 3,8

Page 22: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

49

Wiraswsta

Ibu Rumah Tangga

1

9

1,3

11,5

13

32

16,7

41,0

11

9

14,7

11,5

25

50

32,1

64,1

Total 11 14,1 46 59,0 21 26,9 78 100

Usia bayi 1 Bulan

2 Bulan

3 Bulan

4 Bulan

5 Bulan

6 Bulan

0

3

2

1

4

1

0,0

3,8

2,6

1,3

5,1

1,3

2

6

8

11

13

6

2,6

7,7

10,3

14,1

16,7

7,7

0

6

5

4

5

1

0,0

7,7

6,4

5,1

6,4

1,3

2

15

15

16

22

8

2,6

19,2

19,2

20,5

28,2

10,3

Total 11 14,1 46 59,0 21 26,9 78 100

Pernah/tidak mendapatkan penyuluhan

Pernah

Tidak

4

7

5,1

9,0

28

18

35,9

23,1

16

5

20,5

6,4

48

30

61,5

38,5

Total 11 14,1 46 59,0 21 26,9 78 100

Sumber: Data Primer Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa kelompok terbesar ibu berusia 20-35

tahun dan pengetahuan yang cukup tentng ASI eksklusif sebanyak 39

responden (50,0%), ibu dengan pendidikan terakhir SMA dan mempunyai

pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (35,9%), mayoritas adalah ibu

rumah tangga dan berpengetahuan cukup tentang ASI eksklusif sebanyak 32

responden (41,0%), mayoritas ibu memiliki bayi usia 5 bulan dan

berpengetahuan cukup sebanyak 13 responden (16,7%), serta ibu yang

mendapat penyuluhan dan berpengetahuan cukup tentang ASI eksklusif

sebanyak 28 responden (35,9%).

B. Pembahasan

1. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang sudah dilakukan di

Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakarta dengan jumlah responden 98 ibu

Page 23: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

50

menyusui dapat diketahui bahwa secara keseluruhan tingkat pengetahuan ibu

menyusui tentang ASI Eksklusif dalam kategori cukup sebanyak 46 responden

(59,0%), pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 11 responden (14,1%),

dan pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 21 responden (26,9%). Jika

dilihat dari kategori kuesioner meliputi pengertian, manfaat, komposisi, cara

pemberian, cara pengeluaran, dan cara penyimpanan ASI, semua kategori

mempengaruhi hasil tingkat pengetahuan namun ada satu kategori yang

menonjol menyebabkan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif

cukup yaitu pada kategori pengeluaran ASI (kurang 35,9%).

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, berdasarkan

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan.

Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan

makanan lainnya. Pemberian ASI dianjurkan dalam jangka waktu 6 bulan

(Roesli, 2013).

Pengetahuan dapat dikaitkan dengan beberapa faktor diantaranya

adalah pendidikan, informasi, lingkungan, pengalaman, sosial budaya dan

ekonomi, serta usia. Usia mempengaruhi tentang daya tangkap dan pola pikir

seseorang, dengan rentang usia yang cukup maka tingkat pemahaman dan

tingkat mengerti suatu informasi yang baru akan lebih mudah (Notoatmodjo,

2010). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas usia responden 20-35

tahun sebanyak 67 responden (85.9%), tentunya untuk pola pikir dan daya

tangkap seharusnya sudah bisa menerima dengan baik, faktor yang lain adalah

faktor pendidikan dimana pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin

tinggi pendidikan semakin mudah seseorang untuk menerima informsi

(Budiman dan Riyanto, 2014), hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian

besar responden berpendidikan SMA sebanyak 50 responden (64,1%). Hal ini

menunjukan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu. Hasil tersebut diperkuat dengan tabulasi

Page 24: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

51

silang dalam pendidikan menunjukan bahwa sebagian besar merupakan ibu

dengan tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif kategori cukup sebanyak 28

responden (35,9%). Hasil tersebut juga sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa pendidikan berhubungan dengan pengembangan dan perubahan

kelakuan seseorang. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keterampilan dan aspek kelakuan yang lain (Riyanto dan

Budiman, 2014). sedangkan untuk faktor yang lain pekerjaan atau sosial

ekonomi, pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga (Wawan, 2010). Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas pekerjaan responden adalah ibu

rumah tangga sebanyak 50 responden (64,1%), pekerjaan merupakan salah satu

yang mempengaruhi pengetahuan, dikarenakan seseorang tidak bekerja

pengalamannya lebih sedikit dibandingkan dengan seseorang yang bekerja

akan sering berinteraksi dengan orang lain dan akan memiliki pengetahuan

yang baik pula. Dengan pengetahuan yang cukup tentang ASI Eksklusif,

diperkuat dengan hasil uji analisis tabel silang yang menunjukan bahwa

sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga dengan pengetahuan

yang cukup sebanyak 32 responden (41,0%), hal ini dapat disebabkan karena

kurangnya berinteraksi dengan sesama ibu-ibu, namun sekarang ini akses

pengetahuan bisa didapatkan dengan mudah misalnya dengan adanya internet

dan media sosial lainnya. Niat ingin tahu terhadap suatu hal khususnya tentang

ASI Eksklusif bisa muncul dari masing-masing individu.

Usia bayi kemungkinan besar berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan ibu, hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian responden

memiliki bayi berusia 5 bulan sebanyak 22 responden (28,2%), selain itu

diperkuat hasil uji analisis tabel silang yang menunjukan bahwa sebagian besar

responden merupakan ibu yang memiliki tingkat pengetahuan yang cukup

tentang ASI eksklusif yaitu sebanyak 13 responden (16,7%). Selain usia bayi

faktor pengalaman juga mempengaruhi pengetahuan, dalam penelitian ini

mayoritas responden sudah mendapatkan penyuluhan tentang ASI eksklusif

Page 25: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

52

namun uji analisis tabel silang menunjukan bahwa ibu yang sudah

mendapatkan penyuluhan maupun belum sama-sama menunjukan pengetahuan

yang cukup. Hal ini menunjukan bahwa sumber informasi bukan hanya dari

penyuluhan namun dapat diperoleh dari berbagai sumber baik dari internet,

media sosial maupun interaksi sesama ibu menyusui. Menurut Musiskah

(2014), Pengalaman merupakan segala sesuatu yang pernah dialami

(dijalankan, dirasakan) terhadap peristiwa yang terjadi pada waktu dan tempat

tertentu yang akan menjadi sumber pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman

pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo,

2010). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Fikawati (2009),

bahwa pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman ibu adalah faktor

predisposisi ysng berpengaruh positif terhadap keberhasilan ASI eksklusif dan

dari segi faktor pendorong dukungan tenaga kesehatan yang membantu

persalinan paling nyata pengaruhnya dalam keberhasilan ASI eksklusif.

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pengertian ASI Eksklusi

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat

pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI ekskluisf di Puskesmas

Gamping 2 Sleman yaitu dalam kategori cukup sebanyak 39 responden

(50,0%), responden yang pengetahuan cukup atau kurang dikarenakan

kurangnya pengetahuan tentang pengertian. Dilihat dari soal kuesioner tentang

pengertian ASI eksklusif rata-rata responden mampu menjawab namun seperti

soal no 3 kebanyakan responden menjawab salah ini dikarenakan responden

hanya mengetahui secara sekilas tentang pengertian ASI eksklusif belum

sampai detailnya. Pengetahuan yang tinggi dapat diperoleh melalui media

cetak maupun media elektronik seperti buku, majalah, televisi, internet dan

sebagainya. Semakin banyak sumber informasi yang dimiliki maka tingkat

pengetahuan yang dimiliki semakin tinggi. Kategori pengetahuan tentang

pengertian ASI eksklusif ini dapat digolongkan pada tingkatan pengetahuan

Page 26: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

53

“tahu” Menurut teori Riyanto dan Budiman (2014) tahu berarti dapat

mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya (reccal). Contohnya

dapat menyebutkan pengertian ASI eksklusif. Akan tetapi tingkat kesadaran

bahwa pengetahuan tentang ASI eksklusif sangat penting bagi bayi, maka rata-

rata ibu memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengertian ASI eksklusif.

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Manfaat ASI

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu menyusui tentang manfaat ASI di Puskesmas Gamping 2 Sleman dalam

kategori baik sebanyak 50 responden (64,1%), pengetahuan yang baik

menunjukan bahwa ibu menyusui mampu mengetahui tentang manfaat ASI

yaitu manfaat untuk bayi diantaranya; dapat membantu memulai kehidupannya

dengan baik, bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan

yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan

mengurangi kemungkinan obesitas, ASI juga mengandung komponen

perlindungan terhadap infeksi, mengandung protein yang lebih spesifik untuk

perlindungan terhadap alergi dan merangsang system kekebalan tubuh, serta

ASI merupakan bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari proporsi

yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk

kehidupan 6 bulan pertama, (Kristyansari, 2009). Manfaat untuk ibu yaitu

mengurangi terjadinya pendarahan dan anemia: apabila bayi disusui segera

setelah lahir maka kemungkinan terjadinya pendarahan setelah melahirkan

akan berkurang karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin

yang berguna juga untuk kontraksi/penutupan pembuluh darah sehingga

perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini pun akan mengurangi

kemungkinan terjadinya anemia karena kekurangan zat besi, menunda

kehamilan: menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan

cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI Eksklusif dan belum menstruasi,

98% tidak akan berhasil selama 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96%

tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan, mengurangi resiko terkena

kanker : beberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi

Page 27: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

54

kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita

dapat melanjutkan menyusi sampai bayi berumur 2 tahun atau labih , diduga

angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai 25%. Manfaat untuk

keluarga, dari Aspek ekonomi : ASI tidak perlu dibeli, mudah dan praktis,

mengurangi biya berobat (bayi yang diberi susu formula sering mengalami

diare). Dari aspek psikologis : kebahagiaan keluarga menjadi bertambah,

kelahiran jarang, kejiwaan ibu baik dan tercipta kedekatan antara ibu-bayi dan

anggota keluarga. Kategori pengetahuan tentang manfaat ASI eksklusif ini

dapat digolongkan pada tingkatan pengetahuan “Memahami” Menurut teori

Riyanto dan Budiman (2014), tingkatan pengetahuan memahami merupakan

suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang

diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Misalnya dapat menjelaskan manfaat ASI sehingga pengetahuan tentang

manfaat ASI ini bisa dalam kategori baik.

4. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Komposisi ASI

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu menyusui tentang komposisi ASI di Puskesmas Gamping 2 Sleman dalam

kategori cukup sebanyak 34 responden (43,6%), responden yang pengetahuan

cukup atau kurang dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang komposisi

ASI. Dilihat dari soal kuesioner tentang komposisi ASI rata-rata responden

mampu menjawab namun seperti soal no 12 kebanyakan responden menjawab

salah ini dikarenakan responden hanya mengetahui secara sekilas tentang

komposisi ASI belum sampai detailnya. Komposisi ASI yang tinggi dapat

diperoleh melalui media cetak maupun media elektronik seperti buku, majalah,

televisi, internet dan sebagainya. Semakin banyak sumber informasi yang

dimiliki maka tingkat pengetahuan yang dimiliki semakin tinggi. Kategori

pengetahuan tentang komposisi ASI ini dapat digolongkan pada tingkatan

pengetahuan “tahu” Menurut teori Riyanto dan Budiman, (2014), tahu berarti

dapat mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Misalnya

Page 28: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

55

dapat menjelaskan komposisi ASI. sehingga pengetahuan tentang komposisi

ASI ini bisa dalam kategori cukup.

5. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara pemberian ASI

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa ibu menyusui

tentang cara pengeluaran ASI di Puskesmas Gamping 2 Sleman dalam kategori

baik sebanyak 42 responden (53,8%), pengetahuan yang baik menunjukan

bahwa ibu menyusui mampu mengetahui tentang cara pemberian ASI yaitu

menyusui sesuai kebutuhan bayi (on demand) bayi dibiarkan menyelesaikan

hisapan dari satu payudara sebelum memberikan payudara yang satunya

supaya bayi mendapat cukup banyak susu akhir, Menyusui dimulai segera

setelah bayi lahir, menyusui bayi dilakukan sesering mungkin termasuk

pemberian ASI pada malam hari karena menyusui pada waktu malam

membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI (BKKBN, 2008).

Kategori pengetahuan tentang cara pemberian ASI eksklusif ini dapat

digolongkan pada tingkatan pengetahuan “Memahami” Menurut teori Riyanto

dan Budiman (2014) tingkatan pengetahuan memahami merupakan suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Misalnya dapat

menjelaskan cara pemberian ASI sehingga pengetahuan tentang cara

pemberian ASI ini bisa dalam kategori baik.

6. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara pengeluaran ASI

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahawa tingkat

pengetahuan ibu menyusui di Puskesmas Gamping 2 Sleman dalam kategori

kuarang sebanyak 28 responden (35,9%), pengetahuan ibu menyusui tentang

cara pengeluaran ASI dalam kategori kurang di pengaruhi oleh ibu bekerja, Ibu

bekerja atau ibu yang mencari nafkah untuk menambah pemasukan bagi

keluarganya dan juga menjalankan fungsi sebagai ibu rumah tangga (Anoraga,

2009). Bagi wanita bekerja, bagaimanapun mereka juga adalah ibu rumah

tangga yang sulit lepas dari lingkungan keluarga. Karenanya, dalam meniti

karir, wanita mempunyai beban dan hambatan lebih berat dibandingkan pria.

Page 29: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

56

Wanita harus mengatasi urusan keluarga, suami, anak dan lain-lain yang

menyangkut urusan rumah tangga (Anoraga, 2009). Kategori pengetahuan

tentang cara pengluaran ASI eksklusif ini dapat digolongkan pada tingkatan

pengetahuan “Memahami” Menurut teori Riyanto dan Budiman, (2014).

Cara pemberian ASI oleh ibu bekerja antara lain harus menyusui

bayinya sebelum berangkat bekerja, kemudian memerah ASI. Keluarkan ASI

sebanyak mungkin dan tampung ke cangkir atau tempat/teko yang bersih.

Untuk cara pengeluaran ASI menggunakan pompa tangan meliputi tekan bola

karet untuk mengeluarkan udara, letakkan ujung lebar tabung pada payudara

dengan putting tepat pada tengah-tengah, dan tabung benar-benar melekat pada

kulit payudara, lepas bola karet sehingga puting dan aerola tertarik kedalam,

tekan dan lepaskan beberapa kali sehinnga ASI keluar dan berkumpul pada

tabung penampung, dan cucilah alat hingga bersih menggunakan AIR

mendidih, setelah dipakai atau pada saat akan dipakai. Hal ini didukung dari

ketepatan responden dalam menjawab kuesioner no 21 mengenai cara

pengeluaran ASI responden menjawab Ibu yang sibuk bekerja dapat

memberikan ASI dangan cara diperah terlebih dahulu. Dalam pengetahuan cara

pengeluaran ASI ini ibu menyusui harus memiliki pengetahuan yang lebih

terkait dengan cara peegeluaran ASI serta menggali informasi kepada petugas

kesehatan puskesmas maupun membaca dan mencari informasi diinternet.

7. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara penyimpanan ASI

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu menyusui tentang cara penyimpanan ASI di Puskesmas Gamping 2 Sleman

dalam kategori baik sebanyak 41 responden (52,6%), pengetahuan yang baik

menunjukan ibu menyusui mampu mengetahui cara penyimpanan ASI yaitu

ASI yang diperah hanya bisa bertahan di suhu ruangan atau udara terbuka (19-

25◦C) selama 10 jam, ASI dapat disimpan di dalam freezer (4◦C) untuk 5 jam

sampai 7 hari kedepan, jika disimpan didalam freezer (-18◦C), ASI bisa

bertahan hingga 6 bulan, harus disimpan dibagian yang paling dingin, ASI

dapat dipindakan dari kulkas ke freezer tetapi jangan pindahkan jika ASI telah

ada di kulkas selama 48 jam, jangan memenuhi semua isi botol dengan ASI,

Page 30: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

57

sisakan minimal 4 cm dari bagian atas botol karena ASI akan mengembang,

ibu bisa menggunakan tutup dari plastik dan karet, serta pastikan menutup

rapat, jangan lupa memberi label tangan sehingga ASI yang sudah lama bisa

dipakai terlebih dahulu dan tidak basi, jika anda tidak menyimpan dalam kotak

pendingin tetapi ini bukan alternatif untuk jangka waktu yang lama, ini hanya

bisa digunakan untuk beberapa jam saja, ASI yang di simpan di kulkas, harus

segera digunkan dalam setengah jam setelah berada di suhu ruangan. Kategori

pengetahuan tentang cara penyimpanan ASI eksklusif ini dapat digolongkan

pada tingkatan pengetahuan “Memahami” Menurut teori Riyanto dan Budiman

(2014) tingkatan pengetahuan memahami merupakan suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Misalnya dapat menjelaskan

cara penyimpanan ASI sehingga pengetahuan tentang cara penyimpana ASI ini

bisa dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil penelitian, teori dan penelitian sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di

Puskesmas Gamping 2 Sleman adalah cukup, hal ini dapat disebabkan oleh

paparan dari tenaga kesehatan yang kurang detail atau hanya sebatas

memberikan penyuluhan. Tingkat pengetahuan meliputi tahu, memahami,

analisis, sintesis dan evaluasi (Riyanto dan Budiman, 2010). Tingkat

pengetahuan ibu pada kategori cukup bisa dikarenakan dari pihak ibu yang

hanya sebatas tahu dan belum memahami secara benar penting ASI eksklusif,

sehingga belum bisa mengaplikasikan secara nyata dalam pemberian ASI

eksklusif. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Wulandari, I (2013) yang berhudul hubungan pengetahuan dan sikap

dengan pemberian ASI eksklusif oleh ibu-ibu yang bekerja sebagai perawat di

RS AL-Islam kota bandung, dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa

sebagian besar tingkat pengetahuan responden adalah cukup (60%).

Page 31: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

58

C.Keterbatasan Penelitian

1. Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah tidak

bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga harus menunggu

di Puskesmas.

Dalam penelitian ini responden yang datang memiliki anak 0-6 bulan pada jadwal imunisasi dan rewel ketika responden mengisi kuesioner

Page 32: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan

yang dapat di ambil adalah:

1. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif dalam

kategori cukup sebanyak 46 responden (50,0%).

2. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan

tingkat pengetahuan tentang pengertian ASI Eksklusif kategori cukup

sebanyak 39 responden (50,0%).

3. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan

tingkat pengetahuan tentang manfaat ASI eksklusif kategori baik

sebanyak 50 responden (64,1%).

4. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan

tingkat pengetahuam tentang komposisi ASI kategori cukup sebanyak

34 responden (43,6%).

5. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan

tingkat pengetahuan tentang cara pemberian ASI kategori baik

sebanyak 42 responden (53,8%).

6. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan

tingkat pengetahuan tentang cara pengeluaran ASI kategori kurang

sebanyak 28 responden (35,9%).

7. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan

tingkat pengetahuan tentang penyimpanan ASI kategori baik sebanyak

41 responden (52,6%).

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakarta

Diharapkan Puskesmas dapat memberikan informasi, pendidikan

kesehatan tentang ASI Eksklusif, untuk meningkatkan pengetahuan

Page 33: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

60

ibu, melalui penyuluhan seperti menggunakan leaflet ataupun media

elektrronik agar mudah dipahami oleh ibu.

2. Bagi Mahasiswa Stikes Endral Achmad Yani Yogyakarta

Diharapkan penelitan ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi

di Perpustakaan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta,

khususnya mengenai tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI

Eksklusif.

3. Bagi peneliti lainnya

Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain dan

variabel-variabel yang berhubungan dengan ASI Eksklusif seiring

dengan bertambahnya pengetahuan.

Page 34: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

DAFTAR PUSTAKA

Maryunani Anik (2012). Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif Dan Manajemen

Laktasi. Jakarta: PY Rineka Cipta.

Kristyanasari, W. (2009). ASI, Menyusui Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.

Prasetyono. (2012.) Buku Pintar Asi Eksklusif Pengenalan Praktek Dan

Kemanfaatan-Kemanfaatannya. Yogyakarta : DIVA press

Susilaningsih. (2013). Gambaran Pemberian ASI Eksklusif Bayi 0-6 Bulan Di

Wilayah Puskesmas Samigaluh II Tahun 2013. Jurnal Kesehatan

Reproduksi Vol. 4 No 2, Agustus 2013: 81-89.

Firmansyah, N & Mahmudah. (2012). Pengaruh Karakteristik (Pendidikan,

Pekerjaan), Pengetahuan Dan Sikap Ibu Menyusui Terhadap Pemberian

ASI Eksklusif Di Kabupaten Tuban. Jurnal Biometrika Dan

Kependudukan Vol. 1 No. Agusutus 2012: 62-71.

Haryono, R & Sulis, S. (2014). Manfaat ASI Eksklusif Untuk Buah Hati Anda.

Yogyakarta: Pustaka Baru.

Sulistiyowti. T & Pulung. (2014). Perilaku Ibu Bekerja Dalam Memberikan Asi

Eksklusif Di Kelurahan Japanan Wilayah Kerja Puskesmas

Kemlagimojokerto. Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1 Juli 2014: 89-100.

Depkes RI. (2012), Profil Kesehatan 2008, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Dinkes DIY (2014). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014.

Yogyakarta : Dinas Kesehatan Propinsi Yogyakarta.

. (2016). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2016.

Yogyakarta : Dinas Kesehatan Propinsi Yogyakarta.

Notoatmodjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 35: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

. (2014). Ilmu perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

Ariani (2014). Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan

Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Riyanto dan Budiman (2014). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap

Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba medika

Arikunto S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta.

Kodrat Laksono. (2010). Dasyatnya ASI dan laktasi. Yogyakarta: Media Baca

Maritalia (2012), Asuahn Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Roesli, U. (2008). Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Jakarta: Elex Media

. (2009). Mengenai ASI Eksklusif. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan

Swadaya Nusantara.

. (2013). Mengenai ASI Eksklusif. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan

Swadaya Nusantara.

Riksani. (2012). Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta: Dunia Sehat.

WHO UNICEF, (2011). Panduan Peserta Pelatihan Konseling Menyusui.

BKKBN (2008). Buku Pedoman ASI Eksklusif Bagi Petugas. Jakarta: BKKBN.

Anoraga. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta

Saryono, (2010). Kumpulan Intrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Widyastuti, E. (2015). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang

ASI Eksklusif Pada Bayi 0 sampai 6 Bulan Di Desa Purwokinanti

Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Yogyakarta Tahun 2015.

Page 36: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

Dewi & Sunarsih, (2011). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta:

Salemba Medik

Budiasih. (2008). Hanbook Ibu Menyusui. Bandung: Karya Kita

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan, R.I.

Jakarta.

. (2012). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan, R.I.

Jakarta.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Dan R & B. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

Bandung: Alfabeta.

. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

Bandung: Alfabeta.

Azwar, S. (2011). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Riwidikdo. (2009). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rohima Press

Hidayat, A. (2008), Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika.

Wawan. (2010). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku

Manusia : Nuha Medika

Wulandari, I. (2013). Karakteristik Ibu Menyusui yang Tidak Memberikan ASI

Eksklusif Di UPT Puskesmas Banyudono 1 Kabupaten Boyolali. Jurnal

Kebidanan APIKES Citra Medika Surakarta Vol. 3 No. 2, 2 Agustus

2013.

Page 37: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran
Page 38: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran
Page 39: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Ibu calon respoonden

Di Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakarta.

Dengan Hormat,

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir programm studi kebidanan (D-3) Stikes Jendral

Achmad Yani Yogyakarta yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Lidia Arjulia Sari

NPM : 1114076

Judul Penelitian : “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu menyusui Tentang

ASI Eksklusif Di Puskesmas Gamping 2 Sleman

Yogyakarta”.

Dengan segala kerendahan hati penulis mohon ibu-ibu untuk berkenan menjadi

responden penelitian ini dan mengungkapkan dengan jujur atau sesuai dengan faktanya. Hasil

wawancara ibu-ibu sangat kami butuhkan semata-mata hanya untuk kepentingan ilmu

pengetahuan serta akan kami jaga kerahasiaannya.

Atas ketersediaan ibu-ibu, penulis ucapkan terimakasih dan semoga budi baik

mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Yogyakarta................2017

Peneliti

(Lidia Arjulia Sari)

Page 40: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi seadanya jika jawaban ya beri

tanda (√) pada kolom (benar) dan jika tidak beri tanda (√) pada kolom (salah).

No pernyataan Jawaban

Benar Salah

A Pengetahuan tentang pengertian ASI Eksklusif

1 ASI adalah suatu jenis makanan yang mencukupi

seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis,

sosial, maupun spiritual

2 ASI merupakan air susu yang pertama kali keluar

berwarna kakuningan

3 ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja sampai bayi

berusia 6 bulan

4 Pemberiann ASI sebelum bayi berusia 6 bulan dapat di

tambahkan dengan bubur, pisang dan susu kaleng.

B Pengetahuan ibu tentang manfaat ASI Eksklusif

5 ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi,

praktis, ekonomis, mudah dicerna dan diserap oleh usus

bayi

6 ASI dapat memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi

7 ASI dapat menurunkan kecerdasan bayi.

8 Pemberian ASI setelah bersalin beresiko ibu terjadi

pendarahan

9 ASI eksklusif dapat menjarangkan kehamilan

C Pengetahuan tentang komposisi ASI

10 ASI terdiri dari 90% air.

11 ASI mengandung anti infeksi yang dapat mencegah

penyakit yang terjadi pada bayi, seperti diare dan infeksi

saluran pernafasan.

12 ASI banyak mengandung zat kekebalan yang dapat

meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

Page 41: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

13 ASI tidak memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan

kebutuhan perkembangan bayi.

14 Ibu yang slalu gelisah, kurang percaaya diri, tertekan

mungkin akan gagal dalam pemberian ASI eksklusif.

15 Ibu yang memberikan ASI tidak di anjurkan menambah

asupan makanan seperti ikan dan telur.

D Cara pemberian ASI

15 Ibu tidak perlu menyusui bayi sesering mungkin

17 Menyusui bayi dapat dilakukan dengan kebutuhan bayi,

dengan melihat tanda-tanda bayi ingin menyusui seperti

bayi menangis, bayi rewel dan bayi nampak gelisah.

18 ASI yang sudah beku dapat dicairkan dengan

menggunakan air panas yang ada di dalam mangkok

atau berupa wadah

19 Ibu yang sibuk bekerja dan pengeluaran ASI sedikit

dapat memberikan makanan tambahan lain kepada bayi.

20 Memerah ASI secara teratur setiap 4 jam sekali dapat

mencegah penyudara bengkak.

E Cara pengeluaran ASI

21 Ibu yang sibuk bekerja dapat memberikan ASI dangan

cara diperah terlebih dahulu dan diberikan oleh

pembantu atau orang yaang menjaga bayi

menggunakaan sendok.

22 Ibu yang memberikan ASI lebih sering akan produksi

ASI sedikit.

23 Pemerahan ASI dilakukan lebih sering jika akan

membuat produksi ASI sedikit.

F Cara penyimpanan ASI

24 ASI yang sudah diperah dan disimpan didalam lemari es

selama 3 hari masih dapat diberikan kepada bayi.

Page 42: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI ...repository.unjaya.ac.id/2124/1/LIDIA ARJULIA SARI_1114076_pisah.pdf · Kuesioner Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran

25 Penyimpanan ASI perahan dilakukan dengan

menggunakan kantung plastik (misal : plastik gula)

26 ASI yang diperah dapat disimpan selam 6-8 jam dalam

suhu ruangan (26ᵒc) dan apabila di fleezer dapat

bertahan sampai 2 minggu

27 Penyimpan ASI di lemari es tidak perlu ditulis jam, hari

maupun tanggal karena dapat diberikan kepada bayi

setiap saat.

28 ASI yang direndam dalam air hangat dapat

menghilangkan kandungan nutrisi.