2
1. Bagaimana penetapan terjangkitnya wabah: bahas NBKW peny, jmlh kasus pd saat wabah, pelaporan. 2. Bahas penanggulangan wabah yang dilakukan: a. Untuk Kasus b. Untuk masyarakat c. Untuk lingkungan 3. Bahas penetapan berakhirnya wabah : Setelah berapa lama wabah berakhir, kaitkan dengan masa inkubasi, dan pelaporan. Penanggulangan wabah 1. Untuk segera mencegah terjadinya perluasan transmisi dan mencegah terjadinya kelumpuhan pada anak-anak di sekitar penderita, 72 jam setelah kasus pertama diidentifikasi.dilaksanakan Out break Response Immunisation (ORI) di beberapa desa di wilayah KLB. 2. ORI dilaksanakan 72 jam setelah virus diidentifikasi. Berdasarkan pengalaman beberapa negara, imunisasi pada kontak serumah maupun tetangga dianjurkan, namun kegiatan ini tidak memberikan kontribusi langsung dalam pemberantasan KLB yang terjadi, hal ini disebabkan karena virus telah menginfeksi kontak yang rentan saat kasus pertama ditemukan. 3. ORI lebih ditujukan untuk segera melindungi anak-anak di sekitar penderita agar tidak terserang polio. 4. Kajian data di daerah yang sudah dilakukan ORI di Sukabumi dan Lebak, ternyata satu bulan setelah pelaksanaan ORI tidak ditemukan kasus polio baru. Berarti ORI cukup efektif dalam melindungi anak-anak dari serangan polio (grafik 2). 5. Untuk memutus transmisi yang lebih luas lagi dilakukan mop-up di 3 propinsi yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten sebanyak 2 putaran yang dilaksanakan pada tanggal 31 Mei putaran pertama dan 28 Juni untuk putaran kedua. 6. Mop-up yang telah dilakukan pada tanggal 31 Mei dan 28 Juni, diharapkan dapat memutus transmisi di Jabar, DKI Jakarta dan Banten. Mop-up dapat dikatakan berhasil apabila kasus polio tidak ditemukan lagi setelah 1 bulan pelaksanaan mop-up putaran kedua (satu kali masa inkubasi), yaitu akhir Juli 2005.

investigasi wabah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

epidemiologi

Citation preview

1. Bagaimana penetapan terjangkitnya wabah: bahas NBKW peny, jmlh kasus pd saat wabah, pelaporan.2. Bahas penanggulangan wabah yang dilakukan:a. Untuk Kasusb. Untuk masyarakatc. Untuk lingkungan3. Bahas penetapan berakhirnya wabah : Setelah berapa lama wabah berakhir, kaitkan dengan masa inkubasi, dan pelaporan.Penanggulangan wabah

1. Untuk segera mencegah terjadinya perluasan transmisi dan mencegah terjadinya kelumpuhan pada anak-anak di sekitar penderita, 72 jam setelah kasus pertama diidentifikasi.dilaksanakan Out break Response Immunisation (ORI) di beberapa desa di wilayah KLB. 2. ORI dilaksanakan 72 jam setelah virus diidentifikasi. Berdasarkan pengalaman beberapa negara, imunisasi pada kontak serumah maupun tetangga dianjurkan, namun kegiatan ini tidak memberikan kontribusi langsung dalam pemberantasan KLB yang terjadi, hal ini disebabkan karena virus telah menginfeksi kontak yang rentan saat kasus pertama ditemukan. 3. ORI lebih ditujukan untuk segera melindungi anak-anak di sekitar penderita agar tidak terserang polio. 4. Kajian data di daerah yang sudah dilakukan ORI di Sukabumi dan Lebak, ternyata satu bulan setelah pelaksanaan ORI tidak ditemukan kasus polio baru. Berarti ORI cukup efektif dalam melindungi anak-anak dari serangan polio (grafik 2). 5. Untuk memutus transmisi yang lebih luas lagi dilakukan mop-up di 3 propinsi yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten sebanyak 2 putaran yang dilaksanakan pada tanggal 31 Mei putaran pertama dan 28 Juni untuk putaran kedua.6. Mop-up yang telah dilakukan pada tanggal 31 Mei dan 28 Juni, diharapkan dapat memutus transmisi di Jabar, DKI Jakarta dan Banten. Mop-up dapat dikatakan berhasil apabila kasus polio tidak ditemukan lagi setelah 1 bulan pelaksanaan mop-up putaran kedua (satu kali masa inkubasi), yaitu akhir Juli 2005. 7. Walaupun Mop-up sudah dilaksanakan di 3 propinsi tersebut, risiko penularan ke propinsi yang belum dilakukan mop-up masih ada sampai 2 bulan setelah penderita terakhir ditemukan. Hal ini didasarkan karena penderita masih mengeluarkan virus polio dari tubuhnya sampai 2 bulan setelah lumpuh. 8. Dari hasil assessment yang dilakukan pada 6 propinsi, Tim menyimpulkan bahwa surveilans AFP cukup sensitif dalam mendeteksi kasus I di Sukabumi serta menemukan adanya transmisi secara cepat dan masih banyak wilayah yang cakupan imunisasinya rendah dan rawan terhadap virus polio liar. 9. Berdasarkan kajian tim assessment, kajian epidemiologis data surveilans AFP serta ditemukan virus polio di beberapa propinsi, maka untuk menghentikan penyebaran virus yang lebih luas, PIN harus dilakukan sesegera mungkin yaitu 30 Agustus putaran pertama dan 27 September 2005 untuk putaran kedua.

Berakhirnya wabah

a. Setelah berapa lama wabah berakhir Kasus pertama ditemukan pada minggu kesebelas tahun 2005 Wabah dilaporkan pada minggu ke 22 dengan total 71 kasus b. Kaitan dengan masa inkubasic. Pelaporan