21
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap Negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara- negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya. Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar

jasa pembayaran dan valuta asing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kereen..

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap Negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan. Dan dalam perkembangannya uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal dekade 70an.

II. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk dalam pembayaran internasional?2. Apa yang dimaksud dengan pasar valuta asing?3. Apa saja jenis-jenis dalam transaksi valuta asing?

4. Apa fungsi pasar valuta asing?5. Bagaimana pasar valuta asing dalam pandangan islam dan DSN MUI?

I. II. III. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam pembayaran internasional2. Untuk mengetahui pengertian dari pasar valuta asing3. Untuk mengetahui jenis-jenis dan fungsi pasar valuta asing4. Untuk mengetahui pasar valuta asing dalam pandangan islam dan DSN MUI

BAB IIPEMBAHASAN

I. Jenis-jenis Pembayaran Internasional

Devisa adalah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional, bisa berbentuk mata uang asing, emas, wesel, cek dan surat-surat berharga lain. Umumnya sebagian besar cara pembayaran internasional menggunakan jasa bank sebagai perantara. Cara-cara pembayaran internasional tersebut meliputi:

1. Tunai (Cash)Cara pembayaran tunai bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang asing yang disebut valas (valuta asing) atau bisa juga dengan menggunakan mata uang dalam negeri. Hal itu tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Pembayaran cara ini dilakukan bila eksportir belum kenal baik dengan importir atau bila eksportir belum mempercayai importir.

2. Transfer TelegrafisTransfer telegrafis atau cable order adalah cara pembayaran yang dilakukan bank atas perintah nasabah dengan mengirimkan telegram, telex atau telepon kepada bank di luar negeri, agar membayar sejumlah uang kepada orang atau badan yang berhak menerimanya.

3. Clearing InternasionalClearing internasionaladalah pembayaran yang terjadi antar bank di negara yang berlainan dengan cara memindahkan saldo kepada pihak yang berhak sebagai hasil rekapitulasi (pengumpulan) transaksi tiap akhir hari kerja. Dalam sistem ini diperlukan satu lembaga yang bertugas mengatur tata cara transaksi yang disebutclearing house.

4. Wesel (Bill of Exchange)Istilah lain dari wesel, yaitubill of exchange,commercial bill of exchange,draftatautrade bills. Cara pembayaran dengan menggunakan wesel paling umum dipakai dalam perdagangan. Wesel adalah surat yang ditulis penjual (eksportir) yang berisi perintah kepada pembeli (importir) untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Dalam perdagangan internasional, cara pembayaran dengan menggunakan wesel dapat mengikutsertakan peran bank agar lebih mudah, mengingat jarak eksportir dan importir sangat jauh.

5. Letter of Credit (LC)Letter of creditadalah surat pernyataan tertulis yang dibuat bank atas permohonan nasabah (importir) untuk menyediakan sejumlah uang sebagai pembayaran kepada eksportir. Ada tiga pihak yang terlibat dalam transaksi LC, yaitu:a.Opener, yakni importir (pembeli) yang membuka LC di bank.b.Issuer, yakni bank yang menyetujui pembukaan LC.c.Beneficiary, yakni eksportir (penjual).

6. Private CompensationPrivate compensationadalah cara pembayaran yang dilakukan importir dan eksportir dengan cara menukarkan utang piutang.Contohnya, Toni di Indonesia mempunyai utang 1000 ringgit kepada Farhan di Malaysia. Di lain pihak, Najib di Malaysia mempunyai utang kepada Diki di Indonesia. Atas kesepakatan mereka, untuk mempermudah transaksi, utang piutang tersebut diselesaikan dengan cara: Toni membayar utangnya kepada Diki; Najib membayar utangnya kepada Farhan.

7. Open AccountOpen Accountadalah cara pembayaran dengan terlebih dulu mengirimkan barang kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar dan dokumen pengiriman. Pembayaran diterima eksportir beberapa waktu kemudian atau tergantung kesanggupan importir.Cara pembayaran ini sangat berisiko bagi eksportir.Oleh karena itu, cara ini sebaiknya dilakukan bila eksportir sudah mengenal (percaya) kepada importir dan lokasi importir tidak terlalu jauh.

II. Pembayaran Melalui Valuta Asing

Dalam makalah ini kami hanya membahas lebih dalam tentang pembayaran internasional melalui cara tunai dengan menggunakan mata uang asing atau yang biasa disebut valuta asing. Valuta asing dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan money changer atau foreign exchange, sedangkan dalam istilah Arab disebut al-sharf. Dalam kamus al-Munjid fi al-Lughah disebutkan bahwa al-sharf berarti menjual uang dengan uang lainnya.Al-sharf yang secara harfiyah berarti penambahan, penukaran, penghindaran, atau transaksi jual beli. Dengan demikian al-sharf adalah perjanjian jual beli satu valuta dengan valuta lainnya. Valas atau al-sharf secara bebas diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain, seperti dollar Amerika, poundsterling Inggris, ringgit Malaysia dan sebagainya.Jual beli mata uang merupakan transaksi jual beli dalam bentuk finansial yang mencakup beberapa hal sebagai berikut: pembelian mata uang, pertukaran mata uang, pembelian barang dengan uang tertentu, penjualan barang dengan mata uang, penjualan promis (surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang) dengan mata uang tertentu, atau penjualan saham dalam perseroan tertentu dengan mata uang tertentu.Masing-masing dari kegiatan di atas dapat diklasifikasi menjadi dua macam kegiatan, yaitu jual beli dan pertukaran. Sehingga untuk masing-masing kegiatan tersebut dapat diberlakukan hukum jual beli dan pertukaran. Penjualan mata uang dengan mata uang yang serupa atau penjualan mata uang dengan mata uang asing dalam Islam inilah yang kemudian disebut sebagai al-sharf.Valuta asing untuk alat bayar luar negeri, yang dalam dunia perdagangan disebut devisa. Misalnya, eksportir Indonesia akan memperoleh devisa dari hasil ekspornya, sebaliknya importir Indonesia memerlukan devisa untuk mengimpor barang dari luar negeri.Dengan demikian, akan timbul penawaran dan permintaan devisa di bursa valuta asing. Setiap negara berwewenang penuh menetapkan kurs mata uangnya masing-masing (kurs adalah perbandingan nilai uangnya terhadap uang asing). Misalnya 1 dolar Amerika = Rp 9.540,00. Pencatatan kurs uang dan transaksi jual beli valuta asing diselenggarakan di Bursa Valuta Asing, money changer, bank devisa dan perusahaan bisnis valas.Demikian juga misalnya, bila sebuah perusahaan di Indonesia mengekspor barang, misalnya ke Jepang, maka pertukaran mata uang asing diperlukan. Pembayaran oleh Jepang untuk perusahaan Indonesia harus dengan mata uang lokal, rupiah. Sementara importir Jepang hanya memiliki mata uang yen.Dalam hal ini ada dua kemungkinan yang dapat ditempuh, guna memenuhi kebutuhan transaksi antara eksportir Indonesia dan importir Jepang tersebut. Pertama, bila eksportir Indonesia menagih dalam bentuk rupiah, maka importir Jepang harus menjual yen dan membeli rupiah untuk membayar barang yang diimpor dari Indonesia. Kedua, bila eksportir Indonesia dibayar dengan mata uang yen, maka eksportir Indonesialah yang harus menukar yen itu kepada rupiah.Kurs mata uang tersebut bisa berubah-ubah, tergantung pada situasi ekonomi negara masing-masing. Islam mengakui perubahan nilai mata uang asing dari waktu ke waktu secara sunnatullah (mekanisme pasar). Bila perubahan itu terlalu tinggi, maka campur tangan pemerintah diperlukan untuk menjaga stabilitas mata uang, karena Islam menginginkan terciptanya stabilitas kurs mata uang.

III. Jenis-Jenis Transaksi Dalam Valas

a) Transaksi Tunai (spot transaction)Dalam transaksi tunai biasanya penyerahan valas ditetapkan 2 hari kerja berikutnya. Misalnya kontrak jual beli valas ditutup tanggal 10, maka penyerahannya dilakukan tanggal 12, namun apabila tanggal 12 adalah hari Minggu atau hari libur negara asal, maka penyerahan dapat dilakukan pada kari berikutnya. Tanggal penyelesaian transaksi seperti ini disebut tanggal valuta atau value date.Penyerahan dana dalam transaksi tunai pada dasarnya dapat dilakukan dalam 3 cara:1. Value today disebut juga cash settlement, yaitu penyerahan dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari) dilakukannya transaksi.2. Value tomorrow disebut juga one day settlement, yaitu penyerahan dilakukan pada hari kerja berikutnya.3). Value spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.

b) Transaksi berjangka/tunggak (forward transaction)Dalam transaksi berjangka penyerahan dilakukan beberapa hari mendatang baik secara mingguan atau bulanan. Kurs dilakukan pada waktu kontrak dilakukan, akan tetapi pembayaran dilakukan beberapa waktu yang akan datang sesuai dengan jangka waktunya. Akibatnya rate yang digunakan dalam transaksi berjangka lebih tinggi dibandingkan dengan transaksi tunai. Transaksi semacam ini disebut premium dan bila sebaliknya disebut discount. Transaksi berjangka ini sering dilakukan untuk pemagaran risiko terhadap fluktasi tingkat pertukaran (exchange rates) dan menjamin nilai tagihan di masa yang akan datang dan juga untuk tujuan spekulasi.c) Transaksi barter (swap transaction)Transaksi barter dalam pasar antar bank adalah pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Dengan demikian, transaksi barter merupakan kombinasi antar pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan berjangka secara stimulan dalam batas waktu yang berbeda. Transaksi barter sering kali disebut transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk jangka waktu tertentu dan transaksi barter jumlah pembelian suatu mata uang selalu sama dengan jumlah penjualannya, oleh karenanya tidak mengubah posisi pertukaran keuntungan.Tujuan dari transaksi barter adalah untuk menjaga kemungkinan dari kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs. Transaksi barter dapat dilakukan oleh BI dengan bank atau antara bank dengan nasabahnya. Dengan kata lain, bahwa barter merupakan transaksi berjangka yang dikaitkan dengan transaksi tunai atau kebalikannya. Misalnya, jual tunai beli berjangka atau beli berjangka jual tunai. Transaksi barter banyak dilakukan oleh bank apabila suatu saat bank mengalami kelebihan jenis mata uangnya. Sebagai contoh, bank berlebihan uang yang disimpan nasabah dalam deposito valas US$ sedangkan kredit yang diberikan kebanyakan dalam yen JPN, maka kepincangan ini dapat ditutup melalui transaksi barter.

d) Transaksi OptionTransaksi Option adalah sebuah kontrak finansial yang memberikan hak kepada pembeli dan kewajiban pada penjPembeli berhak memilih apakah akan menggunakan hak tersebut atau tidak. Jika pembeli memilih menggunakan hak tersebut, maka penggunaan tersebut dikenal dengan nama exercise. Dengan meng-exercise option, pembeli akan membeli atau menjual pada harga yang sudah disepakati dalam kontrak. Jika pembeli memilih untuk tidak menggunakan hak pembeli atau lapse maka kontrak akan berakhir tanpa nilai. Transaksi Option dilakukan di bursa atau di luar bursa (OTC) melalui broker tertentu. Dan jenis instrumen yang dapat dicakup oleh Transaksi Option beraneka ragam, bisa mata uang, komoditi fisik, sekuritas atau property ual untuk membeli atau menjual sesuatu pada harga, satuan dan waktu tertentu. Pembeli dalam hal ini adalah pihak yang mengalihkan resiko kepada penjual dengan cara membayar premi.Melalui perjanjian ini, pembeli tidak mau menerima resiko melebihi premi yang dibayarkan namun berhak untuk mengambil keuntungan yang tidak terbatas. Sementara di sisi lain, penjual adalah pihak yang menerima premi sebagai keuntungan maksimal dan bersedia untuk menanggung kerugian yang tidak terbatas.

IV. Fungsi Pasar Valuta Asing

Fungsi utama pasar valuta asing adalah sebagai tempat transfer dana atau daya beli dari suatu negara dan mata uang ke negara atau mata uang lainnya. Transfer biasanya dilakukan melalui proses telegrafik atau elektronik, dimana setiap transaksi di instruksikan melalui jaringan kabel elektronik, melalui jaringan elektronik itulah sebuah bank domestik memberikan instruksi kepada salah satu bank koresponden yang berada di salah satu pusat moneter di luar negeri untuk membayarkan sejumlah uang dalam mata uang lokal (dimana bank korespondensi itu berada, sehingga merupakan valuta asing bagi bank domestik yang memberikan instruksi) kepada seseorang atau sebuah perusahaan atau memasukkannya ke rekening tertentu.Permintaan terhadap mata uang dari negara lain atau valuta asing muncul karena banyak orang yang mengadakan transaksi di luar negaranya sendiri, atau mengadakan transaksi ekonomi dengan pihak (perusahaan, lembaga, orang) asing sehingga dengan sendirinya ia memerlukan mata uang yang berlaku di negara dimana dia berada pada saat itu.contohnya para turis yang bepergian ke luar negeri tentunya mebutuhkan valuta asing guna membiayai berbagai keperluan selama berpesiar ke manca negara.Terdapat empat pelaku transaksi atau peserta dalam pasar valuta asing dalam tingkatan berbeda yang dapat kita identifikasikan, yaitu:Pada tingkatan terendah atautingkatan pertamaterdapat para pelaku transaksi tradisional seperti para wisatawan, importir, eksportir, investor dan sebagainya.Mereka adalah pengguna dan pemasok valuta asing secara langsung.Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di banyak negara seiring melakukan atau menerima pembayaran dalam mata uang yang bukan mata uang negara asalnya. Untuk membayar gaji para pegawai pabriknya di Meksiko misalnya IMB memerlukan peso Meksiko. Apabila IBM ternyata hanya mempunyai dolar dari hasil penjualan komputernya di AS, maka ia dapat memperoleh peso yang dibutuhkannya tersebut dengan cara membelinya (dengan menukarkan dolar) di pasar valuta asing.Tingkatan keduaterdapat bank-bank komersial yang bertindak sebagai perantara pemakai (sumber permintaan) dan penghimpun (sumber penawar) valuta asing bank secara rutin masuk ke dalam pasar valuta asing guna meenuhi kebutuhan para nasabahnya mereka, terutama pasar pedagang yang berkecimpung dalam hubungan internasional.Tingkat ketigaadalah para pialang valuta asing yang bertindak sebagai perantara bagi bank-bank kemersial di suatu negara untuk menukarkan berbagai jenis mata uang berikutnya dalam pasar mata uang skala besar.Tingkatan ke empatadalah bank sentral yang bertindak sebagai pembeli dan penjual terakhir bagi keseluruhan valuta asing yang ada disuatu negara.

V. Valuta Asing dalam Perspektif Hukum Islam

Perdagangan valuta asing dapat dianalogikan dengan pertukaran antara emas dan perak (sharf). Harga atau pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli.Diriwayatkan oleh Abu Ubadah ibnush-Shamid bahwa Rasullah Saw. telah bersabda: Emas (hendaklah dibayar) dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, syair dengan syair, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam, sama dan sejenis haruslah dari tangan ke tangan (cash). Maka apabila berbeda jenisnya, juallah sekehendak kalian dengan syarat kontan. (HR Muslim, dalam kitab al-Musaqah)Arahan Rasulullah Saw. Dalam hadits ini mengindikasikan bahwa:a. Emas dan perak sebagai mata uang tidak boleh ditukarkan dengan sejenisnya (Rupiah dengan rupiah atau dollar dengan dollar) kecuali sama jumlahnya.b. Bila berbeda jenisnya, rupiah dengan yen, dapat ditukarkan (exchange) sesuai dengan market rate dengan catatan harus naqdan atau spot.

VI. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI tentang Jual Beli Mata Uang (Valas)

Berikut ini adalah fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) NO.28/DSN-MUI/III/2002 tentang transaksi jual beli mata uang.Pertama : Ketentuan Umum:Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut:1 Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)2 Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)3 Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).4 Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.

Kedua : Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing1 Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.2 Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwaadah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lilhajah).3 Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).4 Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).

BAB IIIPENUTUP

I. Kesimpulan

Aktivitas perdagangan valuta asing harus terbebas dari unsur riba, maisir, gharar. Dalam pelaksanaannya haruslah memperhatikan beberapa batasan sebagai berikut:a. Pertukaran tersebut harus dilakukan secara tunai (spot), artinya masing-masing pihan harus menerima/menyerahkan masing-masing mata uang pada saat yang bersamaan.b. Motif pertukaran adalah untuk kegiatan bisnis sektor riil, yaitu transaksi barang dan jasa, bukan dalam rangka spekulasi.c.Harus dihindari jual beli bersyarat. Misalnya, si A setuju membeli barang dari B hari ini dengan syarat B harus membelinya kembali pada tanggal tertentu di masa mendatang.d.Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini mampu menyediakan valuta asing yang dipertukarkan.e.Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai atau dengan kata lain tidak dibenarkan jual beli tanpa hak kepemilikan (bai al-fudhuli).

Dengan memperhatikan beberapa batasan tersebut, terdapat beberapa tingkah laku perdagangan yang dewasa ini biasa dilakukan di pasar valuta asing konvensional harus dihindari, antara lain:a.Perdagangan tanpa penyerahan (future non-delivery trading atau margin trading)b. Jual beli valas bukan transaksi komersial (arbitrage), baik spot maupun forwardc. Melakukan penjualan melebihi jumlah yang dimiliki atau dibeli (oversold)d. Melakukan transaksi swap.

Penukaran Valuta Asing dan Jasa Pembayaran

MakalahDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih II

Oleh:Hilmi Haidar Atsauri(135020507111006)Nuzulla Irvan Noor(135020500111010)Ryfkie Arda Ardiansyah (135020501111008)Yurio Dwiki Darmawan(135020500111007)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAMJURUSAN ILMU EKONOMIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015DAFTAR PUSTAKA

Bin Laguri, Setiawan. 20 November 2013. Konsep Hak Milik dalam Syariah dan Kaitannya dengan Ekonomi Islam. Diakses 21 Mei 2015. file:///D:/fiqih/blognya%20saya%20%20KONSEP%20HAK%20MILIK%20DALAM%20SYARIAH%20DAN%20KAITANNYA%20DENGAN%20EKONOMI%20ISLAM.htm

Wikipedia. 26 Mei 2015. Pasar Valuta Asing. Diakses 21 Mei 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_valuta_asing

Hafiy. 25 April 2013. Perdagangan Valas dalam Perspektif Ekonomi Islam. Diakses 21 Mei 2015. file:///D:/fiqih/Islam%20Agamaku%20%20Perdagangan%20Valas%20Dalam%20Perspektif%20Ekonomi%20Islam.htm

Al-Hadzami, Ihsan. 9 Februari 2015. Perdagangan Valuta Asing dalam Perspektif Ekonomi Islam. Diakses 21 Mei 2015. file:///D:/fiqih/Perdagangan%20Valuta%20Asing%20Dalam%20Perspektif%20Islam%20~%20Sahabat%20Pino.htm

Ekky Saputri, Ariza. Februari 2013. Valas dalam Perspektif Hukum Islam. Diakses 22 Mei 2015. file:///D:/fiqih/Valas%20dalam%20perspektif%20hukum%20islam%20_%20It%27s%20Mine%20%E2%99%A5.htm

Fanny, Miata. 3 Februari 2012. Cara Pembayaran Internasional. Diakses 22 Mei 2015. file:///D:/fiqih/Cara%20Pembayaran%20Internasional%20_%20Poor%20Princess.html