Upload
dzicky-rifqi-fuady
View
232
Download
0
Embed Size (px)
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
1/42
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN
BLOK RESPIRASI
PUSKESMAS II KEMBARAN
TUTOR :
dr. Madya Ardi Wicaksono, M. Si
KELOMPOK 4
GA!"!# $ara Aisya% R. A.
GA!"!#" In&&i' Ad(ani
GA!"!## R. )aris M*k+in Kai-o&o
GA!"!#4 )ais%a ani/
GA!"!#0 Miran'i Pro1osini
GA!"!#2 Ar3in L*'/iani
GA!"!# N*&ra%a Ra+ad%an
GA!"!#5 )irya Ma*ia
GA!"!#6 Nadia ani/a%
GA!"!4! $(icky Ri/7i )*ady
KEMENTERIAN PEN$I$IKAN $AN KEBU$A8AAN
UNI9ERSITAS EN$ERAL SOE$IRMAN
)AKULTAS KE$OKTERAN $AN ILMU;ILMU KESEATAN
URUSAN KE$OKTERAN
PURWOKERTO
"!4
1
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
2/42
ALAMAN PENGESAAN
Laporan Praktik Lapangan Blok Respirasi
Puskesmas II Kembaran Kabupaten Banyumas
Laporan Praktik Lapangan Blok Respirasi ini telah diperiksa, disetujui, dan
disahkan oleh pembimbing fakultas dan pembimbing lapangan
Purwokerto, 27 aret 2!"#
Pembimbing Lapangan, Pembimbing $akultas,
%ukirto, %K, dr& adya 'rdi (i)aksono, & %i
*IP& "+!"!!- "+-.!+ "!!2 *IP& "+-"!/"" 2!"!"2 " !!.
2
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
3/42
I. PEN$AULUAN
A. La'ar B
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
4/42
memandang kelompok usia produktif, kelompok ekonomi lemah dan
berpendidikan rendah& Penyakit 0B paru lebih banyak ditemukan di daerah
miskin& Karena faktor lingkungan yang kurang mendukung menjadi penyebab
0B paru 16rawatyningsih et al., 2!!+&
Beberapa faktor yang erat hubunganya dengan terjadinya infeksi basil
tuberkulosis yaitu adanya sumber penularan, jumlah basil yang )ukup banyak
dan terus menerus memapar )alon penderita, 5irulensi 1keganasan basil serta
daya . tahan tubuh dimana daya tahan tubuh ini mempunyai hubungan erat
dengan faktor lingkungan, misalnya perumahan dan pekerjaan, faktor
imunologis& Keadaan penyakit yang memudahkan infeksi seperti diabetesmilitus dan )ampak serta faktor genetik 1*otoadmojo, 2!"!& 4engan
demikian, jelaslah bahaya 0B paru adalah an)aman besar bagi kesehatan dunia
dan butuh pemahaman dan obser5asi langsung untuk mengatasinya&
B. T*-*an P
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
5/42
"& ahasiswa mengetahui lebih dalam permasalahan kesehatan pada sistem
respirasi di masyarakat=
2& ahasiswa terlatih untuk men)ari faktorfaktor resiko di lingkungan
pasien=
.& ahasiswa terlatih untuk melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan mikroskopis pada pasien 0B paru=
#& ahasiswa terlatih untuk menentukan diagnosis berdasarkan langkah
langkah yang telah dilakukan=
/& ahasiswa terlatih untuk menentukan rekomendasi terapi pasien sesuai
diagnosis&
5
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
6/42
II. $ASAR TEORI
A. $
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
7/42
kematian di seluruh dunia, yang menyebabkan menjadi penyebab tersering
kematian akibat infeksi tunggal 1Kumar et al., 2!!7&
4i wilayah barat, kematian akibat tuberkulosis memun)ak pada tahun
"-!!an dan "+!!an& *amun, pada tahun "+-# penurunan pada kasus baru
berhenti mendadak, suatu perubahan yang terjadi akibat peningkatan insiden
tuberkulosis pada pengidap infeksi 5irus imunodefisiensi manusia 13I@,
setelah sur5eilans intensif dan profilaksis tuberkulosis di antara indi5idu
dengan penekanan kekebalan, insiden tuberkulosis pada orang yang lahir di '%
telah berkurang sejak tahun "++2& %aat ini, diperkirakan sekitar 2/&!!! kasus
baru dengan tuberkulosis aktif terjadi di 'merika %erikat setiap tahun, danhampir #!? terjadi pada imigran dari negara yang pre5alensi tuberkulosisinya
tinggi 1RamonPardo et al., 2!!+&
0uberkulosis tumbuh subur apabila terdapat kemiskinan, kepadatan
penduduk, dan penyakit kronis yang menyebabkan debilitas& 4emikian juga
halnya dengan orang berusia lanjut dan orang dengan daya tahan melemah& 4i
'merika %erikat, tuberkulosis adalah penyakit usia lanjut, kalangan miskin
perkotaan, pasien dengan sindrom imunodefisiensi didapat 1'I4%, dan
penduduk yang berasal dari kaum minoritas& ;rang amerika keturunan 'rfika,
'merika asli, Inuit 1dari 'laska, keturunan %panyol, dan imigran dari 'sia
0enggara memperlihatkan angka serangan yang lebih tinggi daripada segmen
populasi lain& Penyakit tertentu seperti diabetes melitus, penyakit 3odgkin,
penyakit paru kronis 1terurtama silikosis, gagal ginjal kronis, malnutrisi,
alkoholisme, dan imunosupresi juga dapat meningkatkan potensi infeksi
tuber)ulosis paru 1*noaham A 8larke, 2!!-&
4i negara dengan jumlah infeksi 3I@ besar, penyakit ini telah mejadi
faktor resiko tunggal terpenting untuk timbulnya tuberkulosis& %ebagian besar
kondisi yang menyebabkan predisposisi ini berkaitan dengan menurunnya
kapasitas membentuk dan mempertahankan imunitas yang diperantarai oleh sel
0 terhadap infeksi 1(orodria, 2!""&
7
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
8/42
$. P
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
9/42
a. :ji tuberkulin
:ji tuberkulin antouD, tuberculin skin test 10%0 dapat
digunakan untuk menguji ada tidaknya infeksi M. tuberculosis.
Pemeriksaan tambahan dibutuhkan untuk memastikan diagnosis 0B& :ji
tuberkulin antouD dilakukan dengan )ara menginjeksikan sejumlah
)airan tuberkulin ke dalam kulit bagian bawah lengan& 3asil uji ini akan
dilihat dalam #- sampai 72 jam oleh tenaga medis terlatih& 3asil positif
berupa reaksi indurasi pada lengan yang diinjeksikan tuberkulin 1848,
2!""&
1. Pemeriksaan radiografi
Radiografi regio toraks dengan posisi posterioranterior digunakan
untuk mendeteksi abnormalitas pada daerah dada& Lesi dapat mun)ul di
mana saja pada kedua lapang paru dan dapat berbeda dalam ukuran,
bentuk, densitas, dan ka5itasi& 'bnormalitas ini dapat mengarahkan
pada diagnosis 0B tetapi tidak dapat digunakan untuk diagnosis
definitif 0B& 'kan tetapi, radiografi toraks dapat digunakan untuk
menyingkirkan kemungkinan 0B pada pasien dengan hasil tes
tuberkulin positif atau pada pasien yang tidak memiliki gejala penyakit
0B 1848, 2!""&
c. Pemeriksaan dahak mikroskopis
Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis,
menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan&
Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan
mengumpulkan tiga spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari
kunjungan yang berurutan berupa %ewaktuPagi%ewaktu 1%P%& %
1sewaktuE dahak dikumpulkan pada saat suspek 0B datang berkunjung
pertama kali& Pada saat pulang, suspek membawa sebuah pot dahak
untuk mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua& P 1PagiE dahak
dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun
9
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
10/42
tidur& Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di :PK& %
1sewaktuE dahak dikumpulkan di :PK pada hari kedua, saat
menyerahkan dahak pagi 14epkes RI, 2!!&
1) %emua suspek 0B diperiksa tiga spesimen dahak dalam waktu dua
hari, yaitu sewaktu - pagi - sewaktu 1SPS &
2 4iagnosis 0B Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan
ditemukannya kuman 0B 1B0'& Pada program 0B nasional,
penemuan B0' melalui pemeriksaan dahak mikroskopis
merupakan diagnosis utama& Pemeriksaan lain seperti foto toraks,
biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang
diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya&
. 0idak dibenarkan mendiagnosis 0B hanya berdasarkan
pemeriksaan foto toraks saja& $oto toraks tidak selalu memberikan
gambaran yang khas pada 0B paru, sehingga sering terjadi
overdiagnosis&
# ambaran kelainan radiologik Paru tidak selalu menunjukkan
aktifitas penyakit&
/ :ntuk lebih jelasnya lihat alur prosedur diagnostik untuk suspek
0B paru&
10
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
11/42
ambar "& 'lur diagnosis 0B 14epkes, 2!!&
E. P
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
12/42
a& Fenis, sifat dan dosis ;'0 14epkes RI, 2!!E
0abel "& Fenis, sifat dan dosis ;'0 14epkes RI, 2!!
b& Prinsip pengobatan
Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip prinsip sebagai
berikut 14epkes RI, 2!!E
" ;'0 harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis
obat, dalam jumlah )ukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori
pengobatan& Fangan gunakan ;'0 tunggal 1monoterapi&
Pemakaian ;'0 Kombinasi 4osis 0etap 1;'0 G K40 lebih
menguntungkan dan sangat dianjurkan&
2 :ntuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan
pengawasan langsung 14;0 H irectly !bserved "reatment oleh
seorang Pengawas enelan ;bat 1P;&
. Pengobatan 0B diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan
lanjutan&
12
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
13/42
)& 0ahap pengobatan
" 0ahap awal 1intensif
Pada tahap intensif 1awal pasien mendapat obat setiap hari
dan perlu diawasi se)ara langsung untuk men)egah terjadinya
resistensi obat& Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan
se)ara tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular
dalam kurun waktu 2 minggu& %ebagian besar pasien 0B B0'
positif menjadi B0' negatif 1kon5ersi dalam 2 bulan 14epkes RI,
2!!&
2 0ahap lanjutan
Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih
sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama 0ahap
lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga
men)egah terjadinya kekambuhan 14epkes RI, 2!!&
d& Paduan ;'0 yang digunakan di Indonesia
" Paduan ;'0 yang digunakan oleh Program *asional
Penanggulangan 0uberkulosis di Indonesia 14epkes RI, 2!! E
a Kategori " E 213R
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
14/42
2 Paduan ;'0 kategori " dan kategori 2 disediakan dalam bentuk
paket berupa obat kombinasi dosis tetap 1;'0K40, sedangkan
kategori anak sementara ini disediakan dalam bentuk ;'0
kombipak& 0ablet ;'0 K40 ini terdiri dari kombinasi 2 atau #
jenis obat dalam satu tablet& 4osisnya disesuaikan dengan berat
badan pasien& Paduan ini dikemas dalam satu paket untuk satu
pasien 14epkes RI, 2!!&
. Paket Kombipak
0erdiri dari obat lepas yang dikemas dalam satu paket, yaitu
Isoniasid, Rifampisin, Pira>inamid dan 6tambutol& Paduan ;'0 ini
disediakan program untuk mengatasi pasien yang mengalami efek
samping ;'0 K40 14epkes RI, 2!!&
Paduan ;'0 ini disediakan dalam bentuk paket, dengan tujuan
untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan
1kontinuitas pengobatan sampai selesai& %atu 1" paket untuk satu 1"
pasien dalam satu 1" masa pengobatan 14epkes RI, 2!!&
e& Paduan ;'0 dan peruntukannya
" Kategori" 123R
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
15/42
2 Kategori 2 123R
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
16/42
. ;'0 %isipan 13R
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
17/42
8atatan E
" 4iagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter&
2 Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk
kronik lainnya seperti E 'sma, %inusitis, dan lain G lain&
. Fika dijumpai skrofuloderma 10B pada kelenjar dan kulit, pasien
dapat langsung didiagnosis tuberkulosis&
# Berat badan dinilai saat pasien datang $moment opname).
lampirkan tabel badan badan&
/ $oto toraks toraks bukan alat diagnostik utama pada 0B anak
%emua anak dengan reaksi )epat B8 1reaksi lokal timbul 7 hari
setelah penyuntikan harus die5aluasi dengan sistem skoring 0B
anak&
7 'nak didiagnosis 0B jika jumlah skor , 1skor maksimal ".
- Pasien usia balita yang mendapat skor /, dirujuk ke R% untuk
e5aluasi lebih lanjut&
17
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
18/42
g& Pemantauan dan hasil pengobatan 0B
" Pemantauan kemajuan pengobatan 0B
Pemantauan kemajuan hasil pengobatan pada orang dewasa
dilaksanakan dengan pemeriksaan ulang dahak se)ara
mikroskopis& Pemeriksaan dahak se)ara mikroskopis lebih baik
dibandingkan dengan pemeriksaan radiologis dalam memantau
kemajuan pengobatan& Laju 6ndap 4arah 1L64 tidak
digunakan untuk memantau kemajuan pengobatan karena tidak
spesifik untuk 0B& :ntuk memantau kemajuan pengobatan
dilakukan pemeriksaan spesimen sebanyak dua kali 1sewaktu
dan pagi& 3asil pemeriksaan dinyatakan negatif bila ke 2
spesimen tersebut negatif& Bila salah satu spesimen positif atau
keduanya positif, hasil pemeriksaan ulang dahak tersebut
dinyatakan positif& 0indak lanjut hasil pemriksaan ulang dahak
mikroskopis dapat dilihat pada tabel di bawah ini 14epkes RI,
2!!E
0abel & 0indak lanjut hasil pemeriksaan ulang dahak 14epkes RI,
2!!&
18
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
19/42
2 0atalaksana pasien yang tidak berobat teratur
0abel 7& 0atalaksana pasien yang tidak berobat teratur 14epkes
RI, 2!!&
19
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
20/42
Keterangan E
M0indakan pada pasien yang putus berobat antara "2 bulan E
Lama pengobatan sebelumnya kurang dari / bulan lanjutkan
pengobatan dulu sampai seluruh dosis selesai dan " bulan
sebelum akhir pengobatan harusdiperiksa dahak&
. 3asil Pengobatan 14epkes RI, 2!!
a %embuh
Pasien telah menyelesaikan pengobatannya se)ara lengkap
dan pemeriksaan ulang dahak 1followup hasilnya negatif
pada 'P dan pada satu pemeriksaan followup sebelumnya
b Pengobatan Lengkap
Kondisi ini terjadi saat pasien yang telah menyelesaikan
pengobatannya se)ara lengkap tetapi tidak memenuhi
persyaratan sembuh atau gagal&
) eninggal
Ialah pasien yang meninggal dalam masa pengobatan
karena sebab apapun&
d Pindah
Ialah pasien yang pindah berobat ke unit dengan register
0B !. yang lain dan hasil pengobatannya tidak diketahui&
e 4efault 1Putus berobat
20
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
21/42
Ialah pasien yang tidak berobat 2 bulan berturutturut atau
lebih sebelum masa pengobatannya selesai&
f agal
Ialah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif
atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih
selama pengobatan&
h& 6fek samping ;'0 dan penatalaksanaannya
0abel - E 6fek samping ringan ;'0 14epkes RI, 2!!&
0abel + E 6fek samping berat ;'0 14epkes RI, 2!!&
21
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
22/42
Penatalaksanaan pasien dengan efek samping gatal dan kemerahan
kulit adalah sebagai berikutE
Fika seorang pasien dalam pengobatan ;'0 mulai mengeluh gatal
gatal singkirkan dulu kemungkinan penyebab lain& Berikan dulu anti
histamin, sambil meneruskan ;'0 dengan pengawasan ketat& atal
gatal tersebut pada sebagian pasien hilang, namun pada sebagian
pasien malahan terjadi suatu kemerahan kulit& Bila keadaan seperti ini,hentikan semua ;'0& 0unggu sampai kemerahan kulit tersebut hilang&
Fika gejala efek samping ini bertambah berat, pasien perlu dirujuk&
Pada :PK Rujukan penanganan kasuskasus efek samping obat dapat
dilakukan dengan )ara sebagai berikut 14epkes RI, 2!! E
a Bila jenis obat penyebab efek samping itu belum diketahui, maka
pemberian kembali ;'0 harus dengan )ara drug challenging
dengan menggunakan obat lepas& 3al ini dimaksudkan untuk
menentukan obat mana yang merupakan penyebab dari efek
samping tersebut&
b 6fek samping hepatotoksisitas bisa terjadi karena reaksi
hipersensiti5itas atau karena kelebihan dosis& :ntuk
membedakannya, semua ;'0 dihentikan dulu kemudian diberi
kembali sesuai dengan prinsip dechallenge-rechalenge& Bila
22
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
23/42
dalam proses re)hallenge yang dimulai dengandosuis rendah
sudah timbul reaksi, berarti hepatotoksisitas karena reakasi
hipersensiti5itas&
) Bila jenis obat penyebab dari reaksi efek samping itu telah
diketahui, misalnya pira>inamid atau etambutol atau streptomisin,
maka pengobatan 0B dapat diberikan lagi dengan tanpa obat
tersebut& Bila mungkin, ganti obat tersebut dengan obat lain&
Lamanya pengobatan mungkin perlu diperpanjang, tapi hal ini
akan menurunkan risiko terjadinya kambuh
d Kadangkadang, pada pasien timbul reaksi hipersensiti5itas
1kepekaan terhadap Isoniasid atau Rifampisin& Kedua obat ini
merupakan jenis ;'0 yang paling ampuh sehingga merupakan
obat utama 1paling penting dalam pengobatan jangka pendek&
Bila pasien dengan reaksi hipersensiti5itas terhadap Isoniasid atau
Rifampisin tersebut 3I@ negatif, mungkin dapat dilakukan
desensitisasi& *amun, jangan lakukan desensitisasi pada pasien
0B dengan 3I@ positif sebab mempunyai risiko besar terjadi
kera)unan yang berat&
). Pro&nosis dan Ko+>ikasi
%ebelum ditemukan anti tuberkulosis, penderita tuber)ulosis paru
mempunyai masa depan yang suram, seperti halnya penderita kanker paru pada
saat ini& 0etapi sejak ditemukan obat anti tuberkulosis, apalagi ditemukan
rifampisin dan lainlain, maka masa depan penderita tuberkulosis paru sangat
)erah& Ke)uali penderita yang telah mengalami relaps 1kekambuhan, atau
terjadi penyulit pada organ paru dan organ lain di dalam rongga dada, maka
penderitapenderita demikian banyak yang jatuh ke dalam kor pulmonal& Bila
terbentuk ka5erne yang )ukup besar, kemungkinan batuk darah hebat dapat
terjadi dan keadaan ini sering menimbulkan kematian, walaupun se)ara tidak
23
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
24/42
langsung& :ntuk diabetes mellitus yang sulit dilakukan regulasi, dapat
menyebabkan penyembuhan penderita tuberkulosis menjadi lama, walaupun
telah memakai regimen yang adekuat 1'lsagaff A ukty , 2!!+&
0uberkulosis paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan
komplikasi& Komplikasi dibagi atas komplikasi dini dan komplikasi lanjut
1'min A Bahar, 2!!+&
"& Komplikasi dini E pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis, usus,
Poncet%s arthropathy&
2& Komplikasi lanjut E ;bstruksi jalan napas %;P0 1%indrom ;bstruksi
Pas)a 0uberkulosis, kerusakan parenkim berat fibrosis paru, kor
pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru, sindrom gagal napas dewasa
1'R4%, sering terjadi 0B milier dan ka5itas 0B&
24
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
25/42
III. KASUS
'& 3asil Pemeriksaan Penderita
"& Identitas
a& *ama E 0n& N
b& :mur E 7/ tahun
)& 'lamat E Kramat R0 !/!" Kembaran, Banyumas
d& Pekerjaan E
e& Pendidikan terakhir E %4
2& 'namnnesis
Pasien 0n& N usia 7/ tahun datang dengan keluhan batuk berdahak
yang telah dirasakannya sejak 2 bulan yang lalu& Pasien juga mengeluhkan
sering berkeringat pada malam hari dan merasa badannya semakin kurus&
Pasien merupakan perokok aktif yang sudah berhenti sejak keluhan
bertambah berat& Istri pasien memiliki keluhan batuk serupa&
Pasien tinggal di rumah berukuran "# D 7 meter bersama / orang
anggota keluarganya yaitu satu orang ibu mertua, satu orang istri, satu
orang anak perempuan, dan dua orang )u)u& Lantai rumah pasien sebagian
terbuat dari semen sementara sebagian sudah dilapisi ubinkeramik&
4inding rumah terbuat dari tembok sementara atap rumah terbuat dari
genteng& %ebagian atap rumah dilapisi oleh eternit sementara sebagian lagi
tidak&
25
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
26/42
Keluarga pasien memiliki kebiasaan memasak menggunakan
tungku kayu bakar walaupun terkadang menggunakan kompor gas& Rumah
pasien dilengkapi dengan - jendela berukuran " D ",/ meter tetapi tidak
dibuka setiap hari sehingga sirkulasi udara tidak terlalu baik tetapi )ahaya
matahari tetap bisa masuk ke dalam rumah&
.& $aktor risiko
a& Riwayat perokok aktif
b& %irkulasi udara rumah tidak lan)ar
)& Kebiasaan memasak dengan tungku kayu bakar
d& Kondisi rumah kurang ideal yaitu tidak adanya langit langit, jendela
tidak selalu terbuka dan pen)ahayaan rumah yang tidak terlalu baik&
#& Pemeriksaan $isik
a& Keadaan umum E Baik,
b& Kesadaran E 8ompos mentis
)& BB E ## kg
d& @ital sign
" 04 E "2!-! mm3g
2 *adi E 72 Dmenit
. RR E "# Dmenit
e& Kepala E 8onjun)ti5a anemis 1
26
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
27/42
%klerea ikterik 1
f& 0horaD
" Inspeksi E *ormal, simetris kanan kiri
2 Palpasi E 3antaran paru kanan H kiri
. Perkusi E %onor di seluruh lapang paru
# 'uskultasi E @esikuler& (hee>ing , ronki OO
g& 'bdomen E Bising usus normal, tidak
meningkat
h& 6kstremitas E 'kral hangat, sianosis 1
/& Pemeriksaan B0'
B0' E OOOO"
27
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
28/42
a& Pemeriksaan sewaktu pertama
ambar 2& 3asil pemeriksaan sputum sewaktu pertama 0n& N
Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
29/42
ambar .& 3asil pemeriksaan sputum pagi 0n&N
Pada gambar diatas, terlihat basil Mycobacterium tuberculosis yang
bergerombol di satu titik& Basil tersebut berwarna merah dan
berbentuk seperti batang bengkok& Fumlah basil yang ditemukan pada
gambar diatas adalah lebih dari "!& *amun, ketika dilihat dari lapang
pandang yang lain, basil y)oba)terium tuber)ulosis belum tentu
ditemukan& Basil tersebut hanya ditemukan pada beberapa lapang
29
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
30/42
pandang saja, namun sekali ditemukan jumlahnya men)apai lebih dari
"!& Fadi, dapat disimpulkan bahwa sputum pagi 0n, N mengandung
B0' 1O sesuai dengan standar I:'0L4 bahwa B0' 1O berarti
ditemukan kurang lebih "!++ basil Mycobacterium tuberculosis per
"!! lapang pandang&
)& Pemeriksaan sewaktu kedua
ambar #& 3asil pemeriksaan sputum sewaktu kedua 0n&N
Pada gambar tersebut, didapatkan basil Mycobacterium
tuberculosis hanya terlihat satu buah dari "!! lapang pandang
sehingga belum bisa disebut B0' 1O& 3asil ini menunjukkan hasil
yang berlainan dan menurun dibandingkan dengan hasil pemeriksaan
sebelumnya& 3al ini mungkin disebabkan oleh proses pewarnaan yang
salah atau karena proses yang sudah berlangsung lama dan lebih dari
satu hari sehingga banyak bakteri yang mati&
& 4iagnosis
3asil anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan sputum
menunjukkan bahwa 0n& N menderita 0B Paru 1O kasus baru karena
belum genap satu bulan terdiagnosis dan mengalami pengobatan&
30
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
31/42
B& 3asil Pemeriksaan Istri Pasien
"& Identitas
a& *ama E *y& K
b& :mur E 2 tahun
)& 'lamat E Kramat R0 !/!" Kembaran, Banyumas
d& Pekerjaan E
e& Pendidikan terakhir E %4
2& 'namnnesis
Pasien *y& K usia 2 tahun merupakan istri 0n& N& Pasien
mengeluhkan batuk berdahak serupa dengan yang dialami suaminya&
%uami pasien merupakan mantan perokok aktif&
Pasien tinggal di rumah berukuran "# D 7 meter bersama / orang
anggota keluarganya yaitu satu orang ibu kandung, satu orang suami, satu
orang anak perempuan, dan dua orang )u)u& Lantai rumah pasien sebagian
terbuat dari semen sementara sebagian sudah dilapisi ubinkeramik&
4inding rumah terbuat dari tembok sementara atap rumah terbuat dari
genteng& %ebagian atap rumah dilapisi oleh eternit sementara sebagian lagi
tidak&
Keluarga pasien memiliki kebiasaan memasak menggunakan
tungku kayu bakar walaupun terkadang menggunakan kompor gas& Rumah
pasien dilengkapi dengan - jendela berukuran " D ",/ meter tetapi tidak
31
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
32/42
dibuka setiap hari sehingga sirkulasi udara tidak terlalu baik tetapi )ahaya
matahari tetap bisa masuk ke dalam rumah&
.& $aktor risiko
a& Perokok pasif
b& %uami memiliki gejala yang sama
)& %irkulasi udara rumah tidak lan)ar
d& Kebiasaan memasak dengan tungku kayu bakar
#& Pemeriksaan $isik
a& Keadaan umum E Baik,
b& Kesadaran E 8ompos mentis
)& BB E .2,/ kg
d& @ital sign
" 04 E "2!! mm3g
2 *adi E - Dmenit
. RR E " Dmenit
e& Kepala E 8onjun)ti5a anemis 1
%klerea ikterik 1
f& 0horaD
" Inspeksi E *ormal, simetris kanan kiri
2 Palpasi E 3antaran paru kanan H kiri
32
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
33/42
. Perkusi E %onor di seluruh lapang
# 'uskultasi E @esikuler& (hee>ing , ronki OO
g& 'bdomen E Bising usus normal, tidak
meningkat
h& 6kstremitas E 'kral hangat, sianosis 1
/& Pemeriksaan B0'
B0' E .
a& Pemeriksaan sewaktu pertama
ambar /& 3asil pemeriksaan sputum sewaktu pertama *y& K
Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
34/42
Pemeriksaan sputum pagi *y& K tidak dapat dilakukan karena
sampel yang dikirim berupa air ludah, bukan sputum sehingga ketika
pembuatan preparat, hilang 1terlarut oleh asam alkohol& %aat diamati
pada mikroskop, tidak terlihat gambaran basil Mycobacterium
tuberculosis maupun kumankuman lainnya&
c. Pemeriksaan sewaktu kedua
ambar & 3asil pemeriksaan sputum sewaktu kedua *y& K
ambar di atas menunjukkan bahwa tidak ditemukan basil
Mycobacterium tuberculosis& Pada gambar tersebut hanya
menunjukkan sebuah benda asing yang berwarna merah muda dan
bulat sehingga bukan merupakan bakteri 0B& Latar belakang preparat
tersebut terlihat putih dan tidak terdapat gambaran warna biru yang
seharusnya terlihat& 3al ini mungkin disebabkan oleh pewarnaan yang
salah sehingga apusan terhapus atau karena spesimen yang diperiksa
adalah ludah&
& 4iagnosis
3asil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan sputum
menunjukkan bahwa *y& K sebagai istri 0n& N tidak menderita 0B paru
tapi perlu pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan ulang sputum untuk
melakukan screening lebih lanjut&
34
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
35/42
35
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
36/42
I9. PEMBAASAN
0n& N 17/ adalah seorang mantan buruh yang kini tinggal di 4esa Kramat
R0 !!/ R( I& Pasien tinggal bersama istri, ibu, seorang anak, dan dua orang
)u)u& Rumahnya tampak sederhana berukuran "# D 7 meter dengan - jendela 1" D
",/& Kebiasaan membuka jendela selama siang hari belum membudaya dengan
baik sehingga kadang tidak dibuka& 4inding rumah berupa tembok, dasar lantai
rumah sebagian plester dan sebagian keramik, dan atap rumah menggunakan
genteng tanpa langitlangit&
Berdasarkan hasil anamnesis, 0n& N mengaku mengeluh batukbatuk sejak
dua bulan yang lalu& 0n& N dulunya bekerja sebagai buruh& 0n& N mengaku telah
menjadi perokok semenjak masih muda, namun setelah terdiagnosis terkena
penyakit tuberkulosis pasien berhenti merokok& $aktor resiko pasien terkena
penyakit tersebut salah satunya adalah keadaan rumah, dan kebiasaan merokok&
%etelah didiagnosis 0B paru, 0n& N memilih menghindari rokok dan minuman
manis untuk mengurangi batuknya&
%aat ini, 0n& N mengeluh sering batuk berdahak, terutama di malam hari atau
saat suhu udara dingin& Biasanya untuk menghilangkan keluhan, 0n& N akan
menarik nafas lebih panjang& Keluhan batuk berkurang setelah 0n& N minum ;'0
yang biasa diminum sebelum tidur& 0n& N mengeluhkan demam setelah minum
;'0 untuk pertama kali yang berlangsung selama satu hari dan timbul gejala lain
berupa gatal sampai saat ini, yaitu setelah lima belas hari pengobatan&
0n& N mengaku mengalami penuruan berat badan drastis sejak empat bulan&
Penurunan berat badan ini disebabkan karena 0n& N berusaha mengurangi porsi
makannya karena dokter menyarankan untuk memperbaiki kebiasaan makan,
minum, dan menghentikan kebiasaan merokok&
Pada pemeriksaan sputum %ewaktu Pagi %ewaktu 1%P% ditemukan basil
Mycobacterium tuberculosis sebanyak "! B0' per " lapang pandang& enurut
36
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
37/42
&nternational 'nion (gainst "uberculosis ung isease 1I:'0L4, jika demikian
maka disebut positif tiga 1OOO&
3asil yang diperoleh dalam proses pemeriksaan dipengaruhi beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan sputum B0', yaitu E
a& $aktor pemeriksa, dimana pemeriksa kurang teliti membedakan antara B0'
dengan seratserat tissue yang digunakan untuk mengeringkan preparat&
b& $aktor alat, seperti lensa mikroskop yang kotor dan kertas tissue yang kasar
yang membuat hasil menjadi ran)u
)& $aktor penderita, yakni kelalaian penderita saat mengeluarkan sputum pagi&
Istri 0n& N yang bernama *y& K diperiksa untuk melakukan screening
penularan 0B paru& *y& K diambil sebagai suspect 0B yang kemungkinan tertular
oleh 0n& N karena sedang mengalami batukbatuk berdahak& 'lasan lain dipilihnya
istri 0n& N adalah karena meskipun di dalam rumah 0n& Nditempati oleh orang,
namun interaksi yang terjadi paling sering adalah antara 0n& N dengan istrinya&
'nggota keluarga lain lebih sering berada di luar rumah, yaitu seorang anak yang
pergi untuk bekerja, )u)u pertama 1"# tahun bersekolah, dan )u)u yang lain
berada selalu berada di rumah namun tidak kontak langsung se)ara intensif karena
)u)unya tersebut jarang pergi ke ruangan tempat 0n& N sering menghabiskan
waktu&
Istri pasien mengeluhkan adanya batuk dan merasa semakin kurus& *amun
untuk lebih memastikan dilakukan pemeriksaan sputum %P%& %etelah dilakukan
pemeriksaan sputum B0', didapatkan bahwa hasil ketiga sputum adalah 1.&
3al ini memastikan bahwa suspect kemungkinan menderita 0uberkulosis&
0uberkulosis memang merupakan penyakit yang mudah ditularkan& *amun
dari hasil pemeriksaan, pasien menyebutkan bahwa semenjak mangetahui dirinya
terkena penyakit 0uberkulosis, pasien berusaha untuk mengurangi kontak
langsung dengan orangorang di sekitarnya terutama keluarganya& 3al ini
mempengaruhi proses penularan di dalam rumahnya&
37
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
38/42
$aktor lain yang mungkin mempengaruhi adalah lamanya waktu tinggal
bersama& 3al ini kemungkinan mempengaruhi perpindahan bakteri tuberkulosis
itu sendiri& 0n& N juga patuh meminum obat dari dokter sehingga mengurangi
kemungkinan tertular& Kepatuhan ini dikarenakan pemantauan oleh P;
1pengawas minum obat, yang dalam hal ini adalah anaknya&
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil sputum B0' diantaranya
yaituE
*alse $-) sediaan mikroskopis B0' disebabkan beberapa hal antara lainE
a& Koleksi sputum yang tidak sebanding& b& Penyimpanan spesimen sputum dan pewarnaan apusan&
)& Kegagalan pengambilan pada partikel sputum
d& 0idak sebandingnya sediaan antara smear 1apusan dan slide $ob+ect glass).
e& 8ara penelitian smear yang tidak baik&
*alse $), dapat disebabkan olehE
a& Partikel tahan asam dari yang bukan basil tuberkulosis&
b& Partikel makanan&
)& Pengendapan >at warna&
d& Basil taham asam saprofit&
e& %pora dari basil berspora
f& %erat dan pollens
g& 'danya scratches 1goresan pada slide $ob+ect glass).
Fadi dalam pemeriksaan kali ini, dapat disimpulkan bahwa 0n& N memang
terbukti positif untuk hasil pemeriksaan sputum %P% sedangkan untuk istrinya,
dari hasil pemeriksaan ditemukan basil B0' %ewaktu Pagi %ewaktu 1.& %esuai
algoritma penatalaksanaan dari (3;, pemeriksaan sputum harus diulang untuk
memastikan diagnosis tuberkulosis karena karena istri pasien telah mengeluhkan
adanya batuk&
4iagnosis 0n& N adalah 0B paru B0' 1O kasus baru sehingga terapi yang
digunakan adalah terapi #$48 tahap intensif yang dilanjutkan dengan 2$48 pada
tahap lanjutan selama # bulan& 'dapun halhal lain yang perlu diperbaiki adalah
kondisi rumah dan kebiasaan memasak& *y& K mulai menunjukkan tandatanda
38
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
39/42
ikut terinfeksi 0B paru seletah didapatkan tiga bakteri 0B pada pemeriksaan
sputum sehingga perlu dilakukan screening dan edukasi kepada *y& K&
39
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
40/42
9. KESIMPULAN
"& 0n&N mengalami 0B paru B0' 1 +¿ kasus baru dan telah mengalami masa
pengobatan selama lima belas hari
2& *y& K memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi M. tuberculosis karena *y& K
hampir selalu berinteraksi dengan 0n& N dan telah menunjukkan tandatanda
terkena infeksi saluran pernapasan dengan hasil tiga bakteri B0' pada
pemeriksaan sputum sewaktu pertama&
.& $aktor risiko yang dimiliki oleh 0n& N dan *y& K adalah kondisi rumah yang
kurang ideal, kebiasaan merokok dan kebiasaan memasak&
#& 0n& N pada pemeriksaan B0' oleh praktikan didapatkan hasil 1OOOO"
/& *y& K sebagai istri 0n&N saat diperiksa sputumnya oleh praktikan menunjukkan
hasil 1. yang menunjukkan bahw *y& K telah tertular dam bakteri 0B telah
masuk ke paru *y& K sehingga membutuhkan upaya screening dan pen)egahan
lebih lanjut&
& Rekomendasi terapi untuk 0n& N adalah #$48 fase intensif ditambah dengan
perbaikan kondisi rumah dan kebiasaan hidup seharisehari&
40
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
41/42
$A)TAR PUSTAKA
'min,
8/18/2019 Laporan Pl Kelompok 4 Respi
42/42
RamonPardo, P&, 4el ranado, &, erger, '&, 8anela, %& F&, A ir, &, et al &
2!!7& 6pidemiology of 0uber)ulosis in 0he 'meri)asE 0he %top 0B %trategy
and 0he illennium 4e5elopment oals& &nternational ournal o#
"uberculosis ung isease& ".1-E++7/&
(orodria, (& 2!""& In)iden)e and Predi)tors of ortality and the 6ffe)t of
0uber)ulosis Immune Re)onstitution Inflammatory %yndrome in a 8ohort
of 0B3I@ Patients 8ommen)ing 'ntiretro5iral 0herapy& ournal o#
(c5uired &mmune e#iciency Syndromes& /-1"E.2.7&