24
BAB 1 DASAR TEORI Pemeriksaan tanda vital merupakan suatau cara untuk mendektesi adanya perubahan sistem tubuh. pengukuran tanda- tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan sebagian besar fungsi dasar tubuh. pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh tenaga medis profesional dan penyedia perawatan sebelum merawat seorang penderita. Tanda-tanda vital utama ada 4, yaitu: 1. Tekanan Darah 2. Denyut Nadi (kecepatan, irama, kualitas) 3. Pernafasan (kecepatan, kedalaman, dan irama) 4. Suhu Tubuh 5. Berat Badan (BB) 6. Tinggi Badan (TB) Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan organ-organ di dalam tubuh. Pada prinsipnya pemeriksaan tanda vital tidak selalu sama antara pasien satu dengan yang lainya. Tingkat frekuensi pengukuran akan lebih sering atau lebih ketat pada pasien dengan kegawat daruratan di banding dengan pasien yang tidak mengalami kegawat daruratan/kritis. 1. Pemeriksaan Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding pembuluh darah yang diberikan oleh cairan darah.

Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

BAB 1

DASAR TEORI

Pemeriksaan tanda vital merupakan suatau cara untuk mendektesi adanya perubahan

sistem tubuh. pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan sebagian

besar fungsi dasar tubuh. pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh tenaga medis

profesional dan penyedia perawatan sebelum merawat seorang penderita. Tanda-tanda vital

utama ada 4, yaitu:

1. Tekanan Darah

2. Denyut Nadi (kecepatan, irama, kualitas)

3. Pernafasan (kecepatan, kedalaman, dan irama)

4. Suhu Tubuh

5. Berat Badan (BB)

6. Tinggi Badan (TB)

Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan

organ-organ di dalam tubuh. Pada prinsipnya pemeriksaan tanda vital tidak selalu sama

antara pasien satu dengan yang lainya. Tingkat frekuensi pengukuran akan lebih sering atau

lebih ketat pada pasien dengan kegawat daruratan di banding dengan pasien yang tidak

mengalami kegawat daruratan/kritis.

1. Pemeriksaan Tekanan Darah

Tekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding pembuluh darah

yang diberikan oleh cairan darah. Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk

menilai system kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Dalam

pemeriksaan tekanan darah ada 2 metode yaitu: metode langsung dan tak langsung.

Metode langsung yaitu: memasukkan kanula atau jarum langsung ke dalam pembuluh

darah yang dihubungkan ke manometer. Metode ini adalah metode paling tepat dan

akurat tetapi pasien tidak nyaman dan memerlukan metode khusus.

Page 2: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

Metode tidak langsung: Adalah metode yang menggunakan manset yang

disambungkan ke sfigmanometer. Mekanisme metode ini adalah dengan

mendengarkan bunyi koroktoff  pada dinding arteri brakhialis dengan menggunakan

stetoskop. Bunyi koroktoff sendiri adalah bunyi gelombang sel-sel darah yang

dikontrasikan (saat sistolik) oleh jantung dan mengenai dinding arteri maka timbul

bunyi “ dug..dug”

Lazimnya pengukuran dilakukan pada A. Brachialis pada lengan atas atau A.

Femoralis pada tungkai atas. Panjang manset disyaratkan selebar kira-kira 2-3 lingkar

bagian tersebut. Teknik pengukuran dengan manometer ada dua yaitu:

1) Palpasi, hanya dapat menentukan sistole

2) Auskultasi dengan bantuan alat stetoskop. Dengan cara ini dapat diukur

tekanan sistole maupun diastole.

Tekanan sistole dihasilkan oleh dinding pembuluh darah setiap kali jantung

kontraksi, dan memompanya kedalam pembuluh darah. Tekanan diastole adalah

tekanan paling rendah ketika jantung istirahat dan sedang terjadi pengisian darah.

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa:

Kategori Sistole Diastole

Hipotensi < 90 mmHg < 60 mmHg

Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg

Normal < 130 mmHg <85 mmHg

Normal Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Stadium 1

(hipertensi ringan)140-159 mmHg 90-99 mmHg

Stadium 2

(hipertensi sedang)160-179 mmHg 100-109 mmHg

Stadium 3

(hipertensi berat)180-209 mmHg 110-119 mmHg

Stadium 4

(hipertensi sangat berat)≥ 210 mmHg ≥120 mmHg

Page 3: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

2. Pemerikasaan Denyut Nadi

Denyut nadi adalah jumlah kontraksi jantung per menit. Nilai denyut nadi

merupakkan indicator untuk menilai system kardiovaskuler, denyut nadi dapat

diperiksa dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi

perifer yang lain. Pemerikasaan denyut nadi meliputi irama dan kekuatan

kontraksinya. Denyut nadi dewasa muda normal adalah 60-100 kali per menit.

Pengukuran yang paling tepat untuk denyut nadi adalah di A. Karotis dan A.

Brakhialis karena lebih dekat dengan aorta dan lebih kecil disortasinya.

3. Pemeriksaan Frekuensi Pernapasan

Seseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon

dioksida (CO2) melalui sistim pernapasan. Sedangkan frekuensi pernapasan adalah

jumlah pernapasan atau inspirasi per menit. Pada umumnya, pernapasan mempunyai

kecepatan yang lebih rendah dan tidak teratur dibandingkan denyut nadi, oleh karena

itu penghitungan frekuensi pernapasan hendaknya dilakukan dalam satu menit untuk

menghindari kesalahan. Selain frekuensinya, dalam pemeriksaan ini hendaknya

diamati pula pola pola pernapasan (dada, perut, mulut, hidung), usaha nafas (berkaitan

dengan ada sumbatan atau tidak), penggunaan otot tambahan, dan volume nafas

(pendek/panjang/dalam). Pengukuran dilakukan ketika orang coba dalam keadaan

istirahat, dengan menghitung berapa kali jumlah dada terangkat per menit. Jumlah

respirasi normal pada orang dewasa adalah 15-20X per menit ketika istirahat.

4. Suhu Tubuh

Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya

panas dari tubuh ke lingkungan. Suhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda, bagian

tubuh dalam suhunya paling tinggi dan semakin keluar semakin rendah. Suhu tubuh

juga dapat bervariasi disebabkan oleh variasi dalam sehari, jenis kelamin, aktivitas

yang baru dilakukan, konsumsi makanan dan minuman, saat siklus menstruasi

dll.secara normal suhu tubuh manusia adalah 36,5°C-37,2°C sesuai dengan The

American Medical Association. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan

berbagai cara sebagai berikut:

1) Melalui Oral atau Mulut

Dilakukan melalui rongga mulut dengan termometer klasik/air raksa atau

dengan termometer digital. Suhu oral 36,8°C + 0,35°C

2) Melalui Rektal atau Anus

Page 4: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

Dilakukan melaui rectal atau anus menggunakan termometer air raksa digital.

Suhu normalnya dalah 37,2°C + 0,3°C. Cenderung lebih tinggi dari

pemeriksaan melaui mulut.

3) Melalui Aksial atau Ketiak

Melaui aksial atau ketiak menggunakan termometer air raksa digital.

Pengukuran denga cara ini cenderung 0,6°C dibawah suhu melalui mulut.

4) Melalui Telinga

Dilakukan melaui telinga dengan menggunakan termometer khusus yang bisa

mencatat suhu tubuh dengan cepat melalui silinder telinga. Pengukuran denga

cara ini dapat menunjukkan temperatur inti tubuh (suhu organ-organ internal).

5. Berat dan Tinggi Badan

Pengukuran fisik tinggi badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh

informasi tambahan yang menegakkan diagnosis terutama yang berkaitan dengan

hormonal metabolic. Selain itu, pengukuran TB dan BB juga dapat digunakan untuk

mengetahui Indeks Massa Tubuh yang dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan

penderita.

BB ideal wanita / pria

BB ideal maks wanita / pria: TB-110

BB ideal min wanita / pria: BB ideal maks – (BB ideal maks x 10%)

Indeks Masa Tubuh (IMT)

BB (kg)/TB2 (m2)

Page 5: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

BAB 2

HASIL PERCOBAAN

2.1. Pengukuran Tekanan Darah

Orang Parameter Sphygmomanometer Aneroid Digital

I II III rerata I I

I

II

I

rerat

a

I II III rerat

a

Ke-1 Tangan

kanan

1

1

0/

7

0

9

8/

5

8

98/

58

102/62 1

1

0

/

6

0

1

0

5

/

6

3

9

8/

5

8

104/

60

1

5

7/

1

3

0

1

1

2

/

6

5

15

7/

13

0

147/

108

Tangan kiri 1

1

0/

7

0

1

0

0/

7

0

11

0/6

0

107/67 1

1

0

/

6

0

9

0

/

6

0

9

8/

5

8

99/5

9

1

3

9/

7

2

1

1

0

/

5

6

10

9/

65

119/

64

Ke-2 Tangan

kanan

9

0/

8

0

8

0/

4

0

90/

50

87/46 1

1

0

/

6

5

1

0

9

/

6

3

1

0

5/

6

0

108/

63

1

0

9/

5

8

1

0

5

/

5

4

10

1/

52

105/

55

Tangan kiri 9

0/

5

0

8

0/

4

5

87/

50

86/48 1

0

9

/

6

5

1

0

3

/

6

1

1

1

0/

6

2

107/

63

1

0

3/

5

8

9

3

/

5

0

10

2/

48

99/5

2

Page 6: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

2.2. Pengukuran Sikap Tubuh

Or

an

g

Para

mete

r

Berbaring Duduk Berdiri

I II III Rer

ata

I II III Rer

ata

I II III Rer

ata

Ke

-1

Tang

an

Kana

n

123

/64

113

/60

105

/56

114

/60

153/

132

109

/64

96/6

2

120/

86

110

/71

105

/69

101

/75

105

/72

Tang

an

Kiri

104

/63

109

/37

94/

58

102

/53

107/

65

112

/65

106/

65

108/

65

111

/69

105

/74

102

/73

105

/72

Ke

-2

Tang

an

Kana

n

111

/68

115

/67

118

/68

115

/68

157/

130

112

/65

157/

130

155/

108

101

/76

105

/75

108

/76

105

/76

Tang

an

Kiri

122

/68

122

/70

114

/68

119

/69

139/

72

110

/56

109/

65

119/

67

111

/76

115

/76

117

/76

114

/76

2.3. Pengaruh Latihan

Orang Parameter Nadi

(kali/menit)

Sistole

(mmHg)

Diastole

(mmHg)

Ke-1 3 menit pertama 72 123 79

6 menit 78 127 86

9 menit 77 113 76

11 menit 77 109 74

Sebelum latihan 73 103 66

Setelah latihan 97 139 83

Ke-2 3 menit pertama 95 129 56

6 menit 99 132 68

9 menit 94 110 58

Page 7: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

11 menit 60 113 54

Sebelum latihan 62 111 61

Sesudah latihan 112 143 85

2.4. Pengaruh Stress : Cold Pressure Test

Orang Parameter Sistole (mmHg) Diastole (mmHg)

Ke-1 Pra-stress 114 70

30 detik 132 90

60 detik 137 97

2.5. Pengukuran Denyut Nadi

Orang coba Jenis Kelamin Denyut Nadi di 3 Tempat

Radialis Brachialis Carotis

Fitri Lia Perempuan 87 61 63

Rahajeng Perempuan 74 64 64

Canggih Laki-Laki 74 79 70

Fahmi Laki-Laki 81 72 65

2.6. Pengukuran Frekuensi Nafas

Orang Coba Jenis Kelamin Frekuensi Nafas

Fahmi Laki-Laki 21

Canggih Laki-Laki 19

Rahajeng Perempuan 20

Annora Perempuan 12

2.7. Pengukuran Suhu Tubuh

Orang Coba Lokasi Suhu Tubuh

Fahmi Mulut 36

Ketiak 36,1

Annora Mulut 36,7

Ketiak 36

Page 8: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

2.9. Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan

Orang

Coba

Jenis Kelamin Berat

Badan dan

Tinggi

Badan

BB Ideal

(minimal

dan

Maksimal)

IMT

(Indeks

Massa

Tubuh)

Klasifikasi

Fitri Lia Perempuan 45

153

42,57

43

19,23 Normal

Rahajeng Perempuan 54

159

48,51

49

21,35 Normal

Fahmi Laki-Laki 51

166

55,44

56

18,5 Normal

Salma Perempuan 40

157

46,53

47

16,227 Kurus

2.9. Pertanyaan dan Jawaban

2.9.1. Percobaan Pengukuran Tekanan Darah

1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional

dengan digital?

Ada

2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada lengan kanan dan kiri?

Ada

3. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional

dan digital?

Ada

4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. Karotis, dan A. Bracialis?

Ada

Page 9: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

5. Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi? Jelaskan

mengapa?

Ada

Sebab secara teori sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut

nadi dantekanan darah.Hal ini karena ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya

gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut

horisontal sehinggatidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu memompa.

Pada saat duduk maupun be rd i r i ke r j a j an tung da l am memompa da rah

akan l eb ih ke r a s ka r ena me l awan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut

jantung meningkat.

6. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?

- Posisi tubuh

- aktivitas fisik

- temperature

- usia

- jenis kelamin

7. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jika pada penderita

tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu?

Jika tidak dilakukan pengukuran tanda vital terlebih dahulu, maka perubahan system

dalam tubuh tidak akan diketahui. Misal tekanan darah dapat menilai kemampuan sistem

kardiovaskuler. Jika pasien mengalami perubahan pada system kardiovaskulernya,

sedangkan dokter gigi tidak mengetahui hal tersebut, maka akanmengakibatkan dampak

yang tidak diinginkan pasca penanganan pasien, contoh pada pasien yang mengalami

hipertensi, akan mengalami perdarahan abnormal pasca ekstraksi.

2.9.2 Percobaan Pengukuran Denyut Nadi

1. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut nadi sebelum melakukan

tindakan operatif?

Sebab pengukuran denyut nadi merupakan salah satu pengukuran tanda vital yang

memang harus dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada sistem

kardiovaskuler, sehingga saat melakukan tindakan operatif seorang dokter gigi telah

mengetahui keadaan sistem kardiovaskuler pasien untuk menghindari akibat yang tidak

diinginkan, jika pasien mengalami kelainan pada sistem kardiovaskulernya.

2. Factor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?

Page 10: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

- Aktivitas fisik,posisi tubuh,suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang

kkisedangdikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin.

- Denyut nadi dapat meningkat saat berolahraga, sakit, trauma dan emosi.

- Wanita berumur 12 tahun ke atas umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat kkidari

pada laki- laki.

3. Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai posisi tubuh? Jelaskan

mengapa?

Ada

Sebab secara teori sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap

denyut nadi dantekanan darah.Hal ini karena ada efek gravitasi bumi. Pada saat

berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran

tersebut horisontal sehinggatidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu

memompa. Pada saat duduk maupun be rd i r i ke r j a j an tung da l am

memompa da rah akan l eb ih ke r a s ka r ena me l awan gaya gravitasi sehingga

kecepatan denyut jantung meningkat

4.Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?

Sebab pada saat melakukan aktivitas, yakni naik bangku dan turun bangku, tubuh

akan memerlukan energi lebih yang didapatkan dari ATP. Sedangkan ATP sendiri

dibentuk melalui metabolisme dalam tubuh. Di mana metabolisme tersebut akan

menghasilkan energy terbesarnya jika menggunakan O2sebagai aseptor terakhir. Sehingga

untuk pemenuhan kebutuhan O2 secara cukup dan cepat, aliran darah haruslah cepat, sebab

melalui darah itulah O2diedarkan untuk metabolisme.

5. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?

Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat

melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal digunakan rumus

220-umur.Cara yang aman adalah mengukur denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah

denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan rumusan:

DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar lemak 60-70 persen

DNM.

Contoh:

DN maksimal = 220 – usia

DN optimal = 80% x DN maksimal

DN minimal = 60% x DN maksimal

Page 11: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

2.9.3 Percobaan Pengukuran Suhu Tubuh

1. Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa perbedaannya?Jelaskan!

Pengukuram menggunakan peroral atau mulut dilakukan selama ± 2-3 dan 5 - 10

menit : (paling sedikit 3 menit) pada Ketiak ( Axial) dilakukan selama ± 3-5 dan 10-15

menit ( sekarang ini di praktek 3 menit ): 5 menit pada anak dan 9 menit pada orang

dewasa.Suhu ketiak tidak seakurat pengukuran oral, dan ini umumnya mengukur 1 derajat

lebih rendah dari suhu oral jika diukur secara bersamaan.

2. Kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau pengukuran di

bagian tubuh yang lain?

a. Pengukuran rongga mulut yaitu:

- saat klien bernafas dengan hidung bukan dengan mulut

- saat klien tidak mengalami bedah oral, trauma oral, riwayat epilepsi, atau gemetar

akibat kedinginan

- tidak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang sedang menangis atau klien

konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif dan Risiko terpapar cairan tubuh

b. Pengukuran ketiak yaitu :

- digunakan untuk bayi, anak kecil ,anak yang sedang menangis atau klien konfusi,

tidak sadar atau tidakkooperatif

2.9.4 Percobaan Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan

1. Apakah pengukuran TB dan BB diperlukan di bidang kedokteran gigi? Jelaskan untuk

apa?

Pengukuran fisik tinggi dan berat badan diperlukan untuk mengetahui Indeks Massa

Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien.Selain itu, melalui

IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian IMT pasien.Apakah pasien termasuk berat

badan normal, berat badan kurang, obesitas kelas 1, dan sebagainya.Indikator berat badan

dan tinggi badan (wasting status) adalah merupakan indikator yang terbaik digunakan

untuk menggambarkan status gizi saat ini. Lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator

defisit massa tubuh yang dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang

cukup lama sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam

hubungannya dengan bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat berhubungan

Page 12: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

dengan kesehatan gigi dan mulut.Selain itu, pengukuran tinggi badan dan berat badan

sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan yang menegakkan diagnosis,

terutama yang berkaitan dengan hormon metabolik.Salah satu contoh hormon metabolik

adalah hormon yang mengatur metabolisme kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.

2. Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat bagi yang

terlalu gemuk? Jelaskan!

Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh orang yang memiliki IMT

kurang dari normal, yaitu:

1. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya kepadatan tulang seiring

dengan waktu. Berat badan yang rendah menyebabkan tekanan yang diterima oleh tulang

juga kecil, padahal, tekanan pada tulang berfungsi meningkatkan kepadatan tulang.

2. Anemia

Kebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan sepanjang waktu.

Kekurangan energi dan fatigue atau kelemahan adalah merupakan gejala khas anemia.

Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh mengalami kekurangan sel darah merah.

Sel darah merah bertanggung jawab untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel

darah merah kurang, maka oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak

memadai. Sehingga organ tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan munculah gejala

anemia.

3. Rendahnya sistem imun

Sistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk dapat berfungsi dengan

baik.Dan energi tersebut didapatkan dari makanan yang masuk ke tubuh kita.Bagi

penderita anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka sel-sel tubuh kurang

maksimal dalam menghasilkan sistem imun.Sehingga orang yang terlalu kurus gampang

terserang penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih parah, seperti kanker, yang dimulai

dengan aktivitas sel yang abnormal.

Kegemukan juga beresiko mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan, seperti:

1. Problem persendian

Semakin gemuk seseorang, maka beban tulang akan semakin berat. Karena menyangga

beban di luar porsi, maka akan muncul gangguan sendi. Yang sering didengar adalah

penyakit rematik walaupun tidak semua gangguan sendi adalah rematik.

2. Masalah dengan kesehatan jantung

Page 13: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

Pada orang gemuk, tentu metabolisme bergerak lebih dinamis dengan beban lebih,

karena semakin berat bebannya, otomatis jantung berdenyut lebih cepat, bekerja lebih

banyak dan pada gilirannya tentu saja akan terkompensasi oleh tubuh secara alamiah.

Dalam hal kompensasinya tak dapat lagi ditolerir oleh tubuh maka tak pelak lagi akan

menimbulkan gangguan jantung serius. Gangguan jantung ini dikenal dengan

dekompensasi kordis.Kasus ini ditemukan banyak pada orang gemuk yang tidak banyak

pergerakannya.

3. Hipertensi

Pada kegemukan, apalagi yang kurang bergerak, pembuluh darah sering mengalami

atherosclerosis atau pengapuran sehingga menyempit yang menyebabkan naiknya

tekanan darah.

4. Diabetes Melitus

Orang gemuk cenderung mengalami penurunan hormon insulin. Ini membuat gula

darah naik dan akan meracuni seluruh tubuh. Gangguan lain adalah terjadinya

perubahan pada pembuluh darah kecil, termasuk yang menuju ke penis. Salah satu

akibat dari perubahan inilah yang menjadi penyebab utama gangguan seksual retrogade

ejaculation (ejakulasi ke belakang), yaitu semprotan sperma menuju kandung kemih,

bukannya keluar secara normal. Tentu saja penderita kelainan ini tidak akan bisa

membuahi pasangannya. Untungnya kasus ini sehari-hari ditemukan tidak terlalu

banyak.

Page 14: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Pengukuran Tekanan Darah

Setelah dilakukan percobaan pengukuran tekanan darah menggunakan

berbagai macam manometer, hasilnya menunjukkan perbedaan.Hasil yang berbeda juga

didapatkan ketika dilakukan pengukuran tekanan darah dengan perbedaan posisi.Hal ini

disebabkan karena adanya efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada

peredaran darah lebih rendah. Karena arah peredaran darah menjadi horizontal saat

berbaring, maka tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu terjadi pompa aliran

darah. Sedangkan pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah

akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung

meningkat.

3.2 Pengukuran Denyut Nadi

Percobaan yang telah dilakukan adalah mengukur denyut nadi pada A. radialis,

A. Brachialis dan A. Carotis pada posisi yang berbeda-beda.Dan hasilnya menunjukkan

ukuran denyut nadi yang berbeda pula. Hal ini disebabkan karena ketika seseorang

berbaring, maka jantung akan berdetak lebih lambat dibandingkan saat ia sedang duduk

atau berdiri. Pompa jantung lebih lambat disebabkan karena saat orang coba dalam

posisi berbaring efek gravitasi pada tubuh akan berkurang yang membuat lebih banyak

darah mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah..

Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampumemompa lebih

banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti denyutjantung yang diperlukan per

menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih

sedikit.

Page 15: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

Namun detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri,akibat dari posisi

tubuh yang melawan gravitasi. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya

peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau

berbaring ke posisi berdiri.

3.2 Pengukuran Suhu Tubuh

Hasil pengamatan yang kami dapatkan setelah melakukan percobaan, suhu tubuh

ketika diukur melalui oral dan aksial menunjukan perbedaan.Hal ini dikarenakan Suhu ketiak

tidak seakurat pengukuran oral, dan ini umumnya mengukur 1 derajat lebih rendah dari suhu

oral jika diukur secara bersamaan.

3.3 Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan

Pengukuran BB dan TB yang kami lakukan menunjukkan perbedaan hasil antara

orang coba satu dan lainnya.Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui IMT pada setiap

orang.Sedangkan BB dan TB setiap orang tentulah bervariasi hal ini disebabkan karena

asupan nutrisi setiap individu berbeda. Selain itu factor genetik juga dapat menjadi salah satu

pemicu BB dan TB setiap individu.

3.4 Frekuensi Nafas

Setelah mendapatkan hasil pengukuran pernafasan, table menunjukkan perbedaan

frekuensi pernapasan antara satu orang coba dengan orang coba lainnya.Frekuensi nafas

antara laki-laki dan perempuan berbeda.Pada laki-laki frekuensi pernafasan setiap menitnya

lebih banyak dari pada perempuan karena laki-laki melakukan aktivitas lebih banyak dari

pada perempuan sehingga membutuhak oksigen yang lebih banyak juga.

Page 16: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor yang menyebabkan perbedaan pada pengukuran tekanan darah adalah gaya

gravitasi, posisi tubuh, aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin, dan usia.

2. Aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang sedang

dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin dapat mempengaruhi

pengukuran denyut nadi

3. Berat badan serta tinggi dari masing-masing orang tergantung asupan utrisi serta

factor genetis dari orang tersebut

4. Frekuensi nafas laki-laki lebih banyak daripada perempuan karena laki-laki lebih

banyak melakukan sktivitas sehingga membutuhkan suplai oksigen yang lebih

banyak.

Page 17: Laporan Praktikum Fisiologi Jadi

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. C. Guyton. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edii 7, bagian 1 & 2. Alih

bahasa: Ken Ariata Tengadi, dkk. Jakarta: EGC

2. Hall JE.2010.Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

3. Ramadhan AJ.2009. Mencermati gangguan pada darah dan pembuluh

darah,tekanan darah. Yogyakarta : Diva press