48
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN No. Rekam Medis : 112.12. XX Tanggal Masuk Rumah Sakit : 28 Juli 2015 Pukul : 09.30 WIB Kelas Perawatan : III Dokter yang merawat : dr. M , Sp.KJ Riwayat Perawatan : Perawatan ke – XI, sejak tahun 1989 Catatan Perawatan di Sanatorium Dharmawangsa : I. Tanggal 29 Mei 1989 – 1 Juni 1989 II. Tanggal 06 November 1992 – 16 November 1992 III. Tanggal 14 September 1994 – 27 September 1994 IV. Tanggal 24 April 1995 – 8 Mei 1995 V. Tanggal 10 Januari 1996 – 17 Januari 1996 VI. Tanggal 30 Desember 1996 – 25 Januari 1997 VII. Tanggal 09 Februari 2000 – 17 Februari 2000 VIII. Tanggal 08 Januari 2002 – 5 Februari 2002 IX. Tanggal 04 Juli 2002 – 30 Juli 2002 X. Tanggal 02 Agustus 2014 – 07 September 2014 XI. Tanggal 28 Juli 2015 – sekarang

Status Psikiatri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bjbjbjbjbj

Citation preview

Page 1: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis : 112.12. XX

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 28 Juli 2015

Pukul : 09.30 WIB

Kelas Perawatan : III

Dokter yang merawat : dr. M , Sp.KJ

Riwayat Perawatan : Perawatan ke – XI, sejak tahun 1989

Catatan Perawatan di Sanatorium Dharmawangsa :

I. Tanggal 29 Mei 1989 – 1 Juni 1989

II. Tanggal 06 November 1992 – 16 November 1992

III. Tanggal 14 September 1994 – 27 September 1994

IV. Tanggal 24 April 1995 – 8 Mei 1995

V. Tanggal 10 Januari 1996 – 17 Januari 1996

VI. Tanggal 30 Desember 1996 – 25 Januari 1997

VII. Tanggal 09 Februari 2000 – 17 Februari 2000

VIII. Tanggal 08 Januari 2002 – 5 Februari 2002

IX. Tanggal 04 Juli 2002 – 30 Juli 2002

X. Tanggal 02 Agustus 2014 – 07 September 2014

XI. Tanggal 28 Juli 2015 – sekarang

Page 2: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

Nama : Tn. S K

Jenis Kelamin : Laki- laki

Umur : 49 tahun

Tempat /Tanggal Lahir : Medan, 19 Maret 1966

Bangsa / Suku : Indonesia / Batak

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : Sarjana

Pekerjaan : -

Status Pernikahan : Belum pernah menikah

Alamat : Jakarta Selatan

Page 3: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

II. ALLOANAMNESIS

Sumber dari salah satu perawat RS Dharmawangsa dan Rekam Medik Pasien

Nama Perawat : Tn. P

Jenis Kelamin : Laki- laki

Umur : 48 tahun

Bangsa/Suku : Indonesia

Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa

Pendidikan terakhir : Sarjana Keperawatan

Hubungan dengan pasien : Perawat pasien

Hari/tanggal wawancara : 10 September 2015

Waktu/tempat wawancara : 10.00 WIB/ Ruang Perawat

Keluhan Utama

Pasien mengalami gejala suka tertawa sendiri, bicara sendiri, suka marah-

marah dan sulit tidur sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat Gangguan Sekarang

Pada tanggal 28 Juli 2015 sekitar pukul 09.30 WIB pasien tiba di Sanatorium

Dharmawangsa diantar oleh keluarga pasien. Pasien tampak tenang dan penampilan

kurang rapi dengan rambut gondrong berantakan. Pasien memakai jaket hitam, kaos

putih, celana jeans biru dan topi.

Alasan pasien dirawat karena keluarga dari pasien mau pergi ke Malang ± 10

hari sehingga pasien dititipkan ke SDW karena tidak ada anggota keluarga yang

menjaganya di rumah. Keluarga juga menyatakan sebenarnya keanehan ini

berlangsung sudah lama, tetapi semakin parah 2 minggu belakangan ini emosinya

menjadi labil, suka marah- marah, dan tidak minum obat secara teratur.

Pasien mengalami kesulitan tidur karena terganggu dengan suara yang

menyuruhnya untuk membunuh diri dan membunuh orang lain, sehingga pasien

sering marah-marah karena berusaha untuk menentang suara-suara itu. Suara-suara

tersebut sudah tidak asing lagi untuk di dengar olehnya karena sudah terbiasa, tetapi

Page 4: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

pada serangan terakhir ini pasien sudah merasa terpojokkan. Semua suara yang

didengarnya berasal dari pria yang bersuara gagah dan seperti menyuruh kasar.

Riwayat penyakit pasien ini sudah lama sehingga pasien mengetahui kata-kata

psikopatologi yang sering dipakai seperti halusinasi, ilusi dan waham.Bahkan pasein

mengetahui penyakit yang dideritanya.

Pasien merasa bahwa dirinya merupakan seseorang yang spesial, dan

mengaku sebagai penemu satelit yang dikirim ke luar angkasa untuk komunikasi.

Sejak pasien dirawat di SDW, pasien sudah dapat merawat kebersihannya

walaupun terkadang masih harus diingatkan oleh perawat. Keseharian pasien selama

di SDW sering dihabiskan di luar kamar untuk berinteraksi dengan pasien lain dan

merokok.

Riwayat Gangguan Sebelumnya.

1. Riwayat Gangguan Psikiatri

Pada awalnya pasien sering mendengar suara dari satu orang yang

menyuruhnya untuk melakukan berbagai macam hal. Perintah yang lebih banyak

diberikan adalah yang bersifat buruk seperti mendorong adik pasien dari balkon.

Hal ini awalnya dianggap sebagai kenakalan biasa oleh orang tua pasien, tetapi

seiring berkembangnya pasien, ia menjadi makin nakal dan tidak dapat dikontrol.

Alasan awal pasien dibawa ke dokter spesialis jiwa adalah karena pasien

mendengar hal-hal yang tidak ada dan sangat mudah marah. Sejak pertama kali

diagnosa skizofrenia ditegakkan pada pasien, pemberian obat dilakukan secara

rutin, dan terkadang ada episode serangan yang berlebihan sehingga pasien harus

dirawat di sanatorium Dharmawangsa.

2. Riwayat Gangguan Medik

Sebelum timbul gejala, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala

maupun riwayat perawatan di rumah sakit.

Pada perawatan kali ini, pasien baru terdiagnosa diabetes mellitus sehingga

sekarang pasien mengkonsumsi obat tambahan anti diabetes oral selain obat-

obatan psikotropika.

Page 5: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

3. Riwayat Kehidupan Pribadi

Pasien saat SD dan beralih ke SMP mulai mendengar bisikan-bisikan dan

ia pun cenderung menjadi lebih nakal dari sebelumnya. Saat itu pasien juga sempat

mendorong adik pasien dari balkon hingga adik pasien luka-luka. Pasien saat itu

mengaku tidak merasa salah karena ia hanya mengikuti bisikan. Setelah kejadian

itu pasien dibawa ke dokter oleh ayah dan ibu pasien karena dianggap nakalnya

berlebihan.

Pada saat pubertas, pasien masuk ke SMA dan sangatlah nakal, ia sering

ikut dan bahkan memulai tawuran dengan SMA lain, tetapi ia berhenti ketika salah

satu temannya meninggal karena tawuran. Saat memasuki Perguruan Tinggi

pasien memiliki sebuah geng yang bernama “Black Power”, kelompok sering

melakukan kegiatan nakal, seperti menggunakan berbagai macam narkoba dan juga

melakukan tindakan seks diluar nikah dengan beberapa wanita. Pasien mengaku

memiliki banyak pacar, dan salah satu pacar pasien hamil.

Saat ini pasien mengaku tidak pernah menikah tetapi memiliki anak

karena pasien telah menghamili pacarnya.

4. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)

Pasien pernah menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol. Zat-zat

yang dideskripsikan oleh pasien mengarah kepada zat-zat psikoaktif yang bersifat

sebagai upper, kemungkinan besar adalah ekstasi.

Riwayat Keluarga

Ayah pasien yang bernama Tn. K adalah seorang Brig. Jen Angkatan Darat

dan sudah meninggal pada tahun 1982 dikarenakan menderita penyakit jantung.

Sedangkan ibu pasien yang bernama Ny. R A L adalah ibu rumah tangga dan sudah

meninggal pada tahun 1992 karena menderita penyakit jantung.

Pasien dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi cukup mapan. Dan biaya

perawatan selama di SDW ditanggung oleh adiknya bernama Tn. Y K saat ini adik

pasien bekerja sebagai pialang saham dan memiliki penghasilan yang cukup untuk

merawat pasien. Pasien tidak memiliki penghasilan sendiri, oleh karena itu ia hanya

Page 6: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

mengandalkan adiknya, sehingga saat adik pasien menyuruh pasien untuk dirawat, ia

hanya bisa menurut saja, ia kurang suka dengan hal ini tetapi ia senang adiknya

berhasil tidak seperti dirinya.

Pohon Keluarga Kandung Pasien

Keterangan :

: Ayah

: Ibu

: Saudara laki-laki

: Pasien

: Saudara Perempuan

: meninggal

Susunan Anggota Keluarga Kandung Pasien

1. Nama : Tn. K (Alm), meninggal tahun 1982

Pekerjaan : Brig. Jen AD

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Hubungan dengan pasien : Ayah kandung

2. Nama : Ny. R A L (Alm), meninggal tahun 1992

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

Page 7: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

3. Nama : Tn. E K (Alm), meninggal tahun 1997

Pekerjaan : Beternak

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Hubungan dengan pasien : Kakak Laki- laki

4. Nama : Tn. D K(Alm), meninggal saat lahir

Pekerjaan : -

Agama : Islam

Status perkawinan : -

Hubungan dengan pasien : Kakak Laki- laki

5. Nama : Tn. S (pasien)

Pekerjaan : -

Agama : Islam

Status perkawinan : Belum Menikah

6. Nama : Ny. Ir. D K

Pekerjaan : Karyawi

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Hubungan dengan pasien : Adik Perempuan

7. Nama : Tn. Y K, S.E

Pekerjaan : Karyawan

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Hubungan dengan pasien : Adik Laki-laki

Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Page 8: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

Dari alloanamnesis, pasien lahir cukup bulan dalam keadaan normal. Selama

kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat. Pasien lahir atas pertolongan dokter di

Rumah Sakit secara persalinan spontan.

2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)

Waktu bayi pasien tumbuh sehat dan normal sesuai dengan usianya, hubungan

dengan anggota keluarga yang lain baik. Tidak ada riwayat sakit yang cukup

berat.

3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)

Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya, bergaul dengan

baik dengan teman seusianya, periang dan banyak memiliki teman. Walaupun

gejala halusinasi auditorik sudah muncul keadaan ini masih belum mengganggu

kehidupan sosialnya.

4. Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja

Pasien adalah anak yang dimanja oleh orang tuanya sehingga segala keinginannya

selalu dipenuhi. Hal ini menyebabkan pasien selalu ingin menang sendiri. Pasien

sering ikut kenakalan remaja seperti tawuran, merokok, minum alkohol, seks

bebas dan memakai narkoba.

5. Riwayat Masa Dewasa

a. Riwayat Pendidikan

Dari TK sampai SD pasien bersekolah di Al- Azhar, sudah belajar baca dari

usia 3 tahun. SMP pasien di SMP 19 selama 3 tahun, pasien mengaku murid

yang malas belajar selama bersekolah. SMA di SMA 6 ditempuh selama 3

tahun. Dari SD sampai dengan SMA pasien tidak pernah tinggal kelas

walaupun prestasinya biasa saja. Pasien juga berkuliah di Universitas

Pancasila dengan jurusan ekonomi, pasien mengalami kesulitan dalam

menjalani studinya sehingga harus menempuh 5 tahun sampai selesai.

Page 9: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

b. Riwayat Pekerjaan

Pasien pernah mempunyai peternakan ayam yang dijalankan bersama

kakaknya Tn. E K.

c. Riwayat Psikoseksual / Pernikahan

Pasien belum pernah menikah tetapi memiliki anak karena pernah

menghamili pacarnya.

d. Riwayat Kehidupan Beragama

Pasien adalah penganut agama Islam dan tidak pernah menjalankan ibadah

sholat 5 waktu.

e. Riwayat Pelanggaran Hukum

Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.

Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang

Sejak orang tua pasien meninggal, pasien tinggal bersama Tn. Y K beserta anak istri

dirumah orang tuanya. Sumber biaya selama perawatan di Sanatorium Dharmawangsa

berasal dari Tn. Y K (adik pasien)

III. AUTOANAMNESIS

Didapat dari pasien

WAWANCARA I

Hari/ tanggal : Jumat, 18 September 2015

Waktu : 09.30 WIB

Tempat : Di kursi depan kamar pasien

Penampilan : Pasien memakai kaos bewarna merah, jaket abu-abu, celana

pendek coklat muda. Pasien tampak berantakan dan rambut

tidak disisir.

Aktivitas : Merokok dan mengobrol dengan pasien bernama Tn. J

Page 10: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

Keterangan : A= Pemeriksa

B= Pasien

(tampak pasien sedang mengobrol dan tertawa riang)

A : Selamat pagi Pak S.

B : Pagi dok.

A : Jangan panggil saya “pak” ya dok.. panggil “bang” aja.

B : Oh, oke pak saya panggil bang ya mulai dari sekarang. Bang S inget nama

saya gak?

B : Iya ingat dong dok, dokter Y kan. Hahaha [Orientasi orang baik]

A : Iya bener pak. Hahaha. Lagi ngapain nih pak? Keliatannya seru sekali

mengobrol dengan Tn. J?

B : Itu dok si H (pasien menunjuk salah satu pasien) sukanya bolak balik gak

jelas terus terkadang gak pakai celana lagi.Haha

A : Oh.. yang itu bang?

B : Iya, gak malu apa ya kok telanjang gitu, suka kencing sembarangan lagi.

A : Oh..hehe gapapalah bang.

(terdiam)

A : Eh bang S, gimana nih tadi malem tidurnya? Nyenyak?

B : Ah! Susah tidur dok.. sekarang jadi agak ngantuk nih

A : Kenapa bang S kok susah tidur?

B : Ya saya gak tenang aja.

A : Gak tenang kenapa bang S?

B : Semalem saya denger suara dok, terus suaranya nyuruh saya untuk bunuh

diri. Ya saya lawanlah! (berbicara dengan nada suara meninggi dan terlihat

wajah terlihat kesal) [Halusinasi Auditorik, Afek sesuai]

A : Suara dari mana bang?

B : Ya pokoknya di kuping saya nih, yang ngomong laki-laki tau deh siapa!

A : Memang Bang S sering denger suara itu?

B : Iya dok! Tiap saya denger suara itu saya jadinya pengen marah- marah

Soalnya saya mau ngelawan suara itu supaya berhenti bicara sampai saya gak

bisa nyenyak tidur.

A : Sejak kapan bang S suka dengar suara itu?

Page 11: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

B : Udah lama dok dari pertama kali saya masuk disini, Dharmawangsa.

[Orientasi tempat baik] tapi terkadang hilang, terkadang muncul.

A : Selain disuruh untuk bunuh diri, suara itu pernah menyuruh hal lain?

B : Pernah, dulu saya disuruh dorong adik saya. Sampai adik saya jatuh dan

luka- luka. (terlihat sedih) [Afek sesuai]

A : Astaga, tapi adik bang S hanya luka- luka saja kan?

B : Iya dok, luka-luka saja.

A : Selama ini keanehan apa lagi yang bang alami?

B : Ah! Nanti kalo saya cerita ketakutan lagi.

A : Takut kenapa bang? Enggak kok saya gak penakut orangnya.

B : Itu tuh dokter liat deh pohon yang di dekat handuk saya yang menggantung

di besi yang tinggi itu (pasien sambil menunjuk ke arah yang dimaksud)

A : Iya, lalu kenapa bang?

B : Banyak kuntilanak atau pocong, tuh liat lagi ngeliatin kesini. Tapi lucu deh

dok kuntilanaknya tiap hari pake bajunya warna warni, cantik dok rambutnya

panjang bewarna hitam [Halusinasi Visual]

A : Bajunya warna – warni bang? Bang S gak takut?

B : Iya dok, tiap hari ganti-ganti bajunya, seksi lagi dok! (pasien tampak

tersenyum) Saya gak takut dok sudah biasa melihatnya tiap saya dirawat di

sini.

A : Oh.. begitu. Lucu juga ya kuntilanaknya ganti- ganti baju, warna-warni lagi.

B : Iya dok.

(terdiam)

A : Eh, Bang S sudah makan?

B : Sudah dok, tadi pagi makan nasi goreng, gak enak nasi gorengnya. [Memori

jangka pendek baik]

A : Tadi makan bareng sama siapa bang?

B : Biasa dok sama Tn. J.

A : Oh bang akrab sekali ya dengan Tn. J.

B : Iya dok temen ngerokok sama temen ngobrol aja disini.

(lalu pasien tiba-tiba menyuruh salah satu pasein untuk mengambilkan minum

untuk dirinya)

A : Bang kenapa gak ambil sendiri minumnya?

Page 12: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

B : Saya kan anak Brig Jen dok, nama ayah saya Tn. Brig Jen K [Memori

jangka panjang baik]

A : Wah hebat sekali ya ayah bang S. Terus gimana kabar ayah? Kabar ibu juga

gimana?

B : Ayah saya sudah lama meninggal dok tahun 1982, Ibu saya Ny. R A L juga

sudah lama meninggal tahun 1992. [Memori jangka panjang baik]

A : Meninggal karena apa kedua orang tua bang?

B : Mereka sakit jantung dok.

A : Lalu bang S tinggal sama siapa setelah kedua orang tua meninggal?

B : Sama saudara saya.

A : Bang berapa bersaudara?

B : Saya 5 bersaudara, saya anak ketiga dok.

A : Bang S gimana hubungan dengan saudara - saudaranya?

B : Baik sih dok, tapi ya saya kesel sama Tn. Y (adik pasien) karena bawa saya

kesini lagi. Padahal saya sudah tau dok saya sakit apa. Saya tuh sakit

Skizofrenia udah titik, gitu kata dr. M. [Tilikan derajat 5 ]

A : Hm.. apakah bang tau di keluarga ada yang memiliki keanehan serupa?

B : Ga dok, saya aja kok yang kaya gini.

A : Oke, bang S sekarang waktunya bang S istirahat ya. Tadi bang S bilang susah

tidur kan malam ini. sekarang bang S coba untuk memejamkan mata sebentar

supaya gak ngantuk.

B : Oke deh dokter, besok kita ngobrol lagi ya dok.

A : Pasti bang, sampai bertemu besok bang. Jangan lupa mandi ya, sama jangan

marah- marah terus.

B : Baik dokter.

Kesan Wawancara I :

Kesadaran : Compos mentis

Kontak mata : Baik

Higiene pribadi : Kurang baik

Mood : Tidak dapat dinilai

Afek : Sesuai

Asosiasi longgar : Tidak Ada

Page 13: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

Ambivalensi : Tidak ada

Orientasi orang : Baik

Orientasi tempat : Baik

Waham bizarre : Tidak ada

Waham erotomania : Tidak Ada

Waham kebesaran : Tidak Ada

Waham persekutorik : Tidak Ada

Halusinasi visual : Ada

Halusinasi auditorik : Ada

Depersonalisasi : Tidak Ada

Daya ingat jangka pendek : Baik

Daya ingat jangka panjang : Baik

Tilikan : Derajat V

WAWANCARA II

Hari/ tanggal : Sabtu, 19 September 2015

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Di ruang makan pria (aula utama) SDW

Penampilan :

Pasien tampak sedang menonton TV.

Pasien memakai kaos bewarna putih, jaket abu-abu, celana

pendek coklat muda. Pasien tampak berantakan.

Aktivitas : Menonton TV

Keterangan : A= Pemeriksa

B= Pasien

A : Selamat pagi bang S.

B : Halo dokter.

A : Lagi nonton ya bang? Serius sekali keliatannya.

B : Iya nih dok lagi nonton berita tentang Negara kita ini, Presiden kita payah!

(nada bicara meninggi)

A : Bang tahu siapa Presiden kita sekarang?

Page 14: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

B : Tau dong dok, Jokowi! [Sesuai Intelektual ] Ga bisa urus Negara, dia hanya

rakyat kecil yang gak tau apa – apa.

A : Oh gitu ya bang, terus menurut bang S yang cocok jadi presiden siapa?

B : Saya dong dok! Saya tuh pinter dok IQ saya 306, saya penemu satelit yang

dikirim ke luar angkasa untuk komunikasi [Waham kebesaran]

A : Wah pintar sekali ya bang S ini. Memang dulu bang S pernah kuliah dimana?

B : Saya kuliah di Pancasila dok. [ Memori Jangka Panjang baik]

A : Jurusan apa bang? Lancar 5 tahun kuliahnya?

B : Ekonomi. Saya 5 tahun kuliahnya dok, soalnya banyak masalah jadi saya

terganggu kuliahnya.

A : Masalah seperti apa bang? Masalah dengan dosen atau teman-teman yang di

kampus?

B : Masalah dengan teman dan keluarga dok.

A : Kenapa teman bang S? Jahat sama bang S?

B : Yaa..soalnya mereka bujuk-bujuk saya terus pake narkoba dok. Saya dibilang

gak keren kalo gak nyobain, ya saya mau gak mau deh cobain dok kalo gak

gitu saya gak punya geng lagi.

A : Terus bang S berapa lama pake narkoba itu?

B : 3 tahun mungkin dok, terus keluarga saya tahu. Saya disuruh jangan

berteman dengan mereka lagi dan saya dikunci di kamar.

A : Lalu bagaimana setelah itu bang?

B : Saya takut di kamar karena suara yang dulu pernah saya dengar muncul lagi

dan mengatakan untuk bunuh diri, saya lawan dok! [ Halusinasi Auditorik ]

A : Terus bagaimana kuliah bang S jadinya?

B : Saya terganggu dengan suara itu dok, sampai – sampai teman di kampus

bilang saya aneh suka ngomong dan marah – marah sendiri. Saya jadi males

berteman sama mereka, mendingan saya sendiri deh dok dari pada diomongin

terus.

A : Oh gitu bang. Terus bang S semalam tidurnya gimana, masih ada yang

ganggu bang S ga?

B : Masih dok.Tapi, semalam suaranya ga terlalu kasar bicaranya jadi ga begitu

mengganggu saya. [ Halusinasi Auditorik ]

A : Ngomong apa lagi bang suara itu ?

Page 15: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

B : Biasalah dok, sama. Suruh bunuh diri terus.

A : Oh begitu.. baguslah kalau bang S tidak begitu terganggu.

Ngomong – ngomong bang S, bisa tolong gambarin saya sekarang jam

berapa?

B : Bisa dok, sekarang jam 10.30. (pasien menggambar jam di kertas yang

diberikan) [ Kemampuan visuospasial baik ]

A : Bisa tolong tuliskan sekalian nama lengkap bang S?

B : ( pasien menulis dengan huruf nama lengkapnya ) [ Kemampuan menulis

baik]

A : Wah bagus juga ya gambar dan tulisan bang S.haha

( terdiam )

Oia Bang S, gimana perasaannya hari ini?

B : Seneng dong dok, ini hari sabtu kan? [ Orientasi waktu baik ]

A : Iya bang hari sabtu, memang kenapa dengan hari sabtu?

B : Kalo Sabtu ada yang datang menjenguk saya dok. [ Halusinasi Visual ]

A : Siapa bang yang menjenguk?

B : Rahasiaa dong dok.

( tidak berapa lama kemudian perawat membagikan snack)

B : Saya ambil snack ya dok

A : Oke deh bang, yauda Terima Kasih ya bang S buat waktu ngobrolnya.

B : Oke.

Kesan Wawancara II :

Kesadaran : Compos mentis

Higiene pribadi : Kurang baik

Asosiasi longgar : Tidak Ada

Orientasi waktu : Baik

Halusinasi visual : Ada

Halusinasi auditorik : Ada

Waham referensi : Tidak Ada

Waham bizarre : Tidak Ada

Waham kebesaran : Ada

Page 16: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

Waham erotomania : Tidak ada

Daya ingat jangka panjang : Baik

Kemampuan bahasa : Baik

Kemampuan visuospasial : Baik

Kemampuan menulis : Baik

Intelektual : Baik

WAWANCARA I II

Hari/ tanggal : Rabu, 23 September 2015

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Di kursi depan kamar pasien

Penampilan : Pasien memakai kaos bewarna merah, jaket abu-abu, celana

pendek coklat muda. Pasien tampak berantakan dan rambut

tidak disisir.

Aktivitas : Merokok dan terdiam

Keterangan : A= Pemeriksa

B= Pasien

A : Pagi bang S.

B : Pagi dok.

A : Kok sendirian aja bang S, tumben.

B : Kesel saya dok.

A : Kenapa bang S kesel?

B : Tadi saya lagi nonton terus H tiba – tiba matiin tv aja tiba- tiba.

[ Afek sesuai, Mood Iritabel ]

A : Oh yauda gapapa bang, mungkin H ga tau bang lagi nonton tv.

(pasien terdiam)

A : Bang S kemarin kan kita ngobrol tentang kuliah bang S. Sekarang kita bicara

masa kecil bang S ya. Bang S inget gak dulu sekolah dimana aja?

B : TK sampai SD di Al- Azhar. SMP di SMP 19 dan SMA di SMA 6. (Memori

jangka panjang baik)

A : Sekolahnya beda-beda semua ya bang . Kalo gitu bang S pernah denger gak

peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya” ??

Page 17: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

B : Pernah dong dok. Itu artinya orang yang banyak ngomong tapi gak kerja apa-

apa. Benar kan dok? (Berpikir abstrak baik)

A : Betul sekali bang. Bang pinter ya pasti juara kelas waktu sekolah dulu. Bang

masih ingat ga apa peribahasa yang saya kasih tau tadi?

B : Ingat dok. Tong kosong nyaring bunyinya (Memori jangka segera baik)

A : Nah betul. Bang sekarang kita berhitung ya, kan jurusan ekonomi nih bang S

pasti jago ngitung. Kalau 25 dikurang 5 berapa?

B : 25 dikurang 5 itu...20 dok.

A : Kalau dikurangi 8 berapa bang?

B : 12.

A : Ditambah 25 ?

B : Hmmm 37.

A : Dikurangi 7?

B : 30. (Berhitung baik)

A : Nah iya betul bang.. Kalau gitu bisa eja kata TIDUR dari belakang bu?

B : R-U-D-I-T (Konsentrasi baik)

A : Betul bang. Sekarang kalau misalkan bang melihat ada dompet di meja aula,

gimana reaksi bang S?

B : Saya kasih pak penjaga sini dok. Kan bukan punya saya. (Judgement baik)

A : Ngomong- ngomong bang S tidurnya semalam gimana ? Masih ada yang

mengganggu bang S?

B : Ga ada dok, udah cape kali dia saya marah – marahin. Habisnya saya anak

Jendral kok dimarahi dan disuruh-suruh.

A : Iya juga ya bang.

Oia, bang kenapa kemarin siang saya lihat bang S keliatan senyum –senyum

seperti orang lagi jatuh cinta.

B : Kemarin siang dok?

A : Iya kemarin siang saya baru saja didatangi Sri. [ Halusinasi Visual ]

B : Sri itu siapa bang?

A : Dia mantan pacar saya dok, tapi dia masih sering kesini jenguk saya, Sabtu

kemarin dia juga datang. Kadang dia bawa anak kami dok.

A : Loh? Bang S belum pernah menikah tapi punya anak?

B : Biasalah dok, kenakalan remaja. Hehe

Page 18: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

A : Terus bang ngobrol apa saja dengan bu Sri?

B : Ya ngobrol banyak dok. Anak kami sudah kerja di bursa pemegang saham

terbesar di Asia dok [ Waham Kebesaran ], nanti setelah saya keluar dari sini

saya mau kenalin ke adik saya Tn. Y K kan dia kerja di saham juga dok.

A : Wah hebat juga ya anak bang. Semoga sukses ya buat anak Bang S

B : Iya dong dok.

A : Oke deh bang, saya kerja dulu ya bang, terima kasih waktunya bang S

B : Sama- sama dokter.

Kesan Wawancara II I :

o Kesadaran : Compos mentis

o Higiene pribadi : Kurang baik

o Asosiasi longgar : Tidak Ada

o Afek : Sesuai

o Mood : Iritabel

o Halusinasi visual : Ada

o Halusinasi auditorik : Tidak Ada

o Waham referensi : Tidak Ada

o Waham bizarre : Tidak Ada

o Waham kebesaran : Ada

o Waham erotomania : Tidak ada

o Daya ingat segera : Baik

o Daya ingat jangka panjang : Baik

o Kemampuan bahasa : Baik

o Konsentrasi dan kalkulasi : Baik

o Kemampuan berpikir abstrak : Baik

o Discriminative judgement : Baik

Page 19: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

IV. KESIMPULAN WAWANCARA PSIKIATRI

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan

Pasien seorang laki-laki berusia 49 tahun, tampak sesuai dengan usianya, sehat,

tinggi badan sekitar 170 cm dan berat badan 65 kg, terlihat kurus, kulit berwarna

kecoklatan. Potongan rambut bergelombang, bewarna putih, dengan panjang

sepunggung, dan tampak berantakan.

Tampak beberapa gigi yang tanggal. Pasien menggunakan kaos bewarna

merah, jaket abu-abu dan celana pendek bewarna coklat muda. Cara berpakaian

terlihat berantakan dan tak terurus.

2. Kesadaran

Dari observasi selama wawancara diperoleh kesan kesadaran compos mentis.

Pasien mau berkontak mata dan membalas pembicaraan dengan baik saat diajak

berbicara.

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Sebelum wawancara:

Sebelum wawancara pasien sedang duduk di kursi depan kamar pasien sambil

merokok dan bercengkrama. Pasien cukup mau bergaul dengan pasien lain dan

menjalin komunikasi apabila diajak bicara oleh pasien lain. Aktivitas pasien

meliputi makan snack,merokok, minum kopi, dan duduk bersama pasien lainnya.

Selama wawancara:

Pasien cukup kooperatif, tenang dan santai selama wawancara. Pasien juga cukup

mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanya, pasien cukup

perhatian dan terkadang berbicara dengan nada yang tinggi terlihat seperti marah.

Selama wawancara pasien cukup terbuka dan bersemangat untuk menceritakan

pengalaman hidupnya.

Page 20: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

Setelah wawancara:

Setelah wawancara pasien biasanya kembali melakukan aktivitas seperti

merokok, menonton televisi, membaca koran, atau duduk bersama dengan pasien

lain.

4. Pembicaraan

Wawancara berlangsung cukup lancar dan kontak mata baik selama wawancara.

5. Sikap terhadap Pemeriksa

Pasien bersikap sopan dan kooperatif terhadap pemeriksa.

6. Kontak Psikis terhadap Pemeriksa

Berlangsung cukup wajar dan lancar.

7. Karakteristik dalam Berbicara

Kuantitas pembicaraan pasien cukup banyak, arus bicara normal, volume suara

terkadang meninggi dan artikulasi jelas. Secara garis besar, jawaban pasien

masih sesuai dengan pertanyaan pemeriksa.

B. Alam Perasaan

1. Mood : iritabel

2. Afek : Sesuai

3. Keserasian : Serasi

C. Fungsi Intelektual

1. Sensorium/ Taraf Kesadaran dan Kesigapan

Compos Mentis

2. Fungsi Kognitif

a. Intelegensi dan kemampuan Informasi

Cukup, sesuai dengan tingkat pendidikannya.

Page 21: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

b. Orientasi

a. Waktu : Baik, pasien mengenal tanggal dan hari pemeriksaan.

b. Tempat : Baik, pasien mengetahui tempat dimana dia tinggal sekarang

c. Orang : Baik, pasien mengenal dokter muda yang mewawancarainya

dan mengenal teman-teman di lingkungannya saat ini.

3. Daya Ingat

a. Daya ingat jangka panjang

Baik, pasien dapat mengingat nama sekolah sejak SD sampai Perguruan

Tinggi dengan baik.

b. Daya ingat jangka pendek

Baik, pasien dapat mengingat apa yang dimakan pada pagi dan siang hari.

c. Daya ingat segera

Baik, pasien dapat mengulang dengan segera kata yang baru saja diucapkan.

4. Konsentrasi dan perhatian

Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan seksama.

5. Kemampuan membaca , menulis dan berhitung

Baik, pasien dapat membaca tulisan di koran dan dapat menuliskan dengan baik

nama dan alamatnya sendiri. Pasien dapat berhitung secara cepat.

6. Kemampuan Visuospasial

Baik, pasien dapat menggambarkan jam dan waktu dengan tepat.

7. Pikiran Abstrak

Baik, pasien mengetahui arti peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya”

Page 22: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

8. Kemampuan menolong diri sendiri

Baik, pasien masih dapat pergi ke kamar mandi, makan, membaca koran, dan

mengambil barang-barang keperluannya sendiri. Pasien dapat melakukan semua

aktivitasnya tanpa bantuan orang lain.

9. Intelegensia

Baik, karena pasien sering menonton TV dan membaca koran sehingga

mengetahui informasi dan berita-berita terbaru. Intelegensia pasien sesuai dengan

tingkat pendidikannya.

D. Gangguan Persepsi

1. Halusinas i : Ada

a. Halusinasi Auditorik

- Pasien mendengar suara yang menyuruhnya untuk bunuh diri atau membunuh

orang lain.

b. Halusinasi Visual

- Pasien mengatakan pernah bertemu Ny. Sri (mantan pacarnya)

- Pasien juga mengatakan sering melihat “makhluk gaib”

2. Ilusi : Tidak ada.

3. Depersonalisasi : Tidak Ada.

4. Derealisasi : Tidak ada.

E. Pikiran

1. Bentuk Pikir

a. Produktivitas : Cukup, spontan dan lancar

b. Kontinuitas : Cukup

c. Hendaya berbahasa : Tidak terganggu

d. Asosiasi Longgar : Tidak ada

e. Flight of ideas : Tidak ada

f. Inkoherensi : Tidak ada

g. Verbigerasi : Tidak ada

h. Perseverasi : Tidak ada

i. Ambivalensi : Tidak ada

Page 23: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

2. Isi pikir

a. Fobia : Tidak ada

b. Obsesi : Tidak ada

c. Kompulsi : Tidak ada

d. Waham : Ada

Waham Kebesaran

- Pasien mengatakan bahwa ia memilki IQ 306 dan penemu satelit yang dikirim

ke luar angkasa untuk komunikasi

- Anaknya bekerja sebagai pemegang saham se-Asia

e. Thought insertion : Tidak ada

f. Thought withdrawal : Tidak ada

g. Thought broadcasting : Tidak ada

F. Pengendalian Impuls

Selama wawancara tidak di temukan adanya gangguan impuls pada pasien. Pasien

dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Pasien dapat berlaku sopan.

G. Kemampuan Menilai realita

Terganggu

H. Discriminative Insight

Terganggu (Tilikan derajat 5)

I. Discriminative Judgement

Tidak terganggu

J. Social Judgement

Tidak terganggu

K. Observasi Tingkah Laku Pasien Sehari-hari

Pasien cukup mampu bergaul dengan pasien lain, pasien juga mau menjalin

komunikasi apabila diajak bicara oleh pasien lain. Terkadang pasien terlihat duduk

Page 24: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

bersama dengan pasien lain di sofa, menonton TV, membaca koran, main kartu

ataupun karaoke dan bersama dengan pasien lain. Terkadang pasien suka bersikap

kasar dan mudah marah dengan pasien lain jika pasien lain tidak mengikuti

perintahnya atau tidak sesuai dengan keinginannya.

L. Kelainan Dorongan Instingual dan Perbuatan

1. Hipobulia : Tidak ada

2. Stupor : Tidak ada

3. Ekopraksia : Tidak ada

4. Ekolalia : Tidak ada

5. Piromania : Tidak ada

6. Vagabondage : Tidak ada

V. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Internis

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Frekuensi nadi : 86 x/menit

Frekuensi napas : 20 x/menit

Suhu : Afebris

Pemeriksaan Fisik :

a. Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam putih,

terdistribusi merata, tidak terlihat rontok

b. Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.

c. Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis.

d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret.

e. Mulut : Bibir lembab, lidah tidak kotor, kebersihan mulut kurang

terjaga,caries dentis +, beberapa gigi terlihat tanggal

f. Jantung

Page 25: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

- Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat.

- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba

- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal.

- Auskultasi : BJ I & II murni, Gallop (-), Murmur (-)

g. Paru-paru

- Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam dan gerak.

- Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.

- Perkusi : Sonor.

- Auskultasi : Vesikuler +/+, ronchi (-), wheezing (-)

h. Abdomen

- Inspeksi : Abdomen tampak membuncit.

- Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba.

- Perkusi : Timpani.

- Auskultasi : Bising usus normal

i. Ekstremitas atas dan bawah (kanan/kiri):

akral hangat +/+, oedem -/-, deformitas -/-, nyeri -/-

Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik.

B. Status Neurologik

- Rangsang meningeal : (-)

- Peningkatan TIK : (-)

- Nn. Craniales : Baik

- Pupil : Bulat, isokor, diameter 3/3 mm.

- Sensibilitas : Baik

- Motorik : Baik

- Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik

- Fungsi luhur : Baik

- Refleks fisiologis : +/+

- Refleks patologis : -/-

Kesan: Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan neurologik.

Page 26: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir yang dilakukan oleh Sanatorium Dharmawangsa

pada tanggal 29 Juli 2015 adalah sebagai berikut :

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin

Jumlah leukosit

Hitung jenis

Basofil

Eosinofil

Batang

Segmen

Limfosit

Monosit

Laju endap darah

Jumlah eritrosit

Jumlah hematokrit

Jumlah trombosit

Lemak

Trigliserida

Cholesterol total

HDL-cholesterol

LDL-cholesterol

Karbohidrat

Glukosa puasa

Glukosa 2 jam PP

Kimia Darah (Fungsi Hati)

Protein Total

Albumin

Globulin

SGOT

SGPT

GGT

12,9

9,5

0

2

2

65

28

3

13

4,5

41

251

145

166

39

98

115

166

6,2

3,5

2,7

30

29

28

g/dl

ribu/ul

%

%

%

%

%

%

mm/jam

juta/ul

%

ribu/ul

mg/dl

mg/dl

mg/dl

g/dl

mg/dl

mg/dl

g/dl

g/dl

g/dl

U/L

U/L

U/L

13 – 16

5 – 10

<1

1 – 3

2 – 6

50 – 70

20 – 40

2 – 4

< 15

4,5 – 5.5

40 – 48

150 – 400

<200

<200

35-55

<130

70-110

< 140

6 -8,4

3,5- 5,2

2,3- 3,5

< 37

< 40

11 -49

Page 27: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

Kesan : terdapat sedikit peningkatan pada gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial,

menunjukkan kecurigaan pada diabetes mellitus tipe 2.

VII.DIAGNOSIS

AXIS I :

1. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik

bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :

A. Adanya hendaya dalam :

a) Discriminative insight : Terganggu

b) Discriminative judgement : Tidak terganggu

c) RTA : Terganggu

d) Social judgement : Tidak terganggu

B. Lingkungan mengeluh

C. Aktivitas sehari-hari terganggu

D. Kebersihan diri cukup terganggu

E. Adanya gejala psikopatologi (waham, halusinasi)

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS

2. Berdasarkan :

a) Kesadaran : Compos mentis

b) Orientasi : Baik

c) Daya ingat : Baik

d) Kemunduran intelektual : Tidak ada

e) Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan

jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.

f) Penggunaan zat psikoaktif : Ada

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK menderita suatu

GANGGUAN MENTAL ORGANIK dan TIDAK MENDERITA suatu

GANGGUAN MENTAL DAN GANGGUAN PERILAKU AKIBAT ZAT

PSIKOAKTIF.

Page 28: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

3. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari auto-anamnesa, didapatkan :

A. Waham kebesaran, halusinasi auditorik, dan halusinasi visual.

B. Pasien bergaul dengan orang tertentu, kurang menjaga kebersihan diri,

menurunnya fungsi sosial dan fungsi okupasional.

C. Berlangsung lebih dari 1 bulan.

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA

4. Berdasarkan adanya :

Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizoprenia

Halusinasi auditorik dan halusinasi visual yang menonjol

Waham kebesaran yang menonjol

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala

katatonik tidak menonjol

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA TYPE

PARANOID (F20.0)

AXIS II : Tidak ditemukan kelaianan kepribadian dan retardasi mental

AXIS III :

Pasien menderita Diabetes Mellitus Tipe II dan sekarang ini dalam keadaan

terkontrol.

AXIS IV : Tidak ditemukan stress psiko sosial dalam 1 tahun terakhir

AXIS V:

GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE

100-91 = Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangi

90-81 = Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian

biasa.

Page 29: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

80-71 = Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan,

sosial, sekolah dll.

70- 61 = Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara

umum masih baik

60- 51 = Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang

50- 41 = Gejala berat (serious), disabilitas berat

40- 31 = Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,

disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30- 21 = Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi

dalam hampir semua bidang

20- 11 = Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10- 01 = Seperti diatas persisten dan lebih serius

0 = Informasi tidak adekuat

Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini pada saat

dievaluasi mempunyai taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir (Highest Level

Past Year/HLPY) berada dalam rentang 70 - 61, yaitu beberapa gejala ringan dan menetap,

disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

Sedangkan GAF saat ini (current) berada dalam rentang 90 - 81, yaitu gejala minimal,

berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa. (Sekarang pasien

bersosialisasi baik dengan penghuni dan perawat, juga aktif dalam mengikuti kegiatan).

EVALUASI MULTI AXIAL

Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid.

Aksis II : Tidak ditemukan kelainan kepribadian dan retardasi mental

Aksis III : Diabetes Melitus tipe II

Aksis IV : Tidak ditemukan stress psikososial dalam 1 tahun terakhir

Aksis V : HLPY 70 - 61

Current 90 – 81

Page 30: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

VIII. FORMULASI TERAPI

A. Rawat Inap

B. Psikofarmaka

Antipsikotik : Aripiprazol 1 X 15 mg (pagi)

Obat untuk Diabetes : Metformin 3 x 500 mg

C. Non farmakologi

Psikoterapi (Supportive Therapy)

o Pengawasan minum obat agar gejala dan keluhan berkurang

o Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur

o Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat

beraktivitas seoptimal mungkin

Terapi Psikososial

o Family Counseling : memberi informasi kepada keluarga pasien

tentang penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan serta

motivasi dalam kepatuhan pengobatan pasien.

o Occupational Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan

melatih keterampilan berupa kerajinan tangan.

o Art / music Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan

kesenian berupa melukis dan bernyanyi.

Terapi Perilaku (Behavioral Therapy)

o Memperdengarkan musik, bernyanyi, dan mengembangkan hobi

pasien, tujuannya untuk menghilangkan beban pikiran pasien.

o Pasien diingatkan untuk rajin berdoa

o Personal Hygiene: pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan dirinya

sendiri termasuk mandi

o Mendorong pasien untuk mengikuti kegiatan aerobic mingguan SDW

o Menjaga asupan makanan / mengatur diet pasien

Page 31: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad malam

Quo ad sanationam : dubia ad malam

Alasan :

- Onset usia tua

- Kronis berulang

- Dukungan keluarga yang kurang adekuat

- Pasien malas minum obat apabila tidak diingatkan

- Tidak punya pekerjaan

X. IKHTISAR

Pasien adalah seorang laki-laki berumur 49 tahun, kedua orang tua berasal dari suku Batak,

tetapi pasien lahir dan besar di Jakarta. Pasien beragama Islam, namun tidak pernah

menjalankan sholat 5 waktu. Pasien adalah anak ketiga dari 5 bersaudara dalam keluarganya,

dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi cukup mapan. Pasien sangat dimanja oleh orang

tuanya, sehingga setiap keinginan pasien selalu dipenuhi. Pasien tidak pernah menikah

namun sudah memiliki anak dari pacar yang pernah dihamilinya. Penampilan sesuai dengan

usianya, tampak sehat, tinggi badan sekitar 170 cm dan berat badan 65 kg terlihat kurus, kulit

berwarna kuning kecokelatan dan rambut sebagian beruban dan bergelombang. Pasien

tampak kurang terawat dan berantakan.

Pada masa kanak – kanak pergaulan pasien dengan teman – teman seusianya cukup

baik.. Dari SD sampai SMU pasien termasuk siswa yang nakal namun masih dapat menjalani

pendidikannya dengan baik, sehingga pasien berhasil menyelesaikan pendidikannya tepat

waktu. Saat kuliah pasien sempat kesulitan, namun akhirnya mampu menyelesaikan

Page 32: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

kuliahnya. Semenjak kedua orangtuanya meninggal, pasien hidup sendiri dan tinggal bersama

saudaranya.

Saat ini pasien dirawat (perawatan ke-XI) di Sanatorium Dharmawangsa sejak 28 Juli

2015. Keluarga pasien memutuskan untuk merawat pasien kembali di Sanatorium

Dharmawangsa, karena keluarga dari pasien mau pergi ke Malang ± 10 hari sehingga pasien

dititipkan ke SDW karena tidak ada anggota keluarga yang menjaganya di rumah. Keluarga

juga menyatakan sebenarnya keanehan ini berlangsung sudah lama, tetapi semakin parah 2

minggu belakangan ini emosinya menjadi labil, suka marah- marah, dan tidak minum obat

secara teratur. Pasien juga mengatakan mengalami kesulitan tidur karena terganggu dengan

suara yang menyuruhnya untuk membunuh diri dan membunuh orang lain, sehingga pasien

sering marah-marah karena berusaha untuk menentang suara-suara itu. Di rumah, pasien juga

kurang mampu mengurus diri terutama dalam hal kebersihan diri, bicara/ tertawa sendiri dan

memberantakkan rumah.

Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala ataupun riwayat perawatan di rumah

sakit. Pasien memiliki riwayat penggunakan zat-zat terlarang, mengkonsumsi alkohol serta

merokok. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus yang saat ini terkontrol.

Dari wawancara ditemukan adanya mood iritabel, afek sesuai, halusinasi visual,

halusinasi auditorik. Terdapat pula waham kebesaran. Orientasi terhadap waktu, tempat dan

orang masih baik. Daya konsentrasi dan daya ingat masih baik. Fungsi intelektual sesuai

dengan pendidikan. Higiene personal kurang baik, pergaulan dengan sesama penghuni SDW

baik, dan tilikan derajat I.

Pada pemeriksaan internis dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan.

Dari hasil pemeriksaan lab tanggal 29 Juli 2015 ditemukan terdapat sedikit peningkatan pada

gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial, menunjukkan kecurigaan pada diabetes

mellitus tipe 2.

Page 33: Status Psikiatri

Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I

LAMPIRAN

GRAFIK KEMAJUAN PASIEN

1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 20150

1

2

3

4

5

6

7

8

HalusinasiWaham