Upload
yessica-theresia
View
213
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bjbjbjbjbj
Citation preview
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medis : 112.12. XX
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 28 Juli 2015
Pukul : 09.30 WIB
Kelas Perawatan : III
Dokter yang merawat : dr. M , Sp.KJ
Riwayat Perawatan : Perawatan ke – XI, sejak tahun 1989
Catatan Perawatan di Sanatorium Dharmawangsa :
I. Tanggal 29 Mei 1989 – 1 Juni 1989
II. Tanggal 06 November 1992 – 16 November 1992
III. Tanggal 14 September 1994 – 27 September 1994
IV. Tanggal 24 April 1995 – 8 Mei 1995
V. Tanggal 10 Januari 1996 – 17 Januari 1996
VI. Tanggal 30 Desember 1996 – 25 Januari 1997
VII. Tanggal 09 Februari 2000 – 17 Februari 2000
VIII. Tanggal 08 Januari 2002 – 5 Februari 2002
IX. Tanggal 04 Juli 2002 – 30 Juli 2002
X. Tanggal 02 Agustus 2014 – 07 September 2014
XI. Tanggal 28 Juli 2015 – sekarang
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
Nama : Tn. S K
Jenis Kelamin : Laki- laki
Umur : 49 tahun
Tempat /Tanggal Lahir : Medan, 19 Maret 1966
Bangsa / Suku : Indonesia / Batak
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Sarjana
Pekerjaan : -
Status Pernikahan : Belum pernah menikah
Alamat : Jakarta Selatan
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
II. ALLOANAMNESIS
Sumber dari salah satu perawat RS Dharmawangsa dan Rekam Medik Pasien
Nama Perawat : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki- laki
Umur : 48 tahun
Bangsa/Suku : Indonesia
Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa
Pendidikan terakhir : Sarjana Keperawatan
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari/tanggal wawancara : 10 September 2015
Waktu/tempat wawancara : 10.00 WIB/ Ruang Perawat
Keluhan Utama
Pasien mengalami gejala suka tertawa sendiri, bicara sendiri, suka marah-
marah dan sulit tidur sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Gangguan Sekarang
Pada tanggal 28 Juli 2015 sekitar pukul 09.30 WIB pasien tiba di Sanatorium
Dharmawangsa diantar oleh keluarga pasien. Pasien tampak tenang dan penampilan
kurang rapi dengan rambut gondrong berantakan. Pasien memakai jaket hitam, kaos
putih, celana jeans biru dan topi.
Alasan pasien dirawat karena keluarga dari pasien mau pergi ke Malang ± 10
hari sehingga pasien dititipkan ke SDW karena tidak ada anggota keluarga yang
menjaganya di rumah. Keluarga juga menyatakan sebenarnya keanehan ini
berlangsung sudah lama, tetapi semakin parah 2 minggu belakangan ini emosinya
menjadi labil, suka marah- marah, dan tidak minum obat secara teratur.
Pasien mengalami kesulitan tidur karena terganggu dengan suara yang
menyuruhnya untuk membunuh diri dan membunuh orang lain, sehingga pasien
sering marah-marah karena berusaha untuk menentang suara-suara itu. Suara-suara
tersebut sudah tidak asing lagi untuk di dengar olehnya karena sudah terbiasa, tetapi
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
pada serangan terakhir ini pasien sudah merasa terpojokkan. Semua suara yang
didengarnya berasal dari pria yang bersuara gagah dan seperti menyuruh kasar.
Riwayat penyakit pasien ini sudah lama sehingga pasien mengetahui kata-kata
psikopatologi yang sering dipakai seperti halusinasi, ilusi dan waham.Bahkan pasein
mengetahui penyakit yang dideritanya.
Pasien merasa bahwa dirinya merupakan seseorang yang spesial, dan
mengaku sebagai penemu satelit yang dikirim ke luar angkasa untuk komunikasi.
Sejak pasien dirawat di SDW, pasien sudah dapat merawat kebersihannya
walaupun terkadang masih harus diingatkan oleh perawat. Keseharian pasien selama
di SDW sering dihabiskan di luar kamar untuk berinteraksi dengan pasien lain dan
merokok.
Riwayat Gangguan Sebelumnya.
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pada awalnya pasien sering mendengar suara dari satu orang yang
menyuruhnya untuk melakukan berbagai macam hal. Perintah yang lebih banyak
diberikan adalah yang bersifat buruk seperti mendorong adik pasien dari balkon.
Hal ini awalnya dianggap sebagai kenakalan biasa oleh orang tua pasien, tetapi
seiring berkembangnya pasien, ia menjadi makin nakal dan tidak dapat dikontrol.
Alasan awal pasien dibawa ke dokter spesialis jiwa adalah karena pasien
mendengar hal-hal yang tidak ada dan sangat mudah marah. Sejak pertama kali
diagnosa skizofrenia ditegakkan pada pasien, pemberian obat dilakukan secara
rutin, dan terkadang ada episode serangan yang berlebihan sehingga pasien harus
dirawat di sanatorium Dharmawangsa.
2. Riwayat Gangguan Medik
Sebelum timbul gejala, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala
maupun riwayat perawatan di rumah sakit.
Pada perawatan kali ini, pasien baru terdiagnosa diabetes mellitus sehingga
sekarang pasien mengkonsumsi obat tambahan anti diabetes oral selain obat-
obatan psikotropika.
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
3. Riwayat Kehidupan Pribadi
Pasien saat SD dan beralih ke SMP mulai mendengar bisikan-bisikan dan
ia pun cenderung menjadi lebih nakal dari sebelumnya. Saat itu pasien juga sempat
mendorong adik pasien dari balkon hingga adik pasien luka-luka. Pasien saat itu
mengaku tidak merasa salah karena ia hanya mengikuti bisikan. Setelah kejadian
itu pasien dibawa ke dokter oleh ayah dan ibu pasien karena dianggap nakalnya
berlebihan.
Pada saat pubertas, pasien masuk ke SMA dan sangatlah nakal, ia sering
ikut dan bahkan memulai tawuran dengan SMA lain, tetapi ia berhenti ketika salah
satu temannya meninggal karena tawuran. Saat memasuki Perguruan Tinggi
pasien memiliki sebuah geng yang bernama “Black Power”, kelompok sering
melakukan kegiatan nakal, seperti menggunakan berbagai macam narkoba dan juga
melakukan tindakan seks diluar nikah dengan beberapa wanita. Pasien mengaku
memiliki banyak pacar, dan salah satu pacar pasien hamil.
Saat ini pasien mengaku tidak pernah menikah tetapi memiliki anak
karena pasien telah menghamili pacarnya.
4. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)
Pasien pernah menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol. Zat-zat
yang dideskripsikan oleh pasien mengarah kepada zat-zat psikoaktif yang bersifat
sebagai upper, kemungkinan besar adalah ekstasi.
Riwayat Keluarga
Ayah pasien yang bernama Tn. K adalah seorang Brig. Jen Angkatan Darat
dan sudah meninggal pada tahun 1982 dikarenakan menderita penyakit jantung.
Sedangkan ibu pasien yang bernama Ny. R A L adalah ibu rumah tangga dan sudah
meninggal pada tahun 1992 karena menderita penyakit jantung.
Pasien dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi cukup mapan. Dan biaya
perawatan selama di SDW ditanggung oleh adiknya bernama Tn. Y K saat ini adik
pasien bekerja sebagai pialang saham dan memiliki penghasilan yang cukup untuk
merawat pasien. Pasien tidak memiliki penghasilan sendiri, oleh karena itu ia hanya
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
mengandalkan adiknya, sehingga saat adik pasien menyuruh pasien untuk dirawat, ia
hanya bisa menurut saja, ia kurang suka dengan hal ini tetapi ia senang adiknya
berhasil tidak seperti dirinya.
Pohon Keluarga Kandung Pasien
Keterangan :
: Ayah
: Ibu
: Saudara laki-laki
: Pasien
: Saudara Perempuan
: meninggal
Susunan Anggota Keluarga Kandung Pasien
1. Nama : Tn. K (Alm), meninggal tahun 1982
Pekerjaan : Brig. Jen AD
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung
2. Nama : Ny. R A L (Alm), meninggal tahun 1992
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
3. Nama : Tn. E K (Alm), meninggal tahun 1997
Pekerjaan : Beternak
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakak Laki- laki
4. Nama : Tn. D K(Alm), meninggal saat lahir
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Status perkawinan : -
Hubungan dengan pasien : Kakak Laki- laki
5. Nama : Tn. S (pasien)
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Menikah
6. Nama : Ny. Ir. D K
Pekerjaan : Karyawi
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Adik Perempuan
7. Nama : Tn. Y K, S.E
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Adik Laki-laki
Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
Dari alloanamnesis, pasien lahir cukup bulan dalam keadaan normal. Selama
kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat. Pasien lahir atas pertolongan dokter di
Rumah Sakit secara persalinan spontan.
2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)
Waktu bayi pasien tumbuh sehat dan normal sesuai dengan usianya, hubungan
dengan anggota keluarga yang lain baik. Tidak ada riwayat sakit yang cukup
berat.
3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya, bergaul dengan
baik dengan teman seusianya, periang dan banyak memiliki teman. Walaupun
gejala halusinasi auditorik sudah muncul keadaan ini masih belum mengganggu
kehidupan sosialnya.
4. Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja
Pasien adalah anak yang dimanja oleh orang tuanya sehingga segala keinginannya
selalu dipenuhi. Hal ini menyebabkan pasien selalu ingin menang sendiri. Pasien
sering ikut kenakalan remaja seperti tawuran, merokok, minum alkohol, seks
bebas dan memakai narkoba.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Dari TK sampai SD pasien bersekolah di Al- Azhar, sudah belajar baca dari
usia 3 tahun. SMP pasien di SMP 19 selama 3 tahun, pasien mengaku murid
yang malas belajar selama bersekolah. SMA di SMA 6 ditempuh selama 3
tahun. Dari SD sampai dengan SMA pasien tidak pernah tinggal kelas
walaupun prestasinya biasa saja. Pasien juga berkuliah di Universitas
Pancasila dengan jurusan ekonomi, pasien mengalami kesulitan dalam
menjalani studinya sehingga harus menempuh 5 tahun sampai selesai.
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah mempunyai peternakan ayam yang dijalankan bersama
kakaknya Tn. E K.
c. Riwayat Psikoseksual / Pernikahan
Pasien belum pernah menikah tetapi memiliki anak karena pernah
menghamili pacarnya.
d. Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien adalah penganut agama Islam dan tidak pernah menjalankan ibadah
sholat 5 waktu.
e. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.
Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Sejak orang tua pasien meninggal, pasien tinggal bersama Tn. Y K beserta anak istri
dirumah orang tuanya. Sumber biaya selama perawatan di Sanatorium Dharmawangsa
berasal dari Tn. Y K (adik pasien)
III. AUTOANAMNESIS
Didapat dari pasien
WAWANCARA I
Hari/ tanggal : Jumat, 18 September 2015
Waktu : 09.30 WIB
Tempat : Di kursi depan kamar pasien
Penampilan : Pasien memakai kaos bewarna merah, jaket abu-abu, celana
pendek coklat muda. Pasien tampak berantakan dan rambut
tidak disisir.
Aktivitas : Merokok dan mengobrol dengan pasien bernama Tn. J
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
Keterangan : A= Pemeriksa
B= Pasien
(tampak pasien sedang mengobrol dan tertawa riang)
A : Selamat pagi Pak S.
B : Pagi dok.
A : Jangan panggil saya “pak” ya dok.. panggil “bang” aja.
B : Oh, oke pak saya panggil bang ya mulai dari sekarang. Bang S inget nama
saya gak?
B : Iya ingat dong dok, dokter Y kan. Hahaha [Orientasi orang baik]
A : Iya bener pak. Hahaha. Lagi ngapain nih pak? Keliatannya seru sekali
mengobrol dengan Tn. J?
B : Itu dok si H (pasien menunjuk salah satu pasien) sukanya bolak balik gak
jelas terus terkadang gak pakai celana lagi.Haha
A : Oh.. yang itu bang?
B : Iya, gak malu apa ya kok telanjang gitu, suka kencing sembarangan lagi.
A : Oh..hehe gapapalah bang.
(terdiam)
A : Eh bang S, gimana nih tadi malem tidurnya? Nyenyak?
B : Ah! Susah tidur dok.. sekarang jadi agak ngantuk nih
A : Kenapa bang S kok susah tidur?
B : Ya saya gak tenang aja.
A : Gak tenang kenapa bang S?
B : Semalem saya denger suara dok, terus suaranya nyuruh saya untuk bunuh
diri. Ya saya lawanlah! (berbicara dengan nada suara meninggi dan terlihat
wajah terlihat kesal) [Halusinasi Auditorik, Afek sesuai]
A : Suara dari mana bang?
B : Ya pokoknya di kuping saya nih, yang ngomong laki-laki tau deh siapa!
A : Memang Bang S sering denger suara itu?
B : Iya dok! Tiap saya denger suara itu saya jadinya pengen marah- marah
Soalnya saya mau ngelawan suara itu supaya berhenti bicara sampai saya gak
bisa nyenyak tidur.
A : Sejak kapan bang S suka dengar suara itu?
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
B : Udah lama dok dari pertama kali saya masuk disini, Dharmawangsa.
[Orientasi tempat baik] tapi terkadang hilang, terkadang muncul.
A : Selain disuruh untuk bunuh diri, suara itu pernah menyuruh hal lain?
B : Pernah, dulu saya disuruh dorong adik saya. Sampai adik saya jatuh dan
luka- luka. (terlihat sedih) [Afek sesuai]
A : Astaga, tapi adik bang S hanya luka- luka saja kan?
B : Iya dok, luka-luka saja.
A : Selama ini keanehan apa lagi yang bang alami?
B : Ah! Nanti kalo saya cerita ketakutan lagi.
A : Takut kenapa bang? Enggak kok saya gak penakut orangnya.
B : Itu tuh dokter liat deh pohon yang di dekat handuk saya yang menggantung
di besi yang tinggi itu (pasien sambil menunjuk ke arah yang dimaksud)
A : Iya, lalu kenapa bang?
B : Banyak kuntilanak atau pocong, tuh liat lagi ngeliatin kesini. Tapi lucu deh
dok kuntilanaknya tiap hari pake bajunya warna warni, cantik dok rambutnya
panjang bewarna hitam [Halusinasi Visual]
A : Bajunya warna – warni bang? Bang S gak takut?
B : Iya dok, tiap hari ganti-ganti bajunya, seksi lagi dok! (pasien tampak
tersenyum) Saya gak takut dok sudah biasa melihatnya tiap saya dirawat di
sini.
A : Oh.. begitu. Lucu juga ya kuntilanaknya ganti- ganti baju, warna-warni lagi.
B : Iya dok.
(terdiam)
A : Eh, Bang S sudah makan?
B : Sudah dok, tadi pagi makan nasi goreng, gak enak nasi gorengnya. [Memori
jangka pendek baik]
A : Tadi makan bareng sama siapa bang?
B : Biasa dok sama Tn. J.
A : Oh bang akrab sekali ya dengan Tn. J.
B : Iya dok temen ngerokok sama temen ngobrol aja disini.
(lalu pasien tiba-tiba menyuruh salah satu pasein untuk mengambilkan minum
untuk dirinya)
A : Bang kenapa gak ambil sendiri minumnya?
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
B : Saya kan anak Brig Jen dok, nama ayah saya Tn. Brig Jen K [Memori
jangka panjang baik]
A : Wah hebat sekali ya ayah bang S. Terus gimana kabar ayah? Kabar ibu juga
gimana?
B : Ayah saya sudah lama meninggal dok tahun 1982, Ibu saya Ny. R A L juga
sudah lama meninggal tahun 1992. [Memori jangka panjang baik]
A : Meninggal karena apa kedua orang tua bang?
B : Mereka sakit jantung dok.
A : Lalu bang S tinggal sama siapa setelah kedua orang tua meninggal?
B : Sama saudara saya.
A : Bang berapa bersaudara?
B : Saya 5 bersaudara, saya anak ketiga dok.
A : Bang S gimana hubungan dengan saudara - saudaranya?
B : Baik sih dok, tapi ya saya kesel sama Tn. Y (adik pasien) karena bawa saya
kesini lagi. Padahal saya sudah tau dok saya sakit apa. Saya tuh sakit
Skizofrenia udah titik, gitu kata dr. M. [Tilikan derajat 5 ]
A : Hm.. apakah bang tau di keluarga ada yang memiliki keanehan serupa?
B : Ga dok, saya aja kok yang kaya gini.
A : Oke, bang S sekarang waktunya bang S istirahat ya. Tadi bang S bilang susah
tidur kan malam ini. sekarang bang S coba untuk memejamkan mata sebentar
supaya gak ngantuk.
B : Oke deh dokter, besok kita ngobrol lagi ya dok.
A : Pasti bang, sampai bertemu besok bang. Jangan lupa mandi ya, sama jangan
marah- marah terus.
B : Baik dokter.
Kesan Wawancara I :
Kesadaran : Compos mentis
Kontak mata : Baik
Higiene pribadi : Kurang baik
Mood : Tidak dapat dinilai
Afek : Sesuai
Asosiasi longgar : Tidak Ada
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
Ambivalensi : Tidak ada
Orientasi orang : Baik
Orientasi tempat : Baik
Waham bizarre : Tidak ada
Waham erotomania : Tidak Ada
Waham kebesaran : Tidak Ada
Waham persekutorik : Tidak Ada
Halusinasi visual : Ada
Halusinasi auditorik : Ada
Depersonalisasi : Tidak Ada
Daya ingat jangka pendek : Baik
Daya ingat jangka panjang : Baik
Tilikan : Derajat V
WAWANCARA II
Hari/ tanggal : Sabtu, 19 September 2015
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Di ruang makan pria (aula utama) SDW
Penampilan :
Pasien tampak sedang menonton TV.
Pasien memakai kaos bewarna putih, jaket abu-abu, celana
pendek coklat muda. Pasien tampak berantakan.
Aktivitas : Menonton TV
Keterangan : A= Pemeriksa
B= Pasien
A : Selamat pagi bang S.
B : Halo dokter.
A : Lagi nonton ya bang? Serius sekali keliatannya.
B : Iya nih dok lagi nonton berita tentang Negara kita ini, Presiden kita payah!
(nada bicara meninggi)
A : Bang tahu siapa Presiden kita sekarang?
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
B : Tau dong dok, Jokowi! [Sesuai Intelektual ] Ga bisa urus Negara, dia hanya
rakyat kecil yang gak tau apa – apa.
A : Oh gitu ya bang, terus menurut bang S yang cocok jadi presiden siapa?
B : Saya dong dok! Saya tuh pinter dok IQ saya 306, saya penemu satelit yang
dikirim ke luar angkasa untuk komunikasi [Waham kebesaran]
A : Wah pintar sekali ya bang S ini. Memang dulu bang S pernah kuliah dimana?
B : Saya kuliah di Pancasila dok. [ Memori Jangka Panjang baik]
A : Jurusan apa bang? Lancar 5 tahun kuliahnya?
B : Ekonomi. Saya 5 tahun kuliahnya dok, soalnya banyak masalah jadi saya
terganggu kuliahnya.
A : Masalah seperti apa bang? Masalah dengan dosen atau teman-teman yang di
kampus?
B : Masalah dengan teman dan keluarga dok.
A : Kenapa teman bang S? Jahat sama bang S?
B : Yaa..soalnya mereka bujuk-bujuk saya terus pake narkoba dok. Saya dibilang
gak keren kalo gak nyobain, ya saya mau gak mau deh cobain dok kalo gak
gitu saya gak punya geng lagi.
A : Terus bang S berapa lama pake narkoba itu?
B : 3 tahun mungkin dok, terus keluarga saya tahu. Saya disuruh jangan
berteman dengan mereka lagi dan saya dikunci di kamar.
A : Lalu bagaimana setelah itu bang?
B : Saya takut di kamar karena suara yang dulu pernah saya dengar muncul lagi
dan mengatakan untuk bunuh diri, saya lawan dok! [ Halusinasi Auditorik ]
A : Terus bagaimana kuliah bang S jadinya?
B : Saya terganggu dengan suara itu dok, sampai – sampai teman di kampus
bilang saya aneh suka ngomong dan marah – marah sendiri. Saya jadi males
berteman sama mereka, mendingan saya sendiri deh dok dari pada diomongin
terus.
A : Oh gitu bang. Terus bang S semalam tidurnya gimana, masih ada yang
ganggu bang S ga?
B : Masih dok.Tapi, semalam suaranya ga terlalu kasar bicaranya jadi ga begitu
mengganggu saya. [ Halusinasi Auditorik ]
A : Ngomong apa lagi bang suara itu ?
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
B : Biasalah dok, sama. Suruh bunuh diri terus.
A : Oh begitu.. baguslah kalau bang S tidak begitu terganggu.
Ngomong – ngomong bang S, bisa tolong gambarin saya sekarang jam
berapa?
B : Bisa dok, sekarang jam 10.30. (pasien menggambar jam di kertas yang
diberikan) [ Kemampuan visuospasial baik ]
A : Bisa tolong tuliskan sekalian nama lengkap bang S?
B : ( pasien menulis dengan huruf nama lengkapnya ) [ Kemampuan menulis
baik]
A : Wah bagus juga ya gambar dan tulisan bang S.haha
( terdiam )
Oia Bang S, gimana perasaannya hari ini?
B : Seneng dong dok, ini hari sabtu kan? [ Orientasi waktu baik ]
A : Iya bang hari sabtu, memang kenapa dengan hari sabtu?
B : Kalo Sabtu ada yang datang menjenguk saya dok. [ Halusinasi Visual ]
A : Siapa bang yang menjenguk?
B : Rahasiaa dong dok.
( tidak berapa lama kemudian perawat membagikan snack)
B : Saya ambil snack ya dok
A : Oke deh bang, yauda Terima Kasih ya bang S buat waktu ngobrolnya.
B : Oke.
Kesan Wawancara II :
Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Kurang baik
Asosiasi longgar : Tidak Ada
Orientasi waktu : Baik
Halusinasi visual : Ada
Halusinasi auditorik : Ada
Waham referensi : Tidak Ada
Waham bizarre : Tidak Ada
Waham kebesaran : Ada
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
Waham erotomania : Tidak ada
Daya ingat jangka panjang : Baik
Kemampuan bahasa : Baik
Kemampuan visuospasial : Baik
Kemampuan menulis : Baik
Intelektual : Baik
WAWANCARA I II
Hari/ tanggal : Rabu, 23 September 2015
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Di kursi depan kamar pasien
Penampilan : Pasien memakai kaos bewarna merah, jaket abu-abu, celana
pendek coklat muda. Pasien tampak berantakan dan rambut
tidak disisir.
Aktivitas : Merokok dan terdiam
Keterangan : A= Pemeriksa
B= Pasien
A : Pagi bang S.
B : Pagi dok.
A : Kok sendirian aja bang S, tumben.
B : Kesel saya dok.
A : Kenapa bang S kesel?
B : Tadi saya lagi nonton terus H tiba – tiba matiin tv aja tiba- tiba.
[ Afek sesuai, Mood Iritabel ]
A : Oh yauda gapapa bang, mungkin H ga tau bang lagi nonton tv.
(pasien terdiam)
A : Bang S kemarin kan kita ngobrol tentang kuliah bang S. Sekarang kita bicara
masa kecil bang S ya. Bang S inget gak dulu sekolah dimana aja?
B : TK sampai SD di Al- Azhar. SMP di SMP 19 dan SMA di SMA 6. (Memori
jangka panjang baik)
A : Sekolahnya beda-beda semua ya bang . Kalo gitu bang S pernah denger gak
peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya” ??
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
B : Pernah dong dok. Itu artinya orang yang banyak ngomong tapi gak kerja apa-
apa. Benar kan dok? (Berpikir abstrak baik)
A : Betul sekali bang. Bang pinter ya pasti juara kelas waktu sekolah dulu. Bang
masih ingat ga apa peribahasa yang saya kasih tau tadi?
B : Ingat dok. Tong kosong nyaring bunyinya (Memori jangka segera baik)
A : Nah betul. Bang sekarang kita berhitung ya, kan jurusan ekonomi nih bang S
pasti jago ngitung. Kalau 25 dikurang 5 berapa?
B : 25 dikurang 5 itu...20 dok.
A : Kalau dikurangi 8 berapa bang?
B : 12.
A : Ditambah 25 ?
B : Hmmm 37.
A : Dikurangi 7?
B : 30. (Berhitung baik)
A : Nah iya betul bang.. Kalau gitu bisa eja kata TIDUR dari belakang bu?
B : R-U-D-I-T (Konsentrasi baik)
A : Betul bang. Sekarang kalau misalkan bang melihat ada dompet di meja aula,
gimana reaksi bang S?
B : Saya kasih pak penjaga sini dok. Kan bukan punya saya. (Judgement baik)
A : Ngomong- ngomong bang S tidurnya semalam gimana ? Masih ada yang
mengganggu bang S?
B : Ga ada dok, udah cape kali dia saya marah – marahin. Habisnya saya anak
Jendral kok dimarahi dan disuruh-suruh.
A : Iya juga ya bang.
Oia, bang kenapa kemarin siang saya lihat bang S keliatan senyum –senyum
seperti orang lagi jatuh cinta.
B : Kemarin siang dok?
A : Iya kemarin siang saya baru saja didatangi Sri. [ Halusinasi Visual ]
B : Sri itu siapa bang?
A : Dia mantan pacar saya dok, tapi dia masih sering kesini jenguk saya, Sabtu
kemarin dia juga datang. Kadang dia bawa anak kami dok.
A : Loh? Bang S belum pernah menikah tapi punya anak?
B : Biasalah dok, kenakalan remaja. Hehe
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
A : Terus bang ngobrol apa saja dengan bu Sri?
B : Ya ngobrol banyak dok. Anak kami sudah kerja di bursa pemegang saham
terbesar di Asia dok [ Waham Kebesaran ], nanti setelah saya keluar dari sini
saya mau kenalin ke adik saya Tn. Y K kan dia kerja di saham juga dok.
A : Wah hebat juga ya anak bang. Semoga sukses ya buat anak Bang S
B : Iya dong dok.
A : Oke deh bang, saya kerja dulu ya bang, terima kasih waktunya bang S
B : Sama- sama dokter.
Kesan Wawancara II I :
o Kesadaran : Compos mentis
o Higiene pribadi : Kurang baik
o Asosiasi longgar : Tidak Ada
o Afek : Sesuai
o Mood : Iritabel
o Halusinasi visual : Ada
o Halusinasi auditorik : Tidak Ada
o Waham referensi : Tidak Ada
o Waham bizarre : Tidak Ada
o Waham kebesaran : Ada
o Waham erotomania : Tidak ada
o Daya ingat segera : Baik
o Daya ingat jangka panjang : Baik
o Kemampuan bahasa : Baik
o Konsentrasi dan kalkulasi : Baik
o Kemampuan berpikir abstrak : Baik
o Discriminative judgement : Baik
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
IV. KESIMPULAN WAWANCARA PSIKIATRI
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 49 tahun, tampak sesuai dengan usianya, sehat,
tinggi badan sekitar 170 cm dan berat badan 65 kg, terlihat kurus, kulit berwarna
kecoklatan. Potongan rambut bergelombang, bewarna putih, dengan panjang
sepunggung, dan tampak berantakan.
Tampak beberapa gigi yang tanggal. Pasien menggunakan kaos bewarna
merah, jaket abu-abu dan celana pendek bewarna coklat muda. Cara berpakaian
terlihat berantakan dan tak terurus.
2. Kesadaran
Dari observasi selama wawancara diperoleh kesan kesadaran compos mentis.
Pasien mau berkontak mata dan membalas pembicaraan dengan baik saat diajak
berbicara.
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Sebelum wawancara:
Sebelum wawancara pasien sedang duduk di kursi depan kamar pasien sambil
merokok dan bercengkrama. Pasien cukup mau bergaul dengan pasien lain dan
menjalin komunikasi apabila diajak bicara oleh pasien lain. Aktivitas pasien
meliputi makan snack,merokok, minum kopi, dan duduk bersama pasien lainnya.
Selama wawancara:
Pasien cukup kooperatif, tenang dan santai selama wawancara. Pasien juga cukup
mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanya, pasien cukup
perhatian dan terkadang berbicara dengan nada yang tinggi terlihat seperti marah.
Selama wawancara pasien cukup terbuka dan bersemangat untuk menceritakan
pengalaman hidupnya.
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
Setelah wawancara:
Setelah wawancara pasien biasanya kembali melakukan aktivitas seperti
merokok, menonton televisi, membaca koran, atau duduk bersama dengan pasien
lain.
4. Pembicaraan
Wawancara berlangsung cukup lancar dan kontak mata baik selama wawancara.
5. Sikap terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap sopan dan kooperatif terhadap pemeriksa.
6. Kontak Psikis terhadap Pemeriksa
Berlangsung cukup wajar dan lancar.
7. Karakteristik dalam Berbicara
Kuantitas pembicaraan pasien cukup banyak, arus bicara normal, volume suara
terkadang meninggi dan artikulasi jelas. Secara garis besar, jawaban pasien
masih sesuai dengan pertanyaan pemeriksa.
B. Alam Perasaan
1. Mood : iritabel
2. Afek : Sesuai
3. Keserasian : Serasi
C. Fungsi Intelektual
1. Sensorium/ Taraf Kesadaran dan Kesigapan
Compos Mentis
2. Fungsi Kognitif
a. Intelegensi dan kemampuan Informasi
Cukup, sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
b. Orientasi
a. Waktu : Baik, pasien mengenal tanggal dan hari pemeriksaan.
b. Tempat : Baik, pasien mengetahui tempat dimana dia tinggal sekarang
c. Orang : Baik, pasien mengenal dokter muda yang mewawancarainya
dan mengenal teman-teman di lingkungannya saat ini.
3. Daya Ingat
a. Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien dapat mengingat nama sekolah sejak SD sampai Perguruan
Tinggi dengan baik.
b. Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat mengingat apa yang dimakan pada pagi dan siang hari.
c. Daya ingat segera
Baik, pasien dapat mengulang dengan segera kata yang baru saja diucapkan.
4. Konsentrasi dan perhatian
Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan seksama.
5. Kemampuan membaca , menulis dan berhitung
Baik, pasien dapat membaca tulisan di koran dan dapat menuliskan dengan baik
nama dan alamatnya sendiri. Pasien dapat berhitung secara cepat.
6. Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam dan waktu dengan tepat.
7. Pikiran Abstrak
Baik, pasien mengetahui arti peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya”
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
8. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien masih dapat pergi ke kamar mandi, makan, membaca koran, dan
mengambil barang-barang keperluannya sendiri. Pasien dapat melakukan semua
aktivitasnya tanpa bantuan orang lain.
9. Intelegensia
Baik, karena pasien sering menonton TV dan membaca koran sehingga
mengetahui informasi dan berita-berita terbaru. Intelegensia pasien sesuai dengan
tingkat pendidikannya.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinas i : Ada
a. Halusinasi Auditorik
- Pasien mendengar suara yang menyuruhnya untuk bunuh diri atau membunuh
orang lain.
b. Halusinasi Visual
- Pasien mengatakan pernah bertemu Ny. Sri (mantan pacarnya)
- Pasien juga mengatakan sering melihat “makhluk gaib”
2. Ilusi : Tidak ada.
3. Depersonalisasi : Tidak Ada.
4. Derealisasi : Tidak ada.
E. Pikiran
1. Bentuk Pikir
a. Produktivitas : Cukup, spontan dan lancar
b. Kontinuitas : Cukup
c. Hendaya berbahasa : Tidak terganggu
d. Asosiasi Longgar : Tidak ada
e. Flight of ideas : Tidak ada
f. Inkoherensi : Tidak ada
g. Verbigerasi : Tidak ada
h. Perseverasi : Tidak ada
i. Ambivalensi : Tidak ada
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
2. Isi pikir
a. Fobia : Tidak ada
b. Obsesi : Tidak ada
c. Kompulsi : Tidak ada
d. Waham : Ada
Waham Kebesaran
- Pasien mengatakan bahwa ia memilki IQ 306 dan penemu satelit yang dikirim
ke luar angkasa untuk komunikasi
- Anaknya bekerja sebagai pemegang saham se-Asia
e. Thought insertion : Tidak ada
f. Thought withdrawal : Tidak ada
g. Thought broadcasting : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Selama wawancara tidak di temukan adanya gangguan impuls pada pasien. Pasien
dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Pasien dapat berlaku sopan.
G. Kemampuan Menilai realita
Terganggu
H. Discriminative Insight
Terganggu (Tilikan derajat 5)
I. Discriminative Judgement
Tidak terganggu
J. Social Judgement
Tidak terganggu
K. Observasi Tingkah Laku Pasien Sehari-hari
Pasien cukup mampu bergaul dengan pasien lain, pasien juga mau menjalin
komunikasi apabila diajak bicara oleh pasien lain. Terkadang pasien terlihat duduk
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
bersama dengan pasien lain di sofa, menonton TV, membaca koran, main kartu
ataupun karaoke dan bersama dengan pasien lain. Terkadang pasien suka bersikap
kasar dan mudah marah dengan pasien lain jika pasien lain tidak mengikuti
perintahnya atau tidak sesuai dengan keinginannya.
L. Kelainan Dorongan Instingual dan Perbuatan
1. Hipobulia : Tidak ada
2. Stupor : Tidak ada
3. Ekopraksia : Tidak ada
4. Ekolalia : Tidak ada
5. Piromania : Tidak ada
6. Vagabondage : Tidak ada
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/menit
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : Afebris
Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam putih,
terdistribusi merata, tidak terlihat rontok
b. Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
c. Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis.
d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret.
e. Mulut : Bibir lembab, lidah tidak kotor, kebersihan mulut kurang
terjaga,caries dentis +, beberapa gigi terlihat tanggal
f. Jantung
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
- Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat.
- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal.
- Auskultasi : BJ I & II murni, Gallop (-), Murmur (-)
g. Paru-paru
- Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam dan gerak.
- Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
- Perkusi : Sonor.
- Auskultasi : Vesikuler +/+, ronchi (-), wheezing (-)
h. Abdomen
- Inspeksi : Abdomen tampak membuncit.
- Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba.
- Perkusi : Timpani.
- Auskultasi : Bising usus normal
i. Ekstremitas atas dan bawah (kanan/kiri):
akral hangat +/+, oedem -/-, deformitas -/-, nyeri -/-
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik.
B. Status Neurologik
- Rangsang meningeal : (-)
- Peningkatan TIK : (-)
- Nn. Craniales : Baik
- Pupil : Bulat, isokor, diameter 3/3 mm.
- Sensibilitas : Baik
- Motorik : Baik
- Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik
- Fungsi luhur : Baik
- Refleks fisiologis : +/+
- Refleks patologis : -/-
Kesan: Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan neurologik.
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir yang dilakukan oleh Sanatorium Dharmawangsa
pada tanggal 29 Juli 2015 adalah sebagai berikut :
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hematologi
Hemoglobin
Jumlah leukosit
Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Laju endap darah
Jumlah eritrosit
Jumlah hematokrit
Jumlah trombosit
Lemak
Trigliserida
Cholesterol total
HDL-cholesterol
LDL-cholesterol
Karbohidrat
Glukosa puasa
Glukosa 2 jam PP
Kimia Darah (Fungsi Hati)
Protein Total
Albumin
Globulin
SGOT
SGPT
GGT
12,9
9,5
0
2
2
65
28
3
13
4,5
41
251
145
166
39
98
115
166
6,2
3,5
2,7
30
29
28
g/dl
ribu/ul
%
%
%
%
%
%
mm/jam
juta/ul
%
ribu/ul
mg/dl
mg/dl
mg/dl
g/dl
mg/dl
mg/dl
g/dl
g/dl
g/dl
U/L
U/L
U/L
13 – 16
5 – 10
<1
1 – 3
2 – 6
50 – 70
20 – 40
2 – 4
< 15
4,5 – 5.5
40 – 48
150 – 400
<200
<200
35-55
<130
70-110
< 140
6 -8,4
3,5- 5,2
2,3- 3,5
< 37
< 40
11 -49
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
Kesan : terdapat sedikit peningkatan pada gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial,
menunjukkan kecurigaan pada diabetes mellitus tipe 2.
VII.DIAGNOSIS
AXIS I :
1. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik
bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :
A. Adanya hendaya dalam :
a) Discriminative insight : Terganggu
b) Discriminative judgement : Tidak terganggu
c) RTA : Terganggu
d) Social judgement : Tidak terganggu
B. Lingkungan mengeluh
C. Aktivitas sehari-hari terganggu
D. Kebersihan diri cukup terganggu
E. Adanya gejala psikopatologi (waham, halusinasi)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS
2. Berdasarkan :
a) Kesadaran : Compos mentis
b) Orientasi : Baik
c) Daya ingat : Baik
d) Kemunduran intelektual : Tidak ada
e) Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan
jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
f) Penggunaan zat psikoaktif : Ada
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK menderita suatu
GANGGUAN MENTAL ORGANIK dan TIDAK MENDERITA suatu
GANGGUAN MENTAL DAN GANGGUAN PERILAKU AKIBAT ZAT
PSIKOAKTIF.
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
3. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari auto-anamnesa, didapatkan :
A. Waham kebesaran, halusinasi auditorik, dan halusinasi visual.
B. Pasien bergaul dengan orang tertentu, kurang menjaga kebersihan diri,
menurunnya fungsi sosial dan fungsi okupasional.
C. Berlangsung lebih dari 1 bulan.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA
4. Berdasarkan adanya :
Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizoprenia
Halusinasi auditorik dan halusinasi visual yang menonjol
Waham kebesaran yang menonjol
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala
katatonik tidak menonjol
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA TYPE
PARANOID (F20.0)
AXIS II : Tidak ditemukan kelaianan kepribadian dan retardasi mental
AXIS III :
Pasien menderita Diabetes Mellitus Tipe II dan sekarang ini dalam keadaan
terkontrol.
AXIS IV : Tidak ditemukan stress psiko sosial dalam 1 tahun terakhir
AXIS V:
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
100-91 = Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 = Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
biasa.
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
80-71 = Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan,
sosial, sekolah dll.
70- 61 = Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik
60- 51 = Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
50- 41 = Gejala berat (serious), disabilitas berat
40- 31 = Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30- 21 = Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang
20- 11 = Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10- 01 = Seperti diatas persisten dan lebih serius
0 = Informasi tidak adekuat
Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini pada saat
dievaluasi mempunyai taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir (Highest Level
Past Year/HLPY) berada dalam rentang 70 - 61, yaitu beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
Sedangkan GAF saat ini (current) berada dalam rentang 90 - 81, yaitu gejala minimal,
berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa. (Sekarang pasien
bersosialisasi baik dengan penghuni dan perawat, juga aktif dalam mengikuti kegiatan).
EVALUASI MULTI AXIAL
Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid.
Aksis II : Tidak ditemukan kelainan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Diabetes Melitus tipe II
Aksis IV : Tidak ditemukan stress psikososial dalam 1 tahun terakhir
Aksis V : HLPY 70 - 61
Current 90 – 81
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
VIII. FORMULASI TERAPI
A. Rawat Inap
B. Psikofarmaka
Antipsikotik : Aripiprazol 1 X 15 mg (pagi)
Obat untuk Diabetes : Metformin 3 x 500 mg
C. Non farmakologi
Psikoterapi (Supportive Therapy)
o Pengawasan minum obat agar gejala dan keluhan berkurang
o Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur
o Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat
beraktivitas seoptimal mungkin
Terapi Psikososial
o Family Counseling : memberi informasi kepada keluarga pasien
tentang penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan serta
motivasi dalam kepatuhan pengobatan pasien.
o Occupational Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan
melatih keterampilan berupa kerajinan tangan.
o Art / music Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan
kesenian berupa melukis dan bernyanyi.
Terapi Perilaku (Behavioral Therapy)
o Memperdengarkan musik, bernyanyi, dan mengembangkan hobi
pasien, tujuannya untuk menghilangkan beban pikiran pasien.
o Pasien diingatkan untuk rajin berdoa
o Personal Hygiene: pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan dirinya
sendiri termasuk mandi
o Mendorong pasien untuk mengikuti kegiatan aerobic mingguan SDW
o Menjaga asupan makanan / mengatur diet pasien
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Alasan :
- Onset usia tua
- Kronis berulang
- Dukungan keluarga yang kurang adekuat
- Pasien malas minum obat apabila tidak diingatkan
- Tidak punya pekerjaan
X. IKHTISAR
Pasien adalah seorang laki-laki berumur 49 tahun, kedua orang tua berasal dari suku Batak,
tetapi pasien lahir dan besar di Jakarta. Pasien beragama Islam, namun tidak pernah
menjalankan sholat 5 waktu. Pasien adalah anak ketiga dari 5 bersaudara dalam keluarganya,
dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi cukup mapan. Pasien sangat dimanja oleh orang
tuanya, sehingga setiap keinginan pasien selalu dipenuhi. Pasien tidak pernah menikah
namun sudah memiliki anak dari pacar yang pernah dihamilinya. Penampilan sesuai dengan
usianya, tampak sehat, tinggi badan sekitar 170 cm dan berat badan 65 kg terlihat kurus, kulit
berwarna kuning kecokelatan dan rambut sebagian beruban dan bergelombang. Pasien
tampak kurang terawat dan berantakan.
Pada masa kanak – kanak pergaulan pasien dengan teman – teman seusianya cukup
baik.. Dari SD sampai SMU pasien termasuk siswa yang nakal namun masih dapat menjalani
pendidikannya dengan baik, sehingga pasien berhasil menyelesaikan pendidikannya tepat
waktu. Saat kuliah pasien sempat kesulitan, namun akhirnya mampu menyelesaikan
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
kuliahnya. Semenjak kedua orangtuanya meninggal, pasien hidup sendiri dan tinggal bersama
saudaranya.
Saat ini pasien dirawat (perawatan ke-XI) di Sanatorium Dharmawangsa sejak 28 Juli
2015. Keluarga pasien memutuskan untuk merawat pasien kembali di Sanatorium
Dharmawangsa, karena keluarga dari pasien mau pergi ke Malang ± 10 hari sehingga pasien
dititipkan ke SDW karena tidak ada anggota keluarga yang menjaganya di rumah. Keluarga
juga menyatakan sebenarnya keanehan ini berlangsung sudah lama, tetapi semakin parah 2
minggu belakangan ini emosinya menjadi labil, suka marah- marah, dan tidak minum obat
secara teratur. Pasien juga mengatakan mengalami kesulitan tidur karena terganggu dengan
suara yang menyuruhnya untuk membunuh diri dan membunuh orang lain, sehingga pasien
sering marah-marah karena berusaha untuk menentang suara-suara itu. Di rumah, pasien juga
kurang mampu mengurus diri terutama dalam hal kebersihan diri, bicara/ tertawa sendiri dan
memberantakkan rumah.
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala ataupun riwayat perawatan di rumah
sakit. Pasien memiliki riwayat penggunakan zat-zat terlarang, mengkonsumsi alkohol serta
merokok. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus yang saat ini terkontrol.
Dari wawancara ditemukan adanya mood iritabel, afek sesuai, halusinasi visual,
halusinasi auditorik. Terdapat pula waham kebesaran. Orientasi terhadap waktu, tempat dan
orang masih baik. Daya konsentrasi dan daya ingat masih baik. Fungsi intelektual sesuai
dengan pendidikan. Higiene personal kurang baik, pergaulan dengan sesama penghuni SDW
baik, dan tilikan derajat I.
Pada pemeriksaan internis dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan.
Dari hasil pemeriksaan lab tanggal 29 Juli 2015 ditemukan terdapat sedikit peningkatan pada
gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial, menunjukkan kecurigaan pada diabetes
mellitus tipe 2.
Naskah Ujian Psikiatri Yessica Theresia I
LAMPIRAN
GRAFIK KEMAJUAN PASIEN
1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 20150
1
2
3
4
5
6
7
8
HalusinasiWaham