11
TITRASI ASAM BASA (PENENTUAN KARBONAT-BIKARBONAT) 1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mampu melakukan penentuan karbonat dan bikarbonat dalam cuplikan dengan cara titrasi menggunakan dua indikator. 2. RINCIAN PERCOBAAN a) Standarisasi larutan baku HCL dengan Na 2 C0 3 b) Titrasi cuplikan untuk menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dengan menggunakan dua indikator. 3. DASAR TEORI Ion karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi dua langkah yaitu dengan menggunakan dua indikator: CO 3 2- + H 3 O + HCO 3 - + H 2 O (fenolftalein) HCO 3 - + H 3 O + H 2 CO 3 + H 2 O (Metil orange) Fenolftalein bekerja sebagai indikator untuk titrasi tahap pertama dengan perubahan warna dari merah ke tidak berwarna. Metil orange bekerja sebagai indikator tahap kedua dengan perubahan warna kuning menjadi warna jingga. Fenolftalein dengan jangkauan pH 8,0 sampai 9,6 merupakan indikator yang cocok untuk titik akhir pertama, karena pH larutan NaHCO 3 berjumlah 8,35. Metil orange dengan jangkauan pH 3,1-4,4 cocok untuk titik akhir kedua. Suatu larutan jenuh CO 2 mempunyai pH kira-kira 3,9. Kedua titik akhir tersebut tidak satupun membentuk patahan yang sangat tajam.

TITRASI ASAM BASA

  • Upload
    yayaknr

  • View
    264

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

TITRASI ASAM BASA(PENENTUAN KARBONAT-BIKARBONAT)

1. TUJUAN PERCOBAANMahasiswa mampu melakukan penentuan karbonat dan bikarbonat dalam cuplikan dengan cara titrasi menggunakan dua indikator.

2. RINCIAN PERCOBAANa) Standarisasi larutan baku HCL dengan Na2C03b) Titrasi cuplikan untuk menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dengan menggunakan dua indikator.

3. DASAR TEORIIon karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi dua langkah yaitu dengan menggunakan dua indikator:CO32- + H3O+ HCO3- + H2O (fenolftalein)HCO3- + H3O+H2CO3 + H2O (Metil orange)Fenolftalein bekerja sebagai indikator untuk titrasi tahap pertama dengan perubahan warna dari merah ke tidak berwarna. Metil orange bekerja sebagai indikator tahap kedua dengan perubahan warna kuning menjadi warna jingga. Fenolftalein dengan jangkauan pH 8,0 sampai 9,6 merupakan indikator yang cocok untuk titik akhir pertama, karena pH larutan NaHCO3 berjumlah 8,35. Metil orange dengan jangkauan pH 3,1-4,4 cocok untuk titik akhir kedua. Suatu larutan jenuh CO2 mempunyai pH kira-kira 3,9. Kedua titik akhir tersebut tidak satupun membentuk patahan yang sangat tajam.

Campuran karbonat dan bikarbonat, atau karbonat hidroksida dapat dititrasi dengan HCL standar sampai kedua titik akhir tersebut diatas. Dalam tabel 1, V1 adalah volum asam dalam mL yang digunakan dari permulaan sampai titik akhir fenolftalein dan V2 merupakan volum dari titik akhir fenolftalein sampai titik akhir metil orange. Hal ini membuktikan bahwa NaOH secara lengkap bereaksi dalam tahap pertama, NaHCO3 hanya bereaksi dalam tahap kedua, dan Na2CO3 bereaksi dalam kedua tahap dengan menggunakan volum titran yang sama dalam kedua tahap.

Tabel 4. Hubungan volum dalam titrasi karbonatZATHubungan untuk identifikasi kualitatifMilimol zat

NaOHV2 = 0M x V1

NaHCO3V1 = V2M x V1

Na2CO3V1 = 0M x V2

NaOH+ Na2CO3V1 > V2 NaOH = M(V1-V2) Na2CO3 = M x V2

NaHCO3 + Na2CO3 V1 < V2 NaHCO3 = M (V2-V1) Na2CO3 = M x V1

Sumber : underwood, 19904. ALAT YANG DI GUNAKAN Neraca analitik Kaca arloji4 Erlenmeyer 250 mL6 Buret 50 mL2 Pipet ukur 25 mL2 Gelas kimia 100 mL, 500 mL4 Labu takar 100 mL, 500 mL4 Spatula, pengaduk4 Bola karet2

5. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

6. BAHAN YANG DIGUNAKAN Cuplikan yang mengandung karbonat bikarbonat HCL Na2CO3 Indicator fenolftalein Indicator metil orange Aquadest

7. PROSEDUR PERCOBAAN7.1 Standarisai Larutan baku HCL dengan Na2CO3 Buat larutan 0,1 M HCL dengan volume 500 mL Timbang dengan teliti 0,4 g Na2CO3, larutkan dengan aquadest sampai 100 mL Siapkan 3 buah erlenmeyer Ambil alikot sebanyak 25 mL untuk masing-masing erlenmeyer Tambahkan 2 tetes indicator metil merah Titrasi dengan HCL, catat volumenya

7.2 Penentuan karbonat bikarbonat Timbang dengan teliti 0,50 gr cuplikan yang mengandung Na2CO3 dan NaHCO3 Larutkan dalam 100 ml air Siapkan 3 buah erlenmeyer, isi masing-masing dengan 25 ml alikot Tambahkan 2 tetes indicator fenolftalein Titrasi dengan HCL hingga berubah dari merah menjadi tidak berwarna Catat volume titran Tambahkan 2 tetes indicator metil orange Titrasikan dengan HCL hingga berubah warna dari kuning menjadi jingga

8. DATA PENGAMATAN8.1 Standarisasi larutan HCLNo. PercobaanVolume HCL (ml)

116,5

218,5

319

8.2 Penentuan Karbonat BikarbonatNo. PercobaanVolume HCL (ml) pada titrasi I (pp)Volume HCL (ml) pada titrasi II (m.o)

1420,5

25,516,5

4+5,5/2 = 4,7520,5+16,5/2=18,5

9. PERHITUNGAN9.1 Standarisasi larutan HCLMenentukan Normalitas HCL

Gr Na2CO3BE Na2CO3= V HCl x N HCl

0,4 4 x 1000 = 53 x 18,5 x N HCl 100 = 954 x N HCl N HCl = 100 954 = 0,104

9.2 Penentuan karbonat bikarbonat dengan HCLMenetukan % Na2CO3 dalam contoh :

% Na2CO3 = V HCl x N HCl x BE Na2CO3 Gr sampel X 100 = 13,75 x 0,104 x 105,990.5 x 25 x 1000 X 100 100 = 12.1%

% Na2CO3 = V HCl x N HCl x BE NaHCO3 Gr sampel X 100 = 13,75 x 0,104 x 840.5 x 25 x 1000 X 100 100 = 9.6 %

10. PERTANYAAN1. Tuliskan rumus kimia untuk indicator fenolftalein, dan reaksinya terhadap perubahan pH2. Berapakah jangkauan pH indikator yang digunakan pada percobaan ini3. Sebuah contoh berat 0,5 g yang mungkin mengandung NaOH, Na2CO3, NaHCO3, atau campuran NaOH+ Na2CO3 atau NaHCO3 + Na2CO3 dititrasi dengan 0,1011 M HCl dengan cara dua indicator. Ternyata pada titrasi pertama dengan indicator pp diperlukan 38,44 ml HCl. Kemudian pada titrasi kedua diperlukan 11,23 ml HCl.a. Campuran apakah yang ada pada contohb. Hitung % masing-masing zat

Jawab :1. Fenolftalein :C2H14O4Reaksinya : CO32- + H3O+ HCO3- +H2OTerjadi perubahan warna dari merah menjadi tidak bewarna.

2. Fenolftalein jangkauan PH 8,0-9,6(warna merah menjadi tidak berwarna)Metal orange jangkauan PH 3,1-4,4(warna kuning menjadi jingga)

3. a. karena v1 >v2 maka sampel campuran adalah NaOH +Na2CO3b.standardisasiAr Na2CO3 BE Na2CO3 = V HCL X N HCL% Na2CO3 = V HCL X N HCL X BE Na2CO3 Gram sampel X 100 % = 11,23 ml X 0,1011 mek/ml X 160 gr/mek 500 mgX 100% = 36,33 %

% NaOH = V HCL X N HCL X BE NaOH Gram sampel X 100 % = 27,21 ml X 0,1011 mek/ml X 40 gr/mek500 grX 100 % = 22 %

11. ANALISIS PERCOBAANPercobaan kali ini adalah penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan (cuplikan). Tujuannya adalah menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan secara asidimetri dan menggunankan indikator ganda. Percobaan ini menggunakan cuplikan sebanyak 20 mL dan dititrasi menggunakan larutan HCl 0,1M. Fungsi dari larutan standar HCl 0,1 M adalah untuk membuat cuplikan berada dalam keadaan setimbang. Kemudian, menyiapkan larutan dari campuran Na2CO3 dan NaHCO3 di dalam 3 (tiga) buah Erlenmeyer masing-masing diisi 20 ml. Pada prinsipnya percobaan ini adalahketika cuplikan (yang berwarna putih) ditetesifenolftaleinakan berubah menjadi warna merah. Indikatorfenolftalein merupakan asam diprotik dan tidak berwarna. Indikator ini terurai dahulu menjadi bentuk berwarnanya dan kemudian, dengan hilangnya proton kedua, menjadi ion dengan sistem terkonjugat; menghasilkan warna merah. Kemudian larutan ditetesi dengan indikatormetil orange. Saat larutan ditetesi indikator ini, larutan berubah menjadi kuning terus dititrasi menggunakan larutan HCl 0,1 M. Titrasi dihentikan ketika muncul warna jingga. Dari percobaan tersebut dapat ditentukan normalitas HCl dan persentasi Na2CO3 dan NaHCO3. Dan dari percobaan ini pula dapat didapatkan volume HCl yang mentritasinya serta dapat diketahui volume pada penentuan karbonat-bikarbaonat larutan tersebut.

12. KESIMPULANPemilihan HCl 0,10 M sebagai penitrasi (larutan standar) karena memenuhi syarat asam kuat, tidak mudah menguap, larutan yang stabil, mudah larut, dan bukan pengoksidasi yang cukup kuat untuk menghancurkan senyawa-senyawa organik yang digunakan sebagai indikator.Indikator yang digunakan adalah fenolftalein dan metil orange karena pemilihannya ini akan berubah warna di sekitar titik equivalen dari titrasi untuk asam lemah di atas 7 adalah fenolftalein dan untuk basa lemah di bawah 7 adalah metil orange.Indikator fenolftalein jika diteteskan ke cuplikan (berwarna putih) akan berubah menjadi warna merah karena fenolftalein merupakan asam diprotik dan tidak berwarna. Indikator ini terurai dahulu menjadi bentuk warnanya dan kemudian dengan hilangnya proton kedua, menjadi ion dengan sistem terkonjugat menghasilkan warna merah. Dan saat dititrasi dengan HCl, warna yang tadinya merah lama kelamaan menjadi tidak berwarna.Indikator metil orange jika diteteskan kecuplikan sebelumnya yang (tidak berwarna/putih bening) akan menghasilkan warna kuning, dan saat dititrasi dengan HCl, warna yang tadinya kuning lama-kelamaan menjadi jingga. Dari hasil titrasi ini dapat ditentukan karbonat dan bikarbonat dengan HCl.

13. DAFTAR PUSTAKAJobsheet. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Analis Dasar : Titrasi Asam Basa (Penentuan Karbonat Bikarbonat). Palembang : Jurusan Teknik Kimia - Politeknik Negeri Sriwijaya

GAMBAR ALAT

ERLENMEYERGELAS KIMIA LABU UKUR

BATANG PENGADUK SPATULA PIPET TETES

PIPET UKURBOLA KARETBURET