MAKROMOLEKUL / POLIMERPolimer adalah : Senyawa / molekul yang tersusun dari molekul sederhana ( monomer – monomer )Proses pembentukan polimer dari monomer-monomernya disebut “ Reaksi Polimerisasi “ Monomer-monomer Polimer
Penggolongan Polimer :A. Berdasarkan Asal Polimer 1. Polimer alam : polimer yang terbentuk secara ilmiah, misal : a. Protein merupakan polimer dari asam amino b. karet alam merupakan polimer dari 2 metil 1,3 butadiena ( isoprena ) c. Serat alami (serat kayu) polimer dari β Glukosa
2. Polimer sintetis : polimer yang dibuat secara sintetis, misal :
a. Plastik : PE ( poli etilen), PP (poli propilen ), PS(poli stirena)
PVC (poli vinil clorida), PVA (poli vinil asetat) PTFE (poli tetrafloro etena / Teflon ), PMMA (poli metil metakrilat), Bakelit ( fenol dan formaldehid)
b. Karet sintetis : PB (poli butadiena), Neoprena (poli kloroprena), SBR ( styrena butadiena ruber ).
c. Serat sintetis: Nilon 66 ( dari asam adipat dan
heksametilendiamin) Dakron (dari asam tereftalat dan 1,2 etanadiol )
Rayon (dari selulosa dgn NaOH/ion Cu (NH3)4+2
Orlon (poli akrilonitril), Kevlar ( dari asam tereptalat
dengan fenilena diamin)
B. Berdasarkan Monomer Pembentuknya.
1. Homopolimer : polimer yang monomer pembentuknya
sejenis (sama) misal :
a. PVC (gabungan antara vinil klorida )
b. Selulosa / Kapas( gabungan antara β glukosa )
c. Teflon ( gabungan antara tetrafluoroetena)
2. Kopolimer : polimer yang monomernya berbeda, misal :
a. Nilon
b. Dakron/Tetoron
c. SBR/BUNA ( BUNA-N /3:1, Buna-S/7:3
d. Bakelit, dll
C. Berdasarkan jenis reaksi pembentukan
1. Polimerisasi Adisi :
Polimerisasi adisi adalah penggabungan monomer-
monomer yang berikatan rangkap
Contoh :
a .Pembentukan poli etilen ( PE )
n CH2 = CH2 → ( - CH2- CH2- CH2 – CH2 - )n
b. Pembentukan teflon ( PTFE )
n CF2 = CF2 → ( - CF2- CF2- CF2 – CF2 - )n
c. Pembentukan poli vinilklorida ( PVC )
n CH = CH2 → ( - CH- CH2- CH – CH2 - )n
Cl CL Cl
d. Pembentukan karet alam ( poli isoprena )
n CH2 = C – CH = CH2 → ( -CH2- C = CH- CH2 - )n
CH3 CH3
e. Pembentukan Poli metilmetakrilat ( PMMA )
CH3 CH3 CH3
n CH2 = C – COOCH3 → (- CH2- C – CH2 – C - )n
COOCH3 COOCH3
f. Pembentukan Poli vinilasetat ( PVA )
n CH2 = CH –O-C= O → ( - CH2 – CH- )n
CH3 O
C = O
CH3
2. Polimerisasi Kondensasi Polimerisasi kondensasi adalah reaksi penggabungan dua gugus fungsional pada monomer-monomer disertai pelepasan molekul air, contoh: a. Pembentukan Nilon 6,6 ( dari asam adipat dgn heksa metilen diamin ) O O H H n HO –C –(CH2)4- C -OH + n H-N-(CH2)6 –N-H O O H H ( -- C – (CH2)4 – C – N- (CH2)6 – N - )n + n H2O b. Pembentukan Tetoron/ Dakron/Poliester O O n HO-C - -C-OH + n HO-CH2 – CH2 – OH
O O (-O-C- - C-O-CH2 –CH2 - )n + n H2O
c. Pembentukan Protein.(Dari beberapa asam amino)
H H O H H O H O
n HN –C –C –OH → ( - N –C –C –N –C –C- )n +n H2O
R R H R
d. Pembentukan Serat alami ( selulosa )
CH2-OH CH2-OH
H C O OH H C O OH
C H OH H C + C H OH H C
OH C C H OH C C H
H OH H OH
e. Pembentukan Bakelit ( dari Fenol dgn Formaldehid ) + H- C –H
CH2OH CH2OH
H C O H C O O
C H OH H C O C H OH H C
C C C C H
H OH H H OH
OH OH
CH2CH2
O
OH
( )n
( )n
+ H2O
D. Berdasarkan sifatnya terhadap panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dibedakan
menjadi :
1. Polimer termoplas, memiliki molekul-molekul yang beran
tai lurus/tidak mempunyai ikatan silang (shg dapat dipanas
kan berulang-ulang. Pada pemanasan meleleh dan menge
ras kembali ketika didinginkan. Apabila pecah, polimer
dapat disambung kembali dgn cara dipanaskan atau
dicetak ulang dengan cara dipanaskan ( daur ulang )
contoh: PE,PP,PVC,PS, dll.
2. Polimer termosetting(duroplastik), polimer yang mempu
nyai ikatan silang-silang, shg hanya dapat dipanaskan
satu kali pada saat pembuatan, apabila pecah tidak dapat
disambung lagi dengan pemanasan(bentuk tdk dpt diubah)
Contoh: Bakelit, melamin,
3. Elastoplastik atau elastomer, polimer yang pada pemanasan menjadi lengket dan dapat dibentuk. Contoh: Bunas
Sifat fisik polimer ditentukan oleh beberapa faktor berikut : 1. Panjang rata-rata rantai polimer, dapat menyebabkan titik leleh dan kekuatan polimer akan bertambah besar. 2. Daya antarmolekul, jika daya antarmolekul pada rantai poli – mer besar, polimer menjadi kuat dan sukar meleleh. 3. Percabangan, polimer yang rantai percabangannya banyak daya tegangnya rendah dan lebih mudah meleleh. 4. Ikatan silang-silang antar rantai polimer,menyebabkan terja- dinya jaringan yang kaku dan membetuk bahan yang keras sehingga mudah patah. 5. Sifat kristalinitas rantai polimer, polimer yang memiliki struk - tur tidak teratur kristalinitasnya rendah, sedangkan polimer dgn struktur teratur memiliki kristalinitas tinggi shg lebih kuat dan lebih kuat terhadap bahan-bahan kimia.
Kegunaan Polimer :
Polimer sebagian besar merupakan barang-barang yang
digunakan dalam kehidupan manusia di abad ini, mulai dari
peralat sederhana di dapur sampai pada peralatan berat dgn
teknologi tinggi, banyak menggunakan alat dan bahan polimer.
Penggunaan polimer yang sifatnya sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari akan berdampak negatif terhadap ling –
kungan, misalnya pencemaran lingkungan dan gangguan kese-
hatan. Belum lagi ada bahan-bahan polimer tertentu yang
banyak digunakan untuk kemasan makanan. Hal ini dapat me –
Nimbulkan masalah kesehatan karena sebagian gugus pada
Polimer terlarut dalam makanan dalam tubuh bersifat
“ karsinogen” ( memicu kanker ).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknegatif penggunaan polimer adalah :
1. Mengurangi pemakaian polimer plastik.
2. Tidak membuang plastik di sembarang tempat.
3. Mencari alternatif pemakaian alat-alat yang lebih mudah
didegradasikan.
4. Mengumpulkan plastik-plastik bekas untuk didaur ulang.
SELESAI
KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah senyawa poli hidroksi yang memilikiGugus fungsional aldehid atau keton. Karbohidrat berasal darianggapan bahwa senyawa golongan ini mempunyai rumus
Empiris Cn (H2O)m. Harga n dan m boleh sama boleh juga bedatetapi jumlah atom H harus dua kali jumlah atom O
A. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT Karbohidrat dapat dibedakan melalui cara-cara berikut :1. Berdasarkan jumlah karbohidrat sederhana yang dihasilkan pada peristiwa hidrolisis. a. Monosakarida, yaitu karbohidrat yang paling sederhana sehingga tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Contoh : glukosa,galaktosa,fruktosa dll.
b. Disakarida, yaitu karbohidrat yang menghasilkan dua molekul monosakarida jika dihidrolisis. Contoh : sukrosa,maltosa,laktosa. c. Polisakarida, yaitu karbohidrat yang menghasilkan banyak molekul monosakarida jika dihidrolisis. contoh : Amilum,selulosa dan glikogen.
2. Berdasarkan gugus fungsional yang dikandungnya. a. Aldosa yaitu karbohidrat yang memiliki gugus fungsional aldehid. Contoh : D- glukosa, D-galaktosa, D-alosa, D- Altrosa, D-Manosa, D-Talosa
b. Ketosa yaitu karbohidrat yang memiliki gugus fungsional keton. Contoh : fruktosa.
3. Berdasarkan jumlah atom C pada monosakarida.
a. Triosa yaitu monosakarida yang mengandung 3 atom C
contoh : gliseraldehida.
b. Tetrosa yaitu monosakarida yang mengandung 4 atom C
contoh : eritrosa, treosa
c. Pentosa yaitu monosakarida yang mengandung 5 atom C
contoh : ribosa (mgd gugus aldehid), ribulosa(mgd gugus
keton )
d. Heksosa yaitu monosakarida yang mengandung 6 atom C
glukosa,galaktosa,alosa, altrosa, manosa, talosa.
1. Monosakarida yang penting adalah Hexosa.
Senyawa Hexosa di alam yang paling banyak digunakan
yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa.
Berdasarkan gugus fungsinya, glukosa,galaktosa,alosa,dll
merupakan aldosa(aldoheksosa), fruktosa merupakan ketosa
(ketoheksosa). Pada umumnya karbohidrat yang ada di alam
merupakan struktur dektro ( d ).
Struktur heksosa selain digambarkan sebagai senyawa
alifatik juga dikenal dalam struktur lingkar ( struktur siklohemi
asetal) dikemukakan oleh Tollens dan struktur cincin segilima
disebut furan ( senyawanya disebut furanosa) sedangkan
cincin segienam disebut piran ( senyawanya disebut piranosa).
Struktur ini dikemukakan oleh Sir Norman Haworth.
Contoh golongan aldoheksosa ( memiliki gugusAldehid / -COH )
Contoh : 1). struktur d. glukosaStruktur alifatik Struktur Hemiasetal O C - H H – C - OH H – C – OH H - C - OH HO –C – H HO - C - H O H –C – OH H – C - OH H –C – OH H - C
CH2 – OH CH2-OHStruktur Cincin Haworth./ Cincin Piran
CH2-OH H C O H C H CHO OH H OH C C
H OH
• Glukosa ( dekstrosa atau gula anggur / gula darah ).
- Disebut dekstrosa karena dapat memutar bidang polarisasi
kekanan di dalam air ( larutan ). - Merupakan sumber energi utama dalam tubuh.
- Glukosa banyak terdapat di dalam buah-buahan yang
sudah masak, terutama buah anggur.
- Glukosa dapat dibuat dengan menghidrolisis disakarida
atau polisakarida dengan pengaruh asam encer dalam
penangas air.
contoh :
Sukrosa + H2O → Glukosa + Fruktosa
- Dalam skala industri, glukosa dibuat dari hidrolisis amilum/pati,
yang berasal dari singkong.
Amilum H2O/ enzim/H+ glukosa
Sifat – sifat glukosa : 1. Dapat larut dalam air berasa manis. 2. Bereaksi positif dengan larutan fehling membentuk endapan merah bata dari Cu2O O O C H C- OH H- C- OH H- C- OH HO- C –H + 2 CuO HO-C- H + Cu2O H- C – OH H- C – OH H – C – OH H- C – OH merah bata CH2-OH CH2-OH Asam glukonat
3. Memiliki atom C asimetris sebanyak 4 buah, sehingga ber isomer optis. ( jumlah isomer optik = n2 = 42 = 16 ) 4. D- glukosa, D- galaktosa, D- manosa, D- alosa, D- altrosa dan D- talosa merupakan isomer optis tetapi bukan meru- pakan bayangan cermin (diastereoisomer ) 5. Glukosa banyak digunakan dalam pembuatan permen, biskuit dan roti karena glukosa tidak mudah meleleh dan tidak bersifat
higroskopis. 6. D- glukosa dengan L- glukosa merupakan isomer optis berbayangan cermin ( enansiomer )
O O
C - H C - H
H – C – OH HO- C – H
HO- C – H H - C – OH
H –C – OH HO–C – H
H –C – OH HO–C – H
CH2 – OH CH2 – OH
cermin
D- Glukosa L - Glukosa
C asimetris nomor C asimetris nomor terbesar
terbesar(C kelima), (C kelima), posisi –OH dikiri
Posisi –OH dikanan
Antara D-glukosa dan L- glukosa merupakan bayangan cermin
Satu dengan yang disebut Enansiomer
7. Glukosa dengan struktur cincin segi enam ( piran )
memiliki bentuk isomer yaitu :
α- D- glukosa ( posisi – OH pada atom C nomor 1 mengarah
kebawah ) berisomer dengan β- D- glukosa ( posisi – OH
pada atom C nomor 1 mengarah keatas ), isomer seperti ini
disebut anomer.
CH2-OH CH2-OH
H C O H H C O OH
H H
C OH H C C OH H C
C C OH HO C C H
HO H OH H OH
α- D- glukosa β- D- glukosa
Contoh : 2). Struktur D- Fruktosa
Struktur alifatik Struktur tertutup/hemiasetal
CH2-OH CH2-OH C = O HO- C- HO- C – H HO- C - H O H –C – OH H - C -OH H –C – OH H - C
CH2- OH CH2OH Struktur cincin Furan
H O OH
C C
HO-CH2 H OH CH2-OH C C
HOH
Fruktosa• Fruktosa dikenal dengan nama levolusa dan gula
buah, banyak terdapat buah-buahan & madu.• Terbentuk dari hidrolisis sukrosa
sukrosa enzim glukosa + frktosa• Fruktosa dapat diragikan menghasilkan etanol dan
CO2
• Fruktosa bersifat reduktor sehingga dapat dioksidasi oleh larutan fehling/ tollens
CH2-OH CH-OH COH COOH
C =O C –OH H-C-OH H-C-OH + Cu2O
R R R Rmerah bata
• Fruktosa jauh lebih manis jika dibandingkan dgn
gula pasir (sukrosa), yaitu sekitar 1,73 kali shg
fruktosa banyak digunakan dalam pembuatan
minuman (soft drink ) dan sirop.
Contoh: 3) Galaktosa
Galaktosa dapat diperoleh dari hidrolisis laktosa
(gula susu ),dan mempunyai sifat sbb:
1. Dapat mereduksi larutan fehling membentuk
endapan merah bata.
2. Tidak dapat difermentasi.
DISAKARIDA ( C12H22O11 )
Karbohidrat yang terbentuk dari penggabungan dua molekul
Monosakarida yaitu :
1. Sukrosa (sakarosa )
a. Terbentuk dari reaksi glukosa dgn fruktosa. b.Dalambahasa sehari-hari, sukrosa dikenal sebagai
gula pasir/ gula tebu.
c. Sukrosa tidak dapat mereduksi larutan fehling,
sebab gugus aldehidnya sudah terikat pada fruk-
tosa
CH2OH
H
2. Laktosa ( gula susu ). Terbentuk dari reaksi glukosa dan galaktosa di dalam air susu ibu (ASI ) dan susu sapi atau susu hewan lainnya. Kelimpahannya di urutan kedua setelah sukrosa. ASI sangat berperan penting pada bayi karena dapat meng hindari penyahit galaktosemia yaitu kekurangan enzim yang berfungsi merubah galaktosa menjadi glukosa. Enzim terse- but terdapat dalam ASI dan berfungsi mencegah terakumu- lasinya galaktosa dalam jaringan yang berakibat tidak mam- pu mencerna susu. Hidrolisis laktosa menghasilkan D-glukosa dan D-galaktosa dalam jumlah yang sama. Laktosa dapat mereduksi larutan fehling, sebab monomerus
yang satunya (glukosa dan galaktosa) gugus aldehidnya masih bebas (belum terikat )
3. Maltosa ( gula pati ).
Terbentuk dari dua molekul glukosa. Hidrolisis maltosa
dikatalis oleh enzim maltase. Maltosa tidak terdapat bebas di alam, tetapi dapat dibuat dari hidrolisis amilum
dengan pengaruh enzim diastase.
POLISAKARIDAPolisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Seperti :Amilum, glikogen dan selulosa.1. Amilum merupakan polimer dari α D- glukosa dengan ikatan
glikosida α (1-4 ). Amilum terbentuk pada proses fotosintesis yaitu pada bagian hijau tumbuhan dengan bantuan sinar matahari. Amilum disimpan dalam akar, batang dan biji seba gai cadangan makanan. Bahan makanan yang mengandung amilum, seperti beras,jagung, ubi, dan sagu.2. Selulosa terdapat dalam tumbuh-tumbuhan.Dinding sel tumbuh-tumbuhan terdiri atas 50% selulosa, 50% berat kayu dan kapas dapat dianggap 100% selulosa.3. Glikogen terbentuk dalam tubuh hewan dan manusia yang disimpan dalam hati dan jaringan sebagai cadangan makanan.
Amilum, glikogen dan selulosa dapat dibedakan dengan
pereaksi iodian. • Jika iodin bereaksi dengan amilum akan memberikan
warna biru.• Jika iodin bereaksi dengan glikogen akan memberikan
warna merah coklat.• Selulosa tidak bereaksi dengan iodin. Selulosa dapat
terhidrolisis jika dipanaskan dengan asam sulfat,dan jika
hasilnya ditambahkan pereaksi fehling akan terbentuk
endapan berwarna merah bata.
( C6H10O5 )n + nH2O H2SO4 n C6H12O6
C6H12O6 +2 CuO Asam glukonat + Cu2O
REAKSI PENGENALAN KARBOHIDRAT
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
Identifikasi karbohidrat.
1. Dengan menggunakan Pereaksi Fehling/Benedict
Pereaksi Benedict adalah campuran larutan CuSO4
1,7%, Na2CO3 9%,dan natrium sitrat 17%.
Pada dasarnya pereaksi Benedict sama dengan
pereaksi Fehling yang terdiri atas campuran CuSO4
7%, NaOH 12%, dan Kalium natriun tatrat 34%.
Caranya dengan mencampurkan monosakarida
dengan larutan benedict/fehling kemudian dipanas
kan dalam penangas air. Tes ini positif bila terjadi
endapan merah bata dari Cu2O.
2. Dengan pereaksi Tollens (untuk monosakarida) Pereaksi Tollens adalah larutan basa kompleks
perak diamino hidroksida [Ag(NH3)2OH]. Pereaksi ini digunakan untuk menguji monosakarida. Caranya larutan monosakarida dicampur dengan pereaksi Tollens kemudian dipanaskan dalam penangas air. Jika terjadi endapan Ag (cermin perak) pada dinding tabung maka larutan tsb mengandung monosakarida. H OH C=O C=O
H-C-OH + Ag2O H-C-OH + 2 Ag R R
PROTEIN
Protein : Protein adalah polimer alami yang terbentuk darireaksi polimerisasi kondensasi antara asam aminodidalam tubuh hewan dan tumbuhan.Sebelum membahas lebih jauh tentang protein, kitaakan mempelajari terlebih dahulu tentang asam amino.
1.Asam Amino Asam amino adalah molekul mengandung gugus
Amino (-NH2 ) dan gugus karboksilat/alkanoat(-COOH).Asam amino disebut juga asam α-amino yang merupa-kan monomer dari protein (polipeptida).
Struktur umum Asam Amino
H O
H2N- C- C- OH
R
α
Di dalam Protein, asam asam amino saling berikatan
Melalui ikatan peptida, yaitu ikatan yang terjadi antara
gugus alkanoat dari asam amino yang satu dengan
gugus amino dari asam amino yang lain.
Seperti ditunjukkan pada reaksi polimerisasi kondensasi
O On HN- CH- C -OH + n H - N- CH- C -OH H R H R
O O
n - N- CH- C – N - CH- C - + n H2O H R H R ikatan peptida
Sifat Asam Amino1. Bersifat optik aktif, karena memiliki atom C asimetri
kecuali glisina(asam amino paling sederhana)
2. Dapat membentuk ion zwiter, yaitu dalam satu
molekul terdapat kutub positif dan kutub negatif
( molekul dipolar )
O O
R- CH- C- OH R- CH- C -O -
NH2 NH3+
3. Asam amino bersifat ampoter, gugus karboksil
bersifat asam dan gugus amino menyebabkan sifat
basa
Contoh reaksi :• Asam amino bersifat asam
R-CH-COOH + NaOH + H2O
NH2 NH2
• Asam amino bersifat basa
R-CH-COOH + HCl R-CH-COOH
NH2 NH3.Cl
R-CH-COONa
Berdasarkan letak gugus amino (NH2) asam aminodibedakan menjadi :1. Asam α amino ( gugus NH2 terikat pada atom C kedua setelah gugus karboksilat) R-CH-COOH
NH2
2. Asam β amino (gugus NH2 terikat pada atom C ketiga setelah gugus karboksilat)
R-CH-CH2 -COOH
NH2
3. Asam γ amino ( gugus NH2 terikat pada atom C keempat setelah gugus karboksilat )
R-CH-CH2-CH2-COOH
NH2
Asam amino ada dua macam:
1. Asam amino esensial
Asam amino yang diperlukan oleh makhluk hidup sebagai
penyusun protein, ia tidak mampu untuk memproduksi sen-
diri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan
Untuk memenuhi kebutuhan ini, ia harus memasoknya dari
luar ( lewat makanan ).
Bagi manusia, ada 8 (ada yang menyebut 9,10) asam amino
esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu :
1. fenilalanin 5. metionin 9. Arginin
2. isoleusin 6. triptofan 10. Histidin
3. leusin 7. treonin
4. lisin 8. valin
2. Asam amino non esensial
Asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh.
contoh:
1. alanin 6. glutamin
2. asam glutamat 7. prolin
3. asam aspartat 8. serin
4. asparagin 9. sistien
5,glisina 10. tirosin
Berdasarkan struktur gugus R yang dikandung,
Asam asam amino dapat dikelompokkan sebagai
Berikut.
1. Asam amino yang gugus R- nya mengandung
alifatik atau berupa Hidrogen
H-CH-COOH CH3-CH-COOH
NH2 NH2
Glisina Alanina
CH3-CH-CH-COOH CH3-CH-CH2-CH-COOH
CH3 NH2 CH3 NH2
Valina Leusina
2. Asam amino yang gugus R- nya mengandung
gugus hidroksil
CH2- CH- COOH CH3- CH- CH- COOH
OH NH2 OH NH2
Serina Treonina
3. Asam amino yang gugus R- nya mengandung
rantai benzena/ gugus fenil
HO- -CH2- CH- COOH CH2-CH-COOH
NH2 NH2
Tirosina Fenilalanina
4. Asam amino yang mengandung 2 gugus karboksilat
HOOC-CH2-CH-COOH HOOC-CH2-CH2-CH- COOH
NH2 NH2
Asam aspartat Asam glutamat
5. Asam amino yang mengandung belerang ( S )
H-S-CH2- CH-COOH CH3-S-CH2-CH2- CH- COOH
NH2 NH2
Sistein Metionin
6. Asam amino dengan rantai heterosiklik
CH2-CH- COOH CH=C –CH2- CH- COOH
NH2 N NH NH2
H CH
Triptofan Histidin
N
Sifat-sifat Protein
1. Pada umumnya bersifat sebagai koloid hidrofil
2. Larutan protein dapat diendapan/ digumpalkan dengan
penambahan larutan pekat garam, alkohol,asam,basa,
aceton atau pemanasan ( proses Denaturasi/kerusakan )
3. Dapat dihidrolisis oleh asam – asam encer menjadi asam
asam amino
Berdasarkan sumber asalnya, protein dibedakan menjadi
Protein nabati dan protein hewani
1. Protein nabati merupakan protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, banyak terdapat pada biji-bijian dan kacang.
2. Protein hewani merupakan protein yang berasal dari hewan,
banyak terdapat pada daging, susu dan ikan.
Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan sebagai berikut
1. Enzim, berfungsi sebagai biokatalis, misalnya tripsin
2. Protein transpor, berfungsi mengangkut O2 ke sel,
misal hemoglobin
3. Protein cadangan, berfungsi sebagai cadangan makanan
misal ovalbumin
4. Protein kontraktil, berfungsi menggerakkan otot, misal aktin
5. Protein struktural, berfungsi melindungi jaringan dibawahnya
misalnya keratin
6. Protein pelindung, berfungsi sebagai pelindung terhadap
mikroorganisme patogen, misalnya antibodi
7. Hormon, berfungsi mengatur reaksi dalam tubuh,
misalnya insulin
UJI PROTEINUntuk menunjukkan adanya protein dapat dilakukanDengan reaksi uji protein melalui reaksi sebagai beri-Kut :• Uji Biuret : untuk menguji adanya ikatan peptida - Pereaksi yang dipakai adalah larutan NaOH 40%
dan larutan CuSO4 1%. - Sebanyak 3 ml larutan sampel ditambah dengan
larutan 0,1 M dan 2 tetes CuSO4 . - Pada uji Biuret terhadap suatu bahan akan me – nunjukkan warna ungu atau merah muda bila suatu bahan mgd ikatan peptida(protein)
2. UJI Xantoproteat : untuk menguji adanya gugus fenil /
cincin benzena pada asam amino penyusun protein
- Pereaksi yang dipakai adalah Asam nitrat pekat asam
asetat pekat dan dapat juga asam sulfat pekat.
- 3 ml Larutan sampel yang mengandung protein ditambah
2 ml HNO3 pekat lalu dipanaskan pada penangas air.
- Bila sudah dingin ditambahkan NH3 / NaOH.
- Jika ditambah NH3 akan berwarna kuning dan jika ditam
bah NaOH akan berwarna jingga.
3. Uji Timbal asetat : untuk menguji adanya belerang
- Pereaksi yang dipakai adalah larutan NaOH 40% dan
kertas saring yang dibasahi larutan Pb (NO3.)2 / asetat - 2 ml Suatu sampel yang mengandung protein ditambah dengan NaOH kemudian dipanaskan pada penangas air. Uap yang terjadi diuji dengan kertas timbal asetat bila terjadi warna hitam, pada kertas saring tersebut maka proteinnya mengandung belerang. - Warna hitam menunjukkan bahwa S Organik diubah
menjadi Na2S yang dengan Pb (CH3COO)2 akan mem- bentuk PbS yang berwarna hitam pada kertas saring.
LEMAK / MINYAK
( GLISERIDA )
A. Pengertian Lemak Lemak adalah ester-ester dari gliserol dan asam - asam
lemak ( asam – asam karboksilat dengan rantai alkil yang
panjang ).
Lemak terbentuk melalui reaksi esterifikasi antara gliserol
dengan asam lemak. O
CH2 –OH CH2 – O- C -R
O
CH – OH + 3 R – COOH CH - O- C -R
O
CH2 – OH CH2 – O- C -R
Gliserol Asam lemak Lemak/gliserida
B. Asam Lemak Asam lemak adalah asam karboksilat bersuku
tinggi dan terdapat di alam dalam bentuk ester dgn
gliserol.
Asam Lemak dibedakan atas :
1. Asam lemak jenuh.
2. Asam lemak tak jenuh.
Asam Lemak jenuh.
Jlm
Atom
C
Nama asam lemak jenuh Rumus
Molekul Sistimatik Trivial
10. Asam Dekanoat Asam Kaprat CH3- (CH2)8-COOH
12. Asam Dodekanoat Asam Laurat CH3-(CH2)10-COOH
14. Asam tetradekanoat Asam Miristinat CH3-(CH2)12-COOH
16 Asam hexa dekanoat Asam Palmitat CH3-(CH2)14-COOH
18 Asam okta dekanoat Asam Stearat CH3-(CH2)16-COOH
20 Asam eikosanoat Asam Arakidat CH3-(CH2)18-COOH
Asam Lemak tidak jenuh
Jlm
Atom
C
Nama asam lemak tidak jenuh Rumus
Molekul Sistimatik Trivial
18. Asam 9,oktadekenoat Asam Oleat
Omega- 9
C17H33-COOH
18. Asam 9,12 oktadekadienoat
Asam Linoleat
Omega - 6
C17H31 -COOH
18. Asam 9,12,15 oktadeka
trienoat
Asam Linolenat
Omega - 3 C17H29 -COOH
20.
Asam 5,8,11,14 dikonta
tetrenoat
Asam 5,8,11,14,17 eiko pentaenoat
Asam arakidonat
EPA (Omega – 3 )
C19H31- COOH
C19H29- COOH
Manfaat Omega – 3EPA dan DHA dikenal sebagai asam lemaktak jenuh dengan ikatan rangkap pertamaPada atom C ketiga dari ujung alkil metil EPAdan DHA dikenal dengan nama Omega – 3. Omega-3 berguna untuk memperkuat
dayatahan otot jantung, meningkatkan kecerdasanOtak, melenturkan pembuluh darah,memban-tu pertumbuhan dan perkembangan syarafotak dan retina,serta mencegah penggumpa-Lan darah.contoh;ikan tuna,tenggiri,lemuru.
Beberapa Asam Lemak Pembentuk Lemak dan Sumber
No Asam Lemak Sumber
1.
2.
3.
4.
Jenuh
Asam laurat,C11H23COOH
Asam palmitat, C15H31COOH
Asam stearat, C17H35COOH
Tidak jenuh
Asam oleat, C17H35COOH
Asam lenoleat, C17H33COOH
Asam lenolenat, C17H31COOH
Minyak kelapa& sawit
Lemak nabati & hewani
Lemak hewan(mgd lebih
banyak asam lemak jenuh
Lemak jagung
Minyak nabati
Minyak kedelai,minyak
Biji rami
C. Tata Nama Lemak
1. Lemak yang terbentuk dari satu macam asam lemak dan
gliserol diberi nama dengan menyebutkan gliserol/gliseril dan diikuti nama asam lemak pembentuknya dengan diawali kata tri. contoh : O O
CH2-O-C-C17H35 CH2-O-C-C17H33
O O
CH- O-C-C17H35 CH –O-C-C17H33
O O
CH2-O-C-C17H35 CH2-O-C-C17H33
glyseril tristearat glyseril trioleat
2. Lemak yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak yang
berlainan diberi nama dengan menyebutkan kata gliserol /
gliseril diikuti nama asam-asam lemak penyusunnya dengan
urutan α, β, γ dengan akhiran O pada asam α dan β.
O
CH2-O- C- C15H31
O
CH –O- C- C17H35
O
CH2-O- C- C17H33
gliserol α palmito, β stearo, γ oleat
Berdasarkan kejenuhan ikatan, lemak dibedakan menjadi
1. Lemak yang memiliki alkil jenuh (terbentuk dari asam-asam
lemak jenuh) yang disebut lemak
contoh: - gliseril tristearat (tristearin)
- gliseril tripalmitat (tripalmitin)
2. Lemak yang memiliki alkil tak jenuh (terbentuk dari asam-
asam lemak tak jenuh) yang disebut minyak
contoh: - gliseril trioleat
- gliseril trilinoleat
Perbedaan Lemak dan Minyak
No Lemak Minyak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pada suhu kamar berwujud
Padat
Umumnya berasal dari hewan
Mengandung asam lemak
Jenuh lebih banyak
Mempunyai titik cair tinggi
Lebih banyak mgd asam
Lemak jenuh
Berpontensi mengakibat
Kan jantung koroner& hiper
tensi
Pada suhu kamar berwu
Jud cair
Umumnya berasal dari
tumbuhan
Mengandung asam lemak
tak jenuh lebih banyak
Mempunyai titik cair rendah
Lebih banyak mgd asam
Lemak tidak jenuh
Lebih aman
Sifat-sifat minyak dan lemak
1. Lemak pada suhu kamar berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair.
2. Dapat mengalami hidrolisis pada suhu 180°C dan tekanan 10 atm ( pada suhu kamar dengan enzim lipasa ) lemak/minyak + air gliserol + asam-asam lemak ( gliserol larut dlm air, sedangkan asam lemak terapung dalam air ) 3. Dapat terhidrolisis oleh basa ( NaOH / KOH ) menghasilkan sabun (sebagai garam ) dan sebagai hasil sampingannya adalah gliserol. Proses ini disebut Penyabunan/Saponifikasi Sabun merupakan garam natrium/kalium dari asam
karboksilat bersuku tinggi.
OCH2-O-C-C17H33
O
CH2-O-C-C17H33 + 3 NaOH 3 C17H35-COONa +
O Natrium stearat
CH2-O-C-C17H33 CH2 – OH
CH - OH
CH2 - OH
gliserol
4. Dapat mengalami proses ketengikan lemak/minyak yang
telah disimpan lama karena teroksidasi oleh udara
5. Minyak dapat mengadisi hidrogen menjadi lemak padat
( mentega tiruan/ margarin )
triolein( cair ) + 3 H2 Ni tristearin ( padat )
O
CH2-O-C-C17H33 CH2-O
O
CH2-O-C-C17H33 + 3 H2
O
CH2-O-C-C17H33
Dalam Analisis sederhana dikenal : 1. Angka /bilangan Penyabunan Angka penyabunan adalah angka yang menunjukkan
berapa mgram NaOH/KOH yang digunakan untuk menghidrolisis satu gram lemak. 2. Angka/bilangan iodin Bilangan iodin adalah angka yang menyatakan banyaknya gram iodin yang dapat mengadisi 100 gram lemak. ( semakin tidak jenuh suatu asam lemak, maka bilangan iodinnya makin tinggi )C0ntoh :1.Tentukan bilangan penyabunan dari gliseril trioleat (Mr=884)2. Tentukan bilangan Iodium dari gliseril triolet
Fungsi lemak dan minyak
1. Sebagai cadangan energi dalam tubuh untuk jangka panjang.
karena lemak mengandung energi kimia per gram yang jauh
lebih besar dari pada karbohidrat dan protein
2. Sumber energi ( 1gram lemak= 9 kilokalori )
3. Sebagai pelarut vitamin yang larut dalam air.
4. Untuk mempertahan suhu tubuh
Recommended