Darah iii kadar hb

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1. Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak. No. 1 : 1-6 (Halaman)MENENTUKAN KADAR HEMOGLOBIN, NILAI HEMATOKRIT, MENGHITUNG SEL DARAH MERAH DAN SEL DARAH PUTIHM. Asfar Syafar*, Irsan** *Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin**ABSTRAK Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah, nilai hematokrit, serta menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih. Metode praktikum untuk menentukan kadar hemoglobin dengan cara sahli yaitu mengisi larutan HCl 0,1 N ke dalam tabung sahli, menghisap darah yang keluar dari jari dengan pipa haemometer sampai garis 20 mm, meniup darah tadi ke dalam tabung dan mengocok tabung, meneteskan aquades sambil diaduk sampai warnanya sama dengan warna kaca standar pada tabung sahli dan dengan kertas skala Hb yaitu menusuk ujung jari kemudian darah yang keluar diseka dengan kertas skala, setelah itu menentukan kadar hemoglobin darah. Pada menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih yaitu menghisap darah dengan menggunakan pipet sel darah merah kemudian menghisap cairan hayem sampai 101. Melepaskan pembuluh karet dari pipet kemudian mengocoknya dengan hati-hati. Sebelum diteteskan ke dalam kamar hitung, lima tetes darah di dalam kapiler harus dibuang. Setelah itu meletakkan ujung pipet di atas kamar hitung dengan kemiringan 30-35. Kemudian memeriksa sampel darah tersebut di bawah mikroskop.Hasil yang diperoleh adalah bahwa kadar hemoglobin pada pria lebih besar dari kadar hemoglobin pada wanita. Nilai hematokrit yang didapat mendekati angka normal. Menghitung jumlah sel darah merah diperoleh hasil jumlah sel darah merah yang terdapat di dalam tubuh praktikan yaitu 4.750.00 /mm3. Menghitung sel darah putih diperoleh jumlah sel darah putih yang terdapat pada praktikan adalah 750/mm3. Kata kunci : Darah, Hematokrit, Hemoglobin, Hayem, Turk.menggambarkan persentase sel-sel darah di dalam darah. Penentuan nilai hematokrit dilakukan dengan mensentrifuge darah dalam tabung hematokrit yang telah dikalibrasi. Ji ka seseorang mempunyai nilai hematokrit 40 artinya 40% dari volume darah adalah sel-sel darah. Nilai hematokrit dipengarui oleh faktor apakah orang itu menderita anemia atau tidak , tingkat aktivitas tubuh dan ketinggian tempat dimana orang itu tinggal. Darah yang merupakan cairan den gan volume yang berbedabeda tergantung pada jenis kelamin, ukuran tubuh, dan umur yang setiap saat beredar ke seluruh ba gian tubuh. Menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih sangat penting untuk diketahui karena dengan itu kitaPENDAHULUAN Darah merupakan bagian jaringan tubuh yang bersifat cair, karena zat-zat antar sel darah merupakan cairan. Selsel yang menyusun darah terdiri atas bebera pa macam yang dapat dibe-dakan menurut bentuk, ukuran, serta fungsinya. Hemoglobin merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksi gen dalam darah. Hemoglobin merupakan zat yang menentu-kan warna pada darah. Darah yang mengandung banyak hemoglo bin akan terlihat berwarna merah cerah, sed angkan darah yang kekurangan hemoglobin akan terlihat berwarna merah gelap. Nilai hematokrit adalah suatu istilah untuk1

2. M. Asfar Syafar I 111 12 286dapat mengetahui tingkat kekabalan seseorang yang memiliki antibodi untuk melawan suatu jenis penyakit. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah, nilai hematokrit, serta menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih.pada kertas skala. Kemudian catat hasilnya pada table pengamatan. Untuk mengitung nilai hematokrit kita menempatkan ujung pipa kapiler pada ujung jari yang dilukai, kemudian membiarkan darah masuk dengan sendirinya sampai 4/5 bagian dari panjang pipa. Selanjutnya melakukan centrifuge selama sekitar 10 menit. Kemudian catat hasilnya pada table pengamatan. Untuk menghitung sel darah merah kita menghisap darah dengan menggunakan pipet sel darah merah kemudian menghisap cairan hayem sampai 101. Melepaskan pembuluh karet dari pipet kemudian mengocok-nya dengan hati-hati membuat angka delapan selama 1- 2 menit. Sebelum diteeskan ke dalam kamar hitung , lima tetes darah di dalam kapiler harus dibu ang, lalu selanjutnya membersih-kan kamar tersebut terlebih dahulu Setelah itu meletakkan ujung pipet di atas kamar hitung dengan kemiringan 30 - 35 selama 2-3 menit agar sel-sel darah mengendap dan tetap tempatnya. Kemudian memeriksa sampel darah tersebut di bawah mikroskop. Dengan perbesaran 40X. Untuk menghitung sel darah putih kita menghisap darah sampai tanda 0,5 kemudian menghisap larutan turk sampai angka 11 dengan hati-hati. Melepaskan pembuluh karet dari pipet lalu memegangnya dengan ibu jari dan jari telunjuk kemudian mengocoknya dengan hati-hati selama 1-2 menit. Sebelum meneteskan ke dalam kamar hitung terlebih dahulu kita membersih-kan kamar hitung dan kaca penutup harus rapat dengan loji. Dengan kemiringan 30-35, memasukkan pipet ke dalam kamar hitung dan membiarkannya selama 2-3 menit agar selsel darah mengendap dan tetap tempatnya. Setelah itu memeriksa sampel darah tersebut di bawah mikroskop. Dengan perbesaran 40X.MATERI DAN METODE Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 September 2013 pukul 14.00 wita selesai bertempat di Laboratorium Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Alat yang digunakan pada praktikum meliputi mikroskop, laser pen, glas obyek, cover glas, tabung wintrobe, centrifuge, haemoglobinome-ter sahli, haemocyometer lengkap (terdiri dari 2 pipet dan 1 buah kamar hitung) pipet tetes. Bahan yang digunakan pada praktikum meliputi sampel darah praktikan, max(malam), HCL 0,1N, kertas skala Hb, pipa kapiler, larutan hayem dan turk, cover glass, aquades, alkohol 70%, kapas. Prosedur kerja dengan cara sahli dimulai dengan mengisi larutan HCl 0,1 N sampai garis bawah ke dalam tabung sahli. Kemudian menghisap darah yang keluar dari jari dengan pipa haemometer sampai garis 20 mm dan mencatat waktunya. Setelah itu meniup darah tadi ke dalam tabung tanpa ada gelembung udara. Mengocok tabung dan membiarkannya selama kurang lebih 5 menit hingga terbentuk warna cokelat. Kemudian meneteskan aquades setetes demi setetes sambil diaduk sampai warnanya sama dengan warna kaca standar pada tabung sahli. Mencatat seberapa tinggi miniskus cairan tersebut lalu menghitung kadar Hb dalam per 100 ml darah. Prosedur dengan menggunakan kertas Hb kita menusuk ujung jari dengan vaccinostyle kemudian darah yang keluar diseka dengan kertas skala, setelah itu menentukan kadar hemoglobin darah dengan melihat standar nilai hemoglobin2 3. M. Asfar Syafar I 111 12 286Tabel2: Hasil Uji Kadar Hemoglobin Cara Sahli Kadar Metode KLP Hb Kertas Hb Laki-laki =70 I Perempuan=60 Laki-laki =70 II Perempuan=60 Laki-laki =60 III Perempuan=70 Laki-laki =60 IV Perempuan=60 Laki-laki =70 V Perempuan=60 Laki-laki =80 VI Perempuan=70 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013. Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa kadar hemoglobin dengan metode kertas hb kelompok I didapat nilai 70 untuk laki-laki dan 60 pada perempuan, kelompok II didapat nilai 70 untuk laki-laki dan 60 pada perempuan, kelompok III didapat nilai 60 untuk lakilaki dan 70 pada perempuan, kelompok IV didapat nilai 60 untuk laki-laki dan 60 pada perempuan, kelompok V didapat nilai 70 untuk laki-laki dan 60 pada perempuan, kelompok VI didapat nilai 80 untuk lakilaki dan 70 pada perempuan. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan keragaman hasil dengan metode kertas Hb. Hal ini sesuai dengan Oktia (1999) bahwa keragaman hasil dengan metode kertas Hb secara internal dapat disebabkan oleh perbedaan makanan yang dikomsumsi. Perhitungan kadar hemoglobin dengan menggunakan kertas skala Hb ternyata lebih baik dibandingkan dengan menggunakan sahli, karena nilai pada skala Hb lebih mendekati nilai hemoglobin normal.HASIL DAN PEMBAHASAN a) Kadar Hemoglobin Dengan Cara Sahli Kadar hemoglobin pada darah dengan cara sahli dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel1: Hasil Uji Kadar Hemoglobin Cara Sahli Kadar Metode KLP Hb Cara Sahli I 140 II 27 III 21,34 IV 36 V 17 VI 85 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013. Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa kadar hemoglobin dengan metode sahli pada kelo mpok I sebesar 140gram/ml, kelom-pok II sebesar 27gram/ml, kelompok III sebesar 21,34 gram/ml, kelompok IV sebesar 36 gram/ml, kelompok V sebesar 17 gram/ml dan kelompok VI sebesar 85 gram/ml. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa pada pria lebih besar kadar hemoglobinnya daripada wanita. Hal ini sesuai dengan pendapat Koasih (1990), yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin adalah jenis kelamin, jumlah sel darah, ketinggian tempat, dan tingkat kesehatan. Dari data di atas menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada pria dan wanita di bawah normal. Kadar hemoglobin yang normal pada pria sebesar 14-18% dan pada wanita 12-15%. b) Kadar Hemoglobin Dengan Cara Kertas Hb Kadar hemoglobin pada darah dengan cara sahli dapat dilihat pada tabel berikut:c) Nilai Hematokrit Nilai hematokrit dilihat pada tabel berikut:3darahdapat 4. M. Asfar Syafar I 111 12 286Tabel 2: Hasil Uji Nilai Hematokrit KLPaktivitas dan keadaan pagositosia. Hal ini sesuai dengan pendapat Frandson (1999), bahwa ketinggian tempat juga mempengaruhi nilai hematokrit, karena pada tempat yang tinggi seperti pegunungan kadar oksigen dalam udara berkurang sehingga oksigen yang masuk ke dalam paru-paru berkurang, oleh karena itu supaya terjadi keseimbangan maka sumsum tulang belakang memproduksi selsel darah merah dalam jumlah yang banyak.Nilai HematokritPlasma darah = 50 Sel darah merah=40 Plasma darah = 38 II Sel darah merah = 42 Plasma darah = 40 III Sel darah merah =30 Plasma darah =57 IV Sel darah merah =43 Plasma darah = 43 V Sel darah merah =57 Plasma darah = 30 VI Sel darah merah = 40 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013. Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai plasma dar ah sebesar 50 dan sel darah merah sebesar 40 untuk kelompok I, sedangkan pada kelompok II didapat nilai plasma darah sebesar 38 dan sel darah merah sebesar 42, pada kelompok III didapat nilai plasma darah sebesar 40 dan sel darah merah sebesar 30, pada kelompok IV didapat nilai plasma darah sebesar 57 dan sel darah merah sebesar 43, pada kelompok V didapat nilai plasma darah sebesar 43 dan sel darah merah sebesar 57, pada kelompok V didapat nilai plasma darah sebesar 30 dan sel darah merah sebesar 40. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai hematokrit pada percobaan di atas masih mendekati nilai hematokrit normal. Hal ini sesuai dengan pendapat Frandson (1992) yang menyatakan bahwa nilai hematokrit normal pada laki-laki adalah 42% dan pada wanita 38%. Faktor faktor yang mempenga ruhi nilai hematokrit adalah jenis kelamin, spesies, jumlah sel drah merah dimana jumlah sel darah merah pada pria lebih banyak jika dibandingkan dengan wanita, apabila jumlah sel darah merah meningkat atau banyak maka jumlah nilai hematokrit juga akan mengalami peningkatan, Id) Menghitung Sel Darah Merah Berdasarkan hasil praktikum menghitung sel darah merah, maka diperoleh hasil sebagai berikut:4 5. M. Asfar Syafar I 111 12 286Gambar 1. Hasil Praktikum Menghitung Jumlah Sel Darah Merah LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 WW RR RRRWWPreparat = Darah Manusia Perbesaran = 40 x Dik: R1 = 100 R2 = 88 R3 = 97 R4 = 120 R5 = 70N = R1 + R2 + R3 + R4 + R5 N = 100+88+97+120+70 N = 475 SDM = N x 10.000 SDM = 475 x 10.000 SDM = 4.750.000mm3 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013 Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh, maka hasil jumlah sel darah merah sebesar 4.750.000/ mm3. Dari data di atas diketahui bahwa jumlah sel darah merahnya tidak normal, tidak cukup. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Frandson (1999), yang menyatakan bahwa sel darah merah merupakan bag ian utama dari komponen darah, dimana setiap milimeter kubik pada darah pria dewasa mengandung 5.200.000 mm3 sel darah merah, sedangkan pada wanita yaitu 4.700.000 mm3 dimana jumlah sel darah merah ini berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan juga mempertahankan suhu tubuh. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit seseorangdimana jumlah sel darah merah yang normal pada pria adalah 5.200.000 mm3, hal tersebut dapat disebabkan karena aktivitas tubuh praktikan yang padat sehingga memiliki waktu istirahat yang terdiri atas: jenis kelamin, dimana jumlah eritrosit pada seorang perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki, hal ini terkait siklus menstruasi. Usia seseorang, pembentukan eritrosit pada manusia akan dibentuk sampai pada usia 5 tahun pada sumsum tulang panjang dan pada usia 20 tahun sumsum tulang panjang tidak lagi menghasilkan. Ketinggian tempat, pada daerah yang tinggi, kadar oksigen dalam udara berkurang. Untuk memenuhi keperluan oksigen dalam jaringan, produksi eritrosit harus dipercepat (Anonim, 2011)e)Menghitung Sel Darah Putih Berdasarkan hasil praktikum tentang menghitung sel darah putih maka diperoleh hasil sebagai berikut:5 6. M. Asfar Syafar I 111 12 286Gambar 2. Hasil Praktikum Menghitung Jumlah Sel Darah Putih LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 WW RR RRRWWPreparat = Darah Manusia Perbesaran = 40 X Dik: W1 = 3 W2 = 4 W3 = 1 W4 = 7N = W1 + W2 + W3 + W4 N=3+4+1+7 N = 15 SDP = N x 50 SDP = 15 x 50 SDP = 750 mm3 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013 Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa jumlah sel darah putih yaitu 750 mm3. Hasil menunjukkan bahwa jumlah sel darah tersebut tidak normal, dimana jumlah sel darah putih normal pada manusia yaitu berkisar 5-10.000/L. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2013), yang menyatakan bahwa Jumlah leukosit lebih besar daripada jumlah eritrosit tetapi jumlahnya di dalam tubuh jauh lebih sedikit, yaitu berkisar 5-10.000/L. Faktorfaktor yang mempengaruhi jumlah sel darah putih adalah jenis kelamin, dimana pria mempunyai jumlah sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sel darah putih, aktivitas juga mempengaruhi jumlah sel darah putih, meningkatnya jumlah sel darah putih umumnya merupakan pertanda adanya infeksi, feukofenia atau berkurangnya jumlah total sel darah putih dari yang normal biasanya lebih cenderung bersifat patologis. Sel darah putih berfungsisebagai pertahanan tubuh yang melakukan fagositosis terhadap virus dan kuman yang masuk.KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa bahwa kadar hemoglobin pada pria lebih besar dari kadar hemoglobin pada wanita. Nilai hematokrit merupakan persentase sel-sel darah dalam darah, dari hasil uji hematokrit yang didapat diketahui bahwa nilainya mendekati angka normal. Menghitung jumlah sel darah merah diperoleh hasil jumlah sel darah merah yang terdapat di dalam tubuh praktikan yaitu 4.750.00 /mm3. Menghitung sel darah putih diperoleh jumlah sel darah putih yang terdapat pada praktikan adalah 750/mm3. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah sel darah merah dan sel darah putih adalah6 7. M. Asfar Syafar I 111 12 286jenis kelamin, aktivitas tubuh, usia, dan ketinggian tempat.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011. Eritrosit. Http://cattiecuttie2 90.blogspot.com diakses pada 20 Oktober 2013 Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Koasih. 1990. Biologi Edisi Ke Lima. Alumni, Bandung. Oktia. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Bina Pustaka Indonesia, Jakarta Sonjaya, H. 2013. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar.7