Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
66
Lampiran 1: Kuesioner
Kuesioner Penelitian
Informan Yth,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, kami mahasiswa Program Studi
Manajemen Perhotelan Universitas Kristen Petra Surabaya melakukan Penelitan
tentang Pandangan Chef hotel berbintang di Surabaya terhadap sistem penerapan
Hazard Analysis Critical Control Point. Kami mohon kesediaan anda untuk
berpartisipasi mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan benar. Adapun semua
informasi yang didapat dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya
digunakan untuk kepentingan akademis. Atas kerjasama dan partisipasinya,
kami ucapkan terima kasih.
I. Pilih satu jawaban dan beri tanda silang (X) pada jawaban dibawah ini.
1. Jenis kelamin
a. Pria b. Wanita
2. Usia
a. < 20 tahun c. 31-40 tahun
b. 21-30 tahun d. > 40 tahun
3. Jabatan saat ini
a. Chef de Partie b. Executive Chef c. Lainnya, sebutkan : ……
4. Lama bekerja di kitchen hotel ini ( hotel……………… )
a. < 1 tahun ( berhenti sampai disini ) b. ≥ 1 tahun, …………..tahun
5. Pengalaman kerja di kitchen hotel berbintang lainnya (bintang 3,4 dan 5) :
- Di hotel……………. , sebagai………………..
- Di hotel……………. , sebagai………………..
6. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan khusus mengenai HACCP (Hazard
Anaylsis Critical Control Point) :
a. Pernah, tahun…….. b. Tidak pernah
7. Seberapa jauh anda memiliki pengetahuan mengenai HACCP (Hazard
Anaylsis Critical Control Point) :
a. Sangat Baik c. Cukup e. Sangat kurang
b. Baik d. Kurang
II. Berikan tanda (√) pada jawaban yang paling benar menurut anda.
No. Hal-hal yang anda lakukan
sehubungan dengan HACCP
Ya Tidak N/A Comment
Prinsip 1 : Analisa Bahaya
1 Melakukan indentifikasi bahaya pada
produk makanan
67
Lampiran 1: Kuesioner (lanjutan)
No. Hal-hal yang anda lakukan
sehubungan dengan HACCP Ya Tidak N/A Comment
2 Mengidentifikasi bahan mentah dan
bahan jadi yang digunakan dalam
mengolah menjadi produk makanan
3 Mengidentifikasi waktu dan suhu
untuk keamanan setiap produk
4 Menentukan dimana bahaya keamanan
pangan yang mungkin terjadi
5 Menganalisa jenis bahaya yang
mungkin terjadi (bahaya biologis,
bahaya fisi dan bahaya kimia)
6 Mengevaluasi bahaya yang mungkin
terjadi beserta resikonya
Prinsip 2 : Mengidentifikasi Titik Kontrol Kritis (CCP’s)
Penerimaan
7 Memastikan area tempat penerimaan
sudah bersih dan bebas dari binatang
pengerat / perusak
8 Memastikan container penerimaan
kondisinya sudah bersih dan terpisah
dari bahan-bahan lain
9 Memastikan pemasok sudah terpercaya
kualitasnya
10 Memastikan suhu sudah sesuai SOP
Penyimpanan
11 Memastikan area tempat penyimpanan
sudah bersih dan bebas dari binatang
pengerat / perusak
12 Memastikan suhu area tempat
penyimpanan sudah sesuai SOP
13 Memastikan penggunaan label
produksi pada produk
14 Menjalankan FIFO pada daily produk
yang digunakan
15 Memastikan penyimpanan produk dan
bahan-bahan sesuai dengan jenisnya
Persiapan
16 Menggunakan pisau dan cutting board
sesuai dengan jenis produk dan bahan
yang digunakan
17 Memastikan meja kerja terbuat dari
bahan yang tidak menimbulkan
kontaminasi silang
68
Lampiran 1: Kuesioner (lanjutan)
No. Hal-hal yang anda lakukan
sehubungan dengan HACCP Ya Tidak N/A Comment
18 Memastikan tempat atau area persiapan
terpisah dengan tempat pencucian
peralatan
Penanganan
19 Memastikan suhu chiller dan freezer
sudah sesuai dengan SOP
20 Memastikan sudah melakukan
pengecekan untuk memastikan suhu
chiller tetap konsisten
21 Memastikan area penanganan terpisah
dengan penanganan produk lain
22 Memastikan pengunaan pisau dan
cutting board sudah sesuai dengan
jenisnya
23 Memastikan setiap staf sudah
menggunakan perlengkapan ( sarung
tangan, safety shoes, topi / hairnet,dll)
yang sesuai standar
Penyajian
24 Memastikan area penyajian terpisah
dengan area persiapan dan penanganan
produk dan bahan-bahan
25 Memastikan serving dish dan utensils
sudah disanitasi
26 Memastikan penempatan serving dish
dan utensils sudah sesuai jenisnya
27 Memastikan setiap staf menggunakan
sarung tangan saat penyajian
Prinsip 3 : Menentukan Batas Kritis
28 Menentukan standar higienis dalam
ruangan pemasakan/dapur
29 Melakukan pemisahan fasilitas yang
digunakan untuk produk mentah dan
produk jadi
30 Menentukan batas aman dalam
menyimpan makanan (suhu,waktu dan
kemampuan makanan dalam
mendukung tumbuhnya bakteri)
31 Mengetahui batas kritis untuk
memantau
32 Memastikan bahaya apa saja yang
dapat dicegah, dihilangkan dan
dikurangi
69
Lampiran 1: Kuesioner (lanjutan)
No. Hal-hal yang anda lakukan
sehubungan dengan HACCP Ya Tidak N/A Comment
Prinsip 4 : Membuat Sistem Pemantauan
33 Memeriksa prosedur pengolahan dan
penanganan pada CCP’s dapat
dikendalikan
34 Melakukan pengamatan yang terjadwal
35 Menetapkan persyaratan dalam
pemantauan
Prinsip 5 : Menentukan Tindakan Korektif
36 Menerapkan tindakan korektif
37 Melakukan pencatatan langkah-
langkah tambahan dan memverifikasi
bahwa batas kritis telah terpenuhi
Prinsip 6 : Memeriksa Kembali Sistem
38 Memverifikasi ulang rencana HACCP
yang telah berjalan
39 Memastikan prosedur HACCP telah
bekerja sebgaimana yang diharapkan
40 Menerapkan tahap verifikasi sesuai
prosedur
Prinsip 7 : Membuat Rekaman dan Dokumentasi
41 Menetapkan tugas masing-masing
anggota dalam penerapan HACCP
42 Membuat prosedur pencatatan
verifikasi
43 Mendiskripsikan produk pangan dan
pemanfaatannya
44 Mencatat bahaya yang terkait dengan
CCP’s dan pencegahannya
45 Mecatat batas kritis
46 Mecatat hasil dari pemantauan
70
Lampiran 2: Transkrip Chef “X” Hotel Berbintang Tiga
Usia : 31-40 tahun
Hotel : Equator
Jabatan : Chef de Partie
Lama Bekerja: 15 tahun
Prinsip 1 : Analisa Bahaya
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja melakukan identifikasi bahaya pada
produk makanan ?
X : Ya
P : Jenis produk makanan apa saja yang diidentifikasi ?
X : Tentunya banyak, semua produk makanan pada umumnya secara tidak
langsung diidentifikasi oleh pengelola makanan sendiri. Contohnya makanan
kaleng, sayuran, buah, ikan, dry goods, frozen food (sosis, smoke beef, dan lain
lain) secara fisik diidentifikasi. Makanan Beku sangat sulit diidentifikasi karena
harus melalui proses thawing sehingga baru terlihat (tekstur fisik, baunya).
Contoh daging kalau warnanya kehijauan dan baunya tidak enak tentu sudah
terkontaminasi. Telur pun diidentifikasi jika waktu direndam telur mengapung
maka telur tersebut sudah terkontaminasi atau ada bakteri yang masuk.
P : Apakah chef juga mengidentifikasi suhu dan waktu pada semua produk ?
X : Ya. Suhu juga harus setiap saat dipantau untuk menghindari jika ada suhu
yang drop shingga kita dapat langsung memanggil pihak atau staf engineering.
Semua staf khususnya yang bekerja di dapur juga setiap saat harus memantau
secara tidak langsung karena ini bukan hanya tanggung jawab seorang chef, tetapi
semua staf dapur ikut berperan langsung.
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menentukan dan menganalisa dimana
bahaya pangan yang mungkin terjadi ?
X : Ya. Makanan kaleng walaupun sudah di press atau di wrap bakterinya bisa
berkembang dan untuk menghindari terjangkitnya bakteri, makanan kaleng harus
di pakai langsung. Menganalisa bahaya pangan juga bisa dari alat yang digunakan
untuk mengolah makanan. Produk seperti beef juga kita harus tahu penangananya,
jika kita ingin mengolah frozen beef harus melalui proses thawing terlebih dahulu
kemudian daging tersebut tidak bisa disimpan ke frozen lagi karena juice dari
daging sudah keluar sehingga tidak boleh melalui proses dua kali thawing. Contoh
lainnya bisa juga telur yang harus direndam untuk mengetahui bahaya yang
mungkin terjadi.
71
Lampiran 2: Transkrip Chef “X” Hotel Berbintang Tiga (lanjutan)
P : Dievaluasi tidak chef bahayanya ?
X : Iya. Secara tidak langsung kita tahu tindakan apa saja sebelum mengolah
produk untuk mengantisipasi bahaya yang muncul.
Prinsip 2 : Mengidentifikasi Titik Kontrol Kritis
Penerimaan
P : Apakah di tempat penerimaan chef memastikan tempat tersebut telah bersih
dan bebas dari binatang ? Bagaimana caranya ?
X : Itu semua merupakan tanggung jawab bersama. Staf kitchen harus mengontrol
setiap ada pemasok yang datang dan pihak steward juga tanpa harus dikomando
harus membersihkan ( disapu, dipel, dicuci dan disikat tempatnya) dengan
dipantau oleh orang dari staf kitchen dan staf steward. Tempat penerimaan juga
tidak boeh terbuka setiap saat, harus di tutup jika tidak perlu dan dibuka hanya
jika ada barang yang datang dari pemasok atau truck yang datang.
P: Hal-hal penting apa saja yang dilihat pada saat penerimaan ?
X : Barang atau produknya, container dan truk. Truk hanya dilihat sekilas saja
karena container tempat barang yang dibawa harus bersih dan barang yang
dibawa harus terpisah dan rapi atau sesuai dengan jenisnya.
Penyimpanan
P : Apakah di tempat penyimpanan chef memastikan tempat tersebut bersih dan
bebas dari binatang pengerat ? Bagaimana caranya ?
X : Iya. Seperti walk in chiller dan freezer harus di bersihkan saat general
cleaning seminggu sekali. Tetapi setiap saat harus di mop dan disemprot dengan
air agar bekas darah yang netes tidak menjadi bau dan bekas. Tempat
penyimpanan (dry storage) juga penting dan harus dibersihkan setiap saat. Pihak
steward dan kitchen bekerja sama dalam hal ini.
P : Hal-hal penting apa saja yang dilihat pada saat penyimpanan ?
X : Semua aspek umunya sangat penting dan berhubungan. Sistem FIFO dan suhu
dalam penyimpanan sangat harus diperhatikan sehingga jika tidak dikontrol bisa
berdampak berkepanjangan. Bisa saja suhunya turun dan pihak engineering yang
bertanggung jawab untuk mengecek setiap saat. Kebersihan tempat dan
penempatan bahan seperti daging, ayam, buah, sayur dan makanan kaleng semua
harus dipisahkan.
72
Lampiran 2: Transkrip Chef “X” Hotel Berbintang Tiga (lanjutan)
P : Apakah chef menggunakan label produksi untuk menjalankan FIFO pada
produk ?
X : Pasti. Hal ini untuk memastikan penggunaan produk yang terjadwal dan untuk
memastikan agar daging dan sayur atau produk lainnya tidak spoil. Kita juga
dapat menggunakan sistem food engine untuk memanfaatkan sisa bahan untuk
diolah lagi. Contohnya kentang yang diolah untuk breakfast jika tidak habis, pada
saat makan siang bisa dibuat olahan menu lain seperti perkedel untuk
penghematan makanan. Hal ini juga dapat mengurangi food cost.
P : Apakah barang atau produk disimpan sesuai dengan jenisnya ?
X : Ya. Seperti buah dan sayur beda, buah harus disimpan ditempat sejuk dan
sayur disimpan di walk in chiller. Penyimpanan sesuai jenis juga penting untuk
menghindari kontaminasi silang antar produk makanan dan agar pengambilan
bahan rapi dan mudah diambil.
Persiapan
P : Saat persiapan, di hotel chef bekerja telah menggunakan pisau dan cutting
board yang sesuai dengan produknya ?
X : Pasti. Cutting board dipakai sesuai dengan jenisnya untuk mengindari
kontaminasi silang antar produk yang akan diolah. setiap warna cutting board
mempunyai fungsi yang berbeda.
P : Meja kerja apakah sudah menggunakan bahan yang sesuai ?
X : Meja kerja kerja harus sesuai dengan bahan yang akan diolah atau digunakan.
Bahan dan fungsi harus sejalan. Meja kerja untuk preparation tidak bisa
digunakan untuk meja penyajian karena mempunyai fungsi yang berbeda.
P : Apakah area persiapan terpisah dengan tempat pencucian ?
X : Pasti, karena untuk memudahkan opersional dan agar area kitchen tidak basah
dan licin.
Penanganan
P : Hal-hal penting apa saja yang dilakukan saat penanganan produk ?
X : Pertama produknya sendiri dan peralatan yang dipakai. Penampilan kita bersih
apa tidak, uniform kita bagaimana, rambut ( personal hygiene ) dan lingkungan
atau area dapur dan alat-alat yang dipakai dalam pengolahan.
Penyajian
73
Lampiran 2: Transkrip Chef “X” Hotel Berbintang Tiga (lanjutan)
P : Hal-hal penting apa saja yang dilakukan saat penyajian produk ?
X : Piringnya tentu harus sudah bersih, kemudian hal penting lainnya yaitu meja
penyajian harus bersih. staf kitchen harus bekerja sama dengan steward dan
service dalam hal ini karena mereka ikut berpartisipasi dalam kebersihan dan
keamanan makanan.
Prinsip 3 : Menentukan Batas Kritis
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menentukan standar higienis dalam area
dapur ?
X : Sebenarnya di hotel manapun mempunyai standar yang sama. Seperti personal
hygiene, food hygiene, dan kebersihan lingkungan dalam area dapur. Tanpa
disadari itu semua aturan yang harus di jalankan oleh semua pihak khususnya
bagian kitchen.
P : Melakukan pemisahan fasilitas yang digunakan untuk produk mentah dan
produk jadi ?
X : Produk mentah dan produk jadi tentu harus dibedakan fasilitasnya. Contohnya
tempat dan alat-alat yang dipakai dalam mengolah bahan mentah dan bahan jadi
seperti pisau harus dibedakan. Pisau dari Butcher tidak boleh digunakan untuk
bahan lainnya.
P : Menentukan batas aman dalam menyimpan makanan ?
X : untuk menentukan batas aman dalam menyimpanan makanan, suhu salah satu
kunci penting yang sangat mempengaruhi dalam menyimpan makanan.
P : Mengetahui batas kritis untuk memantau ?
X : Pasti, tujuannya untuk mengetahui kapan bakteri berkembang dan bagaimana
cara mencegahnya sehingga dapat melakukan penyimpanan yang aman.
P : Memastikan bahaya apa saja yang dapat dicegah , dihilangkan dan dikurangi ?
X : Tentu. Contoh bahaya yang dapat dicegah yaitu bakteri (proses memasak).
Makanan kaleng seperti kornet harus dipanasi untuk mencegah dan
menghilangkan dan mengurangi bahaya yang ada. bakteri pada sayur juga untuk
mencegah dan mengurangi harus dicuci sebelum digunakan untuk proses
pengolahan. Sayur juga harus di blanch untuk menghilangkan bakteri yang ada.
74
Lampiran 2: Transkrip Chef “X” Hotel Berbintang Tiga (lanjutan)
Prinsip 4 : Membuat Sistem Pemantauan
P : Memeriksa prosedur pengolahan dan penanganan pada CCP ?
X : Selain executive chef dan chef de partie yang melakukan pemeriksaan. staf
juga dapat berperan untuk saling mengingatkan bahkan menegur staf lain yang
melakukan kesalahan dalam menjalankan prosedur.
P : Melakukan pengamatan yang terjadwal ?
X : Iya. Setiap hari executive chef atau chef de partie yang melakukan briefing
juga melakukan pemeriksaan seperti perlengkapan uniform dan personal hygiene
setiap staf yang incharge.
P : Menetapkan syarat-syarat pemantauan ?
X : Tentu orang yang memantau harus memiliki pengetahuan yang baik dalam
dan serta ikut terlibat dalam kegiatan merupakan salah satu syarat utama dalam
melakukan pemantauan.
Prinsip 5 : Menetapkan Tindakan Korektif
P : Menerapkan tindakan korektif ?
X : Setiap staf harus menetapkan tindakan korektif contohnya jika ada produk
makanan ikan maupun daging yang rusak harus segera dijauhkan atau dipisahkan
dengan produk makanan lainnya.
P : Melakukan pencatatan langkah-langkah tambahan ?
X : Pencatatan dilakukan oleh senior atau chef yang berkompeten. Pencatatan
dapat berguna untuk modifikasi pada prosedur yang diterapkan. Sehingga dapat
mengurangi kesalahan dalam tindakan selanjutnya.
Prinsip 6 : Memeriksa Kembali Sistem
P : memastikan prosedur HACCP telah bekerja ?
X : iya biasanya untuk memverifikasi pihak hotel melakukan pengamatan secara
tidak terduga contohnya menggunakan mistery guest untuk melakukan
pengamatan secara langsung tanpa diketahui oleh staf hotel sendiri untuk
memastikan bahawa penerapan HACCP dilakukan dengan benar
75
Lampiran 2: Transkrip Chef “X” Hotel Berbintang Tiga (lanjutan)
P : Menerapkan tahap verifikasi sesuai prosedur ?
X : Biasanya verifikasi juga dilakukan secara acak dan tidak terjadwal untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
Prinsip 7 : Membuat Rekaman dan Dokumentasi
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menetapkan tugas masing-masing anggota
dalam penerapan HACCP ? Siapa yang menetapkan ?
X : Ya. Chef yang berhak menetapkan anggota dalam penerapan HACCP. anggota
HACCP meliputi executive chef, food and beverage manager, dan chief steward.
P : Membuat prosedur pencatatan verifikasi ?
X : Ya. Prosedur pencatatan harus dilakukan bersamaan pada saat pemantauan
dilakukan. Supaya data yang dilihat secara akurat dan detail.
P : Mencatat hasil dari pemantauan ?
X : Pasti, hasil dari pemantauan akan dijadikan data yang disimpan dan digunakan
untuk pemantauan selanjutnya. Data yang dicatat tersebut diminta pada saat
verifikasi bintang
76
Lampiran 3: Transkrip Chef “Y” Hotel Berbintang Empat
Usia : > 40 tahun
Hotel : Singgasana
Jabatan : Executive Chef
Lama Bekerja: 2 tahun
Prinsip 1 : Analisa bahaya
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja melakukan identifikasi bahaya pada
produk makanan ?
Y : Pasti. Pengelola makanan khususnya seorang chef harus mengetahui standar-
standar dalam menganalisa bahaya pada produk makanan. Contohnya pada
produk seafood, pengelola produk harus mengetahui karakteristik produk yang
diolah mulai dari tekstur, warna dan aroma.
P : Jenis produk makanan apa saja yang diidentifikasi ?
Y : Semua produk terutama produk seafood. Karena produk seafood menjadi
menu yang paling banyak peminatnya.
P : Apakah chef juga mengidentifikasi suhu dan waktu pada semua produk ?
Y : Pasti, Untuk mempertahankan kesegaran, seafood harus disimpan dalam suhu
yang tepat. Di tempatnya bekerja staf harus selalu menjaga suhu di dalam dan di
luar ruang pengolahan. Oleh karena itu, suhu dan waktu pada setiap produk harus
dicek setiap waktu. Orang dapur berperan penting karena mereka yang
mengetahui suhu dan waktu yang benar. Selain itu jika ada chiller rusak,
dibutuhkan juga respon yang cepat dari pihak engineering untuk memperbaiki.
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menentukan dan menganalisa dimana
bahaya pangan yang mungkin terjadi ?
Y : Iya, contohnya produk seafood, dalam mengolah produk khususnya seafood,
Dalam mengolah seafood kita juga harus mengetahui karakteristiknya. Sebagai
contoh, kita bisa melihat dari tekstur warna dan aroma. Selain itu, kita juga harus
menentukan segala detil pengolahannya dengan baik sehingga diperlukan
ketelitian
P : Dievaluasi tidak chef bahayanya ?
Y : Pasti, evaluasi dilakukan setiap terjadinya bahaya yang bertujuan untuk
meminimalisir bahaya yang akan terjadi lagi.
77
Lampiran 3: Transkrip Chef “Y” Hotel Berbintang Empat (lanjutan)
Prinsip 2: Mengidentifikasi Titik Kontrol Kritis
Penerimaan
P : Apakah di tempat penerimaan chef memastikan tempat tersebut bersih dan
bebas dari binatang ? Bagaimana caranya ?
Y : Adanya pembersihan rutin setiap kali pemasok datang. Karena setiap adanya
proses penerimaan barang dari pemasok, area penerimaan menjadi berantakan dan
kotor sehingga harus langsung dibersihkan agar tidak meninggalkan bau dan
bekas yang dapat memicu datang binatang.
P: Hal-hal penting apa saja yang dilihat pada saat penerimaan ?
Y : Dalam penerimaan perlu dilakukan pengecekan secara acak, Kondisi kemasan
keseluruhan, tanggal kadaluarsa barang yang diterima, kuantitas barang dan
dokumen harus sesuai. Barang harus sesuai standar yang diminta. Hal penting
yang harus diperhatikan yaitu produk tidak boleh terlalu lama di area penerimaan,
sehingga harus langsung dikirim ke area penyimpanan.
Penyimpanan
P : Apakah di tempat penyimpanan chef memastikan tempat tersebut bersih dan
bebas dari binatang pengerat ? Bagaimana caranya ?
Y : Tempat penyimpanan harus dibersihkan secara berkala mulai dari mopping
dengan air panas untuk menghilangkan bekas kotoran yang menempel. Area
penyimpanan juga tidak boleh terlalu sering dibuka tutup. Barang yang akan di
simpan di tempat penyimpanan dari area penerimaan harus dicek dulu kebersihan
produk, dan bila ada yang perlu dicuci, harus dicuci.
P : Hal-hal penting apa saja yang dilihat pada saat penyimpanan ?
Y : Suhu juga harus sesuai standar, untuk dry storage produk tidak boleh terkena
sinar matahari langsung dalam arti harus ditempat yang sejuk. Kuantitas produk
yang disimpan harus sesuai dengan kapasitas chiller yang digunakan, jangan
menyimpan produk jika produk yang terdapat dalam chiller terlihat penuh atau
over capacity. Selain itu lampu dan kipas angin bekerja dengan baik, pintu mudah
dibuka dan mudah ditutup, serta terdapat tirai plastik.
78
Lampiran 3: Transkrip Chef “Y” Hotel Berbintang Empat (lanjutan)
P : Apakah chef menggunakan label produksi untuk menjalankan FIFO pada
produk ?
Y : Setiap chef yang bertugas harus menggunakan label produksi. seperti di
butcher contohnya, seafood yang akan dipotong untuk pengolahan harus
menggunakan produk seafood yang terkahir kali digunakan dengan melihat label
produksi.
P : Apakah barang atau produk disimpan sesuai dengan jenisnya ?
Y : Penyimpanan barang sesuai jenis ini berlaku di semua area, mulai dari
butcher, area operasional kitchen dan dry storage. Hal ini bertujuan supaya barang
yang disimpan terlihat rapi dan meminimalisir turunnya suhu chiller.
Persiapan
P : Saat persiapan, di hotel Chef bekerja telah menggunakan pisau dan cutting
board yang sesuai dengan produknya ?
Y : Untuk pemisahan fasilitas dalam hal pisau dan cutting board tidak dapat
dijalankan dengan baik karena keterbatasan dari pihak manajemen.
P : Meja kerja apakah sudah menggunakan bahan yang sesuai ?
Y : Meja kerja menggunakan bahan dari stainless steel yang pada umumnya
karena dapat dipindah tempat sehingga memudahkan para staf untuk
membersihkan area produksi pada waktu general cleaning
P : Apakah area persiapan terpisah dengan tempat pencucian ?
Y : Area pencucian tidak boleh terlalu jauh dan tidak boleh terlalu dekat juga
untuk memudahkan pencucian barang, karena peralatan yang sudah digunakan
harus segera dicuci sebelum digunakan ulang untuk produk lainnya.
Penanganan
P : Hal-hal penting apa saja yang dilakukan saat penanganan produk ?
Y : Produk makanan yang digunakan harus layak digunakan dan khusus untuk
produk seafood harus terlihat selalu segar. Kita juga harus menghindari
penanganan yang kasar pada produk untuk menjaga tekstur produk tetap baik.
Penyajian
79
Lampiran 3: Transkrip Chef “Y” Hotel Berbintang Empat (lanjutan)
P : Hal-hal penting apa saja yang dilakukan saat penyajian produk ?
Y : Produk makanan yang akan disajikan harus dijaga suhunya dan tidak boleh
dibiarkan terlalu lama terutama produk seafood yang paling mudah rusak meski
telah diolah.
Prinsip 3 : Menentukan Batas Kritis
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menentukan standar higienis dalam area
dapur ?
Y : Pasti, seperti standar dari personal hygiene yaitu harus menggunakan celemek,
tutup rambut dan safety shoes untuk melindungi pencemaran terhadap makanan.
Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan memakai
sarung tangan plastik sekali pakai, penjepit makanan dan sendok garpu. Area
operasi dapur juga harus bersih setiap saat.
P : Melakukan pemisahan fasilitas yang digunakan untuk produk mentah dan
produk jadi ?
Y : Pasti, untuk produk mentah jika tidak dipisahkan dengan produk jadi dapat
menimbulkan kontaminasi oleh karena itu jarak tempat mengolah produk mentah
dan produk jadi tidak boleh berdekatan.
P : Menentukan batas aman dalam menyimpan makanan ?
Y : Untuk menentukan batas aman, setiap produk yang berbeda jenis harus
dipisahkan dalam penyimpanan agar produk aman dan bebas dari kontaminasi.
P : Mengetahui batas kritis untuk memantau ?
Y : Harus. Karena dengan mengetahui karakteristik penyimpanan suatu produk
secara tidak langsung kita juga mengetahui bagaimana produk tersebut harus
dikelolah dengan benar
P : Memastikan bahaya apa saja yang dapat dicegah , dihilangkan dan dikurangi ?
Y : Ya. Ketika stock buffet dalam chiller yang belum dikeluarkan harus
dipanaskan terlebih dahulu hal tersebut sudah termasuk dalam mencegah,
mengurangi dan menghilangkan bahaya yang ada.
80
Lampiran 3: Transkrip Chef “Y” Hotel Berbintang Empat (lanjutan)
Prinsip 4 : Membuat Sistem Pemantauan
P : Memeriksa prosedur pengolahan dan penanganan pada CCP ?
Y : Kurang mengerti karena untuk memeriksa prosedur dan penanganan dilakukan
oleh pihak auditor dimana sedang dalam proses pengajuan pemanggilan tim
auditor ke pihak manajemen.
P : Melakukan pengamatan yang terjadwal ?
Y : -
P : Menetapkan syarat-syarat pemantauan ?
Y : -
Prinsip 5 : Menentukan Tindakan Korektif
P : Menerapkan tindakan korektif ?
Y : -
P : Melakukan pencatatan langkah-langkah tambahan ?
Y : -
Prinsip 6 : Memeriksa Kembali Sistem
P : Memastikan prosedur HACCP telah bekerja ?
Y : Iya. Sementara ini untuk memverifikasi pihak hotel sendiri yang melakukan
pengamatan secara tidak berkala. Pihak hotel menggunakan mistery guest untuk
melakukan pengamatan secara langsung tanpa diketahui.
P : Menerapkan tahap verifikasi sesuai prosedur ?
Y : Biasanya chef memverifikasi jika adanya prosedur HACCP yang tidak
berjalan sebagaimana mestinya.
Prinsip 7 : Membuat Rekaman dan Dokumentasi
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menetapkan tugas masing-masing anggota
dalam penerapan HACCP ? Siapa yang menetapkan ?
Y : Iya, beranggotakan executive chef, chef de partie, food and baverage manajer
dan HRD manajer.
81
Lampiran 3: Transkrip Chef “Y” Hotel Berbintang Empat (lanjutan)
P : Membuat prosedur pencatatan verifikasi ?
Y : Ya. Prosedur pencatatan verifikasi dilakukan sementara jika masih adanya
kesalahan dalam verifikasi. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam hal
prosedur pencatatan selanjutnya.
P : Mencatat hasil dari pemantauan ?
Y : Mencatat hasil dari pemantauan juga penting dan akan dijadikan sumber data
utuk hotel dalam meningkatkan kekurangan yang dilihat dari hasil pemantauan.
82
Lampiran 4: Transkrip Chef “Z” Hotel Berbintang Lima
Usia : > 40 tahun
Hotel : Bumi Surabaya City Resort
Jabatan : Chef de Partie
Lama Bekerja: 15 tahun
Prinsip 1 : Analisa Bahaya
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja melakukan identifikasi bahaya pada
produk makanan ?
Y : Ya
P : Jenis produk makanan apa saja yang diidentifikasi ?
Y : Semua produk khususnya produk yang sering dipakai. Salmon, Gindara, Tuna
merupakan produk yang paling sering digunakan untuk pembuatan sushi karena
harus segar dan pengolahannya harus benar. Ikan mempunyai tekstur yang sangat
sensitif, karena jika salah dalam pengolahannya dagingnya bisa hancur, warna
juga sangat cepat berubah jika penanganannya salah. yang paling penting ikan
tidak bau sehingga harus disimpan ditempat yang semestinya.
P : Apakah chef juga mengidentifikasi suhu dan waktu pada semua produk ?
Y : Suhu dicek dari pagi hingga malam, kemudian diulangi lagi dari pagi. Karena
operasional dapur dari 7 pagi - 11 malam, setiap chef yang incharge tentunya
harus mengecek suhu dan waktu. setiap produk juga dilihat apakah layak diolah
apa tidak. oleh karena itu setiap pagi atau shift 1 orang dapur yang incharge pasti
memeriksa walk in chiller dan freezer yang digunakan untuk penyimpanan bahan
seperti ikan.
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menentukan dan menganalisa dimana
bahaya pangan yang mungkin terjadi ?
Y : Daging yang digunakan untuk menu teppanyaki harus benar-benar segar dan
tidak berbau. tekstur daging juga. semua tidak hanya produk, tetapi pemasakan
untuk teppanyaki, teppan juga harus di bersihkan karena setiap kali selesai buffee
banyak noda hitam yang melekat di teppan sehingga harus dibersihkan. saus yang
dipakai juga harus dipanasi setiap pagi dan ssebelum buffee dimulai untuk
mencegah tidak layak pakai.
83
Lampiran 4: Transkrip Chef “Z” Hotel Berbintang Lima (lanjutan)
P : Dievaluasi tidak chef bahayanya ?
Y : Pasti, evaluasi juga melibatkan anak training dan semua anggota dapur supaya
mereka tahu juga apa bahaya yang akan timbul dan apa yang harus dilakukan.
Prinsip 2 : Mengidentifikasi Titik Kontrol Kritis
Penerimaan
P : Apakah di tempat penerimaan chef memastikan tempat tersebut bersih dan
bebas dari binatang ? Bagaimana caranya ?
Y : Tempat penerimaan khususnya untuk produk ikan dan produk yang digunakan
untuk di japanese restoran sangat diperhatikan seperti truk refrigerator, atau
container penyimpanan barang.
P: Hal-hal penting apa saja yang dilihat pada saat penerimaan ?
Y : Tentunya produk ikan dalam container, truk juga dilihat apakah bersih dan
data dari pemasok mengenai hasil pengiriman, apa saja yang dikirim, sesuai apa
tidak barangnya juga penting untuk meghindari kesalahan dalam penerimaan
barang. Selain itu penempatan barang sesuai dengan jenisnya juga penting untuk
dilihat.
Penyimpanan
P : Apakah di tempat penyimpanan chef memastikan tempat tersebut bersih dan
bebas dari binatang pengerat ? Bagaimana caranya ?
Y : Untuk tanggung jawab kebersihan penyimpanan diluar chiller adalah pihak
steward, sedangkan untuk di dalam chiller adalah pihak kitchen, area dapur biasa
dibersihkan oleh steward dan kitchen. Kebersihan dilihat setiap saat, jika ada yang
kotor langsung dibersihkan.
P : Hal-hal penting apa saja yang dilihat pada saat penyimpanan ?
Y : Tentunya tempat penyimpanan barang tersebut, kebersihan tempatnya, suhu
penyimpanan layak tidak untuk digunakan.
P : Apakah chef menggunakan label produksi untuk menjalankan FIFO pada
produk ?
84
Lampiran 4: Transkrip Chef “Z” Hotel Berbintang Lima (lanjutan)
Y : Iya, khususnya produk ikan yang digunakan jika tidak habis maka tidak bisa
disimpan lagi sehingga produk yang dipakai harus FIFO. Beras juga yang
digunakan dan bahan-bahan lain seperti nori, wijen dan lain-lain menggunakan
sistem FIFO.
P : Apakah barang atau produk disimpan sesuai dengan jenisnya ?
Y : Rata-rata semua barang disimpan sesuai jenis, penempatannya pun harus rapi.
Produk yang disimpan juga tidak boleh menumpuk terlalu banyak karena akan
mengurangi suhu chiller.
Persiapan
P : Saat persiapan, di hotel chef bekerja telah menggunakan pisau dan cutting
board yang sesuai dengan produknya ?
Y : Pisau ikan harus dibedakan dari pisau lainnya khususnya daging dan ayam.
pisau untuk pemotongan sushi juga berbeda. untuk pisau ikan, dipakai satu jenis
pisau saja sedangkan untuk yang lain dibedakan antara pisau daging ayam,
sayuran dan buah.
P : Meja kerja apakah sudah menggunakan bahan yang sesuai ?
Y : Meja kerja sudah menggunakan sesuai dengan standar selain itu penggunaan
meja kerja juga harus dibedakan, bahan yang digunakan juga harus sesuai dengan
produk. Meja kerja untuk ikan dan daging menggunakan bahan yang berbeda.
P : Apakah area persiapan terpisah dengan tempat pencucian ?
Y : Area pencucian harus terpisah tetapi jaraknya tidak boleh terlalu jauh untuk
memudahkan pencucian barang dan alat-alat yang dipakai.
Penanganan
P : Hal-hal penting apa saja yang dilakukan saat penanganan produk ?
Y : Produk dan alat-alat yang dipakai sangat penting, kebersihan alat dan
kesegaran produk sangat vital.
Penyajian
P : Hal-hal penting apa saja yang dilakukan saat penyajian produk ?
Y : Kebersihan produk yang diolah, kebersihan piring dan alat-alat lain yang
digunakan sesuai dengan fungsinya. suhu dari makanan.
85
Lampiran 4: Transkrip Chef “Z” Hotel Berbintang Lima (lanjutan)
Prinsip 3 : Menentukan Batas Kritis
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menentukan standar higienis dalam area
dapur ?
Y : Sebenarnya di hotel manapun mempunyai standar yang sama. Seperti personal
hygiene, food hygiene, dan kebersihan lingkungan dalam area dapur. Tanpa
disadari itu semua aturan yang harus di jalankan oleh semua pihak khususnya
bagian kitchen.
P : Melakukan pemisahan fasilitas yang digunakan untuk produk mentah dan
produk jadi ?
Z : Produk mentah dan produk jadi tentu harus dibedakan fasilitasnya. Contohnya
tempat dan alat-alat yang dipakai dalam mengolah bahan mentah dan bahan jadi
seperti pisau harus dibedakan. Pisau dari Butcher tidak boleh digunakan untuk
bahan lainnya.
P : Menentukan batas aman dalam menyimpan makanan ?
Z : Kuncinya pada suhu, dasarnya dilihat aman apa tidak jika kondisi tidak aman
maka staf harus segera menghubungi pihak engineering barang-barang harus
segera dipindah secepat mungkin untuk menghindari kerusakan pada produk.
P : Mengetahui batas kritis untuk memantau ?
Z : Pasti, tujuannya untuk mengetahui bakteri berkembang pada saat apa dan
bagaimana.
P : Memastikan bahaya apa saja yang dapat dicegah, dihilangkan dan dikurangi ?
Z : Iya. Contohnya ikan harus disimpan dengan suhu yang benar dan untuk
mengurangi dan menghilangkan bahaya yang timbul pada ikan gindara contohnya
agar menghilangkan bau amis pada ikan gindara, harus dibilas dengan sake.
Prinsip 4 : Membuat Sistem Pemantauan
P : Memeriksa prosedur pengolahan dan penanganan pada CCP ?
86
Lampiran 4: Transkrip Chef “Z” Hotel Berbintang Lima (lanjutan)
Z : Orang-orang yang bekerja di hotel khususnya bagian kitchen atau yang ikut
ambil bagian dalam alur makanan tentu sudah melaksanakan prosedur pengolahan
mulai dari penerimaan sampai penyajian makanan sehingga mereka tidak sadar
bahwa sudah dilakukan hingga menjadi kebiasaan atau rutinitas sehari-hari dalam
bekerja. Itu semua kembali lagi ke prosedur tiap aspek yang kita bahas
sebelumnya mulai dari penerimaan bahan sampai ke penyajian.
P : Melakukan pengamatan yang terjadwal ?
Z : Iya. Setiap saat hal-hal penting yang harus dipantau, tidak hanya area dapur,
tetapi proses food flow harus juga dipantau dan itu semua dipantau setiap saat.
P : Menetapkan syarat-syarat pemantauan ?
Z : Tentu harus orang yang berkompeten dalam arti mengerti apa yang akan
dilakukan dalam hal pemantauan, harus orang yang mempunyai pengetahuan yang
mencukupi dan mengerti dimana tempat bahaya-bahaya tersebut berkembang dan
muncul.
Prinsip 5 : Menentukan Tindakan Korektif
P : Menerapkan tindakan korektif ?
Z : Tentu kita harus ada tindakan apa yang harus diambil sebelum bahaya muncul
maupun bahaya yang sudah terjadi. Sebagai contoh jika ada bahan yang
terkontaminasi kita tidak boleh menggunakannya lagi karena akan menambah
bahaya yang muncul sehingga untuk mencegah itu terjadi kita harus menggunakan
dan memeriksa bahan untuk diolah.
P : Melakukan pencatatan langkah-langkah tambahan ?
Z : Langkah-langkah tambahan berperan penting dalam mendukung tindakan
korektif agar lebih akurat.
Prinsip 6 : Memeriksa Kembali Sistem
P : Memastikan prosedur HACCP telah bekerja ?
Z : Pasti. Tim auditor memastikan prosedur HACCP secara terjadwal yaitu tiga
bulan sekali untuk memastikan prosedur HACCP telah bekerja sebagai mana
mestinya.
P : Menerapkan tahap verifikasi sesuai prosedur ?
Z : Jika ada prosedur dari HACCP yang kurang efektif maka akan dilakukan tahap
verifikasi oleh tim auditor.
87
Lampiran 4: Transkrip Chef “Z” Hotel Berbintang Lima (lanjutan)
Prinsip 7 : Membuat Rekaman dan Dokumentasi
P : Apakah di hotel tempat chef bekerja menetapkan tugas masing-masing anggota
dalam penerapan HACCP ? Siapa yang menetapkan ?
Z : Ya. Hotel sudah memanggil tim auditor dari luar yang biasanya datang tiga
bulan sekali untuk memantau semua hal yang berkaitan dengan prosedur dari
HACCP.
P : Membuat prosedur pencatatan verifikasi ?
Z : Iya. Prosedur pencatatan dilakukan oleh auditor.
P : Mencatat hasil dari pemantauan ?
Z : Ya. Pencatatan dilakukan oleh tim auditor yang akan diberikan kepada hotel
sebagai data yang harus dilihat dan dikoreksi kembali agar menjadi acuan dalam
meningkatkan sesuai standar.