25
95 Lampiran 1 PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP) 1. Kami adalah mahasiswa dari Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dengan ini meminta anda berpartisipasi dengan sukarela dalam menerapkan asuhan keperawatan pada Studi Kasus yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Anak Gastroenteritis dengan Masalah Keperawatan Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit “ Tujuan dari pemberian asuhan keperawatan adalah untuk melakukan asuhan keperawatan pada anak Gastroenteritis dengan masalah Keperawatan Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit yang dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada orang tua khususnya maupun semua kalangan bagaimana bersikap secara tepat dalam menyikapi Gastroenteritis khususnya dengan resiko ketidakseimbangan Elektrolit. Pemberian asuhan keperawatan ini berlangsung selama 3 hari. 2. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin menggunakan metode wawancara yang berlangsung kurang lebih 15-30 menit. Menggunakan cara ini menimbulkan ketidaknyamanan terapi yang diberikan kepada anak namun tidak perlu di khawatirkan karena penelitian ini untuk proses pengembangan asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan pada anak. 3. Keuntungan yang didapatkan anda dalam keikutsertaan pada penelitian ini ialah anda turut aktif mengikuti dan terlibat mengenai perkembangan asuhan atau tindakan keperawatan yang diberikan.

Lampiran 1 - Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Embed Size (px)

Citation preview

95

Lampiran 1

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP)

1. Kami adalah mahasiswa dari Program Studi Diploma III Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dengan

ini meminta anda berpartisipasi dengan sukarela dalam menerapkan

asuhan keperawatan pada Studi Kasus yang berjudul “Asuhan

Keperawatan pada Anak Gastroenteritis dengan Masalah Keperawatan

Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit “ Tujuan dari pemberian asuhan

keperawatan adalah untuk melakukan asuhan keperawatan pada anak

Gastroenteritis dengan masalah Keperawatan Resiko Ketidakseimbangan

Elektrolit yang dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan

pengetahuan dan wawasan pada orang tua khususnya maupun semua

kalangan bagaimana bersikap secara tepat dalam menyikapi Gastroenteritis

khususnya dengan resiko ketidakseimbangan Elektrolit. Pemberian asuhan

keperawatan ini berlangsung selama 3 hari.

2. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin

menggunakan metode wawancara yang berlangsung kurang lebih 15-30

menit. Menggunakan cara ini menimbulkan ketidaknyamanan terapi yang

diberikan kepada anak namun tidak perlu di khawatirkan karena penelitian

ini untuk proses pengembangan asuhan keperawatan atau pelayanan

keperawatan pada anak.

3. Keuntungan yang didapatkan anda dalam keikutsertaan pada penelitian ini

ialah anda turut aktif mengikuti dan terlibat mengenai perkembangan

asuhan atau tindakan keperawatan yang diberikan.

96

4. Nama dan Jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan

tetap akan dirahasiakan dengan baik.

5. Jika saudara membutuhkan informasi dengan sehubungan penelitian ini,

saudara bisa menghubungi peneliti pada nomor HP. 085233649351

Peneliti

Citra Mai Sabela

NIM.18613211

97

Lampiran 2

98

Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Gangguan Keseimbangan Elektrolit

Pokok Bahasan :Mengenal Keseimbangan Elektrolit

Sasaran :Keluarga Pasien dan Pasien

Hari /Tanggal :23 Februari 2021

Waktu :Pukul 09.30 WIB

Tempat :R. Kh.Ar-Fahrudin RSU Muhammadiyah Ponorogo

1. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien atau keluarga memahami

tentang hal – hal mengenai masalah keseimbangan elektrolit serta

pencegahannya.

2. Tujuan Khusus

Setelah di berikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat:

1. Mengerti dan memahami pengertian dan jenis elektrolit

2. Mengerti dan memahami penyebab gangguan keseimbangan elektrolit

3. Menyebutkan cara penaganan pada gangguan elektrolit

3. Materi

1. Definisi gangguan keseimbangan elektrolit

2. Jenis jenis elektrolit

99

3. Penyebab ketidakseimbangan elektrolit

4. Cara penanganan pada gangguan keseimbangan elektrolit

4. “Metode “

“Ceramah dan Tanya jawab “

5. “Media”

“leafleat”

6. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap

Kegiatan

Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan pasien Media

1. Pra Interaksi 20 menit 1. “Menyiapkan satuan acara

penyuluhan dan materi

penyuluhan.”

2. “Mengidentifikasi peserta

penyuluhan.”

2. Kerja 2 menit

10 menit

1. “Memberi salam dan

memperkenalkan diri.”

2. Menjelaskan tentag tujuan

pokok

3. Menjelaskan materi tentang :

Pengertian dan jenis

elektrolit

Penyebab gangguan

keseimbangan

elektrolit

Mendengarkan

Mendengarkan

Kata – kata /

kalimat

Kata-kata /

kalimat

100

Cara penaganan pada

gangguan

keseimbangan

elektrolit

4. Diskusi dan Tanya jawab

5. Membuat kesimpulan

Bertanya

mengenai hal-

hal yang kurang

jelas dan belum

dipahami

mendengarkan

Kata – kata

101

Kata – kata /

kalimat

3. Terminasi 5 menit 1. Melakukan evaluasi dengan

pertanyaan sederhama

2. Menyampaikan ringkasan

materi

3. Menyampaikan hasil

evaluasi.

4. Mengakhiri pertemuan dan

mengucapakan terimaksih

5. Memberikan salam penutup

Menjelaskan

kembali point –

point yang telah

disampaikan

dan di mengerti.

mendengarkan

Kata – kata /

kalimat

7. Pengorganisasian

Pembimbing : 1. Yayuk Dwirahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kes

2.Metti Verawati, S. Kep., Ns., M. Kes

Penyaji : Citra Mai Sabela

8. Evaluasi

a. Evaluasi struktrur

1) Penyelenggaraan penyuluhan di laksanakan di Ruang

Kh.Ar-Fahrudin RSU Muhammadiyah Ponorogo

102

2) Pengorganisasian penyelengaraan penyuluhan dilakukan

sebelumnya

b. Evaluasi Proses

1) Keluarga pasien memperhatikan terhadap materi

penyuluhan

2) Keluarga pasien bertanya tentang materi penyuluhan

3) Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan dengan benar

c. Evaluasi hasil

1) Keluarga pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan

tentang gangguan keseimbangan elektrolit.

103

MATERI PENYULUHAN

“ GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT“

1. Definisi gangguan Elektrolit

Gangguan elektrolit adalah kondisi ketika kadar elektrolit di dalam

tubuh tidak seimbang, bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Ketidakseimbangan kadar elektrolit ini dapat menimbulkan berbagai

gejala, mulai dari mual, diare, hingga keram otot. Didalam tubuh manusia

terdapat berberapa jenis elektrolit yaitu natrium, kalium, kalsium,

magnesium, fosfat, dan fosfor. Elektrolit-elektrolit tersebut bisa

didapatkan dari makanan, minuman serta suplemen.

Elektrolit dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga organ-organ di

dalam tubuh agar berfungsi secara normal. Beberapa fungsi tubuh yang di

pengaruhi oleh elektrolit adalah irama jantung, kontraksi, otot, dan fungsi

otak.

2. Fungsi larutan elektrolit dalam tubuh

a. berperan dalam menjaga kierja saraf

b. Menjaga kinerja otot

c. Menjaga keseimbangan asam basa

d. Menjaga tubuh selalu dalam kondisi terhidrasi

3. Penyebab Gangguan Elektrolit

Penyebab gangguan elektrolit berbeda-beda tergantung dari jenis elektrolit

didalam tubuh yang mengalami ketidakseimbangan. Misalnya penyebab

104

kekurangan natrium akan berbeda dengan penyebab kekurangan kalsium.

Gangguan elektrolit umumnya terjadi akibat hilangnya cairan tubuh yang

berlebihan, diare maupun muntah secara terus menerus. Efek samping obat

juga bisa menyebabkan gangguan elektrolit. Berikut adalah jenis elektrolit

serta factor yang menyebabkan kadarnya didalam tubuh terganggu.

1. Klorida

Adalah jenis elektrolit yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan Ph

dalam darah dan meneruskan implus ke saraf. Kadar klorida dapat

diatur oleh ginjal sehingga terdapat ketidakseimbangan klorida, hal

tersebut mungkin terjadi karena adanya kerusakan pada ginjal.

Factor yang dapat menyebabkan kelebihan klorida (hiperkloremia)

a. Mengalami gangguan ph

b. Mengkomsumsi acetazolamide dalam jangka panjang

Factor yang dapat menyebabkan kekurangan klorida (hiporkloremia)

a. Menderita diare atau muntah berkepanjagan

b. Menderita penyakit paru-paru

c. Menderita gagal jantung

d. Mengalami gangguan ph darah

e. Mengkomsumsi obat pencahar

2. Sodium /natrium

Berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengatur fungsi saraf

dan kontraksi otot.

Factor yang dapat menyebabkan kelebihan natrium (hipernatremia)

a. Menderita dehidrasi berat

105

b. Mengalami hilangnya cairan tubuh karena demam

c. Mengalami muntah-muntah

d. Menderita penyakit pernafasan

e. Mengkomsumsi obat kortikosteroid

Factor yang dapat menyebabkan kekurangan natrium (hipornatremia)

a. Menderita malnutrisi

b. Mengalami gangguan kelenjar tiroid

c. Menderita gagal ginjal

d. Menderita gagal jantung

e. Mengkomsumsi obat diuretic

3. Kalsium

adalah mineral yang penting untuk fungsi organ, saraf, otot dan sel

tubuh. Kalsium juga berguna untuk pembekuan darah dan kesehatan

tulang. Namun demikian kelebihan kadar kalsium dalam darah

(hiperkalsemia) bisa menimbulkan berbagai gejala diantaranya sakit

kepala, tubuh lemas, mual, muntah dan nyeri tulang.

Kekurangan kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia) juga tidak baik

bagi kesehatan karena dapat meningkatkan risiko terserang

osteoporosis.

4. Kalium

Kalium berperan penting dalam mengatur fungsi jantung serta menjaga

fungsi saraf dan otot. Kadar kalium dalam tubuh yang melebihi normal

(hyperkalemia) dapat terjadi pada penderita gagal ginjal, dehidarsi

berat, menderita komplikasi.

106

Sedangkan kekurangan kadar kalium (hypokalemia) biasanya terjadi

pada penderita gangguan makan, mengalami dehidrasi, menderita mual

muntah dan diare

4. Gejala gangguan elektrolit

a. Sakit kepala

b. Lemas

c. Mual

d. Muntah

e. Diare

f. Sembelit

g. Detak jantung cepat

h. Kram otot

i. Kejang

j. Kesemutan

k. Kebingungan

5. Penanganan gangguan elektrolit

Menurut Pranata (2013) berikut ini tatalaksana pergantian cairan pada

pasien gastroenteritis dengan diare dan muntah: Pada kondisi seperti ini,

klien akan mengalami kehilangan, biasanya air, natrium, dan kalium serta

ion yang lainnya. Jika memungkinkan pergantian cairan dilakukan dengan

cara oral. Tetapi, jika sudah tidak memungkinkan pergantinan dilakukan

secara intravena. Cairan infus yang bisa digunakan adalah NaCl, larutan

glukosa, dan kalium. Perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk

pemeriksaan klinis lebih lanjut agar mengetahui konsentrasi elektrolit

107

dalam plasma dan hemoglobin serta hematokrit. Pada anak- anak,

pemberian kalium harus dibatasi.

6. Pencegahan gangguan elektrolit

a. Mengkomsumsi minuman elektrolit atau oralit ketika mengalami diare

atau muntah

b. Menjaga tubuh agar tetap terhidrasu dengan minum air putih yang

cukup setiap hari.

108

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, A. &. (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta: Salemba Medika.

Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta :Nuha

Medika

Siregar P. 2009 Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit dalam:

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ke-5. Interna Publishing.

Jakarta

Yaswir, R & Ferawati, 2012. Fisiologi Dan Gangguan Keseimbangan

Natrium, Kalium Dan Klorida Serta Pemeriksaan Laboratorium .

Jurnal Kesehatan Andalas. 1.2. 80-85

109

Lampiran 4

110

Lampiran 5

111

Lampiran 6

112

Lampiran 7

113

Lampiran 8

114

Lampiran 9

115

Lampiran 10

116

117

118

119